Halaman 1 Tugas B.indo
Halaman 1 Tugas B.indo
Halaman 1 Tugas B.indo
Di Sma Nusa Bakti, jam istirahat menjadi jam yang ditunggu tunggu oleh murid murid untuk
melepas letih dari waktu belajar yang begitu melelahkan. Matahari menerangi sekolah itu,
pancaran cahaya pun menyelimuti tubuh seorang remaja laki laki berkulit putih yang digandrungi
oleh murid murid perempuan disana.
“ Alvano! “ panggil seorang perempuan kepada laki laki itu. Alvano Bersama dengan kedua
temannya yang mendengar suara itu lantas mulai mendekat ke asal suara.
“ Eh kalian makan disini aja, meja lain udah pada kosong tuh ” ucap seorang gadis berkuncir satu
sambil menunjuk area kantin yang sudah ramai diisi oleh murid murid lainnya.
“ Eh ada Naura, lo tau aja ra kalau kami lagi butuh tempat duduk “ ucap alex dengan nada
bercanda
Lalu mereka pun duduk dimeja yang sama sambil menunggu pesanan mereka diantarkan.
Alvano yang nampak sibuk dengan ponselnya seolah olah tidak peduli dengan sekitar sementara
naura sedang mengobrol bersama dua temannya, Alex yang merasa asing dengan salah satu
perempuan yang duduk dimeja itu pun lantas membuka suara.
“ Lo anak baru dikelas naura ya, soalnya gua baru liat lo disini ” ucapnya sambil menunjuk anak
perempuan tersebut. Seseorang yang merasa ditunjuk itu pun mulai membuka suaranya.
“ Eh sorry ya gua belum perkenalin diri ke kalian, kenalin nama gua Annara Habilqis gua siswa
pindahan dari Jakarta kalian bisa panggil gue Anna, salam kenal “ ucap annara dengan nada ceria
khas miliknya sambil mengulurkan tangan tanda perkenalan. Lantas alex langsung menyambut
uluran tangan dari Annara tersebut.
“ Anna kenalin nama gua alex terus yang disamping gua ini Namanya reza nah kalau yang
diujung itu yang lagi maen hp namanya Alvano, dia emang rada cuek orangnya “ ucap alex
dengan nada bersemangat.
Lantas Annara melirik Alvano yang sedang fokus dengan ponselnya itu. Ia pun bertatapan
dengan alvano sebentar lalu alvano langsung berdiri sambil bergumam “ berisik “ dan melewati
mereka begitu saja. Entah apa yang terjadi pada alvano sehingga ia mengatakan hal tersebut.
Annara terdiam untuk beberapa saat sampai akhirnya Naura membuka suaranya.
“ jangan tersinggu ya Ann alvano emang kayak gitu kalau moodnya lagi jelek “ ucapnya takut
kalau annara tersinggung.
“ Eh gak papa Ra, gua juga gak tersinggung kok kalian gak usah cemas gitu dong, muka kalian
lucu banget hahaha” balas annnara sambil tertawa karena suasana canggung yang terjadi
beberapa saat yang lalu.
Beruntunglah annara berhasil mengubah suasana yang tadinya canggung menjadi sangat
menyenangkan. Annara bahkan dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan mereka buktinya
obrolan yang mereka lakukan Nampak sangat seru. Ditambah lagi alex yang selalu membuat
lelucon yang mengundang gelak tawa.
Mereka bahkan menjadi pusat perhatian siswa siswi dikantin. Terutama Annara, tidak
dipungkiri mereka sangat iri dengan Annara, ia cantik, ceria, dan sikapnya yang ramah membuat
ia sangat disukai oleh semua orang dan ditambah lagi ia adalah anak dari pengusaha terkenal dan
ibunya merupakan seorang artis ternama tanah air. Tentu Kehidupannya bak dinegeri dongeng.
Itulah Annara dimata mereka, sangat sempurna.
KOMPLIKASI
Nama : Marissa Afrianti Gendre : ROMANCE
Kelas : XII IPA 4 MENTARI DIUJUNG SENJA
Seusai pulang sekolah Annara tidak langsung pulang kerumah, ia pergi keperpustakaan
sekolah terlebih dahulu untuk mencari buku novel yang bisa ia baca. Suasana perpustakaan
begitu tenang, ada beberapa siswa lain yang juga sedang membaca. Ia lantas menelusuri lorong
perpustakaan itu, lama mencari annara akhirnya menemukan buku yang pas untuk ia baca.
