3792 7512 1 SM
3792 7512 1 SM
3792 7512 1 SM
ABSTRACT
This study entitled "Ibrahim kadir: A Biography Gayo Artists, 1940-2016" This raised the
question of how Ibraim Kadir role in contributing and helping promote the arts Gayo is to be
applauded, but there is no complete biography of him. This study aims to determine the
background of life, role in the arts and society against Ibrahim kadir impression. The method
used is the historical method with qualitative approach, data collecting by observation,
interview and documentation. Based on research, the results are as follows: Ibrahim Kadir is
an artist who multitalented, with the lives of his family not far from the art world, Ibrahim
Kadir gain knowledge of his art from his brother, father, artists Gayo and education in IKJ
(Jakarta Art Institute). He was instrumental in Didong art, dance and role. Ibrahim Kadir
many received awards from the art of dance and also the role. Ibrahim Kadir've created some
mass dance event MTQ, and also PORSENI, Ibrahim kadir ever play the movie in the movie
Cut Nyak Dien and Puisi Tak Terkuburkan. He once worked as an elementary school teach,
junior high school and worked at the Department of Culture. Therefore, in the eyes of
Ibrahim Kadir across as gentle, generous, smooth spirit, diligent and patient.
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Ibrahim kadir: Biografi Seorang Seniman Gayo, 1940-2016” ini
mengangkat masalah tentang bagaimana peran Ibraim Kadir dalam memberikan kontribusi
serta ikut memajukan kesenian Gayo yang patut diberi penghargaan, namun belum ada tulisan
biografi yang lengkap mengenai dia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang
kehidupan, peran dalam bidang kesenian dan kesan masyarakat terhadap Ibrahim kadir.
Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan pendekatan kualitatif, sedangkan
pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan
penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut: Ibrahim Kadir adalah seorang Seniman yang
multitalenta, dengan yang kehidupan keluarganya tidak jauh dari dunia seni, Ibrahim Kadir
mendapatkan ilmu seninya dari kakak, Ayah, seniman-seniman Gayo dan pendidikan di IKJ
(Institut Kesenian Jakarta). Dia berperan penting dalam kesenian didong, tari dan juga peran.
Ibrahim Kadir banyak mendapatkan penghargaan dari seni tari dan juga peran. Ibrahim Kadir
pernah menciptakan beberapa tari massal dalam acara MTQ, dan juga PORSENI, Ibrahim
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah.
2
Dosen Pembimbing I.
3
Dosen Pembimbing II.
32
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala
Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 32 – 43.
kadir pernah bermain film dalam film Cut Nyak Dhien dan Puisi Tak Terkuburkan. Ia pernah
bekerja menjadi guru SD, SMP, SMA dan pernah bekerja di Dinas Kebudayaan. Oleh
karenanya di mata masyarakat Ibrahim Kadir tampil sebagai orang yang lembut, murah hati,
berjiwa halus, tekun dan penyabar.
kebanyakan di group itu lebih tua dari sangat indah.Dan baginya, keindahan adat
Ibrahim Kadir, tetapi setelah beberapa Gayo, tidak terkecuali didongnya, pantas
bulan Ibrahim Kadir mencoba untuk untuk tidak lenyap dari bumi Aceh. Dalam
menciptakan sebuah lagu untuk didong, diri sang penyair seolah ada kekhawatiran
lagu itu pun di pakai dalam penampilan bahwa orang, terutama yang merantau
merek. Pada saat itu mereka tampil di sudah tidak mau kenal lagi akan serpih-
sebuah pesta pernikahan, dan juga tampil serpih adat yang indah itu (Kurniawan,
untuk mendapatkan uang dalam rangka 2006:89)
membantu pembangunan mesjid di
kampung tersebut. Lama kelamaan Peran Ibrahim Kadir dalam Bersyair
Ibrahim Kadir di percaya untuk
Ibrahim Kadir Tinggal di dekat
menciptakan syair Didong, dan setelah itu
Danau Laut Tawar, danau yang indah ini
Ibrahim Kadir menjadi Ceh karena ia
telah membuat Ibrahim Kadir bebas
selain pandai menciptakan Syair juga
berekspresi untuk menciptakan puisi-puisi
pandai menciptakan tepukan didong
indah yang romantik.Sebelumnya Ibrahim
(Ibraim kadir, wawancara 28-10-2016).
