Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Bab Iv1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan selaput

ketuban keluar dari uterus ibu bersalin. Persalinan yang normal terjadi

pada usia kehamilan cukup bulan/setelah usia kehamilan 37 minggu

atau lebih tanpa penyulit. Pada akhir kehamilan ibu dan janin

mempersiapkan diri untuk menghadapi proses persalinan. Janin

bertumbuh dan berkembang dalam proses persiapan menghadapi

kehidupan di luar Rahim. Ibu menjalani berbagai perubahan fisiologis

selama masa hamil sebagai persiapan menghadapi proses persalinan

dan untuk berperan sebagai ibu. Persalinan dan kelahiran adalah akhir

kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di luar Rahim bagi bayi baru

lahir. Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan

perubahan pada serviks yang membuka dan menipis dan berakhir

dengan lahirnya bayi beserta plasenta secara lengkap Pengalaman

persalinan bisa dialami oleh ibu pertama kali (primi), maupun kedua

atau lebih (multi). (Fauziah, 2015).


2

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah segala sarana dan

prasarana alat atau tempat yang dapat menunjang kesehatan atau

dapat digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan, baik

promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh

pemerintah, pemerintah daerah dan atau masyarakat. Tempat yang

paling ideal untuk persalinan adalah fasilitas kesehatan dengan

perlengkapan dan tenaga yang siap menolong sewaktu-waktu terjadi

komplikasi persalinan. Minimal di fasilitas kesehatan seperti puskesmas

yang mampu memberikan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal

Emergensi Dasar (PONED). (Kemenkes RI,2016).

Menurut the American College Of Obstetricians And

Gynecologists ( ACOG ), Bayi yang akan dilahirkan dirumah berisiko

lebih tinggi untuk mengalami kematian perinatal dan kejang. Bahkan,

angka kematian bayi yang dilahirkan dirumah lebih tinggi tiga kali lipat

dibandingkan yang lahir di fasilitas kesehatan. Selain itu, ibu yang

melahirkan dirumah berisiko lebih besar mengalami perdarahan

pascamelahirkan (ACOG. 2016).

Melahirkan di fasilitas kesehatan merupakan anjuran dari

pemerintah untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

Kematian Bayi (AKB). Landasan hukumnya tertuang dalam Permenkes

No. 97 Tahun 2014 pasal 14 ayat (1) yang berbunyi “Persalinan Harus
3

Dilakukan Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)”. Dan juga

tertujuan dalam permenkes No. 39 Tahun 2016 tentang 12 indikator

keluarga sehat. Pada indikator nomor 2 yaitu “ Ibu Melakukan Proses

Persalinan Di Fasilitas Kesehatan”. (Kemenkes RI, 2016).

Menurut UNICEFN mengawali tahun 2019 terdapat 395.000

persalinan terjadi diseluruh dunia. Hamper setengah kelahiran ini

diestimasikan berasal dari 8 negara diseluruh dunia yaitu, India, China,

Nigeria, Indonesia, Amerika serikat dan Republik Kongo ( WHO, 2019)

Berdasarkan Profil kesehatan indonesia Persalinan yang ditolong

oleh tenaga kesehatan pada tahun 2020 di Indonesia sebesar 89,8%.

Sedangkan ibu hamil yang menjalani persalinan dengan ditolong oleh

tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan sebesar 86%. Dapat

dikatakan bahwa masih terdapat 3,8% persalinan yang ditolong tenaga

kesehatan namun tidak dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Selisih ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019 yaitu

sebesar 2,2%. Pada tahun tersebut, capaian persalinan ditolong tenaga

kesehatan sebesar 90,95% dan capaian persalinan ditolong tenaga

kesehatan di fasyankes sebesar 88,75%. Indikator persalinan ditolong

nakes di fasyankes di Indonesia pada tahun 2020 belum memenuhi

target RENSTRA 2020 yaitu sebesar 86% terhadap target 87%.

Provinsi DKI Jakarta memiliki capaian tertinggi sebesar 99,6%,


4

sedangkan Maluku memiliki capaian terendah sebesar 31,4%. Terdapat

perbedaan yang cukup signifikan antara kedua provinsi tersebut.

Provinsi dengan capaian tinggi pada umumnya berada di regional barat,

sedangkan provinsi dengan capaian rendah sebagian besar berada di

wilayah timur. ( Profil kesehatan Indonesia, 2020)

Persentase perempuan berumur 15-49 tahun yang pernah kawin

di Maluku dan pertolong kelahiran terakhir tahun 2019 menunjukkan

bahwa sebagian besar persalinan wanita umur 15-49 tahun ditolong

oleh bidan (48,77 persen). Proses persalinan seharusnya dilakukan oleh

tenaga medis seperti dokter, bidan atau tenaga medis lain yang terlatih.

Namun demikian, proses persalinan yang dilakukan bukan oleh tenaga

medis masih cukup tinggi yaitu sebesar 32,65 persen. Proses

persalinan bukan oleh tenaga medis biasanya dilakukan oleh dukun,

baik terlatih atau tidak, termasuk proses persalinan yang dibantu oleh

kerabat atau keluarga. ( BPS kesehatan Provinsi Maluku, 2019 ).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurasih, Endang

Nurrochmi (2017). bahwa ibu bersalin menyukai persalinan di rumah

dengan alasan kepraktisan dan kenyamanan. Masih tererdapat

pengaruh budaya terhadap keputusan ibu memilih persalinan di rumah.

Bidan diharapkan dapat melakukan pemberdayaan pada ibu hamil.


5

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Syukaisih, Alhidayati,

Elmaia Kursani, Muhamad Ali (2018). didapatkan bahwa pengetahuan

ibu bersalin di rumah sudah baik, tingkat pendidikan tidak berpengaruh,

sikap negatif, jarak tempat tinggal jauh, ketersediaan fasilitas kesehatan

pemberi layanan persalinan terbatas, dukungan suami/keluarga bukan

ke fasilitas kesehatan dan pendapatan keluarga tidak berpengaruh

terhadap pemilihan tempat bersalin.

