14-Article Text-20-1-10-20200411
14-Article Text-20-1-10-20200411
14-Article Text-20-1-10-20200411
2 Tahun 2019
1 Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Palu
ABSTRAK INFORMASI
ARTIKEL
besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh Penelitian ini dilakukan pada
suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota
hasil kali antara volume kerja dan norma Palu.Sehubungan dengan kondisi riil serta
waktu. Jika kemampuan pekerja lebih tinggi diperkuat oleh konsep teori tersebut diatas,
dari pada tuntutan pekerjaan, akan muncul maka penulis memfokuskan pengamatan
perasaan bosan. Namun sebaliknya, jika tentang pengaruh beban kerja, stres kerja dan
kemampuan pekerja lebih rendah dari pada lingkungan kerja terhadap kinerja guru pada
tuntutan pekerjaan, maka, akan muncul Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota
kelelahan yang lebih. Oleh karena itu, Palu.Melalui hasil wawancara kepada
pembagian beban kerja yang tepat dan sesuai Kepala Tata Usaha yang berinisial S, dia
dengan kemampuan guru sangat perlu menjelaskan kondisi dan permasalahan
diperhatikan karena dapat mempengaruhi terhadap gurupada Madrasah Aliyah Negeri
kinerja dan juga pencapaian dari Instansi itu 2 Kota Palu. Beliau menjelaskan sekitar 20%
sendiri. kinerja guru belum maksimal. Hal ini
Selain beban kerja, faktor lain yang mungkin disebabkan oleh beban kerja yang
mempengaruhi kinerja guru adalah stress tidak seimbang atau tidak sama meskipun
kerja. Stress merupakan suatu kondisi dengan jenis pekerjaan yang sama. Beliau
seseorang yang mengalami ketegangan juga menjelaskan ketidak meratanya beban
karena adanya kondisi yang kerja antara tenaga pendidik yang satu
mempengaruhinya, kondisi tersebut dapat dengan yang lainnya sehingga sering
diperoleh dari dalam diri seseorang maupun menimbulkan kecemburuan sosial antar guru
lingkungan diluar diri seseorang. Stress tersebut.Dalam bekerja juga karena ketidak
dapat menimbulkan dampak yang negatif disiplinan rekan kerja sehingga tidak jarang
terhadap keadaan psikologis dan biologis seorang guru kelas harus mengawasi 2 kelas
bagi guru itu sendiri. Menurut Siagian sekaligus dalam waktu bersamaan, hal ini
(2009:2003) stress merupakan kondisi tentunya berdampak pada meningkatnya
ketegangan yang berpengaruh terhadap beban kerja seorang guru karena harus juga
emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik mengisi kekosongan dikelas lain.Besarnya
seseorang. Stress yang tidak dapat diatasi target kerja yang diberikan untuk
dengan baik biasanya berakibat pada ketidak menyelesaikan pekerjaannya, begitu pula
mampuan seseorang berinteraksi dengan dengan hasil kerja yang harus diselesaikan
lingkungan, baik lingkungan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu, serta mengatasi
maupun diluar pekerjaan. kejadian yang tak terduga seperti melakukan
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 120
pekerjaan ekstra diluar waktu yang telah tertekan karena arogansi dari atasan. Hal lain
ditentukan. seperti seeringnya terjadi pertentang antar
Beberapa guru pernah didapatkan sesama guru dalam kesehariannya juga dapat
berselisih dengan guru lainnya terkait mempengaruhi kinerja. Kurangnya rasa
pekerjaan disekolah. Hal ini menunjukkan kekeluaragaan dalam lingkungan sekolah
hubungan antar guru yang dimaksud masih mengakibatkan keharmonisan sering terusik
belum baik sedangkan hubungan antara karena tidak ada kerja sama yang kurang
atasan dengan bawahan sudah cukup baik baik dari individu didalamnya sehingga bisa
(sumber : kepala tata usaha). Terkait dengan mengakibatkan rendahnya semangat dalam
stres kerja guru stres dalam bekerja bekerja dan otomatis berdampak langsung
dikarenakan adanya teman/rekan kerja yang pada kinerja (sumber: dewan guru).
