Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Skenario Tutor

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

SKENARIO TUTOR

“Ada apa ya?”


Seorang mahasiswa keperawatan berusia 20 tahun sedang
melakukan praktik klinik keperawatan untuk pertama kalinya
di sebuah Rumah Sakit. Mahasiswa tersebut dituntut untuk
berpikir kritis dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien secara mandiri. Pada saat melakukan proses
keperawatan, ditemukan kondisi pasien dengan proses
penyembuhan yang lama. Mahasiswa menjadi penasaran dan
mencari tahu lebih lanjut kenapa hal itu bisa terjadi kepada
perawat di ruangan.
Identifikasi dan analisis istilah
1. Proses keperawatan

Menurut Iyer et al, 1996


Proses keperawatan adalah suatu metoda di mana suatu konsep
diterapkan dalam praktek keperawatan.

Menurut Hidayat, 2004


Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh
perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan
dengan melakukan pengkajian, menentukan diagnosis, merencanakan
tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta
mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan berfokus pasa
klien, berorentasi pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi
ketergantungan dan saling berhubungan

2. Asuhan keperawatan

proses kegiatan pada praktik keperawatan yang secara langsung


ditujukkan kepada klien atau pasien di berbagai pelayanan kesehatan

3. Proses penyembuhan

Morrow dan Smith menggambarkan proses penyembuhan sebagai


penguatan orang untuk bergerak melampaui sekadar bertahan hidup
menuju keutuhan dan pemberdayaan, dari mengelola ketidakberdayaan
dan diliputi oleh perasaan mengancam dan berbahaya hingga strategi
yang berfokus pada masalah. (Halaman 32). Terapi memungkinkan
terapis untuk memahami bahwa “banyaknya gejala disfungsional benar-
benar dapat dilihat sebagai strategi koping yang rasional dan masuk
akal”.

4. Berpikir kritis

Pengertian Berpikir Kritis menurut Para pakar


menurut Ennis yg dikutip oleh Alec Fisher, pengertian berpikir kritis
adalah sebuah pemikiran yg masuk akal dan relatif fokus, dalam
menetapkan apa yang dipercaya atau apa yg dilakukan. pada dalam
penalaran memang diperlukan kemampuan buat berpikir kritis atau
dengan istilah lain, kepandaian kritis artinya bagian berasal sebuah
penalaran.

5. Kondisi pasien

Keadaan fisik pasien dan keadaan klinis pasien adalah istilah yang
serupa, untuk menggambarkan kondisi pasien yang tampak. Keadaan
fisik pasien didapatkan dari pemeriksaan dan berupa hasil yang obyektif,
misalnya tinggi badan, berat badan, tekanan darah, frekuensi nadi,
frekuensi napas, sklera (bagian mata) tampak kuning / ikterik,
konjungtiva anemis (tampak pucat), bunyi jantung, suara paru, dan lain
sebagainya. Berbeda dengan hasil pemeriksaan yang subyektif yang
umumnya didapatkan dari keluhan pasien, seperti sakit kepala, nyeri
perut, pusing, mual, dan lain sebagainya. Dari keluhan pasien akan
dicocokan dengan keadaan fisiknya, misal sesak napas, maka dilihat dari
frekuensi napasnya, gerakan dada saat napas, otot pernapasan, suara
napas, dan lain sebagainya.

6. Praktik klinik
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar
dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga
kesehatan (perawat dan atau bidan) dan dipimpin oleh seorang tenaga medis
(dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter) spesialis gigi)
Klinik Pratama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
dasar.
Klinik Utama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Sifat pelayanan
kesehatan yang dikelola berupa rawat jalan, rawat inap dan/atau rawat inap
Dengan praktik klinik mahasiswa dapat mengimplementasikan teori-teori
yang dipelajari dengan cara memberikan asuhan secara langsung kepada
pasien. Selain itu mahasiswa juga belajar mengembangkan keterampilan,
sikap profesional dan mengambil keputusan serta bertanggung jawab atas
tindakan yang dilakukan, yang merupakan penerapan secara terintegrasi
kemampuan saintifik dan penalaran etik
1. Kenapa mahasiswa di suruh untuk berpikir kritis?

