Hiv Aids
Hiv Aids
Hiv Aids
DEFINISI Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sel darah putih
di dalam tubuh (limfosit dan sel CD4+) yang mengakibatkan turunnya kekebalan
tubuh manusia.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah
pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi
memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
ETIOLOGI human immunodeficiency virus
FAKTOR RESIKO - Pekerja seks (laki-laki dan perempuan)
- Pengguna NAPZA suntik
- Gay (laki-laki penyuka sesame jenis dan transgender)
- Hubungan seksual yang beresiko atau tidak aman
- Pernah atau sedang mengidap penyakit infeksi menular seksual (IMS)
- Pernah mendapat transfusi darah
- Pembuatan tato atau alat medis/alat tajam yang tercemar HIV
- Bayi dari ibu dengan HIV/AIDS
- Pasangan serediskor (yang satu terinfeksi HIV, yang lainnya tidak) dan salah satu
pasangan positif HIV
KOMPLIKASI 1. Pneumocystis pneumonia (PCP)
2. Kandidiasis
3. Tuberkulosis (TB)
4. Sitomegalovirus
5. Meningitis kriptokokus
TANDA & GEJALA GEJALA
- Demam (suhu >37.5o C) terus menerus atau intermitten lebih dari satu bulan
- Diare yang terus menerus atau intermitten lebih dari satu bulan
- Keluhan disertai kehilangan berat badan (BB) >10% dari berat badan dasar
- Keluhan lain berdasar penyakit yang menyertainya
TANDA
- Berat badan turun
- Tanda-tanda masalah kulit (kulit kering, dermatitis seboroik)
- Tanda herpes simpleks dan zoster atau jaringan parut bekas herpes zoster
- Pembesaran kalenjar getah bening
- Mulut : Candidiasis oral , oral hairy leukoplakia, keilitis angularis
- Dada : ronkhi basah akibat infeksi paru
- Abdomen : hepatosplenomegaly, nyeri atau massa
- Anogenital : tanda herpes simpleks, duh vagina atau uretra
- Neurologi : tanda neuropati dan kelemahan neurologis
P. PENUNJANG Laboratorium
- Hitung jenis leukosit :
Leukoplenia dan hitung CD4 <500 (CD4 sekitar 30% dari jumlah total limfosit)
- Tes HIV menggunakan strategi III yaitu menggunakan 3 macam tes dengan titik
tangkap yang berbeda, umumnya dengan ELISA dan dikonfirmasi Western Bolt
- Pemeriksaan DPI
Radiologi
- Rontgen thorax
Sebelum tes HIV perlu dilakukan konseling sebelumnya. Terdapat 2 macam
pendekatan :
1. Konseling dan tes HIV sukarela (KTS-VCT= Voluntary Counseling & Testing)
2. Tes HIV dan konseling atas inisiatif petugas kesehatan (TIPK-PITC = Provider
Initiated Testing And Counselling)
DIAGNOSIS Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil tes
HIV. Stadium klinis harus dinilai saat kunjungan awal dan setiap kali kunjungan
Tabel 1. stadium klinis HIV
Stadium 1. Asimptomatik
1. Tidak ada penurunan BB
2. Tidak ada gejala atau hanya limfa denopati generalisata persisten