Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Farmakoterapi Tugas 2-1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 41

TUGAS FARMAKOTERAPI I

A. Skrining Farmasetik
1. Spironolacton 25 mg
● Kandungan Obat: Spironolacton
● Bentuk Sediaan: Tablet
● Kekuatan: 25 mg
● Aturan pakai: 1 x 1 pada pagi hari
● Stabilitas: Tidak stabil pada pH asam dan basa (Suryani, et. al, 2019)
● Cara Pemberian: Oral
● Lama Pemberian: 30 tab untuk 1 x 1 konsumsi, maka pemberian
selama 30 hari

2. Nitrokaf Retard 2,5 mg


● Kandungan Obat: Nitrogliserin
● Bentuk Sediaan: Tablet
● Kekuatan: 2,5 mg
● Aturan pakai: 1 x 1
● Stabilitas: Stabil pada suhu 150-300C (PDR, 2022)
● Cara Pemberian: Oral
● Lama Pemberian: 60 tab untuk 1 x 1 konsumsi, maka pemberian
selama 60 hari

3. Thrombo Aspilets 80 mg
● Kandungan Obat: Asam Asetilsalisilat
● Bentuk Sediaan: Tablet
● Kekuatan: 80 mg
● Aturan pakai: 2 x 1
● Stabilitas: Asam asetilsalisilat stabil pada udara kering tetapi bila
dalam lingkungan yang lembab akan terhidrolisis menjadi asam
salisilat dan asam asetat (Dwiangga, 2010).
● Cara Pemberian: Oral
● Lama Pemberian: 30 tab untuk 2 x 1 konsumsi, maka pemberian
selama 15 hari

4. Clopidogrel 75 mg
● Kandungan Obat: Clopidogrel
● Bentuk Sediaan: Tablet
● Kekuatan: 75 mg
● Aturan pakai: 1x1
● Stabilitas: Stabil pada suhu dan kelembaban yang dipercepat (40oC
dan 75% RH)
Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/289387787_Physico-chemic
al_studies_on_stability_of_clopidogrel_tablet_formulations
● Cara Pemberian: Oral
● Lama Pemberian: 30 tab untuk 1x1 konsumsi, maka pemberian
selama 30 hari

5. Simvastatin 20 mg
● Kandungan Obat: Simvastatin
● Bentuk Sediaan: Tablet
● Kekuatan: 20 mg
● Aturan pakai: 1x1 malam hari
● Stabilitas: Stabil pada suhu dan kelembaban yang baik
● Cara Pemberian: Oral
● Lama Pemberian: 30 tab untuk 1x1 kali konsumsi, maka pemberian
selama 30 hari

6. Bisoprolol
● Kandungan Obat: Bisoprolol
● Bentuk Sediaan: Tablet
● Kekuatan: 2,5 mg
● Aturan pakai: 1x1
● Stabilitas: Stabil pada suhu dan kelembaban yang baik
● Cara Pemberian: Oral
● Lama Pemberian: 30 tab untuk 1x1 konsumsi, maka pemberian
selama 30 hari

B. Skrining Klinis
1. Spironolacton
● Ketepatan indikasi dan dosis obat
- Indikasi Spironolacton:Hipertensi, Sirosis, hipokalemia,
hiperaldosteronism primer (Medscape, 2022)
- Dosis Obat: Geriatri ⇒ 25-100 mg/ hari untuk hipertensi
(Medscape, 2022)
- Ketepatan: Tepat Indikasi dan dosis
- Efek samping obat: gynecomastia, hiperkalemia, hipotensi,
gangguan ginjal (drugs.com)
- Interaksi:
- Moderate Interaction: Spironolacton dan bisoprolol dapat
menurunkan tekanan darah dan memperlambat detak
jantung yang dapat menyebabkan pusing, lemas, pingsan,
detak jantung cepat atau tidak teratur, serta kehilangan
kendali glukosa darah (drugs.com).

● Aturan, cara, dan lama penggunaan obat


- Aturan pakai : satu kali sehari, masing-masing 1 tablet 25 mg
spironolacton pada pagi hari setelah makan (Medscape, 2022)
- Cara: Oral (Medscape, 2022)
- Lama penggunaan obat: 30 hari

● Duplikasi dan/atau polifarmasi: Tidak terdapat duplikasi dan


polifarmasi

2. Nitrokaf Retard
● Ketepatan indikasi dan dosis obat
- Indikasi: Angina pektoris atau kerusakan ginjal (Medscape, 2022)
- Dosis obat: 2,5 - 6,5 mg setiap 6-8 jam, masing-masing 1 tablet
(Medscape, 2022)
- Ketepatan: Tepat Indikasi, tetapi tidak tepat dosis
- Efek samping obat: Sakit kepala, detak jantung cepat maupun
lambat, mulut kering, penglihatan kabur (drugs.com)
- Interaksi:
- Minor Interaction: Asetil salisilat dapat meningkatkan efek
nitrokaf retard yang mungkin dikarenakan mekanisme di
sistem prostaglandin (drugs.com).
● Aturan, cara, dan lama penggunaan obat
- Aturan: 1 kali sehari
- Cara : Diminum setelah makan
- Lama Penggunaan : 60 hari
● Duplikasi dan/atau polifarmasi : tidak terdapat duplikasi

3. Thrombo Aspilets
● Ketepatan indikasi dan dosis obat
- Indikasi: penyakit kardiovaskuler yang menghambat peredaran
darah, seperti antikoagulan.
- Dosis obat: 80-160 mg/hari
Ketepatan: Tepat Indikasi dan dosis
● Aturan, cara, dan lama penggunaan obat
- Aturan: 2 kali sehari
- Cara : Diminum setelah makan
- Lama Penggunaan : 15 hari
● Efek samping obat: dispepsia, epigastric, heartburn, nausea
(drugs.com).
● Interaksi:
- Moderate Interaction: Kombinasi asam asetil salisilat dengan
clopidogrel dapat menyebabkan perdarahan yang tidak biasa, sakit
perut yang parah, lemas, dan munculnya tinja berwarna hitam dan
lembek (drugs.com).
● Duplikasi dan/atau polifarmasi : Tidak terdapat duplikasi

