Indeks Pembangunan Manusia: Rencana Aksi Percepatan Peningkatan
Indeks Pembangunan Manusia: Rencana Aksi Percepatan Peningkatan
Indeks Pembangunan Manusia: Rencana Aksi Percepatan Peningkatan
PERCEPATAN PENINGKATAN
INDEKS
PEMBANGUNAN
MANUSIA
PROVINSI
KALIMANTAN BARAT 2023-2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dengan telah
diselesaikannya penyusunan Rencana Aksi Percepatan Peningkatan Indeks Pembangunan
Manusia Provinsi Kalimantan Barat Periode Tahun 2023-2025. Selanjutnya, pendekatan
partisipatif, inklusif, terintegrasi merupakan prinsip yang digunakan dalam setiap tahapan
penyusunan Dokumen Rencana Aksi. Rencana Aksi ini juga dapat diinternalisasikan ke
dalam dokumen perencanaan RPJMD, Renstra, dan RKPD serta dapat diselaraskan dengan
visi, misi, target, dan indikator pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Barat.
Saya berharap Rencana Aksi Percepatan Peningkatan Indeks Pembangunan
Manusia Provinsi Kalimantan Barat Periode Tahun 2023-2025 ini dapat dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh, karena keberhasilan pencapaian setiap target yang telah dibuat
memerlukan komitmen bersama dari semua pihak, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, evaluasi hingga pada tahap pelaporannya.
Rencana Aksi Percepatan Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Provinsi
Kalimantan Barat Periode Tahun 2023-2025 adalah bentuk komitmen pemerintah baik itu
pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka Peningkatan Pencapaian Indeks
Pembangunan Manusia di Provinsi Kalimantan Barat dengan tujuan untuk kesejahteraan
masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat. Untuk itu, saya sangat mengapresiasi dan
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim Koordinasi Daerah
Percepatan Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kalimantan Barat yang
telah bekerja keras di tengah melaksanakan tugas-tugas yang lain. Semoga dokumen ini
mampu memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat
dan dapat memberikan daya ungkit bagi pencapaian target-target pembangunan di daerah.
Terakhir, kami ucapkan terima kasih kepada USAID ERAT yang telah berkontribusi
dalam mendukung penyusunan Dokumen Rencana Aksi Percepatan Peningkatan Indeks
Provinsi Kalimantan Barat. Dukungan USAID ERAT ini merupakan bentuk kolaborasi dan
Kerjasama yang baik antara para pihak dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Pontianak, 30 Desember 2022
GUBERNUR KALIMANTAN BARAT
H. SUTARMIDJI, SH,M.HUM
i
TIM PENYUSUN
Linda Purnama
Hendra Bahtiar
Supriani
Fitri Darsini
Nede Priska Bairo
Verawati
Fatmawati
Abdul Harris Jauhari
Dian Sulianti
Haendra
Wike Yolanda
Novita Salim
Budi Sanjaya
Budi Arnando
Suyanto
Agus Hasim
Preatin
Riki Ahmadi
EDITOR
Ihsan Haerudin
Eko Cahyono
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
iii
3.2.1 Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat ................................................ 5
3.2.2 Dimensi Pengetahuan ............................................................................. 9
3.2.3 DimensiStandar Hidup Layak ............................................................... 14
4 PERAN DAN AKSI PERCEPATAN PENINGKATAN IPM ............................... 21
4.1 Rencana Aksi ............................................................................................... 21
4.1.1 Usulan Aksi Percepatan IPM ................................................................. 21
4.2 Pembagian Peran dan Aksi ........................................................................ 33
5 MONITORING DAN EVALUASI .......................................................................... 1
6 PENUTUP ........................................................................................................... 3
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GRAFIK
vi
Gambar 39: Pengeluaran per kapita Kabupaten Kota di Kalbar tahun 2021 (000
rupiah) .................................................................................................................... 47
Gambar 40: Alur pengendalian inflasi daerah 2020-2024 ...................................... 50
Gambar 41: Alur program memperkuat akses keuangan kepada masyarakat ....... 51
vii
DAFTAR SINGKATAN
APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APS Angka Partisipasi Sekolah
ASI Air Susu Ibu
BBLR Berat Bayi Lahir Rendah
BPS Biro Pusat Statistik
HLS Harapan Lama Sekolah
IKLH Indikator Kualitas Lingkungan hidup
IKS Indeks Keluarga Sehat
IPM Indeks Pembangunan Manusia
JKN Jaminan Kesehatan Nasional
LSP Lembaga Sertifikasi Profesi
MDG’S Milenium Development Goals
P2L Pekarangan Pangan Lestari
P2M Pekarangan Pangan Mandiri
PBI Penerima Bantuan Iuran
PDRB Produk Domestik Reginal Bruto
Perbub/walkot Peraturan Bupati / Wali Kota
Pergub Peraturan Gubernur
PT Pendidikan Tinggi
RLS Rata-rata Lama Sekolah
RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
SD / MI Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah
SDG’S Sustainable Development Goals
SKB / PKBM Sanggar Kegiatan Belajar / Pusat Kegiatan Belajar dan
Mengajar
SMA / SMK / MA Sekolah Menengah Atas / Sekolah Menengah Kejuruan /
Madrasah Aliyah
SMP / MTs Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah
STMB Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
TIK Tempat uji Kompetensi
UHH Usia Harapan Hidup
viii
UKM Unit Kesehatan masyarakat
UKP Upaya Kesehatan perseorangan
UMKM Usaha Mokro,Kecil dan Menengah
USAID ERAT United States of America Aid - Program Tata Kelola
Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Kuat
Wasting Balita kurus
ix
1. PENDAHULUAN
1
akan terus meningkatkan ketimpangan pendapatan di Indonesia, 2)
peningkatan angka harapan hidup masyarakat Indonesia menuntut adanya
kebijakan perlindungan sosial yang menyeluruh sehingga kelompok masyarakat
usia tua tidak hidup menderita dalam kemiskinan. Perlu adanya penguatan
sistem pensiun dan atau perlindungan hari tua sehingga mereka dapat
menikmati panjang umur, hidup mulia, dan bahagia, 3) kenaikan angka harapan
sekolah dan rata-rata lama sekolah masih bersifat kuantitas, belum
mencerminkan kualitas pendidikan.
Capaian IPM Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) pada tahun 2021 berada
di angka 67.90 yang lebih rendah dari capaian IPM nasional dengan angka
72.29. Walaupun angka IPM Kalbar meningkat 0.24 poin atau tumbuh 0.36
persen dibanding tahun 2020, dan berada pada zona sedang. Namun secara
nasional, Kalbar berada diposisi ke-30 dari 34 provinsi di Indonesia. IPM tiga
tertinggi adalah provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Kalimantan Timur.
Sedangkan provinsi yang berada di bawah Kalbar terdapat Provinsi Sulawesi
Barat, NTT, Papua Barat dan Papua.
Pada tahun 2021 IPM Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat yang berada
di atas angka rata-rata Provinsi adalah Kota Pontianak, Kota Singkawang,
Kabupaten Kubu Raya dan Bengkayang. IPM terendah yakni Kabupaten Kayong
Utara, Sekadau dan Kapuas Hulu. Untuk itu perlu dilakukan upaya percepatan
peningkatan IPM Kalbar sebagai komitmen Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang disusun sebagai sebuah rencana aksi. Rencana aksi ini
dapat digunakan sebagai pedoman dan arahan bagi seluruh Perangkat Daerah
dan lembaga-lembaga terkait dalam mengimplementasikan capaian yang dapat
menyumbang peningkatan IPM sesuai dengan isu-isu dan permasalahan
Kalimantan Barat.
Selanjutnya dalam rangka akselerasi IPM di Kalbar, Rencana Aksi
merupakan komitmen pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam
rangka mendorong pelaksanaan percepatan perbaikan IPM dari yang
sebelumnya IPM berada dicapaian sedang menjadi capaian tinggi Selanjutnya
penyusunan Rencana Aksi dimaksudkan pula sebagai pedoman dan arahan
2
bagi seluruh Perangkat Daerah dan lembaga-lembaga terkait dalam
mengimplementasikan capaian yang dapat menyumbang peningkatan IPM
sesuai dengan isu-isu dan permasalahan Kalimantan Barat.
1.2 Tujuan
Penyusunan Rencana Aksi akselerasi IPM Kalbar bertujuan, antara lain :
1) Sebagai panduan untuk percepatan IPM Kalbar dari sedang ke tinggi
2) Sebagai panduan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan terkait
percepatan IPM Kalbar mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan
dan evaluasi pada setiap tahapan pembangunan daerah;
3) Sebagai bahan masukkan bagi Pemerintah Pusat dalam mensinergikan
program dan kegiatan Kementerian/LPNK terkait akselerasi peningkatan IPM
Kalimantan Barat.
4) Panduan bagi Pemerintah Provinsi dalam melaksanakan koordinasi,
pemantauan dan evaluasi pembangunan daerah yang mengakselerasi
peningkatan IPM.
5) Sebagai acuan untuk Pemerintah Kabupaten/Kota, dan Desa dalam
mensinergikan program dan kegiatan akselerasi IPM Kalbar.
1.3 Penyusunan Baseline IPM
Isu pembangunan kembali menghangat di tahun 2015. Pada tahun 2015, Millenium
Development Goals (MDGs) memasuki batas tahun pencapaian. MDGs merupakan
referensi penting pembangunan di Indonesia. Agenda MDGs tidak akan berhenti di
tahun 2015, namun dilanjutkan dengan mengembangkan konsep dalam konteks
kerangka/agenda pembangunan pasca 2015, yang disebut Sustainable Development
Goals (SDGs).
Konsep SDGs ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang
mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015 – MDGs. Hal ini terutama
berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu
berkurangnya (depletion) sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim
semakin krusial, perlindungan sosial, ketahanan pangan dan energi, dan pembangunan
yang lebih berpihak pada kaum miskin (Bappenas).
Indeks Pembangunan Manusia sebagai ukuran kinerja pembangunan secara
keseluruhan dibentuk melalui pendekatan tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan
hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Dimensi umur panjang dan hidup
sehat diwakili oleh indikator Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH). Dimensi
pengetahuan diwakili oleh indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama
3
Sekolah (RLS). Sementara itu, dimensi standar hidup layak diwakili oleh pengeluaran
per kapita. Ketiga dimensi ini terangkum dalam suatu indeks komposit yang disebut
Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
4
Dimana:
𝐼𝑈𝐻𝐻 : Merupakan Indeks Kesehatan (Umur Harapan Hidup)
𝐼𝐸𝐷𝑈 : Merupakan Indeks Pendidikan (Pengetahuan)
𝐼𝑃𝑃𝑃 : Merupakan Indeks Standar Hidup Layak (Paritas Daya Beli)
𝑈𝐻𝐻 − 𝑈𝐻𝐻𝑀𝑖𝑛
𝐼𝑈𝐻𝐻 =
𝑈𝐻𝐻𝑀𝑎𝑥 − 𝑈𝐻𝐻𝑀𝑖𝑛
𝐼𝐻𝐿𝑆 + 𝐼𝑅𝐿𝑆
𝐼𝐸𝐷𝑈 =
2
𝐻𝐿𝑆 − 𝐻𝐿𝑆𝑀𝑖𝑛
𝐼𝐻𝐿𝑆 =
𝐻𝐿𝑆𝑀𝑎𝑥 − 𝐻𝐿𝑆𝑀𝑖𝑛
𝑅𝐿𝑆 − 𝑅𝐿𝑆𝑀𝑖𝑛
𝐼𝑅𝐿𝑆 =
𝑅𝐿𝑆𝑀𝑎𝑥 − 𝑅𝐿𝑆𝑀𝑖𝑛
𝐿𝑁(𝑃𝑃𝑃) − 𝐿𝑁(𝑃𝑃𝑃𝑀𝑖𝑛 )
𝐼𝑃𝑃𝑃 =
𝐿𝑁(𝑃𝑃𝑃𝑀𝐴𝑋 )−𝐿𝑁(𝑃𝑃𝑃𝑀𝑖𝑛 )
Keterangan:
𝐼𝐻𝐿𝑆 : Indeks Harapan Lama Sekolah
𝐼𝑅𝐿𝑆 : Indeks Rata-Rata Lama Sekolah
1.6 Mengukur Kecepatan IPM
Untuk mengukur kecepatan perkembangan IPM dalam suatu kurun waktu
digunakan ukuran pertumbuhan IPM per tahun. Pertumbuhan IPM menunjukkan
perbandingan antara capaian yang telah ditempuh dengan capaian sebelumnya.
Semakin tinggi nilai pertumbuhan, semakin cepat IPM suatu wilayah untuk mencapai
nilai maksimalnya.
(𝐼𝑃𝑀𝑡 − 𝐼𝑃𝑀𝑡−1 )
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐼𝑃𝑀 = × 100
𝐼𝑃𝑀𝑡−1
Keterangan:
𝐼𝑃𝑀𝑡 : IPM suatu wilayah pada tahun t
𝐼𝑃𝑀𝑡−1 : IPM suatu wilayah pada tahun (t-1)
5
1.6.1 Gambaran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Barat
Di tingkat nasional. Selama 2010-2021, IPM Indonesia rata-rata meningkat
sebesar 0,76% 1 . Peningkatan IPM 2021 terjadi pada semua dimensi, baik Umur
Harapan Hidup, Pengetahuan, dan Standar Hidup Layak. Berikut angka IPM di masing-
masing provinsi di Indonesia:
Tabel 1: IPM Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018 - 20221
1
https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/11/15/1846/indeks-pembangunan-manusia--
ipm--indonesia-tahun-2021-mencapai-72-29--meningkat-0-35-poin--0-49-persen--
dibandingkan-capaian-tahun-sebelumnya--71-94-.html
6
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
No. Provinsi
2018 2019 2020 2021
22 Provinsi Kalimantan Selatan 70.17 70.72 70.91 71.28
23 Provinsi Kalimantan Timur 75.83 76.61 76.24 76.88
24 Provinsi Kalimantan Utara 70.56 71.15 70.63 71.19
25 Provinsi Sulawesi Utara 72.2 72.99 72.93 73.30
26 Provinsi Sulawesi Tengah 68.88 69.50 69.55 69.79
27 Provinsi Sulawesi Selatan 70.90 71.66 71.93 72.24
28 Provinsi Sulawesi Tenggara 70.61 71.20 71.45 71.66
29 Provinsi Gorontalo 67.71 68.49 68.68 69.00
30 Provinsi Sulawesi Barat 65.10 65.73 66.11 66.36
31 Provinsi Maluku 68.87 69.45 69.49 69.71
32 Provinsi Maluku Utara 67.76 68.70 68.49 68.76
33 Provinsi Papua Barat 63.74 64.70 65.09 65.26
34 Provinsi Papua 60.06 60.84 60.44 60.62
Sumber: SIMREG, BAPPENAS RI, Tahun 2021.
Sementara, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Barat
sebesar 67,90 pada tahun 2021 dan secara nasional berada pada peringkat 30,
memiliki peringkat yang sama dari tahun sebelumnya, dengan nilai IPM pada tahun
2020 sebesar 67,66. Dengan capaian IPM tersebut, Provinsi Kalimantan Barat berada
pada posisi status pembangunan manusia kategori “sedang”. Selain itu, terjadi
pertumbuhan IPM yang cukup signifikan dibanding dengan tahun 2020 yang sedikit
melambat akibat pandemi Covid-19.
Tabel 2:IPM Kalimantan Barat dan Komponen, 2017-2021
7
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Barat,2022
69
67,90
68 67,65 67,66
68
66,98
67
67 66,26
66
66
65
2017 2018 2019 2020 2021
8
Kalimantan Barat 67,90
Kota Pontianak 79,93
Kota Singkawang 72,11
Kubu Raya 68,16
Bengkayang 68,04
Ketapang 67,43
Sambas 67,10
Sintang 66,93
Landak 66,21
Sanggau 66,20
Mempawah 66,03
Melawi 65,87
Kapuas Hulu 65,75
Sekadau 64,93
Kayong Utara 62,90
Gambar 2: IPM Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten / Kota tahun 2021
3,11 3,17
3,00
2,72 2,79
2,62 2,57 2,65
2,46 2,45 2,48
2,23 2,24
1,97
1,79
9
2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;
3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja ;
5) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
6) Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024;
7) Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Pembangunan Yang
Berkeadilan;
8) Peraturan Daerah Kalimantan Barat Nomor 3 Tahun 2016 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Kalimantan Barat 2005-2025;
9) Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Barat
2018-2023.
1.8 Sistematika Penulisan
Tahapan penulisan dimulai dari menghimpun data dan informasi serta
melakukan analisis permasalahan tiap komponen penyusun IPM yang program
dan kegiatan pendukungnya berada di perangkat daerah, serta melakukan
diseminasi untuk mendapatkan program kegiatan tematik percepatan IPM yang
dapat diimplementasikan oleh masing-masing perangkat daerah terkait.
Dokumen ini terdiri atas 6 (enam) bagian, sebagai berikut:
− Bab Kesatu tentang pendahuluan, menjelaskan mengenai latar belakang
penyusunan Rencana Aksi tujuan, dasar hukum dan sistematika
penulisan
− Bab Kedua tentang Profil Daerah dan Permasalahan, memberikan
gambaran ringkas mengenai Profil Daerah dan Karakteristik Daerah,
Program Prioritas Daerah dan Kondisi serta Permasalahan IPM
10
− Bab Ketiga tentang Strategi Implementasi Percepatan IPM menyangkut
Strategis, Program dan Kegiatan, Pemetaan Kelembagaan
− Bab Keempat tentang tentang Peran dan Aksi Percepatan Peningkatan
IPM menyangkut Penetapan Baseline IPM, Usulan Aksi, serta
pembagian peran dan aksi
− Bab Kelima tentang Monitoring dan Evaluasi;
− Bab Keenam tentang Penutup.
Kerangka waktu Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Peningkatan IPM
di Provinsi Kalimantan Barat yang difasilitasi oleh USAID ERAT yaitu :
6 7 8 9 10 11 12
I. Tahap persiapan
V. Tahap penetapan
11
2 PROFIL DAERAH DAN PERMASALAHAN IPM
2.1 Profil dan Karakteristik Daerah
Luas wilayah Kalimantan Barat sebesar 147.307 km2 atau 1,13 kali luas
Pulau Jawa dan termasuk Provinsi terbesar ketiga setelah Provinsi Papua
(319.036,05 km2) dan Kalimantan Tengah (153.564,50 km2), sedangkan yang
keempat adalah Kalimantan Timur. Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut:
1) Bagian Barat berbatasan dengan Selat Karimata.
2) Bagian Utara berbatasan langsung dengan Sarawak (Malaysia Timur) dan
Provinsi Kalimantan Timur.
3) Bagian Selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah serta Laut
Jawa.
4) Bagian Timur berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan
Kalimantan Timur
12
Kota Pontianak, Singkawang, Kabupaten Sambas, Mempawah, Bengkayang,
Kubu Raya, Ketapang, dan Kayong Utara. Sedangkan untuk wilayah pedalaman
terdiri atas Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Sekadau, Sanggau,
Landak, dan Ketapang. Sementara itu, untuk dimensi wilayah perbatasan antara
negara merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia di
sebelah utara yakni terdiri atas Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau,
Sintang, dan Kapuas Hulu.
Daratan Kalimantan Barat secara umum merupakan daratan rendah,
sedikit berbukit yang menghampar dari Barat ke Timur di sepanjang Lembah
Sungai Kapuas serta Laut Natuna atau Selat Karimata, sepanjang daerah
daratan berawa-rawa bercampur gambut dan hutan mangrove. Wilayah daratan
diapit oleh Pegunungan Kalingkang-Kapuas Hulu di bagian Utara, dan
Pegunungan Schwaner di bagian Selatan sepanjang perbatasan dengan
Provinsi Kalimantan Tengah. Dipengaruhi oleh daratan rendah yang amat luas,
maka ketinggian gunung-gunung di Kalimantan Barat relatif rendah dan tidak
aktif, adapun gunung yang paling tinggi adalah Gunung Baturaya di Kecamatan
Ambalau Kabupaten Sintang dengan ketinggian 2.278 meter dari permukaan
laut dan terendah adalah Gunung Cabang dengan ketinggian 103 meter di
Kecamatan Pulau Maya Karimata Kabupaten Kayong Utara.
Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah provinsi yang dijuluki
dengan “Seribu Sungai”. Julukan ini selaras dengan kondisi geografis
Kalimantan Barat yang memiliki ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranya
dapat dan sering dilayari serta merupakan urat nadi dan jalur utama sarana
13
transportasi daerah
pedalaman, walaupun
prasarana jalan darat
telah menjangkau
sebagian besar
kecamatan. Sungai
besar utama dan
terpanjang di
Indonesia adalah
Sungai Kapuas yaitu
Gambar 6: Danau Sentarum - Kabupaten Kapuas Hulu
1.086 km (daerah
yang dilalui adalah Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Sanggau, Sekadau, dan
Kota Pontianak). Selanjutnya, Kalimantan Barat memiliki Danau Sentarum
dengan luas 117.500 hektar dan Danau Luar dengan luas 5.400 hektar. Kedua
danau ini berlokasi di Kabupaten Kapuas Hulu.
Dengan luas wilayah 147.307 km2, maka kepadatan penduduk
Kalimantan Barat tahun 2019 adalah 37.58 jiwa perkilometer persegi. Dilihat dari
sebaran penduduk, Kota Pontianak merupakan daerah dengan tingkat
kepadatan penduduk terbesar yakni sebesar 6.205,33 jiwa per kilometer persegi
pada tahun 2019. Sedangkan Kabupaten Kapuas Hulu merupakan daerah
dengan tingkat kepadatan penduduk terkecil yakni sebesar 8.27 jiwa per
kilometer persegi.
Menurut kelompok umur, sebesar 69,43 persen atau sebanyak 3.776.988
jiwa merupakan kelompok penduduk usia produktif (15-64 tahun). Tingginya
penduduk usia produktif memberikan keuntungan untuk meningkatkan
produktifitas masyarakat. Sementara itu
untuk kelompok umur 0-14 tahun pada
tahun 2019 yakni sebesar 25,69 persen
atau sebanyak 1.397.449 jiwa, sedangkan
untuk penduduk usia lanjut usia
(kelompok 65 tahun ke atas) sebesar 4,98 Gambar 7: Prosentase Penduduk Usia Produktif
14
persen atau sebanyak 265.593 jiwa. Komposisi penduduk menurut agama
diperlukan sebagai dasar untuk merencanakan penyediaan sarana dan
prasarana peribadatan. Secara umum terdapat lima agama di Kalimantan Barat,
yaitu Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Khonghucu. Berdasarkan data
dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Kalimantan Barat tahun
2019 penduduk Kalimantan Barat berjumlah 5,440,030. Mayoritas penduduk
Kalimantan Barat beragama Islam (59,91 persen), penganut agama Katholik
(22.17 persen). Sedangkan penganut Kristen (11.49 persen), penganut
Khonghucu (0,24 persen), Hindu (0,06 persen), dan Budha (6.69 persen).
2.2 Program Prioritas Daerah
Berdasarkan Perda Provinsi Kalimantan Barat Nomor 1 Tahun 2021
Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018-2023 bahwa terdapat tiga prioritas yang akan dilaksanakan untuk
mencapai sasaran pembangunan selama lima tahun kedepan yakni:
meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas dan
kuantitas infrastruktur pendukung perekonomian, dan penyederhanaan birokrasi
dan transformasi pelayanan publik. Akselerasi Peningkatan IPM Kalimantan
Barat berada dalam Prioritas 1 pembangunan daerah: Meningkatkan Derajat
Kesejahteraan Masyarakat, dan Prioritas Pembangunan Kalimantan Barat dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Prioritas 1: Meningkatkan Derajat Kesejahteraan Masyarakat. Untuk
meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat, diperlukan pertumbuhan
ekonomi yang stabil, inklusif dan berdaya saing dengan mengedepankan
pengelolaan sumber daya ekonomi yang mencakup pemenuhan pangan dan
pertanian, pengembahan ekonomi lokal berbasis potensi daerah serta
pengelolan perikanan, sumber daya air, sumber daya energi serta pemanfaatan
hutan secara lestari. Kesejahteraan masyarakat juga ditunjang dari peningkatan
kualitas dan daya saing SDM dengan meningkatkan pelayanan kesehatan,
peningkatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas dan berdaya saing,
peningkatan perlindungan terhadap perempuan, anak dan pemuda.
15
Prioritas 2: Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Pendukung
Perekonomian. Tersedianya infrastruktur yang memadai merupakan kebutuhan
dasar masyarakat yang harus dipenuhi secara adil dan bijaksana guna
mendukung aktivitas perekonomian serta pengurangan ketimpangan melalui
pengembangan wilayah. Hal tersebut akan diwujudkan dengan pembangunan
infrastruktur pelayanan dasar, pengembangan konektivitas multimoda,
pemanfaatan energi alternatif, pengembangan pemanfaatan infrastruktur
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta penyebaran pusat-pusat
pertumbuhan ke wilayah-wilayah yang belum berkembang dengan tetap
memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Prioritas 3: Penyederhanaan Birokrasi dan Transformasi Pelayanan Publik.
Meningkatnya kemampuan aparatur pemerintah memiliki korelasi yang erat
dengan peningkatan pelayanan publik. Untuk mewujudkan aparatur pemerintah
yang handal dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat dan
dunia usaha secara cepat, sederhana, melalui pelaksanaan reformasi birokrasi,
penataan kelembagaan, penyederhaan prosedur pelayanan, peningkatan
profesionalisme Aparatur Sipil Negara. Peningkatan Akuntabilias Kinerja Instansi
Pemerintah, serta pelaksanaan sistem pemerintahan yang efektif dan efisien
dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Selanjutnya arah kebijakan pembangunan untuk mencapai sasaran tiga
prioritas pembangunan akan diwujudkan ke dalam implementasi, yaitu:
1) Mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur. Mempercepat
penyediaan infrastruktur jalan, jembatan, energi listrik dan air bersih, menambah
ruang terbuka hijau, membangun pelabuhan samudra, dan meningkatkan
kapasitas pelabuhan udara agar bisa didarati jenis pesawat berbadan besar,
yang diorientasikan untuk mendorong peningkatan kegiatan ekonomi dan untuk
membantu peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari misi
ini yaitu meningkatnya pembangunan infrastruktur di daerah termasuk daerah
perbatasan yang ditandai dengan indikator Indeks Infrastruktur Provinsi
Kalimantan Barat.
16
2) Mewujudkan tata kelola pemerintahan berkualitas dengan prinsip-prinsip
Good Governance. Meningkatkan kualitas aparatur baik intelektual maupun
moral agar lebih transparan, partisipatif, responsif, efisien, dan akuntabel dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik serta
mampu mengikuti perubahan lingkungan eksternal dan internal, sekaligus
mampu beradaptasi dengan dinamika perubahan tersebut. Selain itu juga untuk
mengurangi rentang kendali pemerintahan yang akan diwujudkan melalui
pemekaran daerah, sehingga pelayanan pembangunan daerah menjadi lebih
dekat dengan masyarakat. Tujuan dari misi ini yaitu meningkatnya kualitas tata
kelola pemerintahan daerah yang ditandai dengan indikator Indeks Reformasi
Birokrasi dan nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Provinsi Kalimantan Barat.
3) Mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, produktif, dan inovatif.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pendidikan
dan derajat kesehatan, dan memperkuat kehadiran nilai-nilai keagamaan dalam
proses pendidikan untuk membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Tujuan dari misi ini yaitu meningkatnya sumber daya manusia
yang ditandai dengan indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM), di mana
indeks tersebut tersusun dari tiga dimensi pembangunan manusia yaitu
pembangunan pendidikan, pembangunan kesehatan dan pembangunan
kesejahteraan.
4) Mewujudkan masyarakat sejahtera. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kalimantan Barat melalui dengan mengurangi angka kemiskinan dan
pengangguran, mempertegas keberpihakan pemerintah terhadap kelompok
masyarakat dan wilayah yang kurang beruntung, menghilangkan diskriminasi
dalam berbagai aspek pelayanan sosial, dan mempercepat proses hilirisasi
dengan memperkuat sinergi antara sektor pertanian dalam arti luas dan sektor
pertambangan dengan sektor industri pengolahan. Tujuan dari misi ini yaitu
meningkatnya perekonomian masyarakat yang merata yang ditandai dengan
indikator Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka, Angka
Kemiskinan, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Jumlah Desa Mandiri.
17
5) Mewujudkan masyarakat yang tertib. Menciptakan kehidupan masyarakat
yang harmoni antar kelompok, etnis, agama, dan wilayah. Tujuan dari misi ini
yaitu meningkatnya ketentraman dan ketertiban masyarakat.
6) Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan. Pelaksanaan
pembangunan di Kalimantan Barat tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan
kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan masa depan, melalui
pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk permukiman,
kegiatan sosial ekonomi, dan upaya konservasi. Tujuan dari misi ini yaitu
meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan mewujudkan tata ruang yang
nyaman, tertib, dan berkelanjutan yang ditandai dengan indikator Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup (IKLH).
2.3 Perkiraan pertumbuhan IPM
70,57
70,17
69,51
68,98
67,90
Perkiraan IPM Provinsi Kalimantan Barat sampai 2025 mencapai 70,57. Perkiraan ini
dilakukan menggunakan baseline data 2021 seperti yang disajikan pada gambar 8
Perhitungan ini menggunakan pertumbuhan 0,4.
18
Provinsi/Kab/Kota 2021 2022 2023 2024 2025
Sanggau 66,20 66,78 67,55 68,21 68,60
Ketapang 67,43 68,47 69,23 70,02 70,40
Sintang 66,93 67,92 68,96 69,71 70,16
Kapuas Hulu 65,75 66,50 67,39 68,03 68,34
Sekadau 64,93 65,50 66,28 66,88 67,25
Melawi 65,87 66,57 67,26 67,87 68,15
Kayong Utara 62,90 63,93 64,92 65,74 66,17
Kubu Raya 68,16 68,76 69,76 70,41 70,84
Kota Pontianak 79,93 80,47 81,01 81,60 81,91
Kota Singkawang 72,11 72,83 73,28 73,78 74,10
Kalimantan Barat 67,90 68,98 69,51 70,17 70,57
Pertumbuhan IPM di Kabupaten/Kota diperkirakan meningkat sampai 2025. Kota
Pontianak tetap memiliki IPM tertinggi diikuti Kota Singkawang.