Berdasarkan hasil wawancara awal dengan tenaga kesehatan di

Puskesmas Ameth saat pengambilan Data Awal tanggal 04 Agustus

2022 bahwa terdapat 7 desa yang termasuk dalam Wilayah Kerja

Puskesmas Ameth pada tahun 2020 kasus persalinan di rumah pada

Wilayah Kerja Puskesmas Ameth adalah 19 ibu bersalin sedangkan

pada tahun 2021 kasus persalinan di rumah sebanyak 23 ibu bersalin,

dengan jumlah ibu bersalin di Puskesmas Ameth adalah 5 ibu bersalin

dan kasus tersebut tercatat sudah bulan januari sampai bulan juli

2022. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, desa berada di Wilayah

Kerja Puskesmas Ameth terletak di pesisir pantai dan mayoritas

pekerjaan warga disana adalah Nelayan Dan Petani. Oleh karena itu,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Studi Kualitatif

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan Di Rumah Pada Wilayah

Kerja Puskesmas Ameth “


6

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini rumusan masalah yang

dapat diambil yaitu ’’ Bagaimanakah faktor-faktor yang mempengaruhi

persalinan di rumah Pada Wilayah Kerja Puskesmas Ameth “

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Di Rumah Pada Wilayah Kerja Puskemas Ameth ?

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis Pengetahuan Ibu Tentang Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Persalinan Di Rumah.

b. Menganalisis Ekomoni Ibu Tentang Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Persalinan Di Rumah.

c. Menganalisis Dukungan Suami Atau Keluarga Ibu Tentang

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan Di Rumah.


7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Puskesmas

Dapat memberikan masukan untuk rencana kegiatan program dan

intervensi yang harus dilakukan terkait dengan penolong persalinan di

Puskesmas

2. Bagi Peneliti Lain.

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran bagi peneliti

selanjutnya dan sebagai bahan untuk memperluas wawasan

pengetahuan untuk melanjutkan penelitian yang akan dilakukan di

wilayah Kota Ambon

3. Bagi Pelayanan Kesehatan.

Penelitian ini dapat menambah ilmu dalam bidang psikologi

keperawatan maternitas serta dapat mengembangkan teori-teori

psikologi keperawatan.

4. Bagi Peneliti.

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta

dapat mengaplikasikan dan mensosialisasi teori yang diperoleh

selama perkuliahan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Persalinan

1. Persalinan

a. Pengertian

Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita

melahirkan bayi yang diawali dengan kontraksi uterus yang teratur

dan memuncak pada saat pengeluaran bayi sampai dengan pengelu-

aran plasenta dan selaputnya dimana proses persalinan ini akan

berlangsung selama 12 sampai 14 jam (Kurniarum, 2016). Menurut

Mochtar.R persalinan atau disebut dengan partus adalah suatu

proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam

uterus melalui vagina ke dunia luar (Mochtar, 2013).

b. Jenis – jenis Persalinan

Persalinan pada umumnya merupakan proses yang fisiologis

yang terjadi pada akhir kehamilan. Proses persalinan biasanya

diawali dengan kontraksi uterus yang adekuat yang diikuti dengan

adanya pembukaan serviks, kemudian dilanjutkan dengan

pengeluaran hasil konsepsi, dandiakhiri dengan 2 jam post partum

(Kurniarum, 2016). Berikut adalah jenis persalinan:

8
9

1) Persalinan Pervaginam

Persalinan pervaginam disebut juga persalinan

spontan. Persalinan spontan adalah proses pengeluaran janin

secara spontan melalui pervaginam dengan presentasi

belakang kepala tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin

Persalinan normal dimulai dengan kala satu persalinan yang

didefinisikan sebagai pemulaan kontraksi secara adekuat yang

ditandai dengan perubahan serviks yang progresifdan diakhiri

dengan pembukaan lengkap atau 10 centimeter

(Prawirohardjo 2013).

2) Persalinan Bedah Sesar.

Persalinan bedah sesar termasuk dalam persalinan buatan.

Persalinan bedah sesar dikenal dengan istilah sectio sesarea

(SC) yaitu pengeluaran janin melalui insisi yang dibuat pada

dinding abdomen dan uterus. Tindakan ini dipertimbangkan

sebagai pembedahan abdomen mayor (Reeder, 2012)

c. Tanda-tanda Persalinan

Yang merupakan tanda pasti dari persalinan adalah (Kurniarum,

2016):

1). Timbulnya kontraksi uterus

Biasa juga disebut dengan his persalinan yaitu his pembukaan

yang mempunyai sifat sebagai berikut :


10

a) Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut

bagian depan.

b) Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan

c) Sifatnya teratur, inerval makin lama makin pendek dan

kekuatannya makin besar

d) Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau

pembukaan cervix.

e) Makin beraktifitas ibu akan menambah kekuatan

kontraksi. Kontraksi uterus yang mengakibatkan

perubahan pada servix (frekuensi minimal 2 kali dalam 10

menit). Kontraksi yang terjadi dapat menyebabkan

pendataran, penipisan dan pembukaan serviks.

2). Penipisan dan pembukaan serviks

Penipisan dan pembukaan servix ditandai dengan


adanya pengeluaran lendir dan darah sebagai tanda
pemula.

