Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

14-Article Text-20-1-10-20200411

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Ilmu Perbankan dan Keuangan Islam Vol.1 No.

2 Tahun 2019

Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja dan


Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru
Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Palu
Abdul Jalil1*

1 Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Palu

ABSTRAK INFORMASI
ARTIKEL

Penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui dan menganalisis


pengaruh beban kerja, stress kerja dan lingkungan kerja secara Katakunci:
simultan terhadap kinerja guru MAN 2 Kota palu : (2) Untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh beban kerja secara parsial
Beban Kerja, Stres
terhadap kinerja guru MAN 2 Kota Palu : (3) Untuk mengetahui dan Kerja, Lingkungan
menganalisis pengaruh stres kerja secara parsial terhadap kinerja guru Kerja, Kinerja Guru
MAN 2 Kota Palu : (4) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
lingkungan kerja secara parsial terhadap kinerja guru MAN 2 Kota
Palu. Sampel penelitian sebanyak 55 orang guru MAN 2 Kota Palu
dengan menggunakan sampel jenuh (sensus), dimana dalam teknik ini
semua anggota populasi mendapat peluang untuk dijadikan sampel
(Sugiyono, 2008:116). Jenis penelitian ini adalah deskriptif kausal
dengan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel beban kerja,
stress kerja dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja guru Man 2 Kota Palu, dengan nilai sig-F
sebesar 0,00< α 0,05. Variabel beban kerja berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kinerja guru dengan nilai Sig-t 0,025; stress
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru dengan nilai
Sig-t 0,013 dan budaya kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja guru dengan nilai Sig-t 0,032.
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 118

1. PENDAHULUAN untuk berkembangnya potensi peserta didik


Proses pendidikan merupakan sebuah agar menjadi manusia yang beriman dan
proses yang dilakukan dengan sengaja yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
bertujuan untuk mencerdasakan kehidupan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
bangsa, melalui proses pendidikan yang kreatif dan menjadi warga Negara yang
dapat membentuk sosok individu sebagai demokratis dan bertanggung jawab.
sumber daya manusia yang akan berperan Undang-undang Nomor 14 Tahun
besar dalam proses pembanguna bangsa dan 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10
negara. Peran pendidikan sangat penting menjelaskan bahwa guru wajib memiliki
sebab pendidikan merupakan kunci utama kompetensi. Kompetensi yang dimaksud
untuk menciptakan sumber daya manusia dalam pasal tersebut yaitu kompetensi
yang berkualitas. pedagogik, kompetensi kepribadian,
Guru merupakan elemen kunci dalam kompetensi social, kompetensi profesional
sistem pendidikan, khususnya disekolah. dan pasal 20 butir a menjelaskan bahwa
Semua komponen lain mulai dari kurikulum, dalam melaksanakan tugas
sarana dan prasarana, biaya dan sebagainya keprofesionalannya, guru berkewajiban
tidak akan banyak berarti apabilan merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran yaitu interaksi guru dengan proses pembelajaran yang bermutu serta
siswa tidak berkualitas. Begitu pentingnya menilai dan mengevaluasi hasil
peran guru dalam mentransformasikan input- pembelajaran.
input pendidikan sehingga para pakar Dengan memberikan beban kerja yang
menyatakan disekolah tidak aka ada efektif instansi pemerintahan dapat
perubahan atau peningkatan kualitas tanpa mengetahui sejauh mana guru dapat
adanya perubahan dan peningkatan kualitas diberikan beban kerja yang maksimal dan
guru.Berdasarkan pendapat diatas maka sejauh mana pengaruhnya terhadap kinerja
penilaian kinerja guru merupakan suatu hal instansi itu sendiri.Guru yang tidak disiplin
yang perlu mendapat perhatian. dalam memanfaatkan waktu kerja akan
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 berdampak pada beban kerja yang
menyebutkan bahwa pendidikan nasional menumpuk, sehingga membutuhkan waktu
berfungsi mengembangkan kemapuan dan yang lebih dari waktu kerja normal yang
membentuk watak serta peradaban bangsa ditentukan untuk menyelesaikan tugas yang
yang bermartabat dalam rangka dibebankan. Permendagri No. 12/2008
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan menyatakan bahwa beban kerja adalah
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 119

besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh Penelitian ini dilakukan pada
suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota
hasil kali antara volume kerja dan norma Palu.Sehubungan dengan kondisi riil serta
waktu. Jika kemampuan pekerja lebih tinggi diperkuat oleh konsep teori tersebut diatas,
dari pada tuntutan pekerjaan, akan muncul maka penulis memfokuskan pengamatan
perasaan bosan. Namun sebaliknya, jika tentang pengaruh beban kerja, stres kerja dan
kemampuan pekerja lebih rendah dari pada lingkungan kerja terhadap kinerja guru pada
tuntutan pekerjaan, maka, akan muncul Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota
kelelahan yang lebih. Oleh karena itu, Palu.Melalui hasil wawancara kepada
pembagian beban kerja yang tepat dan sesuai Kepala Tata Usaha yang berinisial S, dia
dengan kemampuan guru sangat perlu menjelaskan kondisi dan permasalahan
diperhatikan karena dapat mempengaruhi terhadap gurupada Madrasah Aliyah Negeri
kinerja dan juga pencapaian dari Instansi itu 2 Kota Palu. Beliau menjelaskan sekitar 20%
sendiri. kinerja guru belum maksimal. Hal ini
Selain beban kerja, faktor lain yang mungkin disebabkan oleh beban kerja yang
mempengaruhi kinerja guru adalah stress tidak seimbang atau tidak sama meskipun
kerja. Stress merupakan suatu kondisi dengan jenis pekerjaan yang sama. Beliau
seseorang yang mengalami ketegangan juga menjelaskan ketidak meratanya beban
karena adanya kondisi yang kerja antara tenaga pendidik yang satu
mempengaruhinya, kondisi tersebut dapat dengan yang lainnya sehingga sering
diperoleh dari dalam diri seseorang maupun menimbulkan kecemburuan sosial antar guru
lingkungan diluar diri seseorang. Stress tersebut.Dalam bekerja juga karena ketidak
dapat menimbulkan dampak yang negatif disiplinan rekan kerja sehingga tidak jarang
terhadap keadaan psikologis dan biologis seorang guru kelas harus mengawasi 2 kelas
bagi guru itu sendiri. Menurut Siagian sekaligus dalam waktu bersamaan, hal ini
(2009:2003) stress merupakan kondisi tentunya berdampak pada meningkatnya
ketegangan yang berpengaruh terhadap beban kerja seorang guru karena harus juga
emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik mengisi kekosongan dikelas lain.Besarnya
seseorang. Stress yang tidak dapat diatasi target kerja yang diberikan untuk
dengan baik biasanya berakibat pada ketidak menyelesaikan pekerjaannya, begitu pula
mampuan seseorang berinteraksi dengan dengan hasil kerja yang harus diselesaikan
lingkungan, baik lingkungan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu, serta mengatasi
maupun diluar pekerjaan. kejadian yang tak terduga seperti melakukan
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 120