4. Clopidogrel 75 mg
● Ketepatan indikasi dan dosis obat
- Indikasi: Menurunkan kejadian aterosklerotik (infark miokardia,
stroke, dan kematian vaskuler) pada pasien dengan riwayat
aterosklerosis yang ditandai dengan serangan stroke yang baru
terjadi, infark miokardia yang baru terjadi atau penyakit arteri
perifer yang menetap (PIONAS, 2015).
- Dosis obat: 75 mg sekali sehari dengan atau tanpa makanan. Tidak
perlu penyesuaian dosis pada pasien lanjut atau dengan kelainan
fungsi ginjal (PIONAS, 2015).
- Ketepatan: Tepat indikasi dan tepat dosis
● Aturan, cara, dan lama penggunaan obat
- Aturan pakai: 1x1 masing-masing 1 tablet 75 mg
- Cara: Oral
- Lama penggunaan obat: 30 hari
● Duplikasi dan/atau polifarmasi: Tidak terdapat duplikasi dan/atau
polifarmasi
● Efek samping obat: Dispepsia, nyeri perut, diare; perdarahan
(termasuk perdarahan saluran cerna dan intrakranial); lebih jarang
mual, muntah, gastritis, perut kembung, konstipasi, tukak lambung
dan usus besar, sakit kepala, pusing, paraestesia, leukopenia, platelet
menurun (sangat jarang trombositopenia berat), eosinofilia, ruam
kulit, dan gatal; jarang vertigo; sangat jarang kolitis, pankreatitis,
hepatitis, vaskulitis, kebingungan, halusinasi, gangguan rasa,
gangguan darah (termasuk trombositopenia purpura, agranulositosis,
dan pansitopenia), dan reaksi seperti hipersensitivitas (termasuk
demam, glomerulonefritis, nyeri sendi, sindrom Steven Johnson,
linchen planus (PIONAS, 2015).
● Interaksi: Klopidogrel dapat mengalami interaksi dengan obat
Espmeprazole, omeprazole, fluvoxamine, moclobemide, ticlopidine,
carbamazepine, dan efavirenz. Penggunaan bersama klopidogrel dapat
menurunkan efek pengencer darah (antiplatelet) (PIONAS, 2015).

5. Simvastatin 20 mg
● Ketepatan indikasi dan dosis obat
- Indikasi: Hiperkolesterolemia primer (hiperlipidemia tipe IIa)
pada pasien yang tidak cukup memberikan respons terhadap diet
dan tindakan-tindakan lain yang sesuai; untuk mengurangi insiden
kejadian koroner klinis dan memperlambat progresi aterosklerosis
koroner pada pasien dengan penyakit jantung koroner dan kadar
kolesterol 5,5 mmol/l atau lebih.
- Dosis obat: Hiperkolesterolemia, 10 mg sehari malam hari,
disesuaikan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu; kisaran
lazim 10-40 mg sekali sehari malam hari. Penyakit jantung
koroner, awalnya 20 mg sekali sehari malam hari.
- Ketepatan: Tepat indikasi, tetapi tidak tepat dosis
● Aturan, cara, dan lama penggunaan obat
- Aturan pakai: 1x1 masing-masing 1 tablet 20 mg di malam hari
- Cara: Oral
- Lama penggunaan obat: 30 hari
● Duplikasi dan/atau polifarmasi: Tidak terdapat duplikasi dan/atau
polifarmasi
● Efek samping obat: Ruam kulit, alopesia, anemia, pusing, depresi,
parestesia, neuropati perifer, hepatitis, sakit kuning, pankreatitis;
sindrom hipersensitivitas (termasuk angioedema) jarang dilaporkan
(PIONAS, 2015).
● Interaksi: Penurunan kadar simvastatin dalam darah jika dikonsumsi
dengan suplemen John’s wort; Peningkatan kadar elbasvir atau
grazoprevir di dalam darah; Peningkatan waktu pembekuan darah jika
digunakan dengan coumarin atau antikoagulan; Peningkatan risiko
terjadinya kelainan otot (miopati) dan termasuk rhabdomyolysis jika
digunakan dengan amiodarone, amlodipine, colchicine, daptomycin,
diltiazem, lomitapide, verapamil, gemfibrozil, ciclosporin, danazol,
asam fusidat, penghambat CYP3A4, atau penghambat

6. Bisoprolol 2,5 mg
● Ketepatan indikasi dan dosis obat
- Indikasi: Hipertensi dan angina, gagal jantung kronik (PIONAS,
2015).
- Dosis obat: Hipertensi dan angina. Satu tablet 5 mg sehari sekali
pada pagi hari sebelum atau sesudah makan. Dalam kasus
sedang/tidak terlalu berat, satu tablet sehari mungkin cukup.
- Ketepatan: Tepat Indikasi, tetapi tidak tepat dosis
● Aturan, cara, dan lama penggunaan obat
- Aturan pakai: 1x1
- Cara: Oral
- Lama penggunaan obat: 30 hari
● Duplikasi dan/atau polifarmasi: Tidak terdapat duplikasi dan/atau
polifarmasi
Bisoprolol meningkatkan efek hipoglikemik dari insulin
Alasan masuk RS : Sesak → Berarti akut karena gada riwayatnya.
Dikarenakan pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi dan diabetes maka perlu
diperhatikan pada pengobatan hipertensinya. Menurut International Society of
Hypertension global hypertension practice guideline tahun 2020, pasien
hipertensi dengan komorbid berupa diabetes harus diberi perawatan khusus:
1) Tensi harus diturunkan jika mencapai ≥140/90 mmHg dan ditargetkan
hingga <130/80 mmHg (<140/80 pada pasien usia lanjut)
2) Harus diikuti dengan penggunaan RAS inhibitor (Calcium Channel
Blocker dan/atau diuretik golongan tiazid seperti furosemide,
spironolactone)
3) Harus diberi obat golongan statin jila LDL-C >70 mg/dL (diabetes
dengan kerusakan organ) atau LDLC-C >100 mg/dL (untuk
diabetes tanpa komplikasi)
4) Harus diikuti dengan penurun glukosa dan lipid

