Acar 1 Petrologi Indara
Acar 1 Petrologi Indara
Acar 1 Petrologi Indara
PENDAHULUAN
Petrologi yaitu ilmu yang mempelajari batuan pembentuk kulit bumi, yang
mempergunakannya saja, dan sedikit yang mengetahui asal kejadian dan seluk-
beluk mengenai batuan ini. Batuan merupakan bahan pembentuk kerak bumi.
Batuan didefenisikan sebagai kumpulan dari satu atau lebih mineral yang
terbentuk di alam secara alamiah yang merupakan bagian dari kerak bumi.
Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari tentang mineral, yaitu suatu zat
padat yang terbentuk secara alami dan memiliki struktur kristal tertentu. Mineral
dapat ditemukan di berbagai tempat seperti dalam batuan, sedimen, atau di alam
bebas. Mineral sendiri memiliki sifat-sifat fisik yang khas, seperti kekerasan,
kilap, warna, serta berbagai sifat optik dan kristalografi. Mineral terbentuk melalui
berbagai proses geologis seperti kristalisasi dari magma atau larutan mineral,
pengendapan dari air laut atau danau, serta pelapukan atau metamorfisme batuan
karbonat, halide, golongan fosfat dan native element. Pengenalan mineral pada
batuan adalah langkah awal yang penting dalam pemahaman praktikum petrologi
maka dari itu dilakukanlah Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari sifat-sifat
tentang sifat fisik dan kimia batuan, seperti komposisi mineral, tekstur, struktur,
2.1 Mineral
di alam, berasal dari bahan anorganik, dan memiliki komposisi kimia, bentuk fisik
tersebut jelas bahwa minyak bumi dan batubara tidak dapat dikategorikan
proses di laboratorium juga adalah bukan mineral karena tidak terbentuk secara
alami. Di alam terdapat material tertentu yang bisa hadir dalam beberapa fase,
contohnya H2O yang bisa hadir dalam bentuk es (padatan) tetapi hadir pula
sebagai air (cairan) di suhu kamar, serta gas hidrat yang merupakan padatan
kristal tapi mengandung gas metana dalam jumlah besar. H2O sebagai padatan
dan gas hidrat yang berada pada bentuk padatan ini dapat diklasifikasikan sebagai
mineral, tetapi H2O yang menunjukkan fase cair adalah tidak memenuhi kriteria
oksida, sulfat, fosfat, silikat, karbonat, halida, sulfida, dan native elements.
Mineral kelompok silikat merupakan penyusun utama dari kerak bumi. Mineral
kelompok non-silikat hanya menyusun sekitar 8%kerak bumi, akan tetapi banyak
sederhana/tunggal yang hanya mengandung satu kation (unsur logam), dan oksida
banyak/multiple yang mengandung dua atau lebih unsur logam. Namun, oksida
dapat dibagi lagi berdasarkan senyawa kimia dari setiap spesies mineral yang
huruf kapital X mewakili atom logam dan O adalah oksigen, maka senyawa
kimianya menjadi XO, X2O, XO2, X2O3, dan X3O4 masing- masing mewakili
Anion belerang (S2-) dapat berikatan dengan ion logam atau semilogam
positif dan menerima dua elektron untuk mengisi kulit valensinya. Spesies
mineral dari kelas sulfat adalah senyawa yang banyak terdapat di alam ini. Secara
bergantian, enam elektron dari kulit valensi belerang yang tidak terisi dapat
belerang kemudian dapat membentuk ikatan yang sangat kuat dengan empat atom
oksigen, menghasilkan gugus anion (SO4)2-. Ion radikal sulfat ini membentuk unit
struktural dasar tetrahedral mineral kelas sulfat. Semua anggota kelas sulfat
mengandung ion radikal sulfat tetrahedral (SO4)2-. Gugus anion yang terikat erat
ini tidak berbagi atom oksigen dan tidak dapat berpolimerisasi. Ada dua jenis
sulfat yaitu sulfat anhidrat/ anhydrous sulfates dan sulfat hidrat/hydrous sulfates
mineral dengan gugus fosfat, gugus fosfor (P) dan oksigen (O) dalam
perbandingan 1:4. Gugus fosfat (PO43-) ini merupakan unit tunggal yang
Fosfor (P) merupakan unsur penting bagi makhluk hidup, bersama kalium (K),
fosfor berfungsi menyusun gigi dan tulang, berperan penting dalam pemeliharaan
saraf, sistem otot, dan menjaga sistem jantung. Mineral fosfor tercatat sebagai
mineral paling banyak kedua dalam tubuh manusia setelah kalsium. Bagi
keseimbangan jumlah oksigen terlarut dalam air, apabila kadar fosfat dalam air
tinggi, maka pertumbuhan ganggang dan tanaman airnya akan tidak terbatas,
sehingga mengurangi jumlah oksigen terlarut dalam air (Meirawaty, dkk, 2021).
dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen
dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90%
dari berat kerak bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100% dari mantel
bumi. Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen,
silikat terbentuk ketika cairan magma mulai mendingin. Silikat pembentuk batuan
yang umumadalah dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan komposisi
dengan belerang (S). Biasanya terbentuk disekitar wilayah gunung api yang
keluarnya atau sumber sulfur. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur
tersebut berasal dari magma kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada
tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai alterasi
mineral dengan sifat pembentukan yang terkait dengan hidrotermal. Mineral kelas
sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih (ores). Oleh karena itu,
penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap logam karena unsur utamanya
umumnya logam, massa jenis yang tinggi dan memiliki tingkat atau nilai
kekerasan yang rendah. Adapun contoh mineral sulfida yaitu Argentite (Ag2S),
Carbonat juga terbentuk pada daerah evaporitik dan pada daerah karst yang
membentuk gua, stalaktit dan stalagmit. Dalam kelas carbonat ini juga termasuk
nitrat dan borat. Karbonat, nitrat dan borat memiliki kombinasi antara logam atau
muatan negatif ketika tergabung dalam satu ikatan kimia. Halogen yang biasanya
cenderung memiliki struktur yang rapid ansimetri yang baik. Hanya ada beberapa
mineral halida secara umum. Mineral halida memiliki ciri khas lembut, terkadang
transparan, umumnya tidak terlalu padat, memiliki belahan yang baik, dan sering
Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan
dengan hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas
ini tidak mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada
umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika ditempa
dengan palu akan menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan dapat
memanjang, namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika dilepaskan.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu ATK,
pensil warna, sampel mineral, kawat tembaga, kikir baja, magnet, kaca, porselin,
Adapun metode praktikum pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan pada saat praktikum yaitu cek alat,
melengkapi LKP atas sampel yang diamati dan membuat laporan sementara.
Dalam penyusunan jurnal ada beberapa tahap yang harus dilakukan pada
Tahap Praktikum
Tahap Penyusunan
Jurnal
PRAKTIKUM PETROLOGI
Hari/Tgl : Rabu, 30 Agustus 2023 Nama : Indara Adawiah
Acara :1 No. Peraga : II
No. Urut :1
Warna Lapuk : Putih kecoklatan
Segar : Kehitaman
Cerat : Hitam
Kilap : Logam
Belahan :2 Arah
Pecahan :choncoidal
Kekerasan :
SKETSA KETERANGAN
PRAKTIKUM PETROLOGI
Hari/Tgl : Rabu, 30 Agustus 2023 Nama : Indara Adawiah
Acara :1 No. Peraga : 44
No. Urut :2
Warna Lapuk : Putih kecoklatan
Segar : Putih
Cerat : Putih
Kilap : non logam
Belahan :Tidak Ada
Pecahan :Subkonidal
Kekerasan :
- -
SKETSA KETERANGAN
PRAKTIKUM PETROLOGI
Hari/Tgl : Rabu, 30 Agustus 2023 Nama : Indara Adawiah
Acara :1 No. Peraga : E12
No. Urut :3
Warna Lapuk : Kuning kecoklatan
Segar : Putih
Cerat : Putih
Kilap : Logam
Belahan :Tidak Ada
Pecahan :Univen
Kekerasan :
- -
Berat Jenis :
Sifat Kemagnetan : Diaamagnetic
Derajat Kejernihan : Opak
