Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

2221 Acct6363038 Jiea TK1-W3-S4-R0 Team5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Tugas Kelompok ke-1

Week 3

2602196063 -Cherill Bella Luna Ferlin

2602197122 - Georgea Augustha Moureen Risamasu

2602197210 - Intan Permata Hati

2602194764 - Selvira Elfani

2602190053 - Widiati

ESSAY
1. Sebutkan dan jelaskan tahapan dalam siklus akuntansi?
Jawaban :
Pengertian Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi dapat kamu artikan sebagai setiap tindakan akuntansi dalam suatu
perusahaan yang harus mereka identifikasi, analisis, dan catat menggunakan proses yang
berulang. Siklus ini berlangsung dalam kurun satu tahun kalender.
Semua prinsip, peraturan, metode, dan teknik akuntansi perusahaan gunakan pada kurun
waktu tersebut untuk mencatat semua aktivitas akuntansi yang terkait dengan bisnis. Siklus
ini biasanya mulai dengan pembukaan buku di awal tahun dan berakhir dengan jurnal
penutup.
Selama perusahaan beroperasi, prosedur akuntansi ini akan mereka lakukan terus
menerus. Akibatnya, proses tersebut menjadi sebuah siklus. Keberadaan siklus tersebut
dapat membantu pemilik usaha dalam mengkaji situasi keuangan perusahaan.
Menurut Dina Fitria (2014:28), siklus akuntansi mengacu pada tahapan kegiatan akuntansi
yang dimulai segera setelah transaksi terjadi dalam suatu entitas. Tahapan ini terdiri dari

ACCT6363 – Accounting for Business


pencatatan, penggabungan, pengikhtisaran data keuangan yang telah terproses
sebelumnya, dan pelaporan.
Sedangkan menurut Rahman Pura (2013:18) berpendapat bahwa siklus akuntansi
adalah seperangkat tugas dan tahapan akuntansi yang terjadi secara sistematis. Tahapan
tersebut mulai dengan pencatatan akuntansi dan diakhiri dengan penutupan pembukuan.

ACCT6363 – Accounting for Business


Tahapan Siklus Akuntansi

1. Identifikasi Transaksi
Identifikasi setiap transaksi adalah tahap pertama siklus akuntansi. Akuntan harus
secara akurat menyelesaikan tugas identifikasi ini, yang dapat mereka lakukan dengan
melacak setiap transaksi yang terjadi.
Transaksi akuntansi yang kamu catat yakni transaksi yang secara langsung
memengaruhi perubahan status keuangan perusahaan dan kamu evaluasi secara objektif.
Untuk melakukan identifikasi, transaksi juga harus memuat dokumentasi transaksi.
Kwitansi, faktur, nota, dan dokumen lain yang sah dalam bidang akuntansi dapat berguna
sebagai bukti transaksi ini. Oleh karena itu, setiap transaksi akuntansi harus mencakup
dokumentasi transaksi yang dapat akuntan catat dan identifikasi, terutama yang terkait
dengan perubahan situasi keuangan perusahaan.

2. Menganalisis Transaksi
Setelah mencatat transaksi, tahapan selanjutnya dari siklus akuntansi adalah
memeriksa setiap transaksi yang telah dilakukan. Sebab, dalam mengambil keputusan,
analisis transaksi dapat berdampak pada situasi keuangan perusahaan.
Double-entry system digunakan dalam akuntansi sebagai metode pencatatan. Oleh karena
itu, transaksi akuntansi memengaruhi debit dan kredit keuangan dengan cara yang sama.
Secara sistematis, menggunakan persamaan seperti:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

3. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal


Langkah siklus akuntansi selanjutnya setelah kamu menyelesaikan analisis
transaksi adalah mencatat setiap transaksi dalam jurnal keuangan. Jurnal adalah catatan
kronologis transaksi selama periode waktu tertentu yang berguna dalam akuntansi.
Sedangkan, penjurnalan adalah tindakan memasukkan informasi tersebut.

ACCT6363 – Accounting for Business


Setiap transaksi terbagi menjadi dua kategori selama proses penjurnalan, yakni debit dan
kredit. Kamu dapat menuliskan pencatatan ini dalam jurnal umum.
Tanpa menghilangkan transaksi apapun, pencatatan harus kamu lakukan secara sistematis
dan hati-hati. Sehingga, kamu akan menerima jumlah debit dan kredit yang sama pada
masa akhir.