sering emosi tanpa sebab, terkadang pula Terkait dengan lingkungan kerja
ucapannya sering menyinggung perasaan disekolah, terdapat beberapa lingkungan
sehingga menyebabkan terganggunya kerja yang kurang baik. Hal ini ditandai
konsentrasi pada saat bekerja. dengan ketidaknyamanan dalam bekerja,
Kecenderungan lain dalam bekerja guru ruang kerja yang tidak nyaman dengan tata
sering menyaksikan sesama guru lain kurang ruang yang kurang baik, ruang gerak yang
akur, saling menjelekkan satu sama lain dan sempit dan sesak, fasilitas pendingin udara
ada juga guru yang diberikan tanggung yang kurang memadai sehingga membuat
jawab untuk menyelesaikan pekerjaannya guru tidak nyaman dalam bekerja (sumber:
tetapi tidak diselesaikan sehingga pekerjaan dewan guru).
itu dilimpahkan keguru yang lain.Kemudian
adanya masalah pribadi yang sumber 2. TINJAUAN PUSTAKA
masalahnya berasal dari rumah seperti Beban Kerja
masalah keluarga, hutang, biaya pendidikan Menurut Dhini Rama Dhania
dan kebutuhan anak-anak yang banyak (2010:16) beban kerja adalah sekumpulan
(sumber: dewan guru). atau sejumlah kegiatan yang harus
Sikap pimpinan yang diskriminatif dan diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau
cenderung arogan dalam melaksanakan tugas pemegang jabatan dalam jangka waktu
dapat juga memberikan efek yang tidak baik tertentu. Sementara Komaruddin (1996:235)
terhadap psikologi bawahan sehingga mengemukakan bahwa analisa beban kerja
menyebabkan stress dalam bekerja serta adalah proses untuk menetapkan jumlah jam
mereka merasa terkucilkan dan merasa kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 121
Berhasil tidaknya kinerja yang telah dicapai mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan
oleh organisasi tersebut di pengaruhi oleh pembelajaran dan juga proses
tingkat kinerja secara individual maupun pembelajaran yang telah dilakukan. Pada
secara kelompok. Dengan asumsi semakin tahap ini seorang guru dituntut memiliki
baik kinerja guru maka diharapkan kinerja kemampuan dalam menentukan
sekolah/madrasah akan semakin baik. pendekatan dan cara-cara evaluasi,
Kinerja guru dalam proses pembelajaran penyusunan alat evaluasi, pengolahan dan
yang berkaitan dengan tugas utama seorang penggunaan hasil evaluasi.
guru dalam Juknis Peraturan Menteri
3. METODE PENELITIAN
Pendidikan Nasional No. 35 (20:25), yang
Jenis penelitian ini adalah penelitian
digunakan sebagai dasar penilaian kinerja
Deskriptif Kausal. Menurut Santoso
guru adalah sebagai berikut :
(2003:45) yang dimaksudkan dalam
1) Perencanaan program kegiatan
penelitian ini untuk mengangkat fakta,
pembelajaran
keadaan dan variable yang terjadi selama
Tahap perencanaan pembelajaran adalah
penelititan berlangsung dan menyajikan apa
tahap yang berhubungan dengan
adanya tentang “Pengaruh Beban kerja, Stres
kemampuan guru menguasai bahan ajar.
Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kemampuan guru dapat dilihat dari cara
Kinerja Guru pada Madrasah Aliyah Negeri
atau proses penyusunan program kegiatan
2 Kota Palu.
pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga
Populasi yang ditetapkan dalam
pendidik, yaitu mengembangkan silabus
observasi ini adalah keseluruhan dari Guru
dan rencana pelaksanaan pembelajaran
PNSpada MAN 2 Kota Palu yang berjumlah
(RPP).