Kadir tidak pernah belajar khusus untuk
Dalam kesenian didong, Ibrahim
menjadi penyair.Dengan keindahan alam
Kadir banyak belajar dari saudara laki-
Aceh Tengah dan legenda-legenda nya,
lakinya dan juga ceh-ceh didong Gayo
Ibrahim Kadir dapat menciptakan bait
lainnya seperti ceh Sali Gobal dan juga ceh
demi bait puisi.
To’et, Ibrahim Kadir banyak belajar dari
Ibrahim kadir seorang ceh, penyair
saudara laki-lakinya yang bernama Jabar.
sekaligus aktor itu sangat mencintai
Mereka sering menghabiskan waktu
ibunya. Pada suatu larut malam yang
bersama untuk latihan didong dan
hening dan sunyi, ia menembangkan
menciptakan tepukan-tepukan baru juga
sebuah “balada maut” yang juga tercipta di
mengarang lagu untuk didong (Ibraim
sel itu. Malam itu ia menghampiri jeruji
kadir, wawancara 28-10-2016)
besi jendela yang menghadap ke pagar dan
Ibrahim Kadir sangat berperan
sungai yang airnya mengalir deras.
penting dalam perkembangan seni didong
Perlahan-lahan daun jndela itu ia kuakkan.
di Kabupaten Aceh Tengah, karena
Jeruji ia genggam erat-erat, seperti tidak
Ibrahim Kadir banyak melatih group-group
akan pernah ia lepaskan walau ada
didong yang ada di Aceh Tengah. Beliau
kekuatan apapun. Lalu Ibrahim Kadir
berpendapat bahwa Didong merupakan
mendengarkan sebuah lagu dengan
kebbudayaan masyrakat Gayo yang harus
sepenuh daya, lewat suara merdunya yang
dijaga dan di lestarikan, melantunkan bait
masih tersisa. Ia tidak peduli siapa yang
demi bait untuk membuat pesan kepada
mendengarkan lagunya itu. Namun dari
pendengar (Ibraim kadir, wawancara 28-
apa yang ia dengarkan lewat bait-bait
10-2016)
balada itu jelas ditujukan kepada orang
Dapat di simpulkan bahwa Ibrahim
yang paling dikasihi dan disayanginya
Kadir sudah mulai menekuni kesenian
yaitu ibundanya. Selama dalam sel itu
didong pada saat usia belia. Pada masa
Ibrahim memang selalu berdoa untuk
remaja dan dewasa iaaktif berkecimpung
kesehatan sang ibu. Ia membayangkan
sebagai ceh didong dan menjadi Pembina
seorang ibu yang tidak pernah bisa
didong pada saat ini. Ibrahim Kadir adalah
memejamkan mata, tak bisa lelap dalam
seorang ceh yang paling gelisah terhadap
tidur selama anak tercintanya berada di
masa depan kesenian didong khususnya
penjara. Ibrahim kadir berharap tembang
dan seni-budaya Gayo pada umumnya.
yang ia lantunkan itu didengar tidak saja
Selalu ada kegelisahan atas tanda-tanda
lenyapnya adat Gayo yang menurutnya
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala
Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 32 – 43.
oleh ibunya, tetapi juga oleh isteri dan memmberikan tantangan kepada Ibrahim
anaknya (Kurniawan, 2006:89). Kadir untuk membuat tarian massal yang
diadakan pada tahun 1981 di Banda Aceh.
Peran Ibrahim Kadir dalam Seni Tari Dan pada tahun 1983 datang utusan Azwar
Annas seorang Gubernur dari Sumatra
Selain Ceh Didong dan Penyair
Barat yang mengundang Ibrahim Kadir
Ibrahim Kadir adalah seorang penari yang
untuk menjadi koreografer tari massal
handal, khususnya dalam tari guel.
dalam kegiatan yang ada di Padang
Baginya tari guel itu sangat penting,
(Ibrahim Kadir, wawancara 29-10-2016)
karena menurut dia tari guel adalah tari
Kemudian pada tahun 1984 Ia
tradisional yang berakar di kabupaten
kembali menggarap tari massal dalam
Aceh Tengah, yang perlu dilestarikan dan
acara pembukaan MTQ seluruh Aceh di
dibina serta dikembangkan sehingga
Sabang. Arifin Banta Cut kepala dinas
generasi penerus dapat mempertahankan
kebudayaan di Sabang mengenal Ibrahim
keberadaannya ditengah masyarakat dan
Kadir ketika ia menjadi Kepala Dinas
dapat menangkal pengaruh asing yang
Kebudayaan di Aceh Tengah.Ibrahim
negatif. Ibrahim Kadir banyak belajar dari
Kadir adalah kepala bidang kesenian.
