Bab LL Pidana
Bab LL Pidana
Bab LL Pidana
LANDASAN TEORI
oleh suatu aturan hukum larangan mana disertai ancaman (sanksi) yang
berupa pidana tertentu, bagi barang siapa melanggar larangan tersebut. Dapat
juga dikatakan bahwa perbuatan pidana adalah perbuatan yang oleh suatu
aturan dilarang dan diancam pidana, asal saja dalam pada itu diingat bahwa
larangan ditujukan kepada perbuatan, yaitu suatu keadaan atau kejadian yang
istilah yang mengandung suatu pengertian dasar dalam ilmu hukum pidana
1
Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), hal. 54.
pengertian yang abstrak dari peristiwa-peristiwa konkrit dalam lapangan
bersifat ilmiah dan ditentukan dengan jelas untuk dapat memisahkan dengan
dan yang oleh undang-undang telah dinyatakan sebagai suatu tindakan yang
dapat dihukum.3
hukuman. Dan pelaku ini dapat dikatakan merupakan subjek tindak pidana.4
Istilah tindak pidana menurut hukum islam sendiri ada dua kata yang
cukup mewakili kata tersebut, yaitu jinayah dan jarimah. Jinayah menurut
istilah adalah hasil perbuatan sesorang yang terbatas pada perbuatan yang
dilarang dan pada umumnya para fuqaha menggunakan istilah tersebut hanya
2
Bambang Purnomo, Asas-asas Hukum Pidana, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994), hal. 16.
3
P.A.F. Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia,(Bandung: Sinar Baru,
1994), hal. 172.
4
Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia, (Eresco: Bandung, 1986),
hal. 55.
pemukulan dan pembunuhan. Selain itu, para fuqaha memakai istilah
dan qishas.5
yang sanksinya dapat berubah hukuman had atau takzir. Menurut Imam al-
orang lain atau masyarakat baik jasad (anggota badan atau jiwa), harta
benda, keamanan, atau aturan masyarakat, nama baik, perasaan atau hal-hal
adalah dampak dari perilaku tersebut yang menyebabkan kepada pihak lain,
baik berbentuk material (jasad, nyawa atau harta benda) maupun yang
5
H.A Dzajuli, Fiqh Jinayah (Upaya Menaggulangi Kejahatan Dalam Islam), (Jakarta: P.T
Raja Grafindo Persada, 1997), hal. 1.
6
Al- Mawardi, al Ahkam al- Sulthaniyah, (Jakarta: Darul Falah,1973), hal . 219.
7
Rahmat Hakim, Hukum Pidana Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2000), hal. 17.
Dari beberapa pengertian menurut para ahli hukum jelas bahwa adanya
1. Unsur Subjektif
tindak pidana dalam hal ini termasuk juga sesuatu yang terkandung di
2. Unsur Objektif
sebagai berikut:
8
Leden Marpaung, Hukum Pidana Bagian Khusus, ( Sinar Grafika: Jakarta, 1991), hal. 9.
Delik komisi (delicta commissionis) ialah delik yang dilakukan
dua bagian:9
memberi makan.
Delik selesai adalah delik yang terjadi dengan melakukan suatu atau
delicten)
Delik berangkai berarti suatu delik yang dilakukan dengan lebih dari
satu perbuatan untuk terjadinya delik itu. Van Hamel menyebut ini
9
Donny Eka P, dalam https://www.academia.edu/6620198/Resume_ASAS-
ASAS_HUKUM_PIDANA_Karangan_DR._Andi_Hamzah_S.H diakses tanggal 19 mei 2019
sebagai delik kolektif. Contoh yang paling utama ialah delik yang
delicten)
pidanaatau tidak menjadi soal apakah itu merupakan unsur atau tidak
(tidak menjadi soal apakah itu unsur ataukah tidak), dipidana lebih
ringan dari bentuk dasar, misalnya pembunuhan anak lebih ringan dari
dellicten)
Delik yang dilakukan sengaja dan delik kelalaian penting dalam hal
10
Donny Eka P, dalam https://www.academia.edu/6620198/Resume_ASAS-
ASAS_HUKUM_PIDANA_Karangan_DR._Andi_Hamzah_S.H diakses tanggal 19 mei 2019
8. Delik politik dan delik komun atau umum (politeeke en commune
delicten)
didalam bab I buku II, pasal 107. Disini termasuk Landes Verrat
komun (umum).