Unger, T., Borghi, C., Charchar, F., Khan, N. A., Poulter, N. R., Prabhakaran, D., ... &
Schutte, A. E. (2020). 2020 International Society of Hypertension global hypertension
practice guidelines. Hypertension, 75(6), 1334-1357.
Berdasarkan persyaratatan tersebut, pemberian pengobatan pada terapi
pasien sudah memenuhi syarat terapi.

Ny. Nani didiagnosa an


Pasien mengalami anemia yang ditandai oleh kadar rendahnya hemoglobiin dan
hematokrit .
● Eosinofil tinggi = Alergi → Ga punya alergi,
● Limfosit rendah = Imun tubuh menurun
● D-dimer tinggi = Ada gumpalan
● Albumin rendah = Penimbunan cairan (oedema)
○ Kecurigaan : Dapat terjadi karena Diabetes, Gangguan jantung
○ D Dimer tinggi Albumin rendah -> Gumpalan
1. Spironolactone
a. Indikasi: Hipertensi (PIONAS, 2015)
b. Mekanisme: Diuretik hemat kalium , ACEI (ACE Inhibitor)
2. Miniaspi (Asetosal 80mg)
a. Indikasi: Hipertensi tak terkendali, tukak peptik, gangguan hati,
gangguan ginjal (PIONAS, 2015), Segera diberikan pada pasien
ACS
b. Golongan antiplatelet yang diberika untuk memisahkan
penumpukan sel darah merah
c. Biasanya siang atau pagi
d. Aspirin, diberikan segera pada pasien ACS
3. ISDN (Isosorbid Dinitrat)
a. Indikasi: Angina, Gagal jantung kiri (PIONAS, 2015)
b. Mekanisme: Vassodilator (dapat untung menurunkan TD), Diuretik
loop (bekerja dengan menurunkan penyerapan kalium, klorida, dan
natrium pada lengkung Henle (loop) dalam ginjal)
4. Candesartan
a. Indikasi: Hipertensi
b. Efek samping: Hipotensi, hiperkalemia,
5. Channa (Channa Striatus)
a. Indikasi: Supelemen, untuk mengobati luka, mengurangi nyeri
b. Sebagai suplemen, mengandung ekstrak Channa striatus (Ikan
gabus)
6. Ranitidine: Peluang Gerd
a. Bentuk IV: Untuk Hipersekresi, Prophylaxis of gastrointestinal
haemorrhage from stress ulceration
b. Indikasi: Tukak lambung, tukak duodenum, GERD, dispepsia,
untuk mengurangi asam lambung
7. Lasix (Furosemide)
a. Indikasi: Untuk hipertensi, oedema
b. Mekanisme: Diuretik → Boros kalium

Pada pukul 4 bisa terjadi interaksi → bisa jadi di waktu pemberian → mengapa
tidak boleh diberikan pukul 4 → tensi tinggi karena tidak bisa tidur

Interaksi Obat (Lexicomp)

Spironolactone - Miniaspi Minor: Miniaspi dapat mengurangi efek terapeutik


(Aspirin) spironolakton (Lexicomp,2022)

Miniaspi - Lasix Moderat: Aspirin dapat mengurangi efek diuretik


dari lasix (loop diuretics) (Lexicomp,2022)

Candesartan - Aspirin - Meningkatkan toksisitas obat dan


penurunan fungsi ginjal
- Meningkatkan kadar kalium darah
(Medscape, 2022)

Candesartan - Lasix Penggunaan NSAID dengan loop diuretics dan


(ARB II - Loop Diuretic) ARB (Angiotensin II Receptor Blocker) dapat
meningkatkan gagal ginjal akut
Lasix dapat meningkatkan efek hipotensi dari ARB
dan meningkatkan efek nefrotoksik
(Lexicomp,2022)

Candesartan - Spironolakton Major: ARB Menyebabkan hiperkalemia dari


(ARB II - Diuretik hemat diuretik hemat kalium
kalium) Perlu diperhatikan kadar kalium pasien karena
berpotensi mengalami hiperkalemia
(Lexicomp,2022)

Candesartan - ISDN Moderate : Penurun TD (ISDN) dapat


meningkatkan efek hipotensi ‘dari obat yang
memberikan efek hipotensi (Candesartan)
(Lexicomp,2022)

ISDN - Lasix Moderate : ISDN sebagai penurun TD dapat


Penurun TD meningkatkan efek hipotensi dari lasix
(Lexicomp,2022)

ISDN - Spironolacton Moderat : ISDN sebagai penurun TD dapat


meningkatkan efek hipotensi dari spironolactone
● Perlu dilakukan monitoring pada tekanan
darah pasien (Lexicomp,2022)

Lasix - Spironolactone Moderat : Lasix dapat meningkatkan efek


hipotensi dari spironolactone (Lexicomp,2022)
Analisis PCNE

No. Nama Obat Assessment (Identitas Plan/Rekomendasi Sum Analisis


DRP) ber

Problem Causes Interve Penerim Outcom


nsi aan e
Interven
si

1 Spironolacton P2.1 C1.4 I1.4 A1.4 O0.1 PIO ● Penggunaan


e Kejadian Kombina Interve Intervens Status NAS spironolakto
obat yang si obat nsi i masalah n dengan
merugikan yang dibahas diterima tidak ARB, ISDN,
(mungkin) tidak dengan namun diketahu dan Lasix
terjadi tepat dokter impleme i dapat
penulis ntasi menimbulka
resep tidak n
diketahui kemungkina
n interaksi
yang
berbahaya