Karena ketika seseorang dapat berpikir kritis, kebebasan berpikir pun


akan datang secara perlahan, dan dapat mengambil 100% atas keputusan
diri sendiri, membuat percaya diri dengan opini diri sendiri,
bisa menjadi lebih open minded karena dapat aware dengan argumen dan
ide-ide lain, dapat mengembangkan kemampuan literasi, dan dapat
menolong untuk terhindar dari manipulasi, seperti manipulasi dari media
yang biasa dikenal fake news. Semua informasi harus diidentifikasi
terlebih dahulu.

Kenapa harus berpikir secara kritis? Setiap hari manusia dihadapkan oleh
berbagai permasalahan, isu-isu, dan narasi-narasi yang mempengaruhi
kehidupan. Semua permasalahan itu tidak mungkin dapat dipikirkan
dengan mudah, sering kali permasalahan itu sulit dihadapi. Maka dari itu,
sebagai mahasiswa harus membiasakan diri untuk berpikir secara kritis
agar dapat membuat keputusan yang matang dan bijaksana. Selain itu hal
ini dapat menolong, sebab tidak mudah terprovokasi dan menelan
informasi secara mentah-mentah. Mahasiswa yang biasa berpikir kritis
akan mendalam atau menggali informasi dan memahami suatu masalah
dengan baik sehingga dapat mengambil keputusan dengan bijak.

2. Proses keperawatan seperti apa yang di berikan?

1. Terbuka dan fleksibel


Artinya jika sewaktu-waktu terjadi perubahan pada keluhan pasien maka
diagnosa keperawatan, tindakan hingga evaluasi hasil bisa diperbaharui.
Jadi, tidak semua intervensi keperawatan yang sebelumnya disusun, bisa
terlaksana semuanya mengingat tetap perlu menyesuaikan kebutuhan
pasien atau klien.

2. Punya arah dan tujuan


Karena setiap tahapanya saling terkait, maka jelas punya arah dan tujuan
yang akan dicapai berdasarkan batasan waktu tertentu. Siapa yang
menentukan? Ya, perawat itu sendiri dengan tetap berkolaborasi tim
kesehatan lain.
3. Melalui pendekatan individual
Mengingat yang dihadapi adalah pasien atau klien, maka ada beberapa
privasi klien pasti tidak bisa terbuka sepenuhnya. Oleh sebab itu, perawat
perlu membangun pendekatan individual supaya meningkatkan trusted
(kepercayaan) terhadap pasien supaya mengetahui secara penuh apa yang
menjadi keluhan utamanya.

4. Penanganan masalah terencana


Setiap hal tanpa rencana, akan berpotensi tidak terarah. Maka penanganan
di setiap proses keperawatan dibutuhkan penyusunan rencana yang
matang. Data-data penunjang wajib diperhatikan agar lebih tepat saat
menentukan intervensi dengan dilandaskan ilmu keperawatan.

5. Adanya validasi dan pembuktian


Setiap langkah proses keperawatan perlu adanya validasi data,
mencocokan keluhan pasien dengan data-data penunjang yang ada. Jadi,
saat pengkajian tidak boleh asal-asalan karena nantinya sebagai penentu
diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pun, setiap tahapanya
juga memiliki batasan karakteristiknya sehingga perlu dikenali secara
spesifik.

6. Siklus yang saling berhubungan


Sudah dikatakan sebelumnya, setiap tahapan saling berhubungan dan
tidak bisa dipisahkan. Jika dalam tahap awal pengkajian saja kurang
memperoleh data akurat, maka pada akhirnya justru menyebabkan
kesulitan di tahap kedua, ketiga dan seterusnya.