Delik propia diartikan delik yang hanya dapat dilakukan oleh orang-
militer, dsb11
11
Donny Eka P, dalam https://www.academia.edu/6620198/Resume_ASAS-
ASAS_HUKUM_PIDANA_Karangan_DR._Andi_Hamzah_S.H diakses tanggal 19 mei 2019
Anak merupakan bagian dari penerus bangsa sebagai salah satu sumber
daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita bangsa, yang
1997 Tentang Pengadilan Anak pasal 1 ayat (1) dan ayat (2) yaitu:12
1. Anak adalah dalam orang yang perkara anak nakal telah mencapai umur
masyarakat bersangkutan.
12
Salam Faisal, Hukum Acara Peradilan Anak di Indonesia, (Bandung: Mandar Maju, 2005),
hal .25.
wajar kebutuhannya, baik secara rohaniah, jasmaniah, maupun social
disebabkan:
b. Statusnya sebagai anak yatim piatu atau tidak ada orang tuanya13
13
Salam Faisal, Hukum Acara Peradilan Anak di Indonesia, (Bandung: Mandar Maju, 2005),
hal .25.
14
Salam Faisal, Hukum Acara Peradilan Anak di Indonesia, (Bandung: Mandar Maju, 2005),
hal. 25.
Anak adalah seseorang orang yang belum mencapai 21 (dua puluh
satu) tahun dan belum pernah nikah. Kesejahteraan anak adalah suatu tata
kehidupan dan penghidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan
perkembangannya dengan wajar baik secara rohani, jasmani, maupun
sosial. 15
Usaha kesejahteraan anak adalah usaha kesejahteraan sosial yang
pengembangan,
masyarakat.
masyarakat.
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Pasal 1 ayat (1) yaitu :
15
Ibid., hal. 26.
Ayat 1 : memuat batas antara belum dewasa dengan telah dewasa yaitu
berumur 21 (dua puluh satu) tahun kecuali anak yang sudah kawin sebelum
kedewasaan.16
bagi anak lamanya satu perdua dari ancaman pidana orang dewasa
atau paling lama 10 tahun . Kecuali pidana mati dan penjara seumur
adalah:
dewasa.
16
Salam Faisal, Hukum Acara Peradilan Anak di Indonesia, (Bandung: Mandar Maju, 2005),
hal. 27.
17
Bambang Waluyo, Pidana Dan Pemidanaan, ( Jakarta: Sinar Grafika,2008 ), hal. 27.
2) Apabila anak nakal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2
mati atau pidana seumur hidup, maka pidana penjara yang dapat
huruf b.
tindak pidana yang tidak diancam mati atau tidak diancam pidana
24.
tindak pidana paling lama satu perdua dari maksimum ancaman pidana
penjatuhan pidana denda terhadap anak paling banyak juga satu perdua
dari maksimum ancaman pidana denda bagi orang dewasa. Pidana
kerja.
90 (Sembilan puluh) hari kerja dan lama latihan kerja tidak lebih
dari 4 (empat) jam sehari serta tidak dilakukan pada malam hari.
tindak pidana paling lama satu perdua dari maksimum ancaman pidana
18
Bambang Waluyo, Pidana Dan Pemidanaan, ( Jakarta: Sinar Grafika,2008 ), hal. 28.
19
Bambang Waluyo, Pidana Dan Pemidanaa, ( Jakarta: Sinar Grafika,2008), hal. 29.
2) Dalam putusan pengadilan mengenai pidana bersyarat
syarat khusus.
5) Masa pidana bersyarat bagi syarat khusus lebih pendek dari pada
ditentukan.
20
Bambang Waluyo, Pidana Dan Pemidanaa, , ( Jakarta: Sinar Grafika,2008), hal. 30.
Tindakan yang dapat dijatuhkan terhadap anak; Mengembalikan kepada
latihan kerja.21
tubuh.23
21
Ibid.