2 Miniaspi P1.2 C1.4 I1.4 A1.1 O1.1 Lexi ● Aspirin dapat


Efek terapi Kombina Interve Intervens Masalah com mengurangi
obat tidak si obat nsi i terselesa p efek diuretik
optimal yang dibahas diterima ikan dari lasix
tidak dengan dan sepenuh (loop
tepat dokter diimple nya diuretics)
penulis mentasik ● Miniaspi
resep an dapat
I2.1 sepenuh mengurangi
Konseli nya efek
ng terapeutik
kepada spironolakto
pasien n
terkait
obat

4 ISDN P2.1 C1.4 I1.4 A1.1 O1.1 Lexi ● ISDN dapat


Kejadian Kombina Interve Intervens Masalah com menurunka
obat yang si obat nsi i terselesa p n tekanan
merugikan yang dibahas diterima ikan darah
(mungkin) tidak dengan dan sepenuh sehingga
terjadi tepat dokter diimple nya dapat
penulis mentasik meningkatk
resep an an efek
sepenuh hipotensi
nya dari obat
yang
memberika
n efek
hipotensi
(Candesarta
n)
● ISDN dapat
menurunka
n tekanan
darah
sehingga
dapat
meningkatk
an efek
hipotensi
dari lasix
● ISDN dapat
menurunka
n tekanan
darah
sehingga
dapat
meningkatk
an efek
hipotensi
dari
spironolact
one. Oleh
karena itu,
perlu
dilakukan
monitoring
pada
tekanan
darah
pasien
● Intervensi
dengan
pemberian
ISDN
mampu
menyelesai
kan keluhan
pasien,
ditandai
dengan
tidak
adanya
keluhan
sesak napas
dan tekanan
darah yang
tergolong
normal

5 Candesartan P2.1 C1.4 I1.4 A1.1 O1.1 Lexi ● Hipotensi


Kejadian Kombina Interve Intervens Masalah com simtomatik
obat yang si obat nsi i terselesa p dapat terjadi
merugikan yang dibahas diterima ikan jika
(mungkin) tidak dengan dan sepenuh antagonis
terjadi tepat dokter diimple nya reseptor
penulis mentasik angiotensin
resep an II
sepenuh (Candesartan
I2.1 nya ) digunakan
Konseli saat pasien
ng memakai
kepada diuretik
pasien (Furosemide)
terkait dengan dosis
obat tinggi.
Tingkat
kalium dapat
meningkat,
menurun,
atau tidak
terpengaruh.
● Ada
peningkatan
risiko
hiperkalemia
jika
Candesartan
diberikan
dengan KSR
atau
pengganti
garam yang
mengandung
kalium,
terutama
pada pasien
dengan
faktor risiko
lain (seperti
usia lanjut,
penurunan
fungsi ginjal,
dan diabetes
tipe II).
(Stockley
Drug
Interactions,
2015)
● Penggunaan
NSAID
dengan loop
diuretics dan
ARB
(Angiotensin
II Receptor
Blocker)
dapat
meningkatka
n gagal
ginjal akut
● Lasix dapat
meningkatka
n efek
hipotensi
dari ARB
dan
meningkatka
n efek
nefrotoksik
● Major: ARB
Menyebabka
n
hiperkalemia
dari diuretik
hemat
kalium →
Perlu
diperhatikan
kadar kalium
pasien
karena
berpotensi
mengalami
hiperkalemia
● Penurun TD
(ISDN) dapat
meningkatka
n efek
hipotensi
dari obat
yang
memberikan
efek
hipotensi
(Candesartan
)

