Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

9996 29653 2 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK DENGAN METODE CPM (CRITICAL PATH


METHOD) DAN PERT (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE)

Naura Mutia Astari1, Ade Momon Subagyo2, Kusnadi3

1ProdiTeknik Industri, Universitas Singaperbangsa Karawang, Jl. H.S. Ronggowaluyo, Karawang, 41361
Email korespondensi : Nauramutia131@gmail.com
2Dosen Prodi Teknik Industri, Universitas Singaperbangsa Karawang, Jl. H.S. Ronggowaluyo, Karawang,

41361
Email : ade.momon@staff.unsika.ac.id
3Dosen Prodi Teknik Industri, Universitas Singaperbangsa Karawang, Jl. H.S. Ronggowaluyo, Karawang,

41361
Email : ade.momon@staff.unsika.ac.id

ABSTRAK
Manajemen proyek digunakan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan
kegiatan proyek untuk meminimalisir resiko pada waktu dan biaya proyek. Terselesaikannya
suatu proyek infrastruktur tepat waktu menjadi suatu prioritas utama. Salah satu permasalahan
yang sering terjadi yaitu waktu keterlambatan proyek disebabkan oleh kurang tepatnya
perencanaan pada proyek yang mengakibatkan kegagalan proyek dan berdampak kepada biaya
proyek. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis Perencanaan Proyek Museum XYZ
dengan menggunakan metode PERT (Project Evaluation and Review Technique) dan CPM
(Critical Path Method). Hasil dari metode CPM dan PERT lintas kritis berada pada kegiatan A-C-
E-G-H-I-P-Q-R-T, waktu penyelesaian proyek dengan metode CPM di dapatkan hasil 102 hari,
sedangkan metode PERT didapatkan waktu penyelesaian proyek 129 hari. Pada hasil
perencanaan biaya dengan crashing project, didapatkan kenaikan biaya pada metode PERT
yaitu senilai Rp.89.965.000 sedangkan pada metode CPM sebesar Rp115.775.313. Kurva S dan
Gantt Chart digunakan untuk mementukan penjadwalan proyek dan bobot waktu. Pada
pengendalian proyek digunakan analisis sensitivitas agar mengetahui selesih perubahan waktu
pada penyelesaian proyek. Berdasarkan hasil Analisis Sensitivitas bahwa scenario yang telah
di buat disimpulkan bahwa setiap percepatan waktu selama 6 hari mengalami kenaikan biaya
proyek sebesar 1%. Dengan adanya perencanaan proyek perubahan waktu dan biaya dapat
terukur dan terencakan.
Kata kunci: Project Evaluation and Review Technique, Critical Path Method, Kurva S, Gantt Chart,
Analisis Sensitivitas

ABSTRACT
Project management is used to plan, implement and control projects to minimize risks to project
time and costs. The timely completion of an infrastructure infrastructure is a top priority. One of
the problems that often occurs is project delays due to lack of project planning which results in
project failure and has an impact on project costs. The purpose of this study was to analyze the
XYZ Museum Project Planning using the PERT (Project Evaluation and Review Technique) and
CPM (Critical Path Method) methods. The results of the CPM method and the critical cross PERT
are in the A-C-E-G-H-I-P-Q-R-T activity, the completion time using the CPM method is 102 days,
while the PERT method is 129 days. In the results of cost planning with the crashing project, it was
found that the cost increase in the PERT method was Rp. 89.965,000 while the CPM method was
Rp. 115,775,313. The S curve and Gantt Chart are used to determine project scheduling and time
weights. Control is used for sensitivity analysis in order to find out the difference in time changes
in project completion. Based on the results of the sensitivity analysis, the scenario that has been
made says that every time acceleration for 6 days, the project cost increases by 1%. With project
planning, changes in time and costs can be controlled and planned.

164 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

Keywords: Project Evaluation and Review Technique, Critical Path Method, S Curve, Gantt Chart,
Sensitivity analysis

