Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan Hasil Praktikum Enzim Katalase

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

ENZIM KATALASE PADA HATI AYAM


Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Biologi dari

Ibu Dra. Lisa Nur Baiti, M.Pd.I

Disusun oleh : XII IPA 5


Fitri Ayu Wulansari (12)

Fauzul Adzim R (13)

M. Irham Zamroni (18)

Nabila Amelia Hidna H (23)

Zaskia Dwi Arefa (33)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DINAS


PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI

MAN 1 BANYUWANGI

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BANYUWANGI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metabolisme adalah proses pengolahan zat gizi dari makanan yang telah
diserap oleh tubuh untuk diubah menjadi energi. Energi selanjutnya digunakan
dalam segala fungsi tubuh, dari bernapas, berpikir, bertumbuh, hingga tiap
gerakan. Proses ini terdiri dari serangkaian reaksi kimia rumit yang terjadi
pada sel-sel tubuh. Setiap reaksi kimia bekerja secara serentak untuk menjaga
sel-sel tetap sehat dan berfungsi. Reaksi kimia yang terjadi disesuaikan dengan
masing-masing organ tubuh manusia.

Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat – zat atau senyawa –
senyawa baikyang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi
(aktivator). Senyawa –senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal
dengan sebutan katalisator.

Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia
pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu.
Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun
produk.

Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan


reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap
pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang
lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya reaksi.

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang


disebut dengan enzim. Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya
bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu
dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh. Jika
tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan
meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.
1.2 Rumusan Masalah

1. Reaksi-reaksi kimia apa yang terjadi pada pengujian enzim katalase?


2. Faktor apa saja yang mempengaruhi enzim katalase?
3. Apakah enzim katalase terdapat pada organel selain hati?
4. Gas apa yang terbentuk dari percobaan?

1.3 Tujuan

1. Menyelidiki peranan enzim katalase.


2. Menyelidiki factor-faktor yang memengaruhi kerja enzim.
3. Mengetahui serta memahami reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada
pengujian enzim katalase.

1.4 Manfaat

Manfaat bagi kami para siswa adalah kami dapat mengetahui cara kerja
enzim katalase yang terdapat di dalam hatiayam dan faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi kenja enzim tersebut dan kami juga dapat memahami
lebih baik materi yang sedang dibahas di kelas akhir-akhir ini.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Enzim

Enzim merupakan senyawa protein yang membantu proses metabolisme


dalam tubuh. Dengan adanya enzim, metabolisme akan berlangsung dengan
cepat karena menurunkan energi (aktivasi) yang diperlukan untuk
berlangsungnya reaksi tersebut.

Tanpa adanya enzim dalam tubuh, reaksi metabolisme dalam tubuh akan
berlangsung sangat lama.

Enzim biasanya sangat spesifik terhadap reaksi yang ia kataliskan maupun


terhadapsubstrat yang terlibat dalam reaksi. Bentuk, muatan dan katakteristik
hidrofilik/hidrofobik enzim dan substrat bertanggung jawab terhadap
kespesifikan ini. Enzim juga dapatmenunjukkan tingkat stereospesifisitas,
regioselektivitas, dan kemoselektivitas yangsangat tinggi.

a) Struktur Enzim

Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian,
yaitu bagian protein dan bagain bukan protein.

1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino.


Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu
dan keasaman.

2. Bagian bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif.
Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor,
misalnya besi, tembaga,zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa –
senyawa kompleks disebut koenzim,misalnya NADH, FADH, koenzim A,
tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan
kobalamin
b) Cara Kerja Enzim

Enzim merupakan protein yang memiliki struktur tiga dimensi. Pada enzim
terdapat sisi aktif enzim yang berfungsi sebagai tempat menempelnya substrat
yang akan diubahmenjadi produk. Enzim mengkatalis reaksi dengan
meningkatkan kecepatan reaksi. Meningkatkan kecepatan reaksi dilakukan
dengan menurunkan energi aktivasi (energy yang diperlukan untuk reaksi).
Penurunan energi aktivasi dilakukan dengan membentuk kompleks dan
substrat. Secara sederhana kerja enzim dapat digambarkan sebagai berikut:

