Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Propsal Bisnis Kripik Ubi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

PROPSAL BISNIS KRIPIK UBI

DISUSUN OLEH:

MAYA ENJELINA
E32120154

JURUSAN AGRIBISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta karunia-
Nya yang masih bisa kami rasakan hingga saat ini, sehingga kami dimudahkan dalam setiap
langkah terutama dalam penyusunan proposal perencanaan bisnis dan usaha kami ini.

Di dalam proposal perencanaan bisnis serta usaha ini, kami selaku pihak pengelola Usaha
akan menguraikan segala aspek utama serta aspek pendukung dalam pendirian Usaha kami
yakni “Kripik Ubi” yang memberikan pelayanan kepada konsumen berupa jasa dekorasi
pesta ulang tahun, bridal shower, baby shower, pesta anniversary, acara lamaran dan lain-
lain.

Segala hal yang menyangkut mulai dari aspek perencanaan keuangan, strategi, teknis,
pemasaran serta partisipasi risiko bisnis dan usaha ini sangat kami pikirkan. Oleh karena itu
hal tersebut, kami lampirkan dalam proposal perencanaan bisnis dan usaha ini. Semoga
proposal perencanaan bisnis dan usaha ini dapat berguna bagi pembaca sekalian.

Terimakasih atas perhatiannya, semoga dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai
inspirasi serta referensi bagi pembaca sekalian.

Sigi, 12 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Gambaran Umum Usaha.................................................................................................5
BAB II ASPEK PENILAIAN..................................................................................................6
A. Aspek Hukum....................................................................................................................6
B. Aspek Pasar dan Pemasaran...........................................................................................6
C. Aspek Keuangan...............................................................................................................7
D. Aspek Teknis/Operasi.......................................................................................................7
E. Aspek Manajemen dan Organisasi.................................................................................8
F. Aspek Ekonomi dan Sosial...............................................................................................8
G. Analisi Dampak Lingkungan Hidup...........................................................................9
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................10
A. Kesimpulan......................................................................................................................10
B. Saran................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ubi merupakan sumber karbohidrat dan sumber kalori (energi) yang cukup tinggi.
Kandungan karbohidrat ubi jalar menduduki peringkat keempat setelah padi, jagung, dan
ubi kayu. Ubi jalar juga merupakan sumber vitamin dan mineral sehingga cukup baik
untuk memenuhi gizi dan kesehatan masyarakat. Vitamin yang terkandung dalam ubi
jalar adalah vitamin A (beta karotin), vitamin C, thiamin (vitamin B1), dan rebovlavin
(vitamin B2). Sedangkan mineral yang terkandung dalam ubi jalar adalah zat besi (Fe),
fosfor (P), kalsium (Ca), dan natrium (Na). Kandungan gizi lainnya yang terdapat dalam
ubi jalar adalah protein, lemak, serat kasar, kalori, dan abu (Juanda dan Cahyono, 2000).
Keripik adalah makanan ringan yang tergolong jenis makanan crackers, yaitu makanan
yang bersifat kering, renyah (crispy). Keripik mempunyai sifat renyah, tahan lama,
praktis, mudah dibawa dan disimpan (Sulistyaningrum, 2012). Pembuatan kripik ubi jalar
memiliki potensi dapat meningkatkan nilai ekonomi dari ubi segar tersebut. Pada
penelitian ini, ubi jalar yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan keripik adalah ubi
jalar oranye berdasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain mengandung beta
karoten sebagai provitamin A yang lebih tinggi dibandingkan ubi jalar putih (Claudia
dkk., 2015) dan menghasilkan warna oranye yang menarik, serta rasa yang lebih manis.
Keripik pada dasarnya diproduksi melalui proses gelatinisasi pati pada tahap
pengukusan (Siaw et al., 1985). Gelatinisasi pati dipengaruhi oleh dua fraksi pati yaitu
amilosa dan amilopektin. Fraksi amilopektin lebih mampu dalam memerangkap air saat
gelatinisasi dibandingkan amilosa sehingga membentuk matriks yang sifatnya elastis dan
menyebabkan keripik lebih dapat mengembang saat digoreng. Matriks yang terbentuk ini
mampu memerangkap air saat proses gelatinisai dan melepaskan air pada saat
penggorengan sehingga menyebabkan adanya rongga-rongga. Semakin banyak rongga-
rongga udara yang terbentuk maka akan semakin tinggi tingkat kerenyahannya
Keripik ubi merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak digemari
konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan menjadikan
produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai anda bersama
rekan/kerabat, saudara dan keluarga tercinta. Seiring dengan meningkatnya permintaan
konsumen, kini keripik ubi mulai diinovasikan berbagai varian rasa, seperti keripik ubi
pedas dengan beberapa tingkatan level. Produk keripik Ubi bukan barang baru bagi