1. PENDAHULUAN berjalan dengan waktu yang optimal dan


Pertumbuhan infrastruktur daerah efisien [8]. Perencanaan dibuat sebagai
diberbagai sektor terjadi dengan cepat dan acuan pada pelaksanaan proyek, yang
semakin baik, sejalan dengan peningkatan selanjutnya menjadi standar pelaksanaan
ekonomi serta kebutuhan masyarakat proyek yang meliputi spesifikasi teknik,
terjadi pertumbuhan pada fasilitas jadwal dan anggaran [10].
infrastruktur daerah. Dibutuhkanya Pada pembangunan infrastruktur daerah
pembangunan insfarstruktur dengan diserahkan kepada pemegang kepentingan
perencanaan dan pengelolaan pada Pada kasus penelitian ini adalah
infastruktur dapat di lakukan dengan baik pembangunan proyek Museum XYZ yang
melalui manajemen yang baik. Manajemen mengalami keterlambatan waktu
yang baik dapat di lakukan secara ilmiah dan penyelesaian proyek disebabkan kurang
intensif untuk menghadapi sebuah kegiatan tepatnya perencanaan proyek. Pada
khusus yang berbentuk proyek [9]. pembangunan proyek Museum XYZ
Manajemen proyek digunakan untuk menggunakan perencanaan proyek dengan
merencanakan, mengerjakan dan teknik expert judgement yaitu menggunakan
mengendalikan kegiatan proyek untuk penilaian dari ahli dan menggunakan teknik
meminimalisir resiko pada waktu dan biaya analogous estimating yaitu analog kegiatan
proyek. Teknik ini digunakan untuk sebelumnya dilakukan estimating dengan
berorientasi pada tujuan untuk menyesuaikan parameter yang di lakukan
pembangunan proyek kontruksi seperti pada kegiatan proyek pada tahun
gedung, pembukaan kantor baru atau sebelumnya seperti pada durasi, jam kerja
pengendalian kegiatan penelitian dan yang digunakan untuk menentukan kegiatan
pembangunan [6]. pendahulu masing-masing kegiatan dan
Terselesaikannya suatu proyek jumlah karyawan [7]. Berdasarkan hasil
infrastruktur tepat waktu menjadi suatu wawancara bahwa parameter yang
prioritas utama, faktor waktu dan sumber digunakan pada pembangunan proyek
daya manusia mempengaruhi biaya Museum XYZ yaitu analogous estimating
oprasional khususnya pada biaya pekerja. (parameter tahun sebelumnya), parameter
Permasalahan yang sering terjadi yaitu yang digunakan tidak sesuai dengan
waktu keterlambatan proyek yang karakteristik proyek yang akan digunakan
disebabkan kurang tepatnya perencanaan pada pembangunan proyek Museum XYZ
proyek, mengakibatkan kegagalan pada yang dimana proyek tersebut tergolong
proyek yang berdampak kepada semua proyek yang besar.
pekerja yang terlibat dalam proyek. Oleh Tujuan utama pada penelitian ini adalah
karena itu perencanaan yang tepat dan untuk merumuskan waktu percepatan
sesuai dengan karakteristik proyek yang perencanaan proyek pada Museum XYZ.
bersangkutan sangatlah diperlukan untuk Pada percepatan perencanaan proyek
menghadapi ketidakpastian kondisi proyek digunakan analisis percepatan waktu
sehingga penjadwalan pelaksanaan suatu dengan metode PERT (Project Evaluation
proyek dapat dilaksanakan dengan waktu and Review Technique) dan CPM (Critical
dan biaya yang efisien [1]. Perencanaan Path Method), pada peningkatan biaya
proyek merupakan kegiatan proyek yang akibat perubahan waktu digunakan metode
sangat penting, sebuah dasar untuk proyek Crashing Project, pada penjadwalan proyek

165 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

digunakan Kurva S dan Gantt Chart, dan jika perlu merevisi, mengubah rencana,
pada pengendalian proyek digunakan menggeser atau mengelola ulang
Analisis Sensitivitas. sehingga tepat waktu dan biaya.

2. LANDASAN TEORI 3. METODOLOGI PENELITIAN


Kata manajemen berasal dari kata manos, 1. Pendekatan penelitian
managio, manage, yang artinya melatih kuda Pendekatan penelitian yang digunakan
mengangkat kaki, merupakan kutipan dari adalah penelitian kuantitatif, umumnya
bahasa latin/italia/perancis. Oleh karena itu menggunakan angka, mulai dari
di pahami bawah di perlukan Langkah- pengumpulan data, penafsiran terhadap
langkah yang teratur secara bertahap, maka data tersebut, serta penampilan dari
dari itu manajemen sangat identik dengan hasilnya. Pendekatan ini juga
mangatur dan menata dengan fungsinya. dihubungkan dengan variabel penelitian
Manajemen proyek adalah suatu kegiatan yang memfokuskan pada masalah-
yang dilakukan dengan waktu dan sumber masalah terkini dan fenomena yang
daya terbatas untuk mencapai hasil akhir sedang terjadi pada saat sekarang dengan
yang ditentukan. Dalam mencapai hasil bentuk hasil penelitian [5].
akhir, kegiatan proyek dibatasi oleh
2. Pengumpulan data
anggaran, jadwal, dan mutu, yang dikenal
sebagai tiga kendala (triple constraint). [2] Data data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah waktu kegiatan,
Manajemen adalah sebuah ilmu
jadwal pelaksanaan proyek, biaya proyek
pengetahuan dan seni mengatur proses
dan perkiraan tenaga kerja proyek. Pada
pemanfaatan sumber daya manusia dan
penelitian ini menggunakan data primer
sumber lainya agar mencapai tujuan efektif
dan data sekunder:
dan efisien. Proyek adalah sebuah pekerjaan
yang memiliki kegiatan awal dan akhir, a. Data primer
dengan kata lain pekerjaan yang dilakukan Data primer adalah sumber data yang
terencana dari dimulainya pekerjaan berasal dari data langsung yang
sampai proyek selesai dengan waktu dan diberikan kepada peneliti. Data primer
sumber daya manusia yang telah ditetapkan merupakan data yang dikumpulkan
[8]. kepada pihak pertama biasanya
didaptakan melalui wawancara, jejak
dan lain-lain [3]. Pada penelitian ini
Fase dalam manajemen proyek
data primer yang diperoleh adalah
Menurut (Bakhtiyar,dkk., 2012) manajemen data hubungan kegiatan berdasarkan
proyek dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: hasil wawancara.
1. Perencanaan (Planning) b. Data Sekunder
Kegiatan Perencanaan mencangkup Data Sekunder adalah sumber data
penerapan sasaran tujuan untuk kegiatan yang didapatkan berdasarkan hal-hal
proyek dan penentuan sumber daya yang didapatkan secara dibaca,
manusia. mempelajari dan memahami melalui
2. Penjadwalan (Schedulling) media lain yang bersumber dari
Kegiatan penjadwalan berhubungan literature, buku-buku serta dokumen
dengan tenaga kerja, anggaran (uang) [3]. Pada penelitian ini data sekunder
dan bahan yang diperoleh adalah berdasarkan
3. Pengendalian (Controlling) data internal perusahaan seperti RAB,
buku desain bangunan, dan time
Kegiatan ini mencakup pengawasan schedule.
sumber daya, biaya, kualitas dan budget

