Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Kosmetik

Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Makalah Hari/tanggal : Rabu/13 Juni 2007

Teknologi Minyak Atsiri Golongan :B


Dan Kosmetika Asisten : 1. Angga Furi F34103068
2. Derry F34103091
3. Indah F34103132
4. Irawan F34103095
5. Mona F34103036

SEDIAAN KOSMETIK MATA DAN MAKE UP

Oleh :
Supardi Manurung F34104001
Mohammad Ichsan Andika F34104002
Kiki Mardiana F34104016
Ira Ayuthia Herdiani F34104043

2007
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kecantikan erat hubungannya dengan kesehatan badan dan kulit. Kulit
sendiri bukan hanya sekedar selimut tubuh tetapi mempunyai banyak fungsi
penting bagi tubuh, diantaranya sebagai pelindung (proteksi) dari berbagai
macam gangguan dan rangsangan luar atau dikenal juga dengan”The First
Barrier Layer,” sebagai pengatur suhu tubuh (thermoregulasi), dan organ
sensor. Oleh sebab itu, sudah sepatutnyalah kita mengetahui bagaimana cara
merawat dan memelihara kulit yang baik agar kulit terlihat sehat dan bersinar.
Cara perawatan kulit yang bisa ditempuh adalah menggunakan kosmetika.
Sediaan kosmetika menurut Undang-Undang United States Federal
Food, Drug, and Cosmetica (1938) adalah barang untuk digosokkan,
disiramkan, dipercikan atau disemprotkan, dimasukkan atau dikenakan pada
tubuh manusia atau setiap bagian tubuh untuk membersihkan, memperindah
atau meningkatkan daya tarik seseorang. Pada umumnya, sediaan kosmetika
terdiri atas beberapa zat, yaitu zat berkhasiat dan zat tambahan atau zat
pembantu.
Sediaan kosmetika yang ada di pasaran konsumen, umumnya berbentuk
serbuk atau powder, salep (zalf), krim (cream), losion (lotion), larutan
(solution), dan semprotan (spray). Berdasarkan maksud dan tujuan
penggunaannya, sediaan kosmetika dapat digolongkan ke dalam beberapa
kelompok, diantaranya sediaan kosmetika bayi, sediaan kosmetika mandi,
sediaan kosmetika mata, sediaan kosmetika rambut dan pewarna rambut,
sediaan make up, dan lain-lain.

B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui macam-
macam sediaan kosmetik dan formulanya, terutama pada sediaan kosmetik
mata dan sediaan kosmetik make up.
II. ISI