6 Ranitidine P3.3

7 Lasix P2.1 C1.4 I1.4 A1.4 O0.1 Lexi ● Lasix dapat


Kejadian Kombina Interve Intervens Status com meningkatk
obat yang si obat nsi i masalah p an efek
merugikan yang dibahas diterima tidak hipotensi
(mungkin) tidak dengan namun diketahu dari
terjadi tepat dokter impleme i spironolact
penulis ntasi one
resep tidak ● Lasix dapat
diketahui meningkatk
an efek
hipotensi
dari ARB
dan
meningkatk
an efek
nefrotoksik
INTERAKSI OBAT TUGAS 3
- Clonidine dengan Nifedipine
Penggunaan clonidine dan nifedipine secara bersamaan mungkin dapat
memberikan efek menurunkan hipotensi sehingga diperlukan pemantauan
respon hemodinamik selama beberapa minggu pertama penggunaan obat dan
pasien disarankan untuk menggunakan obat golongan alpha blocker (yaitu
clonidine) pada waktu tidur.
- Captopril dengan Nifedipine
Penggunaan bersamaan obat golongan Calcium Channel Blocker (CCB)
dengan ACE Inhibitor mungkin dapat memberikan efek hipotensi tambahan.
Meskipun kedua obat ini sering digunakan secara bersamaan dengan aman.
Namun, tetap dianjurkan untuk melakukan pemantauan tekanan darah secara
hati hati selama pemberian bersama kedua obat tersebut terutama selama satu
sampai tiga minggu pertama masa terapi.
Tugas 4: Analisis Interaksi Obat
● Omeprazole dengan Clopidogrel
Omeprazole termasuk golongan penghambat pompa proton (PPI).
Pemberian PPI bersamaan dengan clopidogrel dapat mengurangi efek
kardioprotektif dari clopidogrel. Hal ini dikarenakan PPI dapat
menghambat bioaktivasi metabolisme clopidogrel yang dimediasi CYP450
2C19. Serta terdapat penelitian yang melaporkan penurunan efektivitas
clopidogrel dan hasil klinis yang lebih buruk pada pasien dengan
polimorfisme genetik umum CYP450 2C19 yang mengakibatkan
berkurangnya atau tidak adanya aktivitas enzimatik. Jika penggunaan PPI
diperlukan, sebagai alternatif yang mungkin lebih aman dapat diberikan
dexlansoprazole, lansoprazole, atau pantoprazole. Jika tidak, antagonis
reseptor H2 atau antasida harus diresepkan bila memungkinkan.
● Perdiphine (Nicardipine) dengan Nitrokaf (Nitroglycerin)
Nicardipin yang termasuk golongan penghambat saluran kalsium jika
digunakan bersamaan dengan nitrogliserin dapat menyebabkan hipotensi
ortostatik. Sehingga penyesuaian dosis dari kedua obat tersebut mungkin
diperlukan. Penggunaan nitrogliserin dengan atau tanpa penghambat
saluran kalsium harus diwaspadai kemungkinan efek samping seperti
pusing, sakit kepala ringan, dan orthostasis
● Perdiphine (Nicardipine) dengan Bisoprolol
Penggunaan golongan penghambat saluran kalsium seperti nicardipin
bersamaan dengan beta bloker (bisoprolol) dapat menyebabkan terjadinya
pengurangan denyut jantung, konduksi jantung, dan kontraktilitas jantung,
terutama pada pasien dengan kelainan ventrikel atau konduksi. Efek
samping kardiovaskular yang berpotensi serius dalam penggunaan
obat-obat tersebut seperti gagal jantung kongestif, hipotensi berat, dan/atau
eksaserbasi angina. Jika penghambat saluran kalsium diresepkan dengan
beta bloker, pemantauan klinis yang ketat terhadap respons dan toleransi
hemodinamik pasien wajib direkomendasikan dan dosis satu atau kedua
obat disesuaikan seperlunya.
● Nitrokaf (Nitroglycerin) dengan Ramipril
Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE) seperti ramipril dapat
meningkatkan efek vasodilatasi dan hipotensi dari nitrogliserin. ACE
inhibitor dapat menurunkan resistensi vaskular sistemik dan kerja jantung,
yang selanjutnya meningkatkan efektivitas nitrogliserin.
● Omeprazole dengan Atorvastatin
Penggunaan kedua obat tersebut dapat menimbulkan peningkatan
konsentrasi plasma atorvastatin dan risiko terkait miopati. Mekanismenya
adalah terjadi penghambatan kompetitif P-glikoprotein usus yang
mengakibatkan penurunan sekresi obat ke dalam lumen usus dan
meningkatkan bioavailabilitas obat. Selain itu, adanya kemungkinan
terjadinya penghambatan kompetitif metabolisme CYP450 3A4. Interaksi
juga dapat terjadi pada obat-obatan inhibitor pompa proton lain seperti
lansoprazole, omeprazole, dan pantoprazole dan inhibitor HMG-CoA
reduktase seperti lovastatin dan simvastatin. Hal ini dikarenakan semua
obat tersebut adalah substrat P-glikoprotein dan CYP450 3A4. Pasien yang
mengkonsumsi atorvastatin dipantau lebih ketat selama penggunaan
bersama dengan omeprazole. Pasien yang mengkonsumsi obat
penghambat reduktase HMG-CoA disarankan melaporkan kepada dokter
apabila mengalami nyeri otot yang tidak dapat dijelaskan, nyeri tekan, atau
kelemahan, terutama jika disertai dengan malaise atau demam. Terapi
harus dihentikan jika creatine kinase sangat meningkat atau jika dicurigai
atau didiagnosis miopati.
● Atorvastatin dengan Clopidogrel
Penggunaan bersamaan dapat mengurangi aktivasi metabolik prodrug
clopidogrel dan efek antiplateletnya. Kemungkinan terjadi karena adanya
penghambatan kompetitif aktivitas enzim CYP450 3A4 yang
menyebabkan konversi clopidogrel menjadi metabolit aktifnya.
Penatalaksanaannya dapat melakukan pemantauan jika atorvastatin
digunakan bersama dengan clopidogrel.
● Nitroglycerin dengan Omeprazole
Penggunaan bersama dapat menimbulkan interaksi seperti iskemia
miokard yang memburuk dan antiangina yang berkurang. Hal ini
dikarenakan omeprazole menghambat pengiriman obat nitrat oral. Apabila
terjadi interaksi dapat menggunakan penekan asam dan terapi.
● Sucralfate dengan Bisoprolol
Penggunaan bersama dapat menyebabkan penurunan bioavailabilitas oral
dari beta-blocker tertentu. Mekanisme interaksi secara pastinya belum
diketahui namun diperkirakan adanya keterlibatan kation beta-blocker atau
penurunan laju disolusi karena peningkatan pH lambung. Tindakan
pencegahan dapat dilakukan seperti mempertimbangkan kembali untuk
memisahkan waktu pemberian beta-blocker dan antasida atau produk yang
mengandung aluminium atau magnesium setidaknya 2 jam.
● Nicardipine dengan Ramipril
Penggunaan bersamaan dapat menimbulkan efek hipotensi tambahan.
Meskipun sering digunakan bersamaan dengan aman, obat-obat ini perlu
pemantauan tekanan darah sistemik selama satu sampai tiga minggu
pertama terapi.
Tugas 5: Analisis Interaksi Obat

Sumber: Medscape

Tingkat Nama Obat Interaksi


Interaksi

Berdampak Aspilet + Lisinopril Kedua obat merupakan


serius pada antagonisme farmakodinamik.
Pasien (Harus Sebaiknya penggunaan kedua obat
dipilih alternatif ini dihindari atau menggunakan
lain) obat alternatif lain. Pemberian
bersama dapat menyebabkan
penurunan fungsi ginjal yang
signifikan. NSAID dapat
mengurangi efek antihipertensi
dari ACE Inhibitor karena
kemampuan NSAID yang dapat
mengurangi sintesis dari
vasodilatasi prostaglandin di
ginjal.