22
Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, (Yogyakarta: Sinar Grafika, 2005), hal. 24.
23
Rahmad Hakim, Hukum Pidana Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), hal. 24
karena pembunuhan direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau
penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh
tahun.
Sama halnya dengan pasal 339, pasal inipun rumusannya sama dengan
pasal 338 KUHP ditambah lagi dalam suatu bagian inti yang menyebabkan
(metvoor bedachtenrade)24
berikut:
24
Soesilo, KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) & KUHAP (Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana) cet 1 Tahun 2008, hal 110.
25
Djazuli, Fiqih Jinayah (Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam),( Jakarta: Sinar
Grafika, 2004), hal. 135.
Pertama pembunuhan yang dilarang, yaitu pembunuhan yang
mati.
dengan (qishas) maka orang yang telah membunuh orang harus dihukum
mati.
Hukuman pengganti دياد (diat) adalah harta yang wajib dibayar dan
diberikan oleh pembunuh kepada wali atau ahli waris si korban, sebagai
korbannya.
a. Pembunuhan sengaja;
26
Djazuli, Fiqih Jinayah (Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam), ( Jakarta: Sinar
Grafika, 2004), hal. 135.
Hukuman qisas dapat diganti apabila dimaafkan oleh keluarga
korban maka diganti hukumannya dengan diyat, yaitu denda darah dalam
membunuh sebanyak dua kali dalam satu waktu atau satu kejadian. Namun
hukumannya adalah ta‘zir, yaitu hukuman yang diterima oleh Imam atau
Negara melalui badan legislatifnya, yang beratnya tidak sama dengan yang
27
Djazuli, Fiqih Jinayah (Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam), ( Jakarta: Sinar
Grafika, 2004), hal. 135.
adalah dengan tidak melaksanakan apa yang diperintahkan
3. Dilihat dari obyeknya, Aspek ini dapat dilihat dari aspek korban.
4. Dilihat dari motifnya, Aspek ini dilihat dari tujuan yang hendak
28
Ahmad Hanafi, M.A, Azas-azas Hukum Pidana Islam, ( Jakarta: P.T. Bulan Bintang, 2005),
hal. 6.
menjadi hak Tuhan, artinya hukuman tersebut tidak
hapus .29
29
Ahmad Hanafi, M.A, Azas-azas Hukum Pidana Islam, ( Jakarta: P.T. Bulan Bintang, 2005),
hal. 6.
30
Ahmad Hanafi, M.A, Azas-azas Hukum Pidana Islam, ( Jakarta: P.T. Bulan Bintang, 2005),
hal. 7
Dalam menguraikan unsur-unsur perbutan pidana diambil sebagai
sehingga manakala tidak disebut dengan nyata dalam sifat melawan hukum
tersebut dianggap dengan diam selalu ada. Sebab justru karena ada adanya
َّ س ب ِ ي ِل
َّللا ِ ۚ إ ِ َّن ِ ُ ق َو ََل ت َ ت َّب ِ ع ِ الْ ه َ َو ٰى ف َ ي
َ َّ ض ل
َ ك َع ْن ِّ ال ن َّاسِ ب ِ الْ َح
ش ِد ي دٌ ب ِ َم ا ن َ سُوا ي َ ْو َم
َ ب َّ س ب ِ ي ِل
ٌ َّللا ِ ل َ ه ُ ْم َع َذ ا َ ُّ ض ل
َ ون َع ْن َ ال َّ ِذ
ِ َ ين ي
َ الْ ِح
ِس ا ب
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah
َ ِ ْن أ َ ْج ِل ٰ َذ ل
ك َك ت َ بْ ن َ ا َع ل َ ىٰ ب َ ن ِ ي إ ِ ْس َر ا ئ ِ ي َل أ َن َّه ُ َم ْن ق َ ت َ َل ن َ فْ سًا
َ َّ اْل َ ْر ضِ ف َ َك أ َن َّ َم ا ق َ ت َ َل ال ن
اس َج ِم ي عًا َ َ ب ِ َغ يْرِ ن َ فْ سٍ أ َ ْو ف
ْ س ا ٍد ف ِ ي
َ َّ َو َم ْن أ َ ْح ي َ ا ه َ ا ف َ َك أ َن َّ َم ا أ َ ْح ي َ ا ال ن
اس َج ِم ي عًا ۚ َو ل َ ق َ ْد َج ا َء تْ ه ُ ْم
َ ُ ل َ ُم ْس رِ ف
ون
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil,
31
Al-Qur’an Terjemahan Jabal, Al Qur’an terjemah untuk WanitaI, (Bandung: Penerbit Jabal,
tidak ada tahun), hal. 454.
jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh
1. Perlindungan
dan/atau psikis.
2. Keadilan
3. Non diskriminasi
budaya dan bahasa, status hukum Anak, urutan kelahiran Anak, serta
32
Al-Qur’an Terjemahan Jabal, Al Qur’an terjemah untuk WanitaI, (Bandung: Penerbit Jabal,
tidak ada tahun)
33
https://peduliwni.kemlu.go.id/app/download/referensi/UU_no_11_th_20121.pdf.html
diakses tanggal 19 mei 2019.
sebagi pelaku tindak pidana dan anak sebagai korban, harus
perlindungan.34
34
https://peduliwni.kemlu.go.id/app/download/referensi/UU_no_11_th_20121.pdf.html
diakses tanggal 19 mei 2019.
Kelangsungan hidup dan tumbuh kembang Anak adalah hak
asasi yang paling mendasar bagi Anak yang dilindungi oleh negara,
8. Proporsional
pribadi Anak, atau keadaan pada waktu dilakukan perbuatan atau yang
35
https://peduliwni.kemlu.go.id/app/download/referensi/UU_no_11_th_20121.pdf.html
diakses tanggal 19 mei 2019
terjadi kemudian dapat dijadikan dasar pertimbangan aparat penegak
(ultimum remedium)
yang diduga ataupun sebagai pelaku tindak pidana tidak hanya melalui
36
https://peduliwni.kemlu.go.id/app/download/referensi/UU_no_11_th_20121.pdf.html
diakses tanggal 19 mei 2019
berakhir pada penjatuhan sanksi. Khusus terhadap Anak sebagai
restoratif.37
Jinayah. Secara bahasa kata jinaayaat adalah bentuk jama’ dari kata jinayah
yang berasal dari janaa dzanba yajniihi jinaayatan yang berarti melakukan
dosa. Sekalipun isim mashdar (kata dasar), kata jinaayah dijama’kan karena
dan anggota badan, baik disengaja ataupun tidak. Menurut istilah syar’i, kata
37
https://peduliwni.kemlu.go.id/app/download/referensi/UU_no_11_th_20121.pdf.html
diakses tanggal 19 mei 2019
38
Ahmad Jazuli, fiqh jinayah, Cetakan I, (Jakarta: PT RajaGrafindo persada,1999), hal. 1
seseorang berbuat zina, minum khamar, membunuh atau melukai orang lain,
merusak harta orang dan melakukan gerakan kekacauan dan lain sebagainya.
terlarang menurut syara’. Selain itu, terdapat fuqaha' yang membatasi istilah
hukuman ta’zir. Istilah lain yang sepadan dengan istilah jinayah adalah
َ ُ ت َ ت َّق
ون
Artinya: “Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup
bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa”. (Q. S. Al-
39
Ahmad Jazuli, fiqh jinayah, Cetakan I, (Jakarta: PT RajaGrafindo persada,1999), hal. 2
40
Al-Qur’an Terjemahan Jabal, Al Qur’an terjemah untuk WanitaI, (Bandung: Penerbit Jabal,
tidak ada tahun), hal. 27.
