LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (Layanan Dasar Dan Responsif)
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (Layanan Dasar Dan Responsif)
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (Layanan Dasar Dan Responsif)
Referensi 2:
Hal yang sering dilakukan oleh guru
BK dalam menangani masalah absensi
ini adalah dengan memberikan
Layanan konseling individual. Layanan
ini dimaksudkan sebagai pelayanan
khusus dalam hubungan langsung tatap
muka antara guru BK dan siswa
bersangkutan atau konselor dan
konseli. Dalam hubungan itu masalah
konseli dicermati dan diupayakan
pengentasannya secara bersama-sama.
Model pelaksanaan yang digunakan
dalam layanan konseling ini adalah
pelaksanaan konseling untuk
penyesuaian diri (Interview for
adjustment).
Referensi 3:
Salah satu upaya untuk meningkatkan
frekuensi kehadiran dan mengurangi
keterlambatan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar di sekolah dapat
dilakukan dengan melaksanakan konseling
perorangan (Masruroh, S. 2016; Agus
Supriyanto, M. P. 2016; Yayu Hindayah,
Y. 2014). Agar terjadi komunikasi dua
arah dan efektif antara konselor dan klien,
pendekatan konseling eklektik diharapkan
mampu memberikan penyelesaian masalah
lebih optimal (Utami, M. 2016; Pramita,
T. S. 2016)
(https://www.researchgate.net/
publication/
322206382_Peningkatan_Kehadiran_S
iswa_kelas_XI_Pemasaran_2_Menggu
nakan_Konseling_Perorangan_Teknik
_Eklektik/fulltext/
5a4b7e49458515f6b05c23ec/
Peningkatan-Kehadiran-Siswa-kelas-
XI-Pemasaran-2-Menggunakan-
Konseling-Perorangan-Teknik-
Eklektik.pdf)
Hasil wawancara dengan Koordinator
BK.
1. Faktor ekonomi
Yaang menyebabkan kehadiran dan
asupan makanan yang kurang dari
orang tua. Sehingga anak tidak
bersemangat untuk sekolah.
Adapun bantuan dari sekoah
maupun pemerintah tidak di
berdayakan untuk kepentingan
sekolah
2. Pendampingan orang tua yang
kurang sehingga disekolah kurang
semangat untuk belajar.
Referensi 3:
Guru pembimbing dapat memberikan
layanan bimbingan klasikal kepada siswa
untuk meningkatkan pemahaman bahaya
bullying, tentunya harus dilakukan secara
konsisten dan optimal..
(https://www.google.com/search?
q=layanan+dasar+bk+untuk+mengatasi+ti
ndakan+bullying+di+sekolah&sca_esv=56
8754602&sxsrf=AM9HkKmrFkmETLeZh
cXxTL6JAJDht0NaIg
%3A1695801210124&ei=et8TZeygB8Ln
4-
EPuYGjgAo&oq=layanan+dasar+bk+untu
k+mengatasi+tindakan+&gs_lp=Egxnd3M
td2l6LXNlcnAiKmxheWFuYW4gZGFzY
XIgYmsgdW50dWsgbWVuZ2F0YXNpIH
RpbmRha2FuICoCCAEyBRAhGKABMg
UQIRigATIFECEYoAEyBRAhGKABSK
8yUL4ZWKshcAB4ApABAJgBkAGgAf
AHqgEDMy42uAEByAEA-
AEBwgIEEAAYR8ICCBAhGBYYHhgd
wgIEECEYFcICBxAhGKABGAriAwQY
ACBBiAYBkAYI&sclient=gws-wiz-
serp#ip=1)
Referensi 2:
1. Layanan bimbingan kelompok dapat
digunakan sebagai salah satu upaya dalam
meningkatkan pengurangan perilaku
membolos siswa di sekolah.
2. Pengurangan perilaku membolos siswa
dengan perlakuan berupa layanan
bimbingan kelompok, diperoleh kriteria
cukup baik (62,86%) pada siklus I. Setelah
mendapatkan bimbingan kelompok,
kriteria meningkat menjadi tinggi
(85,71%) pada siklus II dengan demikian,
terjadi peningkatan sebesar 22,85%.
