Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Determinasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

DETERMINASI BUNGA

(Laporan Praktikum Biologi)

Oleh

Muhamad Rohansyah
2314151104
Kelompok 8

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2023
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Determinasi merupakan salah satu aspek penting dalam ilmu pengetahuan


yang memungkinkan para peneliti untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
menganalisis sifat-sifat suatu objek atau fenomena tertentu. Praktikum
determinasi adalah sebuah komponen integral dalam pendidikan dan riset di
berbagai bidang ilmu, seperti kimia, biologi, fisika, geologi, dan banyak lagi.
Tujuan utama dari praktikum ini adalah untuk memungkinkan para mahasiswa,
peneliti, dan ilmuwan dalam memahami lebih mendalam mengenai sifat-sifat
materi dan fenomena alam melalui eksperimen dan analisis. Determinasi
memberikan landasan penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta melibatkan sejumlah metode analisis yang beragam dan alat
laboratorium yang sangat berguna (Paula, et al,2021).
Tujuan dari determinasi tumbuhan bunga adalah untuk mengidentifikasi,
mengkarakterisasi, dan mengklasifikasikan berbagai jenis tumbuhan berbunga
berdasarkan ciri-ciri morfologi dan anatomi mereka. Proses ini memungkinkan
para ahli botani, peneliti, dan mahasiswa untuk memahami keragaman tumbuhan
berbunga yang ada di alam, serta memungkinkan mereka untuk menggolongkan
dan mengkategorikan tumbuhan ini ke dalam taksonomi yang sesuai. Selain itu,
determinasi tumbuhan bunga dapat membantu dalam penelitian ekologi,
konservasi spesies, dan pemahaman tentang interaksi ekosistem. Hal ini juga
memberikan kontribusi penting dalam bidang hortikultura dan pertanian, yang
berkaitan dengan pemilihan dan budidaya tanaman berbunga (Klau dan
Hesturini,2021).
Klasifikasi makhluk hidup adalah salah satu materi pada pelajaran biologi di
sekolah menengah atas (SMA) yang mengajarkan pengelompokkan berbagai jenis
makhluk ke dalam takson sesuai hierarkinya. Sifat dan ciri makhluk hidup
menjadi dasar klasifikasi tersebut. Silabus SMA kelas X kompetensi dasar (KD)
klasifikasi makhluk hidup 3.3 menyebutkan bahwa prinsip-prinsip klasifikasi
makhluk hidup dalam lima kingdom harus dipahami oleh siswa. Kompetensi ini
berisi materi penerapan prinsip dan dasar klasifikasi makhluk hidup, serta
pembuatan kunci determinasi sederhana. Kegiatan pembelajarannya, meliputi
mengamati, menentukan dasar pengelompokkan dan melakukan pengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup yang
ditemukan, serta membuat kunci determinasi sederhana dalam kerja kelompok
(Izza, Retnoningsih dan Pukkan,2018).

I.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui klasifikasi suatu tanaman bunga


2. Mengetahui perbedaan morfologi beberapa bunga
II. METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum “Determinasi Bunga” dilaksanakan dilaboratorium Silvikultur,


Gedung Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pada tanggal 19
Oktober 2023 Pukul 7:00 – 9:50.

2.2. Alat dan Bahan

Pada praktikum kali ini menggunakan alat dan bahan : Objek amatan (Bunga
asoka dan kertas), alat tulis, kunci determinasi, dan jas laboratorium.

2.3. Cara Kerja

Cara kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:


Disiapkan semua alat dan bahan praktikum

Dicari objek amatan

Diamati objek amatan yang sudah di temukan

Dicari family objek menggunakan kunci determinasi


Dicatat dan di buat dalam bentuk laporan

Hasil
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:


Bunga asoka (Ixora sp.)

1. b. Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan


benangsari atau putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga.................................. 2
2. b. Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat
ataumembelit (denganbatang, poros daun atau tangkai daun)
………………………………............................................................….… 3
3. b. Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam
berkastersebut di atas……………………….
………………………................…………….. 4
4. b. Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan
(atau)bunga berlaian dengan yang diterangkan di atas …………..……… 6
6. b. Dengan daun yang jelas …………………...…………………..……… 7
7. b. Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya ..... 9
9. a Tumbuh-tumbuhan memanjat atau membelit1) (golongan 4) ............... 41
41. b. Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dengan akar udara. Daun
tidakcylindris…………………………………………………...……….. 42
42. b. Tumbuhan tidak demikian………………………………………….… 43
43. b. Daun tersebar ……………………………………………...………… 54
54. a. Daun majemuk ..………...…………………………………………… 55
55. a. Daun menyirip rangkap. Buah berduri tempel atau berbulu kasar
dantajam.................................................................................................... 56
56. a. Bunga tersusun dalam tandan. Biji bulat, putih gading, lepas di
dalamgolongan Caesalpiniaceae.

