ASKEP KELUARGA Hipertensi
ASKEP KELUARGA Hipertensi
ASKEP KELUARGA Hipertensi
Disusun Oleh :
Alfa Dzahabi Jurdan
NIM. 231030230559
Dosen Pembimbing
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah kondisi yang kompleks dimana tekanan darah secara
menetap berada di atas normal. Kriteria hipertensi yang digunakan pada
penetapan kasus merujuk pada kriteria diagnosis JNC VII 2003, yaitu hasil
pengukuran tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥
90 mmHg (Riskesdas 2013).
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa prevalensi
hipertensi tahun 2013 pada penduduk umur ≥18 tahun mencapai 1 miliar
orang, angka tertinggi terdapat di Afrika (46%) sedangkan prevalensi
terendah di Amerika (35%). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Indonesia tahun 2018 pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas
ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2007 sebanyak
25,5%, pada tahun 2013 sebesar 31,7% dan pada tahun2018 sebanyak 34,1%
(Riskesdas 2018). Data penderita hipertensi menunjukkan peningkatan.
Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti penyakit
jantung koroner dan perdarahan otak yang merupakan penyebab utama
kematian pada penderita hipertensi. Hipertensi juga menjadi penyebab
kematian ke-3 di Indonesia pada semua umur dengan proporsi kematian 6,8%
(Riskesdas, 2013). Pengobatan penyakit hipertensi terdiri dari terapi
farmakologis dan terapi non farmakologis
Terapi farmakologis merupakan terapi menggunakan jenis-jenis obat
anti hipertensi yang dianjurkan oleh JNC 7 (2007) adalah jenis diuretika,
terutama jenis Thiazide (Thiaz) atau Aldosterone Antagonist (Aldo Ant), Beta
Blocker (BB), Calcium Channel Blocker atau calcium antagonist (CCB),
Antagiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI), Angiotensin II Receptor
Blocker atau AT I receptor antagonist/blocker (ARB) (Kharisna, Nisfha, dan
Lestari, 2012). Terapi non farmakologis terdiri dari menghentikan merokok,
menurunkan berat badan berlebih, menurunkan konsumsi alkohol berlebih,
latihan fisik, menurunkan asupan garam, meningkatkan konsumsi buah dan
sayur serta menurunkan asupan lemak (Potter & Perry, 2009).
Olahraga merupakan kegiatan untuk melatih fisik seseorang. Salah
satu jenis olahraga yaitu senam merupakan salah satu terapi bagi pasien
hipertensi. Senam hipertensi adalah senam yang dilakukan oleh pasien
hipertensi untuk menurunkan tekanan darah. Senam hipertensi merupakan
olah raga yang salah satunya bertujuan untuk meningkatkan aliran darah dan
pasokan oksigen kedalam otot-otot dan rangka yang aktif khususnya terhadap
otot jantung. Senam hipertensi mampu mendorong jantung bekerja secara
optimal, dimana olahraga dapat meningkatkan kebutuhan energi dalam sel,
jaringan dan organ tubuh, meningkatkan aliran balik vena sehingga
menyebabkan volume sekuncup yang akan langsung meningkatkan curah
jantung sehingga menyebabkan tekanan darah arteri meningkat, setelah
tekanan darah arteri meningkat akan terlebih dahulu, dampak dari fase ini
mampu menurunkan aktivitas pernafasan dan otot rangka yang menyebabkan
aktivitas saraf simpatis menurun, setelah itu akan menyebabkan kecepatan
denyut jantung menurun, volume sekuncup menurun, vasodilatasi arteriol
vena, karena menurunan ini mengakibatkan penurunan curah jantung dan
penurunan resistensi perifer total, sehingga terjadinya penurunan tekanan
darah (Sherwood, 2010).