3). Bloody Show (lendir disertai darah dari jalan lahir)

Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis

cervicalis keluar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan

yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin


11

pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa

capillair darah terputus.

d. Faktor-Faktor yang memengaruhi Jenis Persalinan

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap cara persalinan,

yang dapat dibagi menjadi beberapa faktor. Faktor maternal

biologi adalah usia ibu, paritas, jarak kehamilan, tinggi badan (<

145 cm), kelainan jalan lahir (passage). Faktor maternal lain

meliputi status gizi/IMT, anemia, tekanan darah, riwayat obtetrik

buruk, penyakit penyerta, komplikasi persalinan. Hal ini

berperan pada kekuatan saat persalinan (power) Faktor bayi

(passager) antara lain berat badan janin, letak janin dan

kelainan janin. Sedangkan faktor lingkungan dapat berupa

pendidikan, sosial ekonomi, tempat tinggal, rujukan dan

sebagainya (Annisa, 2012). Berikut adalah penjelasan faktor-

faktor yang memengaruhi persalinan:

1) Usia

Usia reproduksi yang optimal bagi seorang ibu untuk

hamil dan melahirkan adalah 20-35 tahun karena pada usia

ini secara fisik dan psikologi ibu sudah cukup matang dalam

menghadapi kehamilan dan persalinan. Pada usia <20

tahun organ reproduksi belumsempurna secara keseluruhan


12

dan perkembangan kejiwaan belum matang sehingga belum

siap menjadi ibu dan menerima kehamilannya. Usia >35

tahun organ reproduksi mengalami perubahan karena

proses menuanya organ kandungan dan jalan lahir kaku

atau tidak lentur lagi. Selain itu peningkatan pada umur

tersebut akan mempengaruhi organ vital dan mudah terjadi

penyakit sehingga beresiko mengalami komplikasi pada ibu

dan janin (Annisa, 2012).

2) Paritas
Paritas menunjukkan jumlah anak yang pernah

dilahirkan oleh seorang wanita. Paritas merupakan factor

penting dalam menentukan kondisi ibu dan janin selama

kehamilan maupun selama persalinan. Pada ibu primipara

atau bersalin pertama kali, belum pernah melahirkan maka

kemungkinan terjadinya kelainan dan komplikasi cukup

besar baik pada kekuatan his (power), jalan lahir (passage)

dan kondisi janin (passanger). Informasi yang kurang

tentang persalinan dapat memengaruhi proses persalinan

(Kusumawati, 2014).
13

3) Jarak Kehamilan

Seorang wanita yang hamil dan melahirkan kembali

dengan jarak yang pendek dari kehamilan sebelumnya akan

memberikan dampak yang buruk terhadap kondisi

kesehatan ibu dan bayi. Hal ini disebabkan karena bentuk

dan fungsi organ reproduksi belum kembali dengan

sempurna sehingga fungsinya akan terganggu apabila

terhadi kehamilan dan persalinan kembali. Jarak antara dua

persalinan yang terlalu dekat menyebabkan meningkatnya

anemia yang dapat menyebabkan BBLR, kelahiran preterm,

dan lahir mati yang mempengaruhi proses persalinan dari

faktor bayi. Sehingga wanita membutuhkan 2-3 tahun dalam

memulihkan tubuhnya dan mempersiapkan dirinya pada

persalinan berikutnya dan memberikan kesempatan pada

luka untuk sembuh dengan baik. (Kusumawati, 2014).

B. Tinjauan umum tentang faktor penyebab ibu bersalin di rumah

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia


14

yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman,rasa dan raba

(Notoatmodjo, 2012).

Menurut Bloom dan Skinner pengetahuan adalah

kemampuan seseorang untuk mengungkapkan kembali apa

yang diketahuinya dalam bentuk bukti jawaban baik lisan

atau tulisan, bukti atau tulisan tersebut merupakan suatu

reaksi dari suatu stimulasi yang berupa pertanyaan baik lisan

atau tulisan (Notoatmodjo, 2012)

a. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan mempunyai 6

(enam) tingkatan, yaitu :

1) Tahu (Know) adalah mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Untuk mengukur orang tahu tentang apa

yang dipelajari antara lain dengan menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan.

2) Memahami (Comprehension) adalah kemampuan untuk

memahami secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (Aplication) adalah kemampuan untuk

mengguankan materi yang telah dipelajari pada situasi dan

kondisi yang sebanarnya


15

4) Anilisis (Analysis) adalah kemampuan untuk menjabarkan

materi atau objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih

di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada

kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (Synthesis) adalah kemammpuan untuk meletakkan

atau meghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (Evaluation) adalah kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi objek.

c. Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan


Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut

Notoatmodjo (2012) :

1. Faktor Internal

a) Pendidikan

Tokoh pendidikan abad 20 M. J. Largevelt yang

dikutip oleh Notoatmojo (2010) mendefinisikan bahwa

pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,

perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada

anak yang tertuju kepada kedewasaan. Sedangkan

GBHN Indonesia mendefinisikan lain, bahwa

pendidikan sebagai suatu usaha dasar untuk menjadi


16

kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar

sekolah dan berlangsung seumur hidup.

b) Minat

Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau

keinginan yang tinggi terhadap sesuatu dengan

adanya pengetahuan yang tinggi didukung minat yang

cukup dari seseorang sangatlah mungkin seseorang

tersebut akan berperilaku sesuai dengan apa yang

diharapkan.

c) Pengalaman

Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami

seseorang, mengatakan bahwa tidak adanya suatu

pengalaman sama sekali. Suatu objek psikologis

cenderung akan bersikap negatif terhadap objek

tersebut untuk menjadi dasar pembentukan sikap

pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan

yang kuat. Karena itu sikap akan lebih mudah

terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut dalam

situasi yang melibatkan emosi, penghayatan,


17

pengalaman akan lebih mendalam dan lama

membekas.

d) Usia

Usia individu terhitung mulai saat dilahirkan

sampai saat berulang tahun. Semakin cukup umur

tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan

lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi

kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih

dewasa akan lebih dipercaya daripada orang yang

belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai

akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya,

makin tua seseorang maka makin kondusif dalam

menggunakan koping terhadap masalah yang

dihadapi.