4. Membukukan Jurnal Penyesuaian ke Buku Besar


Kemudian, siklus akuntansi selanjutnya adalah memindahkan semua transaksi dari
jurnal ke buku besar setelah kamu catat.
Buku besar sering dapat dianggap sebagai sekelompok rekening pembukuan yang merinci
aset tertentu yang dilaporkan dalam satu periode. Tidak diragukan lagi bahwa terdapat
berbagai daftar rekening buku besar dalam sebuah perusahaan.
Pada tahapan siklus akuntansi ini, nomor-nomor kode tertentu diberikan untuk
setiap rekening yang ada di buku besar. Tujuannya, untuk memudahkan proses identifikasi
dalam jurnal. Selain itu, jika transaksi akuntan catat dalam buku besar, akan lebih mudah
untuk memeriksanya kembali atau melihat referensi terkait.

5. Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian


Menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian adalah langkah-langkah berikutnya
dalam tahapan proses akuntansi yang harus seorang akuntan selesaikan. Setiap saldo akun
dalam buku besar untuk periode waktu tertentu tercantum dalam neraca saldo.
Saldo buku besar bersatu dan harus dalam keadaan yang sama saat membuat neraca saldo.
Selain itu, kamu harus membuat pencatatan dalam jurnal penyesuaian jika ternyata
beberapa transaksi belum tercatat atau jika menemukan kesalahan dalam neraca saldo.
Jurnal penyesuaian ini bersifat berkala dengan menggunakan metode yang sama seperti
jurnal biasa. Hasilnya, laporan keuangan menjadi aktual setelah dimasukkan ke dalam
jurnal penyesuaian.

6. Membuat Neraca Saldo Penyesuaian Serta Laporan Keuangan

ACCT6363 – Accounting for Business


Pembuatan laporan penyesuaian dan laporan keuangan adalah fase berikutnya
dalam siklus ini. Buku neraca saldo yang telah kamu buat sebelumnya dengan
memperhatikan jurnal penyesuaian menjadi dasar penyusunan neraca penyesuaian.
Tergantung pada posisinya, saldo terbagi menjadi aktiva dan pasiva. Kemudian, kamu
susun sehingga kedua saldo jumlahnya sama besar. Jumlah keseluruhan dalam aktiva dan
pasiva harus diperhitungkan saat menyusun neraca saldo penyesuaian ini.
Jika tidak, akan terjadi kesalahan perhitungan sehingga laporan keuangan tidak
dapat kamu buat. Setelah aktiva dan pasiva dalam buku neraca saldo sama, maka laporan
keuangan ini bisa mulai dibuat.
Banyak laporan, termasuk laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas,
dan neraca yang menghitung likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas, disiapkan sebagai
bagian dari laporan keuangan. Setelah itu, kemudian kamu lanjut ke tahap terakhir, yaitu
pembuatan jurnal penutup dalam proses akuntansi.

7. Menyusun Jurnal Penutup


Seorang akuntan harus menyiapkan jurnal penutup sebagai langkah terakhir pada
tahapan siklus akuntansi ini. Pada akhir periode akuntansi, jurnal penutup ini kamu buat
dengan menutup rekening nominal atau rekening laba rugi. Kamu dapat menutup kedua
akun dengan menyetel nilai setiap rekening ke nol.
Rekening ini akan ditutup untuk melihat aliran di sumber untuk periode akuntansi
yang masih berjalan. Jurnal penutup ini dapat kamu gunakan untuk mengevaluasi setiap
tindakan yang kamu lakukan selama periode setelah rekening tutup. Dalam siklus
berikutnya, jurnal penutup dapat membantu awal baru periode selanjutnya.

8. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan


Dalam siklus akuntansi, tahap ini bersifat opsional. Setelah jurnal penutup kamu
buat, kamu nantinya akan menyusun neraca saldo. Isi neraca saldo ini adalah daftar saldo
rekening buku besar yang ada setelah jurnal penutup.

