ISYS6363 - TK1 - W3 - S4 - R1.doc (Grub 3)
ISYS6363 - TK1 - W3 - S4 - R1.doc (Grub 3)
ISYS6363 - TK1 - W3 - S4 - R1.doc (Grub 3)
Week 3
ESSAY
Jawab :
• Identifikasi transaksi
Kegiatan identifikasi ini harus dilakukan secara tepat oleh akuntan yang bisa
dilakukan dengan melakukan pencatatan setiap transaksi yang terjadi. Transaksi
akuntansi yang dicatat adalah transaksi yang memberi dampak langsung pada
perubahan kondisi keuangan perusahaan yang dinilai secara objektif. Untuk dapat
diindentifikasi transaksi juga harus mempunyai bukti, yang berupa kuitansi,
faktur, nota atau bukti yang dianggap sah dalam dunia akuntansi.
• Analisis Transaksi
• Jurnal Umum
Setelah kita melakukan analisis transaksi bisnis, maka transaksi bisnis yang
mempengaruhi persamaan akuntansi akan dicatat di dalam jurnal umum. Pada
jurnal umum akan dicantumkan ayat jurnal yang sesuai dengan jenis transaksi di
periode tersebut. Kaidah mengenai penempatan posisi debit dan kredit atau posisi
saldo normal dari debet dan kredit perlu diperhatikan agar tidak ada kesalahan
dalam mencatat ayat jurnal umum tersebut. Pencatatan jurnal umum menjadi
salah satu dasar atau batu pijakan bagi proses pencatatan jurnal berikutnya.
Setelah semua transaksi bisnis pada periode tertentu dicatat ke dalam jurnal
umum, maka langkah selanjutnya adalah memindahkan ayat jurnal umum ke buku
besar. Proses pemindahan ayat jurnal umum ke buku besar disebut dengan
posting. Buku besar memuat akun – akun yang umumnya berbentuk “akun T” (T-
Account) disertai dengan nomor akun masing – masing. Proses pemindahan
tersebut perlu dilakukan agar di tiap akhir periode dapat diketahui saldo dari
masing – masing akun. Sebagai contoh, melalui buku besar usaha bisnis dapat
mengetahui jumlah saldo kas yang tercatat dalam akun kas di tiap akhir periode.
Perlu diperhatikan bahwa setelah ayat jurnal umum dipindahkan ke buku besar,
maka pada kolom “Ref” di jurnal umum perlu kita cantumkan nomor akun untuk
mengindikasikan bahwa ayat jurnal umum tersebut sudah dipindahkan ke buku
besar.
• Neraca Saldo
Setelah semua ayat jurnal umum di posting ke buku besar, maka saldo akhir di
masing – masing akun akan dirangkum di dalam neraca saldo. Tiap saldo akhir
dari akun – akun di buku besar akan diklasifikasikan apakah masuk kelompok
debet atau kredit berdasarkan kaidah posisi saldo normalnya. Jumlah debet dan
kredit pada neraca saldo haruslah sama. Hal itu menunjukkan validasi dari proses
pencatatan di tahapan sebelumnya. Namun perlu diingat, jumlah debet dan kredit
yang sama di neraca saldo tidak selalu menunjukkan bahwa hasil perhitungan
yang telah dilakukan sudah benar. Bisa saja terjadi kekeliruan dalam proses
pencatatan tetapi jumlah saldo debet dan kredit di neraca saldo tetap
menghasilkan angka yang sama. Supaya dapat menghindari hal tersebut, maka
pencatatan jurnal pada siklus akuntansi perlu dilakukan dengan teliti dan
berdasarkan pada kaidah atau aturan yang terdapat dalam PSAK.
Sebagai akibat dari aktivitas penyusunan jurnal penyesuaian, maka neraca saldo
yang sebelumnya telah disusun di tahap 4 perlu juga untuk disesuaikan. Neraca
saldo perlu disesuaikan agar saldo dari tiap akun mencerminkan nilai yang
sesungguhnya. Saldo akun yang disusun pada neraca saldo penyesuaian merupakan
saldo akhir di buku besar yang telah disesuaikan nilainya. Selanjutnya perlu
dipastikan juga bahwa jumlah debet dan kredit pada neraca saldo penyesuaian tetap
menghasilkan nilai yang sama.
• Laporan Keuangan
• Jurnal Penutup & Posting ke Buku Besar (Akun Temporer & Akun
Permanen)
Siklus akuntansi tidak hanya berakhir pada penyusunan laporan keuangan. Tahap
berikutnya setelah membuat laporan keuangan adalah menyusun jurnal penutup.
Jurnal penutup merupakan jurnal yang disusun di akhir periode untuk menutup
akun temporer agar saldonya pada periode selanjutnya adalah 0. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa akun temporer perlu ditutup untuk menghindari bias pada laporan
keuangan dengan cara memindahkan saldo akun pendapatan, beban, dan modal ke
akun ikhtisar laba rugi serta memindahkan saldo akun prive ke akun modal.
Penyusunan jurnal penutupan juga tetap diikuti oleh pemindahan ayat jurnal
penutup ke dalam buku besar. Hal tersebut dilakukan agar terdapat bukti bahwa
saldo akun temporer sudah ditutup dan nilainya adalah 0 pada periode selanjutnya.