Tenacity : brittle
Sistem Kristal : Tetragonal
Komposisi Kimia : Na Al Si3 O8
Golongan Mineral : Feldspar
Nama Mineral : Plagioklas
SKETSA KETERANGAN
PRAKTIKUM PETROLOGI
Hari/Tgl : Rabu, 30 Agustus 2023 Nama : Indara Adawiah
Acara :1 No. Peraga : -
No. Urut :4
Warna Lapuk : putih keabuan
Segar : biru tua
Cerat : abu-abu
Kilap : logam
Belahan : 2 arah
Pecahan : choncoidal
Kekerasan :
SKETSA KETERANGAN
PRAKTIKUM PETROLOGI
Hari/Tgl : Rabu, 30 Agustus 2023 Nama : Indara Adawiah
Acara :1 No. Peraga : LAJ63
No. Urut :5
Warna Lapuk : Putih kekuningan
Segar : Putih
Cerat : Putih
Kilap : Non Logam
Belahan : 3 arah
Pecahan :choncoidal
Kekerasan :
-
SKETSA KETERANGAN
4.2 Pembahasan
4.2.1 Peraga II
komposisi kimianya dan variasi dalam spesies mineral tersebut. Di bawah ini
adalah beberapa sifat fisik umum dari mineral hornblende: Warna Lapuk: putih
kecoklatan, Warna Segar: hitam , Ceratnya hitam , memiliki kilap yang bervariasi
dari vitreous. Belahan dua arah yang saling tegak lurus, menghasilkan permukaan
berkisar antara 5 hingga 6 pada skala kekerasan Mohs. Berat jenis mineral
hornblende berkisar antara 2.9 hingga 3.4, tergantung pada komposisi kimianya.
(Si), oksigen (O), aluminium (Al), besi (Fe), kalsium (Ca), magnesium (Mg),
yang melibatkan tekanan dan suhu yang tinggi. Mineral ini sering ditemukan
dalam batuan beku, batuan metamorf, dan batuan sedimen yang telah mengalami
transformasi geologis.
tentang kondisi geologis masa lalu. Kehadiran hornblende dalam batuan dapat
digunakan sebagai agregat dalam beton dan aspal. Batu hornblende yang telah
dihancurkan dapat digunakan dalam campuran beton dan aspal untuk konstruksi
4.2.2 Peraga 44
dalam komposisi kimianya tetapi kurang kaya akan silika. Berikut adalah
Warna Lapuk : putih, warna segar putih cerat putih, kilap mineral feldspatoid non
kerang), kekerasan berkisar dari 5 hingga 7 pada skala kekerasan Mohs. berat
oksigen (O), aluminium (Al), natrium (Na), kalium (K), kalsium (Ca), besi (Fe),
kerak bumi. Biasanya, batuan beku yang mengandung feldspatoid terbentuk pada
kedalaman yang cukup besar di bawah permukaan bumi, di mana tekanan dan
suhu lebih tinggi. Tekanan dan suhu ini memungkinkan reaksi kimia yang tepat
dan leusit, digunakan dalam industri pembangunan sebagai bahan baku untuk
membuat batu bata, beton, dan agregat. Mereka dapat digunakan untuk
meningkatkan sifat-sifat fisik beton, seperti kekuatan dan ketahanan terhadap
bahan baku untuk glasir keramik dan porselen, memberikan sifat-sifat yang
keluarga feldspar. Mereka adalah mineral tetrasi, yang berarti mereka terdiri dari
silikon (Si), oksigen (O), dan dua unsur logam lainnya, yaitu natrium (Na) dan
kalsium (Ca). Mineral plagioklas dapat ditemukan dalam berbagai jenis batuan
beku, metamorf, dan sedimen Warna lapuknya kuning kecoklatan, warma segar
putih Cerat putih, Kilap logam, belahan tidak ada, Pecahan uneven, kekerasan
5-6 skala Mohs, sifat kemagnetan diamagnetic, derajat kejernihan opaq, tenacity
geologis, termasuk batuan beku, batuan metamorf, dan sedimen. Mereka biasanya
ditemukan dalam berbagai jenis batuan seperti granit, diorit, andesit, basalt, gneis,
dan skist.
dalam industri, tetapi mereka memiliki nilai penting dalam pemahaman geologi
dan petrologi. Mereka digunakan oleh geolog untuk menganalisis jenis dan
pucat. warna segar glaucophane adalah biru hingga biru-hijau tua hingga hitam.