A. Sediaan Kosmetik Mata


Sediaan kosmetik mata sering juga disebut sebagai sediaan “make up”
mata adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk memperindah daerah
sekitar mata. Jadi sediaan ini hanya digunakan pada daerah sekitar mata. Yang
dimaksud dengan daerah sekitar mata adalah daerah yang dibatasi oleh bagian
atas dan bawah dari lubang mata, yaitu alis mata, kantung selaput mata, bola
mata, dan jaringan dalam garis keliling bawah lubang mata.
Sediaan kosmetika ini dapat berupa pensil alis (eyebrow pencil),
pembentuk garis mata (eyeliner), pembentuk bayangan mata (eye shadow),
maskara, krim mata (eye cream), sediaan cover make up.
Karena pemakaian dari sediaan ini adalah pada daerah yang peka yaitu
daerah sekitar mata, maka dalam formulasinya hanya boleh digunakan bahan-
bahan baku yang betul-betul murni, juga sediaan tersebut telah diuji
keamanannya lebih teliti dari sediaan kosmetika lainnya.
Oleh karena tujuan dari penggunaan sediaan kosmetika mata adalah
menitik beratkan daerah mata dengan warna, maka zat pewarna merupakan
komponen yang terpenting dalam sediaan tersebut. Zat pewarna yang boleh
digunakan adalah zat pewarna alam atau zat pewarna anorganik. Zat pewarna
ini harus memenuhi persyaratan :
1. Harus merupakan zat pewarna alam atau zat pewarna anorganik.
2. Harus tidak larut dalam air, dan tidak membentuk senyawa yang larut
dalam air dengan zat-zat yang terdapat dalam formula.
3. Mengandung kadar arsen tidak boleh lebih dari 2 ppm.
Beberapa zat warna yang sering digunakan dalam sediaan kosmetik mata
adalah zat warna hitam, zat warna biru, zat warna hijau, zat warna coklat, zat
warna kuning, dan zat warna merah. Zat warna hitam dapat digunakan hitam
karbon (carbon black), hitam tulang (bone black), hitam oksida besi (black
Fe3PO4), dan hitam minyak (oil black). Zat warna biru dapat digunakan biru
ultramarin atau Prussian blue. Zat warna hijau dapat digunakan kromium
oksida. Zat warna coklat dapat digunakan oksida besi, warna Sienna. Zat
warna kuning dapat digunakan oksida besi, warna kuning dari tanah liat. Zat
warna merah dapat digunakan carmine N.F. Untuk mendapatkan warna-warna
muda atau warna pastel dapat ditambahkan titanium dioksida, atau zink
oksida.
Selain zat-zat warna diatas dapat juga digunakan garam-garam cobalt
yang tidak larut dalam air atau tidak membentuk senyawa larut dalam air.
Serbuk-serbuk logam yang halus dan murni juga sering digunakan untuk
eyeshadow seperti logam Ag dan Al tidak boleh mengandung logam Cu
karena akan berbahaya.
Zat warna coal tar yang banyak digunakan dalam sediaan kosmetika
tidak boleh digunakan dalam sediaan kosmetika mata. Untuk mendapatkan
efek mengkilat seperti mutiara mula-mula digunakan logam-logam seperti
logam Al atau brons Pearlensence adalah zat pemutiara alami yang mula-mula
diperoleh dari sisik sejenis ikan dan disebut guanin.
Untuk mendapatkan efek yang dikehendaki maka diperlukan beberapa
zat tambahan. Dalam perdagangan guanin dapat diperoleh dalam bentuk
dispersi dalam berbagai media dengan konsentrasi 30 %. Bahan sintetis yang
dapat digunakan untuk maksud seperti tersebut diatas adalah Bi oksiklorida