Aspilet + ramipril Kedua obat merupakan


antagonisme farmakodinamik.
Sebaiknya penggunaan kedua obat
ini dihindari atau menggunakan
obat alternatif lain. Pemberian
bersama dapat menyebabkan
penurunan fungsi ginjal yang
signifikan. NSAID dapat
mengurangi efek antihipertensi
dari ACE Inhibitor karena
kemampuan NSAID yang dapat
mengurangi sintesis dari
vasodilatasi prostaglandin di
ginjal.

Adalat oros + Adalat oros yang mengandung


amlodipine nifedipine akan meningkatkan
kadar atau efek dari amlodipin
dengan cara mempengaruhi
metabolisme enzim CYP3A4 di
hati/usus. Sebaiknya hindari
penggunaan kedua obat ini secara
bersamaan atau menggunakan
alternatif obat yang lain.

Candesartan + lisinopril Dengan sinergi


farmakodinamiknya, candesartan
dan lisinopril dapat meningkatkan
toksisitas lain. Blokade ganda dari
sistem renin-angiotensin
meningkatkan risiko hipotensi,
hiperkalemia, dan gangguan ginjal.
Hindari atau gunakan obat
alternatif lain.

Candesartan + ramipril Dengan sinergi


farmakodinamiknya, candesartan
dan lisinopril dapat meningkatkan
toksisitas lain. Blokade ganda dari
sistem renin-angiotensin
meningkatkan risiko hipotensi,
hiperkalemia, dan gangguan ginjal.
Hindari atau gunakan obat
alternatif lain.

Penggunaan Lisinopril + aspilet Dapat menyebabkan kerusakan


harus fungsi ginjal terutama dengan
dimonitoring aspilet dosis tinggi yang digunakan
oleh orang tua atau orang dengan
penurunan volume
Note: lihat komen

Ramipril + aspilet Dapat menyebabkan kerusakan


fungsi ginjal terutama dengan
aspilet dosis tinggi yang digunakan
oleh orang tua atau orang dengan
penurunan volume
Note: lihat komen

Candesartan + aspilet Dapat menyebabkan kerusakan


fungsi ginjal terutama dengan
aspilet dosis tinggi yang digunakan
oleh orang tua atau orang dengan
penurunan volume
Note: lihat komen

Adalat oros + Adalat oros akan meningkatkan


dexamethasone kadar atau efek dexamethasone
dengan mempengaruhi
metabolisme enzim CYP3A4 di
hati/usus.
Harus dimonitoring

Adalat oros + Adalat oros akan meningkatkan


alprazolam kadar atau efek alprazolam dengan
mempengaruhi metabolisme enzim
CYP3A4 di hati/usus.
Harus dimonitoring

Aspilet + V block Aspilet menurunkan efek V block


(mengandung carvedilol) dengan
sifat antagonis kedua obat secara
farmakodinamiknya. Penggunaan
aspilet jangka panjang (>1
minggu), dapat menurunkan
sintesis prostaglandin.
Harus dimonitoring

Aspilet + clopidogrel Melalui sinergisme


farmakodinamiknya dapat
meningkatkan toksisitas satu sama
lain. Kebutuhan sebagai stimulus
dari aspilet dosis rendah dan
antikoagulan atau antiplatelet
untuk pasien penderita
kardiovaskular harus dipantau
dengan cermat.

Ca.carbonat + Kalsium karbonat menurunkan


amlodipin efek amlodipin dengan sifat
antagonisnya secara
farmakodinamik. Harus
dimonitoring

Ca.carbonat + Kalsium karbonat menurunkan


perdipine efek perdipine (mengandung
nicardipine) dengan sifat
antagonisnya secara
farmakodinamik. Harus
dimonitoring

Ca.carbonat + Adalat Kalisum karbonat menurunkan


oros efek adalat oros dengan sifat
antagonisnya secara
farmakodinamik. Harus
dimonitoring

Lisinopril + Lasix Lisinopril dan lasix memiliki efek


sinergi secara farmakodinamiknya.
Berisiko menyebabkan hipotensi
akut dan berpotensi kurangnya
kemampuan fungsi ginjal
(insufisiensi ginjal).
Harus dimonitoring

Ramipril + lasix Ramipril dan lasix memiliki efek


sinergi secara farmakodinamiknya.
Berisiko menyebabkan hipotensi
akut dan berpotensi kurangnya
kemampuan fungsi ginjal
(insufisiensi ginjal).
Harus dimonitoring

Ca.carbonat + V block Kalsium karbonat menurunkan


kadar dari V block dengan
menghambat penyerapan pada
gastrointestinal. Penggunaannya
harus di selang 2 jam.

Bicnat + V block Natrium karbonat menurunkan


kadar dari V block dengan
menghambat penyerapan pada
gastrointestinal. Penggunaannya
harus di selang 2 jam.