A. Dimensi Kesehatan
71,33
71,18
71,03
70,89
70,76
Tabel 4 Perkiraan Umur Harapan Hidup (UHH) Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat
19
Kabupaten/Kota 2021 2022 2023 2024 2025
Bengkayang 73,84 73,89 74,01 74,04 74,14
Landak 73,04 73,08 73,13 73,17 73,27
Mempawah 71,18 71,14 71,25 71,27 71,36
Sanggau 71,42 71,55 71,68 71,81 71,94
Ketapang 71,11 71,14 71,23 71,22 71,29
Sintang 71,84 71,85 71,96 71,98 72,07
Kapuas Hulu 72,53 72,57 72,66 72,65 72,72
Sekadau 72,05 72,09 72,17 72,23 72,36
Melawi 72,98 73,01 73,10 73,09 73,16
Kayong Utara 68,48 68,50 68,57 68,71 68,85
Kubu Raya 70,69 70,74 70,83 70,87 70,98
Kota Pontianak 73,12 73,13 73,23 73,27 73,38
Kota Singkawang 72,18 72,24 72,36 72,43 72,56
Provinsi Kalimantan
Barat 70,76 70,89 71,03 71,18 71,33
B. Dimensi Pengetahuan
HLS RLS
20
Tabel 5 Perkiraan HRS dan RLS di Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat
9.602,72
9.475,25
9.347,79
9.220,33
8.974,00
Gambar 11: Perkiraan Belanja Per kapita per tahun di Kalimantan Barat (Rp. 000)
21
Pengeluaran per kapita di Provinsi Kalimantan Barat (Rp.000 per kapita per tahun)
diperkirakan meningkat sampai Rp.9.602,72 pada 2025 seperti yang ditampilkan pada
Gambar 11 Kota Pontianak diperkirakan memiliki pengeluaran per kapita tertinggi pada
2025, sementara Kabupaten Kapuas Hulu memiliki angka terendah Rp.7.756,67 seperti
yang tampak pada Tabel 6.
Tabel 6 Perkiraan peningkatan pengeluaran per kapita per Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat (Rp.000
per kapita per tahun)
22
Tabel 7 IPM Kalimantan Barat dan Komponen pada 2017-2021
Umur Harapan
Hidup Saat Lahir Tahun 69,92 70,18 70,56 70,69 70,76
(UHH)
Harapan Lama
Tahun 12,5 12,55 12,58 12,60 12,65
Sekolah (HLS)
Rata-rata Lama
Tahun 7,05 7,12 7,31 7,37 7,45
Sekolah (RLS)
Pengeluaran per
kapita Ribu
8.472 8.860 9.055 8.930 8.974
disesuaikan Rp
(PPP)
IPM - 66,26 66,98 67,65 67,66 67,90
Pertumbuhan
% - 1,09 1,00 0,01 0,35
IPM
23
69
67,90
68 67,66
67,65
68
66,98
67
67 66,26
66
66
65
2017 2018 2019 2020 2021
Menurut klasifikasinya, IPM yang bernilai 70 ke atas hanya ada di dua daerah,
yakni Kota Pontianak dan Singkawang. Kedua daerah tersebut termasuk
sebagai daerah dengan IPM tinggi. Sedangkan sisanya masuk dalam IPM
kategori sedang dengan nilai antara 60 sampai dengan 69.
24
Kalimantan Barat 67,90
Kota Pontianak 79,93
Kota Singkawang 72,11
Kubu Raya 68,16
Bengkayang 68,04
Ketapang 67,43
Sambas 67,10
Sintang 66,93
Landak 66,21
Sanggau 66,20
Mempawah 66,03
Melawi 65,87
Kapuas Hulu 65,75
Sekadau 64,93
Kayong Utara 62,90
Dalam kurun waktu lima tahun, beberapa wilayah mencatat perkembangan yang
signifikan yakni Kabupaten Mempawah (3,17%), Bengkayang (3,11%), Sekadau
(3,00%), dan Kubu Raya (2,79%).
3,11 3,17
3,00
2,79
2,62 2,72 2,57 2,65 2,48
2,46 2,45
2,23 2,24
1,97
1,79
Gambar 14: Pertumbuhan IPM Kalimantan Barat 2017 - 2021 menurut Kabupaten / Kota (%)
Selain itu, IPM Kalimantan Barat dapat dilihat berdasarkan dimensi Umur Panjang dan
Hidup Sehat, Pengetahuan dan Standar Hidup Layak yang akan menunjukkan secara
25
lebih rinci letak tantangan dan permasalahan dalam upaya mengakselerasi
peningkatan IPM Kalimantan Barat.
2.4.2 Permasalahan IPM per Komponen
2.4.2.1 Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat
Umur panjang dan hidup sehat yang diwakili oleh umur harapan hidup (UHH) saat
lahir. UHH saat lahir merupakan indikator yang dapat mencerminkan derajat
kesehatan suatu wilayah, baik dari sarana prasarana, akses, dan kualitas
kesehatan.
70,76
70,69
70,56
70,18
69,92
26
Gambar 16: UHH per Kabupaten / Kota Kalbar tahun 2021
Bengkayang 73,84
Kota Pontianak 73,12
Landak 73,04
Melawi 72,98
Kapuas Hulu 72,53
Kota Singkawang 72,18
Sekadau 72,05
Sintang 71,84
Sanggau 71,42
Mempawah 71,18
Ketapang 71,11
KALIMANTAN BARAT 70,76
Kubu Raya 70,69
Sambas 69,08
Kayong Utara 68,48
UHH terendah berada di Kabupaten Kayong Utara, dan umur harapan hidup paling
cepat tumbuh di Kabupaten Kayong Utara (tumbuh 0,29 persen dibandingkan tahun
2020). Jadi, meskipun Kabupaten Kayong Utara menjadi daerah dengan UHH
terendah, tetapi perkembangannya cukup cepat. Umur harapan hidup tertinggi berada
di Kabupaten Bengkayang.
Menurut data Susenas 2021 menunjukkan ibu yang melahirkan di pelayanan kesehatan
sebesar 77,56%, tiga kabupaten yang prosentase terendah melahirkan di pelayanan
kesehatan adalah Sekadau 38,75%, Kayong Utara 51,10% dan Melawi 60,81%.
Persalinan ditolong tenaga non kesehatan juga masih tinggi di Kalimantan Barat yaitu
sebesar 9,16% (Susenas 2021) tertinggi di Kabupaten Sekadau (27,76%), Kayong
Utara (23,56%) dan Ketapang (15,15%). Berat Bayi Lahir Rendah menjadi masalah jika
berat bayi <2500 Gr, di Kalimantan Barat angka BBLR sebesar 13,73% (Susenas 2021)
tertinggi di Kabupaten Kayong Utara (23,82%), Ketapang (22,49%) dan Sintang
(19,78%)
27
Peningkatan IPM dengan beberapa variabel yang mempengaruhi UHH saat lahir di
antaranya :
A. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan Berat Bayi Lahir Rendah
1) Masalah
a. Menurut data Susenas 2021 menunjukkan ibu yang melahirkan di
pelayanan kesehatan sebesar 77,56%, tiga kabupaten yang prosentase
terendah melahirkan di pelayanan
kesehatan adalah Sekadau 38,75%,
kayong Utara 51,10% dan Melawi
60,81%.
b.
28
2) Penyebab Masalah
Beberapa faktor yang mempengaruhi pertolongan persalinan dilakukan oleh
tenaga non kesehatan atau di luar sarana kesehatan, antara lain:
a. Akses ke tenaga kesehatan/ pelayanan kesehatan
b. Rendahnya pengetahuan ibu hamil dan keluarga
c. Dukungan keluarga dalam mendapatkan pertolongan persalinan di sarana
kesehatan
d. Konsumsi gizi ibu hamil yang tidak sesuai kebutuhan
29
d. ASI
Air Susu Ibu optimal disebut ASI Ekslusif
atau hanya ASI saja diberikan sampai anak
berumur 6 bulan. Dari data menunjukkan
bayi yang diberikan ASI ekslusif sebesar
73,11% (data IKS 2022) terendah di
Bengkayang (61,07%), Ketapang (61,92)
dan Singkawang (62,13%).
Gambar 22: Kabupaten terendah ASI eksklusif
30
g. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STMB) yang rendah
Dari data capaian program tahun 2021 menunjukkan hanya 48,2%. Balita
yang dipantau tumbuh kembangnya, terendah di Kota Singkawang (16%),
Yang termasuk dalam lima pilar STBM seperti penyediaan air minum,
jamban, pengelolaan sampah, pengelolaan limbah rumah tangga, dan
kebiasaan cuci tangan pakai sabun.
2) Penyebab Masalah :
Status gizi merupakan output dari beberapa faktor yang mempengaruhi, antara
lain:
a. Perilaku Konsumsi masyarakat
b. Sosial ekonomi masyarakat (kemampuan / daya beli)
c. Perilaku sanitasi masyarakat yang masih rendah.
d. Pengetahuan ibu / ibu hamil.
C. Kesehatan Masa Kehamilan, dan Kelahiran
1) Masalah
a) Rendahnya pemeriksaan kehamilan yang optimal, yaitu minimal 6 kali
selama kehamilan.
Berdasarkan data program tahun 2021 menunjukkan ibu hamil yang
memeriksakan kehamilan sebesar 40,51%.
31
2) Penyebab Masalah :
a) Akses pelayanan kesehatan.
b) Pengetahuan dan kemauan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan yang
optimal.
c) Rendahnya perilaku konsumsi gizi ibu hamil dan pil tambah darah.
d) Sosial ekonomi masyarakat khususnya ibu hamil.
e) Terlambat mengambil keputusan, terlambat mendatangi fasyankes dan
terlambat penanganan saat proses persalinan (3 Terlambat).
f) Kehamilan terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat, dan terlalu banyak.
D. Kesehatan Lingkungan
1) Masalah
a) Air minum yang layak
Berdasarkan data Susenas (BPS, 2021), di
Provinsi Kalimantan Barat rumah tangga
menggunakan air minum yang layak sebesar
78,76%, terendah di Kabupaten Sekadau
(48,85%), Sintang (52,13%) dan Sanggau
32
c) Sarana Sanitasi yang layak
Berdasarkan data Susenas (BPS, 2021), di
Provinsi Kalimantan Barat rata rata rumah
tangga yang memiliki Sarana Sanitasi/ Jamban
yang layak sebesar 78,39%, terendah di
Kabupaten Landak (62.85%), Sintang
(65,33%) dan Sanggau (70,34%).
Gambar 28: Kabupaten terendah rumah
tangga memiliki jamban layak
2) Penyebab Masalah :
a. Akses sumber air terbatas;
b. Pengetahuan dan kemauan masyarakat dalam menyediakan dan
memanfaatkan sumber air dan sarana sanitasi layak;
c. Ketidakmampuan sosial ekonomi masyarakat dalam penyediaan air
bersih dan sanitasi layak;
33
b. Ketidakmampuan sosial ekonomi masyarakat dalam mengikuti kepersertaan
JKN.
F. Imunisasi
1) Masalah
Untuk capaian imunisasi pada
Balita yang menjadi indikator
utama adalah imunisasi campak.
Karena imunisasi campak
merupakan imunisasi terakhir yang
diberikan kepada bayi. Capaian
Provinsi berdasarkan data
Susenas tahun 2021 adalah
52,04% terendah di Kabupaten
Gambar 29: Kabupaten terendah imunisasi Campak
2) Penyebab Masalah :
a. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang vaksinasi, dan kemauan
untuk berpartisipasi;
b. Adanya penolakan di masyarakat;
c. Adanya ketakutan di masyarakat karena adanya Kejadian Pasca
Imunisasi (KIPI).
2.
2.4.2.2 Dimensi Pengetahuan
34
Sedangkan pertumbuhan rata-rata lama sekolah di Kalimantan Barat sebesar 1,39
persen.
HLS RLS
35
Kota Pontianak 15,01
Mempawah 12,65
Sambas 12,63
Landak 12,43
Bengkayang 12,10
Sintang 12,04
Sekadau 11,89
Ketapang 11,81
Sanggau 11,59
Melawi 11,17
Indikator kedua dari dimensi pengetahuan adalah rata-rata lama sekolah. Di tingkat
kabupaten/kota, rata-rata lama sekolah tahun 2021 berkisar antara 6,02 sampai 10,43
tahun. Kota Pontianak memiliki angka rata-rata lama sekolah tertinggi yaitu 10,43 tahun
artinya rata-rata lama sekolah penduduk yang berusia 25 tahun ke atas di Kota
Pontianak adalah 10,43 tahun atau setara SMP kelas 1.
36
Kota Pontianak 10,43
Ketapang 7,46
Sanggau 7,39
Landak 7,12
Sintang 7,08
Mempawah 7,04
Melawi 6,91
Sekadau 6,85
Bengkayang 6,80
Sambas 6,72
37
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam
upaya percepatan peningkatan IPM agar lebih
terfokus dan terarah, maka dapat dimulai dari
kabupaten/kota dengan kondisi yang HLS dan
RLS yang terendah. Dari kriteria tersebut maka
diperoleh tiga kabupaten yang HLS dan RLS
nya terendah se-Kalimantan Barat yaitu di
Kabupaten Sekadau, Melawi, dan Kayong
Gambar 34: Kabupaten Rendah RLS Utara.
Fokus lokasi untuk ketiga kabupaten tersebut didukung pula dengan indikator
pendidikan lain yaitu Angka Partisipasi Sekolah (APS) di mana pada setiap jenjang usia
7-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-18 tahun Kabupaten Melawi merupakan kabupaten
dengan nilai APS terendah atau peringkat ke-2 terendah. Sementara untuk Kabupaten
Sekadau, pada jenjang usia 13-15 tahun dan 16-18 tahun APS nya termasuk rendah
jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota lain di Provinsi Kalimantan Barat.
Kemudian untuk Kabupaten Kayong Utara APS 7-12 tahun termasuk tiga
kabupaten/kota dengan nilai yang terendah.
38
APS 7-12 Tahun
Gambar 137:
APSAPS
13-15
13-15
Kabupaten
Kabupaten
Kota
Kota
di Kalimantan
di Kalimantan
Barat
Barat
39
Dengan demikian, beberapa variabel yang mempengaruhi peningkatan IPM dimensi
pengetahuan antara lain:
A. Keterbatasan Akses
1) Lokasi tempat tinggal peserta didik berada jauh dari satuan pendidikan. Jika tidak
diperhatikan akan menyebabkan anak-anak tidak dapat bersekolah, sehingga
perlu akses lebih dekat kepada satuan pendidikan.
2) Orang tua / wali tidak membiayai biaya tidak langsung pendidikan
3) pola pikir orang tua yang apatis terhadap pentingnya pendidikan
4) Keterbatasan tenaga pendidik dalam mengembangkan model pembelajaran
yang sesuai kebutuhan peserta didik
5) Implementasi pendidikan inklusif sebagaimana diamanah aturan belum
dilaksanakan sepenuhnya
6) adanya kebijakan moratorium (pengangkatan guru tidak sesuai dengan jumlah
guru yang keluar)
Data Sekolah Berasrama di tingkat SMA/SMK di Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Barat sebagai berikut :
Tabel 8: Jumlah SMA dan SMK Berasrama
40
Jumlah 24 13
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat,2022
Tabel 9: REKAP JUMLAH SISWA SMA, SMK DAN SLB NEGERI PENERIMA PBP JULI - DESEMBER, 2022
NEGERI
Kabupaten/Kota
SMA SMK SLB
Bengkayang 6.919 3.137 66
Kapuas Hulu 7.383 1.383 56
Kayong Utara 3.962 1.097 24
Ketapang 8.477 7.126 76
Kubu Raya 8.404 2.382 63
Landak 10.244 3.284 90
Melawi 3.705 1.679 0
Mempawah 5.469 1.993 58
Sambas 11.194 9.598 137
Sanggau 8.216 3.649 49
Sekadau 4.623 1.454 31
Sintang 8.606 5.842 44
Pontianak 10.358 9.407 0
Singkawang 9.252 4.053 136
JUMLAH 106.812 56.084 830
41
Kebutuhan Pemberian Bantuan Perlengkapan Sekolah, dilakukan di antaranya
sebagai berikut :
a) Pemberian perlengkapan sekolah ditujukan kepada peserta didik tidak
mampu, perlengkapan sekolah yang diberikan berupa pakaian seragam,
sepatu, tas, dan atribut.
b) Peserta didik tidak mampu agar diberikan bantuan perlengkapan sekolah
untuk meringankan pengeluaran orang tua khususnya pada saat penerimaan
peserta didik baru, sehingga peserta didik dapat menggunakan pakaian yang
sama dengan anak lainnya.
2) Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan melalui:
a) Pemerataan kuantitas dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan bagi
satuan Pendidikan
b) Meningkatkan kualitas guru, upskilling dan reskilling tenaga pendidik,
sehinga guru memiliki kompetensi yang selanjutnya mencetak peserta didik
yang memiliki daya saing tinggi.
c) Penetapan sekolah penggerak dan pusat keunggulan, serta peningkatan
akreditasi sekolah, agar kualitas pendidikan semakin meningkat.
d) Penataan pendistribusian pendidik dan tenaga kependidikan bagi satuan
pendidikan penting untuk dilakukan, agar menjamin mata pelajaran dapat
terlaksana di kelas.
e) Ketersediaan guru yang belum memenuhi standar pendidikan nasional,
sehingga perlu upaya pemenuhan kebutuhan guru dan peningkatan
pengetahuan kompetensi guru.
3) Memperhatikan Rasio Peserta Didik terhadap Guru Tingkat Sekolah Dasar,SMP
dan SMA/SMK
Menambah jumlah guru untuk daerah yang rasio peserta didiknya tinggi
terutama rasio peserta didik guru pada jenjang Sekolah Dasar,SMP dan
SMA/SMK, berikut data guru dan peserta didik:
42
Tabel 10: Data Guru di Kalimantan Barat
43
4) Program Sertifikasi melalui Lembaga sertifikasi profesi daerah
Lulusan SMK diberikan bantuan Uji Sertifikasi Kompetensi pada Program Keahlian
tertentu.
Tabel 12 Lembaga Sertifikasi Profesi di Kalimantan Barat
44
No. Provinsi/Kabupaten/Kota <19 tahun >=19 tahun Jumlah
5 Sanggau 32,65 67,35 100,00
6 Ketapang 37,84 62,16 100,00
7 Sintang 40,75 59,25 100,00
8 Kapuas Hulu 33,36 66,64 100,00
9 Sekadau 37,28 62,72 100,00
10 Melawi 44,17 55,83 100,00
11 Kayong Utara 35,16 64,84 100,00
12 Kubu Raya 34,04 65,96 100,00
13 Pontianak 19,69 80,31 100,00
14 Singkawang 26,45 73,55 100,00
D. Kualitas dan Kuantitas Program Paket A, B, C oleh SKB dan PKBM
Mengejar ketertinggalan pendidikan bagi penduduk yang tidak berusia sekolah lagi.
Penduduk dengan usia di bawah usia 21 tahun disediakan BOP jika tergabung di
SKB atau PKBM sebagai penyelenggara Paket A, B, dan C. Untuk usia di atas 21
tahun diperlukan pendekatan khusus dalam penganggaran. Berikut Data SKB dan
PKBM di Provinsi Kalimantan Barat :
Tabel 14: Data Sekolah di Kalimantan Barat
45
Sumber : Dapodikdasmen,2022
8.472
1 2 3 4 5
Gambar 238:
Pengeluaran
Pengeluaran
perper
kapita
kapita
disesuaikan
disesuaikan
Kalbar
Kalbar
tahun
tahun
20217-2021
20217-2021
(juta
(juta
rupiah)
rupiah)
46
PDRB per kapita merupakan besaran pendapatan rata-rata penduduk di suatu
wilayah, yaitu hasil dari pembagian PDRB suatu wilayah dengan jumlah
penduduk. Pemerintah dapat menggunakan PDRB per kapita untuk memahami
bagaimana ekonomi tumbuh dengan populasinya. Analisis di tingkat Provinsi
dapat memberikan gambaran tentang pengaruh populasi domestik di provinsi
tersebut.
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, 2022
Gambar 39: Pengeluaran per kapita Kabupaten Kota di Kalbar tahun 2021 (000 rupiah)
47
Di tingkat kabupaten/kota, pengeluaran per kapita pada tahun 2021 lebih
bervariasi. Pengeluaran per kapita berkisar antara 7,17 juta sampai 14,61 juta
rupiah. Pengeluaran per kapita tertinggi berada di Kota Pontianak, sementara
pengeluaran per kapita terendah berada di Kabupaten Kapuas Hulu. Dalam
kurun waktu lima tahun, pengeluaran per kapita di seluruh kabupaten/kota terus
meningkat.
PDRB perkapita tertinggi adalah di Kota Pontianak dan Kabupaten Ketapang,
namun yang sudah di atas rata-rata PDRB perkapita Provinsi Kalimantan Barat
ada 5 kabupaten/kota yang artinya masyarakat di kabupaten tersebut dikatakan
semakin makmur. Kabupaten Melawi merupakan kabupaten yang mempunyai
PDRB perkapita terendah.
Tabel 15 PDRB Kabupaten / Kota di Kalbar tahun 2017-2021
48
Jika dilihat dari persentase penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja, sektor pertanian
(A) di Provinsi Kalimantan Barat yang menunjang penyerapan tenaga kerja dan
perekonomian, kemudian pekerja di sektor perdagangan, transportasi, keuangan, jasa
perusahaan, dan jasa perorangan (S), dan pekerja di sektor pertambangan, industri
pengolahan, listrik, gas, dan air bersih serta kontruksi dan bangunan (M) merupakan
sektor yang paling rendah penyerapan tenaga kerjanya.
Tabel 16 Persentase Penduduk 15 tahun ke atas bekerja menurut sector di Kabupaten / Kota tahun 2021
Sektor
Kabupaten/Kota Jumlah
A M S
(1) (2) (3) (4) (5)
Sambas 57,11 13,41 29,47 100,00
Bengkayang 54,46 18,44 27,10 100,00
Landak 67,16 8,67 24,18 100,00
Mempawah 31,29 23,12 45,58 100,00
Sanggau 64,47 13,03 22,50 100,00
Ketapang 52,59 14,75 32,66 100,00
Sintang 61,94 13,64 24,42 100,00
Kapuas Hulu 49,78 21,97 28,25 100,00
Sekadau 64,44 10,82 24,74 100,00
Melawi 46,84 24,18 28,98 100,00
Kayong Utara 48,70 15,89 35,41 100,00
Kubu Raya 39,69 19,42 40,89 100,00
Pontianak 4,35 18,91 76,74 100,00
Singkawang 21,57 20,81 57,62 100,00
Kalimantan Barat 47,34 16,33 36,32 100,00
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, 2021.
Selain peningkatan 2 hal tersebut di atas dari dimensi ini masih perlu juga ditingkatkan
Pengendalian Harga, Ketersediaan/Stok, Produktivitas Sektor penyerap Tenaga Kerja
terbanyak, Lapangan Kerja, Penggunaan Tenaga Kerja Lokal.
Standar Hidup Layak diwakili oleh indikator pengeluaran per kapita yang disesuaikan,
mencerminkan kemampuan masyarakat dalam membelanjakan uangnya dalam bentuk
barang dan jasa. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah mengeluarkan beberapa
kebijakan, utamanya percepatan pembangunan infrastruktur dasar, pengendalian
49
inflasi, percepatan akses keuangan daerah, dan memperkuat akses bahan pokok
(Bapok) kepada masyarakat secara luas.
50
Gambar 41: Alur program memperkuat akses keuangan kepada masyarakat
51
pengangguran, pemerintah juga melakukan konsolidasi dan integrasi program-program
penanggulangan kemiskinan dalam tiga kelompok program penanggulangan
kemiskinan, yaitu :
1) Kelompok Program Bantuan dan Perlindungan Sosial berbasis keluarga
(perlindungan dan pemenuhan hak-hak layanan dasar masyarakat);
2) Kelompok Program berbasis Pemberdayaan Masyarakat; dan
3) Kelompok Program berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil.
Diversifikasi mata pencaharian akan meningkatkan ketahanan rumah tangga yang
rentan pangan. Rumah tangga miskin akan dapat mengatasi goncangan (shock)
dengan baik jika mereka memiliki lebih dari satu sumber penghasilan. Berdasarkan
pengamatan, kelompok rumah tangga rentan yang tidak memiliki diversifikasi mata
pencaharian pada saat goncangan terjadi, maka cukup sulit untuk mengatasinya. Hal
ini terutama disebabkan karena kurangnya sumber pendapatan yang lain di luar mata
pencaharian utama mereka. Setiap program diversifikasi mata pencaharian yang
direncanakan dengan baik akan dapat mengatasi tantangan ini sekaligus meningkatkan
kualitas hidup.
A. Ketahanan Pangan
Penanggulangan kemiskinan diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan
gizi masyarakat melalui pembangunan pertanian yang dirancang dengan efektif. Dalam
upaya meningkatkan status gizi masyarakat, maka program terkait ketahanan pangan
dan gizi lebih mengutamakan pada perbaikan gizi keluarga seperti kegiatan
Pekarangan Pangan Lestari (P2L), Pertanian Keluarga, Gerakan Peningkatan
Diversifikasi Konsumsi dan Keamanan Pangan Rumah Tangga.
Strategi penanganan rentan pangan perlu difokuskan pada lokasi yang berpotensi
rentan terhadap rawan pangan. Sebagaimana hasil analisa peta ketahanan dan
kerentanan pangan. Lokasi penanganan wilayah rentan terhadap kerawanan pangan
dan gizi pada Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) tahun 2021 wilayah
kecamatan difokuskan pada kecamatan yang masuk Prioritas Sangat Rentan dan
Rentan.
52
Tabel 17 Hasil Analisis Ketahanan dan Kerentanan Pangan tahun 2021
Jumlah
No Uraian Persentase (%)
Kecamatan
1 Prioritas.1 Sangat Rentan 1 1 0.57
2 Prioritas.2 Rentan 2 10 5.75
3 Prioritas.3 Agak Rentan 3 22 12.64
4 Prioritas.4 Agak Tahan 4 41 23.56
5 Prioritas.5 Tahan 5 79 45.40
6 Prioritas.6 Sangat Tahan 6 21 12.07
53
8) Peningkatan pendidikan/penyuluhan terhadap ibu Rumah Tangga sebagai ujung
tombak pendidikan keluarga belum optimal;
9) Sosialisasi dan Penyuluhan tentang Pangan dan Gizi serta Pola Hidup Sehat
untuk mencegah munculnya kasus-kasus pangan dan gizi seperti stunting
belum optimal;
10) Rendahnya tingkat ketahanan pangan dan gizi diindikasikan pada kecamatan
yang jauh dari ibu kota, kecamatan perbatasan, kecamatan pemekaran, dan
wilayah perkotaan.
Untuk meningkatkan akses konsumsi makanan dan non makanan, Pemerintah Provinsi
Kalimantan Barat perlu meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian,
perikanan, dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), membangun jaringan distribusi,
mengendalikan inflasi, serta meningkatkan kapasitas masyarakat. Guna menunjang hal
tersebut, beberapa faktor yang perlu menjadi perhatian adalah :
1) Kebutuhan pembukaan lapangan kerja, dan latihan kerja dalam upaya
meningkatkan pendapatan;
2) Kemampuan daerah menyediakan makanan dan non makanan secara mandiri;
3) Memperbanyak program atau kegiatan yang bersifat padat karya;
4) Peningkatan asupan gizi masyarakat dengan memanfaatkan pekarangan sebagai
lahan pangan mandiri;
5) Pemberdayaan masyarakat petani/peternak/nelayan.
54
3 STRATEGI IMPLEMENTASI RENCANA AKSI
3.1 Strategi
3.1.1 Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat
Peningkatan UHH akan dilaksanakan melalui aspek sebagai berikut:
a. Menekan dan menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi
b. Melakukan peningkatan upaya Kesehatan berbasis masyarakat (UKBM)
c. Peningkatan dan perbaikan kondisi sanitasi
Secara detail tujuan dan strategi dirumuskan sebagai berikut:
Tujuan Strategi
1
Tujuan Strategi
Tujuan Strategi
2
Tujuan Strategi
Tujuan Strategi
Meningkatkan Pengeluaran Per 1. Penyediaan sistem resi gudang pasar flamboyan sesuai
Kapita yang disesuaikan dengan ketentuan fungsi pasar induk.
2. Memfasilitasi desain kebijakan penyediaan sistem gudang
pasar
Mengidentifikasi atau mengkaji ulang hasil identifikasi
keberagaman 96 produk (makanan dan non makanan) pada
kab/kota
1. Penyediaan informasi sistem logisitk provinsi
2. Penyediaan informasi sistem logistik kab/kota
3. Percepatan implementasi road map pengendalian inflasi
prov
4. percepatan implementasi road map pengendalian inflasi
kab/kota
3. Memfasilitasi kebijakan penyediaan pakan lokal yang
terjangkau dan berkualitas.
4. Diseminasi teknologi pakan berbasis sumberdaya lokal
5. Memfasilitasi dan Membina Pembentukan Koperasi
Petani/ Peternak sesuai kewenangan provinsi
6. Fasilitasi kebijakan untuk penguatan kelembagan bidang
usaha dalam peningkatan skala usaha kelompok
masyarakat
7. Mendorong percepatan Peningkatan skala usaha
kelompok masyarakat
3
Tujuan Strategi
4
3.2.1 Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat
Program Kegiatan
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
Sub Kegiatan Lokus Program
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
2021) 2021)
Program Advokasi, Peningkatan upaya advokasi, Mempawah,
pemberdayaan pemberdayaan, pemberdayaan, kemitraan, Sintang,
masyarakat kemitraan, peningkatan peran serta Bengkayang, Kubu
bidang peningkatan masyarakat, dan lintas sektor Raya, Melawi,
kesehatan. peran serta tingkat daerah provinsi. Sekadau dan
masyarakat, dan Kayong Utara
Pengelolaan layanan kesehatan
lintas sektor
tingkat daerah
provinsi.
Program Penyelenggaraan Penyelenggaraan sistem
pemenuhan sistem informasi informasi kesehatan secara
upaya kesehatan kesehatan secara terintegrasi. khusus data AKI dan
perorangan dan terintegrasi. AKB.
upaya kesehatan
masyarakat.
Program Penyediaan Pengelolaan pelayanan Ketapang,
pemenuhan Layanan kesehatan usia produktif. Bengkayang,
upaya kesehatan Kesehatan untuk Sambas, Kapuas
Pengelolaan pelayanan
perorangan dan UKP Rujukan, Hulu, Kubu Raya,
kesehatan lingkungan.
upaya kesehatan UKM dan UKM Sintang, Kayong
masyarakat. Rujukan Tingkat Pengelolaan pelayanan Utara dan Sanggau.
Daerah Provinsi kesehatan gizi masyarakat.
Pengelolaan pelayanan
kesehatan ibu dan anak
Pengelolaan pelayanan promosi
kesehatan.
Penyediaan Pengelolaan pelayanan
Program
Layanan kesehatan lingkungan
pemenuhan
Kesehatan untuk (terintegrasi dengan KKN
upaya kesehatan
UKP Rujukan, Tematik IPM melalui kurikulum
perorangan dan
UKM dan UKM STBM).
upaya kesehatan
Rujukan Tingkat
masyarakat.
Daerah Provinsi
Program Penyelenggaraan Penyelenggaraan sistem Ketapang,
pemenuhan sistem informasi informasi kesehatan secara Bengkayang,
upaya kesehatan kesehatan secara terintegrasi. khusus data Sambas, Kapuas
perorangan dan terintegrasi. Hulu, Kubu Raya,
5
Program Kegiatan
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
Sub Kegiatan Lokus Program
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
2021) 2021)
upaya kesehatan pernikahan anak, edukasi seks Sintang, Kayong
masyarakat. dan STBM Utara dan Sanggau.