yang dapat dijumpai dalam bentuk serbuk atau dispersi dalam cairan semacam
minyak mineral, isopropil miristat, atau air dengan konsentrasi 75%. Bahan ini
lebih ekonomis akan tetapi efek pemutiaranya tidak sama dengan zat
pemutiara alami. Kalsium karbonat dijumpai dalam bentuk sapihan dengan
berbagai ukuran partikel yang dapat menghasilkan permainan warna. Mika
sebagai hasil tambang juga dapat digunakan sebagai zat pemutiara. Dalam
perdagangan dijumpai zat pemutiara yang disebut Timika, merupakan
campuran dari mika dan titan dioksida.
Sebagai bahan dasar atau zat pembawa dalam sediaan kosmetika mata
dapat digunakan vaselin, lanolin/adeps lanae, ceresin, malam carnauba, malam
putih, asam stearat, isopropil miristat, propilenglikol, tragacanth,
metilselulosa, dsb.
Meskipun tidak semua formula memerlukan zat pengawet, tetapi zat
pengawet sering diperlukan dalam pembuatan sediaan kosmetika mata.
Sebagai zat pengawet dapat digunakan turunan dari alkil p-hidroksi benzoat.
Zat pewangi kadang-kadang tidak digunakan dalam sediaan kosmetika
mata, hal ini untuk mencegah adanya rangsangan pada mata. Apabila akan
digunakan zat pewangi, yang mungkin sangat diperlukan untuk menutupi bau
dari bahan-bahan tertentu, maka dapat digunakan zat pewangi dari minyak
atsiri alami atau zat kimia aromatis yang ringan dan aman, serta kadarnya
harus dibawah 0,1%.
Berdasarkan bentuk dan tujuannya, sediaan kosmetika mata dapat dibagi
menjadi :
1. Pembentuk bayangan mata (Eyeshadow), adalah sediaan kosmetika
mata yang berguna untuk memberikan latar belakang atau bayangan pada
kelopak mata, sehingga mata akan terlihat lebih indah.
Seperti halnya dengan sediaan kosmetika mata lainnya, eyeshadow juga
mengandung zat warna sebagai komponen aktifnya. Warna-warna yang
sering digunakan adalah :
Warna biru merupakan campuran Ultramarin dan Ti dioksida, warna hijau
merupakan campuran Kromium oksida hijau dan TiO 2, warna coklat
merupakan campuran oksida besi/ Sienna dan TiO2, warna lembayung
dapat diperoleh dengan menambahkan Carmine pada warna biru. Warna
biru tua atau warna-warna tua yang lain dapat diperoleh dengan
mengurangi TiO2 dan menambah zat warna yang bersangkutan. Untuk
memperoleh efek keperakan atau keemasan dapat ditambahkan partikel-
partikel logam pada warna-warna tersebut. Partikel-partikel logam yang
sering digunakan adalah : daun emas, serbuk brons, serbuk aluminium,
atau zat pemutiara lainnya.
Bentuk-bentuk eyeshadow yang ada dalam peredaran adalah :
1. bentuk cair/liquid 4. bentuk stik
2. bentuk krim cair 5. bentuk pensil
3. bentuk krim
Masing-masing bentuk diatas mempunyai keuntungan dan kerugian
sendiri-sendiri, seperti misalnya bentuk pensil dan bentuk stick akan lebih
menguntungkan daripada bentuk cair atau krim cair.
Formula Eye Shadow menurut Balsam dan Edward (1957) adalah :
Bahan Jumlah dan Fungsi
Petrolatum, white, USP, Short fiber, m.p 40°C 5% emollient
Lanolin anhidrous, USP, m.p. 38-40°C 65% emollient
Ceresine white, m.p. 67°C 10 % komposit HC
Beeswax, white, USP 5% emollient
Mineral oil, USP, viscosity 65-75 cC 15 % fase pendispersi