ACCT6363 – Accounting for Business


Singkatnya, neraca saldo hanya menunjukkan saldo untuk rekening yang permanen
saja. Tujuan adanya penyusunan ini adalah untuk mendapatkan hasil yang meyakinkan
tentang keseimbangan saldo. Oleh karena itu, tahapan siklus akuntansi ini bersifat opsional.

9. Buat Jurnal Pembalik


Sama halnya seperti menyusun neraca saldo setelah penutupan, tahap siklus
akuntansi ini juga opsional. Jurnal pembalik dibuat untuk memudahkan pencatatan
transaksi tertentu yang akan terjadi berulang kali pada periode berikutnya.
Jurnal pembalik ini sering dilakukan pada awal periode berikutnya. Selain itu,
jurnal penyesuaian dapat kamu gunakan sebagai acuan dalam pembuatan jurnal ini, yang
mana setiap transaksi dalam jurnal penyesuaian akan kamu balik.
Lalu, dalam jurnal pembalik, transaksi yang awalnya kredit dan tercatat dalam jurnal
penyesuaian akan berubah menjadi debit.

Referensi : https://ppmschool.ac.id/siklus-akuntansi-adalah/

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis laporan keuangan dan mengapa laporan keuangan itu
sangat penting?
Jawaban :
Laporan keuangan merupakan salah satu dokumen penting dalam suatu perusahaan
maupun organisasi. Laporan keuangan juga didefinisikan sebagai sebuah pencatatan
transaksi serta pergerakan keuangan yang terjadi di dalam sebuah perusahaan. Dari sudut
pandang sebuah perusahaan, laporan keuangan juga dapat memberikan informasi tentang
kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu. Bukan hanya itu, sebuah
laporan keuangan yang baik akan menarik investor untuk melakukan investasi kepada
perusahaan tersebut. Sedangkan dari sudut pandang kita sebagai pelanggan bahwasannya
sebuah laporan keuangan yang baik akan membuat kita memberi kepercayaan lebih kepada

ACCT6363 – Accounting for Business


perusahaan tersebut. Maka dari itu, ada beberapa jenis laporan keuangan yang dapat
digunakan suatu perusahaan tergantung dari kebutuhan perusahaan tersebut.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), ada 5 jenis laporan keuangan, diantaranya
yaitu :

1. Laporan Laba/Rugi

Dalam laporan ini berisikan keadaan laba/rugi dari sebuah perusahaan. Laporan ini
bertujuan untuk memperjelas kondisi finansial dalam periode-periode tertentu agar
dapat digunakan sebagai bahan evaluasi di kemudian hari. Terdapat 2 jenis catatan
laba/rugi, yaitu single step model dan multiple step model.

· Single step model : bentuk laporan ini lebih sederhana dan menunujukan
satu kategori pada pendapatan serta pengeluaran.

· Multiple step model : Bentuk laporan ini lebih kompleks, dan berisikan
informasi yang lebih lengkap.

2. Laporan Neraca

Laporan neraca bisa kita sebut sebagai catatan posisi keuangan yang menyajikan
informasi sebuah perusahaan seputar aset, kewajiban, serta modal dalam satu periode
secara menyeluruh dan juga terperinci.

3. Laporan Perubahan Modal

Seiring dengan beroperasinya sebuah perusahaan, makan modal awal pun akan
mengalami perubahan sesuai dengan kinerja perusahaan. Laporan ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar perubahan modal serta penyebabnya. Data-data yang
diperlukan dalam membuat laporan ini yaitu ; modal awal, pengambilan dana dari
periode tertentu, dan total laba/rugi bersih yang diperoleh. Maka dari itu, laporan ini
dapat dikerjakan setelah kita mempunyai laporan laba/rugi terlebih dahulu.

