Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Alkaloid & Steroid

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALITIK 1

ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK


DALAM SEDIAAN FARMASI

Nama : Syifa Rizki Azzahra


NIM : 31121194
Kelas : 3D

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA

SEMETER GANJIL TA 2023/2024


Pertemuan Praktikum ke : 3
Hari/Tanggal Praktikum : Rabu / 08 November 2023
Judul Praktikum : Identifikasi Golongan Alkaloid & Steroid

I. TINJAUAN PUSTAKA
 Pendahuluan
a. Alkaloid
Secara umum alkaloid adalah senyawa metabolit sekunder yang mengandung
atom nitrogen dalam struktur kimianya. Alkaloid merupakan golongan metabolit
sekunder yang memiliki jenis yang paling banyak. Paling tidak ada sekitar 15.000
jenis alkaloid yang telah diketahui.
Alkaloida adalah senyawa yang mempunyai struktur heterosiklik yang
mengandung atom N di dalam intinya dan bersifat basa, karena itu dapat larut dalam
asam asam serta membentuk garam

Beberapa sifat dari alkaloid yaitu :


1. Mengandung atom nitrogen
2. Umumnya berbentuk kristal atau amorf
3. Alkaloid yang berbentuk cair, seperti konini, nikotin, dan spartein
4. Pada tumbuhan berada dalam bentuk bebas, bentuk N-oksida atau dalam bentuk
garamnya
5. Alkaloid dalam bentuk bebas umumnya tidak dapat larut dalam air, tetapi larut
dalam kloroform, eter, dan pelarut organik lainnya yang bersifar relative non
polar
Spektrofotometri UV-Vis
Interaksi senyawa organik dengan sinar ultraviolet dan sinar tampak, dapat
digunakan untuk menentukan struktur molekul senyawa organik. Bagian dari molekul
yang paling cepat bereaksi dengan sinar tersebut adalah elektron-elektron ikatan dan
elektron-elektron nonikatan (elektron bebas).
Tipe-tipe Spektrofotometer UV-Vis
Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer, yaitu single-beam
dan double-beam. Single-beam instrument Gambar (1), dapat digunakan untuk
kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang tunggal. Panjang
gelombang paling rendah adalah 190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800
sampai 1000 nm (Skoog, DA, 1996).

Gambar 1. Diagram alat spektrometer UV-Vis (single beam)


Sumber sinar polikromatis, untuk sinar UV adalah lampu deuterium, sedangkan
sinar Visibel atau sinar tampak adalah lampu wolfram. Monokromator pada
spektrometer UV-Vis digunakaan lensa prisma dan filter optik. Sel sampel berupa
kuvet yang terbuat dari kuarsa atau gelas dengan lebar yang bervariasi. Detektor
berupa detektor foto atau detektor panas atau detektor dioda foto, berfungsi
menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya menjadi arus
listrik.
Gambar 2. Skema spektrofotometer UV-Vis (Double-beam) (Image from Wikipedia
Commons)
Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190 sampai 750
nm. Double-beam instrument (Gambar 2) mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh
potongan cermin yang berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama
melewati larutan blanko dan sinar kedua secara serentak melewati sampel (Skoog,
DA, 1996).
Syarat pengukuran
Spektrofotometri UV-Visible dapat digunakan untuk penentuan terhadap
sampel yang berupa larutan, gas, atau uap. Pada umumnya sampel harus diubah
menjadi suatu larutan yang jernih Untuk sampel yang berupa larutan perlu
diperhatikan beberapa persyaratan pelarut yang dipakai antara lain: 1. Harus
melarutkan sampel dengan sempurna. 2. Pelarut yang dipakai tidak mengandung
ikatan rangkap terkonjugasi pada struktur molekulnya dan tidak berwarna (tidak
boleh mengabsorpsi sinar yang dipakai oleh sampel) 3. Tidak terjadi interaksi dengan
molekul senyawa yang dianalisis 4. Kemurniannya harus tinggi.
 Sifat fisiko kimia
1. Paracetamol (FI ed. VI hal 1359)
Struktur kimia :

Nama lain : Asetaminofen


Rumus kimia : C8H9NO2
Pemerian : Serbuk hablur; putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit.
Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N;
mudah larut dalam etanol.
BM : 151,16
pH : 5,3 - 6,5 pada suhu ruang (Boyke,1997).