Sahab dalam menciptakan tarian, sehingga
Arifin lah yang menunjuk Ibrahim Kadir
dengan mudah ia dapat menciptakan
untuk membuat tarian massal dengan 2000
sebuah gerakan dalam tarian. Cara Ibrahim
peserta (Ibrahim Kadir, wawancara 29-10-
Kadir menciptakan gerakan adalah dengan
2016)
cara melihat alam sekitar, contoh nya
Semenjak itu Ibrahim Kadir sering
seperti tari kopi yang ia ciptakan, Ibrahim
mendapatkan tawaran untuk membuat
Kadir memikirkan bagaiamana seorang
tarian massal di Aceh Tengah maupun di
petani kopi berjalan menuju kebun kopi,
luar Aceh Tengah. Pada tahun 2003
mulai memasang kelubung upuh panyang
Ibrahim Kadir membuat tari massl untuk
(tutup kepala dari kain panjang),
pembukaan bandara rembele di kabupaten
memasang gembolan (kain sarung atau
Bener Meriah. Tahun 2004 ia membuat tari
karung yang dipasang di pinggang),
massal pada acara pembukaan PORDA
berjalan dan mulai memetik kopi sampai
dan PORSENI di kabupaten Aceh Tengah,
menaruh kopi didalam karung dan pulang.
dan pada tahun 2016 Ibrahim Kadir
Begitulah cara Ibrahim Kadir dalam
membuat tarian massal dalam acara
menciptakan sebuah tarian, muali dari
pembukaan Porsenidepak di kabupaten
tarian kecil sampai tarian massal (Ibrahim
Aceh Tengah.
Kadir, wawancara 29-10-2016)
Pada tahun 1976 Ibrahim Kadir ditunjuk Peran Ibrahim Kadir dalam Seni Peran
oleh Bupati untuk menjadi koreografer tari Ibrahim Kadir hamper menguasai
massal untuk pembukaan MTQ. ini lah semua bidang kesenian dan tidak
pertama kali Ibrahim Kadir menciptakan terkecuali seni peran ini. Ia pernah bermain
suatu tarian massal. Rasa gelisah dan takut dalam beberapa film. Pada ahun 1980 ia
pun ia rasakan karena penari nya tampil dalam sebuah film layar lebar
berjumlah 700 orang. Akhirnya Ibrahim legendaries, yaitu Cut Nyak Dhien.Ibrahim
Kadir pun menyelesaikan tarian itu dan Kadir adalah salah satu yang berasal dari
ditampilkan di acara pembukaan MTQ. Aceh untuk memerankan film
Gubernur Aceh Abdullah Muzakir Walad tersebut.Dalam film yang disutradarai oleh
menghadiri Acara pembukaan MTQ Eros Jarot tersebut, Ibrahim Kadir
tersebut dan tertarik dengan kinerja memerankan tokoh penyair.
Ibrahim Kadir yang membuat tarian massal Kemampuannya bersyair ternyata tak kalah
tersebut, sehingga Gubernur Aceh dari WS Rendra yang namanya sudah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala
Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 32 – 43.
DAFTAR INFORMAN
2. Nama : Rasunah
Umur : 74 tahun
Pekerjaan : Pensiuanan
Alamat : Kemili, Kec. Bebesen,
Kab. Aceh Tengah
4. Nama : Yusen
Umur : 75 Tahun
Pekerjaan : Pensiuanan
Alamat : Bale Bujang, kec. Lut
Tawar, Kab. Aceh Tengah
7. Nama : Lukman
Umur : 53 Tahun
Pekerjaan : Reje Kemili
Alamat :Kemili, Kec.Bebesen, Kab.
Aceh Tengah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala
Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 32 – 43.
3
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala
Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 32 – 43.