2. Maskara adalah sediaan kosmetika mata yang berguna untuk menebalkan


dan memperpanjang bulu mata, hingga mata akan terlihat lebih bersinar.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh maskara :
1. harus mudah digunakan, halus dan merata.
2. harus cepat kering, tetapi tidak boleh mengering dalam wadah.
3. tidak boleh mengeras, dan melengketkan bulu mata.
4. tidak boleh terlalu cepat kering, hingga meninggalkan lapisan yang
tidak rata.
5. harus tahan lama, tidak toksik, dan tidak merangsang.
Berdasarkan bentuknya maskara dapat dibagi menjadi :
1. Maskara bentuk cair / liquid, bentuk ini kurang disukai karena sifatnya
mudah larut dalam air dan melengket. Biasanya dibuat dengan
mensuspensikan zat warna ke dalam zat pembawa. Sebagai zat
pembawa dulu digunakan sejenis musilago, sekarang sering digunakan
larutan resin dalam alkohol dengan penambahan minyak jarak yang
berguna agar sediaan menjadi tahan terhadap air.
2. Maskara bentuk krim, merupakan sediaan setengah padat yang
mengandung banyak air, hingga dapat dimasukkan ke dalam tube.
Keuntungan dari maskara bentuk ini adalah konsistensi dan
susunannya rata/homogen, mudah digunakan dengan sikat, cukup
cepat kering, dan cukup tahan air. Maskara bentuk krim dapat dibuat
dengan mencampurkan zat warna ke dalam dasar vanishing cream.
Bila menggunakan zat warna yang larut dalam minyak, harus
ditambahkan suatu zat pembasah yang sesuai, yang juga berguna untuk
mengurangi tegangan permukaan hingga warna dapat lebih melekat.
Penggunaan minyak jarak dalam formula, dapat sebagai pelunak,
pengisi dan pemberi kilauan.
3. Maskara bentuk padat / cake, sediaan ini terdiri dari campuran zat
warna, lemak atau malam, dan zat pengemulsi o/w. Sebagai zat
pengemulsi, dulu sering digunakan sabun kalium atau natrium, tetapi
karena dapat merangsang mata, maka sekarang sering digunakan
trietanolamin stearat. Maskara bentuk padat ini harus digunakan
dengan sikat yang dibasahi terlebih dahulu, sehingga akan mengering
dan merata pada bulu mata.
Formula maskara dapat dilihat sebagai berikut :
Bentuk cair (liquid):
- Resin 3
- Minyak jarak 3
- Ethyl alcohol 84
- Karbon hitam 10
Bentuk cream :
- Mucilago 35
- Sirop gula 35
- Gom arab 7.5
- Zat pewarna 22.5
Bentuk padat (cake) :
- Asam stearat 27
- Trietanolamin 12
- Beeswax 30
- Carnaba wax 50
- Zat pewarna 25
B. Sediaan Kosmetik Make Up
1. Bedak
Menurut Imron (1985), bedak adalah produk kosmetika yang
berguna untuk melicinkan kulit, melindungi kulit dari sinar matahari,
melindungi dari kekeringan dan kelembaban serta merupakan dasar dari
riasan secara keseluruhan.
Bedak merupakan salah satu produk kosmetika yang memakai
bahan-bahan alami sebagai bahan baku untuk pembuatannya. Bedak
adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk memoles kulit, khususnya
kulit muka dengan sentuhan artistic untuk meningkatkan penampilan.
Pada umumnya bedak yang baik ditentukan oleh pemilihan bahan-
bahan dasar yang akan digunakan. Bahan-bahan yang diperlukan untuk
pembuatan bedak adalah :
1. Zat-zat yang mempunyai sifat dapat melapisi, misalnya Titan doiksida,
Seng oksida, Mg oksida, Kaolin, dan sebagainya.; dapat bekerja
menutupi bekas-bekas luka, noda-noda hitam, pori-pori besar, dan juga
dapat melindungi dari sinar matahari. Selain zat-zat diatas dapat juga
digunakan talk, amilum, Cao, Mg karbonat, Ca karbonat, Zn stearat,
avicol, silika, dan sebagainya.
2. Zat pewarna; dapat merupakan zat-zat warna organik atau anorganik
yang mempunyai sifat tak larut dalam air dan dalam minyak. Warna-
warna yang sering digunakan adalah krem, kuning, merah, merah
muda, dan sebagainya.
3. Zat pewangi; pada umumnya hanya bersifat ringan, dipilih yang segar
dan menarik. Tidak boleh terlalu cepat menguap, harus stabil tidak
teroksidasi, dan tidak boleh mengiritasi. Harus mudah rata, dan tidak
menyebabkan perubahan warna. Konsentrasinya harus serendah
mungkin (0,2 – 1%) kalau terlalu banyak akan mengiritasi kulit.
Berdasarkan jenis kulit, bedak dapat dibagi menjadi :
 Bedak jenis ringan (light) digunakan untuk kulit kering
 Bedak jenis medium digunakan untuk kulit normal, dan agak
berminyak
 Bedak jenis berat (heavy) digunakan untuk kulit berminyak

Berdasarkan bentuknya bedak dapat dibagi menjadi :