2. Kafein (FI ed VI hal 955)


Struktur kimia :

Nama lain : 1,3,7-Trimetilxantin


Rumus kimia : C8H10N4O2 (anhidrat)
Pemerian : Serbuk putih, bentuk jarum mengkilat, biasanya
menggumpal; tidak berbau; rasa pahit; larutan bersifat netral
terhadap kertas lakmus; bentuk hidratnya mengembang di
udara.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol; mudah larut
dalam kloroform; sukar larut dalam eter.
BM : 194,19
II. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan

1. Spektrofotometri Uv-Vis 7. Batang pengaduk 1. Kafein

2. Pipet mikro 8. Spatula 2. Paracetamol

3. Cd (kaset) 9. Gelas ukur 3. Etanol 96%

4. Labu ukur 50 ml & 100 ml 10. Tabung sentrifugasi

5. Tip biru/kuning 11. Sentrifugator

6. Rak tabung reaksi 12. Vortex mixer

13. Pipet tetes

III. PROSEDUR
 Organoleptik

Warna Putih Kafein, paracetamol


Organoleptik

bentuk Serbuk Kafein, paracetamol

Rasa Sedikit pahit Kafein, paracetamol

Bau Tidak berbau Kafein, paracetamol


 Pengujian dengan Spektrofotometri UV-VIS

Timbang, lalu Masukan ke dalam tabung


larutkan sampel sentrifuge, kemudian lakukan
dengan pelarut vortex dan sentrifugasi pada
yang sesuai (etanol 3000 rpm selama 15 menit
p.a)

Pindahkan ke dalam
kuvet, kemudian ukur
panjang gelombangnya Lakukan dekantasi

Interpretasikan hasil
analisis

IV. HASIL
No Prosedur Kerja Dugaan Kesimpulan Analit
Sampel Sementara dalam Sampel
A4 Uji Pendahuluan: Kafein Kafein
1. Organoleptik
- Warna : putih
- Bentuk : serbuk halus
mengkilat
- Bau : tidak berbau
- Rasa : sedikit pahit
2. Analisis instrumen Metode
Spektrofotometri UV-VIS
- Panjang gelombang sampel
A4 = 272 nm
- Panjang gelombang larutan
standar paracetamol = 247 nm
- Panjang gelombang larutan
standar kafein = 273 nm
(terdeteksi panjang gelombang
sampel A4 mendekati dengan
standar baku kafein)

V. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil uji organoleptik terhadap golongan alkaloid dan steroid sampel
dengan no. A4 berwarna putih dengan bentuk serbuk halus mengkilat, larut di dalam
etanol, tidak berbau dan rasanya sedikit pahit.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan spektrofotometri Uv-Visible panjang
gelombang sampel A4 adalah 272 nm yang mana sama persis dengan hasil standar
larutan kafein.

Data panjang gelombang maksimum pada baku standar kadar kafein :


Panjang gelombang (nm) Absorbansi
273 0,679
Pada tabel diatas tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil pengukuran panjang
gelombang maksimum dari baku standar kadar kafein didapatkan 273 nm dan
absorbansinya sebesar 0,679. Menurut Farmakope edisi V jilid 1 tahun 2014, panjang
gelombang serapan maksimum pada kafein yaitu 275 nm.
Hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi akan linier (A≈C) apabila nilai
absorbansi larutan antara 0,2-0,8 (0,2 ≤ A < 0,8) atau sering disebut sebagai daerah
berlakunya hukum Lambert-Beer.
Interaksi sinar ultraviolet atau sinar tampak menghasilkan transisi elektronik dari
elektron-elektron ikatan, baik ikatan sigma (σ) dan pi (π) maupun elektron non ikatan
(n) yang ada dalam molekul organik. Elektron-elektron ini berada di bagian luar dari
molekul organik. Transisi elektronik yang terjadi merupakan perpindahan elektron
dari orbital ikatan atau non ikatan ke tingkat orbital antiikatan atau disebut dengan
tingkat eksitasi. Orbital ikatan atau non ikatan sering disebut dengan orbital dasar,
sehingga transisi elektron sering dinyatakan sebagai transisi elektron dari tingkat
dasar ke tingkat tereksitasi.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji analisis golongan alkaloid & steroid menggunakan metode
spektrofotometri Uv -Visible dapat disimpulkan bahwa sampel no. A4 adalah kafein
dengan panjang gelombang 272 nm yang mana sesuai atau hampir mirip dengan
panjang gelombang larutan standar pada kafein.

VII.DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia edisi VI. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Solomons, T. W. (n.d.). Organic Chemistry (10th ed.). America: Library of Congress
Cataloging in publication data.
Suhartati, T. (2017). DASAR-DASAR SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DAN
SPEKTROMETRI MASSA UNTUK PENENTUAN STRUKTUR SENYAWA
ORGANIK. Bandar Lampung: AURA CV. Anugrah Utama Raharja.

Anda mungkin juga menyukai