Program Penyediaan Pengelolaan Jaminan Kesehatan Sambas, Sanggau,
pemenuhan Layanan Masyarakat Bengkayang,
upaya kesehatan Kesehatan untuk Ketapang
perorangan dan UKP Rujukan,
upaya kesehatan UKM dan UKM
masyarakat. Rujukan Tingkat
Daerah Provinsi
Penyediaan Investigasi lanjutan kejadian Mempawah,
Layanan ikutan pasca imunisasi dan Ketapang,
Kesehatan untuk pemberian obat massal oleh Pontianak, Kayong
UKP Rujukan, kabupaten/kota Utara, Singkawang
UKM dan UKM
Rujukan Tingkat
Daerah Provinsi
Penyediaan Pengelolaan sistem informasi Mempawah,
Layanan kesehatan Ketapang,
Kesehatan untuk Pontianak, Kayong
UKP Rujukan, Utara, Singkawang
UKM dan UKM
Rujukan Tingkat
Daerah Provinsi
Penyelenggaraan Pembangunan Jalan (Km) Ketapang,
Jalan Provinsi Bengkayang,
Program Rekonstruksi Jalan (Km)
Sambas, Kapuas
Penyelenggaraan Rehabilitasi Jalan (Km) Hulu, Kubu Raya,
Jalan
Pemeliharaan Berkala Jalan Sintang, Kayong
(Km) Utara dan Sanggau.
6
Program Kegiatan
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
Sub Kegiatan Lokus Program
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
2021) 2021)
cakupan daerah Ketapang, Sintang,
provinsi Mempawah.
Program Penunjang Pengelolaan dana cadangan Provinsi
pengelolaan urusan pemerintah daerah
keuangan daerah kewenangan
pengelolaan
keuangan daerah
Penyusunan kebijakan dan
alokasi subsidi
Program Peningkatan Pengembangan kegiatan Kayong Utara,
peningkatan kualitas keluarga masyarakat untuk meningkatkan Sambas, Kubu
kualitas keluarga dalam kualitas keluarga kewenangan Raya, Ketapang,
mewujudkan provinsi Mempawah,
kesetaraan Sanggau, Sintang,
gender (KG) dan Sekadau
hak anak
kewenangan
provinsi
Penyadaraan, Pemenuhan hak setiap pemuda Sekadau, Melawi,
pemberdayaan, melalui perlindungan pemuda, Kapuas Hulu,
dan advokasi, akses pengembangan Kayong Utara,
Program
pengembangan diri, penggunaan sarana dan Sanggau,
pengembangan
pemuda, dan prasarana tanpa diskriminatif, Mempawah, Landak,
fasilitas daya
kepemudaan partisipasi pemuda dalam proses Sambas
saing
kewenangan perencanaan, pelaksanaan
kepemudaan
provinsi evaluasi, dan pengambilan
keputusan program strategis
kepemudaan.
Pengelolan dan Penyusunan rencana kebijakan, Sekadau, Sintang,
Program pengembangan strategi dan teknis SPAM Ketapang, Landak,
pengelolaan dan sistem Melawi,
pengembangan penyediaan air Bengkayang,
sistem penyedian minum SPAM Kapuas Hulu,
air minum lintas Sanggau
kabupaten/kota
Supervisi
pembangunan/peningkatan/perl
uasan/perbaikan SPAM.
7
Program Kegiatan
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
Sub Kegiatan Lokus Program
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
2021) 2021)
Peningkatan SPAM jaringan
perpipaan.
Perluasan SPAM jaringan
perpipaan
Perbaikan SPAM jaringan
perpipaan
Fasilitasi kerjasama pengelolaan
SPAM regional lintas
kabupaten/kota
Pembangunan baru SPAM
jaringan perpipaan.
Program Pengelolaan dan Penyusunan rencana kebijakan Sekadau, Sintang,
pengelolaan pengembangan strategi dan teknis sistem Ketapang, Landak,
pengembangan sistem air limbah pengelolaan air limbah domistik
Melawi,
sistem air limbah domistik regional Bengkayang,
Kapuas Hulu,
Pemicuan Prilaku Hidup Bersih
Sanggau
dan Sehat (PHBS) dan
pembinaan penyediaan
prasarana Cubluk
Pembangunan sistem
pengelolaan air limbah terpusat
Rehabilitasi/peningkatan/perluas
aan sistem pengelolaan air
limbah domistik regional
Pembinaan teknis dan
pemberdayaan masyarakat
dalam pengelolaan air limbah
domistik
8
3.2.2 Dimensi Pengetahuan
Program Kegiatan Sub Kegiatan Lokus Program
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
2021) 2021)
Pengelolaan Pengelolaan a. Pengadaan Kab Sanggau,Kab Melawi
Pendidikan Pendidikan Perlengkapan Siswa dan Kab Kayong Utara
Sekolah Dasar SD
b. Penyediaan Biaya Kab Sanggau,Kab Melawi
Personil Peserta Didik dan Kab Kayong Utara
Sekolah SD
c. Pembinaan Kab Sanggau,Kab Melawi
Kelembagaan dan dan Kab Kayong Utara
Manajemen Sekolah
Pengelolaan Pengelolaan a. Pengadaan Kab Sanggau,Kab Sintang
Pendidikan Pendidikan Perlengkapan Siswa dan Kab Kapuas Hulu
Sekolah SMP
Menengah b. Penyediaan Biaya Kab Sanggau,Kab Sintang
Pertama Personil Peserta Didik dan Kab Kapuas Hulu
Sekolah Menengah
Pertama
c. Pembinaan Kab Sanggau,Kab Sintang
Kelembagaan dan dan Kab Kapuas Hulu
Manajemen Sekolah
d. Pembinaan Minat, Kab Sanggau,Kab Sintang
Bakat dan Kreativitas dan Kab Kapuas Hulu
Siswa
Pengelolaan Pengelolaan Pengadaan 14 Kabupaten/ Kota
Pendidikan Pendidikan Perlengkapan Peserta (Prioritas Kab Sanggau,
Sekolah Didik Kab Sintang dan Kab
Menengah Atas Melawi)
Pengelolaan Pengelolaan Penyediaan Biaya
Pendidikan Pendidikan Personil Peserta Didik
Sekolah Sekolah
Menengah Atas
Pengelolaan Pengelolaan Pembinaan Minat,
Pendidikan Pendidikan Bakat dan Kreativitas
Sekolah Siswa
Menengah Atas
Pengelolaan Pengelolaan Pengadaan
Pendidikan Pendidikan Perlengkapan Peserta
Sekolah Didik
Menengah
Kejuruan
9
Program Kegiatan Sub Kegiatan Lokus Program
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
2021) 2021)
Pengelolaan Pengelolaan Penyediaan Biaya
Pendidikan Pendidikan Personil Peserta Didik
Sekolah Sekolah
Menengah
Kejuruan
Pengelolaan Pengelolaan Pembinaan Minat,
Pendidikan Pendidikan Bakat dan Kreativitas
Sekolah Siswa
Menengah
Kejuruan
Pengelolaan Pendidikan Tinggi Peningkatan 14 Kabupaten/ Kota
Pendidikan Advokasi,Koordinasi (Prioritas Kab Sekadau,Kab
dan Sosialisasi Melawi,Kab Kayong Utara)
Pendidikan
Beasiswa Bagi
Mahasiswa Berprestasi
KKN Thematik IPM
Pengelolaan Pengelolaan Pembangunan Asrama Kab Landak, Kab Melawi
Pendidikan Pendidikan Sekolah ,Kab Kayong Utara
Sekolah
Menengah Atas
Pengelolaan Pengelolaan Rehabilitasi Asrama
Pendidikan Pendidikan Sekolah
Sekolah
Menengah Atas
Pengelolaan Pengelolaan Pembangunan Asrama
Pendidikan Pendidikan Sekolah
Sekolah
Menengah
Kejuruan
Pengelolaan Pengelolaan Rehabilitasi Asrama
Pendidikan Pendidikan Sekolah
Sekolah
Menengah
Kejuruan
Pengelolaan Pengelolaan Pembinaan Kab Bengkayang,Kab
Pendidikan Pendidikan Kelembagaan dan Sambas,Kab Mempawah
Sekolah Manajemen Sekolah dan Kab Kubu Raya
Menengah Menengah Atas
Atas/Kejuruan Pembinaan
Kelembagaan dan
10
Program Kegiatan Sub Kegiatan Lokus Program
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
2021) 2021)
Manajemen Sekolah
Menengah Kejuruan
Pendidik dan Pemerataan Penataan Kab Sambas,Kab
Tenaga Kuantitas dan Pendistribusian Ketapang, Kota Pontianak
Kependidikan Kualitas Pendidik Pendidik dan Tenaga ,Kab Kubu Raya,Kab
dan Tenaga Kependidikan bagi Sintang dan Kab Sekadau
Kependidikan bagi Satuan Pendidikan
Satuan Pendidikan Dasar, PAUD, dan
Dasar, PAUD, dan Pendidikan Non
Pendidikan Non Formal/Kesetaraan
Formal/Kesetaraan
Pendidik dan Pemerataan Penataan Kab Sanggau,Kota
Tenaga Kuantitas dan Pendistribusian Pontianak,Kota Singkawang
Kependidikan Kualitas Pendidik Pendidik dan Tenaga dan Kab Melawi
dan Tenaga Kependidikan bagi
Kependidikan bagi Satuan Pendidikan
Satuan Pendidikan SMP
SMP
Pendidik dan Pemerataan Penataan Kab Sambas,Kab Sanggau
Tenaga Kuantitas dan Pendistribusian dan Kab Mempawah
Kependidikan Kualitas Pendidik Pendidik dan Tenaga
dan Tenaga Kependidikan bagi
Kependidikan bagi Satuan Pendidikan
Satuan Pendidikan SMA
SMA
Pendidik dan Pemerataan Penataan Kab Sambas
Tenaga Kuantitas dan Pendistribusian Kab,Sanggau,Kab
Kependidikan Kualitas Pendidik Pendidik dan Tenaga Bengkayang Kota
dan Tenaga Kependidikan bagi Singkawang
Kependidikan bagi Satuan Pendidikan
Satuan Pendidikan SMK
SMK
Pengelolaan Pengelolaan Pengembangan Karir
Pendidikan Pendidikan Pendidik dan Tenaga
Sekolah Kependidikan Pada
Menengah Atas Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah
Atas
Pengelolaan Pengembangan Karir
Pendidikan Pendidik dan Tenaga
Sekolah Kependidikan Pada
Satuan Pendidikan
11
Program Kegiatan Sub Kegiatan Lokus Program
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
2021) 2021)
Menengah Sekolah Menengah
Kejuruan Khusus
Pemerintahan Dan Fasilitasi Fasilitasi Kerjasama Kab Ketapang, Kab.
Otonomi Daerah Kerjasama Daerah antar Pemerintah Sambas, Kab Sintang dan
Kab Melawi
Pengelolaan Pengelolaan Pengadaan Alat Kab Melawi,Kab
Pendidikan Pendidikan Non Praktik dan Peraga Sekadau,Kab
Formal/Kesetaraan Siswa Non Bengkayang,Kab
Formal/Kesetaraan Mempawah,Kota Pontianak
Pengelolaan Pengelolaan Pembinaan dan Kab Kayong Utara
Pendidikan Pendidikan Non Kelembagaan dan
Formal/Kesetaraan Manajemen Sekolah
Non Formal/Kesetaraan
Kesejahteraan Fasilitasi Fasilitasi, Koordinasi,
Rakyat Pengembangan Sinkronisasi, Evaluasi,
Kesejahteraan dan Capaian Kinerja
Rakyat Pelayanan Kebijakan
Dasar Kesejahteraan Rakyat
Bidang Pendidikan
Pelatihan Kerja Pelaksanaan Koordinasi Lintas
dan Produktivitas Latihan Kerja Lembaga dan Kerja
Tenaga Kerja Berdasarkan Sama Dengan Sektor
Klaster Swasta untuk
Kompetensi Penyediaan Instruktur
serta Sarana dan
Prasarana Lembaga
Pelatihan Kerja
Program Penyadaran, Koordinasi, Sinkronisasi
Pengembangan Pemberdayaan, dan Penyelenggaraan
Kapasitas Daya dan Peningkatan Kapasitas
Saing Pengembangan Daya Saing Wirausaha
Kepemudaan Pemuda dan Muda Provinsi
Kepemudaan
Kewenangan
Provinsi
Program Peningkatan Pengembangan
Peningkatan Kualitas Keluarga Kegiatan Masyarakat
Kualitas Keluarga dalam untuk Peningkatan
Mewujudkan Kualitas Keluarga
Kesetaraan Kewenangan Provinsi
Gender (KG) dan
Hak Anak
12
Program Kegiatan Sub Kegiatan Lokus Program
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
2021) 2021)
Kewenangan
Provinsi
Pengelolaan Pembangunan Sarana, Prasarana
Pendidikan Non Sarana, dan Utilitas Sekolah
Formal/ Prasarana dan Non Formal/Kesetaraan
Kesetaraan Utilitas Sekolah yang Terbangun
Non
Formal/Kesetaraan
Penyediaan Biaya Biaya Personil
Personil Peserta Peserta Didik
Didik Non Non Formal/Kesetaraan
Formal/Kesetaraan diterima oleh peserta
didik
Penyelenggaraan Terselenggaranya
Proses Belajar Proses Belajar
Non Non
Formal/Kesetaraan Formal/Kesetaraan
Penyediaan Pendidik dan Tenaga
Pendidik dan Kependidikan Tersedia
Tenaga bagi Satuan Pendidikan
Kependidikan bagi Non Formal/Kesetaraan
Satuan Pendidikan
Non
Formal/Kesetaraan
Pengembangan Pendidik dan tenaga
Karir Pendidik dan Kependidikan yang
Tenaga Mendapatkan Fasilitasi
Kependidikan Kenaikan
pada Satuan Pangkat/Golongan,
Pendidikan Non Pemberian
Formal/Kesetaraan Promosi,
Peningkatan
Kompetensi dan
Kualifikasi
Pemeliharaan Terlaksananya
Rutin Pemeliharaan
Gedung/Ruang Rutin
Kelas/Ruang Guru Gedung/Ruang
Pendidikan Non Kelas/Ruang Guru
Formal/Kesetaraan Pendidikan Non
Formal/Kesetaraan
13
Program Kegiatan Sub Kegiatan Lokus Program
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
2021) 2021)
Pemeliharaan Terlaksananya
Rutin Sarana, Pemeliharaan Rutin
Prasarana dan Sarana,
Utilitas Sekolah Prasarana dan
Non Utilitas Sekolah
Formal/Kesetaraan Non Formal/Kesetaraan
Program Pengelolaan Pelayanan Informasi 14 Kabupaten/ Kota
Pengelolaan Informasi dan Publik
Informasi dan Komunikasi Publik
Komunikasi Publik Pemerintah
Daerah Provinsi
Program Penyelenggaraan Penyelenggaraan OPD/BHI Provinsi Kalbar
Pengelolaan Pengelolaan Pemanfataan Data
Informasi Adminitrasi Kependudukan
Adminiistrasi Kependudukan
Kependudukan Provinsi
14
Program Kegiatan Sub Kegiatan
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
(Kepmendagri No 050- Lokus Program
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
5889 Tahun 2021)
2021) 2021)
Penyediaan Pengadaan Benih/Bibit Provinsi
Benih/Bibit Ternak Ternak yang Sumbernya
dan Hijauan Pakan dari Daerah Provinsi Lain
Ternak yang
sumbernya dari
daerah provinsi lain
Penyediaan Pengadaan Benih/Bibit Provinsi
Benih/Bibit Ternak Ternak yang Sumbernya
dan Hijauan Pakan dari Daerah provinsi dan
Ternak yang kabupaten/kota lain
sumbernya dari
daerah provinsi dan
kabupaten/kota lain
Program Sertifikasi Persyaratan Pengelolaan Penerbitan Provinsi
Pengendalian Teknis Kesehatan Sertifikasi Keamanan
Kesehatan Hewan Masyarakat Veteriner Produk Hewan
Dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner
Program Pengembangan Produksi dan Provinsi
Pengembangan Usaha Kecil dengan Pengolahan,
Umkm Orientasi Peningkatan Pemasaran, Sumber
Skala Usaha Menjadi Daya Manusia, serta
Usaha Menengah Desain dan Teknologi
Program Penyuluhan Pengembangan Diseminasi Informasi Provinsi dan
Pertanian Penerapan Teknis, Sosial, Ekonomi kabupaten/kota
Penyuluhan Pertanian dan Inovasi Pertanian
Program Pemberdayaan dan Perluasan Akses Pasar, Kabupaten/ Kota
Pemberdayaan Dan Perlindungan Akses Pembiayaan,
Perlindungan Koperasi yang Penataan Manajemen,
Koperasi Keanggotaannya Standarisasi, dan
Lintas Daerah Restrukturisasi Usaha
Kabupaten/Kota
dalam 1 (satu) Daerah
kabupaten/kota
Program Pengembangan Produksi dan Provinsi
Pengembangan Usaha Kecil dengan Pengolahan,
Umkm Orientasi Peningkatan Pemasaran, Sumber
Skala Usaha Menjadi Daya Manusia, serta
Usaha Menengah Desain dan Teknologi
Program Penyuluhan Pengembangan Pembinaan dan Provinsi dan
Pertanian Kapasitas Penguatan kabupaten/kota
Kelembagaan
15
Program Kegiatan Sub Kegiatan
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
(Kepmendagri No 050- Lokus Program
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
5889 Tahun 2021)
2021) 2021)
Ekonomi Petani Kelembagaan
Berbasis Kawasan Koorporasi Petani
Program Penyuluhan Pengembangan Pelaksanaan Provinsi dan
Pertanian Penerapan Penyuluhan dan kabupaten/kota
Penyuluhan Pertanian Pemberdayaan Petani
Program Pendidikan Pelaksanaan Penguatan dan Provinsi.
Dan Pelatihan, Penyuluhan Pendampingan
Penyuluhan Dan Kehutanan Provinsi Kelembagaan Kelompok
Pemberdayaan dan Pemberdayaan Tani Hutan
Masyarakat Di Bidang Masyarakat di Bidang
Kehutanan Kehutanan
Program Pendidikan Pelaksanaan Penyiapan dan Provinsi.
Dan Pelatihan, Penyuluhan Pengembangan
Penyuluhan Dan Kehutanan Provinsi Perhutanan Sosial
Pemberdayaan dan Pemberdayaan
Masyarakat Di Bidang Masyarakat di Bidang
Kehutanan Kehutanan
Program Penyuluhan Pengembangan Pendampingan Provinsi dan
Pertanian Kapasitas Manajemen Koorporasi kabupaten/kota
Kelembagaan Petani
Ekonomi Petani
Berbasis Kawasan
Program Penggunaan Pelaksanaan Fasilitasi Pemasaran Provinsi dan
Dan Pemasaran Pemasaran Penggunaan Produk kabupaten/kota
Produk Dalam Negeri Penggunaan Produk Dalam Negeri di Tingkat
Dalam Negeri Provinsi
Program Pengelolaan Pemberdayaan Pengembangan Kab/Kota Pesisir
Kelautan, Pesisir Dan Masyarakat Pesisir Kapasitas Masyarakat
Pulau-Pulau Kecil Dan Pulau-Pulau Kecil Pesisir Dan Pulau- Pulau
Kecil
Program Penyuluhan Pengembangan Pembentukan dan Provinsi/
Pertanian Kapasitas Penguatan Kabupaten/ Kota
Kelembagaan Kelembagaan
Ekonomi Petani Koorporasi Petani
Berbasis Kawasan
Program Pengembangan Produksi dan Provinsi
Pengembangan Usaha Kecil dengan Pengolahan,
Umkm Orientasi Peningkatan Pemasaran, Sumber
Skala Usaha Menjadi Daya Manusia, serta
Usaha Menengah Desain dan Teknologi
Program Pemberdayaan dan Perluasan Akses Pasar, Kabupaten/ Kota
Pemberdayaan Dan Perlindungan Akses Pembiayaan,
16
Program Kegiatan Sub Kegiatan
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
(Kepmendagri No 050- Lokus Program
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
5889 Tahun 2021)
2021) 2021)
Perlindungan Koperasi yang Penataan Manajemen,
Koperasi Keanggotaannya Standarisasi, dan
Lintas Daerah Restrukturisasi Usaha
Kabupaten/Kota
dalam 1 (satu) Daerah
kabupaten/kota
Program Pelatihan Pengukuran Pengukuran Kompetensi Provinsi
Kerja Dan Produktivitas Tingkat dan Produktivitas
Produktivitas Tenaga Daerah Provinsi Tenaga Kerja
Kerja
Program Pelatihan Pelaksanaan Latihan Proses Pelaksanaan Provinsi dan
Kerja Dan Kerja Berdasarkan Pendidikan dan kabupaten/kota
Produktivitas Tenaga Klaster Pelatihan Keterampilan
Kerja Kompetensi bagi Pencari Kerja
Berdasarkan
Klaster Kompetensi
Program Stabilisasi Menjamin Koordinasi dan Provinsi
Harga Barang Ketersediaan Barang Sinkronisasi
Kebutuhan Pokok Kebutuhan Pokok di Ketersediaan Barang
Dan Barang Penting Tingkat Daerah Kebutuhan Pokok di
Provinsi Tingkat Distributor dan
Sub Distributor
Program Stabilisasi Menjamin Koordinasi dan Provinsi
Harga Barang Ketersediaan Barang Sinkronisasi
Kebutuhan Pokok Kebutuhan Barang Ketersediaan Barang
Dan Barang Penting Penting di Tingkat Kebutuhan Barang
Daerah Provinsi Penting di Tingkat
Distributor dan Sub
Distributor
Program Penelitian Penelitian dan Penelitian dan Provinsi
Dan Pengembangan Pengembangan Pengembangan
Daerah Bidang Ekonomi dan Perindustrian dan
Pembangunan Perdagangan
Program Stabilisasi Menjamin Koordinasi dan
Harga Barang Ketersediaan Barang Sinkronisasi
Kebutuhan Pokok Kebutuhan Pokok dan Ketersediaan Barang
Dan Barang Penting Barang Penting di Penting di Tingkat
Tingkat Daerah Distributor dan Sub
ProvinsI Distributor
Program Pemberdayaan Fasilitasi Pengembangan Provinsi/
Pemberdayaan Lembaga Usaha Ekonomi Kabupaten/ Kota
Lembaga keMasyarakatan yang Masyarakat dan
17
Program Kegiatan Sub Kegiatan
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
(Kepmendagri No 050- Lokus Program
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
5889 Tahun 2021)
2021) 2021)
Kemasyarakatan, Bergerak di Bidang Pemerintah Desa dalam
Lembaga Adat Pemberdayaan Desa Meningkatkan
Dan dan Lembaga Adat Pendapatan Asli Desa
Masyarakat Hukum Tingkat Daerah
Adat Provinsi serta
Pemberdayaan
Masyarakat Hukum
Adat yang Masyarakat
Pelakunya Hukum
Adat yang Sama
Berada di Lintas
Daerah
Kabupaten/Kota
Program Peningkatan Penyediaan dan Pengembangan Provinsi/
Diversifikasi Dan Penyaluran Pangan Kelembagaan dan Kabupaten/ Kota
Ketahanan Pangan Pokok atau Pangan Jaringan Distribusi
Masyarakat Lainnya sesuai Pangan
dengan Kebutuhan
Daerah Provinsi
dalam rangka
Stabilisasi asokan dan
Harga Pangan
Program Peningkatan Pengendalian Harga, Pemantauan Harga dan Provinsi dan 14
Sarana Distribusi Informasi Stok Barang Kebutuhan Kab/Kota
Perdagangan Ketersediaan Stok Pokok dan Barang
Barang Kebutuhan Penting pada Pelaku
Pokok dan Barang Usaha Distribusi Barang
Penting pada Pelaku Lintas Kabupaten/Kota
Usaha Distribusi
Barang Lintas
Kabupaten/Kota yang
Terintegrasi dalam
Sistem Informasi
Perdagangan
Program Pengelolaan Penyediaan Penyediaan Infrastruktur Provinsi dan 14
Sumber Daya Infrastruktur dan Pendukung Kemandirian Kab/Kota
Ekonomi Untuk Seluruh Pendukung Pangan Lainnya
Kedaulatan Dan Kemandirian Pangan
Kemandirian Pangan pada berbagai Sektor
sesuai Kewenangan
Daerah Provinsi
18
Program Kegiatan Sub Kegiatan
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
(Kepmendagri No 050- Lokus Program
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
5889 Tahun 2021)
2021) 2021)
Program Pengolahan Penyediaan dan Pengembangan Sistem Provinsi
Dan Pemasaran Penyaluran Bahan Informasi Manajemen
Hasil Perikanan Baku Industri Logistik Ikan Lintas
Pengolahan Ikan Daerah Kabupaten/Kota
Lintas Daerah dalam 1 (Satu) Daerah
Kabupaten/Kota Provinsi
dalam 1 (Satu)
Daerah Provinsi
Program Pengelolaan Fasilitasi Pengelolaan Provinsi dan 14
Perekonomian Dan Kebijakan dan Kebijakan Ekonomi Kab/Kota
Pembangunan Koordinasi Makro
Perekonomian
Program Peningkatan Penyediaan dan Koordinasi, Sinkronisasi Provinsi/
Diversifikasi Dan Penyaluran Pangan dan Pelaksanaan Kabupaten/ Kota
Ketahanan Pangan Pokok atau Pangan Distribusi Pangan Pokok
Masyarakat Lainnya sesuai dan Pangan Lainnya
dengan Kebutuhan
Daerah Provinsi
dalam rangka
Stabilisasi asokan dan
Harga Pangan
Program Pengelolaan Data Fasilitasi Bantuan Sosial Provinsi
Perlindungan Dan Fakir Miskin Cakupan Kesejahteraan Keluarga
Jaminan Daerah Provinsi
Sosial
Program Pengelolaan Fasilitasi Pengelolaan Provinsi dan 14
Perekonomian Dan Kebijakan dan Kebijakan Ekonomi Kab/Kota
Pembangunan Koordinasi Makro
Perekonomian
Program Penggunaan Pelaksanaan Fasilitasi Promosi Provinsi/
Dan Pemasaran Pemasaran Penggunaan Produk Kabupaten/ Kota
Produk Dalam Negeri Penggunaan Produk Dalam Negeri di Tingkat
Dalam Negeri Provinsi
Program Penggunaan Pelaksanaan Fasilitasi Pemasaran Provinsi/
Dan Pemasaran Pemasaran Penggunaan Produk Kabupaten/ Kota
Produk Dalam Negeri Penggunaan Produk Dalam Negeri di Tingkat
Dalam Negeri Provinsi
Program Peningkatan Penyediaan dan Koordinasi, Sinkronisasi Provinsi/
Diversifikasi Dan Penyaluran Pangan dan Pelaksanaan Kabupaten/ Kota
Ketahanan Pangan Pokok atau Pangan Distribusi Pangan Pokok
Masyarakat Lainnya sesuai dan Pangan Lainnya
dengan Kebutuhan
19
Program Kegiatan Sub Kegiatan
(Kepmendagri No (Kepmendagri No
(Kepmendagri No 050- Lokus Program
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun
5889 Tahun 2021)
2021) 2021)
Daerah Provinsi
dalam rangka
Stabilisasi asokan dan
Harga Pangan
Program Peningkatan Fasilitasi Kerja Sama Fasilitasi Kerja Sama
Kerja Sama Desa antar desa yang Desa dengan Pihak
Menjadi Kewenangan Ketiga
Provinsi
a. Pengadaan
Perlengkapan Siswa
SD
c. Pembinaan
Kelembagaan dan
Manajemen Sekolah
20
4 PERAN DAN AKSI PERCEPATAN PENINGKATAN IPM
4.1 Rencana Aksi
4.1.1 Usulan Aksi Percepatan IPM
Dalam rangka mempercepat peningkatan IPM di Provinsi Kalimantan Barat. Kelompok
Kerja (Pokja) Percepatan IPM Kalbar telah merumuskan strategi program dan kegiatan
yang melibatkan multi-stakeholder dan multi-sektoral di lingkungan emerintah provinsi.
Selain itu, sinergitas antar level pemerintah juga bagian dari strategi. Terutama
merumuskan peran pemerintah provinsi dan peran pemerintah kabupaten. Berikut
rumusan masalah, strategi dan program kegiatan antar dimensi yang mempengaruhi
pertumbuhan IPM:
A. Dimensi Usia Harapan Hidup dan Hidup Sehat
Program
(Kepmendagri No Kegiatan (Kepmendagri
Tujuan Strategi
050-5889 Tahun No 050-5889 Tahun 2021)
2021)
21
Melakukan Program pemenuhan Penyelenggaraan sistem
inventarisasi DTKS upaya kesehatan informasi kesehatan secara
di tingkat perorangan dan terintegrasi.
kabupaten upaya kesehatan Pengelolaan Data Fakir
masyarakat. Miskin Cakupan Daerah
Program Provinsi (DINSOS)
Perlindungan Dan
Jaminan Sosial
22
pencegahan Program
perkawinan anak Pengembangan Penyadaran,
Kapasitas Daya Pemberdayaan, dan
Saing Kepemudaan Pengembangan Pemuda
dan Kepemudaan
Kewenangan Provinsi
Pendekatan
teknologi dan
sosial media.
Promosi
pengetahuan
edukasi seks,
dampak
perkawinan anak
dan kekerasan
gender
Memperkuat Program Advokasi, Pemberdayaan,
keterlibatan sektor pemberdayaan Kemitraan, Peningkatan
swasta dalam masyarakat bidang Peran Serta Masyarakat
mempromosikan kesehatan. dan Lintas Sektor Tingkat
kesehatan gizi ibu Daerah Provinsi
hamil dan
pencegahan
perkawinan anak
Pendekatan Program pemenuhan Penyelenggaraan sistem
teknologi tentang upaya kesehatan informasi kesehatan secara
promosi perorangan dan terintegrasi.
pencegahan upaya kesehatan
pernikahan anak, masyarakat.
edukasi seks dan
STBM Program
Pengelolaan Dan
Memperkuat data Pengembangan Penyediaan Layanan
tumbuh kembang Sistem Penyediaan Kesehatan untuk UKP
Balita melalui Air Minum Rujukan, UKM dan UKM
inventarisasi Buku Rujukan Tingkat Daerah
Kesehatan Ibu dan Provinsi
Anak sampai ke Pengelolaan dan Pengelolaan dan
tingkat desa Pengembangan Pengembangan Sistem
23
AHH - Pendataan Sistem Penyediaan Penyediaan Air Minum
Sanitasi dan Sebaran Air Minum (SPAM) (SPAM) Lintas
Air Bersih Penggunaan Lintas Kabupaten/Kota (PUPR)
Sumber Air Bersih Kabupaten/Kota Pengelolaan dan
dan Sarana Pengembangan Sistem Air
Sanitasi
Limbah Domestik Regional
24
Melibatkan tokoh Penyediaan Layanan
agama/masyarakat Kesehatan untuk UKP
(Kemenag) dalam Rujukan, UKM dan UKM
promosi imunisasi Rujukan Tingkat Daerah
campak di tingkat Provinsi
desa
Pendekatan Penyediaan Layanan
teknologi tentang Kesehatan untuk UKP
promosi vaksinasi Rujukan, UKM dan UKM
untuk kesehatan Rujukan Tingkat Daerah
dan balita Provinsi
Menggalakkan Penyediaan Layanan
kembali kader Kesehatan untuk UKP
posyandu/relawan Rujukan, UKM dan UKM
kesehatan Rujukan Tingkat Daerah
Provinsi
B. Dimensi Pengetahuan
Program
(Kepmendagri No Kegiatan (Kepmendagri No
Tujuan Strategi
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun 2021)
2021)
Meningkatkan Meningkatkan
Angka angka partisipasi
Partisipasi sekolah.