2. Faktor Eksternal

a) Ekonomi Dalam memenuhi kebutuahan primer

ataupun sekunder, keluarga dengan status

ekonomi baik lebih mudah tercukupi dibanding

dengan keluarga dengan status ekonomi rendah,

hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan


18

informai termasuk kebutuhan sekunder. Jadi dapat

disimpulkan bahwa ekonomi dapat mempengaruhi

pengetahuan seseorang tentang berbagai

hal.

b) Informasi Informasi adalah keseluruhan makna,

dapat diartikan sebagai pemberitahuan seseorang

adanya informasi baru mengenai suatu hal

memberikan landasan kognitif baru bagi

terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.Pesan-

pesan sugestif dibawa oleh informasi tersebut

apabila arah sikap tertentu. Pendekatan ini

biasanya digunakan untuk menggunakan

kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi

yang berpengaruh perubahan perilaku, biasanya

digunakan melalui media masa.

c) Kebudayaan/Lingkungan Kebudayaan dimana kita

hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pengetahuan kita.Apabila dalam suatu

wilayah mempunyai budaya untuk selalu menjaga

kebersihan lingkungan maka sangat mungkin


19

berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi

atau sikap seseorang .

2. Ekomoni

a. Pengertian Ekonomi

Ekonomi adalah aktivitas manusia yang berhubungan

dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang

dan jasa. Ekonomi secara umum atau secara khusus adalah

aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga

Ekonomi juga dikatakan sebagai ilmu yang menerangkan

cara-cara menghasilkan, mengedarkan, membagi serta

memakai barang dan jasa dalam masyarakat sehingga

kebutuhan materi masyarakat dapat terpenuhi sebaik-

baiknya. Kegiatan ekonomi dalam masyarakat adalah

mengatur urusan harta kekayaan baik yang menyangkut

kepemilikkan, pengembangan maupun distribusi

Manusia hidup dalam suatu kelompok yang membentuk

suatu sistem. Sistem secara sederhana dapat diartikan

sebagai interaksi, kaitan, atau hubungan dari unsurunsur

yang lebih kecil membentuk satuan yang lebih besar dan

komplek sifatnya. Dengan demikian sistem ekonomi adalah

interaksi dari unit-unit yang kecil (para konsumen dan


20

produsen) ke dalam unit ekonomi yang lebih besar disuatu

wilayah tertentu.

Adapun ekonomi masyarakat adalah sistem ekonomi

yang berbasis pada kekuatan ekonomi masyarakat. Dimana

ekonomi masyarakat sendiri adalah sebagian kegiatan

ekonomi atau usaha yang dilakukan masyarakat kebanyakan

yang dengan cara swadaya mengelola sumber daya ekonomi

apa saja yang dapat diusahakan, yang selanjutnya disebut

sebagai usaha kecil dan menengah (UKM) terutama

meliputi24 sektor pertanian, perkebunan, peternakan,

kerajinan, makanan dan sebagainya. Tujuan dari

perekonomian adalah untuk mensejahterakan dan memenuhi

kebutuhan hidup masyarakat, serta mencapai kemudahan

dan kepuasan. Dengan terpenuhinya kebutuhan masyarakat

maka akan tercipta kesejahteraan kelangsungan hidup yang

produktif.

3. Dukungan Suami/Keluarga

Dukungan merupakan suatu bentuk kenyamanan, perhatian,

penghargaan, ataupun bantuan yang diterima individu dari orang yang

berarti, baik secara perorangan maupun kelompok. Dukungan berasal

dari dukungan keluarga internal, misalnya dukungan dari suami atau


21

istri dari dukungan dari saudara - saudara. (Saragih R. 2017). Bentuk

dukungan yaitu:

a. Dukungan Emosional

Dukungan emosinal berupa ungkapan empati, kepedulian,

dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan.

b. Dukungan Penilaian

Dukungan penghargaan diungkapkan lewat ungkapan

hormat atau penghargaan positif untuk orang lain dan dorongan

untuk maju. Selain itu dukungan dapat berupa persetujuan atas

gagasan atau perasaan individu, dan perbandingan positif

seseorang dengan orang lain.

Misalnya, jika merasa bahwa keadaannya buruk, ternyata ada

orang lain yang lebih buruk lagi keadaannya, sehingga orang

terkena musibah tetap bisa bangkit dan menambah kepercayaan

dirinya.

c. Dukungan Instrumental

Dukungan instrumental adalah bantuan yang secara

langsung diberikan pada seseorang. Misalnya, pinjaman uang

kepada orang yang membutuhkan atau memberi pekerjaan

kepada orang yang menganggur.

d. Dukungan Informasi
22

Dukungan informasi merupakan bantuan informasi. Misalnya

pemberian nasihat, saran, pengetahuan dan petunjuk.

Mekanisme dukungan yaitu:

1) Mediator Perilaku

Mediator perilaku yaitu dukungan yang mengajak

individu untuk mengubah perilaku yang jelek dan bersedia

meniru yang baik. Misalnya, menjaga kebersihan rumah,

berhenti merokok atau berhenti menggunakan narkoba.

2) Dukungan Psikologis

Dukungan psikologis bertujuan untuk meningkatkan

harga diri dan menjembatani suatu interaksi yang bermakna.

Misalnya, suami mengantar istrinya untuk mengecek

kesehatan selama kehamilan.

3) Dukungan Fisiologis

Dukungan fisiologis yaitu membantu relaksasi terhadap

sesuatu yang mengancam dalam upaya meningkatkan sistem

imun seseorang.
BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan

antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-

penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2018).

Variabel Independen Variabel Dependen

1.Pengetahuan.
Persalinan di
2. ekonomi Rumah

3. dukungan suami /
kelauraga

Gambar 3.1. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Hubungan

23
24

B. Defenisi Operasional
3.1 Tabel Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Alat Ukur


Operasional

independen

Pengetahuan Tinggi rendahnya Wawancara


pendidikan seseorang
akan mempengaruhui
penerimaan informasi
kesehatan yang
diberikan.

Ekonomi Jumlah tanggungan Wawancara


rumah tangga dan
pendapatan rumah
tangga yang
dihubungkan dengan
tingkat
kesejahteraan.