Ca.carbonat + lisinopril Kalsium karbonat menurunkan


efek dari lisinopril dengan
mekanisme aksi yang sulit
ditentukan.
Harus dimonitoring

Ca.carbonat + ramipril Kalsium karbonat menurunkan


efek dari ramipril dengan
mekanisme aksi yang sulit
ditentukan.
Harus dimonitoring

Bicnat + lisinopril Natrium karbonat menurunkan


efek dari lisinopril dengan
mekanisme aksi yang sulit
ditentukan.
Harus dimonitoring

Bicnat + ramipril Natrium karbonat menurunkan


efek dari ramipril dengan
mekanisme aksi yang sulit
ditentukan.
Harus dimonitoring

Adalat oros + Adalat oros akan meningkatkan


atorvastatin efek dari atorvastatin dengan
mempengaruhi metabolisme enzim
CYP3A4 di hati/usus.
Harus dimonitoring

Adalat oros + perdipine Adalat oros akan meningkatkan


efek dari perdipine dengan
mempengaruhi metabolisme enzim
CYP3A4 di hati/usus.
Harus dimonitoring

Dexamethasone + Deksametason akan menurunkan


alprazolam efek alprazolam dengan
mempengaruhi metabolisme enzim
CYP3A4 di hati/usus.
Harus dimonitoring

Dexamethasone + Dexamethasone akan menurunkan


atorvastatin efek dari atorvastatin dengan
mempengaruhi metabolisme enzim
CYP3A4 di hati/usus.
Harus dimonitoring

Dexamethasone + Dexamethasone akan


clopidogrel meningkatkan efek dari
clopidogrel dengan mempengaruhi
metabolisme enzim CYP3A4 di
hati/usus.
Harus dimonitoring karena
berpotensi adanya peningkatkan
efek antiplatelet ketika
penginduksi CYP3A4
dikombinasikan penggunaannya
dengan clopidogrel.

Dexamethasone + Dexamethasone akan menurunkan


perdipine efek dari perdipine dengan
mempengaruhi metabolisme enzim
CYP3A4 di hati/usus.
Harus dimonitoring

Aspilet + Aspilet dan dexamethasone


Dexamethasone memiliki efek sinergi secara
farmakodinamiknya. Berisiko
menyebabkan pembengkakan GI
(ulser GI)
Harus dimonitoring

V block + candesartan V block dan candesartan memiliki


efek sinergi secara
farmakodinamiknya. Berisiko pada
janin jika diberikan selama
kehamilan.
Harus dimonitoring

Ca.carbonat + V block Kalsium karbonat menurunkan


efek dari V block dengan
mekanisme aksi yang sulit
ditentukan.
Harus dimonitoring

Atorvastatin + Atorvastatin meningkatkan efek


dexamethasone deksametason melalui transporter
P-glikoprotein (MDR1)
Harus dimonitoring

perdipine + Perdipine menurunkan efek


dexamethasone deksametason melalui transporter
P-glikoprotein (MDR1)
Harus dimonitoring

perdipine + atorvastatin Perdipine menurunkan efek


atorvastatin melalui transporter
P-glikoprotein (MDR1)
Harus dimonitoring

nifedipine + Nifedipine menurunkan efek


dexamethasone deksametason melalui transporter
P-glikoprotein (MDR1)
Harus dimonitoring

nifedipine + Nifedipine menurunkan efek


atorvastatin atorvastatin melalui transporter
P-glikoprotein (MDR1)
Harus dimonitoring

V block + amlodipine V block dan amlodipine ,


keduanya dapat meningkatkan
penghambatan anti-hipertensif
channel.
Harus dimodifikasi pengobatannya
atau dimonitoring

V block + perdipine V block dan perdipine , keduanya


dapat meningkatkan
penghambatan anti-hipertensif
channel.
Harus dimodifikasi pengobatannya
atau dimonitoring

V block + nifedipine V block dan nifedipine , keduanya


dapat meningkatkan
penghambatan anti-hipertensif
channel.
Harus dimodifikasi pengobatannya
atau dimonitoring

dexamethasone + Deksametason akan menurunkan


nifedipine efek nifedipin dengan
mempengaruhi metabolisme enzim
CYP3A4 di hati/usus.
Harus dimonitoring

Aspilet + candesartan Aspilet dan candesartan memiliki


efek antagonis secara
farmakodinamiknya. Aspilet dapat
menurunkan sintesis dari
vasodilatasi prostaglandin ginjal
sehingga mempengaruhi
homeostasis cairan dan dapat
mengurangi cairan dan dapat
mengurangi efek antihipertensi
Modifikasi terapi atau harus
dimonitoring

Clonidine + alprazolam Dengan sinergi


farmakodinamiknya, clonidin dan
alprazolam dapat meningkatkan
toksisitas lain. Pemberian obat
secara bersamaan, dapat
meningkatkan efek depresan SSP.
Harus dimonitoring

dexamethasone + deksametason menurunkan efek


ondansetron ondansetron dengan
mempengaruhi metabolisme enzim
CYP3A4 di hati/usus. Tidak ada
penyesuaian dosis ondansetron
yang direkomendasikan untuk
pasien yang menggunakan
dexamethasone.
Harus dimonitoring

amlodipine + amlodipin dan perdipine ,


perdiphine keduanya dapat meningkatkan
penghambatan anti-hipertensif
channel.
Harus dimonitoring

amlodipine + nifedipine amlodipine dan nifedipine ,


keduanya dapat meningkatkan
penghambatan anti-hipertensif
channel.
Harus dimonitoring

perdiphine + nifedipine perdipin dan nifedipine , keduanya


dapat meningkatkan
penghambatan anti-hipertensif
channel.
Harus dimonitoring

candesartan + V block candesartan dan v block ,


keduanya dapat meningkatkan
kadar serum kalium.
Harus dimonitoring

candesartan + aspilet candesartan dan aspilet , keduanya


dapat meningkatkan kadar serum
kalium.
Harus dimonitoring

candesartan + lasix candesartan dapat meningkatkan


kadar serum kalium sedangkan
lasix menurunkan kadar serum
sehingga efe interaksinya menjadi
tidak jelas.
Harus dimonitoring

v block + aspilet V block dan aspilet , keduanya


dapat meningkatkan kadar serum
kalium.
Harus dimonitoring

v block + lasix V block dapat meningkatkan kadar


serum kalium sedangkan lasix
menurunkan kadar serum sehingga
efe interaksinya menjadi tidak
jelas.
Harus dimonitoring

aspilet + lasix Aspilet dapat meningkatkan kadar


serum kalium sedangkan lasix
menurunkan kadar serum sehingga
efe interaksinya menjadi tidak
jelas.
Harus dimonitoring
Interaksi minor Bicnat + aspilet Natrium bikarbonat dan aspilet,
penggunaan keduanya dapat
mereabsorbsi tubulus ginjal pasif
karena peningkatan pH.
Minor/signifikansi tidak diketahui.
Kadar salisilat meningkat pada
dosis sedang; menurun pada dosis
besar. (d/t increased renal
excretion of unchanged salicylic
acid).