166 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

4. PEMBAHASAN b. Critical Path Method (CPM)


a. Work Breakdown Structure (WBS) Critical Path Method (CPM) merupakan
Work Breakdown Structure (WBS) atau merincikan setiap aktivitas, kegiatan
struktur pekerjaan terperinci adalah pendahulu, waktu kegiatan atau waktu
suatu metode pengorganisasian proyek normal, dan biaya. Data data tersebut di
menjadi pelaporan hirarkis. WBS butuhkan untuk membuat jaringan kerja.
biasanya digunakan untuk melakukan
pemecahan pada setiap pekerjaan Tabel 2. Uraian kegiatan Metode CPM
menjadi lebih detail [1]. WBS pada
proyek ini berdasarkan dokumen proyek, N Ko Uraian Kegiatan Waktu
o de Kegiatan Pendahulu (hari)
meliputi kontrak, gambar, dan spesifikasi
proyek, kemudian di sesuaikan dengan 1 A Pekerjaan 5
rangkaian uraian kegiatan. Persiapan
umum
2 B Pekerjaan A 4
Tabel 1. Hasil Work Breakdown Structure pengukur
No Kode Uraian Kegiatan an
1 A Pekerjaan Persiapan umum 3 C Pekerjaan A 6
Dokument
2 B Pekerjaan pengukuran asi dan
3 C Pekerjaan Dokumentasi dan Administr
Administrasi asi

4 D Pekerjaan Struktural 4 D Pekerjaan B, C 5


Struktural
5 E Pekerjaan Atap
5 E Pekerjaan D 5
6 F Pekerjaan Theater Atap
7 G Pekerjaan Hall A 6 F Pekerjaan E 9
8 H Pekerjaan Hall B Theater

9 I Pekerjaan Hall C 7 G Pekerjaan I, N 12


Hall A
10 J Pekerjaan Hall D
8 H Pekerjaan E 10
11 K Pekerjaan Hall E Hall B
12 L Pekerjaan Hall F 9 I Pekerjaan H 13
Hall C
13 M Pekerjaan Coffe Shop dan
Kantor 1 J Pekerjaan E 4
0 Hall D
14 N Pekerjaan Mushola dan
Toilet 1 K Pekerjaan J 4
1 Hall E
15 O Pekerjaan Inner court dan
Selasar 1 L Pekerjaan K 4
2 Hall F
16 P Pekerjaan Lobby
1 M Pekerjaan L 5
17 Q Pekerjaan Entrance
3 Coffee
18 R Pekerjaan Mekanikal Shop dan
Elektrikal Kantor
19 S Pekerjaan Interior Partisi 1 N Pekerjaan F 4
4 Mushola
20 T Pekerjaan Interior Platfond dan Toilet

167 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

1 O Pekerjaan M, Q 5 Earliest Finish (EF) sedangkan pada


5 Inner pehitungan mundur diketahui Lates Star
court dan (LS) dan Lates Finish (LF). Pehitungan
Selasar maju didapatkan menggunakan
1 P Pekerjaan G 12 perhitungan kedepan dimulai dari
6 Lobby kegiatan awal sedangkan pada
1 Q Pekerjaan P 14 pehitungan mundur dimulai dengan
7 Entrance kegiatan paling akhir dan dilanjutkan
dengan kegiatan sebelumnya
1 R Pekerjaan O 13
8 Mekanikal (EETj) = L + EETi (1)
Elektrikal (LETi) = LETj − L (2)
1 S Pekerjaan R 8 dengan EETj = Earliest Event Time, LETi =
9 Interior Latest Event Time
Partisi
Setelah diketahui nilai dari ES − EF dan
2 T Pekerjaan S 12 LS − LF pada uraian kegiatan,
0 Interior selanjutnya menetukan Float, dapat
Platfond
didefinisikan sejumlah waktu yang
154 memungkinkan untuk menunda atau
perlambat kegiatan. Float terbagi
menjadi tiga yaitu Free Float (FF), Total
Uraian kegiatan metode CPM diatas Float (TF) dam Independent Float (IF),
menunjukan uraian kegiatan, dan durasi untuk mengetahui nilai pada kegiatan
waktu untuk selanjutkan dibuat jaringan kritis atau jalur kritis maka nilai FF =
kerja atau diagram Network Planning. TF = 0
Pada Perhitungan maju waktu paling
awal untuk menentukan terjadinya TF = LETj − durasi − EETi (3)
kegiatan pada jaringan kerja disamakan FF = EETj − durasi − EETi (4)
dengan nol (SA=0), untuk menentukan Jadi, berdasarkan rumus di atas jalur
nilai jaringan kerja maju di ambil waktu kritis didapatkan hasil perhitungan
yang paling besar. Dan terjadi sebaliknya = =0 adalah
pada pehitungan mundur di ambil nilai pada kegiatan A-C-E-G-H-I-P-Q-R-T
waktu terkecil. seperti pada diagram dengan total waktu jalur kritis 102 hari.
Network Planning Gambar 1.
c. Metode Program Evaluation and Review
20 K 24 L 34 O 77
Technique (PERT)
9
77
B
4
11
D
J
4
64 4 68 4 72 5 R Metode Program Evaluation and Review
N 13
0 A 5
5
16 F 25 M 30 4 90 T 102 Technique (PERT) merupakan penerapan
102
0 5 5
E
16 9 63 5 68 Q 14
90 12
estimasi waktu penyelesaian proyek
C S
6 11
5
G
12
8 dengan a = waktu optimis, m = waktu
11 28 H 38 I 51
51 12
P 63
63
realistis/normal, b = waktu pesimis.
28 10 38 13
Setelah itu mencari waktu aktifitas (TE)
atau waktu yang diharapkan (Lokajaya,
Gambar 1. Diagram Network Planning 2019).
CPM ● Menentukan waktu aktivitas (Te)
Berdasarkan gambar 1 jaringan kerja di te = (5)
atas, selanjutnya menentukan
perhitungan maju dan perhitungan
mundur untuk mengetahui pada Tabel 3. Waktu Aktivitas (Te) metode
perhitungan maju Earliest Star (ES) PERT

