Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Sap Sirosis Hepatis

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SIROSIS HEPATIS
RUANG DAHLIA (INTERNA) BRSU TABANAN

I. Topik : Sirosis Hepatis


II. Waktu/Tanggal : Senin, 26 November 2018 (Pukul 10:00 WIB)
III. Tempat : Ruang tunggu pasien
IV. Alokasi waktu : 30 Menit
V. Sasaran : Para pasien dan keluarga pasien di Ruang
Dahlia

VI. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Para pasien dan keluarga pasien mengetahui dan memahami akan penyakit Sirosis
Hepatis dan penatalaksanaannya.

VII. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


1. Para pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan tentang pengertian Sirosis
Hepatis
2. Para pasien dan keluarga pasien mengetahui tentang penyebab Sirosis Hepatis
3. Para pasien dan keluarga pasien mampu menyebutkan tanda dan gejala pada
penyakit Sirosis Hepatis
4. Para pasien dan keluraga pasien mampu menjelaskan komplikasi dari penyakit
Sirosis Hepatis
5. Para pasien dan keluraga pasien mampu menjelaskan cara pencegahan dari penyakit
Sirosis Hepatis

VIII. Metode pembelajaran : 1. Ceramah


2. Diskusi

IX. Media dan Sarana : 1. Flip Chart


: 2. Leaflet

1
X. Pengorganisasian
Anggota :
1. Moderator : Ni Kadek Rai Widiastuti
2. Penyaji : Ni Nengah Juniari
3. Notulen : Ni Kadek Shinta Yuliana
4. Observer : Ni Kadek Yopi Anita
5. Anggota : - Ni Ketut Ari Pratiwi
- Ni Ketut Nanik Astari

XI. Tahap Kegiatan

No. Tahap Kegiatan Alokasi Kegiatan Pembelajaran


Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 5 menit 1. Membuka acara penyuluhan dengan
salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menginformasikan topik penyuluhan
4. Melakukan apersepsi tentang Sirosis
Hepatis
5. Menjelaskan tujuan penyuluhan

2. Kegiatan Inti 15 menit 1. Menggali pengetahuan peserta


penyuluhan tentang penyakit Sirosis
Hepatis
2. Menjelaskan pengertian Sirosis
Hepatis
3. Menjelaskan penyebab penyakit
Sirosis Hepatis
4. Menjelaskan tanda dan gejala
penyakit Sirosis Hepatis
5. Menjelaskan komplikasi dari

2
penyakit Sirosis Hepatis
6. Menjelaskan pencegahan pada
Sirosis Hepatis

3. Kegiatan Penutup Total 10 a. Diskusi :


menit Memberikan kesempatan kepada peserta
(5 menit) penyuluhan untuk bertanya dan dijawab
oleh tim penyuluhan.
(3 menit) b. Evaluasi
Menanyakan ulang kepada masyarakat
tentang penyuluhan yang telah
disampaikan.
(1 menit) c. Kesimpulan :
Menyimpulkan materi penyuluhan
(1 menit) d. Menyampaikan salam

XII. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan.
a. Materi dan SAP sudah siap.
b. Media sudah siap
2.      Evaluasi Proses
b.      Peserta kooperatif serta aktif bertanya
c.       Media digunakan secara efektif
3.      Evaluasi Hasil
a. Para pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan tentang pengertian Sirosis
Hepatis
b. Para pasien dan keluarga pasien mengetahui tentang penyebab Sirosis Hepatis
c. Para pasien dan keluarga pasien mampu menyebutkan tanda dan gejala pada
penyakit Sirosis Hepatis
d. Para pasien dan keluraga pasien mampu menjelaskan komplikasi dari penyakit
Sirosis Hepatis

3
e. Para pasien dan keluraga pasien mampu menjelaskan cara pencegahan dari
penyakit Sirosis Hepatis

