Laporan Hasil Praktikum Enzim Katalase
Laporan Hasil Praktikum Enzim Katalase
Laporan Hasil Praktikum Enzim Katalase
MAN 1 BANYUWANGI
Metabolisme adalah proses pengolahan zat gizi dari makanan yang telah
diserap oleh tubuh untuk diubah menjadi energi. Energi selanjutnya digunakan
dalam segala fungsi tubuh, dari bernapas, berpikir, bertumbuh, hingga tiap
gerakan. Proses ini terdiri dari serangkaian reaksi kimia rumit yang terjadi
pada sel-sel tubuh. Setiap reaksi kimia bekerja secara serentak untuk menjaga
sel-sel tetap sehat dan berfungsi. Reaksi kimia yang terjadi disesuaikan dengan
masing-masing organ tubuh manusia.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat – zat atau senyawa –
senyawa baikyang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi
(aktivator). Senyawa –senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal
dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia
pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu.
Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun
produk.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Manfaat bagi kami para siswa adalah kami dapat mengetahui cara kerja
enzim katalase yang terdapat di dalam hatiayam dan faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi kenja enzim tersebut dan kami juga dapat memahami
lebih baik materi yang sedang dibahas di kelas akhir-akhir ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Enzim
Tanpa adanya enzim dalam tubuh, reaksi metabolisme dalam tubuh akan
berlangsung sangat lama.
a) Struktur Enzim
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian,
yaitu bagian protein dan bagain bukan protein.
2. Bagian bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif.
Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor,
misalnya besi, tembaga,zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa –
senyawa kompleks disebut koenzim,misalnya NADH, FADH, koenzim A,
tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan
kobalamin
b) Cara Kerja Enzim
Enzim merupakan protein yang memiliki struktur tiga dimensi. Pada enzim
terdapat sisi aktif enzim yang berfungsi sebagai tempat menempelnya substrat
yang akan diubahmenjadi produk. Enzim mengkatalis reaksi dengan
meningkatkan kecepatan reaksi. Meningkatkan kecepatan reaksi dilakukan
dengan menurunkan energi aktivasi (energy yang diperlukan untuk reaksi).
Penurunan energi aktivasi dilakukan dengan membentuk kompleks dan
substrat. Secara sederhana kerja enzim dapat digambarkan sebagai berikut:
Faktor kedua adalah pH. Enzim akan berubah bentuknya dan menyebabkan
denaturasi enzim bila kondisi asam dan basa di sekitar molekul berubah.Pada
dasarnya, setiap enzim memiliki pH optimum.
d) Ciri-Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup
yangdigunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada
suhu yangtinggi dan dipengaruhi pH.
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi
reaksitertentu, tidak dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Zat yang
terpengaruhi olehenzim tersebut substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi.
Oleh karena macamzat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka
macam enzim pun banyak
4. Dapat Digunakan Berulang Kali : dapat digunakan berulang kali karena
enzimtidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja
berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu
protein. Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim
tidak dapat bekerja lagi.
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat
reaksinamun tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu
senyawamenjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja
menyusunsenyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati. Adakalanya jumlah
enzim ini lebih meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih
cepat. Untuk itu kita perlu mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan
porsi yang lebih banyak sehingga proses oksidasi yang dilakukan oleh enzim
katalase tidak mengecil.
2.3 Hati
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna
merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk
perannya dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi
dalam sistem pencernaan. Hati manusia dewasa normal memiliki massa
sekitar 1,4 Kg atau sekitar 2.5% darimassa tubuh. Letaknya berada di bagian
teratas rongga abdominal, disebelah kanan, dibawah diagfragma dan
menempati hampir seluruh bagian dari hypocondrium kanan dan sebagian
epigastrium abdomen. Permukaan atas berbentuk cembung dan berada
dibawah diafragma, permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan
fisura transverses. Permukaannya dilapisi pembuluh darah yang keluar masuk
hati.
BAB III
METODE PENELITIAN
A ++++ Menyala
B ++ Redup
C _ Mati
5.1 Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.
Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.
Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O
dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan hati ayam. Hati ayam digunakan karena banyak mengandung
enzim katalase. Hati ayam kemudian dibuat ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak
saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
a. TABUNG A
Pada Hati + H2O2( hidrogen peroksida )
Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang
banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di
dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O ( air ), sedangkan
pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.
Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen
( O2 ) .Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati mengandung enzim
katalase. Dalam percobaan hati + H2O2 terjadi kejadian gelembung
yang sangat banyak karena di dalam hati mengandung enzim katalase
yang berguna untuk menetralkan racun.
b. TABUNG B
Pada Hati + HCL
Pada percobaan yang kedua kami menggunakan tambahan HCL yang
dimaksudkan agar keaadaan hati menjadi terlalu asam. Dan dalam hasil
pengamatan dapat dilihat bahwa tidak jauh berbeda hasilnya dari
percobaan Hati + H2O2 yang berfungsi sebagai pembanding akan
tetapi yang terjadi hanya ada sedikit gelembung itu membuktikan
bahwa dalam bekerja hati tidak dapat mengubah secara sempurna dari
H2O2 menjadi H2O ( air ) dan timbul nyala api namun tidak seterang
pada tabung A itu berarti tidak optimalnya penguraian H2O2 menjadi
O2. Dan membuktikan bahwa pada keadaan yang terlalu asam yaitu
dengan ditambahnya HCL enzim tidak dapat bekerja secara optimal.
c. TABUNG C
Pada Hati + KOH
Pada percobaan yang ketiga kali ini Hati ditambah dengan KOH.
Penambahan KOH disini dimaksudkan untuk membuat Hati dalam
keadaan terlalu basa. Kemudian ternyata tidak terbentuk gelembung
udara sama sekali, itu membuktikan bahwa tidak terjadi penguraaian
yang sempurna dari H2O2 menjadi H2O ( air ) tetapi saat bara api
dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan
bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi
yang terlalu basa.
5.2 Pertanyaan
1. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung gas paling banyak?.
Jelaskan mengapa demikian.
Jawaban : pada tabung A hati ayam menghasilkan gelembung gas
paling banyak, karena enzim katalase yang dihasilkan hati akan
mereaksikan larutan H2O2 menjadi air dan oksigen. Oksigen inilah yang
kita lihat sebagai gelembung gas pada tabung yang telah diisi hati ayam.
Hal yang menyebabkan tabung A menghasilkan gelembung gas paling
banyak adalah karena enzim katalase akan bekerja optimal pada pH
netral.
2. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut?. Jelaskan berdasarkan
hasil percobaan!
Jawaban : menurut hasil percobaan pada praktikum uji kerja enzim
katalae yang telah kelompok kami lakukan, bahwa gas yang terbentuk
dari reaksi pencampuran hati dengan berbagai larutan adalah gas oksigen,
reaksinya sebagai berikut :
a. Tabung A : Katalase + H2O2 → H2O + O2
b. Tabung B : Katalase + HCl + H2O2 → H2O + O2 +HCl
c. Tabung C : Katalase + KOH + H2O2 → KHO2 + H2O
3. Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase?. Jelaskan
berdasarkan hasil percobaan.
Jawaban : menurut hasil percobaan pada praktikum uji kerja enzim
katalae yang telah kelompok kami lakukan, bahwa faktor yang
mempengaruhi kerja enzim katalase adalah antara lain :
1. Tingkat pH
Enzim katalase bekerja lebih efisien di pH netral (pH = 7)
2. Suhu
Enzim katalase bekerja lebih efisien di suhu ruangan 25℃ - 30℃
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa kerja
enzim katalase sangat berpengaruh terhadap dalam metabolisme makhluk
hidup. Katalase memecah senyawa berbahaya, seperti Hydrogen peroksida
(H2O2) di dalam sel hati. Dalam hal ini Hydrogen peroksida bertindak
sebagai substrat. Hydrogen peroksida merupakan senyawa reaktif dan
dapat merusak sel, kemudian akan didegrasi oleh katalase. Katalase
mendegrasi Hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen
(O2). Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai
berikut :
1. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein
akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi
(panas).
2. Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang
sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran
pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal,
kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat.
3. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta
jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah
enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan
konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan
substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion
kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
4. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh
inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang
rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
5. Konsentrasi substrat
Jika konsentrasi substrat ditambah maka kecepatan reaksi pun semakin
lambat.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Muhammad. 2017. Laporan Praktikum Enzim Katalase Pada Hati Ayam [Internet].
Tersedia dari: https://kumpulanmakalah4.blogspot.com/2017/05/makalah-uji-coba-enzim-
katalase-pada.html
[diakses 24 Agustus 2022]
Chamberly, dkk. 2014. Makalah Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim Katalase
[Internet]. Tersedia dari: http://ekscerita.blogspot.com/2015/09/laporan-biologi-faktor-faktor-
enzim-katalase.html
[diakses 24 Agustus 2022]