Peningkatan tersebut meliputi aspek
penyesuaian diri secara positif dan
perilaku membolos secara negatif.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
layanan bimbingan kelompok mampu
meningkatkan pengurangan perilaku
membolos siswa di sekolah.
3.Pengurangan perilaku membolos
menunjukkan peningkatan yang cukup
signifikan setelah memperoleh layanan
bimbingan kelompok, yang berarti
bimbingan kelompok dapat meningkatkan
pengurangan perilaku membolos di
sekolah
(https://www.google.com/search?
q=layanan+dasar+bk+untuk+mengatasi+m
asalah+bolos+sekolah&sca_esv=5687546
02&sxsrf=AM9HkKmvN69gHKSVhQVz
xtgnkEDtLUkfYw
%3A1695803499611&ei=a-
gTZbzbJNTvseMP_syw6A0&oq=layanan
+dasar+bk+untuk+mengatasi+masalah+bo
los+&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcnAiL2x
heWFuYW4gZGFzYXIgYmsgdW50dWs
gbWVuZ2F0YXNpIG1hc2FsYWggYm9s
b3MgKgIIADIFECEYoAFI5k9QAFjqQn
AHeACQAQGYAYcCoAHPFKoBBjE1L
jkuMrgBAcgBAPgBAcICBRAAGKIEwg
IHECEYoAEYCsICBBAjGCfCAggQIRg
WGB4YHcICBBAhGBXiAwQYACBBiA
YB&sclient=gws-wiz-serp#ip=1)
Referensi 3:
Bentuk-bentuk kerjasama antara guru
bimbingan konseling dan orangtua dalam
mengatasi siswa bolos di SMAN 1 Kluet
Timur Aceh Selatan berjalain beberapa
bentuk mengenai mengatasi siswa yang
bolos sekolah, secara garis besar terdiri
dalam tiga bentuk:
a. bentuk formal yaitu memberikan surat
undangan/pangilan kepada orangtua
siswa, melakukan rapat meneurut yang
sudah di jadwalkan awal semester dan
akhir semseter atau rapat mendadak
tergantung kebutuhan seperti rapat siswa
bolos, ketahuan siswa merokok dan lain
sebagainya, berkomunikasi secara
langsung dengan guru bimbingan
konseling mengenai mengatasi siswa
bolos saat di sekolah.
b. bentuk nonformal yaitu saling
berkomunikasi, menanyakan keadaan
anak mereka di luar sekolah yakni di
dalam bermasyarakat.
c. Bentuk hubungan adukatif yaitu
hubungan yang saling membimbing siswa
baik di sekolah yang dilakukan guru
bimbingan konseling maupun orang tua di
rumah dan saling berdiskusi memberikan
ide-ide untuk mengatasi siswa bolos. Hal
ini sangat mendukung bila dilaksanakan
karena pertemuan guru bimbingan
konseling dan orangtua merupakan
sebuah jalan untuk menyukseskan
kerjasama anatar guru bimbngan
konseling dan orangtua untuk mengatasi
siswa yang bolos.
(https://www.google.com/search?
q=layanan+dasar+bk+untuk+mengatasi+m
asalah+bolos+sekolah&sca_esv=5687546
02&sxsrf=AM9HkKmvN69gHKSVhQVz
xtgnkEDtLUkfYw
%3A1695803499611&ei=a-
gTZbzbJNTvseMP_syw6A0&oq=layanan
+dasar+bk+untuk+mengatasi+masalah+bo
los+&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcnAiL2x
heWFuYW4gZGFzYXIgYmsgdW50dWs
gbWVuZ2F0YXNpIG1hc2FsYWggYm9s
b3MgKgIIADIFECEYoAFI5k9QAFjqQn
AHeACQAQGYAYcCoAHPFKoBBjE1L
jkuMrgBAcgBAPgBAcICBRAAGKIEwg
IHECEYoAEYCsICBBAjGCfCAggQIRg
WGB4YHcICBBAhGBXiAwQYACBBiA
YB&sclient=gws-wiz-serp#ip=1)
Referensi 2:
Solusi dalam penanganan siswa
merokok dari kendala-kendala yang
ada di sekolah diantaranya yaitu,
pertama: Saling berkomunikasi dan
membuat suatu program seperti
seminar atau sosialisai BK agar BK
lebih dikenal, Kedua: pihak sekolah
kedepan akan mengkondisikan jam
masuk khusus BK, dan Ketiga: siswa
akan tetap dibina oleh sekolah dan
guru BK tetap akan berkomunikasi
dengan wali atau pihak terdekat
siswa.
