Sap Sirosis Hepatis
Sap Sirosis Hepatis
Sap Sirosis Hepatis
SIROSIS HEPATIS
RUANG DAHLIA (INTERNA) BRSU TABANAN
1
X. Pengorganisasian
Anggota :
1. Moderator : Ni Kadek Rai Widiastuti
2. Penyaji : Ni Nengah Juniari
3. Notulen : Ni Kadek Shinta Yuliana
4. Observer : Ni Kadek Yopi Anita
5. Anggota : - Ni Ketut Ari Pratiwi
- Ni Ketut Nanik Astari
2
penyakit Sirosis Hepatis
6. Menjelaskan pencegahan pada
Sirosis Hepatis
XII. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan.
a. Materi dan SAP sudah siap.
b. Media sudah siap
2. Evaluasi Proses
b. Peserta kooperatif serta aktif bertanya
c. Media digunakan secara efektif
3. Evaluasi Hasil
a. Para pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan tentang pengertian Sirosis
Hepatis
b. Para pasien dan keluarga pasien mengetahui tentang penyebab Sirosis Hepatis
c. Para pasien dan keluarga pasien mampu menyebutkan tanda dan gejala pada
penyakit Sirosis Hepatis
d. Para pasien dan keluraga pasien mampu menjelaskan komplikasi dari penyakit
Sirosis Hepatis
3
e. Para pasien dan keluraga pasien mampu menjelaskan cara pencegahan dari
penyakit Sirosis Hepatis
4
MATERI PENYULUHAN
SIROSIS HEPATIS
5
3. Tanda Gejala Sirosis
a. Nyeri perut
Terjadi akibat pembesaran sel hati
b. Urine dan feses berwarna hitam (seperti petis)
Hepatosit (sel-sel hati) mengeluarkan bilirubin ( peigmen yang berasal dari pemecahan
hemoglobin)dari dalam darah dan membuatnya menjadi lebih encer sehingga bisa
dikeluarkan melalui feses dan urine. Penyakit hati menyebabkan bilirubin tidak bisa
diekskresikan sehingga urine dan fese berwarna gelap, dan kompensasi dari kelebihan
bilirubin menyababkan ikterus (kuning pada kulit dan mata).
c. Asites (perut membesar)
Terjadi karena makanan yang dikondumsi tidak bisa dimetabolisme sehingga
menumpuk di dalam abdomen
d. Anoreksia (penurunan nafsu makan) dan turunnya berat badan
Terjadi karena rasa penuh di abdomen
e. Mual dan Muntah ada darahnya
f. Sesak
Terjadi karena desakan asites ke paru yang menyebabkan pertukaran gas terganggu
6
d. Segera memeriksakan ke pelayanan kesehatan terdekat apabila ditemui gejala klinis
seperti asites (perut membesar) serta warna urine dan feses hitam (seperti petis)
7. Sumber Belajar
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G. Bare. (2001). Keperawatan medikal bedah 2. (Ed 8).
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC).
Doenges, Marilynn E, Mary Frances Moorhouse dan Alice C. Geisser. (1999). Rencana
asuhan keperawatan : pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasien. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC).
Tjokronegoro dan Hendra Utama. (1996). Ilmu penyakit dalam jilid 1. Jakarta: FKUI.
Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. (1994). Patofisiologi, konsep klinis proses-proses
penyakit. Jakarta: Penerbit EGC.