55 orang. Teknik pengambilan sampel dalam
2) Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
penelitian ini dilakukan dengan
Kegiatan pembelajaran dikelas adalah inti
menggunakan teknik sensus dimana dari
penyelenggaraan pendidikan yang
semua populasi yang ada dijadikan sampel
ditandai oleh adanya kegiatan
dalam obervasi ini yaitu sebanyak 55 orang
pengelolaan kelas, penggunaan media dan
Guru PNS Man 2 Kota Palu.
sumber belajar dan penggunaan metode
Skala yang digunakan dalam penelitian
serta strategi pembelajaran.
ini adalah skala Likert. Menurut Kinnear
3) Evaluasi/Penilaian Pembelajaran
(dalam Umar 2008 : 70) skala Likert ini
Penilaian hasil belajar adalah kegiatan
berhubungan dengan pernyataan tentang
atau cara yang ditunjukkan untuk
sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 128
setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan formulasi menurut Ruslan dan Rosady
baik-tidak baik. Dengan skala Likert, maka (2004:13)
variabel yang akan diukur dijabarkan - Uji t (t-test)
indikator-indikatornya yang mana dalam Uji-t, digunakan untuk mengetahui
pengukurannya respoden diberikan beberapa pengaruh signifikan secara parsial antara
alternatif untuk memilih salah satu jawaban variabel independen (beban kerja, stress
yang dianggap paling tepat. Adapun skala kerja dan lingkungan kerja) terhadap
Likert yang digunakan terdiri dari lima variabel dependen (kinerja guru) MAN 2
pilihan jawaban yaitu sebagai berikut : Kota Palu.Untuk menguji pengaruh
- Sangat Setuju (SS) = Nilai 5 masing-masing variabel bebas secara
- Setuju (S) = Nilai 4 parsial atau untuk mengetahui variabel
- Ragu-ragu (RR) = NIlai 3 mana yang relatif dominan berpengaruh
- Tidak Setuju (TS) = Nilai 2 terhadap variabel terikat (Y) digunakan
- Sangat Tidak Setuju = Nilai 1 uji t (student test) dengan formulasi
Sebelum penelitian tersebut rumus menurut Ruslan dan Rosady,
dilaksanakan, dilakukan pengujian validitas (2004:13)
dan reliabilitas pada instrument penelitian. - Uji R2 Koefisien Determinisasi
Teknis analisis data menggunakan : Uji ini digunakan untuk mengetahui
- Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji tingkat keeratan hubungan antara variabel
multikolinearitas, uji heterokedastisitas, terikat. Dimana tidak ada ukuran yang
dan uji normalitas. pasti berapa besarnya R2 untuk
- Analisis regresi linear berganda mengatakan bahwa suatu pilihan variabel
Analisis ini digunakan untuk mengetahui sudah tepat. Jika R2 semakin besar atau
pengaruh masing-masing variabel bebas mendekati 1, maka model makin tepat.
terhadap variabel terikat. Untuk data survai yang berarti bersifat
- Uji F (F-test) cross section data yang diperoleh dari
Uji-F, digunakan untuk mengetahui banyak responden pada waktu yang sama,
pengaruh signifikan secara simultan maka nilai R2 = 0,2 atau 0,3 sudah cukup
antara beban kerja, stres kerja dan baik karena sebagian besar varians dan
lingkungan kerja terhadap kinerja guru variabel dapat menjelaskan varian dari
MAN 2 Kota Palu. Untuk mengetahui variabel bebas dapaat menjelaskan
keberartian dan koefesien regresi secara varians dari varaibel terikat.