Bunga Kertas (Bougenville).

1. b. Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan


benangsari atau putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga
…………………………................................................…......................... 2
2. b. Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat
ataumembelit (denganbatang, poros daun atau tangkai daun) …...........… 3
3. b. Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam
berkastersebut di
atas...........................................................................................................4
4. b. Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan
(atau)bunga berlaian dengan yang diterangkan di atas …………..........… 6
6. b. Dengan daun yang jelas …………...…………………………..……… 7
7. b. Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya ...... 9
9. a Tumbuh-tumbuhan memanjat atau membelit1) (golongan 4) ............... 41
41. b. Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dengan akar udara. Daun
tidakcylindris…………………………………………………..……….. 42
42. b. Tumbuhan tidak demikian………………................………………… 43
43. b. Daun tersebar ……………………...........…………………………… 54
54. b. Daun tunggal ...……………...……………………………………….. 59
59. a. Batang atau daun berduri tempel atau berduri ……………………….. 60
60. b. Perdu berkayu dengan duri kuat yang letaknya di ketiak. Sisi bawah
daridaun tidak berambuthalus, bertulang menyirip …...…...Nyctaginaceae

3.1. Pembahasan

Akar adalah bagian tumbuhan yang sering tersembunyi di bawah permukaan


tanah. Dalam proses identifikasi, akar menjadi bagian yang mampu
mengungkapkan banyak informasi tentang jenis tumbuhan dan kondisi lingkungan
di mana tumbuhan tersebut tumbuh. Bentuk, ukuran, warna, dan tekstur akar
dapat membantu kita mengidentifikasi spesies tumbuhan tertentu. Misalnya, akar
serabut yang halus sering dikaitkan dengan tumbuhan rumput, sementara akar
tunggang mengindikasikan keberadaan pohon. Selain itu, akar juga merupakan
cerminan dari kondisi lingkungan seperti kelembaban tanah, ketersediaan nutrisi,
dan tingkat salinitas (Ramadhini et al,2021).

Batang adalah struktur tumbuhan yang menghubungkan akar dengan bagian


atas tumbuhan, seperti daun, bunga, dan buah. Dalam identifikasi, karakteristik
batang menjadi poin kunci. Bentuk batang, keberadaan rambut, dan teksturnya
memberikan petunjuk yang penting dalam menentukan jenis tumbuhan. Kita dapat
mengamati batang berkayu yang umumnya ditemukan pada pohon kayu keras,
atau batang hijau dan berbulu yang sering dikaitkan dengan tumbuhan tahunan.
Tidak hanya berperan sebagai struktur pendukung, batang juga membantu kita
dalam memahami siklus hidup tumbuhan, apakah itu tahunan, bienial, atau
pereneal (Silalahi, Adinugraha, 2019).

Daun adalah salah satu elemen paling mencolok dalam tumbuhan dan menjadi
karakteristik utama dalam identifikasi. Keberagaman bentuk, ukuran, tekstur, dan
warna daun adalah faktor penentu dalam mengklasifikasikan spesies tumbuhan.
Bagaimana vena-vena tersebar dalam daun dan bentuk tepi daun merupakan
petunjuk penting. Sebagai contoh, daun berbentuk jarum seringkali merupakan
ciri khas tanaman konifer, sementara daun lebar dan bergerigi lebih sering terkait
dengan tumbuhan berbunga. Di samping tampilan fisiknya, daun juga memiliki
peran kunci dalam proses fotosintesis, yang menjadi landasan hidup tumbuhan
(Tjitrosoepomo, 2014).

Bunga adalah organ reproduksi utama dalam tumbuhan dan seringkali


merupakan karakteristik paling mencolok dalam identifikasi. Karakteristik seperti
warna, ukuran, bentuk, jumlah kelopak, dan cara penyerbukan membawa petunjuk
yang sangat penting. Bunga juga memberikan wawasan tentang bagaimana
tumbuhan berkembang biak, apakah itu melalui penyerbukan angin, dengan
bantuan serangga, atau melalui polinator lainnya. Selain itu, tahapan
perkembangan bunga dan usia tumbuhan dapat dilihat dari kondisi bunga, yang
merupakan elemen penting dalam identifikasi spesies tumbuhan (Tjitrosoepomo,
2014).