Pengelolaan Pengelolaan Pendidikan
Sekolah
Pendidikan Sekolah Dasar
(APS) Usia
SD (7-12
tahun)
Meningkatkan
Angka
Partisipasi
Sekolah Pengelolaan Pengelolaan Pendidikan
(APS) Usia Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
SMP (13-15
tahun)
25
Partisipasi
Sekolah
Pengelolaan Pengelolaan Pendidikan
(APS) Usia
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
SMA/SMK
(16-18 tahun)
Meningkatkan Pengelolaan Pendidikan Tinggi
Angka Pendidikan
Partisipasi
Sekolah
(APS)
Perguruan
Tinggi Usia
(19-24 tahun)
Pengembalian Pemerintahan Dan Fasilitasi Kerjasama Daerah
Meningkatkan
anak usia Otonomi Daerah
angka partisipasi
sekolah yang
sekolah.
tidak sekolah
Ketersediaan Menciptakan dan Pengelolaan Pengelolaan Pendidikan
Asrama Gratis menjamin Pendidikan Sekolah Menengah Atas
untuk siswa tersedianya
Pengelolaan Pengelolaan Pendidikan
SMA/SMK fasilitas
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
pendidikan serta
Ketersediaan akses yang Pengelolaan Pengelolaan Pendidikan
Lembaga mudah Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Sertifikasi dijangkau.
Profesi (LSP)
Meningkatkan Melakukan Pendidik dan Pemerataan Kuantitas dan
Rasio peserta peningkatan dan Tenaga Kualitas Pendidik dan Tenaga
didik terhadap mempertahankan Kependidikan Kependidikan bagi Satuan
guru tingkat mutu layanan Pendidikan Dasar, PAUD, dan
SD pendidikan Pendidikan Non
Formal/Kesetaraan
Meningkatkan Pendidik dan Pemerataan Kuantitas dan
Rasio peserta Tenaga Kualitas Pendidik dan Tenaga
didik terhadap Kependidikan Kependidikan bagi Satuan
guru tingkat Pendidikan SMP
SMP
Meningkatkan Pendidik dan Pemerataan Kuantitas dan
Rasio peserta Tenaga Kualitas Pendidik dan Tenaga
didik terhadap Kependidikan Kependidikan bagi Satuan
guru tingkat Pendidikan SMA
SMA
26
Meningkatkan Pendidik dan Pemerataan Kuantitas dan
Rasio peserta Tenaga Kualitas Pendidik dan Tenaga
didik terhadap Kependidikan Kependidikan bagi Satuan
guru tingkat Pendidikan SMK
SMK
Pengelolaan Pengelolaan Pendidikan
Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Pengelolaan Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan
Mengurangi Pemerintahan Dan Fasilitasi Kerjasama Daerah
Kasus Otonomi Daerah
Pernikahan
Anak tertinggi
Meningkatkan Peningkatan Pengelolaan Pengelolaan Pendidikan Non
Akses Paket fokus Pendidikan Formal/Kesetaraan
A,B, dan C penanganan
Kesejahteraan Fasilitasi Pengembangan
pada penduduk
Rakyat Kesejahteraan Rakyat
usia 25 tahun ke
Pelayanan Dasar
atas dalam
peningkatan rata- Pelatihan Kerja Pelaksanaan Latihan Kerja
rata lama sekolah dan Produktivitas Berdasarkan Klaster
melalui program Tenaga Kerja Kompetensi
pendidikan Pengembangan Penyadaran, Pemberdayaan,
kesetaraan Kapasitas Daya dan Pengembangan Pemuda
Saing dan Kepemudaan
Kepemudaan Kewenangan Provinsi
Peningkatan Kualitas
Keluarga dalam Mewujudkan
Peningkatan
Kesetaraan Gender (KG) dan
Kualitas Keluarga
Hak Anak Kewenangan
Provinsi
Pembangunan Sarana,
Prasarana dan Utilitas
Sekolah Non
Formal/Kesetaraan
Penyediaan Biaya Personil
Pengelolaan
Peserta Didik Non
Pendidikan Non
Formal/Kesetaraan
Formal/Kesetaraan
Penyelenggaraan Proses
Belajar Non
Formal/Kesetaraan
Penyediaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan bagi
27
Satuan Pendidikan Non
Formal/Kesetaraan
Pengembangan Karir Pendidik
dan Tenaga Kependidikan
pada Satuan Pendidikan Non
Formal/Kesetaraan
Pemeliharaan Rutin
Gedung/Ruang Kelas/Ruang
Guru Pendidikan Non
Formal/Kesetaraan
Pemeliharaan Rutin Sarana,
Prasarana dan Utilitas
Sekolah Non
Formal/Kesetaraan
Pengelolaan Pengelolaan Informasi dan
Informasi dan Komunikasi Publik Pemerintah
Komunikasi Publik Daerah Provinsi
Pengelolaan
Informasi Penyelenggaraan
Adminiistrasi Pengelolaan Adminitrasi
Kependudukan Kependudukan Provinsi
28
yang sumbernya dari daerah
provinsi lain
Penyediaan Benih/Bibit Ternak
dan Hijauan Pakan Ternak
yang sumbernya dari daerah
provinsi dan kabupaten/kota
lain
Pengendalian Sertifikasi Persyaratan Teknis
Kesehatan Hewan Kesehatan Masyarakat
Dan Kesehatan Veteriner
Masyarakat
Veteriner
Pengembangan Pengembangan Usaha Kecil
UMKM dengan Orientasi Peningkatan
Skala Usaha Menjadi Usaha
Menengah
Penyuluhan Pengembangan Penerapan
Pertanian Penyuluhan Pertanian
Mendorong Pemberdayaan Pemberdayaan dan
pemanfaatan Dan Perlindungan Perlindungan Koperasi yang
platform digital Koperasi Keanggotaannya Lintas Daerah
Nasional dan dunia Kabupaten/Kota dalam 1 (satu)
untuk Daerah kabupaten/kota
pengembangan e-
Pengembangan Pengembangan Usaha Kecil
commerce UMKM
Umkm dengan Orientasi Peningkatan
dan Koperasi
Skala Usaha Menjadi Usaha
daerah
Menengah
29
usaha Masyarakat Di
pemanfaatan hasil Bidang Kehutanan
hutan bukan kayu
Pendidikan Dan Pelaksanaan Penyuluhan
(HHBK)
Pelatihan, Kehutanan Provinsi dan
Penyuluhan Dan Pemberdayaan Masyarakat di
Pemberdayaan Bidang Kehutanan
Masyarakat Di
Bidang Kehutanan
Penjaminan Usaha Penyuluhan Pengembangan Kapasitas
berbasis kemitraan Pertanian Kelembagaan Ekonomi Petani
industri dengan Berbasis Kawasan
usaha kecil dan
Penggunaan Dan Pelaksanaan Pemasaran
mikro
Pemasaran Penggunaan Produk Dalam
Produk Dalam Negeri
Negeri
Pengelolaan Pemberdayaan Masyarakat
Kelautan, Pesisir Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil
Dan Pulau-Pulau
Kecil
Mendorong dan Penyuluhan Pengembangan Kapasitas
memfasilitasi Pertanian Kelembagaan Ekonomi Petani
Akses KUR Berbasis Kawasan
Pengembangan Pengembangan Usaha Kecil
Umkm dengan Orientasi Peningkatan
Skala Usaha Menjadi Usaha
Menengah
Pemberdayaan Pemberdayaan dan
Dan Perlindungan Perlindungan Koperasi yang
Koperasi Keanggotaannya Lintas Daerah
Kabupaten/Kota dalam 1 (satu)
Daerah kabupaten/kota
Memfasilitasi Program Pelatihan Pengukuran Produktivitas
Sertifikasi Kerja Dan Tingkat Daerah Provinsi
kompetensi sesuai Produktivitas
kebutuhan dunia Tenaga Kerja
usaha
Program Pelatihan Pelaksanaan Latihan Kerja
Kerja Dan Berdasarkan Klaster
Produktivitas Kompetensi
Tenaga Kerja
30
Mengidentifikasi Program Stabilisasi Menjamin Ketersediaan Barang
keragaman 98 Harga Barang Kebutuhan Pokok di Tingkat
produk (makanan Kebutuhan Pokok Daerah Provinsi
dan non makanan) Dan Barang
pada kab/kota Penting
Program Stabilisasi Menjamin Ketersediaan Barang
Harga Barang Kebutuhan Barang Penting di
Kebutuhan Pokok Tingkat Daerah Provinsi
Dan Barang
Penting
Menumbuhkan Program Penelitian Penelitian dan Pengembangan
Pasar Induk/ Pusat Dan Bidang Ekonomi dan
Distribusi Provinsi Pengembangan Pembangunan
Daerah
Program Menjamin Ketersediaan Barang
Stabilisasi Harga Kebutuhan Pokok dan Barang
Barang Kebutuhan Penting di Tingkat Daerah
Pokok Dan Barang ProvinsI
Penting
Membangun Program Pemberdayaan Lembaga
jaringan distribusi Pemberdayaan keMasyarakatan yang Bergerak
barang dan sistem Lembaga di Bidang Pemberdayaan Desa
logistik kabupaten/ Kemasyarakatan, dan Lembaga Adat Tingkat
kota Lembaga Adat Daerah Provinsi serta
Dan Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat Hukum Hukum Adat yang Masyarakat
Adat Pelakunya Hukum Adat yang
Sama Berada di Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
Program Penyediaan dan Penyaluran
Peningkatan Pangan Pokok atau Pangan
Diversifikasi Dan Lainnya sesuai dengan
Ketahanan Pangan Kebutuhan Daerah Provinsi
Masyarakat dalam rangka Stabilisasi
asokan dan Harga Pangan
Menyediakan Program Pengendalian Harga,
informasi sistem Peningkatan Informasi Ketersediaan Stok
logisitk provinsi/ Sarana Distribusi Barang Kebutuhan Pokok dan
Kabupaten/ Kota Perdagangan Barang Penting pada Pelaku
Usaha Distribusi Barang Lintas
Kabupaten/Kota yang
Terintegrasi dalam Sistem
Informasi Perdagangan
31
Program Penyediaan Infrastruktur dan
Pengelolaan Seluruh Pendukung
Sumber Daya Kemandirian Pangan pada
Ekonomi Untuk berbagai Sektor sesuai
Kedaulatan Dan Kewenangan Daerah Provinsi
Kemandirian
Pangan
Program Penyediaan dan Penyaluran
Pengolahan Dan Bahan Baku Industri
Pemasaran Pengolahan Ikan Lintas Daerah
Hasil Perikanan Kabupaten/Kota dalam 1 (Satu)
Daerah Provinsi
Program Pengelolaan Kebijakan dan
Perekonomian Dan Koordinasi Perekonomian
Pembangunan
Fasilitasi Distribusi Program Penyediaan dan Penyaluran
barang pokok dan Peningkatan Pangan Pokok atau Pangan
barang penting Diversifikasi Dan Lainnya sesuai dengan
dari pusat produksi Ketahanan Pangan Kebutuhan Daerah Provinsi
ke pusat konsumsi Masyarakat dalam rangka Stabilisasi
asokan dan Harga Pangan
Distribusi bantuan Program Pengelolaan Data Fakir Miskin
sosial dan subsidi Perlindungan Dan Cakupan Daerah Provinsi
kepada Jaminan
masyarakat Sosial
kelompok
berpenghasilan
rendah
Monitoring Program Pengelolaan Kebijakan dan
implementasi road Perekonomian Dan Koordinasi Perekonomian
map pengendalian Pembangunan
inflasi provinsi/
kabupaten/ kota
Mengembangkan Program Pelaksanaan Pemasaran
dan Menguatkan Penggunaan Dan Penggunaan Produk Dalam
Pasar domestik Pemasaran Negeri
untuk Produk Dalam
komoditi/produk Negeri
lokal (baru)
Program Pelaksanaan Pemasaran
Penggunaan Dan Penggunaan Produk Dalam
Pemasaran Negeri
Produk Dalam
Negeri
32
Fasilitasi Program Penyediaan dan Penyaluran
farmerday hari Peningkatan Pangan Pokok atau Pangan
menjual produk Diversifikasi Dan Lainnya sesuai dengan
dan komoditi hasil Ketahanan Pangan Kebutuhan Daerah Provinsi
pertanian, Masyarakat dalam rangka Stabilisasi
perikanan, asokan dan Harga Pangan
peternakan,
Program Fasilitasi Kerja Sama antar
industri, HHBK, dll
Peningkatan Kerja desa yang Menjadi
yang merupakan
Sama Desa Kewenangan Provinsi
produk lokal oleh
para pelaku UMKM
lokal
33
MASALAH PENYEBAB Peran dan Aksi
VARIABEL
MASALAH
KAB/KOTA PROVINSI
fasilitas 2. Gerakan mahasiswa
pelayanan (KKN) untuk merespon
kesehatan. komponen kesehatan
2. Mendukung
Gerakan
mahasiswa
(KKN) untuk
merespon
komponen
kesehatan dan
kampanye
pecegahan
perkawinan
anak
3.Kurangnya 1.Rendahnya 1. Memperkuat 1.Memperkuat
dukungan keluarga kemampuan implementasi kebijakan dalam
dalam ekonomi keluarga kebijakan mendorong private
mendapatkan untuk mendapatkan dalam sectors dan
pertolongan di pertolongan ke mendorong masyarakat.
sarana Kesehatan sarana kesehatan private sectors
2.Akses terhadap dan
jaminan kesehatan masyarakat.
yang tidak merata
1.Rendahnya 1.Rendahnya 1. Mendorong Pemkab
pengetahuan ibu pendidikan 1.Kerjasama untuk mendukung
hamil terhadap gizi 2.Kurangnya dengan pihak program gizi
di masa kehamilan sosialisasi dan perusahaan masyarakat.
2.Perilaku promosi kesehatan untuk
konsumsi yang 3.Rendahnya mendukung
tidak sesuai pendapatan program gizi.
dengan kebutuhan keluarga 2.Melibatkan
3.Rendahnya 4.Distribusi produksi tokoh
ekonomi dalam yang tidak merata masyarakat
keluarga dan pemuka
4.Ketersedian agama untuk
pemenuhan kampanye dan
kebutuhan gizi promosi
yang terbatas kesehatan
1.Rendahnya 1. Mendukung Gerakan
1. Menyebabkan pendidikan 1.Kerjasama mahasiswa (KKN)
Wasting (Balita 2.Kurangnya dengan pihak untuk merespon
Kurus) sosialisasi dan perusahaan komponen kesehatan.
2. Tingginya angka promosi kesehatan untuk 2. Mendorong Pemkab
Stunting 3.Rendahnya mendukung untuk mendukung
3. Menyebabkan pendapatan program gizi. program gizi
Under Weight keluarga 2.Melibatkan masyarakat.
(Angka Under 4.Distribusi produksi tokoh
Weight di yang tidak merata masyarakat
34
MASALAH PENYEBAB Peran dan Aksi
VARIABEL
MASALAH
KAB/KOTA PROVINSI
Kalimantan Barat dan pemuka
tahun 2021 agama untuk
sebesar 24% kampanye dan
(SSGI 2021), promosi
tertinggi di Melawi kesehatan
(28,7%) Sambas
(28,2%), dan Kubu
Raya (27,5%)
4. Rendahnya
Capaian ASI
Eksklusif di
masyarakat
5. Baduta diberikan
ASI (Air Susu Ibu
merupakan
makanan bayi yang
paling baik, dan
sebaiknya
diberikan sampai
anak berusia 2
tahun. Dari data
Susenas 2021
menunjukkan
baduta yang
diberikan ASI di
Kalimantan Barat
sebesar 82,57%
terendah di
Pontianak
(66,95%) Kubu
Raya (75,89%) dan
Bengkayang
(76,147%)
1. Rendahnya 1. Akses sumber air
rumah tangga yang terbatas
menggunakan air 2. Minimnya
minum layak pengetahuan dan
2. Rendahnya kemauan
rumah tangga yang masyarakat dalam
memiliki sumber air menyediakan dan
bersih memanfaatkan
3. Rendahnya sumber air dan
sarana sanitasi sarana sanitasi yang
yang layak layak
3. Ketidakmampuan
sosial ekonomi
masyarakat dalam
penyediaan air
35
MASALAH PENYEBAB Peran dan Aksi
VARIABEL
MASALAH
KAB/KOTA PROVINSI
bersih dan sanitasi
yang layak
1. Rendahnya 1. Ketidakmampuan 1.Memperkuat
kepesertaan sosial ekonomi implementasi Pergub
Jaminan masyarakat dalam tentang kepersertaan
Kesehatan mengikuti JKN. Memperkuat
Nasional (JKN) kepersertaan JKN sasaran program
2. Pengetahuan dan kepersertaan JKN
kemauan
masyarakat dalam
mengikuti
kepesertaan JKN
yang rendah
(Merespon Persepsi
Publik Soal JKN)
Untuk Capaian 1. Minimnya
imunisasi pada pengetahuan dan
Balita yang kemauan
menjadi indikator masyarakat tentang
1.Pendekatan tokoh
utama adalah vaksinasi
agama/masyarakat
imunisasi Campak. 2. Adanya
untuk vaksinasi
Karena imunisasi penolakan di
2.Pendekatan
campak masyarakat terkait
teknologi tentang
merupakan vaksinasi
promosi vaksinasi
imunisasi tertakhir 3. Adanya ketakutan
untuk kesehatan dan
yang diberikan di masyarakat
balita
pada bayi. karena adanya
3.Menggalakkan
1. Rendahnya kejadian Pasca
kembali kader
capaian imunisasi Imunisasi (KIPI)
posyandu/relawan
campak pada
kesehatan
Balita
36
MASALAH PENYEBAB Peran dan Aksi
VARIABEL
MASALAH
KAB/KOTA PROVINSI
berpusat pada model
murid pembelajaran
yang sesuai
kebutuhan peserta
didik
Model Implementasi Implementasi Implementasi
pendidikan pendidikan inklusif kurikulum merdeka kurikulum merdeka
yang kurang sebagaimana
ramah anak diamanah aturan
belum
dilaksanakan
sepenuhnya
keterbatasan adanya kebijakan Kolaborasi dengan Mendukung
SDM Guru moratorium Perguruan Tinggi kolaborasi dengan
(kualitas dan (pengangkatan melalui KKN Tematik Perguruan Tinggi
kuantitas guru) guru tidak sesuai melalui KKN
dengan jumlah Tematik
guru yang keluar)
Santri yang Orang tua peserta Sinkronisasi dan Sinkronisasi dan
tidak terdaftar di didik yang tidak pemutakhiran data pemutakhiran data
data EMIS melapor ke secara berkala dan secara berkala dan
tingkat MI kemenag terpusat terpusat
(Kemenag) dan
DAPODIK
(Dikbud)
(Jumlah Santri
yang tidak
mengikuti
pendidikan
yang
disetarakan
(formal dan non
formal)
Penduduk usiapola pikir orang tua Pencegahan pekerja Penguatan koordinasi
Angka
13-15 tahun
yang apatis anak baik di sektor untuk meningkatkan
Partisipasi
yang bekerja.terhadap formal maupun non anak usia 13-15
Sekolah
pentingnya formal tahun untuk
(APS) usia 13
bersekolah.
-15 tahun pendidikan
Jarak tempuh Kondisi Geografi Revitalisasi Peran Penguatan
ke sekolah dan Demografi SKB/PKBM paket B koordinasi
pelaksanaan
revitalisasi peran
SKB/PKBM paket
B.
Model Keterbatasan Implementasi Implementasi
pendidikan tenaga pendidik kurikulum merdeka kurikulum merdeka
yang tidak dalam
berpusat pada mengembangkan
murid
37
MASALAH PENYEBAB Peran dan Aksi
VARIABEL
MASALAH
KAB/KOTA PROVINSI
model
pembelajaran
yang sesuai
kebutuhan peserta
didik
Model Implementasi Implementasi Implementasi
pendidikan pendidikan inklusif kurikulum merdeka kurikulum merdeka
yang kurang sebagaimana
ramah anak diamanah aturan
belum
dilaksanakan
sepenuhnya
Santri yang Orang tua peserta Sinkronisasi dan Sinkronisasi dan
tidak terdaftar di didik yang tidak pemutakhiran data pemutakhiran data
data EMIS melapor ke secara berkala dan secara berkala dan
tingkat MTs kemenag terpusat terpusat
(Kemenag) dan
DAPODIK
(Dikbud)
(Jumlah Santri
yang tidak
mengikuti
pendidikan
yang
disetarakan
(formal dan non
formal)
Belum adanya Belum adanya kebijakan di daerah kebijakan di daerah
koordinasi kebijakan di tentang mekanisme tentang mekanisme
antara PKBM daerah tentang koordinasi antara koordinasi antara
(satdik non mekanisme sekolah dan PKBM sekolah dan PKBM
formal) dengan
koordinasi antara dalam mengatasi anak dalam mengatasi
sekolah (satdik
formal) dalam sekolah dan PKBM putus sekolah dan anak putus sekolah
mendorong dalam mengatasi tidak sekolah dan tidak sekolah
siswa putus anak putus
sekolah untuk sekolah, tidak
melanjutkan ke sekolah dan tidak
PKBM melanjutkan
keterbatasan adanya kebijakan Kolaborasi dengan Kolaborasi dengan
SDM Guru moratorium Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi
(kualitas dan (pengangkatan melalui KKN Tematik melalui KKN
kuantitas guru) guru tidak sesuai Tematik
dengan jumlah
guru yang keluar)
Pendataan GTK Pendataan GTK
Eksodus Peningkatan kualitas Peningkatan
peserta didik sekolah (sarana dan kualitas sekolah
keluar kalbar prasarana)
38
MASALAH PENYEBAB Peran dan Aksi
VARIABEL
MASALAH
KAB/KOTA PROVINSI
(sarana dan
prasarana)
pola pikir terhadap memaksimalkan peran memaksimalkan
kualitas sekolah pemangku peran pemangku
Lokal kepentingan kepentingan
pendidikan dalam pendidikan dalam
membangun perspektif membangun
orang tua tentang perspektif orang tua
pentingnya pendidikan tentang pentingnya
pendidikan
Penduduk usia Pola pikir orang tua Penguatan koordinasi
Angka
16-18 tahun yang apatis untuk meningkatkan
Partisipasi
yang bekerja. terhadap anak usia 16-18
Sekolah
pentingnya tahun untuk
(APS) usia 16
bersekolah.
– 18 tahun pendidikan
Keterbatasan Peningkatan
kapasitas tenaga kapasitas tenaga
pendidik dalam pendidik dalam
mengembangkan mengembangkan
model pembelajaran model pembelajaran
yang sesuai yang sesuai
kebutuhan peserta kebutuhan peserta
didik didik
Implementasi bantuan finansial untuk bantuan finansial
pendidikan inklusif anak putus sekolah untuk anak putus
sebagaimana agar kembali ke sekolah agar
diamanah aturan sekolah kembali ke sekolah
belum dilaksanakan
sepenuhnya
adanya kebijakan Revitalisasi Peran Penguatan
moratorium PKBM paket C koordinasi
(pengangkatan guru pelaksanaan
tidak sesuai dengan revitalisasi peran
jumlah guru yang
PKBM paket C.
keluar)
pola pikir orang tua - Membangun
yang apatis terhadap asrama sekolah di
pentingnya daerah yang
pendidikan membutuhkan
Santri yang Keterbatasan tenaga Sinkronisasi dan Sinkronisasi dan
tidak terdaftar di pendidik dalam pemutakhiran data pemutakhiran data
data EMIS mengembangkan secara berkala dan secara berkala dan
tingkat MA/MAK model pembelajaran terpusat terpusat
(Kemenag) dan yang sesuai
DAPODIK kebutuhan peserta
(Dikbud) didik
(Jumlah Santri
yang tidak
39
MASALAH PENYEBAB Peran dan Aksi
VARIABEL
MASALAH
KAB/KOTA PROVINSI
mengikuti
pendidikan
yang
disetarakan
(formal dan non
formal)
Belum adanya Implementasi kebijakan di
koordinasi pendidikan inklusif daerah tentang
antara PKBM sebagaimana mekanisme
(satdik non diamanah aturan koordinasi antara
formal) dengan belum dilaksanakan
sekolah dan PKBM
sekolah (satdik sepenuhnya
formal) dalam dalam mengatasi
mendorong anak putus sekolah
siswa putus dan tidak sekolah
sekolah untuk
melanjutkan ke
PKBM
Eksodus pola pikir terhadap Perlunya memasukkan Perlunya
peserta didik kualitas sekolah muatan kesehatan memasukkan
keluar kalbar Lokal reproduksi sebagai muatan kesehatan
bagian dari reproduksi sebagai
pembelajaran sekolah bagian dari
pembelajaran
sekolah
pola pikir orang tua Mengutamakan
- Mengutamakan
untuk membangun keterlibatan keterlibatan peserta
kemandirian anak peserta didik didik dalam
dalam kampanye
kampanye kesehatan
kesehatan reproduksi
reproduksi
Perkawinan Rendahnya Mengedepankan tokoh Mengedepankan
Anak pendidikan tentang masyarakat/ adat tokoh masyarakat/
kesehatan dalam kampanye adat dalam
reproduksi. pencegahan kampanye
pernikahan anak pencegahan
pernikahan anak
Minat dan Bakat Minimnya kualitas Evaluasi dan
penyelenggaraan peningkatan
assasment kualitas instrumen
dan
penyelenggaraan
asesment
Penduduk usia Pendapatan yang Memaksimalkan peran Memaksimalkan
Angka
19-24 tahun rendah. pemangku peran pemangku
Partisipas
yang bekerja kepentingan
Sekolah
pendidikan tinggi.
40
MASALAH PENYEBAB Peran dan Aksi
VARIABEL
MASALAH
KAB/KOTA PROVINSI
(APS) usia kepentingan
19-24 tahun pendidikan tinggi.
Jarak tempuh Kondisi Geografi dan Mengusulkan Mendukung
ke perguruan Demografi terbentuknya lembaga terbentuknya
tinggi pendidikan tinggi di lembaga
tingkat pendidikan tinggi di
Kabupaten/Kota ke tingkat
Pemerintah Pusat. Kabupaten/Kota.
Pemberian beasiswa di Pemberian beasiswa
lembaga pendidikan non akademik di
tinggi di masing-masing lembaga pendidikan
Kabupaten/Kota tinggi di masing-
masing
Kabupaten/Kota
Memfasilitasi pengusulan Pemberian hibah
hibah untuk untuk pembangunan
pembangunan asrama asrama dan fasilitas
dan fasilitas pendukung pendukung lembaga
lembaga pendidikan pendidikan tinggi di
tinggi di masing-masing masing-masing
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
Eksodus Keterbatasan - Mendoorng
peserta didik kualitas dan pilihan peningkatan
keluar kalbar jurusan di lembaga kualitas dan pilihan
Pendidikan Tinggi jurusan Pendidikan
yang ada di Provinsi
Tinggi yang ada di
Kalimantan Barat.
Provinsi Kalimantan
Barat dengan
berkoordinasi ke
Kemendikbudristek.
Santri yang kultur setempat Sinkronisasi dan Sinkronisasi dan
Faktor
tidak terdaftar di untuk menghindari pemutakhiran data pemutakhiran data
Pesantren
data EMIS kejadian yang tidak secara berkala dan secara berkala dan
dan Non
(Kemenag) dan diinginkan pada terpusat terpusat
Pesantren
DAPODIK anak perempuan
(Dikbud)
(Jumlah Santri
yang tidak
mengikuti
pendidikan
yang
disetarakan
(formal dan non
formal)
Jumlah sekolah pola pikir terhadap Revitalisasi Peran Penguatan
Jenis
yang kualitas sekolah Pendidikan Koordinasi
Pendidikan
menyediakan Lokal Kesetaraan melalui Pendidikan
yang diikuti
layanan SPNF
41
MASALAH PENYEBAB Peran dan Aksi
VARIABEL
MASALAH
KAB/KOTA PROVINSI
penduduk pendidikan Kesetaraan melalui
usia 25+ inklusif sangat SPNF
sedikit
pola pikir orang tua Perlunya peningkatan Penguatan
untuk membangun pendidikan Koordinasi
kemandirian anak kewirausahaan penyelenggaraan
berijazah pendidikan pendidikan
kesetaraan kewirausahaan
berijazah
pendidikan
kesetaraan
kultur setempat Revitalisasi Peran Penguatan
untuk menghindari Pendidikan Koordinasi
kejadian yang tidak Kesetaraan melalui Pendidikan
diinginkan pada SPNF Kesetaraan melalui
anak perempuan
SPNF
PENYEBAB STRATEGI
VARIABEL MASALAH
MASALAH KAB/KOTA PROVINSI
Pengeluara Produktivitas Rendahnya Meningkatkan Meningkatkan Jumlah
n per kapita seluruh skala usaha keragaman produksi dan
per tahun sektor yang (kurang produksi dan produktivitas hasil
(PPP) yang masih ekonomis) produktivitas hasil pertanian, perikanan,
disesuaika rendah dan dan belum pertanian, dan Hasil Hutan Bukan
n kurang berorientasi perikanan, dan Kayu (HHBK)
beragam pasar Hasil Hutan Bukan
Kayu (HHBK)
Mendorong Mendorong
pemanfaatan pemanfaatan platform
platform digital digital nasional dan
nasional dan dunia dunia untuk
untuk pengembangan e-
pengembangan e- commerce koperasi
commerce daerah
koperasi daerah
Memfasilitasi Memfasilitasi UMKM
UMKM lokal lokal masuk ke e-
masuk ke e- commerce sebanyak
commerce 1000 UMKM
42
sebanyak 1000
UMKM
Fasilitasi, Fasilitasi, Pembinaan
Pembinaan dan dan Penguatan Koperasi
Penguatan Petani/
Koperasi Petani/ Peternak/Pembudidaya
Peternak/Pembudi ikan sesuai kewenangan
daya ikan sesuai provinsi
kewenangan
Kabupaten / Kota
Mensinergikan Mensinergikan program
program pemberdayaan
pemberdayaan masyarakat dengan
masyarakat pendampingan usaha
dengan pemanfaatan Hasil
pendampingan Hutan Bukan Kayu
usaha (HHBK)
pemanfaatan Hasil
Hutan Bukan Kayu
(HHBK)
Rendahnya Penjaminan Usaha Penjaminan Usaha
akses dan berbasis kemitraan berbasis kemitraan
literasi industri dengan industri dengan usaha
keuangan usaha kecil dan kecil dan mikro
masyarakat mikro
Mendorong dan Mendorong dan
memfasilitasi memfasilitasi Akses
Akses KUR KUR
Daya serap Kompetensi Menyediakan Memfasilitasi Sertifikasi
tenaga kerja Tenaga kerja Lembaga pelatihan kompetensi sesuai
lokal rendah belum kompetensi tenaga kebutuhan dunia usaha
memenuhi kerja sesuai
standar kebutuhan tenaga
dunia usaha kerja di kab/kota
(cek kewenangan)
Kelangkaan Distribusi Mengkaji ulang Mengidentifikasi
barang dan barang dan hasil identifikasi keragaman 96 produk
kemahalan logistik keragaman 96 (makanan dan non
harga belum produk (makanan makanan) pada kab/kota
barang optimal dan non makanan)
pada kab/kota
Membangun Menumbuhkan Pasar
jaringan distribusi Induk/ Pusat Distribusi
barang dan sistem Provinsi
logistik kabupaten/
kota
43
Menyediakan Menyediakan informasi
informasi sistem sistem logistik provinsi
logistik Kabupaten
/ Kota
Kenaikan Distribusi bantuan Fasilitasi Distribusi
biaya/distrib sosial dan subsidi barang pokok dan
usi barang kepada barang penting dari
masyarakat pusat produksi ke pusat
kelompok konsumsi
berpenghasilan
rendah
Pengendalia Monitoring Monitoring implementasi
n inflasi implementasi road road map pengendalian
belum map pengendalian inflasi provinsi
optimal inflasi kabupaten/
kota
Rendahnya Harga dan Fasilitasi hari Mengembangkan dan
permintaan kualitas pasar/hari menjual Menguatkan Pasar
hasil produk Produksi produk hari domestik untuk
lokal dalam menjual produk komoditi/produk lokal
daerah yang dan komoditi hasil
kurang pertanian,
kompetitif perikanan,
peternakan,
industri, HHBK, dll
yang merupakan
produk lokal oleh
para pelaku
UMKM lokal.