ACCT6363 – Accounting for Business


4. Laporan Arus Kas ( Cash Flow Statement)

Laporan ini dapat membantu perusahaan untuk memahami arus keluar dan masuknya
uang. Selain itu, laporan ini juga bisa digunakan sebagai indikator prediksi arus kas
pada periode selanjutnya. Dalam arus kas masuk dapat kita lihat dari hasil operasional,
pendanaan, dan pinjaman. Sementara itu untuk arus kas keluar dapat kita lihat dari
berapa banyak biaya operasional dan investasi dari perusahaan. Laporan arus kas sama
krusialnya dengan laporan neraca dan laporan laba/rugi.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)

Laporan ini disusun berdasarkan penjelasan rinci mengenai laporan keuangan neraca,
laba/rugi, perubahan modal, dan arus kas. Pada umumnya, laporan ini dibuat oleh
perusahaan berskala besar. Dokumen laporan ini berisi info tambahan mengenai
kondisi dari perusahaan, serta memaparkan penyimpangan atau anggapan inkonsisten
didalamnya. Dari laporan ini, kita dapat memahami secara menyeluruh jenis-jenis
laporan lainnya.

Referensi:

https://frconsultantindonesia.com/pembukuan/mengapa-laporan-keuangan-itu-penting-
sih/

https://www.tanamduit.com/belajar/investasi/jenis-laporan-keuangan-dan-fungsinya

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Balance? Menurut kelompok Anda, apakah Balance
sudah pasti benar? Jelaskan.

Jawab :

Balance atau seimbang merupakan indikator bahwa pencatatan transaksi keuangan telah
dilakukan secara benar dan tepat. Balance menunjukkan keseimbangan yang diperlukan

ACCT6363 – Accounting for Business


antara pendapatan dan pengeluaran, dan keseimbangan antara jumlah debit (aktiva) dan
kredit (pasiva). Dalam akuntansi, Balance mencerminkan semua transaksi yang telah
dilakukan dan merupakan dasar untuk setiap laporan keuangan.

Apakah Balance sudah pasti benar ?

Menurut kelompok kami Balance belum tentu benar, ada pepatah yang menyatakan
“Balance belum tentu benar, tidak balance sudah pasti salah”. Neraca yang balance belum
tentu benar tetapi neraca yang benar pasti seimbang (balance). Hal ini dikarenakan
walaupun laporan sudah balance masih ada kemungkinan kekeliruan dalam pencatatan
data, misalnya ada penjualan secara tunai namun dicatat sebagai piutang perusahaan,
kondisi tersebut jelas salah tapi laporan tetap akan balance. Apalagi jika laporan tidak
balance, maka dapat dipastikan adanya kesalahan saat dilakukan penjurnalan seperti
ketidaksesuaian pencatatan transaksi di buku besar, kesalahan perhitungan saldo, dan
kekeliruan dalam membuat neraca saldo.

Kita harus memahami konsep dasar Akuntansi dimana :

Assets (A) = Liabilities (L) + Ekuitas (E)

Persamaan ini memperlihatkan keseimbangan (balance) antara saldo akun pada sisi debit
(aktiva) dan saldo akun pada sisi kredit (pasiva).

Untuk mengecek apakah jumlah debit dan kredit sudah balance biasanya dapat dilihat pada
laporan neraca saldo (trial balance). Laporan ini berisi semua akun yang ada di buku besar,
termasuk akun-akun persediaan, pendapatan, biaya, beban, saldo debit (aktiva), saldo kredit
(pasiva), dan modal pada periode waktu tertentu sehingga kita memastikan bahwa
transaksi-transaksi yang dicatat telah balance. Jika jumlah debit dan kredit saldo akun-akun
sama, maka laporan neraca saldo dikatakan balance atau seimbang. Namun jika jumlah
debit dan kredit saldo akun-akun tidak sama, maka laporan neraca saldo tidak balance atau
tidak seimbang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesalahan pencatatan transaksi
keuangan yang perlu diperbaiki agar laporan neraca saldo (trial balance) kembali
seimbang.

ACCT6363 – Accounting for Business


Meskipun laporan neraca saldo (trial balance) sudah balance, namun laporan tersebut tidak
dapat membuktikan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau bahwa buku besar telah
benar. Banyak kesalahan dapat terjadi walaupun trial balance sudah seimbang debit dan
kreditnya.