Ca.carbonat + aspilet Kalsium bikarbonat dan aspilet,


penggunaan keduanya dapat
mereabsorbsi tubulus ginjal pasif
karena peningkatan pH.
Minor/signifikansi tidak diketahui.
Kadar salisilat meningkat pada
dosis sedang; menurun pada dosis
besar. (d/t increased renal
excretion of unchanged salicylic
acid).

dexamethasone + Deksametason akan menurunkan


amlodipine tingkat atau efek amlodipine
dengan mempengaruhi enzim
hati/usus CYP3A4.
Minor/Signifikansi tidak diketahui.

aspilet + lasix Aspirin mengurangi efek


furosemid oleh antagonis
farmakodinamik.
Minor/signifikansi tidak diketahui.
NSAID menurunkan sintesis
prostaglandin.

dexamethasone + lasix Deksametason dan furosemid,


akan menimbulkan sinergisme
(pengaruh yang lebih besar) pada
farmakodinamik.
Minor/signifikansi tidak diketahui.
Risiko hipokalemia, terutama
dengan aktivitas glukokortikoid
yang kuat.

lasix + ca.carbonat furosemid menurunkan kadar


kalsium karbonat dengan
meningkatkan pembersihan pada
ginjal. Minor/signifikansi tidak
diketahui.

dexamethasone + deksametason menurunkan kadar


ca.carbonat kalsium karbonat dengan
meningkatkan eliminasi.
Minor/signifikansi tidak diketahui.

aspilet + asam folat aspirin menurunkan kadar asam


folat dengan menghambat
penyerapan di gastrointestinal.
Hanya berlaku untuk bentuk oral
dari kedua agen.
Minor/signifikansi tidak diketahui.

aspilet + Vit.B12 aspirin menurunkan kadar vitamin


B12 dengan menghambat
penyerapan di gastrointestinal.
Hanya berlaku untuk bentuk oral
dari kedua agen.
Minor/signifikansi tidak diketahui.

lasix + asam folat furosemid menurunkan kadar asam


folat dengan meningkatkan
pembersihan pada ginjal.
Minor/signifikansi tidak diketahui.

dexamethasone + deksametason menurunkan kadar


aspilet aspirin dengan meningkatkan
pembersihan pada ginjal.
Minor/signifikansi tidak diketahui.

mut bisa cr disini https://reference.medscape.com/drug-interactionchecker


https://go.drugbank.com/drug-interaction-checker
https://www.drugs.com/drug_interactions.html
DAFTAR PUSTAKA

Pusat Informasi Obat Nasional. “Klopidogrel”. Badan Pengawas Obat dan


Makanan. Diakses pada tanggal 30 September 2022
https://pionas.pom.go.id/monografi/klopidogrel#:~:text=Indikasi%3A,pen
yakit%20arteri%20perifer%20yang%20menetap.

Pusat Informasi Obat Nasional. “Simvastatin”. Badan Pengawas Obat dan


Makanan. Diakses pada tanggal 30 September 2022
https://pionas.pom.go.id/monografi/simvastatin.

Pusat Informasi Obat Nasional. “Simvastatin”. Badan Pengawas Obat dan


Makanan. Diakses pada tanggal 30 September 2022
https://pionas.pom.go.id/monografi/bisoprolol-fumarat#:~:text=Indikasi%
3A,dosis%3B%20psoriasis%3B%20gangguan%20hati.

Drugs.com. (2021). Drug interaction checker. Diakses pada tanggal 30


September 2022 dari :
https://www.drugs.com/interactions-check.php?drug_list=493-0,1717-299
4,704-0,548-0&types%5B%5D=major&types%5B%5D=minor&types%5
B%5D=moderate&types%5B%5D=food&types%5B%5D=therapeutic_d
uplication&professional=1.

Drugs.com. (2022). Drugs Interaction Report : Sucralfate, Bisoprolol, Ramipril,


Atorvastatin, Clopidogrel, Nitroglycerin, Omeprazole, Nicardipine,
Sodium Chloride. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2022 dari
https://www.drugs.com/interactions-check.php?drug_list=2118-0,393-0,1
989-0,276-0,705-0,2342-0,1750-0,2410-0,1713-0&types%5B%5D=major
&types%5B%5D=minor&types%5B%5D=moderate&types%5B%5D=fo
od&types%5B%5D=therapeutic_duplication&professional=1.

Dwiangga, S. (2010). Validasi Metode Penetapan Kadar Asam Asetilsalisilat


dalam Sediaan Obat Memanfaatkan Sinar Reflektan Terukur dari Bercak
yang Dihasilkan (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Surakarta).
Suryani, Nelly & Supandi, Yardi & Sabdowati, Ririn. (2019). Uji Stabilitas
Spironolakton Terhadap Perubahan pH dengan Menggunakan
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Jurnal Farmasi Indonesia. 16.
8-13. 10.31001/jfi.v16i1.450.

PDR. nitroglycerin - Drug Summary. Nitroglycerin in 5% Dextrose Drug


Information 2022 Diakses di laman: :
https://www.pdr.net/drug-summary/Nitroglycerin-in-5--Dextrose-nitrogly
cerin-1148.

Anda mungkin juga menyukai