pekerjaan ekstra diluar waktu yang telah tertekan karena arogansi dari atasan. Hal lain
ditentukan. seperti seeringnya terjadi pertentang antar
Beberapa guru pernah didapatkan sesama guru dalam kesehariannya juga dapat
berselisih dengan guru lainnya terkait mempengaruhi kinerja. Kurangnya rasa
pekerjaan disekolah. Hal ini menunjukkan kekeluaragaan dalam lingkungan sekolah
hubungan antar guru yang dimaksud masih mengakibatkan keharmonisan sering terusik
belum baik sedangkan hubungan antara karena tidak ada kerja sama yang kurang
atasan dengan bawahan sudah cukup baik baik dari individu didalamnya sehingga bisa
(sumber : kepala tata usaha). Terkait dengan mengakibatkan rendahnya semangat dalam
stres kerja guru stres dalam bekerja bekerja dan otomatis berdampak langsung
dikarenakan adanya teman/rekan kerja yang pada kinerja (sumber: dewan guru).
sering emosi tanpa sebab, terkadang pula Terkait dengan lingkungan kerja
ucapannya sering menyinggung perasaan disekolah, terdapat beberapa lingkungan
sehingga menyebabkan terganggunya kerja yang kurang baik. Hal ini ditandai
konsentrasi pada saat bekerja. dengan ketidaknyamanan dalam bekerja,
Kecenderungan lain dalam bekerja guru ruang kerja yang tidak nyaman dengan tata
sering menyaksikan sesama guru lain kurang ruang yang kurang baik, ruang gerak yang
akur, saling menjelekkan satu sama lain dan sempit dan sesak, fasilitas pendingin udara
ada juga guru yang diberikan tanggung yang kurang memadai sehingga membuat
jawab untuk menyelesaikan pekerjaannya guru tidak nyaman dalam bekerja (sumber:
tetapi tidak diselesaikan sehingga pekerjaan dewan guru).
itu dilimpahkan keguru yang lain.Kemudian
adanya masalah pribadi yang sumber 2. TINJAUAN PUSTAKA
masalahnya berasal dari rumah seperti Beban Kerja
masalah keluarga, hutang, biaya pendidikan Menurut Dhini Rama Dhania
dan kebutuhan anak-anak yang banyak (2010:16) beban kerja adalah sekumpulan
(sumber: dewan guru). atau sejumlah kegiatan yang harus
Sikap pimpinan yang diskriminatif dan diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau
cenderung arogan dalam melaksanakan tugas pemegang jabatan dalam jangka waktu
dapat juga memberikan efek yang tidak baik tertentu. Sementara Komaruddin (1996:235)
terhadap psikologi bawahan sehingga mengemukakan bahwa analisa beban kerja
menyebabkan stress dalam bekerja serta adalah proses untuk menetapkan jumlah jam
mereka merasa terkucilkan dan merasa kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 121

untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam Indikator beban kerja yang


waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis dikemukakan dalam jurnal Putra (2012:22),
beban kerja bertujuan untuk menentukan yang meliputi antara lain :
berapa jumlah personalia dan beberapa 1) Target yang harus dicapai
jumlah tanggung jawab atau beban kerja Pandangan individu mengenai besarnya
yang tepat dilimpahkan kepada seortang target kerja yang diberikan untuk
petugas. Sedangkan menurut Permendagri menyelesaikan pekerjaannya, misalnya
No. 12/2008, beban kerja adalah besaran untuk menggiling, melinting, mengepak
pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu dan mengangkut. Pandangan mengenai
jabatan atau unit organisasi dan merupakan hasil kerja yang harus diselesaikan dalam
hasil kali antara volume kerja dan norma jangka waktu tertentu.
waktu. 2) Kondisi Pekerjaan
Robbins (2003:90) menyatakan bahwa Mencakup tentang bagaimana pandangan
positif negatifnya beban kerja merupakan yang dimiliki oleh individu mengenai
masalah persepsi. Persepsi didefinisikan kondisi pekerjaannya, misalnya
sebagai suatu proses dimana individu mengambil keputusan dengan cepat pada
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan saat pengerjaan barang, serta mengatasi
indera meraka agar memberi makna kepada kejadian yang tak terduga seperti
lingkungan mereka (Robbins, 2007:160). melakukan pekerjaan ekstra diluar waktu
Persepsi terhadap beban kerja berkaitan yang telah ditentukan.
dengan faktor atribut peran dan pekerjaan. 3) Standar Pekerjaan
Hal ini dikarenakan persepsi terhadap Kesan yang dimiliki oleh individu
beban kerja merupakan hal yang erat mengenai pekerjaannya, misalnya perasaan
hubungannya dengan suatu pekerjaan, yang timbul mengenai beban kerja yang
dimana individu memberikan penilaian harus diselesaikan dalam jangka waktu
mengenai sejumlah tuntutan tugas atau tertentu.
kegiatan yang membutuhkan aktivitas
mental dan fisik yang harus ia selesaikan Stres Kerja
dalam waktu tertentu, apakah memiliki Stres kerja adalah konsekuensi setiap
dampak positif atau negatif terhadap tindakan dan situasi lingkungan yang
pekerjaannya. menimbulkan tuntutan psikologis dan fisik
yang berlebihan pada seseorang. Cartwright
dan Cooper (1994) dalam Mangkunegara
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 122