Kesalahan yang mungkin terjadi antara lain:

a. Ada transaksi yang tidak dibuat jurnalnya

b. Transaksi telah dijurnal dengan benar namun belum diposting ke buku besar

c. Jurnal diposting dua kali

d. Jurnal yang dibuat salah akun, atau salah diposting

Reference :

https://www.bee.id/blog/balance-adalah-keseimbangan-apa-kaitannya-dengan-akuntansi/

Lecture Notes week 2 - The Recording Process

KASUS

ACCOUNTING IN ACTION & THE RECORDING PROCESS (LN1&LN2)

Pada tanggal 1 Agustus, Mr. Vicky Alexander Beatrice selaku pemilik tunggal perusahaan
mendirikan usaha perorangan (proprietorship) yang bergerak di bidang jasa elektronik, yaitu
dengan nama “Performance Service”.

Transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2019 adalah sebagai berikut:

1 Maret Assets yang disetor ke dalam perusahaan sebagai modal awal adalah berupa Cash
Rp2.000.000, Supplies Rp500.000, Equipment, Rp15.000.000,-

2 Maret Dibayar sewa ruangan untuk bulan Maret Rp200.000,-

3 Maret Dibeli peralatan Rp2.000.000,- dan dibayar tunai sebesar Rp500.000,- sisanya
menandatangani wesel bayar.

ACCT6363 – Accounting for Business


5 Maret Dibayar pemasangan iklan Rp150.000,-

7 Maret Diterima dari pelanggan atas jasa service senilai Rp700.000,-

9 Maret Dibayar utang wesel Rp500.000,-

11 Maret Diterima tunai dari jasa service Rp1.500.000,-

15 Maret Dibeli tunai tambahan perlengkapan Rp200.000,-

17 Maret Diperhtungkan kepada langganan atas jasa service yang telah diberikan
Rp1.200.000,- dan dari jumlah tersebut diterima tunai Rp500.000,- sisanya akan
dibayar kemudian.

25 Maret Dibayar untuk beban rupa-rupa Rp200.000,-

27 Maret Diterima sebagian pelunasan dari pelanggan, atas jasa yang telah diserahkan pada
tanggal 17 Maret yang lalu sebesar Rp200.000,-

28 Maret Dibayar gaji karyawan Rp500.000,-

31 Maret Perlengkapan yang masih belum terpakai senilai Rp300.000,-

31 Maret Peralatan disusutkan sebesar 2% per bulan.

Diminta:

1. Buatlah jurnal akuntansi yang diperlukan untuk pembukuan “Performance Service”


2. Susunlah Income Statement perusahaan Performance Service.

Jawaban:

1.

ACCT6363 – Accounting for Business


Jurnal Umum

Perfotmance Service

Per Maret 2019

DATE CHARTS OF ACCOUNT DEBIT KREDIT

1 Maret Cash Rp2.000.000

1 Maret Supplies Rp500.000

1 Maret Equipment Rp15.000.000

1 Maret Equity-Capital Rp17.500.000

2 Maret Rent Expense Rp200.000

2 Maret Cash Rp200.000

3 Maret Equipment Rp2000.000

3 Maret Cash Rp500.000

3 Maret Notes Payable Rp1.500.000

5 Maret Advertising expense Rp150.000

5 Maret Cash Rp150.000

7 Maret Cash Rp700.000

7 Maret Service Revenue Rp700.000

ACCT6363 – Accounting for Business


9 Maret Notes Payable Rp500.000

9 Maret Cash Rp500.000

11 Maret Cash Rp1.500.000

11 Maret Service Revenue Rp1.500.000

15 Maret Supplies Rp200.000

15 Maret Cash Rp200.000

17 Maret Cash Rp500.000

17 Maret Account Receivable Rp700.000

17 Maret Service Revenue Rp1.200.000

25 Maret Utilities Expense Rp200.000

25 Maret Cash Rp200.000

27 Maret Cash Rp200.000

27 Maret Account Receivable Rp200.000

28 Maret Salaries and Wages Expense Rp500.000

28 Maret Cash Rp500.000

ACCT6363 – Accounting for Business


31 Maret Supplies Expense Rp200.000

31 Maret Supplies Rp200.000

31 Maret Depreciaton Expense Rp340.000

31 Maret Accumulated Depreciation Rp340.000

Rp25.390.000 Rp25.390.000

ACCT6363 – Accounting for Business


2.

Sumber: https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/06/06/jenis-laporan-keuangan

ACCT6363 – Accounting for Business

Anda mungkin juga menyukai