 Bedak padat (“Compact Powder”), banyak digunakan karena
bentuknya praktis. Sering juga disebut sebagai “ cake make up”, dibuat
dengan menggunakan suatu cetakan yang diberi tekanan. Secara garis
besar pembuatan bedak padat adalah dengan menambahkan suatu zat
pengikat (“binding agent”). Dalam campuran serbuk, kemudian
dicetak, ditekan, dan dikeringkan dnegan menggunakan aliran udara
panas. Tekanan tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil karena dapat
menjadi rapuh atau pecah-pecah.
Persyaratan bentuknya hampir sama dengan persyaratan bedak tabur
biasa, hanya tidak boleh rapuh dan mudah dioleskan pada muka.
Sebagai “binding agent” dapat digunakan zat yang larut dalam air
seperti amilum atau CMC, dan zat yang tak larut dalam air seperti
gliserol monostearat, setil alkohol, stearil alkohol, lanolin, cera, atau
paraffin. Selain itu juga dapat digunakan “binding agent” kering
misalnya Mg stearat, “binding agent” berminyak misalnya minyak
mineral, isopropil miristat, dan “binding agent” emulsi seperti
trietanolamin stearat, gliserol monostearat, dan sebagainya.
Bila bedak padat ini digunakan dengan sebuah sikat yang halus dan zat
warnanya agak banyak, maka sediaan ini disebut pemerah pipi atau
“blusher”. Ke dalam sediaan ini sering juga ditambahkan suatu
humectant seperti larutan sorbitol, propilenglikol, dan zat-zat berlemak
seperti lanolin, minyak mineral, dan sebagainya. Juga sering
ditambahkan zat pengisi dan “ dispersing agent” yang larut dalam air.

 Bedak cair (“Liquid powder”) merupakan bedak bentuk basah, sering


juga disebut sebagai “liquid make up”. Pada umumnya digunakan pada
malam hari dan berguna untuk memutihkan tangan dan leher.
Biasanya merupakan suatu suspensi ZnO, Bi oksiklorida, Bi subnitrat
dalam air dan gliserin. Ke dalamnya sering ditambahkan surfaktan
seperti bentonit, gom, dan sebagainya. Juga carbopol 934, 941,
veegum, talk, kaolin, ZnO, TiO2, Ca / Mg karbonat, propilenglikol
monostearat, gliserol monostearat, setil/oleil alkohol, isopropil
miristat, lanolin, dan polietilenglikol. Sebagai pembawa dapat
digunakan air, alkohol dalam bentuk emulsi atau hidroalkohol, tetapi
yang terbaik adalah ester asam lemak.
 Bedak untuk kaki, merupakan sediaan yang berguna untuk
memperindah kaki, atau pada orang tua berguna untuk menutupi urat-
urat yang menonjol (varicose). Persyaratannya antara lain adalah “
lapisan yang terbentuk harus elastis, berpori, dan tahan terhadap air,
serta harus melekat dengan baik. Sebagia bahan dasarnya sering
digunakan bentonit, air, dan zat warna. Bentonit mempunyai sifat sukar
menyebar, tidak tahan terhadap air, dan ada kecenderungan kulit
menjadi keriput.
 Bedak penutup noda (“Blemish concealer”), merupakan sediaan yang
berguna untuk enyembunyikan noda-noda pada muka baik sebagai
noda bawaan sejak lahir, maupun pigmentasi. Pada umumnya sebagai
zat pembawa adalah campuran lemak.