serempak digunakan uji-F, dengan bentuk
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 129
tersebut maka hipotesis kedua yang penelitian dari tanggapan 55 orang yang
menyatakan bahwa variabel stres kerja dijadikan sebagai responden sehubungan
mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru dengan pengaruh dari ketiga variabel beban
MAN 2 Kota Palu diterima. Dengan kata kerja, stress kerja, lingkungan kerja terhadap
lain menerima (Hi) dan menolak (Ho). kinerja guru MAN 2 Kota Palu dapat dilihat
Untuk variabel lingkungan kerja pada tabel berikut :
diperoleh nilai thitung sebesar 2,205> ttabel Koefisien
Faktor- Parsial
1,675, maka Ho ditolak, artinya ada Regresi t-hitung Sig
faktor (r)
(B)
pengaruh secara signifikan variabel 1 2 3 4 5
lingkungan kerja terhadap kinerja guru. Beban Kerja -0,184 -2,316 0,025 -0,309
Stres Kerja 0,218 2,587 0,013 0,341
Pengaruh yang dihasilkan bersifat positif,
Lingkungan
0,217 2,205 0,032 0,295
dengan nilai ini memberikan makna bahwa Kerja
Dengan demikian melihat dari hasil tersebut Nilai Adjusted R Square atau koefisien
maka hipotesis kedua yang menyatakan determinasi diperoleh sebesar 0,572. Nilai
Kota Palu diterima. Dengan kata lain (simultan) terhadap variabel dependen.
menerima (Hi) dan menolak (Ho). Sehingga dapat diketahui secara keseluruhan
(simultan) pengaruh variabel independen
linear berganda diperoleh instisari hasil-hasil guru MAN 2 Kota Palu) dalam penelitian ini
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 131
adalah sebesar 57,2% atau dapat diartikan hasil penelitian dan wawancara penulis yang
bahwa 57,2% variasi dari variabel dependen menunjukkan sebuah kondisi riil bahwa
dapat dijelaskan oleh variasi dari masing- sebagian guru di MAN 2 Kota Palu
masing variabel independen. Sedangkan mengalami kelelahan disebabkan karena
sisanya (100%-57,2%) sebesar 42,8% tingginya beban kerja guru dalam
dijelaskan oleh variabel lain diluar dari tugasnya.Kondisi ini terjadi disebabkan
model yang sudah ada. karena volume tugas yang harus dikerjakan
guru melebihi batas kemampuannya.Dimana
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN sebagian guru di MAN 2 Kota Palu memiliki
Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja dan peran Ganda sebagai tenaga pengajar, wali
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru kelas dan pembina untuk berbagai jenis
Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Palu kegiatan yang ada disekolah.Belum lagi guru
Hasil pengujian secara simultan telah yang memiliki jabatan seperti kepala
membuktikan bahwa variabel beban kerja madrasah, wakil kepala madrasah tentunya
(X1), stres kerja (X2) dan lingkungan kerja guru yang memiliki jabatan tersebut
(X3) berpengaruh signifikan terhadap kinerja mendapatkan tugas tambahan diluar dari
guru MAN 2 Kota Palu. tupoksi utamanya yakni mengajar, sehingga
cenderung kurang efisien dan efektif dalam
Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja bekerja sehingga kondisi ini harus diatasi.
Guru Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Palu Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa
Nilai t-hitung variabel beban kerja atau beban kerja yang cukup tinggi menyebabkan
nilai probabilitanya memberikan makna berkurangnya kesempatan sebagian guru di
bahawa secara parsial beban kerja MAN 2 Kota Palu mempersiapkan materi
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap mengajarnya, mempersiapkan metode dan
kinerja guru MAN 2 Kota Palu. Ditemukan media untuk pengajaran. Selain itu beban
pengaruh negatif dan signifikan beban kerja kerja yang tinggi juga menyebabkan
terhadap kinerja guru MAN 2 Kota Palu, berkurangnya waktu sebagian guru yang
yang menandakan bahwa beban kerja yang biasa dipakai dalam meningkatkan
dirasakan oleh sebagian guru di MAN 2 kemampuan dan pengetahuan individunya,
Kota Palu dalam menjalankan tugas- seperti kemampuan menguasai materi, waktu
tugasnnya disekolah cukup tinggi sehingga untuk mempersiapkan dan melaksanakan
memberikan pengaruh negatif dan signifikan proses pembelajaran pada peserta didik.