44
5 MONITORING DAN EVALUASI
Kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan salah satu kegiatan penentu
keberlanjutan program dan kegiatan Percepatan Peningkatan Indeks Pembangunan
Manusia di Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan ini juga merupakan salah satu
penentu keberhasilan seluruh program dan kegiatan secara setara, efektif, efisien,
dan ekonomis. Proses monitoring dan evaluasi tentunya harus inklusif, melibatkan
semua pihak dan memadukan penjelasan data kuantitatif dan kualitatif.
Disamping itu, kegiatan monitoring dan evaluasi memastikan agar strategi dan
arah kebijakan yang ditetapkan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dari
aspek manajemen dan tata kelola pemerintahan kegiatan ini dilakukan untuk mengukur
efektifitas dan efisiensi penerapan rencana serta kesesuaian output dengan target
yang diharapkan, yaitu peningkatan dalam dimensi umur panjang dan sehat, dimensi pengetahuan
dan penghidupan yang layak. Mekanisme pelaporan hasil rencana aksi dilakukan dengan cara :
1. Kelompok kerja pada Tim Koordinasi Percepatan Peningkatan IPM Provinsi
Kalimantan Barat setiap 6 bulan sekali mengkoordinasikan pembahasan
pencapaian Rencana Aksi baik pelaksanaan program tingkat provinsi maupun
tingkat kabupaten dan kota. Program dan kegiatan yang dimaksud merupakan
program yang mendukung ketercapaian setiap target dan indikator pembentuk
IPM serta alokasi anggaran untuk menjalankan program/kegiatan.
2. Laporan hasil kegiatan yang diterima Sekretaris Daerah selaku ketua Tim akan
dilaporkan kepada Gubernur sebagai capaian Rencana Aksi IPM.
3. Mekanisme pemantauan dan evaluasi pihak non pemerintah, yaitu organisasi
kemasyarakatan dan media, pelaku usaha dan filantropi, serta akademisi
berbeda dengan mekanisme yang dilakukan pemerintah. Hal ini karena program,
dan kegiatan dari pihak non pemerintah untuk membantu percepatan
peningkatan IPM di provinsi Kalimantan Barat bersifat sukarela (voluntary) maka
mekanisme pelaporannya juga bersifat sukarela.Namun pelaporan program dan
kegiatan tetap harus dapat dipertanggungjawabkan.
4. Pelaporan dilakukan melalui mekanisme “Penilaian Diri Sukarela (voluntery self
asssesment) dengan menggunakan format laporan melalui self assessment tool
(SAT) yang disepakati.
1
5. Pelaporan disampaikan kepada pemerintah kabuaten/kota ditempat kegiatan
dilaksanakan dan ditembuskan kepada Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan
Barat selaku Ketua Tim.
2
6 PENUTUP
Rencana Aksi Daerah percepatan peningkatan IPM Kalimantan Barat, merupakan
penjabaran dari RPJMD Kalbar 2018-2023.serta diharapkan dapat menjadi bahan
masukan untuk penyusunan Rencana Pemerintah Daerah (RPD) Provinsi
Kalimantan Barat 2024-2026 serta sebagai bahan Perencanaan di Daerah Provinsi
Kalimantan Barat. Dokumen ini merupakan dokumen perencanaan yang memuat
tujuan dan sasaran yang harus dicapai oleh pemerintah provinsi Kalimantan barat
terkait IPM dalam upaya pencapaian prioritas nasional. Selain itu, dokumen ini dapat
menjadi dasar atau acuan untuk perangkat daerah di pemerintah propinsi Kalbar
serta Pemerintah Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Barat dalam
melakukan kegiatannya, untuk mencapai target indikator pembangunan manusia.
Jika dikemudian hari diperlukan adanya perubahan pada rencana aksi ini, maka akan
dilakukan penyempurnaan pada penyusunan selanjutnya.
3
LAMPIRAN 1: MATRIK RENCANA AKSI
LAMPIRAN_I_RENAKSI.xlsx
1
LAMPIRAN 2: MATRIK KERANGKA LOGIS
LAMPIRAN_II_KERANGKA_LOGIS.xlsx
1
LAMPIRAN I RENCANA AKSI DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT
Baseline (2021) Target 2023 Target Target APBN APBD APBD APBDes Swasta
Tujuan Strategi Program Kegiatan Sub Kegiatan Deskripsi Lokus Program Output Satuan 2024 2025 Provinsi Kabupaten
Pemerinta Pemerintah Provinsi Pemerintah Pemerintah Desa Swasta
(Kepmendagri No (Kepmendagri No Kegiatan (Work h Pusat Kab/Kota
050-5889 Tahun 050-5889 Tahun Flow)
2021) 2021)
Menurunkan resiko Melakukan inventarisasi Program Penyelenggaraan Penyelenggaraan sistem Koordinasi dengan Mempawah, Sintang, Jumlah data dan 3 dokumen 30 30 30 ✓ Menyelenggarakan Melaksanakan Melaksanakan
kematian ibu DTKS di tingkat kabupaten pemenuhan sistem informasi informasi kesehatan sektor terkait untuk Bengkayang, Kubu informasi yang koordinasi lintas sektor monitoring dan pemutahiran data
melahirkan upaya kesehatan kesehatan secara secara terintegrasi. validasi data DTKS Raya, Melawi, tersedia pendataan DTKS yang pengawasan ART dan status sosial
perorangan dan terintegrasi. khusus data AKI dan (Dinas Dukcapil, Sekadau dan Kayong valid dan mutakhir (Dinsos, Dukcapil) ekonomi
upaya kesehatan AKB. Dinkes, BPJS Utara
masyarakat. Kesehatan dan
Dinas Sosial).
Menurunkan resiko Membangun kemitraan Program Advokasi, Peningkatan Upaya Melaksanakan Mempawah, Sintang, Jumlah MoU dengan Dokumen 0 ✓ ✓ ✓ Bappeda koordinasi Menyusun kerrangka Memfasilitasi peran Terlibat aktif dalam
kematian ibu dengan Swasta dan DUDI pemberdayaan pemberdayaan, Advokasi Kesehatan, koordinasi lintar Bengkayang, Kubu swasta dan DUDI dengan Bappeda kebijakan swasta dalam pembangunan akses
melahirkan masyarakat bidang kemitraan, Pemberdayaan, sektor dengan Raya, Melawi, Kabupaten / Kota untuk keterlibatan swasta pembangunan askses fasyankes termasuk
kesehatan. peningkatan Penggalangan melibatkan unsur Sekadau dan Kayong menyediakan kerangka dalam pembangunan fasyankes jalan
peran serta Kemitraan, Peran serta masyarakat, swasta Utara kebijakan mendorong akses fasyankes
masyarakat, dan Masyarakat dan Lintas dan Pendidikan peran swasta dalam termasuk jalan.
lintas sektor Sektor Tingkat Daerah tinggi dalam upaya pembangunan akses
tingkat daerah Provinsi advokasi kesehatan fasyankes
provinsi.
Menurunkan resiko Memperkuat agenda Program Penyediaan Pengelolaan pelayanan Sosialisasi Ketapang, Persentase Persentase 0 25% 75% 100% ✓ ✓ Monitoring dan Kabupaten/Kota Menyusun Perdes
kematian ibu pelayanan kesehatan pemenuhan Layanan Kesehatan kesehatan usia Kebijakan Bengkayang, Kabupaten/Kota yang evaluasi Germas menyusun kebijakan Germas dan
melahirkan masyarakat upaya kesehatan untuk UKP Rujukan, produktif. Pelayanan Sambas, Kapuas menyelenggarakan Hidup Sehat Germas Hidup melaksanakan
perorangan dan UKM dan UKM Kesehatan melalui Hulu, Kubu Raya, deteksi dini penyakit Sehat, kegiatan
upaya kesehatan Rujukan Tingkat deteksi dini penyakit Sintang, Kayong menular melaksanakan
masyarakat. Daerah Provinsi menular (Dinas Utara dan Sanggau. gerakan dan
Kesehatan , BPJS monitoring
Kesehatan,
Disnakertran)
Menurunkan resiko Memperkuat agenda Pengelolaan pelayanan Pemeriksaan Ketapang, Persentase Dokumen 0 25% 75% 100% ✓ ✓ Melaksanakan Melaksanakan
kematian ibu pelayanan kesehatan kesehatan usia deteksi dini penyakit Bengkayang, Kabupaten/Kota yang koordinasi dengan deteksi dini penyakit
melahirkan masyarakat produktif. tidak menular Sambas, Kapuas menyelenggarakan Dinas terkait di menular dan tidak
(Dinas Kesehatan , Hulu, Kubu Raya, deteksi dini tidak Kabupaten / Kota menular
BPJS Kesehatan, Sintang, Kayong menular
Disnakertran) Utara dan Sanggau.
Menurunkan resiko Memperkuat agenda Pengelolaan pelayanan Membuat kebijakan Ketapang, Persentase Dokumen 0 25% 75% 100% ✓ ✓ Monitoring dan Kabupaten/Kota Menyusun Perdes
kematian ibu pelayanan kesehatan kesehatan lingkungan. Gerakan Bengkayang, Kabupaten/Kota evaluasi Gerakan menyusun kebijakan Berakan sadar
melahirkan masyarakat Masyarakat Sadar Sambas, Kapuas memiliki peraturan dan sadar lingkungan sehat Gerakan sadar lingkungan sehat
Lingkungan Sehat Hulu, Kubu Raya, kebijakan GERMAS nyaman dan aman lingkungan sehat nyaman dan aman
Nyaman Aman Sintang, Kayong Sadar Lingkungan nyaman dan aman
(Dinas Kesehatan, Utara dan Sanggau.
Dinas Trantibum,
DLHK, Dinas
Perkim, Dinas PU
dan Satpol PP)
Menurunkan resiko Memperkuat agenda Pengelolaan pelayanan Membuat kebijakan Ketapang, Prevelansi wasting 0,3% 10% 7,3% 7% 6,7% ✓ ✓ Monitoring dan Kabupaten/Kota Menyusun Perdes
kematian ibu pelayanan kesehatan kesehatan gizi Gerakan Sadar Gizi Bengkayang, pada Balita evaluasi Gerakan menyusun kebijakan sadar gizi masyarakat
melahirkan masyarakat masyarakat. Masyarakat dengan Sambas, Kapuas sadar gizi masyarakat Gerakan sadar gizi dengan
memanfaatkan Hulu, Kubu Raya, dengan memanfaatkan masyarakat dengan memanfaatkan lahan
lahan pekarangan. Sintang, Kayong lahan pekarangan memanfaatkan lahan dan pekarangan
Utara dan Sanggau. dan pekarangan
Menurunkan resiko Memperkuat agenda Pengelolaan pelayanan Monitoring dan Ketapang, Laporan Monitoring Dokumen 0 2 2 2 ✓ Melaksanakan Melaksanakan
kematian ibu pelayanan kesehatan kesehatan ibu dan anak evaluasi Bengkayang, dan evaluasi monitoring dan monitoring dan
melahirkan masyarakat pelaksanaan Sambas, Kapuas evaluasi efektifitas, evaluasi efektifitas,
kegiatan Hulu, Kubu Raya, efisiensi dan dampak efisiensi dan dampak
Sintang, Kayong pelaksanaan kurikulum pelaksanaan
Utara dan Sanggau. pada jenjang kurikulum pada
pendidikan menengah jenjang pendidikan
dan PLB PAUD dan Dasar
Menurunkan resiko Memperkuat agenda Pengelolaan Pelayanan Kerjasama Ketapang, Jumlah dan peserta Dokumen 0 3 3 3 ✓ ✓ Berkoordinasi dengan Menyusun kerangka Menjadi pelaksana
kematian ibu pelayanan kesehatan Kesehatan Ibu dan Anak Pelaksanaan Bengkayang, sosialisasi pihak Kabupaten / Kota kerjasama dengan sosialisasi
melahirkan masyarakat sosialissi Sambas, Kapuas dalam mengidentifikasi ormas dan swasta
kesehatan alat Hulu, Kubu Raya, ormas dan pihak dalam sosialsiasi
reproduksi, dampak Sintang, Kayong swasta yang
perkawinan anak Utara dan Sanggau. berkompeten dalam
dan kekerasan kerjasama sosialisasi
gender (pihak
swasta dan
organisasi
masyarakat)
Menurunkan resiko Meningkatkan ketersedian Penyediaan Pengelolaan Pelayanan Diseminasi Sekadau, Melawi, Jumlah Persentase 0 100 100 100 ✓ ✓ Mengolah data Buku
kematian ibu Buku Kesehatan Ibu dan Anak Layanan Kesehatan Ibu dan Anak Informasi Ketapang, dan kabupaten/kota Kesehatan Ibu dan Anak
melahirkan sampai ke tingkat desa Kesehatan untuk Pelayanan atas Kayong Utara. menyelenggarakan untuk presentasi kepada
UKP Rujukan, tumbuh kembang pelayanan usia anggota DPRD Provinsi
UKM dan UKM Balita melalui produktif
Rujukan Tingkat inventarisasi Buku
Daerah Provinsi Kesehatan Ibu dan
Anak sampai ke
tingkat desa kepada
anggota dewan
perwakilan rakyat
Menurunkan resiko Meningkatkan ketersedian Pengelolaan Pelayanan Cetak buku Sekadau, Melawi, Jumlah buku Eksemplar 0 DK DK ✓ ✓ Berkoordinasi dengan Berkoordinasi
kematian ibu Buku Kesehatan Ibu dan Anak Kesehatan Ibu dan Anak Informasi Buku Ketapang, dan kesehatan ibu dan DPRD Provinsi dalam dengan Dinas
melahirkan sampai ke tingkat desa Kesehatan Ibu dan Kayong Utara. anak yang dicetak menganggarkan Kesehatan Provinsi
Anak sampai ke kebutuhan pencetakan dalam menentukan
tingkat desa melalui Buku Kesehatan Ibu kebutuhan Buku
dana Pokir anggota dan Anak Kesehatan Ibu dan
Dewan Perwakilan Anak
Menurunkan resiko Meningkatkan ketersedian Pengelolaan Pelayanan Pembuatan Aplikasi Sekadau, Melawi, Tersusunya aplikasi Siklus Tidak Penge Sosia Sosial ✓ ✓ Menyusun kerangka Melaksanakan Pengembang /
kematian ibu Buku Kesehatan Ibu dan Anak Kesehatan Ibu dan Anak Mobile Sistem Ketapang, dan mobile Aplikasi tersedia mbang lisasi isasi pengembangan dan pelatihan pelatih Developer aplikasi
melahirkan sampai ke tingkat desa Peringatan Kayong Utara. an dan anggaran kepada kader pos
Kehamilan dan ujicoba pengembangan sistem yandu dalam
Kelahiran peringatan kehamilan penggunaan aplikasi
(Diskominfo,penyed dan kelahiran mobil sistem
ia jasa layanan peringatan kehamilan
selular) dan kelahiran
Menurunkan resiko Meningkatkan kinerja Program Advokasi, Peningkatan Upaya Melaksanakan Mempawah, Sintang, Jumlah kebijakan dan 1 dokumen 1 0 0 ✓ Menyusun kebijakan Meningkatkan kinerja Memfasiitasi Menyelenggarakan
kematian ibu Kabupaten / Kota melalui pemberdayaan Pemberdayaan, Advokasi Kesehatan, penilaian kinerja Bengkayang, Kubu instrumen kinerja penilaian kinerja dan dan menyediakan pelaksanaan kegiatan kegiatan dan
melahirkan insentif masyarakat Kemitraan, Pemberdayaan, kabupaten/kota Raya, Melawi, khusus komponen pemberian reward laporan / data untuk peningkatan kinerja pemberian / penjualan
bidang Peningkatan Peran Penggalangan yang terkait dengan Sekadau dan Kayong kesehatan untuk Kabupaten/Kota proses penilaian untuk mendukung produk suplemen
kesehatan. Serta Masyarakat Kemitraan, Peran serta kegiatan / program Utara dalam peningkatan AHH
dan Lintas Sektor Masyarakat dan Lintas peningkatan AHH AHH
Tingkat Daerah Sektor Tingkat Daerah
Provinsi Provinsi
Menurunkan resiko Meningkatkan pengetahuan Program Penyediaan Pengelolaan pelayanan Koordinasi Dinas Ketapang, Persentase 5% 25% 30% 35% ✓ ✓
kematian ibu dan perilaku kesehatan alat pemenuhan Layanan kesehatan lingkungan Kesehatan dengan Bengkayang, Desa/Kelurahan ODF
melahirkan reproduksi upaya kesehatan Kesehatan untuk (terintegrasi dengan Perguruan Tinggi Sambas, Kapuas (pada lokasi KKN
perorangan dan UKP Rujukan, KKN Tematik IPM untuk memasukkan Hulu, Kubu Raya, Tematik IPM)
upaya kesehatan UKM dan UKM melalui kurikulum isu kesehatan Sintang, Kayong
masyarakat. Rujukan Tingkat STBM). dalam kegiatan Utara dan Sanggau.
Daerah Provinsi KKN mahasiswa
Menurunkan resiko Meningkatkan pengetahuan Pengelolaan pelayanan Melakukan Ketapang, Jumlah guru yang Orang 0% 25% 50% 100% ✓ Melaksanakan Melaksanakan
kematian ibu dan perilaku kesehatan alat kesehatan ibu dan anak pelatihan untuk para Bengkayang, dilatih pelatihan kurikulum pelatihan kurikulum
melahirkan reproduksi guru tentang Sambas, Kapuas kepada guru jenjang kepada guru jenjang
kesehatan alat Hulu, Kubu Raya, pendidikan menengah pendidikan PAUD
reproduksi untuk Sintang, Kayong dan PLB dan Dasar
para siswa Utara dan Sanggau.
Menurunkan resiko Meningkatkan pengetahuan Pengelolaan pelayanan Membuat kurikulum Ketapang, Tersusunya kurikulum Jenjang 0% Tersus Ujico Replik ✓ Menyusun kurikulum Mengadaptasi
kematian ibu dan perilaku kesehatan alat kesehatan ibu dan anak mulok kesehatan Bengkayang, Pendidikan uya ba asi bersama dinas terkait kurikululm Provinsi
melahirkan reproduksi alat reproduksi Sambas, Kapuas Kurikul dan berkoordinasi untuk diterapkan
untuk siswa (PAUD Hulu, Kubu Raya, ulm dengan Dinas pada satuan
sampai dengan Sintang, Kayong Pendidikan pendidikan PAUD
pendidikan Utara dan Sanggau. menerapkan kurikulum dan Pendidikan
menengah) leading pada jenjang satuan dasar dan
sektor Dinas pendidikan menengah Keseteraan
Pendidikan, dan dan PLB
Dinas Kesehatan ,
melibatkan PKK,
Dinas PPPA, Tokoh
Masyarakat ,
Akademisi.
Menurunkan resiko Meningkatkan pengetahuan Pengelolaan Pelayanan Sosialisasi Ketapang, Jumlah Persentase 78,57% 100 100 100 ✓ ✓ Menyusun kebijakan, Menyusun kebijakan, Menyusun kebijakan,
kematian ibu dan perilaku kesehatan alat Kesehatan Ibu dan anak Kebijakan Bengkayang, kabupaten/kota sosialisasi pada OMS sosialisasi pada sosialisasi pada OMS
melahirkan reproduksi Pelayanan Sambas, Kapuas menyelenggarakan di level propinsi, OMS di level di level desa
Kesehatan Ibu dan Hulu, Kubu Raya, pelayanan usia kabupaten
Anak sebagai ajang Sintang, Kayong produktif
promosi Utara dan Sanggau.
pengetahuan
kesehatan alat
reproduksi, dampak
perkawinan anak
dan kekerasan
gender (pihak
swasta dan
organisasi
masyarakat)
Meningkatkan akses Meningkatkan peran serta Pengelolaan Pelayanan Mengadakan Kayong Utara, Jumlah MoU Dokumen ✓ ✓ Menyusun kerangka Menghadiri pertemuan
sumber air bersih dan swasta dan DUDI dalam Kesehatan Lingkungan pertemuan dengan Landak, Sanggau, pertemuan dengan dan menandatangani
sanitasi yang sehat akses sumber air bersih melibatkan sektor Mempawah, swasta dan DUDI MoU
swasta dengan Ketapang
output MOU untuk
penyediaan
sebaran
pengggunaan Air
Bersih
Meningkatkan akses Meningkatkan peran serta Pengelolaan Pelayanan Pemerintah Kayong Utara, Jumlah DUDI / Swasta Dokumen ✓ ✓ Menyusun kebijakan Mendukung program
sumber air bersih dan swasta dan DUDI dalam Kesehatan Lingkungan menyiapkan reward Landak, Sanggau, mendapatkan reward dan peraturan sebagai akses air bersih
sanitasi yang sehat akses sumber air bersih untuk sektor swasta Mempawah, kerangka penghargaan Pemerintah Daerah
yang berpartisipasi Ketapang dan kompensasi atas melalui mekanisme
aktif untuk peran aktif swasta CSR, penyedian jasa
penyediaan air dalam akses air bersih dan bentuk kemitraan
Bersih di daerah lainya
Meningkatkan akses Pendataan Sebaran Pengelolaan Pelayanan Mengadakan Kayong Utara, Persentase sarana air Persentase 59% 69% 74% 79% ✓ ✓ Menyusun kerangka Swasta dan DUDI
sumber air bersih dan Penggunaan Sumber Air Kesehatan Lingkungan sosialisasi dengan Landak, Sanggau, minum yang diawasi kerjasama dengan menjadi donatur atau
sanitasi yang sehat Bersih data kesenjangan Mempawah, kualitasnya sesuai swasta, bekerjasama menyediakan jasa
akses untuk Ketapang standar dengan Dinas PUPR layanan air bersih
penyediaan data dalam penyusunan
dan sebaran kesenjangan akses air
penggunaan Air bersih
Bersih di daerah
sekaligus
mendapatkan data
kesiapan bantuan
dari pihak swasta
untuk masalah
tersebut.
Meningkatkan dan Memperkuat cakupan pada Program Penyediaan Pengelolaan Jaminan Koordinasi untuk Sambas, Sanggau, Database calon 5.000 orang 1.796.50 5,000 10,00 15,00 ✓ ✓ Melaksanakan koordinasi Melaksanakan Melaksanakan
memperluas cakupan JKN Penerima Bantuan Iuran pemenuhan Layanan Kesehatan Kesehatan Masyarakat memperkuat data Bengkayang, penerima JKN yang (rasionalisas 8 orang orang 0 0 dengan Dinas Sosial, koordinasi dengan pemutakhiran data
JKN (PBI) melalui sumber APBD upaya kesehatan untuk UKP Rujukan, dan validasi data Ketapang dibayar pemerintah i dukungan orang orang BPJS Kesehatan dan Biro pihak operator di Desa sesuai kebutuhan untuk
Kabupaten perorangan dan UKM dan UKM untuk memperkuat APBD Kesra untuk / Kelurahan untuk meningkatkan akurasi
upaya kesehatan Rujukan Tingkat kepesertaan Provinsi meningkatkan akurasi meningkatkan akurasi dan validitas data
masyarakat. Daerah Provinsi Jamkesmas (dari terhadap dan validitas data dan validitas data
provinsi ke jumlah PBI di
pemerintah Kabupaten)
kabupaten/kota) .
Dinas Kesehatan,
Dinas Sosial , BPJS
kesehatan, Biro
Kesra)
Meningkatkan dan Memperkuat implementasi Pengelolaan Jaminan Sosialisasi Sambas, Sanggau, Jumlah kegiatan Jumlah 0 DK DK DK ✓ ✓ Menyusun kerangka Menghadiri sosialisasi Menghadiri sosialisasi
memperluas cakupan PERGUB 28/2022 tentang Kesehatan Masyarakat PERGUB 28/2022 Bengkayang, sosialisasi dan kegiatan dan sosialisasi dan dan melaksanakan dan memutahirkan data
JKN kepersertaan JKN. tentang Ketapang peserta orang melaksanakan sosialisasi sosialisasi di tingkat JKN untuk
Memperkuat sasaran program kepersertaan JKN di Provinsi kepada Dinas Kabupaten / Kota meningkatkan akurasi
kepersertaan JKN dengan tujuan relevan pada jenjang dan validitas data
Memperkuat Provinsi dan Kabupaten /
sasaran program
Kota
kepersertaan JKN
Meningkatkatkan dan Melibatkan tokoh Penyediaan Investigasi lanjutan Sosialisasi Mempawah, Jumlah tokoh terlibat Jumlah 0% DK DK DK ✓ ✓ Mengidentifikasi tokoh, Mengidentifikasi Mengidentifikasi tokoh, Mendukung program
memperluas akses agama/masyarakat Layanan Kesehatan kejadian ikutan pasca Pentingnya Ketapang, Pontianak, menyusun bahan dan tokoh, menyusun menyusun bahan dan sosialisasi dengan
vaksinasi (Kemenag) dalam promosi untuk UKP Rujukan, imunisasi dan pemberian Imunisasi kepada Kayong Utara, kerangka sosialisasi, bahan dan kerangka kerangka sosialisasi, menyediakan informasi
imunisasi campak di tingkat UKM dan UKM obat massal oleh para tokoh agama, Singkawang melaksanakan sosialisasi sosialisasi, melaksanakan sosialisasi dan jasa layanan
desa Rujukan Tingkat kabupaten/kota tokoh masyarakat pada jenjang Provinsi. melaksanakan pada jenjang Desa / imunisasi
Daerah Provinsi sosialisasi pada jenjang Kelurahan
Kabupaten / Kota
Meningkatkatkan dan Pendekatan teknologi tentang Penyediaan Pengelolaan sistem Sosialisasi aplikasi Mempawah, 14 kabupaten kota Jumlah 0% DK DK DK ✓ ✓ Menyusun rencana aksi Menyusun rencana Mendukung Pemerintah Mendukung program
memperluas akses promosi vaksinasi untuk Layanan Kesehatan informasi kesehatan Peduli Lindungi - Ketapang, Pontianak, sosialisasi peduli lindungi aksi sosialisasi peduli Kabupaten / Kota dalam sosialisasi dengan
vaksinasi kesehatan dan balita untuk UKP Rujukan, komponen Kayong Utara, komponen imunisasi lindungi komponen pelaksanaan sosialisasi menyediakan informasi
UKM dan UKM Imunisasi Anak Singkawang anak melalui berbagai imunisasi anak melalui aplikasi imunisasi anak dan jasa layanan
Rujukan Tingkat strategi dan media berbagai strategi dan imunisasi
Daerah Provinsi media
LAMPIRAN I RENCANA AKSI DIMENSI PENGETAHUAN
Instansi Pelaksana
(Provinsi/
Program Kegiatan
Deskripsi Kabupaten/ Kota) Akumulasi indikatif
(Kepmendagri (Kepmendagri No Lokus Baseline APBD APBD Kota / Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Tujuan Strategi Jenjang Sub Kegiatan Kegiatan (Work Output Satuan
(2021)
Target 2023 Target 2024 Target 2025
(Belum dibagi alokasi anggaran APBN
Provinsi Kabupaten
APBDes Sw asta Pemerintah Desa Swasta
No 050-5889 050-5889 Tahun Program Pusat Provinsi Kab/Kota
Flow) antara tugas (Rp Juta)
Tahun 2021) 2021)
pemprov dan
pemkab/pemkot)
Meningkatan Menciptakan dan SD Pengelolaan Pengelolaan Pengadaan Pengadaan Baju Kab Jumlah Peserta N/A 15872,0 19841,0 23809,0 Dinas Pendidikan 44.641.500.000,00 ✓ Penguatan Mengidentifika Berkoordinasi dengan Swasta terkait
akses menjamin Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Perlengkapan Siswa Seragam, Tas, Sanggau,Ka Perlengkapan Didik Kabupaten koordinasi untuk si kebutuhan Pemerintah sarpras
pendidikan tersedianya Dasar SD Sepatu dan b Melawi dan Peserta meningkatkan akses dan menyusun Kabupaten/Kota pendidikan
sarana prasarana Atribut lainnya Kab Kayong Didik yang pendidikan anak usia anggaran mendukung bekerja sama
pendidikan serta berdasarkan Utara Tersedia 7-12 tahun kebutuhan pengadaan siswa 7- dengan Dinas
akses yang usulan sekolah pengadaan 12 di wilayah Desa Pendidikan
merunut data
mudah seragam dan dalam promosi
siswa kurang
dijangkau. alat tulis dan penjualan
mampu.
Meningkatan Menciptakan dan SD Pengelolaan Pengelolaan Penyediaan Biaya Pemberian biaya Kab Jumlah Peserta N/A 794,0 1587,0 2381,0 Dinas Pendidikan 952.400.000,00 ✓ Penguatan Mengidentifika Berkoordinasi dengan
akses menjamin Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Personil Peserta tidak langsung Sanggau,Ka peserta didik Didik Kabupaten koordinasi untuk si kebutuhan Pemerintah
pendidikan tersedianya Dasar Didik Sekolah SD kepada peserta b Melawi dan yang meningkatkan akses dan menyusun Kabupaten/Kota
sarana prasarana didik Kab Kayong menerima pendidikan anak usia anggaran mendukung
pendidikan serta Utara BOP 7-12 tahun kebutuhan identifikasi siswa
akses yang biaya tidak dengan validasi data
mudah langsung
dijangkau.