168 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

N K Ur Kegi W W W Wa tu
o o ai atan ak ak ak ktu ral
d an Pen tu tu tu akt 5 E Pe C 7 5 5 5
e Ke dah pe no Op ifit ke
gi ulu si rm ti as rja
at mi al mi (T an
an s (h s e) At
(h ari (h ap
ari ) ari
) ) 6 F Pe D, E 10 9 8 9
ke
1 A Pe 6 5 3 5 rja
ke an
rja Th
an ea
Pe ter
rsi
ap 7 G Pe D, E 9 12 7 11
an ke
u rja
m an
u Ha
m ll
A
2 B Pe A 5 4 4 4
ke 8 H Pe G 12 10 7 10
rja ke
an rja
pe an
ng Ha
uk ll
ur B
an 9 I Pe H 13 13 8 12
3 C Pe A 7 6 4 6 ke
ke rja
rja an
an Ha
Do ll
ku C
m 1 J Pe D, E 8 4 6 5
en 0 ke
ta rja
si an
da Ha
n ll
Ad D
mi
ni 1 K Pe J 6 4 4 4
str 1 ke
asi rja
an
4 D Pe B 8 5 7 6 Ha
ke ll
rja E
an
Str 1 L Pe K 6 4 5 5
uk 2 ke
rja

169 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

an an
Ha En
ll tra
F nc
e
1 M Pe N 8 5 8 6
3 ke 1 R Pe O 13 13 7 12
rja 8 ke
an rja
Co an
ffe M
Sh ek
op an
da ik
n al
Ka El
nt ek
or tri
ka
1 N Pe F 5 4 4 4
l
4 ke
rja 1 S Pe P 9 8 5 8
an 9 ke
M rja
us an
ho Int
la eri
da or
n Pa
To rti
ile si
t
2 T Pe S 12 12 6 11
1 O Pe L, M 7 5 5 5 0 ke
5 ke rja
rja an
an Int
In eri
ne or
r Pl
co atf
ur on
t d
da
17 15 11 15
n
6 4 6 1
Se
las
ar
Berdasarkan tabel Diagram Network
1 P Pe I 11 12 7 11 Planning atau jaringan kerja
6 ke berdasarkan waktu aktifitas (Te),
rja
an
jaringan kerja pada PERT sama halnya
Lo dengan metode CPM, pada
bb perhitungan maju Earliest Star (ES)
y Earliest Finish (EF) sedangkan pada
1 Q Pe P 14 14 6 13 perhitungan mundur diketahui Lates
7 ke Star (LS) dan Lates Finish (LF). Pada
rja metode PERT di dapatkan bahwa

170 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

waktu aktifitas (te) diselesaikan pada 2 B Pekerjaan A 0.1 0.0


waktu 151 hari. pengukur 7 3
an
3 C Pekerjaan A 0.5 0.2
22 K 26 L 35 O 72 Dokumen 0 5
9
72
B 10 J
56 4 62 5 67 5
R tasi dan
4 D 6 N 12 Administr
6
F 4 84 T
0 A 5 16 25 M 31 95
asi
57 6 84 11 95
0 5 5 16 9 63 Q 13
E
C 5
S 4 D Pekerjaan B 0.1 0.0
6 11 G 10 8
Struktural 7 3
11 26 H 36 I 48 P 59
26 10 36 12 48 11 59 5 E Pekerjaan C 0.3 0.1
Atap 3 1
Gambar 2. Diagram Network Planning
6 F Pekerjaan D, E 0.3 0.1
PERT
Theater 3 1
7 G Pekerjaan D, E 0.3 0.1
Berdasakan dari gambar 2. Diagram Hall A 3 1
Network Planning atau jaringan kerja
8 H Pekerjaan G 0.8 0.6
diatas di dapatkan nilai dari ES − EF
Hall B 3 9
dan LS − LF pada uraian kegiatan,
selanjutnya menentukan Float. Yang 9 I Pekerjaan H 0.8 0.6
dimana Float dapat menentukan Jalur Hall C 3 9
Kritis pada jaringan kerja, dengan 1 J Pekerjaan D, E 0.3 0.1
FF = TF = 0. Didapatkan bahwa jalur 0 Hall D 3 1
kritis pada proyek Museum XYZ 1 K Pekerjaan J 0.3 0.1
Kadengan metode PERT pada kegiatan 1 Hall E 3 1
A-C-E-G-H-I-P-Q-R-T dengan total
1 L Pekerjaan K 0.1 0.0
jalur kritis 95 hari 2 Hall F 7 3
● Menentukan standar deviasi dan 1 M Pekerjaan N 0.0 0.0
varians 3 Coffe 0 0
Pada metode ini setelah diketahui Shop dan
jaringan kritis dilakukan perhitungan Kantor
standar deviasi, untuk mengetahui 1 N Pekerjaan F 0.1 0.0
persentase keberhasilan proyek. 4 Mushola 7 3
dan Toilet
S = x(b − a) (6)
1 O Pekerjaan L, M 0.3 0.1
V(te) = S (7) 5 Inner 3 1
dengan S = standar deviasi, V = court dan
varians [6] Selasar
1 P Pekerjaan I 0.6 0.4
6 Lobby 7 4
Tabel 4. Hasil Standar Deviasi dan
Varian 1 Q Pekerjaan P 1.3 1.7
7 Entrance 3 8
N K Uraian Kegi De Var
o od Kegiatan atan via ian 1 R Pekerjaan O 1.0 1.0
e Pend si s 8 Mekanika 0 0
ahul l
(S) (V)
u Elektrikal