Dukungan suami / Pemberian Wawancara


keluarga dorongan,motivasi atau
semangat kepada ibu
bersalin.

Dependen

Persalinan di rumah Pemilihan tempat


persalinan
25
26

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Jenis penelitian ini yaitu kualitatif. menurut Sugiyono penelitian kualitatif

adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah dan

data yang diperoleh cenderung data kualitatif dengan teknik analisis data yang

bersifat kualitatif, Sugiyono (2019).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

fenomologi. Pendekatan fenomologi adalah salah satu jenis pendekatan

kualitatif dimana dalam pendekatan jenis ini peneliti melakukan sebuah

observasi kepada partisipan untuk mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi

dalam hidup partisipan tersebut. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk

pengumpulan data oleh peneliti yang kemudian diolah untuk menemukan

makna dari apa yang telah dikemukakan oleh partisipan. (Sugiyono, 2019).

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Ameth

2. Waktu

Penelitiaan yang akan dilaksanakan pada bulan November 2022


27

C. Populasi dan informan

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini merupakan jumlah ibu bersalin di wilayah

kerja puskesmas ameth Berjumlah 5 orang

2. Informan

Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang Ibu hamil di Rumah

pada wilayah kerja puskesmas Ameth. Penentuan 5 orang Ibu bersalinl

tersebut berdasarkan teori dari Dukes dalam Yati Afiyanti dan Imami Nur

Rachmawati (2014) yaitu 1 sampai 10 partisipan perlukan untuk usulan

fenomenologi. Penentuan informan dalam penelitian ini berdasarkan jenis

sampel purposif. Sampel purposif yaitu sampel yang dipilih berorientasi pada

tujuan penelitian. Individu siseleksi atau dipilih secara sengaja karena

memiliki pengalaman yang sesuai dengan fenomena yang diteliti.

A. Sumber Data

Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan pengumpulan data primer

dan data sekunder. Data primer diperoleh berdarkan hasil wawancara yaitu

keterangan dan informasi yang didapat secara lisan dari informan melalui

pertemuan dan percakapan serta observasi dimana peneliti dapat mengamati

situasi dan keadaan disekitar. Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan

yang berkaitan dengan masalah yang di teliti. Untuk membantu selama proses

pengumpulan data, peneliti menggunakan panduan wawancara yang berisi

pertanyaan yang berkaitan dengan topic yang akan diteliti (Moleong, 2017).
28

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat berupa wawancara, observasi,

diskusi kelompok terfokus dan studi dokumen. Sedangkan instrumen

pengumpul data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data. Karena berupa alat, maka instrumen dalam penelitian ini adalah

pedoman wawancara, camera photo dan perekaman audio. Pada

penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara dan observasi.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti in-

gin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin menggali hal yang

lebih mendalam dengan jumlah informannya relatif sedikit. Wawancara

dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat

dilakukan dengan tatap muka maupun melalui alat komunikasi berupa

telepon. Observasi merupakan kegiatan dengan menggunakan pancain-

dera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh in-

formasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian (Masturoh

& Anggita, 2018).

C. Teknik Analisa Data

Tahapan dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian

data (data display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion

drawing/ verification) (Masturoh & Anggita, 2018).


29

1) Reduksi Data

Reduksi data adalah proses analisis untuk memilih,

memusatkan perhatian, menyederhanakan, mengabstraksikan serta

mentransformasikan data yang muncul dari catatan-catatan

lapangan. Mereduksi data berarti membuat rangkuman, memilih hal-

hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, mencari tema dan

pola, serta membuang yang dianggap tidak perlu. Dengan demikian,

data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesisifik

dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data

selanjutnya serta mencari data tambahan jika diperlukan.

2) Penyajian Data

Penyajian Data Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya

adalah penyajian data (data display). Penyajian data dilakukan agar data

hasil reduksi terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga

makin mudah dipahami. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk ura-

ian narasi, bagan, hubungan antar kategori, diagram alur (flow chart), dan

lain-lain. Penyajian data dalam bentuk-bentuk tersebut akan memudahkan

peneliti memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja penelitian se-

lanjutnya.

3) Verifikasi Data

Verifikasi Data Langkah berikutnya dalam proses analisis data kuali-

tatif adalah menarik kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan veri-


30

fikasi data. Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara dan

akan berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap

pengumpulan data berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah

yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila kesimpulan yang dikemukakan

pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten

dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali ke lapangan maka

kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang tepat.

D. Etika Penelitian

Menurut (Heryana, 2019) seseorang dalam melakukan penelitian

menekankan prinsip-prinsip etika penelitian meliputi:

1) Lembar persetujuan (Inform Consent)

Setiap informan diberikan hak untuk menyetujui atau menolak ikut serta

untuk menjawab setiap pertanyaan yang akan ditanyakan pada saat

wawancara dengan menandatangani lembar persetujuan kesediaan men-

jadi informan yang telah disiapkanoleh peneliti.

2) Tanpa Nama

Untuk menjaga identitas informan, peneliti tidak mencantumkan nama

informan pada lembar pengumpulan data yang di isi. Hanya mencantumkan

kode pada lembar tersebut serta inisial nama informan.

3) Beneficence / Keuntungan

Penelitian yang dilakukan mempunyai keuntungan bagi peneliti

maupun informan penelitian. Sebelum proses wawancara berlangsung,


31

peneliti memberi beberapa penjelasan terkait manfaat dan keuntungannya

bagi informan dan peneliti. Keuntungan penelitian untuk informan adalah in-

forman dapat mengetahui factor penyebab persalian di rumah .Keuntungan

untuk peneliti adalah sebagai upaya untuk menjawab pertanyaan penelitian

terhadap factor penyebab persalinan di rumah pada ibu.

4) Maleficence

Peneliti memperhatikan dan menghindari bahaya-bahaya bagi infor-

man. Peneliti menanyakan kepada informan apakah terdapat masalah saat

menjawab pertanyaan, jika tidak ada masalah, maka informan dapat melan-

jutkan menjawab pertanyaan.