(2008:179) mengemukakan stres kerja Selanjutnya Mangkunegara (2008:157)


sebagai suatu ketegangan atau tekanan yang mengemukakan bahwa stres kerja sebagai
dialami ketika tuntutan yang dihadapkan perasaan yang menekan atau merasa tertekan
melebihi kekuatan yang ada pada diri kita. yang dialami pegawai dalam menghadapi
Menurut Robbins (2008:793) pekerjaan.Stres kerja adalah suatu kondisi
menyatakan stress adalah kondisi dinamik ketegangan yang menciptakan adanya
yang didalamnya individu menghadapi ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang
peluang, kendala atau tuntutan yang terkait mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan
dengan apa yang sangat diinginkan dan kondisi seorang pegawai. Stres yang terlalu
hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti besar dapat mengancam kemampuan
tetapi penting. Sedangkan menurut Effendi seseorang untuk menghadapi lingkungan.
(2002:157) dalam mengemukakan bahwa Sebagai hasilnya, pada diri para pegawai
stres kerja adalah ketegangan atau tekanan berkembang berbagai macam gejala stres
emosional yang dialami seseorang yang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja
sedang menghadapi tuntutan yang sangat mereka (Rivai, 2008:516).
besar, hambatan-hambatan dan adanya Adapun menurut Robbins (2006,
kesempatan yang sangat penting yang dapat 796-797) dia mengutarakan bahwa ada 5
mempengaruhi emosi, pikiran, dan kondisi indikator stres kerja, yaitu :
fisik seseorang. 1) Tuntutan tugas, merupakan faktor yang
Adapun menurut Siagian (2008:300) dikaitkan pada pekerjaan seseorang
menyatakan bahwa stres merupakan kondisi seperti kondisi kerja, tata kerja letak fisik.
ketegangan yang berpengaruh terhadap 2) Tuntutan peran, berhubungan dengan
emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik tekanan yang diberikan pada seseorang
seseorang.Stres yang tidak bisa diatasi sebagai suatu fungsi dari peran tertentu
dengan baik biasanya berakibat pada ketidak yang dikerjakan dalam suatu organisasi.
mampuan orang berinteraksi secara positif 3) Tuntutan antar pribadi, merupakan
dengan lingkungannya, baik dalam tekanan yang diciptakan oleh pegawai
lingkungan pekerjaan maupun lingkungan lain.
luarnya. Artinya, pegawai yang 4) Struktur organisasi, gambaran instansi
bersangkutan akan menghadapi berbagai yang diwarnai dengan struktur organisasi
gejala negatif yang pada gilirannya yang tidak jelas, kurangnya penjelasan
berpengaruh pada prestasi kerja mengenai jabatan, peran, wewenang dan
tanggung jawab.
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 123

5) Kepemimpinan, beberapa pihak selaku dengan pengaturan lingkungan kerja


pimpinan dalam gaya manajemen pada adalah pengaturan penerangan tempat
organisasi dapat membuat iklim kerja, pengontrolan terhadap suara gaduh
organisasi yang melibatkan ketegangan, dalam pabrik, pengontrolan terhadap
ketakutan dan kecemasan. udara, pengaturan kebersihan tempat
kerja, dan pengaturan tentang keamanan
Lingkungan Kerja kerja.
Lingkungan kerja banyak didefinisikan Menurut Sumamur dalam penelitian
oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah Nasution dan Rodhiah (Jurnal Manajemen,
sebagai berikut : 2008:59), mengemukakan bahwa ada tiga
1. Nitisemito (2002;11), lingkungan kerja faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja,
adalah sesuatu yang ada disekitar para yaitu :
pekerja dan yang mempengaruhi dirinya 1) Fasilitas Kerja. Lingkungan yang kurang
dalam menjalankan tugas-tugas yang mendukung pelaksanaan kerja ikut
dibebankan. menyebabkan kinerja yang kurang,
2. Sedarmayati (2001;21), menyatakan seperti kurangnya alat kerja, ruang kerja
lingkungan kerja sebagai keseluruhan alat yang pengap, ventilasi yang kurang serta
perkakas dan bahan yang dihadapi, prosedur yang tidak jelas.
lingkungan sekitarnya di mana seseorang 2) Gaji dan tunjangan. Gaji yang tidak
bekerja, metode kerjanya, serta sesuai dengan harapan pekerjaan
pengaturan kerjanya baik sebagai membuat pekerja setiap saat melirik ke
perseorangan maupun sebagai kelompok. lingkungan kerja yang lebih menjamin
3. Swastha dan Sukotjo (2004:26-27), pencapaian harapan kerja.
menyatakan lingkungan perusahaan dapat 3) Hubungan kerja. Kelompok kerja yang
diartikan sebagai keseluruhan dari faktor- menampakkan loyalitas yang tinggi akan
faktor ekstern yang mempengaruhi baik meningkatkan produktivitas kerja karena
organisasi maupun kegiatannya. satu pekerjaan dengan pekerjaan yang
Sedangkan arti lingkungan kerja secara lain akan saling mendukung pencapaian
luas mencakup semua faktorfaktor ekstern tujuan dan atau hasil.
yang mempengaruhi individu, Faktor-faktor yang dapat
perusahaan, dan masyarakat. mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi
4. Heijrachman dan Husnan (1997:34), lingkungan kerja fisik menurut Nitisemito
menyatakan bahwa yang 3 dimaksud (1992;159) adalah sebagai berikut:
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 124