(https://www.google.com/search?
q=layanan+dasar+bk+untuk+meng
atasi+siswa+merokok+di+sekolah
&sca_esv=568754602&sxsrf=AM
9HkKmJZZStGLVTqPzXln4RZy
x5RHE0SQ
%3A1695804460269&ei=LOwTZ
bGOEMu-4-
EPhOOVkA4&oq=layanan+dasar
+bk+untuk+mengatasi+siswa+mer
okok+d&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LX
NlcnAiMGxheWFuYW4gZGFzY
XIgYmsgdW50dWsgbWVuZ2F0
YXNpIHNpc3dhIG1lcm9rb2sgZC
oCCAAyBRAhGKABMgUQIRig
ATIFECEYoAFI0DBQ9wdYux1
wAHgBkAEAmAHZAaABrA2qA
QU5LjYuMbgBAcgBAPgBAcIC
BBAAGEfCAgQQIxgnwgIHECE
YoAEYCuIDBBgAIEGIBgGQBg
c&sclient=gws-wiz-serp#ip=1)
Referensi 1: Dari 3 referensi yang
Masalah Layanan bimbingan karir ini dapat disajikan maka pilihan
ekonomi membuat siswa mengetahui tentang yang paling solutif
yang dunia pekerjaan, informasi seputar untuk menyelesaikan
dihadapi Universitas, betapa pentingnya
masalah tersebut
oleh melanjutkan pendidikan, potensi diri
keluarga dan lain sebagainya yang
adalah referensi 3,
siswa dan berhubungan dengan karir. Dari karena melalui layanan
rendahnya hasil observasi yang peneliti dasar yang diberikan
pengetahua lakukan banyak siswa yang setelah oleh guru BK, maka
n mengenai tamat SMA/MA tidak ingim guru BK memiliki
perencanaa melanjtkan pendidikan ke perguaran kemampuan dalam
n karir tinggi dikarenakan kuranyanya membimbingan di
menyebabk motivasi, dukungan orang tua, bidang bimbingan
an ekonomi yang kurang memadai, akademik, bidang
terkendalan serta lingkunga. Sehingga hal bimbingan pribadi,
ya karir tersebut membuat siswa tidak ada bidang bimbingan sosial
siswa yang ingin melanjutkan pendidikan serta bidang bimbingan
setelah kepergruan tinggi. Dengan demikian karier.
lulus apabila tindakan tersebut terus
sekolah. terjadi maka akan memperburuk
prestasinya perkembangan generasi.
Hal ini terlihat ketika peneliti
melakukan penelitian setelah
penerapan layanan bimbingan karir,
siswa antusias ingin
mengembangkan kemapuanya
dengan melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Oleh karena itu,
motivasi melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi berperan penting
bagi siswa yang ingin melanjutkan
pendidikannya, berarti ada
perbedaan yang signifikan antara
layanan bimbingan karir terhadap
peningkatan motivasi melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi.
(https://www.google.com/search?