1 A Pekerjaan 0.5 0.2 1 S Pekerjaan P 0.6 0.4


Persiapan 0 5 9 Interior 7 4
Umum Partisi

171 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

2 T Pekerjaan S 1.0 1.0 104 0.9 0.8159 81.59


0 Interior 0 0 000
Plafond
105 1.0 0.8413 84.13
10. 7.3 000
00 3
106 1.1 0.8643 86.43
000
Berdasarkan dari Tabel 4 di atas 107 1.2 0.8849 88.49
bahwa standar deviasi (S) = 10,00 dan 000
Total Varians (V) = 7,33. Dari kurva 108 1.3 0.9032 90.32
distribusi normal dimana area berasa 000
dalam interval (TE±3S) maka rentang 1.4
109 0.9192 91.92
besar 3S adalah 3 x 10,00 = 30,00. 000
Maka Kurun waktu penyelesaian
Kurun waktu 95 ± 30 hari. Maka 110 1.5 0.9332 93.32
000
kemungkinan target dicapai pada
jadwal metode PERT dinyatakan 111 1.6 0.9452 94.52
dengan Z [6]. 000

Dengan menggunakan Tabel 112 1.7 0.9554 95.54


Distrubisi normal kumulatif pada total 000
pengerjaan proyek 95 hari yaitu 0,5 113 1.8 0.9641 96.41
memungkinkan proyek selesai sekitar 000
50% dan seterusnya. Untuk detail 114 1.9 0.9713 97.13
persentase Probabilitas dapat 000
diketahui dibawah ini;
115 2.0 0.9772 97.72
000
Tabel 5. Distribusi Normal Kumulatif 116 2.1 0.9821 98.21
T Z Distribusi Probabilita 000
(x) Normal s 100% 117 2.2 0.9861 98.61
Kumulatif 000
95 - 0.5 50 118 2.3 0.9893 98.93
96 0.1 0.5393 53.93 000
000 119 2.4 0.9918 99.18
97 0.2 0.5793 57.93 000
000 120 2.5 0.9938 99.38
98 0.3 0.6179 61.79 000
000 121 2.6 0.9953 99.53
99 0.4 0.6554 65.54 000
000 122 2.7 0.9965 99.65
100 0.5 0.6915 69.15 000
000 123 2.8 0.9974 99.74
101 0.6 0.7257 72.57 000
000 124 2.9 0.9981 99.81
102 0.7 0.758 75.8 000
000 125 3.0 0.9987 99.87
103 0.8 0.7881 78.81 000
000

172 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

126 3.1 0.999 99.9 Pekerja normal berjumlah 32 orang


000 sedangkan pekerja tambahan dilakukan
127 3.2 0.9993 99.93 di akhir pekerjaan atau pekerjaan
000 finishing sebanyak 6 orang maka pada
pekerjaan finishing berjumlah 37 orang.
128 3.3 0.9995 99.95
000
Pada kerja persiapan umum berjumlah
15 orang sedangkan pada pekerja
129 3.4 0.9997 99.97 administrasi dan dokumentasi 10 orang.
000

Tabel 6. Crashing Project


Berdasarkan waktu jalur kritis pada
Uraian Biaya Percepatan
metode PERT didapatkan waktu Kegiatan
penyelesain 92 hari, namun PERT CPM
berdasarkan persentasi probabilitas Pekerjaan Rp Rp
yang mendekati 100% yaitu pada Persiapan 54.110.823 51.171.760
waktu penyelesain proyek 129 hari. umum
Pekerjaan Rp 9.480.000 Rp 9.480.000
pengukur
an
d. Crashing project
Pekerjaan Rp 4.362.500 Rp 1.750.000
Biaya Percepatan adalah biaya yang Dokument
harus dibayar kepada tenaga kerja di luar asi dan
jam kerja selain itu penambahan jam Administr
kerja atau biasa di sebut tenaga kerja asi
lembur, selain biaya untuk pekerja di luar Pekerjaan Rp Rp
jam kerja di lakukan penambahan Struktural 1.428.542.81 1.428.542.81
pekerja pada kegiatan finishing proyek 7 7
[6]. Waktu percepatan berdasarkan hasil Pekerjaan Rp Rp
metode CPM dan PERT, pada penelitian Atap 136.900.042 134.810.042
ini berdasarkan hasil PERT dengan nilai
Pekerjaan Rp Rp
te 129 hari, persentase probabilistik
Theater 1.138.689.65 1.138.689.65
99,97%. Berdasarkan metode CPM 9 9
dengan durasi waktu kritis yaitu 102 hari
Pekerjaan Rp Rp
Biaya perkerja perhari yaitu Rp.95.000/8 Hall A 473.822.886 469.642.886
jam kerja, untuk menentukan biaya
pekerja ditentukan berdasarkan Pekerjaan Rp Rp
Hall B 310.453.372 308.363.372
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Pekerjaan Rp Rp
102/MEN/VI/2014 bahwa upah Hall C 257.542.634 253.362.634
penambahan kerja bervariasi, untuk Pekerjaan Rp Rp
penambahan waktu kerja persatu jam Hall D 41.659.443 41.659.443
pertama pekerjaan mendapatkan upah Pekerjaan Rp Rp
1,5 x upah kerja normal dan penambahan Hall E 87.432.854 87.432.854
upah pada jam kedua dan seterusnya
Pekerjaan Rp Rp
menjadi 2x upah kerja normal. Rumus
Hall F 58.558.656 58.558.656
dalam menghitung biaya pekerja yaitu
menentukan biaya perja pekerja Pekerjaan Rp Rp
Rp.95.000/ 8 jam = Rp.11.875/jam. Coffe Shop 419.418.995 419.418.995
dan
Biaya Percepatan didapatkan dari biaya Kantor
lemburan dan biaya pekerja tambahan.