1) Pewarnaan organisasiatau instansi harus selalu


Masalah warna dapat berpengaruh berusaha untuk menghilangkan suara
terhadap pelaksanaan pekerjaan, akan bising tersebut atau paling tidak
tetapi banyak instansi yang kurang menekannya untuk memperkecil suara
memperhatikan masalah warna. Dengan bising tersebut.
demikian pengaturan hendaknya memberi 5) Ruang Gerak
manfaat, sehingga dapat meningkatkan Pada suatu Instansi sebaiknya dalam
semangat kerja.Pewarnaan pada dinding bekerja mendapat fasilitas tempat yang
ruang kerja hendaknya mempergunakan cukup untuk melaksanakan pekerjaan
warna yang lembut. atau tugas.Guru tidak mungkin dapat
2) Penerangan bekerja dengan tenang dan maksimal jika
Penerangan dalam ruang kerja tempat yang tersedia tidak dapat
memegang peranan yang sangat penting memberikan kenyamanan. Dengan
dalam meningkatkan semangat karyawan demikian ruang gerak untuk tempat
sehingga mereka akan dapat bekerja seharusnya direncanakan terlebih
menunjukkan hasil kerja yang baik, yang dahulu agar para karyawan tidak
berarti bahwa penerangan tempat kerja terganggu di dalam melaksanakan
yang cukup sangat membantu berhasilnya pekerjaan. Menurut Assauri (1993:33)
kegiatan-kegiatan operasional organisasi. mengemukakan bahwa: “Agar para
3) Udara pegawai dapat leluasa bergerak dengan
Di dalam ruangan kerja dibutuhkan udara baik, maka ruangan gerak para pegawai
yang cukup, dimana dengan adanya perlu diberikan ruangan yang memadai.
pertukaran udara yang cukup, akan Terlalu sempit ruang gerak akan
menyebabkan kesegaran fisik dari menghambat proses kerja para pegawai.
gurutersebut. Suhu udara yang terlalu Sebaliknya ruangan kerja yang besar
panas akan menurunkan semangat kerja merupakan pemborosan ruangan.
di dalam melaksanakan pekerjaan. Dari pendapat di atas mengenai
4) Suara Bising ruang gerak yang ideal adalah ruang yang
Suara yang bunyi bisa sangat leluasa sehingga dapat membantu
menganggu dalam bekerja.Suara bising kelancaran kerja karyawan. Ruangan
tersebut dapat merusak konsentrasi kerja yang sempit akan mengakibatkan lalu-
sehingga kinerja bisa menjadi tidak lintas di tempat kerja menjadi semrawut,
optimal.Oleh karena itu setiap sehingga akan kehilangan semangat
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 125

dalam bekerja. Instansi yang memiliki 1) Suasana Kerja


ruang kerja belum tentu mampu Suasana kerja adalah kondisi yang ada
meningkatkan gairah para pegawainya, disekitar karyawan yang sedang
karena tanpa tata ruang yang baik akan melakukan pekerjaan yang dapat
menghambat proses kerja. mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu
6) Keamanan sendiri.
Rasa aman sangat berpengaruh 2) Hubungan dengan rekan kerja
terhadap semangat kerja dan kinerja.Di Hubungan dengan rekan kerja yaitu
sini yang dimaksud dengan keamanan hubungan dengan rekan kerja harmonis
yaitu keamanan yang dapat dimasukkan dan tanpa ada saling intrik diantara
ke dalam lingkungan kerja fisik. Jika di sesama rekan kerja.Hubungan yang
tempat kerja tidak aman guru tersebut harmonis dan kekeluargaan merupakan
akan menjadi gelisah, tidak bisa salah satu faktor yang dapat memengaruhi
berkonsentrasi dengan pekerjaannya serta kinerja seseorang.
semangat kerja karyawan tersebut akan 3) Tersedianya Fasilitas untuk Karyawan
mengalami penurunan. Oleh karena itu Hal ini dimaksudkan bahwa peralatan
sebaiknya suatu organisasi terus berusaha yang digunakan untuk mendukung
untuk menciptakan dan mempertahankan kelancaran kerja lengkap / mutakhir.
suatu keadaan dan suasana aman tersebut Tersedianya fasilitas kerja yang lengkap,
sehingga karyawan merasa senang dan walaupun tidak baru merupakan salah
nyaman dalam bekerja. satu penunjang proses dalam bekerja.
7) Kebersihan Jika lingkungan kerja mendukung
Lingkungan kerja yang bersih akan maka akan timbul keinginan pegawai untuk
menciptakan keadaan disekitarnya melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
menjadi sehat. Oleh karena itu setiap Keinginan ini kemudian akan menimbulkan
organisasi hendaknya selalu menjaga persepsi pegawai dan kreativitas pegawai
kebersihan lingkungan kerja. Dengan yang diwujudkan dalam bentuk tindakan.
adanya lingkungan yang bersih guruakan Persepsi pegawai juga dipengaruhi oleh
merasa senang sehingga kinerjanya akan factor intensif yang diberikan oleh instansi.
meningkat.
Indikator-indikator lain terkait Kinerja Guru
Lingkungan kerja menurut Nitissemito Istilah kinerja berasal dari job
(1992:159) terdiri dari sebagai berikut : performance, yang berarti prestasi kerja atau
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 126

prestasi sesungguhnya yang dicapai Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan


seseorang. Pengertian Kinerja adalah hasil Angka Kredit.
kerja secara kualitas dan kuantitas yang Selanjutnya menurut Prawirosentono,
dicapai oleh seorang dalam melaksanakan (1999:236-239) mengungkapkan bahwa ada
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab 3 faktor yang dapat mempengaruhi
yang diberikan kepadanya (Anwar P. kinerjayaitu:
Mangkunegara: 2004). Kinerja merupakan 1) Efektifitas dan Efesiensi
suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa
Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan dicapai, kita boleh mengatakan bahwa
yang sepatutnya memiliki derajat kesediaan kegiatan tersebut efektif tetapi apabila
dan tingkat kemampuan tertentu. Kinerja akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan
merupakan perilaku nyata yang ditampilkan menilai yang penting dari hasil yang
setiap orang sebagai prestasi kerja yang dicapai sehingga mengakibatkan
dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan kepuasan walaupun efektif dinamakan
perannya dalam Organsasi (Veithzal tidak efesien.Sebaliknya, bila akibat yang
Rivai:2004). dicari-cari tidak penting atau remeh maka
Dalam UU No. 20 Tahun 2003, Pasal kegiatan tersebut efesien.
39 Ayat 2 tentang Guru merupakan tenaga 2) Otoritas (wewenang)
profesional yang bertugas merencanakan dan Otoritas menurut adalah sifat dari suatu
melaksanakan proses pembelajaran, komunikasi atau perintah dalam suatu
melakukan pembimbingan dan pelatihan, organisasi yang dimiliki seseorang
serta melakukan penelitian dan pengabdian anggota organisasi kepada anggota yang
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja
pada perguruan tinggi. Dalam kaitannya sesuai dengan kontribusinya. Perintah
dengan tugas guru sebagai pengajar, dalam tersebut mengatakan apa yang boleh
prakteknya berkaitan erat dengan tugas dilakukan dan yang tidak boleh dalam
membimbing, bahkan di dalamnya juga organisasi tersebut.
terselip tugas mendidik (Purwanto, 1996:99- 3) Disiplin
100).Perilaku guru ini berkaitan erat dengan Disiplin adalah taat kepada hukum dan
pelaksanaan tugas mendidik, mengajar dan peraturan yang berlaku.Jadi, disiplin
membimbing siswa, sebagaimana tertuang adalah kegiatan yang bersangkutan dalam
dalam Kep.Mendiknas RI No. 025/01/2005 menghormati perjanjian kerja dengan
tentang Petunjuk Teknis Ketentuan organisasi dimana dia bekerja.
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 127

Berhasil tidaknya kinerja yang telah dicapai mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan
oleh organisasi tersebut di pengaruhi oleh pembelajaran dan juga proses
tingkat kinerja secara individual maupun pembelajaran yang telah dilakukan. Pada
secara kelompok. Dengan asumsi semakin tahap ini seorang guru dituntut memiliki
baik kinerja guru maka diharapkan kinerja kemampuan dalam menentukan
sekolah/madrasah akan semakin baik. pendekatan dan cara-cara evaluasi,
Kinerja guru dalam proses pembelajaran penyusunan alat evaluasi, pengolahan dan
yang berkaitan dengan tugas utama seorang penggunaan hasil evaluasi.
guru dalam Juknis Peraturan Menteri
3. METODE PENELITIAN
Pendidikan Nasional No. 35 (20:25), yang
Jenis penelitian ini adalah penelitian
digunakan sebagai dasar penilaian kinerja
Deskriptif Kausal. Menurut Santoso
guru adalah sebagai berikut :
(2003:45) yang dimaksudkan dalam
1) Perencanaan program kegiatan
penelitian ini untuk mengangkat fakta,
pembelajaran
keadaan dan variable yang terjadi selama
Tahap perencanaan pembelajaran adalah
penelititan berlangsung dan menyajikan apa
tahap yang berhubungan dengan
adanya tentang “Pengaruh Beban kerja, Stres
kemampuan guru menguasai bahan ajar.
Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kemampuan guru dapat dilihat dari cara
Kinerja Guru pada Madrasah Aliyah Negeri
atau proses penyusunan program kegiatan
2 Kota Palu.
pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga
Populasi yang ditetapkan dalam
pendidik, yaitu mengembangkan silabus
observasi ini adalah keseluruhan dari Guru
dan rencana pelaksanaan pembelajaran
PNSpada MAN 2 Kota Palu yang berjumlah
(RPP).
55 orang. Teknik pengambilan sampel dalam
2) Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
penelitian ini dilakukan dengan
Kegiatan pembelajaran dikelas adalah inti
menggunakan teknik sensus dimana dari
penyelenggaraan pendidikan yang
semua populasi yang ada dijadikan sampel
ditandai oleh adanya kegiatan
dalam obervasi ini yaitu sebanyak 55 orang
pengelolaan kelas, penggunaan media dan
Guru PNS Man 2 Kota Palu.
sumber belajar dan penggunaan metode
Skala yang digunakan dalam penelitian
serta strategi pembelajaran.
ini adalah skala Likert. Menurut Kinnear
3) Evaluasi/Penilaian Pembelajaran
(dalam Umar 2008 : 70) skala Likert ini
Penilaian hasil belajar adalah kegiatan
berhubungan dengan pernyataan tentang
atau cara yang ditunjukkan untuk
sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 128

setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan formulasi menurut Ruslan dan Rosady
baik-tidak baik. Dengan skala Likert, maka (2004:13)
variabel yang akan diukur dijabarkan - Uji t (t-test)
indikator-indikatornya yang mana dalam Uji-t, digunakan untuk mengetahui
pengukurannya respoden diberikan beberapa pengaruh signifikan secara parsial antara
alternatif untuk memilih salah satu jawaban variabel independen (beban kerja, stress
yang dianggap paling tepat. Adapun skala kerja dan lingkungan kerja) terhadap
Likert yang digunakan terdiri dari lima variabel dependen (kinerja guru) MAN 2
pilihan jawaban yaitu sebagai berikut : Kota Palu.Untuk menguji pengaruh
- Sangat Setuju (SS) = Nilai 5 masing-masing variabel bebas secara
- Setuju (S) = Nilai 4 parsial atau untuk mengetahui variabel
- Ragu-ragu (RR) = NIlai 3 mana yang relatif dominan berpengaruh
- Tidak Setuju (TS) = Nilai 2 terhadap variabel terikat (Y) digunakan
- Sangat Tidak Setuju = Nilai 1 uji t (student test) dengan formulasi
Sebelum penelitian tersebut rumus menurut Ruslan dan Rosady,
dilaksanakan, dilakukan pengujian validitas (2004:13)
dan reliabilitas pada instrument penelitian. - Uji R2 Koefisien Determinisasi
Teknis analisis data menggunakan : Uji ini digunakan untuk mengetahui
- Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji tingkat keeratan hubungan antara variabel
multikolinearitas, uji heterokedastisitas, terikat. Dimana tidak ada ukuran yang
dan uji normalitas. pasti berapa besarnya R2 untuk
- Analisis regresi linear berganda mengatakan bahwa suatu pilihan variabel
Analisis ini digunakan untuk mengetahui sudah tepat. Jika R2 semakin besar atau
pengaruh masing-masing variabel bebas mendekati 1, maka model makin tepat.
terhadap variabel terikat. Untuk data survai yang berarti bersifat
- Uji F (F-test) cross section data yang diperoleh dari
Uji-F, digunakan untuk mengetahui banyak responden pada waktu yang sama,
pengaruh signifikan secara simultan maka nilai R2 = 0,2 atau 0,3 sudah cukup
antara beban kerja, stres kerja dan baik karena sebagian besar varians dan
lingkungan kerja terhadap kinerja guru variabel dapat menjelaskan varian dari
MAN 2 Kota Palu. Untuk mengetahui variabel bebas dapaat menjelaskan
keberartian dan koefesien regresi secara varians dari varaibel terikat.
serempak digunakan uji-F, dengan bentuk
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 129