ْ َّللا ُ َو ََل ت َ ت َّب ِ ْع أ َ ْه َو ا َء ه ُ ْم َو
اح َذ ْر ه ُ ْم َّ اح كُ ْم ب َ يْ ن َ ه ُ ْم ب ِ َم ا أ َنْ َز َل
ْ َو أ َ ِن
َّ ع نْ ب َ ْع ضِ َم ا أ َنْ َز َل
َّللا ُ إ ِل َ يْ َك ۖ ف َ إ ِنْ ت َ َو ل َّ ْو ا ف َ ا ْع ل َ ْم َ أ َنْ ي َ فْ ت ِ ن ُو َك
ِ ُ َّللا ُ أ َنْ ي
ص ي ب َ ه ُ ْم ب ِ ب َ عْ ضِ ذُ ن ُو ب ِ هِ ْم ۗ َو إ ِ َّن َك ث ِ ي ًر ا ِم َن َّ ُأ َن َّ َم ا ي ُرِ ي د
ِ ال ن َّا سِ ل َ ف َ ا
َ ُس ق
ون
menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa
tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah
kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah),
ْ َ س ل ِّ ُم وا ت
س ل ِ ي ًم ا َ ُ ض يْ تَ َو ي ِ ُ ََل ي َ ِج دُوا ف ِ ي أ َنْ ف
َ َ س هِ ْم َح َر ًج ا ِم َّم ا ق
41
Al-Qur’an Terjemahan Jabal, Al Qur’an terjemah untuk WanitaI, (Bandung: Penerbit Jabal,
tidak ada tahun), hal. 116.
Artinya: “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman
dihapuskan apabila:
qishas.
d. Perdamaian dalam kasus jarimah qishas dan diyat. Dalam hal ini ulil
menghendakinya. .43
e. Pemaafan dalam kasus qishas dan diyat serta dalam kasus jarimah
42
Al-Qur’an Terjemahan Jabal, Al Qur’an terjemah untuk WanitaI, (Bandung: Penerbit Jabal,
tidak ada tahun), hal. 88.
43
Dzajuli, Fiqh Jinayah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), hal. 33.
f. Diwarisinya qishas. Dalam hal ini pun ulil amri dapat menjatuhkan
pelaku melakukan hal tersebut ada yang secara sengaja maupun tidak
lagi kasus yang sama. Dalil yang melarang seseorang membunuh orang
lain sudah ditegaskan ancaman dan sanksinya bagi pelaku. Allah SWT,
ِ ع ل َ يْ هِ َو ل َ َع ن َ ه ُ َو أ َ َع دَّ ل َ ه ُ َع َذ ا ب ًا َع
ظ ي ًم ا َّ ب
َ ُ َّللا ِ َو َغ
َ ض
berbeda-beda:
berdasarkan Firman Allah SWT pada Q.S Al- Baqarah ayat 178-179:
ص ف ِي َ ِ ع ل َ يْ كُ ُم الْ ق
ُ صا َ ب َ ي َ ا أ َي ُّ ه َ ا ال َّ ِذ
َ ِ ين آ َم ن ُوا كُ ت
ۚ ٰاْل ُنْ ث َ ى
ْ ِ اْل ُنْ ث َ ىٰ ب
ْ الْ ق َ تْ ل َ ى ۖ الْ ُح ُّر ب ِ الْ ُح ِّر َو الْ َع بْ دُ ب ِ الْ َع بْ ِد َو
ف َو أ َ َد ا ٌء
ِ ع ب ِ الْ َم ْع ُر و
ٌ ي ٌء ف َ ا ت ِّ ب َ ا َ ِي ل َ ه ُ ِم ْن أ َ ِخ ي ه
ْ ش ُ ف َ َم ْن
َ ِع ف
44
Kutbuddin Aibak, Kajian Fiqh Kontemporer, (Depok Sleman Yogyakarta: Kalimedia,
2017), hal. 150
يف ِم ْن َر ب ِّ كُ ْم َو َر ْح َم ة ٌ ۗ ف َ َم ِن َ ِ س ا ٍن ۗ ٰ َذ ل
ٌ ِ ك ت َ ْخ ف َ إ ِل َ يْ هِ ب ِ إ ِ ْح
ب أ َ ل ِ ي ٌم َ ِ ا ْع ت َ َد ٰى ب َ ْع َد ٰ َذ ل
ٌ ك ف َ ل َ ه ُ َع َذ ا
ْ ص اصِ َح ي َ ا ة ٌ ي َ ا أ ُو ل ِ ي
اْل َ لْ ب َ ا بِ ل َ َع ل َّكُ ْم ت َ ت َّق ُو َن َ ِ َو ل َ كُ ْم ف ِ ي الْ ق
45
Al-Qur’an Terjemahan Jabal, Al Qur’an terjemah untuk WanitaI, (Bandung: Penerbit Jabal,
tidak ada tahun), hal. 27.