1
masyarakat Indonesia. Namun dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal
peningkatan level rasa pedas yang ditawarkan, kini keripik tersebut banyak dicari
konsumen dan menjadi salah satu peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung besar
bagi pelakunya. Dari latar belakang di atas akhirnya tersebesitnya ide untuk membuat
kripik yang terbuat dari Ubi.

B. Gambaran Umum Usaha


Keripik merupakan salah satu camilan masyarakat Nusantara. Dulu banyak orang
yang menganggapnya sebagai makanan kampung, serta kalah gengsi dengan keripik.
Namun, kini citra keripik tampaknya tak jauh berbeda dengan makanan ringan modern
yang telah mendapatkan hati para konsumen. Hal ini karena banyak produsen (perusahaan
besar) yang mengolah dan mengemas keripik sebagai cemilan lezat yang tak kalah
enaknya dengan makanan ringan modern yang lain. Image sebagai makanan kampung
perlahan mulai pudar seiring makin banyaknya orang (termasuk kalangan selebritis) yang
gemar mengkonsumsi keripik dengan aneka varian rasa. Oleh karena itu, berwirausaha
memproduksi keripik Ubi saat ini cukup menjanjikan.
Proses pembuatan keripik ubi pada penelitian ini ubi jalar diolah terlebih dahulu
dengan cara pengukusan, penghancuran hingga menjadi adonan ubi, pencetakan dengan
ketebalan tertentu, pengeringan dan penggorengan. Pembuatan keripik ubi pada penelitian
ini memiliki keunggulan yaitu, dapat meningkatkan kerenyahan keripik karena dapat
dilakukan penambahan pati dibandingkan dengan keripik yang berasal dari bahan segar
yang langsung di iris tipis. Selain itu, keunggulan lainnya adalah keseragaman bentuk dan
ketebalan keripik.
Berdasarkan penelitian pendahuluan, keripik ubi tanpa penambahan pati
menghasilkan keripik yang kurang renyah sehingga perlu ditambahkan pati untuk
meningkatkan kerenyahan. Selain itu, tujuan penambahan pati adalah agar adonan ubi
tidak mengalami keretakan pada saat proses pengeringan. Pati yang ditambahkan pada
penelitian ini adalah tapioka. Penambahan pati pada pembuatan keripik dimaksudkan
untuk membantu memperbaiki tekstur yaitu meningkatkan kerenyahan, kerapatan adonan
sehingga tidak mengalami keretakan pada saat proses pengeringan.

2
BAB II
ASPEK PENILAIAN

A. Aspek Hukum
Aspek hukum merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam sebuah
proyek termasuk proyek bisnis. Salah satu tujuan dari analisis aspek hukum ialah
untuk mengetahui legalitas suatu bisnis. Legalitas ini diwujudkan dari bagaimana
ketepatan badan hukum yang sesuai dengan ide bisnis. Dengan adanya legalitas
ini dapat pula dijadikan jaminan-jaminan untuk melakukan pinjaman jika bisnis
dibiayai dengan pinjaman. Bentuk kegiatan usaha Kripik Ubi merupakan usaha
perorangan, dikarenakan usaha Kripik Ubi ini baru beberapa bulan berlangsung,
lokasi usahanya juga tidak begitu besar, bentuk usaha perseorangan merupakan
badan hukum yang tepat jika dilihat dari kemampuan pengelolaan usaha dan
kegiatannya. Usaha Kripik Ubi ini dipimpin oleh 3 orang, begitu pula dengan
segala pengelolaannya seperti pemasaran, produksi, maupun keuangan, semuanya
di- Handle oleh 3 orang ini. Usaha Kripik Ubi ini belum memiliki izin usaha yang
lengkap. Hanya ada izin sewa tempat dan lokasi secara lisan. Bentuk usaha
perseorangan ini dapat dikatakan tidak layak secara hukum.