4. HASIL DAN PEMBAHASAN kerjatidak seimbang maka kinerja guru akan


Berdasarkan hasil uji Anova (Analisys menurun. Sementara untuk nilai koefisien
of Varians) atau F test dengan menggunakan determinasi parsial (r2) adalah sebesar 0,309
tingkat kepercayaan 95% dan alfa 5% df 3 atau sebesar 30,9%. Hal ini menunjukkan
variabel (n-k-1) atau (55-3-1) dimana n = bahwa secara parsial variabel beban kerja
jumlah responden, k = jumlah variabel mempunyai pengaruh sebesar 30,9%
independen. Diperoleh nilai Fhitung sebesar terhadap kinerja guru MAN 2 Kota Palu.
5,023> Ftabel 2,79 (5,023>2,79) maka HO Dengan demikian melihat dari hasil tersebut
ditolak. Artinya ada pengaruh secara maka hipotesis kedua yang menyatakan
signifikan antara variabel beban kerja, stress bahwa variabel beban kerja mempunyai
kerja dan lingkungan kerja secara bersama- pengaruh terhadap kinerja guru MAN 2 Kota
sama terhadap kinerja guru. Dengan Palu diterima. Dengan kata lain menerima
demikian hasil ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Hi) dan menolak mula-
variabel beban kerja, stress kerja dan mula (Ho).
lingkungan kerja secara simultan
Untuk variabel stres kerja diperoleh
berpengaruh terhadap kinerja guru MAN 2
nilai thitung sebesar 2,587> ttabel 1,675, maka
Kota Palu (Y), sehingga hipotesis pertama
Ho ditolak, artinya ada pengaruh secara
yang diajukan dapat diterima. Hal ini
signifikan variabel stres kerja terhadap
bermakna jika beban kerja, stress kerja dan
kinerja. Pengaruh yang dihasilkan bersifat
lingkungan kerja terjadi secara bersamaan
positif, dengan nilai ini memberikan makna
maka akan berpengaruh terhadap kinerja
bahwa secara parsial variabel stres kerja
guru MAN 2 Kota Palu.
memberikan pengaruh secara positif dan
Hasil Pengujian Uji t signifikan terhadap kinerja guru MAN 2
Untuk variabel beban kerja diperoleh Kota Palu. Hal ini bermakna bila terjadi stres
nilai thitung sebesar -2,316> ttabel -1,675, maka kerja maka akan meningkatkan kinerja serta
Ho ditolak, artinya ada pengaruh secara akan memotivasi guru untuk berprestasi
signifikan variabel beban kerja terhadap dalam bekerja. Sementara untuk nilai
kinerja guru. Pengaruh yang dihasilkan koefisien determinasi parsial (r2) adalah
bersifat negatif, dengan nilai ini memberikan sebesar 0,341 atau sebesar 34,1%. Hal ini
makna bahwa secara parsial variabel beban menunjukkan bahwa secara parsial variabel
kerja memberikan pengaruh secara negatif stres kerja mempunyai pengaruh sebesar
dan signifikan terhadap kinerja guru MAN 2 34,1% terhadap kinerja guru MAN 2 Kota
Kota Palu. Hal ini bermakna bila beban Palu. Dengan demikian melihat dari hasil
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 130

tersebut maka hipotesis kedua yang penelitian dari tanggapan 55 orang yang
menyatakan bahwa variabel stres kerja dijadikan sebagai responden sehubungan
mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru dengan pengaruh dari ketiga variabel beban
MAN 2 Kota Palu diterima. Dengan kata kerja, stress kerja, lingkungan kerja terhadap
lain menerima (Hi) dan menolak (Ho). kinerja guru MAN 2 Kota Palu dapat dilihat
Untuk variabel lingkungan kerja pada tabel berikut :
diperoleh nilai thitung sebesar 2,205> ttabel Koefisien
Faktor- Parsial
1,675, maka Ho ditolak, artinya ada Regresi t-hitung Sig
faktor (r)
(B)
pengaruh secara signifikan variabel 1 2 3 4 5
lingkungan kerja terhadap kinerja guru. Beban Kerja -0,184 -2,316 0,025 -0,309
Stres Kerja 0,218 2,587 0,013 0,341
Pengaruh yang dihasilkan bersifat positif,
Lingkungan
0,217 2,205 0,032 0,295
dengan nilai ini memberikan makna bahwa Kerja

secara parsial variabel lingkungan kerja


Multiple-R 0,778
memberikan pengaruh secara positif dan R Square0,572 F-tabel 2,79
Constanta 15,931 F-hitung 5,023
signifikan terhadap kinerja guru MAN 2 Alfa 0,05 t-tabel 1,675
Kota Palu. Hal ini bermakna bila lingkungan
kerja memadai maka akan meningkatakan Berdasarkan hasil perhitungan diatas
kinerja guru.Sementara untuk nilai koefisien menunjukkan persamaan regresi yang
determinasi parsial (r2) adalah sebesar 0,295 dibangun dengan menggunakan nilai-nilai
atau sebesar 29,5%. Hal ini menunjukkan yang diperlukan sebagai berikut :
bahwa secara parsial variabel stres individu
Y= 15,931 - 0,184X1 + 0,218X2 + 0,217X3
mempunyai pengaruh sebesar 29,5%
terhadap kinerja pegawai MAN 2 Kota Palu. Koefisien Determinisasi