Meningkatan Menciptakan dan SMP Pengelolaan Pengelolaan Pengadaan Pengadaan Baju Kab Jumlah Peserta N/A 10293 12866 15439 Dinas Pendidikan 28.948.500.000,00 ✓ Penguatan Mengidentifika Berkoordinasi dengan Swasta terkait
akses menjamin Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Perlengkapan Siswa Seragam, Tas, Sanggau,Ka Perlengkapan Didik Kabupaten koordinasi untuk si kebutuhan Pemerintah sarpras
pendidikan tersedianya Menengah Pertama SMP Sepatu dan b Sintang Peserta meningkatkan akses dan menyusun Kabupaten/Kota pendidikan
sarana prasarana Atribut lainnya dan Kab Sekolah pendidikan anak usia anggaran mendukung bekerja sama
pendidikan serta berdasarkan Kapuas Hulu Menengah 7-12 tahun kebutuhan pengadaan siswa 7- dengan Dinas
akses yang usulan sekolah Didik yang pengadaan 12 di wilayah Desa Pendidikan
merunut data Tersedia
mudah seragam dan dalam promosi
siswa kurang
dijangkau. alat tulis dan penjualan
mampu.
Meningkatan Menciptakan dan SMP Pengelolaan Pengelolaan Penyediaan Biaya Pemberian biaya Kab Jumlah Peserta N/A 515 1029 1544 Dinas Pendidikan 2.470.400.000,00 ✓ Penguatan Mengidentifika Berkoordinasi dengan
akses menjamin Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Personil Peserta tidak langsung Sanggau,Ka Peserta Didik Didik Kabupaten koordinasi untuk si kebutuhan Pemerintah
pendidikan tersedianya Menengah Pertama Didik Sekolah kepada peserta b Sintang Sekolah meningkatkan akses dan menyusun Kabupaten/Kota
sarana prasarana Menengah Pertama didik dan Kab Dasar yang pendidikan anak usia anggaran mendukung
pendidikan serta Kapuas Hulu Menerima 7-12 tahun kebutuhan identifikasi siswa
akses yang Biaya Personil biaya tidak dengan validasi data
Peserta Didik
mudah langsung
dijangkau.
Meningkatan Menciptakan dan SMP Pengelolaan Pengelolaan Pengadaan Pengadaan Baju 14 Jumlah Peserta 10000 10806 10806 10806 Dinas Pendidikan 27.782.226.000,00 ✓ Bersama Kabupaten Mendukung Swasta terkait
akses menjamin Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Perlengkapan Seragam, Tas, Kabupaten/ Peserta Didik Didik Provinsi / Kota Pemerintah sarpras
pendidikan tersedianya Menengah Atas Peserta Didik Sepatu dan Kota Sekolah Atas mengidentifikasi dan
Provinsi pendidikan
sarana prasarana (Provinsi) Atribut lainnya (Prioritas yang menyusun anggaran mengidentifikas bekerja sama
pendidikan serta berdasarkan Kab Menerima kebutuhan i kebutuhan dengan Dinas
akses yang usulan sekolah Sanggau, Perlengkapan pengadaan seragam dan Pendidikan
merunut data Kab Sintang Peserta Didik
mudah dan alat tulis menyalurkan dalam promosi
siswa kurang dan Kab
dijangkau. kepada siswa dan penjualan
mampu. Melawi)
SD dan SMP
Meningkatan Menciptakan dan SMA Pengelolaan Pengelolaan Penyediaan Biaya Pembiayaan Jumlah Peserta 13567 134895 134895 134895 Dinas Pendidikan 373.928.940.000,00 ✓ Mengidentifikasi Mendukung Mendukung
akses menjamin Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Personil Peserta Beasiswa Peserta Didik Didik Provinsi kebutuhan dan Pemerintah Pemerintah Provinsi
pendidikan tersedianya Menengah Atas Didik Sekolah Pendidikan Sekolah Atas menyusun anggaran Provinsi menvalidasi calon
sarana prasarana berdasarkan yang kebutuhan beasiswa menvalidasi penerima dari
pendidikan serta usulan sekolah Menerima untuk keluarga calon penerima keluarga miskin
akses yang merunut data Biaya Personil miskin dari keluarga
siswa kurang Peserta Didik
mudah miskin
mampu
dijangkau.
Meningkatan Menciptakan dan SMA Pengelolaan Pengelolaan Pengadaan Pengadaan Baju Jumlah Peserta 11366 9711 9711 9711 Dinas Pendidikan 30.065.256.000,00 ✓ Mengidentifikasi Swasta terkait
akses menjamin Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Perlengkapan Seragam, Tas, Peserta Didik Didik Provinsi kebutuhan dan sarpras
pendidikan tersedianya Menengah Peserta Didik Sepatu dan Sekolah menyusun anggaran pendidikan
sarana prasarana Kejuruan Atribut lainnya Kejuruan yang kebutuhan bekerja sama
pendidikan serta berdasarkan Menerima pengadaan seragam dengan Dinas
akses yang usulan sekolah Perlengkapan dan alat tulis Pendidikan
merunut data
mudah dalam promosi
siswa kurang
dijangkau. dan penjualan
mampu.
Meningkatan Menciptakan dan SMA Pengelolaan Pengelolaan Penyediaan Biaya Pembiayaan Jumlah Peserta 53333 59180 59180 59180 Dinas Pendidikan 192.098.280.000,00 ✓ Mengidentifikasi Berkoordinasi Berkoordinasi dengan
akses menjamin Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Personil Peserta Beasiswa Peserta Didik Didik Provinsi kebutuhan dan dengan Pemerintah
pendidikan tersedianya Menengah Didik Sekolah Pendidikan Sekolah menyusun anggaran Pemerintah Kabupaten/Kota
sarana prasarana Kejuruan berdasarkan Kejuruan yang kebutuhan biaya Provinsi mendukung
pendidikan serta usulan sekolah Menerima tidak langsung mendukung identifikasi siswa
akses yang merunut data Biaya Personil identifikasi dengan validasi data
siswa kurang Peserta Didik
mudah siswa dengan
mampu
dijangkau. validasi data
Meningkatan Menciptakan dan SMA Pengelolaan Pengelolaan Pembangunan (1) Identifikasi Kab Landak, Jumlah Unit 24 1 2 3 Dinas Dikbud Prov 9.000.000.000,00 ✓ Menyusun dan Pelaksana /
akses menjamin Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Asrama Sekolah siswa yang Kab Melawi Asrama Kalbar menetapkan kontraktor
pendidikan tersedianya Menengah Atas menempuh jarak ,Kab Kayong Sekolah yang kebutuhan anggaran
sarana prasarana lebih dari 4 jam; Utara Telah
pendidikan serta (2) Lokasi Dibangun
akses yang pembangunan
asrama
mudah
dilingkungan
dijangkau.
sekolah; (3)
Berdasarkan
kebutuhan satuan
pendidikan; (4)
Berdasarkan
usulan satuan
pendidikan; (5)
Usulan kegiatan
dan anggaran
oleh OPD
berdasarkan
Meningkatan Menciptakan dan SMA Pengelolaan Pengelolaan Rehabilitasi Asrama (1) Berdasarkan Jumlah Unit 24 2 Dinas Dikbud Prov 400.000.000,00 ✓ Menyusun dan Pelaksana /
akses menjamin Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Sekolah usulan satuan Asrama Kalbar menetapkan kontraktor
pendidikan tersedianya Menengah Atas pendidikan; (2) Sekolah yang kebutuhan anggaran
sarana prasarana Usulan kegiatan Telah
pendidikan serta dan anggaran Direhabilitasi
akses yang oleh OPD
berdasarkan
mudah
usulan satuan
dijangkau.
pendidikan; (3)
Pelaksanaan
pembangunan.
Meningkatan Menciptakan dan SMA Pengelolaan Pengelolaan Pembangunan (1) Identifikasi Jumlah Unit 13 1 2 3 Dinas Dikbud Prov 9.000.000.000,00 ✓ Menyusun dan Pelaksana /
akses menjamin Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Asrama Sekolah siswa yang Asrama Kalbar menetapkan kontraktor
pendidikan tersedianya Menengah menempuh jarak Sekolah yang kebutuhan anggaran
sarana prasarana Kejuruan lebih dari 4 jam; Telah
pendidikan serta (2) Lokasi Dibangun
akses yang pembangunan
asrama
mudah
dilingkungan
dijangkau.
sekolah; (3)
Berdasarkan
kebutuhan satuan
pendidikan; (4)
Berdasarkan
usulan satuan
pendidikan; (5)
Usulan kegiatan
dan anggaran
oleh OPD
berdasarkan
Meningkatan Menciptakan dan SMA Pengelolaan Pengelolaan Rehabilitasi Asrama (1) Berdasarkan Jumlah Unit 13 2 Dinas Dikbud Prov 400.000.000,00 ✓ Menyusun dan Pelaksana /
akses menjamin Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Sekolah usulan satuan Asrama Kalbar menetapkan kontraktor
pendidikan tersedianya Menengah pendidikan; (2) Sekolah yang kebutuhan anggaran
sarana prasarana Kejuruan Usulan kegiatan Telah
pendidikan serta dan anggaran Direhabilitasi
akses yang oleh OPD
berdasarkan
mudah
usulan satuan
dijangkau.
pendidikan; (3)
Pelaksanaan
pembangunan.
Meningkatan Menciptakan dan Pendidikan Pengelolaan Pendidikan Tinggi Peningkatan Koordinasi 14 Jumlah Kegiatan N/A 3 3 3 Perguruan Tinggi 600.000.000,00 ✓ Koordinasi;
akses menjamin Tinggi Pendidikan Advokasi,Koordinasi Pendirian Kabupaten/ Kegiatan kerjasama dengan
pendidikan tersedianya dan Sosialisasi Perguruan Tinggi Kota Peningkatan PT; beasiswa; kkn
sarana prasarana Pendidikan di Kab/Kota (Prioritas Advokasi,Koor tematik
pendidikan serta Kab dinasi dan
akses yang Sekadau,Ka Sosialisasi
b Pendidikan
mudah
Melawi,Kab
dijangkau.
Kayong
Utara)
Meningkatan Menciptakan dan Pendidikan Pengelolaan Pendidikan Tinggi Beasiswa Bagi Pembiayaan Jumlah Orang N/A 1700 1700 1700 Perguruan Tinggi, 10.200.000.000,00 ✓ ✓ ✓ ✓ Menyeleksi, Menyeleksi, Menyeleksi, Menyeleksi,
akses menjamin Tinggi Pendidikan Mahasiswa Beasiswa Mahasiswa Pemprov,Pemkab menetapkan menetapkan calon menetapkan menetapkan
pendidikan tersedianya Berprestasi Pendidikan yang calon penerima penerima dan calon penerima calon penerima
sarana prasarana berdasarkan mendapat dan menyalurkan dan dan
pendidikan serta berdasarkan Beasiswa Bagi menyalurkan beasiswa menyalurkan menyalurkan
akses yang prestasi Mahasiswa beasiswa beasiswa beasiswa
Akademis dan Berprestasi
mudah
non Akademis
dijangkau.
Meningkatan Pencegahan Dasar & Pemerintahan Fasilitasi Fasilitasi Kerjasama Melalui Perjanjian Kab Jumlah Kerja Dokumen N/A 4 Dinas PPPA Kab/Kota 400.000.000,00 ✓ Memfasilitasi dan Memfasilitasi,
akses pernikahan Menengah Dan Otonomi Kerjasama Daerah antar Pemerintah Kerjasama Ketapang, Sama Antar koordinasi program berkoordinasi
pendidikan anak Daerah pencegahan dan Kab. Pemerintah dan strategi dan
penanggulangan Sambas, yang pencegahan dan melaksanakan
pernikahan anak Kab Sintang Difasilitasi intervensi anak kegiatan
dengan dan Kab dalam pernikahan pencegahan
Kabupaten angka Melawi
dan intervensi
Pernikahan Anak
anak dalam
Tinggi
pernikahan
Meningkatan Peningkatan Pendidikan Pengelolaan Pengelolaan Pengadaan Alat Digitalisasi PKBM Kab Jumlah Alat Unit 48835 9767 14651 Dinas Dikbud 48.836.000.000,00 ✓ Penguatan Mengidentifika Swasta terkait
akses fokus Nonformal Pendidikan Pendidikan Non Praktik dan Peraga dan SKB Melawi,Kab Praktik dan Kab/Kota koordinasi untuk si kebutuhan sarpras digital
pendidikan penanganan Formal/Kesetaraan Siswa Non Sekadau,Ka Peraga Siswa meningkatkan akses dan menyusun pendidikan
pada penduduk Formal/Kesetaraan b Non pendidikan non anggaran sebagai
usia 25 tahun Bengkayang, Formal/ formal Program kebutuhan kontraktor
ke atas dalam Kab Kesetaraan Kesetaraan digitalisasi
peningkatan Mempawah, yang Tersedia
pembelajaran
rata-rata lama Kota
dan bahan ajar
sekolah melalui Pontianak
program dan Kab
pendidikan Kayong
kesetaraan Utara
Meningkatan Peningkatan Pendidikan PROGRAM Analisis Analisis Penyaluran Dana Jumlah Laporan N/A 1 1 1 BKAD berkerjasama 49.335.000.000,00 ✓ ✓ Koordinasi dengan Menyusun
akses fokus Nonformal PENGELOLAA Perencanaan dan Perencanaan dan Stimulan bagi Laporan Hasil dengan Dinas Dinas Pendidikan laporan
pendidikan penanganan N KEUANGAN Penyaluran Penyaluran Bantuan Peserta Didik Analisis Pendidikan dan Kabupaten / Kota pembagian
pada penduduk DAERAH Bantuan Keuangan Keuangan Pendidikan Perencanaan Kebudayaan Provinsi dalam monitoring, bantuan
usia 25 tahun Kesetaraan dan Kalbar evaluasi dan stimulan sesuai
ke atas dalam berdasar Pergub Penyaluran pelaporan ketentuan
peningkatan No. 83 Tahun Bantuan
pembagian bantuan Pergub 21 /
rata-rata lama 2021 tentang Keuangan
stimulan 2021
sekolah melalui Percepatan
program Peningkatan IPM
pendidikan Bidang
kesetaraan Pendidikan
Provinsi
Kalimantan Barat
Meningkatan Peningkatan Pendidikan Pengelolaan Pembangunan Sarana, Prasarana Pembangunan Jumlah Unit 48835 4884 24418 48835 Dinas Dikbud 390.685.000.000,00 ✓ Berkoordinasi Melaksanakan
akses fokus Nonformal Pendidikan Non Sarana, Prasarana dan Utilitas sarana dan Sarana, Kab/Kota dengan Dinas seleksi dan
pendidikan penanganan Formal/Kesetar dan Utilitas Sekolah Non prasana Program Prasarana dan Pendidikan menentukan
pada penduduk aan Sekolah Non Formal/Kesetaraan Kesetaraan Utilitas Kabupaten / Kota SKB / PKBM
usia 25 tahun Formal/Kesetaraan yang Terbangun Sekolah Non menentukan SKB / penerima
ke atas dalam Formal/Keseta PKBM penerima bantuan
peningkatan raan yang
bantuan sarpras sarpras
rata-rata lama Telah
sekolah melalui Dibangun
program
pendidikan
kesetaraan
Meningkatan Peningkatan Pendidikan Pengelolaan Penyediaan Biaya Biaya Personil Penyaluran Dana Jumlah Peserta 48835 24418 48835 Dinas Dikbud 366.265.000.000,00 ✓ ✓ Berkoordinasi Berkoordinasi
akses fokus Nonformal Pendidikan Non Personil Peserta Peserta Didik Stimulan bagi Peserta Didik Didik Kab/Kota dengan Dinas dengan SKB
pendidikan penanganan Formal/Kesetar Didik Non Non Peserta Didik Non Pendidikan dan PKBM
pada penduduk aan Formal/Kesetaraan Formal/Kesetaraan Pendidikan Formal/Keseta Kabupaten / Kota menentukan
usia 25 tahun diterima oleh Kesetaraan raan yang menentukan prioritas
ke atas dalam peserta didik berdasar Pergub Menerima prioritas penerima penerima
peningkatan No. 83 Tahun Biaya Personil
bantuan stimulan bantuan
rata-rata lama 2021 tentang Peserta Didik
stimula
sekolah melalui Percepatan
program Peningkatan IPM
pendidikan Bidang
kesetaraan Pendidikan
Provinsi
Kalimantan Barat
Meningkatan Peningkatan Pendidikan Pengelolaan Penyelenggaraan Terselenggaranya Menerbitkan Jumlah Peserta 48835 24418 48835 Dinas Dikbud 366.265.000.000,00 ✓ ✓ Melaksanakan Melaksanakan
akses fokus Nonformal Pendidikan Non Proses Belajar Proses Belajar Instruksi Peserta Didik Didik Kab/Kota sosialisasi Pergub sosialissi
pendidikan penanganan Formal/Kesetar Non Non Gubernur yang Kepada Satuan kepada SKB dan
pada penduduk aan Formal/Kesetaraan Formal/Kesetaraan tentang Mengikuti Pendidikan PKBM
usia 25 tahun Pemanfaatan Proses Menengah dan
ke atas dalam Laboratorium/Ben Belajar Pemerintah
peningkatan gkel dengan SMK
Kabupaten / Kota
rata-rata lama oleh SKB/PKBM
sekolah melalui Kab/Kota dan
program fasilitasi sarana
pendidikan pertemuan
kesetaraan komunitas
peserta didik
program diktara
Meningkatan Peningkatan Pendidikan Pengelolaan Penyediaan Pendidik dan Pendataan dan Jumlah Orang 977 98 489 977 Dinas Dikbud 28.152.000.000,00 ✓ ✓ Menyusun
akses fokus Nonformal Pendidikan Non Pendidik dan Tenaga Rekrumen Pendidik dan Kab/Kota pemetaan tutor
pendidikan penanganan Formal/Kesetar Tenaga Kependidikan Tenaga Tenaga dan pelatih,
pada penduduk aan Kependidikan bagi Tersedia bagi Pendidikan Kependidikan dan
usia 25 tahun Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan Kesetaraan yang Tersedia mengusulkan
ke atas dalam Non Non bagi Satuan penambahan
peningkatan Formal/Kesetaraan Formal/Kesetaraan Pendidikan
kebutuhan
rata-rata lama Non
sesuai
sekolah melalui Formal/Keseta
program raan kemampuan
pendidikan fiskal daerah
kesetaraan
Meningkatan Peningkatan Pendidikan Pengelolaan Pemeliharaan Rutin Terlaksananya Desain Ulang Jumlah Unit 81 8 41 81 Dinas Dikbud 1.300.000.000,00 ✓ Menyusun
akses fokus Nonformal Pendidikan Non Gedung/Ruang Pemeliharaan Tata Interior Kelas/Ruang Kab/Kota asesment
pendidikan penanganan Formal/Kesetar Kelas/Ruang Guru Rutin Bangunan Guru kebutuhan
pada penduduk aan Pendidikan Non Gedung/Ruang Penyelenggaraan Pendidikan rehab /
usia 25 tahun Formal/Kesetaraan Kelas/Ruang Guru Pendidikan Non pemeliharaan,
ke atas dalam Pendidikan Non Kesetaraan Formal/Keseta menyeleksi
peningkatan Formal/Kesetaraan raan yang
satuan
rata-rata lama Dilaksanakan
pendidikan dan
sekolah melalui Pemeliharaan
program melaksanakan
pendidikan pemeliharaan /
kesetaraan rehab
Meningkatan Peningkatan Pendidikan Pengelolaan Pemeliharaan Terlaksananya Desain Ulang Jumlah Unit 81 8 41 81 Dinas Dikbud 1.300.000.000,00 ✓ Menyusun
akses fokus Nonformal Pendidikan Non Rutin Sarana, Pemeliharaan Tata Interior Sarana, Kab/Kota asesment
pendidikan penanganan Formal/Kesetar Prasarana dan Rutin Sarana, Bangunan Prasarana dan kebutuhan
pada penduduk aan Utilitas Sekolah Prasarana dan Penyelenggaraan Utilitas rehab /
usia 25 tahun Non Utilitas Sekolah Pendidikan Sekolah pemeliharaan,
ke atas dalam Formal/Kesetaraan Non Kesetaraan Non menyeleksi
peningkatan Formal/Kesetaraan Formal/Keseta
satuan
rata-rata lama raan yang
pendidikan dan
sekolah melalui Dilaksanakan
program Pemeliharaan melaksanakan
pendidikan pemeliharaan /
kesetaraan rehab
Meningkatan Peningkatan Pendidikan Program Pengelolaan Pelayanan Informasi Tersediannya 14 Jumlah Dokumen N/A 1 1 1 Dinas Kominfo 4.507.544.750,00 ✓ Melaksanakan
akses fokus Nonformal Pengelolaan Informasi dan Publik Informasi Publik Kabupaten/ Dokumen Provinsi monitoring dan
pendidikan penanganan Informasi dan Komunikasi Publik Melalui Sesuai Kota Hasil Layanan evaluasi
pada penduduk Komunikasi Pemerintah Daerah Media terhadap Informasi efektifitas,
usia 25 tahun Publik Provinsi Program- Publik efisiensi,
ke atas dalam Program dampak dan
peningkatan Peningkatan IPM
keberlanjutan
rata-rata lama di Kab/Kota
program rehab
sekolah melalui
program / pemeliharaan
pendidikan
kesetaraan
Meningkatan Peningkatan Pendidikan Program Penyelenggaraan Penyelenggaraan Terselenggarany OPD/BHI Jumlah Dokumen 21 31 33 33 Dinas Dukcapil 180.000.000,00 ✓ Dinas terkait Mendukung
akses fokus Nonformal Pengelolaan Pengelolaan Pemanfataan Data a Perjanjian Provinsi Dokumen Provinsi menyusun Pemerintah
pendidikan penanganan Informasi Adminitrasi Kependudukan Kerjasama Kalbar Hasil kesepahaman Kabupaten / Kota
pada penduduk Adminiistrasi Kependudukan Pemanfaatan Pemfataan pemanfaatan dalam memutahirkan
usia 25 tahun Kependudukan Provinsi data Data data bersama data ATS dan DTS
ke atas dalam Kependudukan Kependudukan
peningkatan
rata-rata lama
sekolah melalui
program
pendidikan
kesetaraan
Meningkatkan Mempertahank SD Pengelolaan Pengelolaan c. Pembinaan Sosialisasi dan Kab Jumlah Satuan N/A 60 60 60 Dinas Pendidikan 9.000.000.000,00 ✓ Memfasiitasi dan Melaksanakan
mutu layanan an dan Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Kelembagaan dan pelatihan Sanggau,Ka Sekolah Sekolah Kabupaten membiayai GTK di asesmen
pendidikan meningkatkan Dasar Manajemen Sekolah pendidikan inklusi b Melawi dan Dasar yang SLB sebagai pelatih / kebutuhan GTK
mutu layanan Kab Kayong Dilaksanakan pembina pada inklusi,
pendidikan Utara Pembinaan Kabupaten / Kota menyusun
Kelembagaan yang membutuhkan program
dan
dukungan Dinas pelatihan
manajemen
Pendidikan Provinsi sekolah inklusi,
sekolah
menyusun
program
pelatihan GTK
untuk anak
penyandang
disabilitas
Meningkatkan Mempertahank SMP Pengelolaan Pengelolaan c. Pembinaan Sosialisasi dan Kab Jumlah Satuan N/A 30 30 30 Dinas Pendidikan 6.750.000.000,00 ✓ Memfasiitasi dan Melaksanakan
mutu layanan an dan Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Kelembagaan dan pelatihan Sanggau,Ka Sekolah Sekolah Kabupaten membiayai GTK di asesmen
pendidikan meningkatkan Menengah Pertama Manajemen Sekolah pendidikan inklusi b Sintang Menengah SLB sebagai pelatih / kebutuhan GTK
mutu layanan dan Kab yang pembina pada inklusi,
pendidikan Kapuas Hulu Dilaksanakan Kabupaten / Kota menyusun
Pembinaan yang membutuhkan program
Kelembagaan
dukungan Dinas pelatihan
dan
Pendidikan Provinsi sekolah inklusi,
manajemen
sekolah menyusun
program
pelatihan GTK
untuk anak
penyandang
disabilitas
Meningkatkan Mempertahank SMP Pendidik dan Pemerataan Penataan Pelatihan dan Kab Jumlah Laporan N/A 1 1 Dinas Dikbud 150.000.000,00 ✓ Melaksanakan
mutu layanan an dan Sederajat Tenaga Kuantitas dan Pendistribusian Peningkatan Sanggau,Kot Laporan Hasil Kab/Kota monitoring dan
pendidikan meningkatkan Kependidikan Kualitas Pendidik Pendidik dan Kapasitas Guru a Pelaksanaan evaluasi
mutu layanan dan Tenaga Tenaga dan Tenaga Pontianak,K Penataan efektifitas,
pendidikan Kependidikan bagi Kependidikan bagi Kependidikan ota Pendistribusia efisiensi,
Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan Singkawang n Pendidik dan dampak dan
SMP SMP dan Kab Tenaga
keberlanjutan
Melawi Kependidikan
program
Satuan
Pendidikan pelatihan
SMP
Meningkatkan Mempertahank SMP Pengelolaan Pengelolaan d. Pembinaan Penyelenggaraan Kab Jumlah Peserta N/A 515 1029 1544 Dinas Pendidikan 926.400.000,00 ✓ ✓ Menyusun Menyusun
mutu layanan an dan Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Minat, Bakat dan lomba akademik Sanggau,Ka Siswa yang Didik Kabupaten dan CSR penganggaran anggaran dan
pendidikan meningkatkan Menengah Pertama Kreativitas Siswa dan non b Sintang Mengikuti dan kerangka mematuhi
mutu layanan akademik dan Kab Ajang pelaksanaan kerangka
pendidikan Kapuas Hulu Kompetisi/Lom dan kerjasama pelaksanaan dari
ba Akademik dengan pihak Dinas Kabupaten
dan Non
swasta dan / Kota
Akademik
pilantropi
Meningkatkan Mempertahank SMA Pengelolaan Pengelolaan Pembinaan Minat, Diadakan lomba Jumlah Peserta N/A 1163 2325 3488 Dinas Pendidikan 2.790.400.000,00 ✓ Menyusun
mutu layanan an dan Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Bakat dan prestasi baik Siswa yang Didik Provinsi penganggaran dan
pendidikan meningkatkan Menengah Atas Kreativitas Siswa akademik Mengikuti kerangka
mutu layanan maupun non Ajang pelaksanaan dan
pendidikan akademik Kompetisi/Lom kerjasama dengan
ba Akademik pihak swasta dan
dan Non
pilantropi
Akademik
Meningkatkan Mempertahank SMA Pengelolaan Pengelolaan Pembinaan Minat, Diadakan lomba Jumlah Peserta N/A 683 1366 2049 Dinas Pendidikan 1.639.200.000,00 ✓ ✓ Menyusun
mutu layanan an dan Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Bakat dan prestasi baik Siswa yang Didik Provinsi dan Lembag anggaran dan
pendidikan meningkatkan Menengah Kreativitas Siswa akademik Mengikuti Filantropi mematuhi
mutu layanan Kejuruan maupun non Ajang kerangka
pendidikan akademik Kompetisi/Lom pelaksanaan dari
ba Akademik Dinas Kabupaten
dan Non
/ Kota
Akademik
Meningkatkan Mempertahank SMA Pembinaan Pelatihan dan Jumlah Satuan 1 10 14 19 Dinas Dikbud Prov 1.099.080.000,00 ✓ Menyusun asesmen
mutu layanan an dan Sederajat Kelembagaan dan Peningkatan Sekolah Pendidika Kalbar kebutuhan
pendidikan meningkatkan Manajemen Sekolah Kapasitas Guru Menengah n pelatihan, kerangka
mutu layanan Menengah Kejuruan dan Tenaga Kejuruan yang pelatihan dan
pendidikan Kependidikan Dilaksanakan penganggaran
Pembinaan
Kelembagaan
dan
Manajemen
Meningkatkan Mempertahank SMA Pendidik dan Pemerataan Penataan Pelatihan dan Kab Jumlah Laporan N/A 1 1 Dinas Dikbud Prov 200.000.000,00 ✓ Melaksanakan
mutu layanan an dan Sederajat Tenaga Kuantitas dan Pendistribusian Peningkatan Sambas,Kab Laporan Hasil Kalbar monitoring dan
pendidikan meningkatkan Kependidikan Kualitas Pendidik Pendidik dan Kapasitas Guru Sanggau Pelaksanaan evaluasi efektifitas,
mutu layanan dan Tenaga Tenaga dan Tenaga dan Kab Penataan efisiensi, dampak
pendidikan Kependidikan bagi Kependidikan bagi Kependidikan Mempawah Pendistribusia dan keberlanjutan
Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan n Pendidik dan program pelatihan
SMA SMA Tenaga
Kependidikan
Satuan
Pendidikan
Menengah dan
Pendidikan
Khusus
Meningkatkan Mempertahank SMA Pengelolaan Pengelolaan Pengembangan Pelatihan dan Jumlah Orang N/A 450 450 Dinas Dikbud Prov 301.500.000,00 ✓ Menyusun asesmen
mutu layanan an dan Sederajat Pendidikan Pendidikan Sekolah Karir Pendidik dan Peningkatan Pendidik dan Kalbar kebutuhan
pendidikan meningkatkan Menengah Atas Tenaga Kapasitas Guru Tenaga pelatihan, kerangka
mutu layanan Kependidikan Pada dan Tenaga Kependidikan pelatihan dan
pendidikan Satuan Pendidikan Kependidikan SMA yang penganggaran
Sekolah Menengah Mendapatkan
Atas Fasilitasi
Kenaikan
Pangkat/Golon
gan,
Pemberian
Promosi,
Peningkatan
Kompetensi
dan Kualifikasi
Meningkatkan Mempertahank SMA Pengelolaan Pengembangan Pelatihan dan Jumlah Orang N/A 350 350 Dinas Dikbud Prov 314.300.000,00 ✓ Menyusun asesmen
mutu layanan an dan Sederajat Pendidikan Sekolah Karir Pendidik dan Peningkatan Pendidik dan Kalbar kebutuhan
pendidikan meningkatkan Menengah Tenaga Kapasitas Guru Tenaga pelatihan, kerangka
mutu layanan Kejuruan Kependidikan Pada dan Tenaga Kependidikan pelatihan dan
pendidikan Satuan Pendidikan Kependidikan SMK yang penganggaran
Sekolah Menengah Mendapatkan
Khusus Fasilitasi
Kenaikan
Pangkat/Golon
gan,
Pemberian
Promosi,
Peningkatan
Kompetensi
dan Kualifikasi
Meningkatkan Mempertahank SMA Pendidik dan Pemerataan Penataan Pelatihan dan Kab Sambas Jumlah Laporan N/A 1 1 Dinas Dikbud Prov 200.000.000,00 ✓ Melaksanakan
mutu layanan an dan Sederajat Tenaga Kuantitas dan Pendistribusian Peningkatan Kab,Sangga Laporan Hasil Kalbar monitoring dan
pendidikan meningkatkan Kependidikan Kualitas Pendidik Pendidik dan Kapasitas Guru u,Kab Pelaksanaan evaluasi efektifitas,
mutu layanan dan Tenaga Tenaga dan Tenaga Bengkayang Penataan efisiensi, dampak
pendidikan Kependidikan bagi Kependidikan bagi Kependidikan Kota Pendistribusia dan keberlanjutan
Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan Singkawang n Pendidik dan program pelatihan
SMK SMK Tenaga
Kependidikan
Satuan
Pendidikan
Menengah dan
Pendidikan
Khusus
Meningkatkan Mempertahank Pendidikan Pelatihan Kerja Pelaksanaan Koordinasi Lintas Sertifikasi Proses Orang N/A 60 150 300 Dinas Nakertrans 2.727.326.400,00 ✓ ✓ ✓ Melaksanakan Melaksanakan Lembaga