Cara kerja enzim dapat diterangkan dengan dua teori yaitu teori gembok


dan kunci serta teori kecocokan terinduksi. Pada teori gembok dan kunci,
menyatakan bahwa enzim dan substrat akan bergabung bersama membentuk
kompleks, seperti kunci yang masuk ke dalam gembok. Di dalam kompleks,
substrat dapat bereaksi dengan energy aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi,
kompleks lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim.
Sedangkan pada teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim bersifat
fleksibel sehingga dapat berubah bentuk menyesuaikan bentuk substrat. Ketika
substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi
melingkupinya membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari
kompleks, enzim kembali tidak aktif menjadi bentuk yang lepas, hingga
substrat yang lain dapat bereaksi dengan enzim tersebut.

c) Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim

Pekerjaan enzim dipengaruhi oleh beberapa hal, pertama adalah suhu.


Kondisi suhu yang tinggi membuat kecepatan molekul substrat meningkat
sehingga pada saat bertumbukan dengan enzim, energi molekul akan
berkurang.

Faktor kedua adalah pH. Enzim akan berubah bentuknya dan menyebabkan
denaturasi enzim bila kondisi asam dan basa di sekitar molekul berubah.Pada
dasarnya, setiap enzim memiliki pH optimum.

Ketiga adalah aktivator dan inhibitor. Dengan adanya molekul aktivator


kerja enzim akan jauh lebih mudah. Sedangkan inhibitor adalah molekul yang
menghambat ikatan enzim dan substratnya.
Faktor terakhir adalah konsentrasi enzim dan substrat. Besaran konsentrasi
enzim dan substrat memengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar konsentrasi
enzim maka semakin cepat pula reaksi yang berlangsung

d) Ciri-Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup
yangdigunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada
suhu yangtinggi dan dipengaruhi pH.
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi
reaksitertentu, tidak dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Zat yang
terpengaruhi olehenzim tersebut substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi.
Oleh karena macamzat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka
macam enzim pun banyak
4. Dapat Digunakan Berulang Kali : dapat digunakan berulang kali karena
enzimtidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja
berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu
protein. Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim
tidak dapat bekerja lagi.
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat
reaksinamun tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu
senyawamenjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja
menyusunsenyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.

2.2 Enzim Katalase

Enzim katalase adalah enzim yang mengakatalisis reaksi penguraian


hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Enzim ini mengandung empat
gugus heme, pada tulang, membrane mukosa, ginjal dan hati. Aktivitas enzim
ditemukan dalam mitokondria, sitoplasma dan peroksosom. Kegunaan enzim
katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H_2O_2), merupakan
senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.

Enzim katalase ini dimasukkan ke dalam golongan enzim hidroperoksidase


dimana ia melindungi tubuh organisme dari senyawa peroksida yang
berbahaya. Penumpukan senyawa ini bisa memancing radikal bebas yang jika
tidak diurai akan membuat membrane sel di dalam tubuh rusak dan
memancing penyakit semacam kanker dan juga arterosklerosis.

a) Fungsi Enzim Katalase

Enzim katalase diproduksi sel untuk mengkatalis H2O2. Katalase berperan


sebagai enzim peroksidasi khusus dalam reaksi dekomposisi hydrogen
peroksida menjadi oksigen dan air. Enzim ini mampu mengoksidasi 1 molekul
hydrogen peroksida menjadi oksigen. Kemudian juga dapat mereduksi
molekul hydrogen peroksida kedua menjadi air.Reaksi dapat berjalan bila
terdapat senyawa pemberi ion hydrogen (AH2) sepertimethanol, etanol
danformat.

Peran katalase dalam mengkatalis H2O2 relatif lebih kecil


dibandiingkandengan kecepatan pembentukannya. Sel-sel yang mengandung
katalase dalam jumlah sedikit sangat rentan terhadap peroksida. Oleh karena
itu katalase berperan penting dalam mekanisme pertahanan sel darah merah
terhadap serangan oksidator hydrogen peroksida.

b) Kerja Enzim Katalase

Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati. Adakalanya jumlah
enzim ini lebih meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih
cepat. Untuk itu kita perlu mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan
porsi yang lebih banyak sehingga proses oksidasi yang dilakukan oleh enzim
katalase tidak mengecil.