Dengan demikian melihat dari hasil tersebut Nilai Adjusted R Square atau koefisien

maka hipotesis kedua yang menyatakan determinasi diperoleh sebesar 0,572. Nilai

bahwa variabel stres organisasi mempunyai tersebut menunjukkan besarnya pengaruh

pengaruh terhadap kinerja pegawai MAN 2 variabel indenpenden secara keseluruhan

Kota Palu diterima. Dengan kata lain (simultan) terhadap variabel dependen.

menerima (Hi) dan menolak (Ho). Sehingga dapat diketahui secara keseluruhan
(simultan) pengaruh variabel independen

Regresi Linear Berganda (beban kerja, stress kerja dan lingkungan

Berdasarkan hasil analisis regresi kerja) terhadap variabel dependen (kinerja

linear berganda diperoleh instisari hasil-hasil guru MAN 2 Kota Palu) dalam penelitian ini
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 131

adalah sebesar 57,2% atau dapat diartikan hasil penelitian dan wawancara penulis yang
bahwa 57,2% variasi dari variabel dependen menunjukkan sebuah kondisi riil bahwa
dapat dijelaskan oleh variasi dari masing- sebagian guru di MAN 2 Kota Palu
masing variabel independen. Sedangkan mengalami kelelahan disebabkan karena
sisanya (100%-57,2%) sebesar 42,8% tingginya beban kerja guru dalam
dijelaskan oleh variabel lain diluar dari tugasnya.Kondisi ini terjadi disebabkan
model yang sudah ada. karena volume tugas yang harus dikerjakan
guru melebihi batas kemampuannya.Dimana
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN sebagian guru di MAN 2 Kota Palu memiliki
Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja dan peran Ganda sebagai tenaga pengajar, wali
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru kelas dan pembina untuk berbagai jenis
Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Palu kegiatan yang ada disekolah.Belum lagi guru
Hasil pengujian secara simultan telah yang memiliki jabatan seperti kepala
membuktikan bahwa variabel beban kerja madrasah, wakil kepala madrasah tentunya
(X1), stres kerja (X2) dan lingkungan kerja guru yang memiliki jabatan tersebut
(X3) berpengaruh signifikan terhadap kinerja mendapatkan tugas tambahan diluar dari
guru MAN 2 Kota Palu. tupoksi utamanya yakni mengajar, sehingga
cenderung kurang efisien dan efektif dalam
Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja bekerja sehingga kondisi ini harus diatasi.
Guru Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Palu Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa
Nilai t-hitung variabel beban kerja atau beban kerja yang cukup tinggi menyebabkan
nilai probabilitanya memberikan makna berkurangnya kesempatan sebagian guru di
bahawa secara parsial beban kerja MAN 2 Kota Palu mempersiapkan materi
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap mengajarnya, mempersiapkan metode dan
kinerja guru MAN 2 Kota Palu. Ditemukan media untuk pengajaran. Selain itu beban
pengaruh negatif dan signifikan beban kerja kerja yang tinggi juga menyebabkan
terhadap kinerja guru MAN 2 Kota Palu, berkurangnya waktu sebagian guru yang
yang menandakan bahwa beban kerja yang biasa dipakai dalam meningkatkan
dirasakan oleh sebagian guru di MAN 2 kemampuan dan pengetahuan individunya,
Kota Palu dalam menjalankan tugas- seperti kemampuan menguasai materi, waktu
tugasnnya disekolah cukup tinggi sehingga untuk mempersiapkan dan melaksanakan
memberikan pengaruh negatif dan signifikan proses pembelajaran pada peserta didik.
terhadap kinerja guru. Hal ini sesuai dengan Beban kerja yang tinggi juga menyebabkan
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 132

kurangnya waktu yang dipakai sebagian guru tanggung jawab sudah terlaksana dengan
dalam mendapatkan informasi terkini, baik baik serta terjalin dukungan sesama guru
mengenai perkembangan teknologi sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai
pembelajaran, perkembangan teori dan waktunya. Hal ini juga terjadi dengan adanya
metode terbaru dalam pembelajaran sesuai organisasi yang jelas serta kondisi kerja yang
dengan bidang keilmuannya. baik dan beban kerja yang tidak berlebihan.
Adanya peralatan dari guru yang rusak
Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja sehingga membuat guru tertekan. Tetapi
Guru Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Palu karena adanya sikap tanggap dari organisasi
Nilai t-hitung variabel stres kerja atau maka peralatan yang rusak tadi segera
nilai probabilitanya memberikan makna diperbaiki sehingga membuat guru kembali
bahwa secara parsial stres kerja berpengaruh bekerja lebih maksimal dalam
positif dan signifikan terhadap kinerja guru menyelesaikan pekerjaan mereka.
MAN 2 Kota Palu.Ditemukan pengaruh
positif dan signifikan stres kerja terhadap Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
kinerja guru MAN 2 Kota Palu, menandakan Kinerja Guru Madrasah Aliyah Negeri 2
bahwa sesuai dengan hasil penelitian Kota Palu
sebagian guru di MAN 2 Kota Palu dalam Nilai t-hitung variabel lingkungan
melaksanakan perannya disekolah sebagai kerja atau nilai probabilitanya memberikan
pengajar hanya mengalami stres ringan makna bahwa secara parsial lingkungan
sehingga tidak menurunkan kinerja. Hal ini kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja guru MAN 2 Kota Palu.
menggambarkan bahwa guru MAN 2 Kota
Ditemukan pengaruh positif dan signifikan
Palu cenderung hanya mengalami stres kerja
lingkungan kerja terhadap kinerja guru MAN
yang ringan sehingga termotivasi untuk 2 Kota Palu bahwa dengan adanya
berprestasi dalam bekerja. lingkungan kerja yang baik maka akan
Dalam sudut pandang guru yang meningkatkan kinerja guru dengan
mengalami stres ringan cenderung akan terbentukanya kualitas sumber daya manusia
memberikan dampak positif, artinya guru dalam organisasi, terciptanya kualitas kerja
yang baik yang berdampak pada peningkatan
didesak untuk melakukan tugas yang lebih
hasil kerja organiasi tersebut.
baik sehingga tujuan organisasi dapat
Lingkungan kerja memberikan
tercapai. Menurut peneliti, adanya dampak pengaruh positif dan signifikan terhadap
positif terhadap kinerja guru MAN 2 Kota kinerja guru MAN 2 Kota Palu.Hal ini
Palu dikarenakan pembagian tugas dan peran memberikan makna terciptanya lingkungan
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 133