Selain Sembilan tahap siklus akuntansi di atas, terdapat juga beberapa tahap yang
sifatnya opsional atau tidak wajib. Sebagai contoh, diantara tahap ketujuh dan
kedelapan dalam siklus akuntansi di atas usaha bisnis dapat menyusun jurnal
pembetulan. Tetapi penyusunan jurnal pembetulan hanya dilakukan apabila
terdapat kesalahan dalam pencatatan ayat jurnal. Penting untuk membedakan antara
jurnal pembetulan dan jurnal penyesuaian karena keduanya merupakan hal yang
berbeda. Jurnal penyesuaian disusun untuk menyesuaikan akun – akun tertentu
sebagai akibat dari transaksi bisnis agar di akhir periode diperoleh nilai saldo
sesungguhnya. Sebaliknya, jurnal pembetulan disusun hanya jika terdapat
kesalahan pencatatan pada ayat jurnal. Apabila tidak terdapat kesalahan pencatatan
ayat jurnal maka jurnal pembetulan tidak perlu disusun.
Usaha bisnis juga memiliki opsi untuk menyusun jurnal pembalik diantara tahap
kesembilan dan tahap kesatu pada siklus akuntansi di atas. Penyusunan jurnal
pembalik sifatnya tidak wajib. Jurnal pembalik disusun pada awal periode
akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan
perkiraan riil baru. Lebih lanjut dijelaskan bahwa tujuan penyusunan jurnal
pembalik hanyalah untuk sekedar menyederhanakan pembuatan jurnal pada periode
berikutnya dan meminimalkan kesalahan pada proses pencatatan; itulah mengapa
jurnal pembalik umumnya digunakan bagi usaha bisnis yang memiliki banyak
jurnal dan sifatnya opsional. Selain jurnal pembalik, usaha bisnis juga dapat
memilih untuk menyusun kertas kerja atau neraca lajur (worksheet) di antara tahap
keempat sampai keenam pada siklus akuntansi di atas. Mengapa kertas kerja
sifatnya opsional? Karena kertas kerja pada dasarnya bertujuan untuk membantu
atau menyederhanakan proses akuntansi yang harus dilalui untuk menyusun
laporan keuangan. Penyusunan kertas kerja dapat dilakukan setelah neraca saldo
dibuat. Keputusan mengenai penggunaan kertas kerja pada siklus akuntansi
tergantung pada preferensi usaha bisnis masing – masing dengan
mempertimbangkan kompleksitas pencatatan akuntansi.
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis laporan keuangan dan mengapa laporan keuangan itu
sangat penting?
Jawab : Laporan keuangan merupakan elemen yang sangat penting dalam mengelola
suatu bisnis. Dengan adanya laporan keuangan, perusahaan dapat mengetahui kondisi
atau kesehatan perusahaan untuk melakukan keputusan seperti apakah memiliki
kecukupan dana dalam melakukan investasi, pembayaran dividen, pembayaran hutang
bank atau lain sebagainya. Terdapat empat jenis laporan keuangan yang harus disusun
oleh suatu perusahaan, yaitu :
1. Laporan laba rugi (Income Statement) adalah dokumen keuangan yang menggambarkan
pendapatan dan pengeluaran sebuah perusahaan selama periode waktu tertentu. Ini termasuk
penjualan, biaya produksi, beban operasional, dan pajak. Tujuannya adalah untuk
menunjukkan apakah perusahaan menghasilkan keuntungan atau mengalami kerugian
selama periode tersebut.
3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) menunjukkan jumlah uang yang masuk dan
keluar dari perusahaan selama periode waktu tertentu. Ini termasuk uang yang diperoleh
dari penjualan, uang yang digunakan untuk membeli barang, dan uang yang digunakan
untuk membayar karyawan dan tagihan. Laporan arus kas membantu menunjukkan apakah
perusahaan dapat membayar utangnya dan membiayai operasinya dengan lancar.
4. Laporan laba ditahan (Retained Earnings Statement) adalah laporan keuangan yang
menunjukkan perubahan jumlah laba ditahan perusahaan selama periode waktu tertentu.
Laba ditahan adalah bagian dari ekuitas perusahaan yang dihasilkan dari keuntungan tahun
sebelumnya yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Tujuannya adalah untuk menunjukkan seberapa banyak laba yang telah ditahan oleh
perusahaan dan digunakan untuk keperluan lain seperti investasi dalam aset baru atau
pengembangan bisnis.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Balance? Menurut kelompok Anda, apakah
Balance sudah pasti benar? Jelaskan.
Jawab :
Transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2019 adalah sebagai berikut:
1 Maret Assets yang disetor ke dalam perusahaan sebagai modal awal adalah berupa Cash
Rp2.000.000, Supplies Rp500.000, Equipment, Rp15.000.000,-
3 Maret Dibeli peralatan Rp2.000.000,- dan dibayar tunai sebesar Rp500.000,- sisanya
menandatangani wesel bayar.
17 Maret Diperhtungkan kepada langganan atas jasa service yang telah diberikan
Rp1.200.000,- dan dari jumlah tersebut diterima tunai Rp500.000,- sisanya akan
dibayar kemudian.
27 Maret Diterima sebagian pelunasan dari pelanggan, atas jasa yang telah diserahkan pada
tanggal 17 Maret yang lalu sebesar Rp200.000,-
28 Maret Dibayar gaji karyawan Rp500.000,-
Performance Service
1 Agustus 2019
Cash Rp2.000.000
Supplies Rp500.000
1 Cash Rp500.000
Cash Rp15.000.00
Advertising
Rp150.000 Rp150.000
5 Expense
Maret Cash Rp150.000
Supplies Rp300.000
Cash Rp 300.000
Depreciation
Rp300.000 Rp300.000
31 Expense
Maret Accumulated
Rp300.000
Depreciation
Total Rp25.450.000 Rp25.450.000 Rp3.550.000