q=layanan+dasar+bk+untuk+menga
tasi+pilihan+siswa+melanjut+atau+
bekerja&sca_esv=568754602&sxsrf
=AM9HkKkj6opKFUauSFkXeEtH
pNtHHknCDA
%3A1695807066505&ei=WvYTZZ
CzHoCF4-
EPkK2egA4&ved=0ahUKEwiQyLn
OvcqBAxWAwjgGHZCWB-
AQ4dUDCBE&uact=5&oq=layana
n+dasar+bk+untuk+mengatasi+pilih
an+siswa+melanjut+atau+bekerja&
gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcnAiRG
xheWFuYW4gZGFzYXIgYmsgdW
50dWsgbWVuZ2F0YXNpIHBpbGl
oYW4gc2lzd2EgbWVsYW5qdXQg
YXRhdSBiZWtlcmphSNOEAVDM
MljcfnAAeAGQAQCYAc0BoAGd
H6oBBzE0LjIxLjG4AQPIAQD4A
QHCAgQQABhHwgIFECEYoAHC
AggQIRgWGB4YHcICBBAhGBX
CAgcQIRigARgKwgIEECEYCsIC
BRAAGKIE4gMEGAAgQYgGAZ
AGCA&sclient=gws-wiz-serp)
Referensi 2:
Dengan adanya pemahaman akan
tipe kepribadian dan arah karir
kedepannya siswa diharapkan dapat
merancang rencana dan tindakan
yang akan mereka lakukan untuk
mencapai tujuan karir yang sudah
direncanakan. Agar penyusunan
rencana dan tindakan karir yang
dilakukan tepat dan akurat, maka
perlu memperhatikan konsep tujuan
SMART yang diciptakan oleh
Doran (1981) dengan nama SMART
GOALS yang dapat dipakai untuk
merumuskan tujuan. SMART
GOALS sendiri merupakan
singkatan dari tujuan yang ingin
dicapai yaitu Specific, Measurable,
Achievable, Realistic and Timely.
Penjelasan tentang penggunaan
singkatan dari SMART itu sendiri
dikaitkan dengan usaha pencapaian
tujuan adalah : 1. Specific: Konsep
spesifik dalam penetapan tujuan
adalah adanya kejelasan tujuan yang
ingin dicapai sehingga dapat
membantu menguraikan apa yang
akan dilakukan untuk pencapaian
tujuan tersebut, dengan adanya
konsep spesifik maka akan membuat
segala upaya fokus pada target yang
akan dicapai. 2. Measurable: Istilah
measurable dalam hal ini adalah
tujuan yang akan ditetapkan tersebut
haruslah bisa diukur, misalnya
seberapa kuat, seberapa sering,
seberapa banyak, atau seberapa
dalam. 3. Achievable: Pemahaman
tentang komponen ini adalah dalam
penetapan tujuan harus objektif dan
tujuan yang dirancang
memungkinkan untuk dicapai.
Karena adanya kemungkinan untuk
tercapai maka siswa diharapkan
dapat berkomitmen untuk mencapai
target dengan sungguhsungguh. 4.
Realistic: Kata realistis atau masuk
akal mengandung pemahaman
bahwa tujuan yang dirancang harus
bisa dipenuhi dan untuk
menghindari ujuan yang tidak
terlalu sulit atau tidak mungkin
dilakukan. 5. Timely: Adanya
ketetapan waktu pencapaian tujuan.
Apakah dalam hari, minggu, bulan
atau tahun.
(https://www.google.com/search?
q=layanan+dasar+bk+untuk+menga
tasi+pilihan+siswa+melanjut+&sca_
esv=568754602&sxsrf=AM9HkKlb
c0Xd2iaC4t5LY1y-UJ-ypEFVmQ
%3A1695808042783&ei=KvoTZea
xL-qf4-EPu-
6iqAg&ved=0ahUKEwjm7vyfwcq
BAxXqzzgGHTu3CIUQ4dUDCBE
&uact=5&oq=layanan+dasar+bk+u
ntuk+mengatasi+pilihan+siswa+mel
anjut+&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNl
cnAiOGxheWFuYW4gZGFzYXIg
YmsgdW50dWsgbWVuZ2F0YXNp
IHBpbGloYW4gc2lzd2EgbWVsY
W5qdXQgMgQQIxgnSN4LULkF
WLkFcAF4AJABAJgB3AGgAasC
qgEFMS4wLjG4AQPIAQD4AQH
CAgoQABhHGNYEGLAD4gMEG
AAgQYgGAZAGCA&sclient=gws-
wiz-serp#ip=1)
Referensi 3:
Peran guru terutama guru BK sangat
lah penting dalm mengupayakan
pemahaman siswa akan pentingnya
perencanaan karier yang lebih baik,
sesuai dengan tujuan guru adalah
membantu siswa dalam
mengembangkan potensi dan
kemampuan yang dimiliki oleh
siswa. Guru sebagai pengganti
orang tua di Sekolah memiliki peran
yang cukup besar dalam
mendampingi serta memberikan
bimbingan khususnya dalam
pemilihan karier.