173 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

Pekerjaan Rp Rp bahwa waktu di percepat metode PERT


Mushola 221.859.809 221.859.809 membutuhkan biaya lebih besar yaitu
dan Toilet waktu penyelesaian 129 hari dengan
Pekerjaan Rp Rp biaya Rp 8.662.639.905. Untuk membuat
Inner 744.925.023 744.925.023 kurva S dibutuhkan bobot, (Setiawan,
court dan 2011) dengan rumus:
Selasar
Bobot = × 100% (8)
Pekerjaan Rp Rp
Lobby 79.010.055 73.226.930
Pekerjaan Rp Rp
Entrance 49.963.495 38.397.245
Pekerjaan Rp Rp
Mekanikal 1.275.582.28 1.269.799.16
Elektrikal 8 3
Pekerjaan Rp Rp
Interior 1.755.880.08 1.755.880.08
Partisi 4 4
Pekerjaan Rp Rp
Interior 167.234.784 158.560.097
Platfond
Rp Rp
8.715.430.21 8.665.531.46
8 8

Didapatkan hasil perhitungan percepatan


pada biaya proyek Pembangunan
Museum Museum XYZ dengan
penambahan jumlah pekerja maka
berbanding lurus dengan penambahan
biaya pekerja yaitu pada CPM sebesar Rp
115.775.313 maka total biaya Rp
8.715.430.218 sedangkan pada metode
PERT sebesar Rp 62.985.000, maka total
biaya yang dibutuhkan pada percepatan
proyek adalah Rp 8.662.639.905.

e. Kurva S
Kurva S untuk membandingkan hasil
biaya waktu normal dengan biaya waktu
dipercepat. Pada waktu normal
penyelesaian proyek membutuhkan
waktu 154 hari dengan total biaya Rp
8.599.654.905. Pada metode CPM
percepatan berdasarkan jalur kritis yaitu
102 hari dengan biaya percepatan Rp
8.715.430.218. Sedangkan didapatkan

174 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

Keterangan:
= Waktu Percepatan PERT
= Waktu Normal
= Waktu Percepatan CPM

Gambar 3. Kurva S

f. Gantt Chart normal yaitu 154 hari, maka di dapatkan


Gantt Chart merupakan suatu gantt chart pada gambar 4.
penjadwalan proyek dan evaluasi
perkembangan yang paling umum
digunakan dalam penjadwalan waktu
proyek untuk menunjukan aktivitas
dalam proyek museum XYZ dari mulai
kegiatan di lakukan sampai dengan batas
waktu yang berakhi dalam bentuk grafik
batang. Pada pembuatan gantt chart
menggunakan aplikasi MS Project.
Penyusunana gantt chart berdasarkan
waktu penyelesaian proyek, hubungan
aktivitas dan waktu kalender proyek. Gambar 4. Gantt Chart Metode CPM
Pada hubungan aktivitas ditentukan
berdasarkan diagram network planning, Berdasarkan gambar 4 Gantt Chart CPM
sedangkan pada waktu kalender diatas bahwa cpm selesai pada hari ke
berdasarkan data perusahan yang 154 hari dengan waktu mulai pada
diperoleh. Pada kolom pertama tanggal 7 juni 2018 dan selesai pada
menentukan hubungan aktivitas, kolom tanggal 1 Oktober 2018. Waktu
kedua menentukan durasi aktivitas dan penyelesaian proyek pada metode PERT
pada kolom ke 3 dan ke 4 menentukan berdasarkan waktu aktivitas, dibawah ini
waktu kalender. Selanjutnya pada tabel gantt chart berdasarkan waktu aktivitas
grafik batang menentukan kegiatan 151 hari
proyek secara individu yaitu waktu
dimulai dan selesainya.
Waktu atau durasi penyelesaian proyek
pada metode CPM menggunakan waktu