mutu layanan an dan Nonformal dan Latihan Kerja Lembaga dan Kerja Peserta Didik Pelaksanaan Prov Kalbar dan Dinas koordinasi dan koordinasi dan Sertifikasi
pendidikan meningkatkan Produktivitas Berdasarkan Sama Dengan Program Diklat Nakertrans Kab/ Kota fasilitasi dengan fasilitasi melaksanakan
mutu layanan Tenaga Kerja Klaster Kompetensi Sektor Swasta untuk Pendidikan Keterampilan lembaga sertifikasi dengan sertifikasi pada
pendidikan Penyediaan Kesetaraan Bagi Pencari lembaga kompetensi
Instruktur serta Kerja sertifikasi tertentu yang
Sarana dan Berdasarkan
dilaksanakan
Prasarana Lembaga Kluster
SKB / PKBM
Pelatihan Kerja Kompetensi
Meningkatkan Mempertahank Pendidikan Pengelolaan Pengembangan Pendidik dan tenaga Pelatihan dan Jumlah Orang 977 98 489 977 Dinas Dikbud 4.692.000.000,00 ✓ ✓ Menyusun Pihak swasta dan
mutu layanan an dan Nonformal Pendidikan Non Karir Pendidik dan Kependidikan yang Peningkatan Pendidik dan Kab/Kota asesmen atau lembaga
pendidikan meningkatkan Formal/Kesetar Tenaga Mendapatkan Kapasitas Guru Tenaga kebutuhan pelatihan
mutu layanan aan Kependidikan pada Fasilitasi Kenaikan dan Tenaga Kependidikan pelatihan, menjadi
pendidikan Satuan Pendidikan Pangkat/Golongan, Kependidikan yang kerangka pelaksana
Non Pemberian Mendapatkan pelatihan dan (kontraktor)
Formal/Kesetaraan Promosi, Fasilitasi
penganggaran
Peningkatan Kenaikan
Kompetensi dan Pangkat/Golon
Kualifikasi gan,
Pemberian
Promosi,
Peningkatan
Kompetensi
dan Kualifikasi
Meningkatkan Mempertahank Pendidikan Pendidik dan Pemerataan Penataan Pelatihan dan Kab Jumlah Laporan N/A 1 1 Dinas Dikbud 100.000.000,00 ✓ Melaksanakan
mutu layanan an dan Nonformal Tenaga Kuantitas dan Pendistribusian Peningkatan Sambas,Kab Laporan Hasil Kab/Kota monitoring dan
pendidikan meningkatkan Kependidikan Kualitas Pendidik Pendidik dan Kapasitas Guru Ketapang, Pelaksanaan evaluasi
mutu layanan dan Tenaga Tenaga dan Tenaga Kota Penataan efektifitas,
pendidikan Kependidikan bagi Kependidikan bagi Kependidikan Pontianak Pendistribusia efisiensi,
Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan ,Kab n Pendidik dan dampak dan
Dasar, PAUD, dan Dasar, PAUD, dan KubuRaya,K Tenaga
keberlanjutan
Pendidikan Non Pendidikan Non ab Sintang Kependidikan
program
Formal/Kesetaraan Formal/Kesetaraan dan Kab Satuan
Sekadau Pendidikan pelatihan
Dasar, PAUD,
dan
Pendidikan
Non
Formal/Keseta
raan
Meningkatkan Mempertahank Pendidikan PROGRAM Penyadaran, Koordinasi, Pelatihan Jumlah Orang N/A 20 180 800 Dinas Porapar Prov 448.541.600,00 ✓ ✓ Melaksanakan Lembaga
mutu layanan an dan Nonformal PENGEMBANG Pemberdayaan, Sinkronisasi dan Kewirausahaan Wirausaha Kalbar asesmen bekutuhan pelatihan dan
pendidikan meningkatkan AN KAPASITAS dan Penyelenggaraan bagi Peserta Muda Provinsi pelatihan atau swasta
mutu layanan DAYA SAING Pengembangan Peningkatan Didik Program dari Seluruh kewirausahaan, menjadi
pendidikan KEPEMUDAAN Pemuda dan Kapasitas Daya Diktara Kabupaten/Kot pengangaran dan kontraktor atau
Kepemudaan Saing Wirausaha a yang penyaluran anggaran penyedia
Kewenangan Muda Provinsi Ditingkatkan
kepada pihak ke 3 peningkatan
Provinsi Kapasitas
(swasta) kapasitas
Daya
Saingnya
Meningkatkan Mempertahank Pendidikan PROGRAM Peningkatan Pengembangan Pembinaan Jumlah Laporan N/A 1 1 1 Dinas PPPA Prov 611.955.200,00 ✓ Melaksanakan
mutu layanan an dan Nonformal PENINGKATAN Kualitas Keluarga Kegiatan Kewirausahaan Laporan Hasil Kalbar monitoring dan
pendidikan meningkatkan KUALITAS dalam Mewujudkan Masyarakat untuk Peserta Didik Pengembanga evaluasi efektifitas,
mutu layanan KELUARGA Kesetaraan Peningkatan Kualitas Wanita Program n Kegiatan efisiensi, dampak
pendidikan Gender (KG) dan Keluarga Diktara Masyarakat dan keberlanjutan
Hak Anak Kewenangan untuk program pelatihan
Kewenangan Provinsi Peningkatan
Provinsi kualitas
Keluarga
Kewenangan
Provinsi
Meningkatkan Mempertahank Pendidikan Pengelolaan Pendidikan Tinggi KKN Thematik IPM Terlaksananya Jumlah Orang N/A 656 722 794 Perguruan Tinggi 2.172.000.000,00 ✓ ✓ Memfasilitasi KKN di
mutu layanan an dan Tinggi Pendidikan KKN Themaik Mahasiswa lokasi (desa) sasaran
pendidikan meningkatkan berdasarkan yang mengikuti
mutu layanan Buku Panduan KKN Thematik
pendidikan KKN Thematik IPM
Meningkatkan Peningkatan Pendidikan Pengelolaan Pengelolaan Pembinaan Peningkatan Jumlah Unit 81 20 41 81 Dinas Dikbud 7.100.000.000,00 ✓ ✓ ✓ Melaksanakan Filantropi,
tata kelola kapasitas Nonformal Pendidikan Pendidikan Non Kelembagaan dan Kategori Sekolah Non Kab/Kota asesmen eductech dan
satuan perencanaan, Formal/Kesetaraan Manajemen Sekolah PKBM/SKB Formal/Keseta kebutuhan PKB sektor swasta
pendidikan penganggaran Non (Mandiri raan yang dalam lain yang terkait
dan evaluasi Formal/Kesetaraan Berubah/Mandiri Dilaksanakan lingkungan SKB dengan
program satuan Berbagi) Pembinaan /PKBM, peningkatan
Kelembagaan
pendidikan menetapkan kapasitas dapat
dan
anggaran dan menjadi
Manajemen
melaksanakan penyedia pelatih
pelatihan
Meningkatkan Peningkatan Pendidikan Kesejahteraan Fasilitasi Fasilitasi, Tersedia HIBAH Jumlah Dokumen N/A 1 1 1 Biro Kesra Setda 49.335.000.000,00 ✓ Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan
tata kelola kapasitas Nonformal Rakyat Pengembangan Koordinasi, untuk Dokumen Provinsi Kalbar asesmen kebutuhan asesmen asesmen
satuan perencanaan, Kesejahteraan Sinkronisasi, Penyelenggaraan Hasil Fasilitasi, biaya kebutuhan kebutuhan biaya
pendidikan penganggaran Rakyat Pelayanan Evaluasi, dan Pendidikan Koordinasi, penyelenggaraan biaya penyelenggaraan
dan evaluasi Dasar Capaian Kinerja Kesetaraan Sinkronisasi, Pendidikan penyelenggaraa Pendidikan
program satuan Kebijakan Evaluasi, dan kesetaraan, n Pendidikan kesetaraan,
Kesejahteraan Capaian
pendidikan menetapkan kesetaraan, menetapkan
Rakyat Bidang Kinerja
prioritas dan menetapkan prioritas dan
Pendidikan Kebijakan
Kesejahteraan menyalurkan hibah prioritas dan menyalurkan
Rakyat Bidang menyalurkan hibah
Pendidikan hibah
LAMPIRAN I RENCANA AKSI DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK
Program
Instansi Pelaksana Akumulasi indikasi
(Kepmendagri No Kegiatan (Kepmendagri No 050- Deskripsi Kegiatan (Work Sumber APBD Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Tujuan STRATEGI Sub Kegiatan Lokus Program Output Satuan (Provinsi/ Kabupaten/ alokasi anggaran (Rp APBD Provinsi APBDes Swasta Pemerintah Desa Swasta
050-5889 Tahun 5889 Tahun 2021) Flow) Pembiayaan Kabupaten/Kota Pusat Provinsi Kab/Kota
Kota) Juta)
2021)
Meningkatkan hasil Meningkatkan Jumlah dan PROGRAM Pengawasan Mutu, Penyediaan Pengelolaan penerbitan sertifikat Sertifikasi benih Provinsi Jumlah Sertifikat Benih Sertifikat Dinas Pertanian, Perkebunan 4.000 ✓ Bersama DUDI
produksi pertanian, Produktivitas hasil PENYEDIAAN DAN dan Peredaran Benih Tanaman benih dan Peternakan Provinsi menyusun
perkebunan, peternakan, pertanian, perkebunan, PENGEMBANGAN standar benih
perikanan dan HHBK peternakan, perikanan, dan SARANA PERTANIAN dan
daerah HHBK daerah melaksanakan
sertifikasi
Meningkatkan hasil Meningkatkan Jumlah dan Peningkatan Ketersediaan dan Pemberian Bimbingan 1. Penumbuhan dan Provinsi dan Jumlah Bimbingan Dokumen Dinas Peternakan Provinsi/ 6.000 ✓ ✓ Koordinasi Pembinaan Memfasilitasi Kemitraan dan
produksi pertanian, Produktivitas hasil Mutu Benih/Bibit Ternak dan Peningkatan Produksi Benih/Bibit pembentukan kelompok ternak kabupaten/kota Peningkatan Produksi Kabupaten/ Kota lintas Kelembagaan penumbuhan Jaringan usaha
perkebunan, peternakan, pertanian, perkebunan, Tanaman Pakan Ternak, Bahan Ternak dan Tanaman Pakan oleh pemerintah desa; 2. Benih/Bibit Ternak dan Kabupaten / peternak di kelembagaaan
perikanan dan HHBK peternakan, perikanan, dan Pakan, serta Pakan Kewenangan Ternak, Bahan Pakan, serta pembinaan dan penilaian Tanaman Pakan Ternak, Kota; Program Kabupaten / Kota peternak
daerah HHBK daerah Provinsi Pakan Kewenangan Provinsi kelayakan usaha kelompok; 3. Bahan Pakan, serta intervensi
Intervensi sarana produksi untuk Pakan Kewenangan langsung
kelompok usaha tani/ ternak Provinsi kepada petani /
dalam kab/kota; 4. koordinasi peternak
kompetensi dan kinerja kelompok
dengan kapasitas produksi untuk
pemenuhan di tingkat provinsi; 5.
Intervensi dukungan sarana
produksi untuk pemenuhan hasil
produksi lintas kabupaten/kota.
Meningkatkan hasil Meningkatkan Jumlah dan Pengendalian dan Pengawasan Pengendalian Penyediaan dan 1. Produksi ternak/ bibit ternak/ Provinsi Jumlah ketersediaan Laporan Dinas Peternakan Provinsi/ 4.500 ✓ ✓ ✓ Koordinasi dan Pengendalian di Pendataan sumber Kepatahuan pada
produksi pertanian, Produktivitas hasil Penyediaan dan Peredaran Produksi Benih/Bibit Ternak dan pakan/bahan pakan/ hijauan Benih/Bibit Ternak dan Kabupaten/ Kota tindakan dalam Kabupaten daya peternakan pengendalian
perkebunan, peternakan, pertanian, perkebunan, Benih/Bibit Ternak dan Tanaman Hijauan Pakan Ternak pakan ternak di kelompok; 2. Hijauan Pakan Ternak pengendalian / Kota
perikanan dan HHBK peternakan, perikanan, dan Pakan Ternak serta Pakan pengendalian penyediaan dan yang Tersedia dan
daerah HHBK daerah Kewenangan Provinsi pengawasan dalam kabupaten yang
oleh petugas/ aparatur kab/kota; Diproduksi
3. pengendalian penyediaan dan
pengawasan lintas kabupaten
dan mengkoordinasikannya oleh
petugas/ aparatur provinsi.
Meningkatkan hasil Meningkatkan Jumlah dan Penyediaan Benih/Bibit Ternak Pengadaan Benih/Bibit Ternak Pengadaan Benih/ Bibit ternak Provinsi Jumlah Benih/Bibit Ekor Dinas Peternakan Provinsi/ 7.500 ✓ ✓ Pengadaan Identifikasi dan Pemenuhan Penyedia
produksi pertanian, Produktivitas hasil dan Hijauan Pakan Ternak yang yang Sumbernya dari Daerah dari provinsi lain untuk perbaikan Ternak yang Sumbernya Kabupaten/ Kota ternak lintas rekomendasi persyaratan
perkebunan, peternakan, pertanian, perkebunan, sumbernya dari daerah provinsi Provinsi Lain kualitas ternak dari provinsi penerima manfaat kelembagaan dan
perikanan dan HHBK peternakan, perikanan, dan lain Daerah Provinsi Lain dukungan sumber
daerah HHBK daerah daya lainnya
Meningkatkan hasil Meningkatkan Jumlah dan Penyediaan Benih/Bibit Ternak Pengadaan Benih/Bibit Ternak Pengadaan Benih/ Bibit ternak Provinsi Jumlah Benih/Bibit Ekor Dinas Peternakan Provinsi/ 75.000 ✓ ✓ Identifikasi, Pemenuhan Penyedia
produksi pertanian, Produktivitas hasil dan Hijauan Pakan Ternak yang yang Sumbernya dari Daerah dari provinsi lain atau provinsi Ternak yang Sumbernya Kabupaten/ Kota Penetapan dan persyaratan
perkebunan, peternakan, pertanian, perkebunan, sumbernya dari daerah provinsi provinsi dan kabupaten/kota lain lain untuk perbaikan kualitas dari Daerah provinsi dan pengadaan ternak kelembagaan dan
perikanan dan HHBK peternakan, perikanan, dan dan kabupaten/kota lain ternak kabupaten/kota lain dukungan sumber
daerah HHBK daerah daya lainnya
Meningkatkan hasil Meningkatkan Jumlah dan PROGRAM Sertifikasi Persyaratan Teknis Pengelolaan Penerbitan 1. Penilaian kelayakan keamanan Provinsi Jumlah Sertifikasi Sertifikat Dinas Peternakan Provinsi/ 3 ✓ ✓ Penerbitan Pembinaan Pendataan pelaku Kepatuhan
produksi pertanian, Produktivitas hasil PENGENDALIAN Kesehatan Masyarakat Veteriner Sertifikasi Keamanan Produk produksi dan distribusi produk Keamanan Produk Kabupaten/ Kota sertifikasi sebelum dan usaha / produsen /
perkebunan, peternakan, pertanian, perkebunan, KESEHATAN HEWAN Hewan hewan; 2. penerbitan sertifikat Hewan keamanan sesudah sertifikasi distributor produk
perikanan dan HHBK peternakan, perikanan, dan DAN KESEHATAN keamanan produk hewan produk hewan hewan
daerah HHBK daerah MASYARAKAT
VETERINER
Meningkatkan hasil Meningkatkan Jumlah dan PROGRAM Pengembangan Usaha Kecil Produksi dan Pengolahan, Pembinaan dan pendampingan Provinsi Jumlah Unit Usaha UMKM Dinas KUKM Provinsi 150 ✓ Berkoordinasi Melaksanakan
produksi pertanian, Produktivitas hasil PENGEMBANGAN dengan Orientasi Peningkatan Pemasaran, Sumber Daya untuk membentuk UMKM sampai UMKM yang dengan fasiitasi
perkebunan, peternakan, pertanian, perkebunan, UMKM Skala Usaha Menjadi Usaha Manusia, serta Desain dan beroperasi dan pemasarannya Mendapatkan Fasilitas Kabupaten / pembentukan
perikanan dan HHBK peternakan, perikanan, dan Menengah Teknologi menurut lokasi sentra produksi Produksi dan Kota untuk UMKM dan
daerah HHBK daerah pertanian Pengolahan, Pemasaran, memfasilitasi pembinaan
Sumber Daya Manusia, pembentukan
Serta Desain dan dan pembinaan
Teknologi UMKM
Meningkatkan hasil Meningkatkan Jumlah dan PROGRAM Pengembangan Penerapan Diseminasi Informasi Teknis, 1. Sosialisasi dan edukasi 2. Provinsi dan Jumlah Diseminasi Dokumen Dinas Pertanian, Perkebunan 2500 ✓ Koordinasi Pendampingan Memfasilitasi dan Mitra
produksi pertanian, Produktivitas hasil PENYULUHAN Penyuluhan Pertanian Sosial, Ekonomi dan Inovasi pelatihan dan membangun model kabupaten/kota Informasi Teknis, Sosial, dan Peternakan Provinsi lintas dan pembinaan Mobilisasi Sumber
perkebunan, peternakan, pertanian, perkebunan, PERTANIAN Pertanian demplot untuk media update Ekonomi dan Inovasi kabupaten /kota Daya Desa
perikanan dan HHBK peternakan, perikanan, dan teknis pertanian/ peternakan; 3. Pertanian (green
daerah HHBK daerah pendampingan, penyuluhan dan economy : Teknologi
pembinaan pada demplot oleh Pupuk Organik, Pestisida
aparatur kabupaten/kota Organik, Pakan
Fermentasi dan
pakan/bahan pakan lokal,
Industri Bio Gas,
Introduksi pertanian
tanaman endemik/adaptik
yang memiliki nilai
tambah dan produksi
yang tinggi (Alpukat,
tengkawang. kratom,
kelapa dalam, kopi
liberika))
Membangun dan Mendorong pemanfaatan PROGRAM Pemberdayaan dan Perlindungan Perluasan Akses Pasar, Akses Pendampingan UMKM untuk Kabupaten/ Kota Jumlah Unit Usaha yang Unit Usaha Dinas Koperasi Provinsi/ ✓ ✓ Menyusun Melaksanakan
menguatkan e-commerce platform digital Nasional PEMBERDAYAAN Koperasi yang Keanggotaannya Pembiayaan, Penataan tergabung ke e-commerce untuk Memenuhi Standarisasi Kabupaten/ Kota standar pendampingan
UMKM dan Koperasi dan dunia untuk DAN PERLINDUNGAN Lintas Daerah Kabupaten/Kota Manajemen, Standarisasi, dan perluasan pasar. dan Restrukturisasi kompetensi e- UMKM dalam
Daerah pengembangan e- KOPERASI dalam 1 (satu) Daerah Restrukturisasi Usaha Usaha (Jumlah Unit commerce meningkatkan
commerce UMKM dan kabupaten/kota Usaha Koperasi yang bersama DUDI kompentensi e-
Koperasi daerah memanfaatkan dan commerce
Standarisasi dan melaksanakan
Restrukturisasi Usaha pelatihan
yang memanfaatkan kepada UMKM
platform digital nasional
dan dunia untuk
pengembangan e-
commerce)
-1-
Membangun dan Mendorong pemanfaatan PROGRAM Pengembangan Usaha Kecil Produksi dan Pengolahan, Pendampingan peningkatan Provinsi Jumlah Unit Usaha Unit Usaha Dinas KUKM 2300 ✓ ✓ Menyusun Menyelenggaraka
menguatkan e-commerce platform digital Nasional PENGEMBANGAN dengan Orientasi Peningkatan Pemasaran, Sumber Daya skala usaha dari sisi teknologi UMKM yang Provinsi/Kabupaten/Kota kebutuhan n penyuluhan
UMKM dan Koperasi dan dunia untuk UMKM Skala Usaha Menjadi Usaha Manusia, serta Desain dan produksi dan pemasaran Mendapatkan Fasilitas pasar bersama pemanfaatan
Daerah pengembangan e- Menengah Teknologi Produksi dan DUDI dan teklonogi dalam
commerce UMKM dan Pengolahan, Pemasaran, melaksanakan peningkatan
Koperasi daerah Sumber Daya Manusia, sosialisasi produksi dan
Serta Desain dan kepada UMKM pemasaran UMKM
Teknologi
Membangun dan Mendorong pemanfaatan PROGRAM Pelaksanaan Promosi Produk Fasilitasi Promosi Penggunaan Menyelenggarakan pameran Jumlah UMKM yang ✓ Menyusun
menguatkan e-commerce platform digital Nasional PENGGUNAAN DAN Dalam Negeri Produk Dalam Negeri di Tingkat produk UMKM Melakukan Pemasaran kerangka
UMKM dan Koperasi dan dunia untuk PEMASARAN Provinsi Produk Dalam Negeri pelaksanaan
Daerah pengembangan e- PRODUK DALAM Terutama Produk yang pameran dan
commerce UMKM dan NEGERI Dihasilkan oleh UMKM laporan
Koperasi daerah melalui Kepersertaan dan pelaksanaan
Partisipasi pada Pameran
Produk Dalam Negeri
Meningkatkan kapasitas Fasilitasi, Pembinaan dan PROGRAM Pengembangan Kapasitas Pembinaan dan Penguatan Pendampingan pengembangan Provinsi dan Jumlah koorporasi petani Unit Dinas Pertanian, Perkebunan 200 ✓ Berkoordinasi Melaksanakan
koperasi petani / peternak Penguatan Koperasi Petani/ PENYULUHAN Kelembagaan Ekonomi Petani Kelembagaan Koorporasi Petani usaha tani kabupaten/kota yang dibentuk dan dan Peternakan Provinsi dengan fasiitasi
Peternak sesuai PERTANIAN Berbasis Kawasan beroperasi Kabupaten / pembentukan dan
kewenangan provinsi/ Kota untuk pembinaan usaha
Kabupaten/ Kota memfasilitasi tani
pembentukan
dan pembinaan
usaha tani
Meningkatkan kapasitas Mensinergikan program PROGRAM Pengembangan Penerapan Pelaksanaan Penyuluhan dan 1. Koordinasi dan Pembinaan Provinsi dan Jumlah Kelompok tani Kelompok Dinas 1900 ✓ ✓ Koordinasi Pelaksanaan Memfasilitasi dan Pengguna
koperasi petani / peternak pemberdayaan masyarakat PENYULUHAN Penyuluhan Pertanian Pemberdayaan Petani Penyuluh kabupaten/kota oleh kabupaten/kota yang mendapat Pertanian/Perkebunan/Peter penyuluhan penyuluhan Mobilisasi Sumber
dengan pendampingan PERTANIAN Provinsi; 2. Penyuluhan dan penyuluhan dan nkaan Provinsi/Kabupaten/ pertanian dan kepada petani dan Daya Desa
usaha pemanfaatan hasil Pemberdayaan petani/peternak pemberdayaan (pertanian Kota (Komoditas Pertanian kelembagaan peternak
hutan bukan kayu (HHBK) oleh penyuluh kabupaten/kota. dalam kawasan hutan) hasil hutan : Kratom, Madu
Hutan, Sarang Burung
Meningkatkan kapasitas Mensinergikan program PROGRAM Pelaksanaan Penyuluhan Penguatan dan Pendampingan Pelatihan dan penguatan Provinsi. Jumlah Kelompok Tani Kelompok Walet,….)
Dinas Kehutanan 500 ✓ ✓ Menyusun Melaksanakan
koperasi petani / peternak pemberdayaan masyarakat PENDIDIKAN DAN Kehutanan Provinsi dan Kelembagaan Kelompok Tani kelembagaan kelompok tani Hutan yang mandiri yang Provinsi/Kabupaten/ Kota kerangka penyuluhan dan
dengan pendampingan PELATIHAN, Pemberdayaan Masyarakat di Hutan mengikuti penguatan dan penyuluhan dan pemberdayaan
usaha pemanfaatan hasil PENYULUHAN DAN Bidang Kehutanan pendampingan pemberdayaan kelompok tani
hutan bukan kayu (HHBK) PEMBERDAYAAN kelembagaan kelompok tani
MASYARAKAT DI
BIDANG KEHUTANAN
Meningkatkan kapasitas Mensinergikan program PROGRAM Pelaksanaan Penyuluhan Penyiapan dan Pengembangan Pengadaan hutan sosial Provinsi. Luas kawasan yang Ha Dinas Kehutanan 500 ✓ ✓ Menyusun Berkoordinasi
koperasi petani / peternak pemberdayaan masyarakat PENDIDIKAN DAN Kehutanan Provinsi dan Perhutanan Sosial disiapkan untuk Provinsi/Kabupaten/ Kota kerangka dengan Dinas
dengan pendampingan PELATIHAN, Pemberdayaan Masyarakat di perhutanan sosial. pengembangan Provinsi
usaha pemanfaatan hasil PENYULUHAN DAN Bidang Kehutanan Dengan satuan Ha hutan sosial melaksanakan
hutan bukan kayu (HHBK) PEMBERDAYAAN pengembangan
MASYARAKAT DI hutan sosial
BIDANG KEHUTANAN
Meningkatkan kapasitas Penjaminan Usaha berbasis PROGRAM Pengembangan Kapasitas Pendampingan Manajemen 1. Pembinaan dan pendampingan Provinsi dan Jumlah Pendampingan Laporan Dinas Pertanian, Perkebunan ✓ ✓ Pendampingan Pemdampingan Memfasilitasi dan Pengguna, mitra
koperasi petani / peternak kemitraan industri dengan PENYULUHAN Kelembagaan Ekonomi Petani Koorporasi Petani koorporasi petani eksisting oleh kabupaten/kota Manajemen Koorporasi dan Peternakan Provinsi dan pembinaan dan pembinaan Mobilisasi Sumber
usaha kecil dan mikro PERTANIAN Berbasis Kawasan aparatur/ petugas Petani korporasi petani dalam kabupaten / Daya Desa
kabupaten/kota; 2. Koorporasi lintas kota
petani dengan skala usaha lintas kabupaten /
kabupaten/kota dialihkan kota
pembinaan dan
pendampingannya ke pemerintah
provinsi
Meningkatkan kapasitas Penjaminan Usaha berbasis PROGRAM Pelaksanaan Pemasaran Fasilitasi Pemasaran Memfasilitasi UMKM Provinsi dan Jumlah UMKM yang UMKM Dinas Koperasi dan UMUK ✓ Menghubungka
koperasi petani / peternak kemitraan industri dengan PENGGUNAAN DAN Penggunaan Produk Dalam Penggunaan Produk Dalam memasarkan produk dalam kabupaten/kota Melakukan Pemasaran Provinsi n UMKM
usaha kecil dan mikro PEMASARAN Negeri Negeri di Tingkat Provinsi negeri Produk Dalam Negeri dengan pasar
PRODUK DALAM Terutama Produk yang potensial dan
NEGERI Dihasilkan oleh UMKM DUDI
melalui Kemitraan
Meningkatkan kapasitas Penjaminan Usaha berbasis PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN KAPASITAS Peningkatan kapasitas dan life Kab/Kota Pesisir Jumlah Masyarakat Orang Dinas Kelautan dan ✓ Menyusun
koperasi petani / peternak kemitraan industri dengan PENGELOLAAN PESISIR DAN PULAU-PULAU MASYARAKAT PESISIR DAN skills masyarakat pesisir dan Pesisir dan Pulau-Pulau Perikanan Provinsi kerangka
usaha kecil dan mikro KELAUTAN, PESISIR KECIL PULAU- PULAU KECIL kepulauan Kecil yang Meningkat penyuluhan dan
DAN PULAU-PULAU Kapasitasnya pemberdayaan
KECIL masyarakat
Meningkatkan kapasitas Mendorong dan PROGRAM Pengembangan Kapasitas Pembentukan dan Penguatan 1. Pemerintah kabupaten Provinsi/ Jumlah Koorporasi Unit Dinas Pertanian, Perkebunan ✓ pesisir dan
Pembentukan Pembentukan dan Memfasilitasi dan Pengguna, mitra
koperasi petani / peternak memfasilitasi Akses KUR PENYULUHAN Kelembagaan Ekonomi Petani Kelembagaan Koorporasi Petani mendorong terbangunnya usaha Kabupaten/ Kota Petani yang Dibentuk dan Peternakan Provinsi dan penguatan penguatan Mobilisasi Sumber
PERTANIAN Berbasis Kawasan tani/ ternak berbasis koorporasi dan kelembagaan kelembagaan Daya Desa
di dalam/ kabupaten/kota; 2. Beroperasi lintas dikabupaten / kota
Pemerintah Provinsi mendoronng kabupaten /
pembentukan dan atau kota
meningkatkan kapasitas
Koorporasi eksisting ke level
lintas kabupaten/kota.
Meningkatkan akses KUR Mendorong dan PROGRAM Pengembangan Usaha Kecil Produksi dan Pengolahan, Pelatihan desain dan Provinsi Jumlah Unit Usaha Unit Usaha Dinas Koperasi dan UMUK ✓ Menyusun
memfasilitasi Akses KUR PENGEMBANGAN dengan Orientasi Peningkatan Pemasaran, Sumber Daya pemanfaatan teknologi dalam UMKM yang Provinsi kebutuhan
UMKM Skala Usaha Menjadi Usaha Manusia, serta Desain dan peningkatan skala usaha Mendapatkan Fasilitas pelatihan
Menengah Teknologi Produksi dan desain dan
Pengolahan, Pemasaran, pemanfaatan
Sumber Daya Manusia, teknologi,
Serta Desain dan bekerjasama
Teknologi dengan DUDI
dalam
pelakanaan
pelatihan
Meningkatkan akses KUR Mendorong dan PROGRAM Pemberdayaan dan Perlindungan Perluasan Akses Pasar, Akses Sertifikasi unit usaha dalam Kabupaten/ Kota Jumlah Unit Usaha yang Unit Usaha Dinas Koperasi dan UMUK ✓
memfasilitasi Akses KUR PEMBERDAYAAN Koperasi yang Keanggotaannya Pembiayaan, Penataan memanfaatkan platform digital Memenuhi Standarisasi Provinsi
DAN PERLINDUNGAN Lintas Daerah Kabupaten/Kota Manajemen, Standarisasi, dan dan Restrukturisasi
KOPERASI dalam 1 (satu) Daerah Restrukturisasi Usaha Usaha (Jumlah Unit
kabupaten/kota Usaha Koperasi yang
memanfaatkan
Standarisasi dan
Restrukturisasi Usaha
yang memanfaatkan
platform digital nasional
dan dunia untuk
pengembangan e-
commerce)
-2-
Meningkatkan akses dan Memfasilitasi Sertifikasi PROGRAM Pengukuran Produktivitas Tingkat Pengukuran Kompetensi dan Sertifikasi kompetensi tenaga Provinsi Sertifikasi kompetensi Orang Dinas Tenaga Kerja Provinsi/ 1000 ✓ ✓ Bersama DUDI Bersama DUDI Bertindak selaku
pengakuan sertifikasi kompetensi sesuai PELATIHAN KERJA Daerah Provinsi Produktivitas Tenaga Kerja kerja sesuai kebutuhan DUDI sesuai kebutuhan dunia Angkatan Kabupaten/ Kota dan lembaga dan lembaga lembaga sertifikasi
kompetensi kebutuhan dunia usaha DAN usaha Kerja (Sertifikasi sesuai sertifikasi sertifikasi
PRODUKTIVITAS rekomendasi kebutuhan menyusun menyusun
TENAGA KERJA sektoral (OPD terkait) sinergi kerangka kerangka
dengan kebutuhan industri asesmen asesmen
(disnakertrans)) kompetensi kompetensi
Memfasilitasi Sertifikasi PROGRAM Pelaksanaan Latihan Kerja Proses Pelaksanaan Pendidikan Pelatihan kerja menurut analisis Provinsi dan Serial pelatihan Pelatihan Dinas Tenaga Kerja Provinsi/ 1000 ✓ ✓ Menyusun Menyusun Selaku penyedia
kompetensi sesuai PELATIHAN KERJA Berdasarkan Klaster dan Pelatihan Keterampilan bagi kebutuhan dan sejalan dengan kabupaten/kota kompetensi tenaga kerja Kabupaten/ Kota kompetensi kompetensi layanan pelatihan
kebutuhan dunia usaha DAN Kompetensi Pencari Kerja Berdasarkan program yang dilaksanakan. sesuai kebutuhan tenaga (Pelatihan sesuai kebutuhan kebutuhan maupun sebagai
PRODUKTIVITAS Klaster Kompetensi (Contoh: Ada bantuan alat berat kerja di kab/kota rekomendasi kebutuhan pelatihan sesuai pelatihan sesuai pengguna (penyerap
TENAGA KERJA untuk pertanian, ada pelatihan berdasarkan sektoral (OPD terkait) sinergi kebutuhan kebutuhan DUDI lulusan)
pengoperasian alat berat. Ada kewenangan dengan kebutuhan industri) DUDI
bantuan alat industri pengolahan, (disnakertrans).
ada pelatihan produksi
pengolahan dengan alat tersebut.