yang kondusif dalam pelaksanaan tugas dan ini, adapun penelitian kedepan yang
fungsi guru sehingga mendorong perbaikan dianjurkan adalah :
dan peningkatan kinerja.Hal ini sesuai 1. Untuk variabel beban kerja, diharapkan
dengan pernyataan (Sudarmanto, 2009) kepada Pimpinan MAN 2 Kota Palu
bahwa budaya kerja dapat menciptakan hendaknya memperhatikan beban kerja
lingkungan kerja yang kondusif untuk guru terkait kelebihan jumlah jam
perbaikan kinerja dan manajemen mengajar dan tugas tambahan karena
perubahan.Demikian halnya dengan dapat mengurangi kinerja guru yang
hubungan dengan sesama guru terjalin lebih bersangkutan
baik. Baiknya komunikasi ini ditandai 2. Untuk variabel stress kerja, diharapkan
dengan adanya rasa saling percaya untuk kepada Pimpinan MAN 2 Kota Palu
melaksanakan pekerjaan dengan baik, untuk lebih memperhatikan tuntutan
bekerja sama dalam pelaksanaan kegiatan peran pada guru karena sesuai dengan
untuk menciptakan suasana yang lebih baik hasil penelitian ditemukan fakta
kedepannya. dilapangan bahwa terkadang guru lelah
dengan adanya peran ganda sehingga
5. KESIMPULAN dapat menyebabkan stress. Olehnya itu
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dalam menurunkan jumlah stress kerja
tersebut diatas, maka penulis dapat perlu dilakukan kegiatan yang
mengambil beberapa kesimpulan dari hasil memotivasi seperti ESQ, rekreasi, out
penelitian ini sebagai berikut : bond, waktu relaksasi, pembagian jam
1. Beban Kerja, Stres Kerja dan Lingkungan kerja, forum diskusi, kotak saran dan
Kerja secara simultan berpengaruh keterbukaan pimpinan yang pada
signifikan terhadap kinerja guru MAN 2 akhirnya berimplikasi kepada kinerja guru
Kota Palu. yang optimal.
2. Beban Kerja (X1) berpengaruh negatif 3. Untuk variabel lingkungan kerja,
dan signifikan terhadap kinerja guru diharapkan kepada Pimpinan MAN 2
MAN 2 Kota Palu. Palu agar memberikan perhatian ekstra
3. Stres Kerja (X2) berpengaruh positif dan kepada guru yang berada dilingkungan
signifikan terhadap kinerja guru MAN 2 sekolah. Sebab kondisi lingkungan yang
Kota Palu. kotor, panas dan sarana prasarana yang
4. Lingkungan Kerja (X3) berpengaruh kurang memadai dapat menyebabkan
positif dan signifikan terhadap kinerja menurunnya kinerja guru.
guru MAN 2 Kota Palu. 4. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya
6. PENELITIAN KEDEPAN yang tertarik mengembangkan hasil
Berdasarkan pada analisis dan penelitian ini agar mengamati variabel
kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian lain selain variabel penelitian ini karena
sesuai dengan hasil penelitian ini turut
Jurnal Ilmu Perbankan dan Kuangan Islam Vol.1 No. 2 Tahun 2019 134

pula memberikan pengaruh terhadap lagi dalam menjelaskan variabel yang


kinerja guru MAN 2 Kota Palu, sehingga mempengaruhi kinerja guru di MAN 2
kedepannya pengembangan dari hasil Kota Palu.
penelitian ini dapat lebih komprehensif

DAFTAR PUSTAKA
Sondang P. Siagian. 2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Jakarta. Asdi
Effendi, 2002.Pengantar Ilmu Komunikasi. Mahasatya
Jakarta. PT. Raja Grafindo
Swasta, Basu. dan Sukotjo. 2004. Sumber
Husein Umar. 2008. Metode Penelitian daya Manusia. Salemba
untuk skripsi dan tesis bisnis. Jakarta.
PT. Rajagrafindo Persada. Sedarmayanti. 2001. Manajemen sumber
daya manusia. Jakarta. Pustaka
Mangkunegara, Anwar P. 2011. Manajemen Binaman Pressindo
Sumber Daya Manusia. Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya. Sudarmanto. 2009. Kinerja dan
Pengembangan Kompetensi SDM.
Nasution dan Rodhiah. 2008. Factor-faktor Yogyakarta. Pustaka Pelajar
yang mempengaruhi Lingkungan Kerja.
Jakarta. Jurnal Manajemen, Vol. 5: 1-17 Santoso.2003. Mengolah Data Statistik
Secara Profesional.Edisi ke-
Nitisemito, Alex S. 1991. Manajemen 2.Jakarta.Elek Media Komputindo.
Sumber Daya Manusia, Jakarta. Ghalia
Indonesia Undang-undang Republik Indonesia No. 20.
2003. Tentang Tenaga Pendidik
PERMENDIKNAS No. 35. 2010. Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Undang-undang Republik Indonesia No. 14.
Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta. 2005. Tentang Guru dan Dosen
Kementerian Pendidikan Indonesia.

Prawirosentono. 1999. Kebijakan Kinerja


Pegawai. Yogyakarta. BPFE

Putra.2012.Pengaruh Beban Kerja terhadap


Kepuasan Kerja dengan Stres Kerja
Sebagai Variabel. Semarang. E-Jurnal
Manajemen Unud, Vol. 3 No. 2:111-
117.

Rivai. 2008. Gejala-gejala stress. Jakarta.


Salemba Empat.

Robbins, Steppen P. 2008. Perilaku


Organisasi Edisi 12. Jakarta. Salemba
Empat.

Anda mungkin juga menyukai