175 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

skenario selanjutnya yaitu 6 hari, maka


scenario yang didapatkan;
1. Skenario waktu penyelesaian proyek
111 hari
2. Skenario waktu penyelesaian proyek
117 hari
3. Skenario waktu penyelesaian proyek
123 hari
Berikut ini skenario yang dirancang
Gambar 5. Gantt Chart Metode CPM dengan perubahan biaya percepatan dan
selisih antar waktu penyelesaian
Berdasarkan gambar 5 Gantt Chart PERT selanjutnya [4]
diatas bahwa PERT waktu aktivitas
selesai pada hari ke 151 hari dengan Tabel 7. Selisih biaya pada analisis
waktu mulai pada tanggal 7 juni 2018 dan sensitivitas
selesai pada tanggal 28 september 2018.
N Waktu Biaya Selisih Seli
o Penyel Proyek sih
g. Analisis Sensitivitas esaian (%
)
Analisis Sensitivitas merupakan
gambaran sejauh mana suatu keputusan 1 129 Rp Rp 0,7
akan cukup kuat berhadapan dengan 8.665.531.4 65.876. 7
68 563
perubahan faktor-faktor atau parameter-
parameter yang mempengaruhi. Analisis 2 123 Rp Rp 0,8
ini dilakukan dengan mengubah nilai dari 8.674.924.5 75.269. 8
suatu parameter pada suatu saat untuk 93 688
selanjutnya dilihat pengaruhnya 3 117 Rp Rp 1,0
(Hasugian et al., 2020). Analisis 8.689.067.7 89.412. 4
senstivitas berdasarkan parameter yang 18 813
sangat sensitif bila terjadinya perubahan 4 111 Rp Rp 1,1
yaitu pada penelitian ini perubahan pada 8.698.882.4 99.227. 5
waktu dan biaya. Parameter pada 05 500
penelitian ini akan sangat sensitif bila 5 105 Rp Rp 1,3
terjadinya perubahan waktu seperti 8.715.430.2 115.77 5
keterlambatan penyelesaian maupun 18 5.313
terjadinya percepatan penyelesaian Rata rata Rp 1
proyek, hal tersebut akan mempengaruhi 89.112.
pada biaya pelaksanaan proyek 375
khususnya pada penambahan biaya
proyek.
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata rata
Pada penlitian ini didapatkan skenario
selisih waktu normal selisih dengan
dari waktu percepatan antara CPM dan
waktu skenario 6 hari di dapatkan
PERT yaitu pada penyelesaian proyek
kenaikan biaya proyek sebesar 1% atau
105 hari sampai 129 hari. Rentang waktu
Rp 89.112.375 rupiah. Setiap terjadinya
tersebut diambil berdasarkan jalur kritis
perubahan waktu terjadi kenaikan
yang dimana waktu penyelesaian proyek
tersebut diakibatkan faktor pekerja
yang didapatkan sangat sensitif bila
lembur dan pekerja tambahan.
terjadinya perubahan. Pada rentang
waktu tersebut dibuat selisih antara

176 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

dengan menggunakan metode CPM dan


PERT pada proyek Pembangunan Museum
XYZ Didapatkan kesimpulan sebagai
berikut;
1. Pada Metode CPM proyek pada proyek
pembangunan Museum XYZ didapatkan
Gambar 6. Selisih biaya antar waktu
lintas kritis berada pada kegiatan A-C-E-
G-H-I-P-Q-R-T yaitu (A) pekerjaan
Berdasarkan illustrasi gambar 6 diatas persiapan umum, (C) Pekerjaan
bahwa kenaikan selisih setiap skenario dokumentasi dan administrasi, (E)
yang dibuat mengalami kenaikan 1%. pekerjaan atap, (G) pekerjaan Hall A, (H)
Maka dapat disimpulkan bahwa Pekerjaan Hall, (I) Pekerjaan Hall C, (P)
percepatan pada proyek berbanding pekerjaan lobby, (Q) pekerjaan entrance,
lurus dengan kenaikan biaya proyek, (R) pekerjaan mekanikal elektrikal, (T)
semakin pendek atau semakin dilakukan pekerjaan interior partisi. Waktu
percepatan pada waktu proyek makan penyelesaian proyek dengan
biaya yang dibutuhkkan semakin besar, menggunakan metode CPM di dapatkan
dapat dilihat pada grafik di bawah ini; hasil 102 hari. Sedangkan waktu yang
direncanakan pada proyek
Pembangunan Museum XYZ yaitu 154
140 Rp8,720,000,000
hari, maka pada metode CPM dapat
120 Rp8,710,000,000
Rp8,700,000,000
mempercepat penyelesaian proyek
100 dengan menghemat waktu 52 hari.
Rp8,690,000,000
80
Rp8,680,000,000 2. Pada Metode PERT didapatkan
60
Rp8,670,000,000 persentase probabilitas proyek
40 Rp8,660,000,000 pembangunan Museum XYZ didapatkan
20 Rp8,650,000,000 lintas kritis berada pada kegiatan A-C-E-
0 117 123
Rp8,640,000,000
G-H-I-P-Q-R-T dengan penyelesaian
105 111 129
1 2 3 4 5
proyek dalam jangka waktu 129 hari
Waktu Penyelesaian Biaya Proyek
dengan persentase probabilitas 99,8%,
waktu tersebut lebih cepat 25 hari yaitu
Gambar 7. Grafik perubahan biaya dan hari dari waktu normal perencanaan 154
waktu hari.
3. Berdasarkan waktu Crashing Project atau
Pada grafik diatas menggunakan Analisa percepatan biaya dengan hasil waktu
sensitivitas dengan pendekatan stokastik metode PERT 129 dikarenakan hasil
(probabilitas) dalam bentuk diagram probabilitas 99,8%, biaya tersebut
batang (barchart) yang disusun secara berasal dari penambahan pekerja yaitu
berurutan dari atas ke bawah mulai dari senilai Rp 89.965.000 dengan total biaya
batang yang terpanjang hingga dipercepat yaitu Rp 8.689.619.905.
terpendek. Parameter yang paling Sedangkan hasil waktu metode CPM
sensitif (berpengaruh) terhadap biaya adalah 105 hari dengan total percepatan
adalah parameter dengan waktu biayanya Rp 8.715.430.218 dengan
penyelesaian proyek tercepat yaitu pada penambahan biaya pada pekerja sebesar
waktu penyelesaian proyek 105 hari. Rp 115.775.313.
4. Berdasarkan Kurva S bahwa
5. KESIMPULAN penyelesaian proyek dengan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan menggunakan metode CPM berada pada
yang telah dilakukan pada bab sebelumnya minggu ke 1 bulan ke 5 dan pada Metode