terhadap kinerja guru. Hal ini sesuai dengan Beban kerja yang tinggi juga menyebabkan
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 132
kurangnya waktu yang dipakai sebagian guru tanggung jawab sudah terlaksana dengan
dalam mendapatkan informasi terkini, baik baik serta terjalin dukungan sesama guru
mengenai perkembangan teknologi sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai
pembelajaran, perkembangan teori dan waktunya. Hal ini juga terjadi dengan adanya
metode terbaru dalam pembelajaran sesuai organisasi yang jelas serta kondisi kerja yang
dengan bidang keilmuannya. baik dan beban kerja yang tidak berlebihan.
Adanya peralatan dari guru yang rusak
Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja sehingga membuat guru tertekan. Tetapi
Guru Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Palu karena adanya sikap tanggap dari organisasi
Nilai t-hitung variabel stres kerja atau maka peralatan yang rusak tadi segera
nilai probabilitanya memberikan makna diperbaiki sehingga membuat guru kembali
bahwa secara parsial stres kerja berpengaruh bekerja lebih maksimal dalam
positif dan signifikan terhadap kinerja guru menyelesaikan pekerjaan mereka.
MAN 2 Kota Palu.Ditemukan pengaruh
positif dan signifikan stres kerja terhadap Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
kinerja guru MAN 2 Kota Palu, menandakan Kinerja Guru Madrasah Aliyah Negeri 2
bahwa sesuai dengan hasil penelitian Kota Palu
sebagian guru di MAN 2 Kota Palu dalam Nilai t-hitung variabel lingkungan
melaksanakan perannya disekolah sebagai kerja atau nilai probabilitanya memberikan
pengajar hanya mengalami stres ringan makna bahwa secara parsial lingkungan
sehingga tidak menurunkan kinerja. Hal ini kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja guru MAN 2 Kota Palu.
menggambarkan bahwa guru MAN 2 Kota
Ditemukan pengaruh positif dan signifikan
Palu cenderung hanya mengalami stres kerja
lingkungan kerja terhadap kinerja guru MAN
yang ringan sehingga termotivasi untuk 2 Kota Palu bahwa dengan adanya
berprestasi dalam bekerja. lingkungan kerja yang baik maka akan
Dalam sudut pandang guru yang meningkatkan kinerja guru dengan
mengalami stres ringan cenderung akan terbentukanya kualitas sumber daya manusia
memberikan dampak positif, artinya guru dalam organisasi, terciptanya kualitas kerja
yang baik yang berdampak pada peningkatan
didesak untuk melakukan tugas yang lebih
hasil kerja organiasi tersebut.
