Dongkrek PDF
Dongkrek PDF
Dongkrek PDF
41-50
ISSN Cetak : 2356 - 2080
ISSN Online : 2356 - 2072
Abstrak
Kesenian dongkrek merupakan kesenian yang menjadi identitas khas masyarakat Desa
Mejayan, Kabupaten Madiun. Melalui peran-peran yang dimainkan oleh para pemain
muncul berbagai makna dan simbol-simbol baru mengenai cerita rakyat dongkrek.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu usaha meneliti suatu
kelompok kebudayaan tertentu yang dalam pengolahan data, sejak mereduksi,
menyajikan dan memverifikasi serta menyimpulkan data, tidak menggunakan
perhitungan-perhitungan secara matematis dans tatistik, melainkan lebih menekankan
pada kajian interpretatif. Hasil yang didapat pemaknaan peran-peran tersebut kemudian
memberikan suatu relevansi dalam kehidupan diri pemain sebagai karakter mereka.
Kata Kunci: cerita rakyat dongkrek, makna, simbol.
Abstract
The art of dongkrek is an art that become a unique identity of Mejayan village
communities in the district of Madiun. As a unique identity, there are some meaning in the
art of dongkrek that conveyed through the symbols in a form of the roles that are
perfomed by the artist. So far the folklore of dongkrek become a sacred rituals that
performed by the communities in Mejayan village. Through the roles that were took by
the artists, various means and new symbols in the folklore of dongkrek appear. Therefore,
this research focused in the mean and symbols that were found in the folklore of
Dongkrek in Madiun. An ethnographic qualitative approach which is an effort to carry
out a research on a certain cultural groups in the processing, reducing, presenting and
verifying as well as concluding the datas without any mathematical and statistical
calculations but emphasize on the interpretative study were performed. The results
obtained by the meaning of these roles then provide a relevance in the player's self-life as
their character.
Keywords: the folklore of Dongkrek, mean, symbol.
42
Pemaknaan Tingkat Pertama…
43
Pemaknaan Tingkat Pertama…
44
Pemaknaan Tingkat Pertama…
45
Pemaknaan Tingkat Pertama…
dalam waktu tertentu. Dalam studinya caruban, yang sekarang terkenal dengan
tentang tanda, Barthes menambahkan nama wilayah Mejayan. Kesenian
peran pembaca (the reader). dongkrek ini dimulai ketika itu wilayah
Penambahan area ini dikarenakan, Kademangan Caruban dipimpin oleh
meskipun konotasi merupakan sifat asli Raden Ngabehi Lo Prawiradipura yan
dari tanda, agar tanda tersebut dapat pada saat itu menjadi Demang yang
aktif dan berfungsi maka dibutuhkan membawahi lima Desa. Ketika itu
peran pembaca. warga caruban / Mejayan sedang
menderita Pageblug atau wabah
1. Signifier 2. Signified penyakit yang sangat dasyat. Warga
(penanda) (petanda) yang pagi sakit sore mati, sore sakit
pagi mati. Keadaan seperti itu membuat
3. Denotative sign (tanda
gundah dan menderita hati Raden
denotative)
Ngabehi Lo Prawiradipura. Guna
4. CONNOTATIVE 5. CONNOTATIVE
mencari sebab dari bencana yang
SIGNIFIER SIGNIFIED
(PENANDA (PETANDA menimpa masyarakat Mejayan, beliau
KONOTATIF) KONOTATIF) melakukan semedi/Tapa Brata berupaya
meminta bantuan dan petunjuk dari
6. CONNOTATIVE SIGN
Tuhan.
(TANDA KONOTATIF)
Selanjutnya, dari Semedi nya
Gambar 1
Sumber: Sobur, Semiotika Komunikasi, 2009 Raden Ngabehi mendapatkan petunjuk
bahwa harus menciptakan salah satu
Bagan Barthes di atas terlihat
kesenian yaitu Dongkrek. Pelaku di
bahwa tanda denotatif (3) terdiri atas
kesenian dongkrek ada 6 jumlahnya,
penanda (1) dan petanda (2). Namun
yaitu 3 peraga genderuwo, 2 peraga
pada saat yang bersamaan, tanda
wanita dan 1 peraga orang laki-laki tua
denotatif adalah juga penanda konotatif
(Mbah Kung). Menceritakan ketiaka
(4).
jaman dahulu masyarakat Mejayan yang
dilambangkan oleh sesosok wanita 2
1) Makna Cerita Dongkrek
orang, yang sedang disiksa oleh
Dongkrek adalah salah satu
genderuwo sebanyak 3, itu adalah
kesenian tradisional di wilayah Madiun.
sebagai lambing wabah penyakit /
Lebih kurang pada tahun 1867 di daerah
46
Pemaknaan Tingkat Pertama…
pageblug. Pada saat akan dimansa oleh yang terjadi antar pemain dongkrek ini
genderuwo, munculah sesosok orang dipengaruhi oleh suatu intitusi atau
tua (mbah Kung) yang memakai tongkat lembaga yang menjadi wadah mereka
/teken (bahasa jawa) selanjutnya untuk berinteraksi yakni paguyuban
terjadilah perang. Pada akhir cerita, sanggar krido sakti. Dalam paguyuban
gandaruwo kalah dan bertekuk lutut dan tersebut, pemain mendapat sebuah
selanjutnya digiring keluar dari wilayah identitas dari masyarakat yang membuat
Mejayan. Kesenian Dongkrek yang keberadaannya mendapatkan legitimasi
bersifat kreasi seni (kreatif ) sebagai atau pengakuan.