177 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

PERT berada pada bulan ke 5 pada 80


minggu ke satu. Disimpulkan pada arah [6] Lokajaya, I. N. (2019). Analisis
vertikal bahwa kenaikan biaya pada Pengendalian Waktu Dan Biaya Pada
metode CPM lebih besar bobotnya Proyek Peningkatan Jalan Dengan
dibandingkan pada metode PERT. Hal ini Metode Cpm Dan Pert. Heuristic,
terjadi dikarenakan percepatan waktu 16(2), 104–125.
pada metode CPM lebih besar dari pada https://doi.org/10.30996/he.v16i2.
PERT. Sedangkan pada Gantt Chart, PERT 2970
lebih unggul yaitu selesai pada tanggal 18
[7] Oka, J., & Kartikasari, D. (2019).
September 2018 dibandingkan dengan
Evaluasi Manajemen Waktu Proyek
CPM selesai pada tanggal 1 Oktober 2018.
Menggunakan Metode Pert Dan Cpm
5. Berdasarkan Analisis Sensitivitas bahwa Pada Pengerjaan “Proyek Reparasi
skenario yang telah di buat disimpulkan Crane Lampson” Di Pt Mcdermott
bahwa setiap percepatan waktu selama 6 Indonesia. Journal of Applied Business
hari mengalami kenaikan biaya proyek Administration, 1(1), 28–36.
sebesar 1%. Biaya kenaikan tersebut https://doi.org/10.30871/jaba.v1i1.
didapatkan dari penambahan jumlah 1257
pekerja dan biaya lembur.
[8] Qomariyah, S., & Hamzah, F. (2013).
Analisis Network Planning Dengan
DAFTAR PUSTAKA Cpm (Critical Path Method) Dalam
[1] Arianie, G. P., & Puspitasari, N. B. Rangka Efisiensi Waktu Dan Biaya
(2017). PERENCANAAN Proyek. 1(4), 408–416.
MANAJEMEN PROYEK DALAM [9] Sahid, M. N., Setianingsih, I., Solikhin,
MENINGKATKAN EFISIENSI DAN M., & Mulyono, G. S. (2015). Analisis
EFEKTIFITAS SUMBER DAYA Faktor-Faktor Penting Penyebab
PERUSAHAAN (Studi Kasus : Qiscus Masalah Penambahan Biaya Pada
Pte Ltd). J@ti Undip : Jurnal Teknik Proyek Jalan Kabupaten Klaten
Industri, 12(3), 189. Analysis Of Important Factors of
https://doi.org/10.14710/jati.12.3. Causes Problem Addition Issues On
189-196 The Road Project Klaten District. 17,
[2] Budi Santoso, 2003. Manajemen 1–8.
Proyek. Guna Widya. Jakarta [10] Satyanegara, D., & Nurunnajmi, F.
[3] Febriansyah, A. (2017). Tinjauan (2017). Penjadwalan Proyek
Atas Proses Penyusunan Laporan Pembangunan Jaringan Distribusi
Keuangan Pada Young Enterpreneur Listrik Perdesaan. Jurnal Organisasi
Academy Indonesia Bandung. Jurnal Dan Manajemen, 13(1), 30–39.
Riset Akuntansi, 8(2). https://doi.org/10.33830/jom.v13i
https://doi.org/10.34010/jra.v8i2.5 1.27.2017
25 [11] Schedule, T. (n.d.). BERDASARKAN
[4] Indonesia, U., Teknik, F., & Sipil, D. T. TIME SCHEDULE KURVA S PADA
(2009). TOWNHOUSE. GEDUNG LABORATORIUM
ACCELERATION OF THE
[5] Jayusman, I., & Shavab, O. A. K.
DEVELOPMENT PROJECT
(2020). Aktivitas Belajar Mahasiswa
EVALUATION BASED ON TIME
Dengan Menggunakan Media
SCHEDULE CURVE S LABORATORIES
Pembelajaran Learning Management
BUILDING AND A . Latar Belakang
System (Lms) Berbasis Edmodo
Dalam pelaksanaan suatu proyek
Dalam Pembelajaran Sejarah. Jurnal
terdapat tiga aspek pokok yang
Artefak, 7(1), 13.
merupak. 1.
https://doi.org/10.25157/ja.v7i1.31

178 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

[12] Setiawan, W. (2011). Dengan


Menggunakan Metode Cpm ( Critical
Path Method ) Dan Analisis Kurva “ S
” Pada Proyek Pengembangan Gedung
Sekolah Smp Barunawati Surabaya
Oleh Pt . Braja Musti Surabaya
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “
Veteran ” Jawa Ti.

179 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 13 Nomer 1 | [Naura-Ade-Kusnadi_Desember] 2021

180 | K o n s t r u k s i a

Anda mungkin juga menyukai