Sap Hipertensi
Sap Hipertensi
Sap Hipertensi
OLEH :
A. LATAR BELAKANG
Penuaan merupakan proses normal adanya perubahan yang
berhubungan dengan waktu, sudah dimulai sejak lahir dan dimulai sejak lahir
dan berlanjut sepanjang hidup. Bertambahnya usia harapan hidup orang
Indonesia, jumlah usia lanjut (lansia) di Indonesia akan bertambah banyak.
Dengan demikian, banyak hal yang akan mempengaruhi kualitas kehidupan
para lansia, antara lain adalah status kesehatan. Para lansia pun tidak lepas
dari beragam penyakit, penyakit akibat penuaan akan semakin banyak
dihadapi. Salah satu penyakit yang sering mengintai para lansia adalah
hipertensi.
Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg
dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg, atau bila pasien mengkonsumsi obat
anti hipertensi (Arif Mansjoer,2011). Selain itu, hipertensi juga merupakan
peninggian tekanan darah kadang merupakan satu-satunya gejala. Bila
demikian, gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata,
otak, atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala,
epiktasis, marah, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar tidur, mata
berkunang-kunang, danpusing.
Saat ini hipertensi tidak hanya menyerang para lansia tetapi juga mereka
yang berusia muda. Pola hidup yang tidak sehat ditengarai sebagai salah satu
pemicu penyebabnya.
Sekitar 20 % populasi dewasa mengalami hipertensi, lebih dari 90 %
diantara mereka menderita hipertensi primer, dimana tidak ditentukan
penyebab medisnya. Sisanya mengalami kenaikkan tekanan darah dengan
penyebab tertentu (sekunder) ;seperti penyempitan arterirenalis, berbagai obat,
disfungsi organ dan tumor. (Smeltzer, Suzanne, 2011)
Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan masyarakat,
memiliki peran penting dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative pada kasus hipertensi, maka dari itu seorang perawat harus
memiliki kemampuan yamg memadai dalam konsep penyakit, pengkajian
keperawatan, penegakkan diagnose keperawatan, intervensi, implementasi
serta evaluasi keperawatan penyakit hipertensi demi memberikan pelayanan
terbaik bagi masyarakat.
B. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, keluarga
diharapkan dapat mengetahui lebih dalam mengenai penyakit Hipertensi
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit keluarga dapat :
1. Mengetahui pengertian penyakit Hipertensi.
2. Mengetahui penyebab terjadinya penyakit Hipertensi.
3. Mengetahui gejala dari penyakit Hipertensi.
4. Mengetahui penatalaksanaanpenyakit Hipertensi.
D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
E. MEDIA DAN ALAT
1. Alat : Alat tulis
2. Media : Leaflet
F. ISI MATERI
1. Pengertian penyakit Hipertensi
2. Penyebab terjadinya penyakit Hipertensi
3. Gejala dari penyakit Hipertensi
4. Penatalaksanaanpenyakit Hipertensi
G. PROSES PELAKSANAAN
No Tahap Waktu Kegiatanpenyuluh Kegiatanpeserta Media
1 Pembukaan 5 menit a. Salam Menjawab
b. Perkenalan salam
c. Menjelaskan Mendengarkan
tujuan dari
pertemuan
d. Kontrak waktu Menjawab
e. Apersepsi
H. SETTING TEMPAT
1 2
Ket : 1 : Mahasiswa
2 :Pasien
I. PENGORGANISASIAN
1. Penyaji : Ni Made Ayu Selvia Dewi
J. EVALUASI
1. EVALUASI STRUKTUR
a. SAP sudah siap 1 hari sebelum kegiatan.
b. Alat dan tempat siap.
c. Sudah dibuat struktur.
d. Penyaji dan peserta siap.
2. EVALUASI PROSES
a. Alat dan tempat sudah sesuai rencana.
b. Peserta mampu menyimak dan merespon materi penyuluhan.
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruang berlangsungnya
penyuluhan.
d. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
3. EVALUASI HASIL
a. Jumlah peserta yang hadir sesuai dengan jumlah peserta yang di
undang.
b. Peserta mampu menyebutkan pengertian penyakit Hipertensi.
c. Peserta mampu menyebutkan penyebab terjadinya penyakit Hipertensi
d. Peserta mampu menyebutkan gejala dari penyakit Hipertensi.
e. Peserta mengetahui cara perawatan penyakit Hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Moerdowo FRSA, Prof dr, MasalahHipertensi (Tekanandarahtinggi)
BHRATARA KARYA AKSARA. JKT 2009.
Mesinem .Askep Keluarga Pada Tn H. dengan Resiko Tinggi Hipertensi.
Malang 2011
Departemen Kesehatan RI, Tata Laksana Perawatan Kesehatan Masyarakat,
Jakarta, 2017
Lampiran
1. PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana didapatkan tekanan darah > 150/90
mmHg pada orang yang berusia > 45 tahun dan atau lebih dari 130/90 mmHg
pada orang yang berusia kurang dari 45 tahun . tinggi rendahnya tekanan
darah ditentukan oleh dua faktor yaitu curah jantung ( cardiac output ) dan
tekanan resistensi pembuluh darah perifeer. Tekanan darah ini selalu berubah-
ubah tergantung waktu dan keadaan sipenderita.
3. PENYEBAB
Faktor psikologis ( strees )
Genetik /keturunan ( riwayatkeluarga )
Kebiasaan minum alkohol
Kebiasaan merokok atau kopi
Obesitas / kegemukan
Pola makan / diet
Aktivitas
4. PENCEGAHAN
Menurunkan berat badan ( untuk yang obesitas )
Menghindari strees ( faktor psikologis )
Diet yang sesuai
Olah raga secara teratur
Menghindari minuman yang beralkohol
Berhenti merokok
Mengurangi kosumsi garam
5. DAMPAK HIPERTENSI
Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain :
1. Mata : spasmefokal, penyempinan arteriokule, perdarahan
2. Otak :pecahnya pembuluh darah otak yang dapat menyebabkan kematian
3. Jantung : gagal jantung
4. Ginjal : gagal ginjal kronik
6. PERAWATAN HIPERTENSI
Sebaiknya cek kesehatan satu tahun sekali
Bila diketahui ada tekanan darah tinggi sebaiknya harus kontrol rutin tidak
perlu menunggu bila ada keluhan
Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
Diet rendah garam / kolesterol / lemak jenuh.
Ciptakan keadaan rileks
Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45
menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
Berhenti merokok dan mengurangikonsumsi alkohol
Pasien dengan tekanan darah lebih dari 200 /120 mmHg harus diberikan
terapi dengan segera dan jika terdapat gejala kerusakan organ harus
dirawat dirumah sakit.
7. PENGOBATAN TRADISIONAL HIPERTENSI
400 gram melon dipotong kecil-kecil lalu di blender dengan air 150
dan madu satu sendok makan hingga halus diminum setiap pagi dan
sore hari.
Dua buah timun dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas, diambil
airnya diminum pagi dan sore.
Dua buah belimbing dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas dan
diambil airnya diminum pagi dan sore.
Sepuluh lembar daun salam direbus dalam 2 gelas air sampai
rebusannya tinggal 1 gelas, diminum pagi dan sore hari.
Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam 2 gelas air sampai airnya
tinggal satu gelas.
Satu genggam daun seledri ditumbuk dengan sedikit air diperas lalu
diminum pagi dan sore.