B. Aspek Pasar dan Pemasaran


Pada usaha Kripik Ubi ini mempunyai potensi sangat besar karena tingkat
konsumsi masyarakat yang kian zaman semakin bertumbuh di banding kondisi
normal. Disamping itu persaingan bisnis Kripik Ubi ini sangat ketat menyusul
banyaknya pelaku usaha yang terjun di dunia bisnis yang sama. Dari riset yang
telah dilakuakan sebesar tiga sampai lima usaha yang di telah berbisnis di bidang
yang sama, selain itu dengan usaha yang kami dirikan saat ini telah melakukan
penjual secara online maupun ofline yang dapat memudahkan para konsumen
yang menyukai Kripik Ubi kami, juga rasa yang sudah di review dari konsumen
yang rata-rata menyukainya.
Adapun ANALISIS SWOT dalam usaha Kripik Ubi ini adalah:
1) KEKUATAN (STRENGTH)
Harga Bahan Baku yang murah membuat Usaha ini dapat memiliki untung
yang lumayan tinggi. Dan bahan baku juga mudah ditemui di pasar-pasar atau

3
supermarket sehingga akan membuat kemudahan dalam proses produksi kripik
Ubi.
2) KELEMAHAN (WEAKNESS)
Usaha ini mudah ditiru di karenakan masyarakat yang menyukai makanan-
makanan yang sudah terkenal, sehingga memungkinkan akan adanya bisnis-
bisnis baru yang menekuni usaha yang sama seperti Keripik Ubi ini.
3) PELUANG (OPPORTUNITY)
Peluang dari bisnis ini yaitu mampu bersaing dengan usaha makanan ringan
lainnya, juga dapat memperluas wilayah pemasaran dengan meningkatkan
promosi di media social guna mencapai pasar global.
4) ANCAMAN(TREAT)
Ancaman dari usaha ini yaitu banyaknya pesaing yang terus bertambah dilihat
dari masyarakat yang mengikuti pertumbuhan zaman seperti ini
C. Aspek Keuangan
Dari sisi keuangan, Usaha Kripik ubi dapat dikatakan sehat apabila dapat
memberikan keuntunganyang layak dan mampu memenuhi kewajiban
finansialnya. Pembuatan hasil analisa keuangan akan digunakan untuk
mengkomunikasikan keadaan rencana keuangan dengan pihak yang
berkepentingan
D. Aspek Teknis/Operasi
1) Analisa Lokasi
Usaha Kripik Ubi Lokasi bisnis yang akan dijalankan yaitu Kecamatan Palolo
kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Lokasi ini lumayan strategis karena berada
pada pusat keramaian sehingga keberadaan usaha ini sangat mudah diketahui
oleh konsumen maupun distributor.
2) Analisa Luas Produksi
Luas produksi dari bisnis ini yaitu mampu menghasilkan output 150-200 pcs
per hari. Pendistribusian produk ini dapat menyebarluas ke seluruh Kabupaten
Gowa bahkan memungkinkan juga sampai ke seluruh penjuru wilayah
Makassar, karena produk ini dipromosikan melalui media internet yang
cakupannya sangat luas.
3) Analisa Layout Pabrik
Bisnis kami tidak memiliki pabrik karena bisnis kami hanya bisnis rumahan.
4) Analisa Kesiapan Teknologi

4
Teknologi yang digunakan dalam kegiatan produksi yaitu teknologi yang
masih sederhana seperti peralatan masak pada umumnya. Namun dengan
demikian teknologi tersebut mampu untuk menghasilkan output yang banyak.
Kemudian untuk mempromosikan bisnis kami menggunakan e-commers untuk
diiklankan secara online
E. Aspek Manajemen dan Organisasi
Dalam menjalankan usaha ini dibentuk sebuah penjadwalan agar kegiatan yang
berlangsung sesuai dengan apa yang diharapkan. Penjadwalan ini meliputi hari
kerja dan jam kerja. Usaha ini beroperasi setiap hari dan libur pada hari Minggu
serta hari hari libur Nasional lainnya. Sedangkan Jam kerja yaitu dimulai pukul
08.00 sampai dengan 14.00 WIB. Struktur organisasi dalam usaha kripik ubi ini
terdiri dari : Pemilik, bagian keuangan, bagian operasional, bagian marketing dan
karyawan. Maka dapat disimpulkan bahwa usaha kegiatan ini dapat berjalan
dengan sistematis dan dengan struktur organisasi yang jelas. Disamping itu
perusahaan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja
yang ahli dalam bidang tersebut