2. Foundation Cream
Foundation cream (alas bedak) adalah sedian kosmetika yang
digunakan untuk mengalasi kulit wajah sebelum dilekati sedian dekoratif,
sesuai dengan estetika yang dikehendaki dalam tatarias. Sedangkan
fungsinya adalah untuk memberikan selaput penutup sangat tipis yang
tidak nampak atau dengan warna yang serasi dengan kulit wajah, sehingga
dapat berfungsi sebagai pelindung.
Pada umumnya foundation cream merupakan sistem emulsi o/w
dimana serbuk disuspensikan dalam suatu zat pembawa yang
hidrofilik/lipofilik. Zat-zat yang sering digunakan antara lain TiO2, ZnO,
Mg stearat (dalam bentuk cream ZnO seringkali terpisah/memisah). Untuk
melembutkan dan melicinkan kulit dipakai krim-krim dasar dan biasanya
dipakai sebelum penggunaan bedak dan prparat rias muka liannya. Ada
dua tipe cream dasar yakni, pemakaian cream-cream dasar pada kulit
kering, dan pemakaian cream-cream dasar pada kulit berminyak. Untuk
kulit berminyak, gunakan bahan bedak yang mengandung bahan penyerap
minyak agar wajah tampil segar tanpa kilap. Sedangkan untuk kulit normal
atau kering, gunakan bahan bedak yang mengandung pelembab agar tidak
menggumpal pada kulit wajah hingga wajah tampak halus
(www.nusaindah.tripod.com).
Menurut Imron (1985), ada beberapa macam cream perawatan kulit,
salah satunya dalah foundation cream yang berfungsi sebagai alas bedak.
Syarat-syarat Foundation Cream adalah :
a. Tidak berbahaya terhadap kulit
b. Memberikan warna yang lembut dan menarik
c. Mudah dihilangkan bila dikehendaki
d. Tidak memberikan rasa bau
e. Dapat memberikan efek daya lekat yang baik terhadap bedak
f. Memberikan kelembutan pada kulit
g. Memiliki daya lekat yang tinggi terhadap kulit
III. KESIMPULAN

Sediaan kosmetik merupakan sediaan yang digunakan untuk


membersihkan dan memperindah si pemakai, baik dengan cara digosokkan,
dioleskan, disiram, ataupun disemprot. sediaan kosmetik yang ada sekarang ini
banyak sekali macamnya, diantaranya adalah sediaan kosmetik mata dan sediaan
kosmetik make up. Sediaan kosmetik mata terdiri dari pensil alis (eyebrow
pencil), pembentuk garis mata (eyeliner), pembentuk bayangan mata (eye
shadow), maskara, krim mata (eye cream), sediaan cover make up. Sedangkan
sediaan kosmetik make up terdiri dari bedak, pemerah pipi, dan pemerah bibir
(lipstik).
Eye shadow adalah sediaan kosmetika mata yang berguna untuk
memberikan latar belakang atau bayangan pada kelopak mata, sehingga mata akan
terlihat lebih indah. Eye shadow ini memiliki berbagai macam warna, diantaranya
hijau, biru, merah, dan kuning, baik bersifat pastel (lembut) maupun warna terang.
Maskara adalah sediaan kosmetika mata yang berguna untuk menebalkan dan
memperpanjang bulu mata, hingga mata akan terlihat lebih bersinar. Bahan-bahan
yang digunakan dalam formulasi sediaan mata ini adalah bahan-bahan yang betul-
betul murni, juga sediaan tersebut telah diuji keamanannya lebih teliti dari sediaan
kosmetika lainnya, karena sediaan kosmetik ini digunakan untuk daerah sekitar
mata yang memiliki sifat sensitif daripada daerah lainnya.
Bedak adalah kosmetik yang digunakan untuk melicinkan kulit,
melindungi kulit dari sinar matahari, kekeringa, dan kelembapan, serta merupakan
dasar dari riasan secara keseluruhan. Dalam pemakaiannya, juga dapat
disesuaikan dengan jenis kulit pemakai, agar tidak menimbulkan efek yang tidak
diinginkan. Foundation cream berfungsi untuk memberikan lapisan tipis pada
kulit dengan warna yang sesuai, sehingga noda-noda hitam pada kulit wajah dapat
tertutupi. Faoundation ini biasa dipakai sebelum menggunakan bedak.
DAFRTAR PUSTAKA

Imron, Sri soeryati H. 1985. Sediaan Kosmetika. Direktorat Pembinaan Penelitian


dan Pengabdian Masyarakat. Jakarta.

Suryani, Ani, Illah Sailah dan Erliza Hambali. 2000. Teknologi Emulsi. Jurusan
Teknologi Industri,Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.

www.nusa indah.tripod.com, 2006

Anda mungkin juga menyukai