3. Bagaimana cara berpikir kritis dalam keperawatan?

Perawat harus mampu menggunakan pengetahuan keperawatan dan


disiplin ilmu lain, berpikir secara cepat dan kreatif, dan membuat
keputusan yang masuk akal untuk memastikan kesejahteraan/kesehatan
klien. Perawat tidak bisa memandang sepele masalah kesehatan yang
dihadapi oleh klien.

4. Mengapa proses penyembuhan lama?

Proses penyembuhan cedera biasanya cukup lama, apalagi kalau cedera


yang dialami adalah cedera berat. Terlebih, jika cedera terlambat
ditangani oleh dokter.
“Mengapa waktu penyembuhannya lama? Karena biasanya para atlet atau
pelaku olahraga tidak langsung ke dokter untuk dicek. Baru setelah
sakitnya tidak bisa ditahan pergi ke dokter,” kata spesialis bedah ortopedi,
cedera olahraga, dan artroskopi dari Rumah Sakit Royal Progress, dr I
Gusti Made Febry Siswanto, MD.

Pada kasus cedera berat, waktu yang dibutuhkan untuk proses


penyembuhan minimal 6 bulan. Hal ini dikarenakan biasanya ada tahap
pembedahan. Saat pembedahan, ligamen yang bermasalah direkonstruksi
dan waktu yang dibutuhkan agar ligamen menyatu adalah 4 bulan. Dalam
waktu 3 bulan ini, Anda tidak boleh melakukan aktivitas yang terlalu
berat.

Jika Anda tetap nekat berolahraga dalam masa penyembuhan, risiko


ligamen putus atau rusak kemungkinannya sangat besar. Dengan begitu
proses penyembuhan akan semakin lama. Dan yang paling parah bisa
menimbulkan kerusakan jaringan.

Memang selama proses penyembuhan kemungkinan otot bisa mengalami


pelemahan karena jarang dilatih. Hal ini pula yang menjelaskan mengapa
proses penyembuhan memakan waktu yang lama. Karena biasanya
setelah 3 bulan dokter akan memberikan program latihan khusus untuk
mengembalikan kekuatan, stabilitas, dan reflek otot. Selain itu, perlu
dilihat pula apakah jaringan sekitar cedera sudah kembali normal.

5. Apa saja asuhan keperawatan?

o Membantu individu (klien) untuk mandiri.


o Menganjurkan klien,keluarga serta masyarakat untuk berpartisipasi
di dalam suatu bidang kesehatan.
o Membantu klien ketika mengembangkan potensi dalam
memelihara derajat kesehatan secara optimal sehingga yang
diharapkan tidak ketergantungan pada seseorang yang lain dalam
menjaga kesehatannya.
o Membantu individu (klien) dalam mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
6. Mengapa mahasiswa tersebut mencari tau tentang perawat?

7. Kondisi ps apa yang membutuhkan penyembuhan lama?

Dari berbagai cara penyembuhan tersebut ada yang bisa mengalami


kesembuhan dengan cepat namun ada pula yang dalam waktu lama,
karena biasanya hal tersebut tergantung dari cara penyembuhandan
berbagai faktor lainnya. mislanya dari faktor psikologis sesorang pasien
yang terkena penyakit. faktor psikologis merupakan faktor yang sangat
penting dan juga memiliki peranan cukup baik dalam melakukan
penyembuhan penyakit. karena ada beberapa psikologis yang ternyata
bisa membantu pasien untuk bisa menyembuhkan penyakitnya, terutama
dengan komponen kesehatan jiwa pasien.

8. Apa saja yang perlu disiapkan mahasiswa saat pertama kali melakukan
praktik?

 Siapkan Mental yang Kuat


 Melakukan Komunikasi Terapeutik Agar Tercipta Hubungan
Saling Percaya
 Disiplin Waktu, Jangan Datang Terlambat
 Ikuti Aturan
 Mending Tidak Tahu, daripada Sok Tahu
 Kenali Lingkungan Kerja
 Belajar dari Pengalaman
 Kuasai Teori dan Tingkatkan Skill
 Terapkan Etika dalam Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai