Heni Setya Purwandari, Budhi Setiawan, Kundharu Saddhono Universitas Sebelas Maret
Heni Setya Purwandari, Budhi Setiawan, Kundharu Saddhono Universitas Sebelas Maret
Heni Setya Purwandari, Budhi Setiawan, Kundharu Saddhono Universitas Sebelas Maret
Abstract : The purposes of this research are : (1) to describes the Indonesian
language error forms on official letters; (2) the most dominants of Indonesian
language error forms on official letters; and (3) the determinant factors of
in the field of morphologies, syntaxes, dictions, and spellings. Second, the most
dominants of Indonesian language error forms on the official letters head of Desa
e:
a) the grammatical ability of the writers is inadequate; b) the official letter writers
more than one person; c) no training about official letter from the local government;
d) motivations and language attitudes are still lacking, and e) the uses of the mother
language is Javanese language.
Keywords: the error forms, official letters, morphologies, syntaxes, dictions, pellings
PENDAHULUAN
Salah satu media komunikasi dalam bentuk tulisan adalah surat. Menurut
Semi
pihak yang satu ke pihak yang lain. Informasi itu dapat berupa pemberitahuan,
. Karena
sifatnya resmi, surat resmi harus ditulis menggunakan bahasa ragam resmi
(Soedjito & Solchan, 2001:14). Bahasa ragam resmi yang dimaksud adalah bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Salah satu instansi pemerintah yang menggunakan surat sebagai alat
komunikasi adalah Kantor Kepala Desa Jladri. Seperti yang telah kita ketahui,
dalam suatu instansi, khususnya pemerintahan desa banyak melaksankan kegiatan
yang melibatkan banyak pihak seperti rapat desa, pemilihan kepala desa, rapat
LKMD, dan lain-lain. Oleh karena itu, untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan
tersebut, diperlukan media komunikasi yaitu surat guna menyampaikan informasi-
informasi seperti perintah, pemberitahuan, tugas, permintaan, undangan, maupun
teguran kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
Surat-surat yang dikeluarkan oleh instasi-instansi pemerintah sudah
seharusnya menggunakan bahasa dan tata cara penulisan yang baku sebagaimana
yang tertulis dalam pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 yang
b digunakan dalam komunikasi resmi di
komunikasi jarak dekat maupun jarak jauh. Penggunaan bahasa yang baku dan
tata cara penulisan yang baku akan mempermudah pemahaman pesan yang
disampaikan serta akan mengurangi risiko salah penafsiran. Dengan demikian,
kegiatan komunikasi akan berjalan lancar. Sejalan dengan hal tersebut, Semi
maupun bahasanya, tentu surat itu tidak mendapat sambutan yang baik.
Sebaliknya, bila surat yang kita tulis itu rapi dan memenuhi ketentuan menulis
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kepala Desa Jladri, Kecamatan
Buayan, Kabupaten Kebumen. Penelitian ini dilakukan selama tujuh bulan, dari
bulan Desember 2012 sampai dengan Juni 2013. Objek penelitian ini adalah surat
dinas Kantor Kepala Desa Jladri, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen.
Penelitian ini berupa penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi
HASIL PENELITIAN
Mengingat banyaknya kesalahan berbahasa Indonesia yang peneliti
temukan, maka tidak semua jenis kesalahan yang ada dijelaskan di sini. Peneliti
hanya menjelaskan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam surat dinas
keluaran Kantor Kepala Desa Jladri. Adapun bentuk-bentuk kesalahan berbahasa
Indonesia yang sering terjadi dalam surat dinas tersebut adalah sebagai berikut.
Kesalahan Bidang Morfologi
Contoh temuan:
partisipasinya
menindak lanjuti
di karenakan
beritahukan
Dari beberapa contoh tersebut diketahui bahwa kesalahan morfologi yang sering
dilakukan oleh penulis surat adalah kesalahan afiksasi dan komposisi.
Kesalahan Ejaan
Contoh temuan:
Jladri, 06 Januari 2012.
Jladri, 12 Juni 2012.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Z. (1987). Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Surat Dinas. Jakarta:
PT. Mediyatama Sarana Perkasa.
Ariningsih, N.E. (2012). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam
Karangan Eksposisi Siswa Sekolah Menengah Atas. BASASTRA Jurnal
Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, 1 (1), 40-52.
Diperoleh 8 Mei 2013 dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/bhs_
indonesia/article/view/921/580.
Darmasuti, F.D. (2009). Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Surat Dinas
Kantor Kelurahan Ngolodono Karangdowo Klaten. Skripsi tidak
dipublikasikan, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Dwi W.W., Novianto. (2004). Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Surat Dinas
Keluar di Kecamatan Mojolaban. Skripsi tidak dipublikasikan, FKIP
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Handayani, T.D. (2012). Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Tesis Mahasiswa
Program Studi Nonkependidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret. Tesis tidak dipublikasikan, Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Sabardila, A. & Markhamah. (2011). Analisis Kesalahan Karakteristik Bentuk
Pasif. Solo: Jagad Abjad.
Semi, M. A. (2008). Terampil Menulis Surat. Bandung: Titian Ilmu.
Setyawati, N. (2010). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan
Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.
Soedjito & Solchan. (2001). Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
UU RI. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009
Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Jakarta.