5) Confidentialy

Peneliti menjaga kerahasiaan informasi informan, hanya ada beberapa data

tertentu yang dapat dicantumkan sebagai hasil peneliti.


32
BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian
1. Perspektif Mengenai analisis faktor – faktor yang

mempengeruhi persalinan di rumah pada wilayah kerja

puskesmas Ameth.

a. Pengetahuan Ibu Bersalin terhadap persalinan

Terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan kepada para

informan tentang Pengetahuan Ibu hamil terhadap persalinan,

yaitu:

1) Apa yang ibu ketahui tentang persalinan?

2) Siapa yang menolong ibu dalam proses persalinan ?

mengapa !

3) Mengapa ibu memilih rumah sendiri untuk melakukan

persalinan ?

4) Apakah ibu tahu tentang dampak atau bahaya dari persalinan

di rumah sendiri? dan kenapa tidak mau melakukan

persalinan di fasilitas kesahatan?

Berikut ini adalah ungkapan oleh informan tentang Apa

yang ibu ketahui tentang Persalinan ? adalah sebagai berikut :


33

Informan 1 : Melahirkan …

Informan 2 : Proses persalinan ade…

Informan 3 : Melahirkan to…

Informan 4 : yah..Proses melahirkan…

Informan 5 : Iya.. Proses melahirkan…

Berikut ini adalah ungkapan oleh informan tentang siapa

yang menolong ibu dalam proses persalinan ? mengapa ! adalah

sebagai berikut :

Informan 1 : eee mama biang… kerena mama biang bagus untuk

Apa persalinan dan bisa urus sampe selesai

persalinan

Informan 2 : Bidan.. karna lebih pengalaman

Informan 3 : Bidan… karena lebih aman

Informan 4 : Bidan … karena fasilitasnya lengkap

Informan 5 : Bidan.. karna lebih praktis dan lebih aman

Berikut ini adalah ungkapan oleh informan tentang

mengapa ibu memilih rumah sendiri untuk proses melahirkan ?

dan kenapa tidak mau melakukan persalinan di fasilitas

kesahatan?

Informan 1 : Rasa nyaman karna ada orang tua disamping


34

sama suami ya begitu sa ibu sus… tidak ibu sus ..

sudah diputuskan dari pertama melahirkan di rumah..

Informan 2 :Karna merasa nyaman ade… seng ade karena

sudah terbiasa di rumah sendiri …

Informan 3 : karena rasa nyaman,ada sodara – sodara yang

lia katong … Rasa nyaman di rumah sendiri.

Informan 4 : Supaya ada penyemangat.. seng nona beta

merasa nyaman di rumah karna ada penyemangat

dari keluarga…

Informan 5 : Karena kalau di Rumah Sakit seperti kaya rasa

ketakutan

Berikut ini adalah ungkapan oleh informan Apakah ibu tau

tentang dampak dan bahaya dari persalinan di rumah sendiri ?

seperti Apa !

Informan 1 : Iya… persalinan di rumah bisa mengalami

perdarahan ya itu saja ..

Informan 2 : Seng tau ade …

Informan 3 : Seng tau to…

Informan 4 : Kurang tau nona…

Informan 5 : Seng tau ade…


35

b. Ekonomi Ibu Bersalin terhadap persalinan

Terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan kepada para

informan tentang ekonomi ibu terhadap persailinan yaitu:

1.) Berapakah jumlah anggota yang tinggal serumah ?

2.) Apa pekerjaan ibu dan bapak ?

3.) Berapakah pengahasilan yang diterima ?

4.) Berapakah biaya Persalinan di rumah ?

Berikut ini adalah ungkapan oleh informan tentang berapakah

jumlah anggota yang tinggal di serumah ? adalah sebagi berikut :

Informan 1 : Lima …

Informan 2 : Empat orang ade …

Informan 3 : Katong ada tujuh orang …

Informan 4 : Enam orang …

Informan 5 : Lima…

Berikut ini adalah ungkapan oleh informan tentang apa

pekerjaan ibu dan bapak ? adalah sebagai berikut :

Informan 1 : Kalau bapa pengemudi spit boot sedangkan saya ibu

rumah tangga..

Informan 2 : Tukang ojek ade… ibu rumah tangga

Informan 3 : Nelayan

Informan 4 : Tukang ojek.. ibu rumah tangga


36

Informan 5 : Tukang ojek ..

Berikut ini adalah ungkapan oleh informan tentang berapakah

pengahasilan yang diterima ? adalah sebagai berikut :

Informan 1 : kalau perhari untuk suami lima ratus

Informan 2 : kurang lebih lima ratus ribu

Informan 3 : tergantung.. kadang bisa tiga ratus kadang lima

ratus

Informan 4 : tiga ratus

Informan 5 : kalau perhari tujuh puluh ribu..

Berikut ini adalah ungkapan oleh informan tentang berapakah

biaya persalinan di rumah ? adalah sebagai berikut :

Informan 1 :kalau untuk biaya persalinan di rumah…anak laki –

laki satu juta sedangkan perempua lima ratus ribu …

Informan 2 : lima ratus ribu ade …

Informan 3 : ee lima ratus ribu nona…

Informan 4 : kalau untuk laki – laki itu lima ratus sedangkan untuk

perempuan dua setengah

Informan 5 : dua juta tujuh ratus …

b. Dukungan suami atau keluarga terhadap persalinan

Terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan kepada para

informan tentang dukungan suami atau keluarga terhadap

persalinan yaitu:
37

1.) Apakah suami atau keluarga membantu memberikan infor-

masi tentang tempat persalina yang baik ? seperti apa !

2.) Apakah persalinan dirumah sendiri merupakan keinginan ibu

3.) Apakah suami atau kelauarga mendukung proses persalinan

di rumah ? seperti apa !