Di Indonesia, pohon Asoka (Ixora sp). merupakan tanaman hias yang sangat
populer di kalangan pecinta bonsai. Selain unik, mereka juga hadir dalam berbagai
bentuk dan jenis. Asoka (lxora coccinea) adalah bunga majemuk, artinya bunga
majemuk yang tak terhingga. Bentuk batang bunga ini terbuat dari kayu keras.
Bunga jeruk. Bunga termasuk bunga majemuk. Akar. Daun berbentuk lonjong dan
ujungnya runcing. Perbungaannya menyerupai payung terbuka. Bunga asoka
berukuran kecil namun bunganya berkumpul berjumlah puluhan. Bunga asoka
merupakan bunga yang lengkap karena mempunyai mahkota, kelopak dan benang
sari serta putik sehingga disebut bunga sempurna. Bunga asoka hadir dalam
berbagai varietas mulai dari merah, oranye, kuning dan putih. Bunga soka
merupakan bagian dari bunga campuran (inflorescentia mixta) yang mempunyai
bentuk bunga simetris yaitu zigot. Bunga majemuk campuran adalah bunga
majemuk yang mempunyai ciri-ciri bunga majemuk terbatas dan bunga majemuk
tidak terbatas. Bunga soka keseluruhannya merupakan satu bunga namun bagian-
bagiannya berbentuk seperti payung yang terbelah. Kesimpulan yang didapat dari
pengamatan yang dilakukan adalah Bunga Asoka mempunyai putik (karpel),
putik, tangkai putik (stilus), bakal buah, serbuk sari, sumbu bunga (axis), kelenjar
nektar, tangkai bunga (pedicel), bunga giok (perianthium), mahkota bunga
(kelopak/corolla), kelopak bunga (sepal/sepal). Semua bunga dan batang bunga
berwarna kuning. Bunga mekar pada hari ke 4. Selain itu terjadi pertambahan
tinggi cabang bunga, dimana tinggi cabang bunga pada awal pengamatan adalah 3
cm, setelah 7 hari tinggi cabang bunga bertambah menjadi 4 cm. cm.(Putri et al,
2019).

Taksonomi bunga Asoka:

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta
Angiospermae
Sub Divisi
Kelas Dicotyledonae

Ordo Rubiales

Famili Rubiaceae

Genus Ixora

Spesies Ixora coccinea L

Tanaman bunga kertas (bougenville) adalah tanaman hias yang merupakan


bagian dari hortikultur nonpangan yang digolongkan dalam florikultur. Florikultur
merupakan cabang ilmu hortikultura yang mempelajari tanaman hias sebagai
bunga potong, daun potong, tanaman pot atau tanaman penghiastaman. Komoditi
ini dibudidayakan dalam kehidupan sehari-hari untuk dinikmati keindahannya.
Tanaman bunga kertas juga kerabat Nytaginaceae dengan ordo Caryophylales
yang memiliki seludang bunga yang tidak tebal tapi hampir menyerupai kertas.
Bunga kertas berakar tunggang, tumbuh vertikal, terserabut, dan melebar. Akar
bunga kertas dapat menembus kedalam ntanah mencapai kedalaman 50 – 80 cm
bahkan lebih tergantung varietesnya. Bunga kertas berbatang perdu, tegak lurus
dapat mencapai ketinggian 2 – 3 m bahkan lebih, dengan permukaan batang halus
hingga kasar dan berwarna kecoklatan. Selain itu batang berkayu, berbentuk bulat
memanjang dan berduri kecil serta memiliki cabang yang banyak. Bunga kertas
memiliki daun bulat oval memanjang dengan panjang 1 – 4 cm, bagian tepi
daunnya rata, tulang daunya menyirip antara 3 – 5 bahkan lebih, dan juga daun
berwarna kehijauan muda hingga tua. Daun bunga ini juga memiliki tangkai yang
pendek dengan panjang 0,5 – 1 cm berwarna coklat mudah. Bunga kertas tidak
lengkap terdiri dari beberapa macam diantarnya tangkai, tendi bunga, kepala
putik, benang sari dan tangkai sari. Bunga ini muncul di ketiak daun dengan
bentuk majemuk (payung)yang tersusun dalam anakan payung yang bertangkai
dengan jumlah 1 – 7 anakan, masing-masingnya memiliki 3 bunga. Bunga kertas
memiliki berragam bunga seperti berwarna putih, merah mudah dan tua, jingga,
ungu dan sebagainya (Munawar et all, 2022).