F. Aspek Ekonomi dan Sosial


1) Ekonomi
a) Menambah pemasukan keluarga dan membantu perekonomian
keluarga .namun tidak menutup kemungkinan kalau suatu saat usaha yang
kami jalankan ini sukses bisa menjadi sumber pemasukan pertama.
b) Usaha sampingan yang kami kerjakan di rumah sendiri tentu bebas dari
sewa tempat,karna yang di gunakan rumah sendiri tanpa harus sewa
tempat dengan biaya yang lumayan.
c) Ada peluang usaha.
d) Dalam membangun usaha Kripik ubi yang kami jalankan biasanya
terkendala modal ,biasanya bisnis yang kami jalankan harus modal sendiri
mulai dari bahan maupun alat.
2) Sosial
a) terima oleh masyarakat.
b) Mahasiswa(i) yang memiliki usaha kecil kecilan di rumah akan memiliki
banyak waktu bersama keluarga / teman. Dan dapat mengurangi biaya
keluyuran. Kami bisa tetap di rumah mencari rejeki.

5
c) Apabila usaha kripik ubi yang kami jalankan bisa sukses tentunya akan
membutuhkan tambahan karyawan .hal ini bisa membuka lahan pekerjaan
baru buat teman teman yang membutuhkan.
d) Kami harus bisa membagi waktu usaha di rumh dengan kuliah, apabila
kami tidak bisa pastinya akan timbul masalah.
e) Kita dapat lebih mngetahui hal-hal yang berhubungan dengan usaha kecil
serta mengembangkan pikiran tentang itu.
f) Kami juga harus belajar tentang ilmu pemasaran, managemen usaha desert
box yang kami jalankan.
g) Meningkatkan kreatifitas dan inovasi di bidang Usaha kecil yang kami
jalnkan baik mikro dan makro.

G. Analisi Dampak Lingkungan Hidup


Untuk usaha yang kami dirikan belum membutuhkan analisis tersebut,

mengingat bahan baku yang kami gunakan merupakan bahan baku organik dan

mudah terurai, jadi kami akan mengurus sendiri limbah yang kami hasilkan dari

proses produksi, yaitu dengan membuatnya menjadi pupuk kompos. Mengingat

usaha yang kami dirikan baru saja beroperasi, maka untuk izin halal dari mui dan

izin dari bpom belum kami urus. Kedepannya jika usaha kami berjalan dengan

baik dan semakin berkembang, maka kami akan mengurus surat-surat dan izin

tersebut guna meningkatkan kualitas dan menjamin produk yang kami pasarkan

sehat, halal dan tidak berbahaya bagi konsumen.

6
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kripik Ubi merupakan salah satu dari sekian banyak merk dagang yang salah satu

terbuat dari Ubi dan tergolong makanan sehat. Kripik ubi dapat menjadi makanan

penutup dan bisa sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai kamu bersama

rekan dan keluarga.

B. Saran

Pengembangan usaha dapat dilakukan dalam proses produksi dengan cara

menambah sarana dan prasarana serta menambah lebih banyak varian citra rasa untuk

meningkatkan kapasitas produksi. Atau dengan cara meningkatkan sumber daya

manusia / tenaga kerja yang merupakan pengelola. Sehingga diharapkan dapat

membuka cabang yang baru di lokasi lain atau membuka sistem agen dan reseller

maupun sistem konsinyasi dengan pasar swalayan dan pasar oleh oleh ternama, agar

penyebaran produk Kripik Ubi lebih luas sehingga memudahkan konsumen untuk

mendapatkan produk Kripik Ubi.

7
DAFTAR PUSTAKA
Claudia, dkk, 2015 Pengembangan Biskuit dari Tepung Ubi Jalar Oranye (ipomoea
batatas l.) dan Tepung Jagung (zea mays) Fermentasi : Kajian Pustaka jurnal
pangan dan agroindustri vol. 3 no 4 p.1589-1595.
Juanda, D. dan Cahyono, B. (2000). Ubi Jalar, Budi Daya dan Anslisis Usaha Tani.
Kanisius. Yogyakarta
Siaw, C.H, A.Z. Idrus dan S.Y. Yu. 1985. Intermediate technology for fish cracker
(kerupuk) production. Food Tech. (20) : 17–21.

Anda mungkin juga menyukai