Berikut ini adalah ungkapan oleh informan tentang

Apakah suami atau keluarga membantu memberikan informasi

tentang tempat persalina yang baik ? seperti apa ! adalah

sebagai berikut :

Informan 1 : iya.. seperti di rumah sakit tapi sudah keputusan

untuk melahirkan di rumah

Informan 2 : iya ada ade

Informan 3 : seng ada nona… Cuma dong mau bersalin dimana

Informan 4 : ya… kaya dong suru beta melahirkan di rumah sakit

kaseng di rumah tapi beta lebih memilih melahirkan

dirumah saja…

Informan 5 : iya ..laki bilang kalau melahirkan di rumah sakit itu

lebih aman, lebih lebih terjangkau tapi beta lebih

memilih di rumah
38

Berikut ini adalah ungkapan oleh informan tentang

Apakah persalinan dirumah sendiri merupakan keinginan ibu ?

adalah sebagai berikut :

Informan 1 : iya… sudah keinginan dari semula untuk

melahirakan di rumah

Informan 2 : keinginan bersama

Informan 3 : keinginan beta deng beta pung laki to …

Informan 4 : keinginan sendiri

Informan 5 : keinginan sendiri

Berikut ini adalah ungkapan oleh informan tentang

Apakah suami atau kelauarga mendukung proses persalinan di

rumah ? seperti apa !adalah sebagai berikut :

Informan 1 : iya.. suami mendukung maupun keluarga

mendukung persalinan di rumah

Informan 2 : sangat mendukung… memberikan dorongan dan

semangat ...

Informan 3 : mendukung…memberikan semangat

Informan 4 : ya .. kasih penyemangat, dorongan dan

dukungan

Informan 5 : ada yang seng mendukung ada yang mendukung.


39

B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara optimal, akan tetapi penelitian ini

tidakterlepas dari keterbatasan - keterbatasan. Berikut adalah

keterbatasan yang ada dalam penelitian ini :

1. Kesulitan untuk mengakses data sekunder seperti laporan hasil

wawancara, dikarenakan wawancara yang dilakukan dengan

menggunakan perekaman suara yang nantinya jawaban dari informan

yang sudah direkam akan didengarkan kembali kemudian diketik

dalam bentuk kata di Microsof word.

2. Informan pada penelitian ini berjumlah 5 orang ibu bersalin di Wilayah

Kerja Puskesmas Ameth Kesulitan yang ditemukan oleh peneliti

berupa sulitnya menentukan informan dalam penelitian ini,

dikarenakan informan yang saya teliti merupakan seorang ibu dan

beberapa dari informan sulit untuk mencocokkan waktu karena sibuk

dengan urusan.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan Di Rumah Pada


Wilayah Kerja Puskesmas Ameth

1. Pengetahuan Ibu bersalin terhadap persalinan di rumah

Berdasarkan jawaban dari 5 informan mengatakan bahwa


informan memahami mengenai persalinan, hal ini sesuai dengan
pernyataan informan 1, 2, 3, 4, 5, dan mengatakan proses persalinan
yang baik harus di tolong oleh bidan sesuai dengan pernyataan
informan 2, 3, 4, 5. Alasan informan memilih bersalin di rumah karena
rasa nyaman dan aman, Namun mereka tidak tahu dampak dan bahaya
yang akan terjadi terhadap persalinan di rumah sendiri.
Menurut asumsi peneliti bahwa informan memiliki pengetahuan
yang baik mengenai apa itu persalinan dan di tolong oleh bidan Namun
mereka tidak tahu dampak dan bahaya yang akan terjadi terhadap
persalinan di rumah sendiri dari beberapa infroman pernah
menjalaninya.
Hal ini sesuai dengan penelitian menurut Notoadmodjo (2007)
yang berpendapat bahwa pengetahuan adalah kesan di dala, pikiran
manusia sebagai hasil penggunaan pancainderanya yang berbeda
kepercyaan ( beliefs ), tak hayul ( supertitions ) dan penerangan yang
keliru ( misinformations .
2. Faktor ekonomi Terhadap persalinan di rumah
Berdasarkan jawaban dari 5 informan bahwa Faktor Ekonomi
menjadi salah satu masalah dalam kehidupan seseorang, termasuk ibu
yang bersalin dalam penelitian ini. Jumlah anggota keluarga yang
banyak juga mempengaruhi ekonomi, pekerjaan suami ibu bersalin
41

beragam ada yang menjadi tukan ojek,spit boot, hingga Nelayan


dengan penghasilan yang tidak menentu setiap bulan. Rata – rata
penghasilannya yakni sebesar Rp.300.000,- sampai Rp 3.000.000,-.
Menurutnya penghasilan tersebut sangat pas – pasan untuk kebutuhan
sehari – sehari.
Menurut asumsi peneliti Dengan keadaan dan status ekonomi
tersebut ibu lebih memilih bersalin di rumah sendiri, ini dikarenakan
biaya persalinan di faslitas kesehatan lebih mahal, berbeda dengan
persalinan di rumah yang memiliki tarif dengan bayaran seikhlasnya.
Menurut fauzi dalam chaerunnisa ( 2008). Keadaan ekonomi
juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat.
Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat merencanakan persalinan
dengan tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainya dengan
baik. Dengan adanya perencaan yang baik sejak awal, membuat
tabungan bersalin, maka persalinan dapat berjalan dengan baik.
3. Faktor dukungan suami dan keluarga terhadap persalinan di rumah
Berdasarkan jawaban penelitian dari 5 informan menujukan
bahwa sebagian besar Dukungan Suami Dan Keluarga memberikan
informasi tentang tempat persalinan yang baik sesuai dengan jawaban
informan 1, 2, 4, dan 5 sedangkan persalinan di rumah merupakan
keinginan ibu bersalin sendiri. Adapun dukungan suami dan keluarga
memberikan semangat, dukung dan dorongan saat proses persalinan di
rumah sesuai yang disampaikan informan.
Hal ini sesuai dengan penelitian menurut Notoadmodjo (2003)
yang berpendapat bahwa Setiap individu sejak lahir berada di dalam
suatu kelompok, terutama kelompok keluarga. Kelompok ini akan
membuka kemungkinan untuk dipengaruhi dan mempengaruhi.
Demikian pula perilaku individu tersebut terhadap masalah – masalah
42

kesehatan termasuk kebiasaan-kebiasaan tiap angggota keluarga


terhadap kesehatan.

B. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan Di Rumah Pada


Wilayah Kerja Puskesmas Ameth.

1. Pengetahuan Ibu bersalin terhadap persalinan di rumah

Berdasarkan jawaban dari informan mengatakan bahwa informan


memahami mengenai Persalinan, hal ini sesuai dengan pernyataan
oleh informan dan mengatakan proses persalinan yang baik harus di
tolong oleh bidan sesuai dengan pernyataan sebagian informan.
Alasan informan memilih bersalin di rumah karena rasa nyaman dan
aman, Namun mereka tidak tahu dampak dan bahaya yang akan
terjadi terhadap persalinan di rumah sendiri.
Hal ini sesuai dengan penelitian menurut Notoadmodjo (2007)
yang berpendapat bahwa pengetahuan adalah kesan di dala, pikiran
manusia sebagai hasil penggunaan pancainderanya yang berbeda
kepercyaan ( beliefs ), tak hayul ( supertitions ) dan penerangan yang
keliru ( misinformations) .
2. Faktor ekonomi Terhadap persalinan di rumah
Berdasarkan hasil penelitian bahwa Faktor Ekonomi menjadi
salah satu masalah dalam kehidupan seseorang, termasuk ibu yang
bersalin dalam penelitian ini. Jumlah anggota keluarga yang banyak
juga mempengaruhi ekonomi, pekerjaan suami ibu bersalin beragam
ada yang menjadi tukan ojek,spit boot, hingga Nelayan dengan
penghasilan yang tidak menentu setiap bulan. Rata – rata
penghasilannya yakni sebesar Rp.300.000,- sampai Rp 3.000.000,-.
43

Menurutnya penghasilan tersebut sangat pas – pasan untuk


kebutuhan sehari – sehari.
Menurut fauzi dalam chaerunnisa ( 2008). Keadaan ekonomi juga
selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat.
Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat merencanakan
persalinan dengan tenaga kesehatan dan melakukan persiapan
lainya dengan baik. Dengan adanya perencaan yang baik sejak awal,
membuat tabungan bersalin, maka persalinan dapat berjalan dengan
baik.
3. Faktor dukungan suami dan keluarga terhadap persalinan di rumah
Berdasarkan hasil penelitian menujukan bahwa sebagian
besar Dukungan Suami Dan Keluarga memberikan informasi tentang
tempat persalinan yang baik sesuai dengan jawaban sebagian
sebasar informan sedangkan persalinan di rumah merupakan
keinginan ibu bersalin sendiri. Adapun dukungan suami dan keluarga
memberikan semangat, dukung dan dorongan saat proses persalinan
di rumah sesuai yang disampaikan informan.
Hal ini sesuai dengan penelitian menurut Notoadmodjo
(2003) yang berpendapat bahwa Setiap individu sejak lahir berada di
dalam suatu kelompok, terutama kelompok keluarga. Kelompok ini
akan membuka kemungkinan untuk dipengaruhi dan mempengaruhi.
Demikian pula perilaku individu tersebut terhadap masalah – masalah
kesehatan termasuk kebiasaan-kebiasaan tiap angggota keluarga
terhadap kesehatan.
BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa informan memahami
mengenai Persalinan, hal ini sesuai dengan pernyataan oleh
informan dan mengatakan proses persalinan yang baik harus di
tolong oleh bidan sesuai dengan pernyataan sebagian informan.
Alasan informan memilih bersalin di rumah karena rasa nyaman
dan aman, Namun mereka tidak tahu dampak dan bahaya yang
akan terjadi terhadap persalinan di rumah sendiri.
2. Dari hasil penelitian ini
Berdasarkan hasil penelitian bahwa Faktor Ekonomi menjadi salah
satu masalah dalam kehidupan seseorang, termasuk ibu yang
bersalin dalam penelitian ini. Jumlah anggota keluarga yang
banyak juga mempengaruhi ekonomi, pekerjaan suami ibu bersalin
beragam ada yang menjadi Tukang Ojek,Spit Boot, hingga
Nelayan dengan penghasilan yang tidak menentu setiap bulan.
Rata – rata penghasilannya yakni sebesar Rp.300.000,- sampai
Rp 3.000.000,-. Menurutnya penghasilan tersebut sangat pas –
pasan untuk kebutuhan sehari – sehari.
3. Dari hasil penelitian dapat ditemukan bahwa sebagian besar
Dukungan Suami Dan Keluarga memberikan informasi tentang
tempat persalinan yang baik sesuai dengan jawaban sebagian
sebasar informan sedangkan persalinan di rumah merupakan
keinginan ibu bersalin sendiri. Adapun dukungan suami dan
keluarga memberikan semangat, dukung dan dorongan saat
proses persalinan di rumah sesuai yang disampaikan informan.
45

B. SARAN
1. Teoritis

Secara teoritis informasi penelitian ini akan dapat digunakan untuk

mengembangkan dan menambah wawasan tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi persalinan di rumah

2. Praktis

a. Bagi ibu bersalin diharapkan hasil penelitian dapat

menambah wawasan pengetahuan ibu bersalin terhadap

pentingnya persalinan di Fasyankes.

b. Bagi tenaga kesehatan diharapkan hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan capaian

kinerja khususnya dalam capaian pelayanan kesehatan bagi

ibu bersalin.

c. Bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat

menambah pengetahuan serta dapat menjadi pemasukan

sumber data dan dapat dikembangkan sesuai dengan

masalah yang ada .

Anda mungkin juga menyukai