Maka dari itu guru BK disini
mempunyai peran yang penting
sebagai fungsi pemahaman, fungsi
pengembangan serta fungsi
penyaluran, karena guru BK
merupakan tenaga profesional yang
terlatih menguasai bidang
bimbingan karier ini. Guru BK
memiliki kemampuan dalam
membimbingan di bidang
bimbingan akademik, bidang
bimbingan pribadi, bidang
bimbingan sosial serta bidang
bimbingankarier.
(https://bkpsdmd.babelprov.go.id/co
ntent/peran-guru-bk-dalam-
pemilihan-karier-siswa-yang-
berkelanjutan)
(https://www.google.com/search?
q=layanan+dasar+bk+untuk+mengatasi
+siswa+terlambat+sekolah&sca_esv=56
8754602&sxsrf=AM9HkKnL08WJLUl
GkA6N-i3yM1znYQ9zGQ
%3A1695808429315&ei=rfsTZcfvEuq
Z4-
EP8f6DsAQ&oq=layanan+dasar+bk+un
tuk+mengatasi+siswa+ter&gs_lp=Egxn
d3Mtd2l6LXNlcnAiKmxheWFuYW4g
ZGFzYXIgYmsgdW50dWsgbWVuZ2F
0YXNpIHNpc3dhIHRlcioCCAEyBRAh
GKABMgUQIRigATIFECEYoAEyBR
AhGKABMgQQIRgVSLosUNUJWN4
XcAB4AZABAJgBeaAB5geqAQM5Lj
K4AQHIAQD4AQHCAgQQABhHwgI
EECMYJ-
IDBBgAIEGIBgGQBgg&sclient=gws-
wiz-serp)
Referensi 2:
(https://www.google.com/search?
q=layanan+dasar+bk+untuk+mengatasi
+siswa+terlambat+sekolah&sca_esv=56
8754602&sxsrf=AM9HkKnL08WJLUl
GkA6N-i3yM1znYQ9zGQ
%3A1695808429315&ei=rfsTZcfvEuq
Z4-
EP8f6DsAQ&oq=layanan+dasar+bk+un
tuk+mengatasi+siswa+ter&gs_lp=Egxn
d3Mtd2l6LXNlcnAiKmxheWFuYW4g
ZGFzYXIgYmsgdW50dWsgbWVuZ2F
0YXNpIHNpc3dhIHRlcioCCAEyBRAh
GKABMgUQIRigATIFECEYoAEyBR
AhGKABMgQQIRgVSLosUNUJWN4
XcAB4AZABAJgBeaAB5geqAQM5Lj
K4AQHIAQD4AQHCAgQQABhHwgI
EECMYJ-
IDBBgAIEGIBgGQBgg&sclient=gws-
wiz-serp)
Referensi 3:
(https://www.google.com/search?
q=layanan+dasar+bk+untuk+mengatasi
+siswa+terlambat+sekolah&sca_esv=56
8754602&sxsrf=AM9HkKnL08WJLUl
GkA6N-i3yM1znYQ9zGQ
%3A1695808429315&ei=rfsTZcfvEuq
Z4-
EP8f6DsAQ&oq=layanan+dasar+bk+un
tuk+mengatasi+siswa+ter&gs_lp=Egxn
d3Mtd2l6LXNlcnAiKmxheWFuYW4g
ZGFzYXIgYmsgdW50dWsgbWVuZ2F
0YXNpIHNpc3dhIHRlcioCCAEyBRAh
GKABMgUQIRigATIFECEYoAEyBR
AhGKABMgQQIRgVSLosUNUJWN4
XcAB4AZABAJgBeaAB5geqAQM5Lj
K4AQHIAQD4AQHCAgQQABhHwgI
EECMYJ-
IDBBgAIEGIBgGQBgg&sclient=gws-
wiz-serp)