2.3 Hati

Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna
merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk
perannya dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi
dalam sistem pencernaan. Hati manusia dewasa normal memiliki massa
sekitar 1,4 Kg atau sekitar 2.5% darimassa tubuh. Letaknya berada di bagian
teratas rongga abdominal, disebelah kanan, dibawah diagfragma dan
menempati hampir seluruh bagian dari hypocondrium kanan dan sebagian
epigastrium abdomen. Permukaan atas berbentuk cembung dan berada
dibawah diafragma, permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan
fisura transverses. Permukaannya dilapisi pembuluh darah yang keluar masuk
hati.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum


 Hari/tanggal : Senin, 22 Agustus 2022
 Tempat : Lab. Biologi MAN 1 Banyuwangi

3.2 Alat dan Bahan


1. Tabung reaksi (3 Buah)
2. Pipet tetes
3. Satu set alat penumbuk
4. Korek api
5. Lidi
6. Hati ayam
7. Larutan H2O2
8. Larutan HCl
9. Larutan KOH
10. Akuades

3.3 Cara Kerja


1. Buatlah potongan hati ayam dengan ukuran 1 cm × 0,5 cm × 0,5 cm.
2. Haluskan tiap-tiap potongan ayam dengan alat penumbuk.
3. Siapkan tiga tabung reaksi serta berilah label A, B, dan C
4. Siapkan 6mL ekstrak hati. Kemudian masukkan ekstrak hati tersebut
ke masing-masing tabung sebanyak 2 mL. Tambahkan larutan H2O2
ke dalam tiga tabung reaksi tersebut. Tutup tabung reaksi A dengan
ibu jari.
5. Selanjutnya, pada tabung B tambahkan 10 tetes HCl dan tabung C
dengan 10 tetes KOH. Dalam penambahan larutan tersebut gunakan
pipet tetes.
6. Setelah itu, segera tutup tabung reaksi menggunakan ibu jari
(pastikan tabung benar-benar tertutup rapat).
7. Sementara itu, anggota kelompok yang lain membakar lidi hingga
muncul bara api.
8. Setelah bara api siap, buka perlahan-lahan tabung reaksi dan
letakkan bara api kedalam mulut tabung reaksi.
9. Amati pembentukan gelembung dan keadaan bara api pada ketiga
tabung tersebut.
10.Catat perubahan yang terjadi ke dalam tabel.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Tabel Hasil Penelitian

TABUNG KEADAAN KEADAAN


REAKSI GELEMBUNG BARA API

A ++++ Menyala

B ++ Redup

C _ Mati

Keterangan tanda dalam tabel:

 ‒ : tidak ada gelembung gas atau bara api tidak menyala


 + : gelembung yang dihasilkan sangat sedikit atau bara api sangat
redup
 ++ : gelembung yang dihasilkan sedikit atau bara api redup
 +++ : gelembung yang dihasilkan cukup banyak atau nyala bara api
terang
 ++++ : menghasilkan banyak gelembung atau nyala bara api sangat
terang
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.
Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.
Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O
dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :

2H2O2  2H2O + O2

Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan hati ayam. Hati ayam digunakan karena banyak mengandung
enzim katalase. Hati ayam kemudian dibuat ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak
saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :

a. TABUNG A
Pada Hati + H2O2( hidrogen peroksida )
Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang
banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di
dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O ( air ), sedangkan
pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.
Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen
( O2 ) .Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati mengandung enzim
katalase. Dalam percobaan hati + H2O2 terjadi kejadian gelembung
yang sangat banyak karena di dalam hati mengandung enzim katalase
yang berguna untuk menetralkan racun.
b. TABUNG B
Pada Hati + HCL
Pada percobaan yang kedua kami menggunakan tambahan HCL yang
dimaksudkan agar keaadaan hati menjadi terlalu asam. Dan dalam hasil
pengamatan dapat dilihat bahwa tidak jauh berbeda hasilnya dari
percobaan Hati + H2O2 yang berfungsi sebagai pembanding akan
tetapi yang terjadi hanya ada sedikit gelembung itu membuktikan
bahwa dalam bekerja hati tidak dapat mengubah secara sempurna dari
H2O2 menjadi H2O ( air ) dan timbul nyala api namun tidak seterang
pada tabung A itu berarti tidak optimalnya penguraian H2O2 menjadi
O2. Dan membuktikan bahwa pada keadaan yang terlalu asam yaitu
dengan ditambahnya HCL enzim tidak dapat bekerja secara optimal.

c. TABUNG C
Pada Hati + KOH
Pada percobaan yang ketiga kali ini Hati ditambah dengan KOH.
Penambahan KOH disini dimaksudkan untuk membuat Hati dalam
keadaan terlalu basa. Kemudian ternyata tidak terbentuk gelembung
udara sama sekali, itu membuktikan bahwa tidak terjadi penguraaian
yang sempurna dari H2O2 menjadi H2O ( air ) tetapi saat bara api
dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan
bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi
yang terlalu basa.