baik sehingga tujuan organisasi dapat
Lingkungan kerja memberikan
tercapai. Menurut peneliti, adanya dampak pengaruh positif dan signifikan terhadap
positif terhadap kinerja guru MAN 2 Kota kinerja guru MAN 2 Kota Palu.Hal ini
Palu dikarenakan pembagian tugas dan peran memberikan makna terciptanya lingkungan
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 133
yang kondusif dalam pelaksanaan tugas dan ini, adapun penelitian kedepan yang
fungsi guru sehingga mendorong perbaikan dianjurkan adalah :
dan peningkatan kinerja.Hal ini sesuai 1. Untuk variabel beban kerja, diharapkan
dengan pernyataan (Sudarmanto, 2009) kepada Pimpinan MAN 2 Kota Palu
bahwa budaya kerja dapat menciptakan hendaknya memperhatikan beban kerja
lingkungan kerja yang kondusif untuk guru terkait kelebihan jumlah jam
perbaikan kinerja dan manajemen mengajar dan tugas tambahan karena
perubahan.Demikian halnya dengan dapat mengurangi kinerja guru yang
hubungan dengan sesama guru terjalin lebih bersangkutan
baik. Baiknya komunikasi ini ditandai 2. Untuk variabel stress kerja, diharapkan
dengan adanya rasa saling percaya untuk kepada Pimpinan MAN 2 Kota Palu
melaksanakan pekerjaan dengan baik, untuk lebih memperhatikan tuntutan
bekerja sama dalam pelaksanaan kegiatan peran pada guru karena sesuai dengan
untuk menciptakan suasana yang lebih baik hasil penelitian ditemukan fakta
kedepannya. dilapangan bahwa terkadang guru lelah
dengan adanya peran ganda sehingga
5. KESIMPULAN dapat menyebabkan stress. Olehnya itu
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dalam menurunkan jumlah stress kerja
tersebut diatas, maka penulis dapat perlu dilakukan kegiatan yang
mengambil beberapa kesimpulan dari hasil memotivasi seperti ESQ, rekreasi, out
penelitian ini sebagai berikut : bond, waktu relaksasi, pembagian jam
1. Beban Kerja, Stres Kerja dan Lingkungan kerja, forum diskusi, kotak saran dan
Kerja secara simultan berpengaruh keterbukaan pimpinan yang pada
signifikan terhadap kinerja guru MAN 2 akhirnya berimplikasi kepada kinerja guru
Kota Palu. yang optimal.
2. Beban Kerja (X1) berpengaruh negatif 3. Untuk variabel lingkungan kerja,
dan signifikan terhadap kinerja guru diharapkan kepada Pimpinan MAN 2
MAN 2 Kota Palu. Palu agar memberikan perhatian ekstra
3. Stres Kerja (X2) berpengaruh positif dan kepada guru yang berada dilingkungan
signifikan terhadap kinerja guru MAN 2 sekolah. Sebab kondisi lingkungan yang
Kota Palu. kotor, panas dan sarana prasarana yang
4. Lingkungan Kerja (X3) berpengaruh kurang memadai dapat menyebabkan
positif dan signifikan terhadap kinerja menurunnya kinerja guru.
guru MAN 2 Kota Palu. 4. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya
6. PENELITIAN KEDEPAN yang tertarik mengembangkan hasil
Berdasarkan pada analisis dan penelitian ini agar mengamati variabel
kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian lain selain variabel penelitian ini karena
sesuai dengan hasil penelitian ini turut
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 134
DAFTAR PUSTAKA
Sondang P. Siagian. 2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Jakarta. Asdi
Effendi, 2002.Pengantar Ilmu Komunikasi. Mahasatya
Jakarta. PT. Raja Grafindo
Swasta, Basu. dan Sukotjo. 2004. Sumber
Husein Umar. 2008. Metode Penelitian daya Manusia. Salemba
untuk skripsi dan tesis bisnis. Jakarta.
PT. Rajagrafindo Persada. Sedarmayanti. 2001. Manajemen sumber
daya manusia. Jakarta. Pustaka
Mangkunegara, Anwar P. 2011. Manajemen Binaman Pressindo
Sumber Daya Manusia. Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya. Sudarmanto. 2009. Kinerja dan
Pengembangan Kompetensi SDM.
Nasution dan Rodhiah. 2008. Factor-faktor Yogyakarta. Pustaka Pelajar
yang mempengaruhi Lingkungan Kerja.
Jakarta. Jurnal Manajemen, Vol. 5: 1-17 Santoso.2003. Mengolah Data Statistik
Secara Profesional.Edisi ke-
Nitisemito, Alex S. 1991. Manajemen 2.Jakarta.Elek Media Komputindo.
Sumber Daya Manusia, Jakarta. Ghalia
Indonesia Undang-undang Republik Indonesia No. 20.
2003. Tentang Tenaga Pendidik
PERMENDIKNAS No. 35. 2010. Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Undang-undang Republik Indonesia No. 14.
Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta. 2005. Tentang Guru dan Dosen
Kementerian Pendidikan Indonesia.