Taksonomi bunga bougenville:

Kingdom Plantae

Divisi Tracheobionta

Sub Divisi Spermatophyta

kelas Magnolopsida

Ordo Caryophyllanae

Famili Nytaginaceae

Genus Bougainvillea

Spesies Bougainvillea glabra, Bougainvillea


spinosa, Bougainvillea spectabilis,
Bougainvillea peruviana
IV. KESIMPULAN

Kesimpulan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut ;


1. Tujuan pertama penelitian ini adalah untuk mengetahui klasifikasi suatu
tanaman bunga. Hasil penelitian ini berhasil mengidentifikasi dan
mengelompokkan berbagai tanaman bunga berdasarkan ciri-ciri morfologi
dan karakteristik khusus yang dimiliki oleh masing-masing spesies. Penelitian
ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan
taksonomi di antara berbagai spesies bunga, yang merupakan langkah awal
yang penting dalam pemahaman keanekaragaman hayati tumbuhan.
Klasifikasi yang tepat memungkinkan para ilmuwan, botanis, dan pecinta
alam untuk merancang strategi konservasi yang efektif serta menyediakan
informasi berharga untuk tujuan penelitian dan pendidikan di bidang botani.
2. Tujuan kedua penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan morfologi
beberapa bunga. Melalui analisis morfologi, penelitian ini berhasil
mengidentifikasi perbedaan nyata dalam bentuk, warna, ukuran, dan
karakteristik lainnya antara berbagai bunga. Informasi ini sangat bermanfaat
dalam berbagai konteks, seperti kebun raya, pertanian, dan botani, karena
membantu dalam identifikasi, klasifikasi, serta pemahaman karakteristik unik
dari setiap jenis bunga. Pengetahuan ini juga dapat digunakan dalam
pemuliaan tanaman dan konservasi sumber daya genetik tanaman, yang
memiliki implikasi penting dalam menjaga keanekaragaman hayati dan
ketahanan pangan dunia.

DAFTAR PUSTAKA

Cho,L.H, Yoon,J.An,G., 2017. The control of flowering time by environmental


factors. Plant J.90(4):708-719.

Klau, M. H. C., dan Hesturini, R. J.,2021. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol


Daun Dandang Gendis (Clinacanthus nutans (Burm F) Lindau) Terhadap
Daya Analgetik Dan Gambaran Makroskopis Lambung Mencit. Jurnal
Farmasi & Sains Indonesia, 4(1), 6-12.

Paula,A.,2020. “The Diversity and Dynamics of Sex Determination in Dioecious


Plants.” Frontiers in plant science,11(5):203-212 .

Munawar, S., Umaternate, H., & Soamole, R., 2022. Karakteristik morfologi
bunga kertas (Bougenville). Jurnal Of Biology Education And Sciencee,
2(2):78-79.

Putri , E. J., Nurhaeni, Satrimafitrah, P., & Puspitasari, D. J.,2019. Stabilitas


ekstrak warna bunga asoka (lxora javanica) during the variasi pH selama
masa penyimpanan. jurnal riset kimia,5(2):208-219.

Ramdhini, R. N., Manalu, A. I., & Ruwaida, I. P.,2021. Anatomi Tumbuhan.


Medan: Yayasan Kita Menulis.
Silalahi M, Adinugraha F. ,2019. Anatomi, Fisiologi, dan Perkembangan
Tumbuhan I. UKI Press. Jakarta.

Tjitrosoepomo, G.,2014. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press. dalam Haryani, TS. 2014. Organo Nutritivum (Daun,
Batang, dan Akar).

Izza, F. R., Retnoningsih, A., & Pukan, K. K.,2019. Pengembangan Kunci


Determinasi Tumbuhan Hasil Eksplorasi Hutan Wisata Guci Kabupaten
Tegal untuk Sekolah Menengah AtaS. Indonesian Journal of
Conservation, 7(2):119-129.
LAMPIRAN
Dokumentasi

Gambar 1. Bunga Kertas

Gambar 2. Kunci Determinasi Bunga Kertas


Gambar 3. Asoka

Gambar 4. Kunci Determinasi Asoka

Anda mungkin juga menyukai