Artinya: “Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan)
diyat sebesar 100 (seratus) unta kepada keluarga korban.47 Hal ini
yaman :
mukmin tanpa alasan yang sah dan ada saksi, ia harus diqishash
berupa seratus ekor unta”. (H.R. Abu Daud, Al- Nasa’I, Ibnu
46
Ibid.
47
Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa, (Jakarta: PT Grafindo Persada,
2002), hal. 25
Walaupun sudah ada pengganti hukuman diyat dalam
akan menuntut hukuman diyat itu atau tidak, namun pelaku akan
) قطنى
Artinya: “ Si pembunuh tidak boleh mewarisi harta orang yang
48
Adami Chazawi, … hal. 26
49
Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa, (Jakarta: PT Grafindo Persada,
2002), hal. 27
ْ ْأَل إن دية الخطإ و شبه العمد مائة من اإلبل منها أر
بعون
فى بطو نها أوَلدها (أخرجه أبو داودو النسا ئي وابن ماخه
seratus ekor unta, diantara empat puluh ekor yang didalam perutnya
ada anaknya (sedang bunting)”. (H.R Abu Daud, Al- Nasa’I, Ibnu
50
Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa, (Jakarta: PT Grafindo Persada,
2002), hal. 27
pelaku akan dikenakan hukuiman takzir yang akan diserahkan kepada
yaitu:
yang dibunuhnya.51
51
Ibid.
I. Penelitian Terdahulu
serta sebagai salah satu kebutuhan ilmiah yang berguna untuk memberikan
Kematian Di Tinjau dari Hukum Positif dan Hukum Islam (Studi Kasus
Pertama, Skripsi oleh Lilik Siyaga (2013) dengan judul Tindak Pidana
pidana yang dilakukan oleh anak yang menganilis dari putusan pengadilan.52
52
Lilik Siyaga, Tindak Pidana Terhadap Nyawa Manusia Yang Dilakukan Oleh Anak
(Tinjauan Yuridis Terhadap Putusan Pidana Nomo: 5/ Pid.Sus/ 2011/ PN.Pwt) UIN Jenderal
Soedierman Purwokerto, (Purwokerto: UIN Jenderal Soedirman, 2013),
http://fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/PEMBUNUHAN%20OLEH%20ANAK.pdf, diakses pada
tanggal 27 November 2018 pukul 13.40 WIB.
membahas mengenai hukuman pembunuhan dapat hapus karena beberapa
alasan yang di tinjau dari fiqh jinayah dan hukum pidana Indonesia.53
sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan
diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan rumusan masalah yang perlu
hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis yang akan
digunakan.55
53
Hamro Maulidiyah, Alasan Hapusnya Hukuman Pembunuhan Menurut Fiqh Jinayah dan
Hukum Pidana Indonesia UIN Sunan Kalijaga Yogtakarta, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015),
http://digilib.uin-suka.ac.id/19078/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf,
diakses pada tanggal 27 November 2018 pukul 13.45 WIB.
54
Niken Candra Lupita, Analisis Kriminologis Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Anak (
Studi Kasus di Polres Lampung Selatan) Universitas Lampung , (Lampung: Universitas Lampung,
2017), jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/pidana/article/download/1069/886, diakses pada tanggal 27
November 2018 pukul 14.00 WIB.
55
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D),
(Bandung: Alfabeta: 2016), hal. 68.
Lebih mudahnya untuk dipahami , bahwa paradigma penelitian ini
tentang konsep dan teori yang digunakan sebagai pijakan dalam menggali data
harus kita perhatikan untuk terselenggaranya penelitian tersebut. Maka dari itu
hasil penelitian dari dua sisi yang saling berhubungan dengan jududl yang