4
MATERI PENYULUHAN
SIROSIS HEPATIS

1. Pengertian Sirosis Hepatis


Sirosis hepatis adalah penyakit yang ditandai oleh adanya peradangan difus dan
menahun pada hati, diikuti dengan proliferasi jaringan ikat, degenerasi dan regenerasi sel-
sel hati, sehingga timbul kekacauan dalam susunan parenkim hati (Mansjoer, FKUI,
2001).
Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya
pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan adanya proses
peradangan nekrosis sel hati yang luas. Pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi
nodul. Distorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro
menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul tersebut (Smeltzer &
Bare, 2001).
Sirosis hepatis adalah penyakit hati kronis yang tidak diketahui penyebabnya
dengan pasti. Telah diketahui bahwa penyakit ini merupakan stadium akhir dari penyakit
hati kronis dan terjadinya pengerasan dari hati (Sujono, 2002).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sirosis hati
adalah penyakit hati kronis yang ditandai oleh adanya peradangan difus pada hati, diikuti
dengan proliferasi jaringan ikat, degenerasi dan regenerasi sel hati disertai nodul dan
merupakan stadium akhir dari penyakit hati kronis dan terjadinya pengerasan dari hati.

2. Penyebab Sirosis hepatis


Menurut FKUI (2001), penyebab sirosis hepatis antara lain :
a. Malnutrisi
b. Alkoholisme
c. Virus hepatitis
d. Kegagalan jantung yang menyebabkan bendungan vena hepatika
e. Penyakit Wilson (penumpukan tembaga yang berlebihan bawaan)
f. Hemokromatosis (kelebihan zat besi)
g. Zat toksik

5
3. Tanda Gejala Sirosis
a. Nyeri perut
Terjadi akibat pembesaran sel hati
b. Urine dan feses berwarna hitam (seperti petis)
Hepatosit (sel-sel hati) mengeluarkan bilirubin ( peigmen yang berasal dari pemecahan
hemoglobin)dari dalam darah dan membuatnya menjadi lebih encer sehingga bisa
dikeluarkan melalui feses dan urine. Penyakit hati menyebabkan bilirubin tidak bisa
diekskresikan sehingga urine dan fese berwarna gelap, dan kompensasi dari kelebihan
bilirubin menyababkan ikterus (kuning pada kulit dan mata).
c. Asites (perut membesar)
Terjadi karena makanan yang dikondumsi tidak bisa dimetabolisme sehingga
menumpuk di dalam abdomen
d. Anoreksia (penurunan nafsu makan) dan turunnya berat badan
Terjadi karena rasa penuh di abdomen
e. Mual dan Muntah ada darahnya
f. Sesak
Terjadi karena desakan asites ke paru yang menyebabkan pertukaran gas terganggu

4. Komplikasi Sirosis Hepatis


Komplikasi sirosis hepatis menurut Tarigan (2001) adalah:
1. Hipertensi portal
2. Coma/ ensefalopaty hepatikum
3. Hepatoma
4. Asites
5. Peritonitis bakterial spontan
6. Kegagalan hati (hepatoselular)
7. Sindrom hepatorenal

5. Pencegahan Sirosis Hepatis


a. Menghentikan konsumsi alkohol
b. Konsumsi cukup makanan bergizi
c. Tidak melakukan kontak secara langsung (melalui kulit yang luka/lesi, melalui mukksa,
dan perinatal)

6
d. Segera memeriksakan ke pelayanan kesehatan terdekat apabila ditemui gejala klinis
seperti asites (perut membesar) serta warna urine dan feses hitam (seperti petis)

6. Perawatan Pasien Sirosis Hepatis


a. Membatasi cairan yang masuk
Menghindari penumpukan cairan yang lebih banyak di perut
b. Mengkonsumsi makanan tinggi protein dan kalori
Untuk mempercepat penyembuhan sel hati, sehingga dapat beregenerasi .
c. Mengkonsumsi makanan rendah garam dan rendah lemak
Menghindari penggunaan obat-obatan yang tidak perlu ntuk meringankan kerja hati

7. Sumber Belajar
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G. Bare. (2001). Keperawatan medikal bedah 2. (Ed 8).
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC).

Doenges, Marilynn E, Mary Frances Moorhouse dan Alice C. Geisser. (1999). Rencana
asuhan keperawatan : pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasien. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC).

Tjokronegoro dan Hendra Utama. (1996). Ilmu penyakit dalam jilid 1. Jakarta: FKUI.

Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. (1994). Patofisiologi, konsep klinis proses-proses
penyakit. Jakarta: Penerbit EGC.

Soeparman. 1987. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta : FKUI.

Anda mungkin juga menyukai