Ini adalah salah satu ciri khas mineral ini. Ceratnya berwarna abu-abu
pembelahan yang baik dalam dua arah , pecahan tak merata hingga konchoidal,
memiliki tingkat kekerasan Mohs sekitar 5 hingga 6, yang menunjukkan bahwa
itu adalah mineral yang lebih keras daripada calcite. berat jenis glaucophane
berkisar antara 3.0 hingga 3.2, sifat kemagnetan diamagnetic, derajat kejernihan
mengandung unsur natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si),
oksigen (O), dan hidrogen (H). Golongan Mineral (Mineral Group): Glaucophane
adalah bagian dari golongan mineral amfibol, yang juga mencakup mineral seperti
Mineral ini sering ditemukan dalam batuan metamorf, seperti blueschist dan
eclogite, dan memiliki nilai penting dalam pemahaman sejarah geologi regional.
tinggi, yang berarti tekanan dan suhu yang cukup tinggi dibutuhkan. Kondisi ini
lempeng tektonik bertemu dan salah satu lempeng tertekan ke dalam mantel bumi.
Glaucophane sering terkait dengan zona subduksi, yaitu area di mana satu
lempeng tektonik tenggelam di bawah lempeng lainnya. Di sini, suhu dan tekanan
penelitian geokimia regional atau lokal. Kehadirannya dalam sampel batuan dapat
memberikan petunjuk tentang kondisi geologis dan tectonic yang berlaku pada
Warna lapuknya putih kekuingan, warna segar calcite putih, ceratnya putih
, memiliki kilap non logam, memiliki pembelahan yang sangat baik dalam tiga
arah yang saling tegak lurus. Ini menghasilkan bentuk kristal yang berbentuk segi
menunjukkan bahwa itu adalah mineral yang relatif lembut. Ini bisa dengan
mudah dicetak dengan benda keras seperti pisau.Berat jenis 2.71 hingga 2.94 sifat
berarti ia mudah pecah ketika terkena tekanan, sistem kristal trigonal, komposis
kimia CaCO3. Golongan Mineral (Mineral Group): Calcite adalah bagian dari
golongan mineral karbonat, yang juga mencakup mineral seperti dolomit, siderit,
dan malakit.
Calcite sering terbentuk melalui proses pengendapan kimia ketika air yang
kalsium dan karbonat tergeser menuju keadaan jenuh. Ini dapat terjadi dalam
berbagai lingkungan, termasuk gua, gua karst, dan kolam air panas. Calcite juga
kalsium dan karbonat dari air laut untuk membentuk cangkang atau kerangka
dasar laut. Lama kelamaan, endapan ini dapat mengalami litifikasi untuk
membentuk batuan seperti batu kapur dan dolomit. Calcite dapat terbentuk
melalui proses metamorfosis di mana batuan karbonat yang sudah ada, seperti
batu kapur, mengalami tekanan dan suhu yang tinggi. Ini dapat mengubah batu
kapur menjadi marmer, yang mengandung kristal calcite yang lebih besar dan
lebih padat. Calcite juga dapat terbentuk sebagai produk alterasi mineral lain di
dalam produksi soda abu (sodium carbonate), yang digunakan dalam deterjen,
pembuatan kaca, dan industri kimia lainnya. Calcite juga digunakan dalam
produksi kapur pertanian. Calcite sebagai bahan baku dalam pembuatan kaca dan
keramik. Kristal calcite dapat digunakan untuk membuat kaca yang lebih jernih,
minum.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Publisher.