Namun pada saat ingin mencari tempat duduk ia secara tidak sengaja melihat ada seorang siswa
yang sedang fokus membaca buku disudut perpustakaan. kalau tidak salah namanya Alvano,
Annara pun lantas menghampirinya.
“ Eh lo ada disini juga, lagi baca buku apa ? “ ucap Annara dengan nada sok asik. Alvano hanya
diam tanpa menghiraukan pertanyaan dari Annara. Annara yang melihat respon Alvano pun
tidak membuatnya diam ia malah mulai bercerita tentang pengalaman lucunya dulu. Annara
tertawa dengan sangat keras Karena hal tersebut membuat mereka menjadi pusat perhatian.
Alvano yang mulai jengah dengan orang disampingnya ini pun langsung berdiri dari duduknya
“ Lo bisa diem ngak, ini perpustakaan bukan kantin dan satu lagi jangan sok kenal sama gua”
ucapnya berlalu meninggalkan Annara seorang diri. Annara pun tersenyum kecil memandang
kepergian Alvano.
Dimalam hari Ketika orang orang sedang tertidur lelap. Namun Berbeda dengan ketiga remaja
ini yang masih larut dalam obrolan mereka disebuah kafe dipusat kota bandung. Mereka sama
seperti remaja lain yang ingin bebas dan menikmati waktu. Disini Mereka bisa berdiskusi dan
berbagi pandangan tanpa batas. Seperti yang terjadi sekarang hingga Mereka tidak menyadari
jika Hari sudah semakin larut jam telah menunjukkan pukul 23.40 dan akhirnya mereka bertiga
memutuskan untuk segera pulang. Selama diperjalanan Alvano telah menerima banyak sekali
dering telpon dari bundanya. Ia tau jika sekarang bundanya itu tengah cemas.
Hujan turun membasahi tubuhnya Ia pun memacu motornya lebih cepat. Namun pada saat ia
sedang melintasi sebuah jembatan ia melihat sosok yang tak asing dimatanya tengah bediri di
ujung jembatan itu. Awalnya ia pikir ia salah lihat namun sepertinya tidak. Ia pun menghentikan
motornya secara mendadak setelah yakin akan sosok yang baru saja ia lihat. Alvano pun turun
dari motornya dan menghampiri gadis tersebut.
“ Lo ngapain disini, ayo pulang gua anter “ teriaknya kepada orang yang berdiri didepannya saat
ini. Suara hujan bergemuruh namun gadis didepannya itu tetep berdiam diri.
“ ANNARA BERHENTI !! “ teriak nya Ketika gadis itu berjalan mundur mendekati ujung
jembatan.
“ pulang, lo ajak gua pulang. bahkan gua gak tau dimana rumah gua sekarang. Kearah mana gua
harus pergi. Jadi lo jangan SOK PEDULI SAMA GUA !!! ucap Annara menggebu gebu.
Alvano bisa merasakan keputusasaan dari orang yang sekarang tengah berdiri didepannya.
Mata itu yang selalu memancarkan kecerian tapi pada saat ini mata itu nampak kosong seperti
tidak ada harapan untuk hidup.
“ Annara gua tau gak tau seberapa besar rasa sakit yang lo rasain tapi gua akan menunjukkan
kalau dunia yang kejam ini masih memiliki harapan buat lo. kalau lo sakit kasih tau gua dan Gua
akan selalu ada disaat lo butuh “ ucap alvano berusaha meyakinkan Annara untuk mengurungkan
niat nya itu.
Annara yang mendengar hal tersebut pun menangis sejadi jadi nya ia terduduk lemas memeluk
kaki nya. Alvano pun berusaha menenangkannya dan memeluk Annara untuk memberikan
kekuatan kepadanya.
“ hari ini mungkin lo bisa mencegah gua tapi lo gak akan bisa mencegah gua lagi nantinya” ucap
Annara dibalik tangisnya. Pelukkan alvano semakin kuat ia tidak tau jika keputusannya hari ini
akan berdampak besar bagi kehidupannya.
“ gua pasti bisa, gua gak akan membiarkan itu terjadi “ ucap alvano bagai janji yang harus ia
tepati. Ditengah langit yang bergemuruh terdapat dua insan yang sedang mengikatkan takdir
mereka masing masing. takdir yang entah itu berakhir Bahagia atau malah sebaliknya.