kesenian rakyat yang tidak sakral, tidak Sebagai individu yang telah
ada kemenyan, tidak ada persyaratan mendapat legitimasi dari masyarakat
dari keturunan palang Ngabehi Loh dengan memainkan kesenian dongkrek,
Prawirodipoero “Palang Mejayan”, setiap pemain dituntut untuk
dengan iringan musik yang lebih ramai. menjalankan peran sesuai bagian
Dongkrek ini masih ada arak-arakannya mereka dalam kesenian dongkrek.
dan melibatkan masyarakat untuk Dalam memainkan peran tersebut,
bergabung dan menari (Alfiati, 2017: setiap pemain akan melakukan tindakan
185-186). yang sama dalam kirab dongkrek setiap
Interaksi yang sudah berlangsung tahunnya sehingga peran-peran tersebut
lama tersebut, membuat pemain lebih secara tidak langsung menjadi
memahami mengenai kesenian habitualisasi atau kebiasaan yang tanpa
dongkrek secara objektif yang berbeda sadar oleh setiap pemain diterapkan
dengan pemahaman awalnya sehingga dalam kegiatan sehari- harinya. Janah
akan tercipta pemahaman ganda. (2014: 120) menganalisis tentang
Ketiganya memiliki peranan yang sama memiliki tingkat kepaduan yang rendah
penting. Ikon mempunyai kekuatan secara struktural untuk itu hasil
„perayu‟, sementara indeks dapat analisisnya perlu diberi tambahan kata
dipakai untuk memahami perwatakan sambung (dalam kurung), kata-kata
tokoh, dan simbol berfungsi untuk dikembalikan ke dalam bentuk
penalaran, pemikiraan, dan pemerasaan morfologinya.
dalam teks fiksi (Diana, 2016: 123). Dalam proses ini, peran-peran yang
Seperti halnya dalam proses interaksi di dapatkan oleh pemain ditentukan
47
Pemaknaan Tingkat Pertama…
oleh dua hal yaitu dari inisiatif sendiri itu menjadi menarik karena dilatar
dan dipilihkan oleh pelatih. Setelah belakangi oleh berbagai hal. Pertama
setiap pemain mendapatkan peran dimulai dari perubahan jaman yang
dalam kesenian dongkrek, mereka mulai semakin modern seperti saat ini
mempelajari peran-peran tersebut. membuat masyarakat dituntut untuk
Pemanfaatan wujud-wujud retorika semakain berpikir rasional, sulit
dalam puisi tersebut membuat mempertahankan konstruksi lama dari
pengungkapan maksud menjadi lebih kesenian dongkrek yang dapat dijadikan
menarik, lebih hidup, dan lebih sebagai media pengusir wabah penyakit.
mengesankan (Adri, 2011: 110). Proses Pemaknaan peran-peran tersebut
mempelajari peran diperoleh melalui kemudian memberikan suatu relevansi
dua cara yaitu dilakukan secara dalam kehidupan diri pemain sebagai
otodidak dan latihan melalui bimbingan karakter mereka. Relevansi peran
pelatih. Dalam proses ini, setiap pemain pemain alat musik bedug tersebut
melebur dengan pemain lainnya yang diantaranya dapat menjadikan karakter
memungkinkan proses interaksi lebih pribadi pemain sebagai orang yang
terjadi secara intens. bersemangat dalam menjalani hidup dan
Melalui proses interaksi antar relevansi peran pemain topeng buto
pemain yang dilakukan secara intens yang menjadikan hidup pemainnya
tersebut membuat setiap pemain lebih lebih positif. Relevansi peran
memahamai kesenian dongkrek dan berikutnya yaitu adalah kepemimpinan
kemudian menciptakan pemahaman yang ada dalam peran topeng orang tua,
ganda bagi pemain mengenai kesenian salah satu contohnya yaitu untuk
dongkrek yaitu kesenian dongkrek perlu memimpin keluarga. Relevansi peran
dikembangkan sesuai perkembangan yang dimainkan bagi kehidupan pemain
jaman menjadi seni hiburan dan yang terakhir adalah peran pemain
kesenian dongkrek merupakan suatu topeng roro perot yakni pengabdian
ritual yang bernuansa sakral. yang perlu dilakukan oleh seseorang
Pencarian konstruksi baru tentang dalam hidup dan menyadarkan pada diri
kesenian dongkrek melalui pemain yang sendiri akan pentingnya sikap rendah
memainkan peran dari simbol-simbol hati dalam kehidupan bertetangga di
yang ada di dalam kesenian dongkrek masyarakat.
48
Pemaknaan Tingkat Pertama…
49
Pemaknaan Tingkat Pertama…
DAFTAR PUSTAKA
50