Menstabilkan harga barang Mengidentifikasi keragaman PROGRAM Menjamin Ketersediaan Barang Koordinasi dan Sinkronisasi Kajian ketersedian dan Provinsi Jumlah Laporan Laporan Dinas Perindustrian, ✓ ✓ Menyusun Mendukung
kebutuhan pokok 98 produk (makanan dan STABILISASI HARGA Kebutuhan Pokok di Tingkat Ketersediaan Barang Kebutuhan keragaman bahan makanan Koordinasi dan Perdagangan, Energi dan kerangka riset pelaksanaan riset
non makanan) pada BARANG Daerah Provinsi Pokok di Tingkat Distributor dan pokok dan non makanan di Sinkronisasi Sumber Daya Mineral dan penentuan dan mengadaptasi
kab/kota KEBUTUHAN POKOK Sub Distributor Kabupaten / Kota Ketersediaan Barang Provinsi Kalbar dan Dinas sampel di hasil riset untuk
DAN BARANG Kebutuhan Pokok di Perdanganan Kabupaten / kebijakan
PENTING Tingkat Distributor dan Kabupaten/Kota Kota peraturan
Sub Distributor
(Dokumen kajian dan
identifikasi ketersediaan
/keragaman 98 produk
(makanan dan non
makanan) pada kab/kota)
Meningkatkan relevansi Menumbuhkan Pasar Induk/ PROGRAM Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jumlah Hasil Penelitian Dokumen Balitbang Provinsi, Kajian ✓ Menyusun
penelitian dan Pusat Distribusi Provinsi PENELITIAN DAN Bidang Ekonomi dan Perindustrian dan Perdagangan dan Pengembangan 2024, updating dan kerangka riset
pengembangan industri dan PENGEMBANGAN Pembangunan Perindustrian dan percobaan di tahun 2025 dan penentuan
perdagangan DAERAH Perdagangan (Dokumen sampel di pasar
Kajian Penyediaan Pasar induk
Induk Provinsi)
Menstabilkan harga barang Menumbuhkan Pasar Induk/ PROGRAM Pemberdayaan Lembaga Fasilitasi Pengembangan Usaha Fasilitasi pengembangan usaha Provinsi/ Jumlah Dokumen Hasil Dokumen Dinas Kehutanan dan ✓ Menyusun Memfasilitasi Menjadi suplier atau
kebutuhan pokok Pusat Distribusi Provinsi PEMBERDAYAAN keMasyarakatan yang Bergerak di Ekonomi Masyarakat dan ekonomi di Desa Kabupaten/ Kota Fasilitasi Pengembangan Lingkungan Hidup kerangka kerjasama dengan kontraktor kerjasama
LEMBAGA Bidang Pemberdayaan Desa dan Pemerintah Desa dalam Usaha Ekonomi kerjasama pihak ketiga
KEMASYARAKATAN, Lembaga Adat Tingkat Daerah Meningkatkan Pendapatan Asli Masyarakat dan dengan pihak
LEMBAGA ADAT Provinsi serta Pemberdayaan Desa Pemerintah Desa dalam ketiga
DAN Masyarakat Hukum Adat yang Meningkatkan
MASYARAKAT Masyarakat Pelakunya Hukum Pendapatan Asli Desa
HUKUM ADAT Adat yang Sama Berada di Lintas (Jumlah warung / toko
Daerah Kabupaten/Kota kelontong / modern desa
yang bermitra dengan
Distributor di tingkat
provinsi/ nasional)
Menstabilkan harga barang Menumbuhkan Pasar Induk/ PROGRAM Penyediaan dan Penyaluran Pengembangan Kelembagaan Pengembangan kelembagaan Provinsi/ Jumlah Kelembagaan Unit Dinas Ketahanan Pangan ✓ ✓ Menyusun Berkoordinasi
kebutuhan pokok Pusat Distribusi Provinsi PENINGKATAN Pangan Pokok atau Pangan dan Jaringan Distribusi Pangan dan jaringan distribusi pangan Kabupaten/ Kota dan Jaringan Distribusi Provinsi / Kabupaten / Kota kajian dengan Provinsi
DIVERSIFIKASI DAN Lainnya sesuai dengan Kebutuhan Pangan yang kelayakan, untuk penetapan
KETAHANAN Daerah Provinsi dalam rangka Dikembangkan pengganggaran lokasi dan
PANGAN Stabilisasi asokan dan Harga dan monitoring kerjasama
MASYARAKAT Pangan evaluasi distribusi
Menstabilkan harga barang Menyediakan informasi PROGRAM Pengendalian Harga, Informasi Pemantauan Harga dan Stok Pengembangan sistem informasi Provinsi dan 14 Informasi Logistik Barang Laporan Dinas Perdagangan Provinsi/ ✓ ✓ Menyusun blue Menyusun blue Kontraktor atau
kebutuhan pokok sistem logisitk provinsi/ PENINGKATAN Ketersediaan Stok Barang Barang Kebutuhan Pokok dan logistik barang pokok dan barang Kab/Kota Pokok dan barang Kabupaten/ Kota print sistem print sistem supplier
Kabupaten/ Kota SARANA DISTRIBUSI Kebutuhan Pokok dan Barang Barang Penting pada Pelaku penting penting informasi informasi pengembangan
PERDAGANGAN Penting pada Pelaku Usaha Usaha Distribusi Barang Lintas Provinsi/Kabupaten/ Kota sistem informasi
Distribusi Barang Lintas Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota yang Terintegrasi
Menstabilkan harga barang Menyediakan informasi PROGRAM dalam SistemInfrastruktur
Penyediaan Informasi dan Penyediaan Infrastruktur Pengadaan prasarana pertanian Provinsi dan 14 Panjang irigasi, meter Dinas Ketahanan Pangan ✓ ✓ Studi Berkoodinasi
kebutuhan pokok sistem logisitk provinsi/ PENGELOLAAN Seluruh Pendukung Kemandirian Pendukung Kemandirian Pangan seperti irigasi pertanian, jalan Kab/Kota Provinsi / Kabupaten / Kota kelayakan, dengan Provinsi
Kabupaten/ Kota SUMBER DAYA Pangan pada berbagai Sektor Lainnya jalur distribusi dari kawasan (2023 Tahap Persiapan; pengganggaran untuk penetapan
EKONOMI UNTUK sesuai Kewenangan Daerah produksi pertanian ke 2024 dan 2025 tahap dan monitoring lokasi dan bentuk
KEDAULATAN DAN Provinsi distributor/pasar persiapan dan pelaksanaan) evaluasi kerjasama dan
KEMANDIRIAN dukungan lain
PANGAN
Menstabilkan harga barang Menyediakan informasi PROGRAM Penyediaan dan Penyaluran Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan sistem informasi Provinsi Informasi Logistik Pangan Laporan Dinas Kelautan dan ✓ Menyusun blue
kebutuhan pokok sistem logisitk provinsi/ PENGOLAHAN DAN Bahan Baku Industri Pengolahan Manajemen Logistik Ikan Lintas manajemen logistik ikan lintas Asal Ikan Perikanan Provinsi print sistem
Kabupaten/ Kota PEMASARAN Ikan Lintas Daerah Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 daerah Provinsi/Kabupaten/ Kota informasi
HASIL PERIKANAN Kabupaten/Kota dalam 1 (Satu) (Satu) Daerah Provinsi
Daerah Provinsi
Menstabilkan harga barang Menyediakan informasi PROGRAM Pengelolaan Kebijakan dan Fasilitasi Pengelolaan Kebijakan Monitoring dan evaluasi Provinsi dan 14 Laporan Monitoring Laporan Biro / Bagian Perekonomian ✓ ✓ Menyusun
kebutuhan pokok sistem logisitk provinsi/ PEREKONOMIAN Koordinasi Perekonomian Ekonomi Makro manajemen kebijakan ekonomi Kab/Kota Pengendalian Inflasi /TPID Provinsi /Kabupaten/ kerangka
Kabupaten/ Kota DAN PEMBANGUNAN makro Kota laporan
Menstabilkan harga barang Fasilitasi Distribusi barang PROGRAM Penyediaan dan Penyaluran Koordinasi, Sinkronisasi dan Koordinasi dan sinkronisasi Provinsi/ Jumlah laporan Dokumen Dinas Ketahanan Pangan ✓ ✓ Menyusun Menyusun
kebutuhan pokok pokok dan barang penting PENINGKATAN Pangan Pokok atau Pangan Pelaksanaan Distribusi Pangan distribusi pangan pokok Kabupaten/ Kota Koordinasi, Sinkronisasi Provinsi kebijakan dan kebijakan dan
dari pusat produksi ke DIVERSIFIKASI DAN Lainnya sesuai dengan Kebutuhan Pokok dan Pangan Lainnya dan Pelaksanaan peraturan peraturan
pusat konsumsi KETAHANAN Daerah Provinsi dalam rangka Distribusi Pangan Pokok pendukung pendukung
PANGAN Stabilisasi asokan dan Harga dan Pangan koordinasi dan koordinasi dan
MASYARAKAT Pangan Lainnya(Jenis Pangan sinkronisasi sinkronisasi
yang difasiltiasi)
Menstabilkan harga barang Distribusi bantuan sosial PROGRAM Pengelolaan Data Fakir Miskin Fasilitasi Bantuan Sosial Program bantuan khusus petani Provinsi Jumlah Keluarga yang Keluarga Dinas Sosial Provinsi ✓ Menetapkan Membantu
kebutuhan pokok dan subsidi kepada PERLINDUNGAN DAN Cakupan Daerah Provinsi Kesejahteraan Keluarga miskin (integrasi antara bansos Mendapatkan kriteria identifikasi dan
masyarakat kelompok JAMINAN dan subsidi serta program Pengentasan Fakir penerima penyaluran
berpenghasilan rendah SOSIAL ekonomi produktif). Contoh Miskin Lintas bantuan, bantuan
bantuan sarana pertanian seperti Kabupaten/Kota bersama
traktor, benih, pupuk, dll. Kabupaten /
Kota
mengidentifikasi
calon penerima,
Penyaluran dan
monitoring
evaluasi
Menstabilkan harga barang Mengembangkan dan PROGRAM Pelaksanaan Pemasaran Fasilitasi Promosi Penggunaan Menyelenggarakan pameran Provinsi/ Jumlah UMKM yang UMKM Dinas Perdagangan 600 ✓ ✓ Menyusun
kebutuhan pokok Menguatkan Pasar PENGGUNAAN DAN Penggunaan Produk Dalam Produk Dalam Negeri di Tingkat produk UMKM Kabupaten/ Kota Melakukan Pemasaran Provinsi/Kabupaten/Kota kerangka
domestik untuk PEMASARAN Negeri Provinsi Produk Dalam Negeri pelaksanaan
komoditi/produk lokal (baru) PRODUK DALAM Terutama Produk yang pameran dan
NEGERI Dihasilkan oleh UMKM laporan
melalui Kepersertaan dan pelaksanaan
Partisipasi pada Pameran
Produk Dalam Negeri
-3-
Menstabilkan harga barang Mengembangkan dan PROGRAM Pelaksanaan Pemasaran Fasilitasi Pemasaran Penggunaan Pemasaran produk UMKM ke Provinsi/ Jumlah UMKM yang UMKM Dinas Perdagangan 10 ✓ ✓ Mengidentifikasi Mengidentifikasi Menjalin kerjasama
kebutuhan pokok Menguatkan Pasar PENGGUNAAN DAN Penggunaan Produk Dalam Produk Dalam Negeri di Tingkat retail, marketplace, perhotelan Kabupaten/ Kota Melakukan Pemasaran Provinsi/Kabupaten/Kota DUDI yang DUDI yang dengan UMKM
domestik untuk PEMASARAN Negeri Provinsi dan jasa akomodasi Produk Dalam Negeri berpotensi berpotensi dengan memasarkan
komoditi/produk lokal (baru) PRODUK DALAM Terutama Produk yang memasarkan memasarkan produk UMKM,
NEGERI Dihasilkan oleh UMKM produk UMKM produk UMKM menyusun standar QA
melalui Kemitraan dan dan bekerjasama dan QC
dengan Retail, bekerjasama dalam
Marketplace, Perhotelan dalam mengembangan
dan Jasa mengembangan QA fan QC
Akomodasi QA fan QC
Menstabilkan harga barang Fasilitasi farmerday hari PROGRAM Penyediaan dan Penyaluran Koordinasi, Sinkronisasi dan Gelar pangan murah berkualitas Provinsi/ Jumlah laporan Dokumen Dinas Ketahanan Pangan 2,3 ✓ ✓ Menyusun Mendukung
kebutuhan pokok menjual produk dan PENINGKATAN Pangan Pokok atau Pangan Pelaksanaan Distribusi Pangan Kabupaten/ Kota Koordinasi, Sinkronisasi Provinsi/ Kabupaten/ Kota kebutuhan / pelaksanaan gelar
komoditi hasil pertanian, DIVERSIFIKASI DAN Lainnya sesuai dengan Kebutuhan Pokok dan Pangan Lainnya dan Pelaksanaan kesenjangan pasar murah
perikanan, peternakan, KETAHANAN Daerah Provinsi dalam rangka Distribusi Pangan Pokok kebutuhan
industri, HHBK, dll yang PANGAN Stabilisasi asokan dan Harga dan Pangan bahan pangan
merupakan produk lokal MASYARAKAT Pangan Lainnya(Gelar Pangan
oleh para pelaku UMKM Murah dan Berkualitas)
lokal
Menstabilkan harga barang Fasilitasi farmerday hari PROGRAM Fasilitasi Kerja Sama antar Fasilitasi Kerja Sama Desa Fasilitasi kerjasama Pasar Desa jumlah Dokumen Kerja Lokasi Dinas Pemberdayaan 15,5 ✓ ✓ ✓ Mengidentifikasi Mengidentifikasi Memfasilitasi Menjadi suplier atau
kebutuhan pokok menjual produk dan PENINGKATAN Kerja desa yang Menjadi Kewenangan dengan Pihak Ketiga dengan Pihak ketiga Sama yang Dilaksanakan Masyarakat dan Desa pihak ketiga pihak ketiga dan kerjasama pasar pelaksana
komoditi hasil pertanian, Sama DESA Provinsi (Hari Pasar Desa) Provinsi/ Kabupaten dan memfasilitasi desa dengan pihak
perikanan, peternakan, memfasilitasi kerjasama dengan ketiga
industri, HHBK, dll yang kerjasama pasar desa
merupakan produk lokal dengan pasar
-4-
LAMPIRAN II KERANGKA LOGIS DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT
1.2 Meningkatkan akses sumber air bersih dan 1.2.1 % Rumah Tangga Yang Memiliki Akses
sanitasi yang sehat Terhadap Layanan Sumber Air Minum
Layak Dan Berkelanjutan
1.3 Meningkatkan dan memperluas cakupan JKN 1.2.2 % Rumah tangga memiliki akses 0 5000 per
asuransi kesehatan tahun
Tujuan Jangka Pendek 1.1.1 Meningkatkan kualitas data DTKS 1.1.1.1 % KK tervalidasi
1.1.2 Membangun kemitraan dengan Swasta dan 1.1.2.1 Meningkatnya jumlah swasta
DUDI berpartisipasi
1.1.3 Meningkatkan kinerja Kabupaten / Kota 1.1.3.1 Meningkatnya jumlah Kabupaten / Kota
melalui insentif berperan aktif
1.1.4 Memperkuat agenda pelayanan kesehatan 1.1.4.1 Tingkat pengetahuan dan perilaku hidup
masyarakat sehat
1.1.5 Meningkatkan pengetahuan dan perilaku 1.1.5.1 Tingkat pengetahuan dan perilaku
kesehatan alat reproduksi kesehatan alat reproduksi
1.1.6 Meningkatkan ketersedian Buku Kesehatan 1.1.6.1 Jumlah Ibu menerima buku kesehatan
Ibu dan Anak sampai ke tingkat desa ibu dan anak
1.2.2 Meningkatkan peran serta swasta dan DUDI 1.2.2.1 Jumlah swasta dan DUDI berperan aktif
dalam akses sumber air bersih
1.3.1 Memperkuat cakupan pada JKN Penerima 1.3.1.1 Tersusunya database yang valid dan
Bantuan Iuran (PBI) melalui sumber APBD akurat
Kabupaten
1.3.2 Memperkuat implementasi PERGUB 28/2022 1.3.2.1 Pemangku kepentingan memahami
tentang kepersertaan JKN. Memperkuat Pergub 28/2022
sasaran program kepersertaan JKN
1.4.2 Pendekatan teknologi tentang promosi 1.4.2.1 Jumlah warga Kabupaten / Kota
vaksinasi untuk kesehatan dan balita mengakses aplikasi peduli - vaksinasi
anak
1.1.2.1 Terbangunya kemitraan pembangunan jalan 1.1.2.1.1 Panjang jalan yang dibangun
dan fasyankes dengan swasta dan DUDI
1.1.2.1.2 Jumlah fasyankes yang dibangun
1.1.3.1 Meningkatnya kinerja Kabupaten / Kota 1.1.3.1.1 Kebijakan pemberian insentif kepada
dalam layanan kesehatan kabupaten / kota berbasis kinerja
1.1.5.1 Meningkatnya pengetahuan dan perilaku 1.1.5.1.1 Persentase Desa/Kelurahan ODF (pada
kesehatan alat reproduksi lokasi KKN Tematik IPM)
1.2.1.1 Database Sebaran Penggunaan Sumber Air 1.2.1.1.1 Persentase sarana air minum yang
Bersih diawasi kualitasnya sesuai standar
1.3.1.1 Meningkatnya cakupan pada JKN 1.3.1.1.1 Jumlah pelatihan pendataan dan
Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui peserta
sumber APBD Kabupaten
1.3.2.1 Sosialisasi PERGUB 28/2022 tentang 1.3.2.1.1 Jumlah sosialisasi dan jumlah orang
kepersertaan JKN. Memperkuat sasaran yang menghadiri
program kepersertaan JKN
Tujuan Jangka Panjang 1 Meningkatkan kualitas SDM di Kalimantan Barat 1.1 AHH DK DK
1.2 HLS DK DK
1.3 RLS DK DK
1.4 Pengeluaran Per Kapita DK DK
Tujuan Jangka Menengah 1.1 Meningkatkan Akses Pendidikan dasar, menengah & PT 1.1.1 APS DK DK
1.2 Meningkatkan kualitas pendidikan dasar, menengah & PT 1.2.1 Skor Literasi AN DK DK
1.2.2 Skor Numerasi AN DK DK
1.2.3 Skor Karakter AN DK DK
1.3 Meningkatkan tata kelola satuan pendidikan 1.1.1 Skor D2 - Kepemimpinan Instruksional DK DK
1.3.2 Skor E2 - Penganggaran berbasis mutu DK DK
1.3.3 Akreditasi DK DK
Tujuan Jangka Pendek 1.1.1 Mencegah peserta didik rentan putus sekolah / tidak 1.1.1.1 Angka Putus Sekolah DK DK
melanjutkan
1.1.2 Mencegah anak usia sekolah melaksanakan pernikahan 1.1.2.1 Jumlah kasus pernikahan anak DK DK
1.2.1 Meningkatkan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan 1.2.1.1 Nilai UKG DK DK
1.2.1.2 Pengalaman pelatihan GTK DK DK
1.2.2 Meningkatkan bakat dan minat peserta didik 1.2.2.1 Jumlah penghargaan bakat dan minat DK DK
Keluaran 1.1.1.1 Bantuan Biaya tidak langsung jenjang pendidikan dasar 1.1.1.1.1 Jumlah siswa menerima bantuan biaya DK DK
tidak langsung
1.1.1.2 Bantuan pengadaan seragam, buku dan alat tulis 1.1.1.2.1 Jumlah siswa menerima bantuan DK DK
pengadaan
1.1.1.3 Beasiswa jenjang pendidikan menengah dan tinggi 1.1.1.3.1 Jumlah siswa menerima beasiswa DK DK
1.1.1.4 Rehabilitasi Asrama SMA / SMK 1.1.1.4.1 Jumlah asrama direhab DK DK
1.1.1.5 Pembangunan Unit Baru asrama SMA / SMK 1.1.1.5.1 Jumlah pembangunan asrama baru DK DK
1.1.1.6 Bantuan stimulasi BOP peserta didik kesetaraan 1.1.1.6.1 Jumlah penerima BOP stimulan DK DK
1.1.1.7 Bantuan sarpras untuk SKB / PKBM 1.1.1.7.1 Jumlah SKB / PKBM menerima bantuan DK DK
sarpras
1.1.1.8 Pengadaan GTK untuk SKB / PKBM 1.1.1.8.1 Jumlah SKB / PKBM menerima GTK DK DK
1.1.1.9 Database ATS dan DTS terintegrasi 1.1.1.9.1 Tersedianya Database DK DK
DK DK
1.1.2.1 Koordinasi OPD terkait dan dengan Kabupaten / Kota 1.1.2.1.1 Jumlah koordinasi DK DK
1.1.2.2 Sosialisasi kesehatan alat reproduksi kepada satuan 1.1.2.2.1 Jumlah sosialissi DK DK
pendidikan
DK DK
1.2.1.1 Pelatihan guru dan tenaga kependidikan 1.2.1.1.1 Jumlah pelatihan dan jumlah pelatihan DK DK
1.2.2.1 Penyelenggaraan lomba akademik dan non akademik 1.2.2.1.1 Jumlah lomba DK DK
1.2.2.2 Penyelenggaraan sertifkasi bagi lulusan SKB / PKBM 1.2.2.2.1 Jumlah peserta sertifikasi dan % DK DK
kelulusan
1.3.1.1 Peningkatan kategori SKB / PKBM 1.3.1.1.1 Proporsi kategori SKB / PKBM DK DK
1.3.1.2 Hibah penyelenggaraan PNF kepada PKBM / SKB 1.3.1.2.1 Satuan SKB / PKBM penerima hibah DK DK
LAMPIRAN II KERANGKA LOGIS DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK
Jenjang ID.I Intervensi ID.In Indikator Baseline Target
Tujuan Jangka Panjang 1 Meningkatkan kualitas SDM di Kalimantan Barat 1.1 AHH DK DK
1.2 HLS DK DK
1.3 RLS DK DK
1.4 Pengeluaran Per Kapita DK DK
Tujuan Jangka Menengah 1.1 Membangun dan menguatkan e-commerce UMKM dan 1.1.1 % UMKM mengakses e-commerce DK DK
Koperasi Daerah
1.2 Meningkatkan akses KUR 1.2.1 % Korporasi / kelompok tani DK DK
mengkakses KUR
1.3 Meningkatkan akses dan pengakuan sertifikasi kompetensi 1.3.1 % tenaga kerja tersertifikasi DK DK
1.4 Meningkatkan hasil produksi pertanian, perkebunan, 1.4.1 Meningkatnya produksi per komoditi DK DK
peternakan, perikanan dan HHBK daerah pertanian / peternakan
1.5 Meningkatkan kapasitas koperasi petani / peternak 1.5.1 % koperasi bersertifikasi DK DK
1.6 Meningkatkan relevansi penelitian dan pengembangan 1.6.1 % serapan anggaran sektor ekonomi DK DK
industri dan perdagangan meningkat
1.7 Menstabilkan harga barang kebutuhan pokok 1.7.1 Laju inflasi < DK % per tahun DK DK
Tujuan Jangka Pendek 1.1.1 Mendorong pemanfaatan platform digital Nasional dan dunia 1.1.1.1 % UMKM mengetahui manfaat e- DK DK
untuk pengembangan e-commerce UMKM dan Koperasi commerce
daerah
1.2.1 Mendorong dan memfasilitasi Akses KUR 1.2.1.1 Jumlah fasilitasi dan jumlah peserta DK DK
1.3.1 Memfasilitasi Sertifikasi kompetensi sesuai kebutuhan dunia 1.3.1.1 Meningkatnya jumlah lembaga DK DK
usaha sertifikasi
1.4.1 Meningkatkan Jumlah dan Produktivitas hasil pertanian, DK DK
perkebunan, peternakan, perikanan, dan HHBK daerah
1.5.1 Fasilitasi, Pembinaan dan Penguatan Koperasi Petani/ 1.5.1.1 Meningkatnya kapasitas koperasi petani DK DK
Peternak sesuai kewenangan provinsi/ Kabupaten/ Kota / peternak
1.5.2 Mendorong dan memfasilitasi Akses KUR 1.5.2.1 Kelompok tani / ternak memahami alur DK DK
akses KUR
1.5.3 Mensinergikan program pemberdayaan masyarakat dengan 1.5.3.1 Meningkatnya kapasitas masyrakat DK DK
pendampingan usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dalam pemanfaatan hasil hutan bukan
(HHBK) kayu
1.5.4 Penjaminan Usaha berbasis kemitraan industri dengan usaha 1.5.4.1 % Korporasi dapat mengakses KUR DK DK
kecil dan mikro
1.6.1 1.5.1.1 Meningkatnya volume transaksi DK DK
Menumbuhkan Pasar Induk/ Pusat Distribusi Provinsi
1.7.1 Distribusi bantuan sosial dan subsidi kepada masyarakat 1.7.1.1 Meningkatnya daya beli DK DK
kelompok berpenghasilan rendah
1.7.2 Fasilitasi Distribusi barang pokok dan barang penting dari 1.7.2.1 Volume transaksi barang pokok DK DK
pusat produksi ke pusat konsumsi meningkat
1.7.3 Fasilitasi farmerday hari menjual produk dan komoditi hasil 1.7.3.1 Jumlah fasilitasi dan jumlah peserta DK DK
pertanian, perikanan, peternakan, industri, HHBK, dll yang
merupakan produk lokal oleh para pelaku UMKM lokal
1.7.4 Mengembangkan dan Menguatkan Pasar domestik untuk 1.7.4.1 Meningkatnya nilai transas]ksi pasar DK DK
komoditi/produk lokal (baru) domestik
1.7.5 Mengidentifikasi keragaman 98 produk (makanan dan non 1.7.5.1 Laporan keragaman produk makanan DK DK
makanan) pada kab/kota dan non makanan
1.7.6 Menumbuhkan Pasar Induk/ Pusat Distribusi Provinsi 1.7.6.1 DK DK
1.7.7 Menyediakan informasi sistem logisitk provinsi/ Kabupaten/ 1.7.7.1 Tingkat kemudahan akses informasi DK DK
Kota pelaku pasar
Keluaran 1.1.1.1 Pendampingan UMKM untuk tergabung ke e-commerce untuk 1.1.1.1.1 Jumlah UMKM didampingi DK DK
perluasan pasar.
1.1.1.2 Pendampingan peningkatan skala usaha dari sisi teknologi 1.1.1.2.1 Jumlah UMKM didampingi DK DK
produksi dan pemasaran
1.2.1.1 Sertifikasi unit usaha dalam memanfaatkan platform 1.2.1.1.1 Jumlah unit usaha tersertifikasi DK DK
digital
1.2.1.2 Pelatihan desain dan pemanfaatan teknologi dalam 1.2.1.2.1 Jumlah unit usaha mengikuti pelatihan DK DK
peningkatan skala usaha
1.3.1.1 Sertifikasi kompetensi tenaga kerja sesuai kebutuhan 1.3.1.1 Jumlah tenaga kerja tersertifikasi DK DK
DUDI
1.4.1.1 Sertifikasi benih 1.4.1.1.1 Jumlah sertifikat benih DK DK
1.4.1.2 Pembentukan kelompok ternak 1.4.1.2.1 Jumlah kelompok tani terbentuk DK DK
1.4.1.3 Pelatihan anggota kelompok ternak 1.4.1.3.1 Jumlah pelatihan dan jumlah peserta DK DK
1.4.1.4 Produksi Ternak 1.4.1.4.1 Jumlah produksi ternak per satuan DK DK
waktu
1.4.1.5 Pengendalian produksi ternak 1.4.1.5.1 Jumlah produksi ternak per satuan DK DK
waktu
1.4.1.6 Pengadaan benih / bibit 1.4.1.6.1 Jumlah benih (ekor) dan bibit (satuan) DK DK
1.4.1.8 Sosialisasi dan edukasi demplot 1.4.1.8.1 Jumlah sosialisasi dan peserta DK DK
1.5.1.1 Pendampingan pengembangan usaha tani 1.5.1.1.1 Jumlah pertemuan dan jumlah peserta DK DK
1.5.2.1 Penyuluhan dan perberdayaan petani / peternak 1.5.1.2.1 Jumlah pertemuan dan jumlah peserta DK DK
1.5.2.2 Pelatihan dan penguatan kelembagaan kelompok tani 1.5.1.2.1 Jumlah pelatihan dan jumlah peserta DK DK
1.5.2.3 Pengadaan hutan sosial 1.5.2.3.1 Luas dalam ha (hektare) DK DK
1.5.3.1 Memfasilitasi UMKM memasarkan produk dalam negeri 1.5.3.1.1 Jumlah UMKM didampingi DK DK
1.5.3.2 Peningkatan kapasitas dan life skills masyarakat pesisir 1.5.3.2.1 Jumlah pelatihan dan jumlah DK DK
dan kepulauan peserta
1.7.7.1 Program bantuan khusus petani miskin (integrasi antara 1.7.7.1.1 Jumlah penerima bantuan DK DK
bansos dan subsidi serta program ekonomi produktif).
Contoh bantuan sarana pertanian seperti traktor, benih,
pupuk, dll.