5.2 Pertanyaan
1. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung gas paling banyak?.
Jelaskan mengapa demikian.
Jawaban : pada tabung A hati ayam menghasilkan gelembung gas
paling banyak, karena enzim katalase yang dihasilkan hati akan
mereaksikan larutan H2O2 menjadi air dan oksigen. Oksigen inilah yang
kita lihat sebagai gelembung gas pada tabung yang telah diisi hati ayam.
Hal yang menyebabkan tabung A menghasilkan gelembung gas paling
banyak adalah karena enzim katalase akan bekerja optimal pada pH
netral.
2. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut?. Jelaskan berdasarkan
hasil percobaan!
Jawaban : menurut hasil percobaan pada praktikum uji kerja enzim
katalae yang telah kelompok kami lakukan, bahwa gas yang terbentuk
dari reaksi pencampuran hati dengan berbagai larutan adalah gas oksigen,
reaksinya sebagai berikut :
a. Tabung A : Katalase + H2O2 → H2O + O2
b. Tabung B : Katalase + HCl + H2O2 → H2O + O2 +HCl
c. Tabung C : Katalase + KOH + H2O2 → KHO2 + H2O
3. Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase?. Jelaskan
berdasarkan hasil percobaan.
Jawaban : menurut hasil percobaan pada praktikum uji kerja enzim
katalae yang telah kelompok kami lakukan, bahwa faktor yang
mempengaruhi kerja enzim katalase adalah antara lain :
1. Tingkat pH
Enzim katalase bekerja lebih efisien di pH netral (pH = 7)

2. Suhu
Enzim katalase bekerja lebih efisien di suhu ruangan 25℃ - 30℃
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa kerja
enzim katalase sangat berpengaruh terhadap dalam metabolisme makhluk
hidup. Katalase memecah senyawa berbahaya, seperti Hydrogen peroksida
(H2O2) di dalam sel hati. Dalam hal ini Hydrogen peroksida bertindak
sebagai substrat. Hydrogen peroksida merupakan senyawa reaktif dan
dapat merusak sel, kemudian akan didegrasi oleh katalase. Katalase
mendegrasi Hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen
(O2). Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai
berikut :

1. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein
akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi
(panas).
2. Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang
sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran
pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal,
kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat.
3. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta
jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah
enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan
konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan
substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion
kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
4. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh
inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang
rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
5. Konsentrasi substrat
Jika konsentrasi substrat ditambah maka kecepatan reaksi pun semakin
lambat.
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Rian. 2017. Menguji Enzim katalase [Internet].


Tersedia dari: https://www.academia.edu/9210202/Menguji_enzim_katalase
[diakses 24 Agustus 2022]

Aziz, Muhammad. 2017. Laporan Praktikum Enzim Katalase Pada Hati Ayam [Internet].
Tersedia dari: https://kumpulanmakalah4.blogspot.com/2017/05/makalah-uji-coba-enzim-
katalase-pada.html
[diakses 24 Agustus 2022]

Chamberly, dkk. 2014. Makalah Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim Katalase
[Internet]. Tersedia dari: http://ekscerita.blogspot.com/2015/09/laporan-biologi-faktor-faktor-
enzim-katalase.html
[diakses 24 Agustus 2022]

Dewi, Ayu Rita. 2015. Laporan Praktikum Enzim Katalase [Internet].


Tersedia dari: https://www.academia.edu/28565143/laporan_praktikum_enzim_katalase
[diakses 24 Agustus 2022]

Wikipedia. Enzim [Internet].


Tersedia dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Enzim
[diakses 24 Agustus 2022]

Anda mungkin juga menyukai