Gerakan senam hipertensi lansia terdiri dari 3 fase yaitu fase
pemanasan, latihan inti, dan fase pendinginan. Fase pemanasan meliputi
gerakan tarik nafas dari hidung dan dikeluarkan lewat mulut. Pada fase
gerakan inti meliputi jalan di tempat, tepuk tangan, menggerakkan tangan,
menepuk punggung, pinggang, lengan, pinggang, paha, betis, gerakan
jongkok berdiri dan kaki jinjit. Sedangkan untuk gerakan pendinginan, yaitu
kembali melakukan tarik nafas dalam dari hidung dan dikeluarkan lewat
mulut.
Senam hipertensi merupakan olah raga yang salah satunya bertujuan
untuk meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen kedalam otot-otot dan
rangka yang aktif khususnya terhadap otot jantung. Mahardani (2010)
mengatakan dengan senam atau berolah raga kebutuhan oksigen dalam sel
akan meningkat untuk proses pembentukan energi, sehingga terjadi
peningkatan denyut jantung, sehingga curah jantung dan isi sekuncup
bertambah. Dengan demikian tekanan darah akan meningkat. Setelah
berisitirahat pembuluh darah akan berdilatasi atau meregang, dan aliran darah
akan turun sementara waktu, sekitar 30-120 menit kemudian akan kembali
pada tekanan darah sebelum senam. Jika melakukan olahraga secara rutin dan
terus menerus, maka penurunan tekanan darah akan berlangsung lebih lama
dan pembuluh darah akan lebih elastis. Mekanisme penurunan tekanan darah
setelah berolah raga adalah karena olahraga dapat merilekskan pembuluh-
pembuluh darah. Sehingga dengan melebarnya pembuluh darah tekanan darah
akan turun.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan
darah pada pasien hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti senam hipertensi selama 15 menit diharapkan :
a) Mengidentifikasi tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan
senam hipertensi pada pasien hipertensi
b) Menganalisa pengaruh senam hipertensi terhadap tekanan darah pada
pasien hipertensi
E. Media/Alat/Bahan
1. Video dan leaflet
2. Metode praktek dan edukasi
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
a. Ny. N dan keluarga hadir di tempat
b. Latihan dilakukan di teras rumah
2. Evaluasi Proses
a. Klien bisa mendengarkan penjelasan mengenai senam hipertensi
b. Klien dan keluarga menyimak mengenai langkah langkah prosedur
yang dijelaskan
c. Klien bisa melakukan senam hipertensi
d. Klien tampak mengikuti arahan yang diberikan
3. Evaluasi Hasil
a. Tekanan darah sebelum dan sesudah senam hipertensi menurun
b. Klien mampu melaksanakan senam hipertensi secara mandiri
LAMPIRAN
2. Pelaksanaan
a. Gerakan Pemanasan
1) Tekuk kepala kesamping, lalu tahan dengan tangan pada sisi
yang sama dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10,
lalu bergantian dengan sisi lain.
2) Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus keatas kepala
dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-
10 hitungan. Rasakan tarikan bahu dan punggung.
b. Gerakan Inti
1) Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan lambaian kedua
tangan searah dengan sisi kaki yang diangkat. Lakukan perlahan
dan hindari hentakan
2) Buka kedua tangan dengan jemari mengepal dan kaki dibuka
melebar bahu. Kedua kepalan tangan bertemu dan ulangi
gerakan semampunya sambil mengatur nafas.
3) Kedua kaki dibuka agak lebar lalu angkat tangan menyerong.
Sisi kaki yang searah dengan tangan sedikit ditekuk. Tangan
diletakan dipinggang dan kepala searah dengan gerakan tangan.
Tahan 8-10 menit hitungan lalu ganti dengan sisi lainya
4) Gerakan hampir sama dengan sebelumnya, tapi jari mengepal
dan kedua tangan diangkat keatas. Lalukan bergantian secara
perlahan dan semampunya.
5) Hampir sama dengan gerakan inti 1, tapi kaki dibuang
kesamping. Kedua tangan dengan jemari mengepal kearah yang
berlawanan. Ulangi dengan sisi bergantian.
6) Kedua kaki dibuka lebar dari bahu, satu lutut agak ditekuk dan
tangan yang searah lutut dipinggang. Tangan sisiyang lain lurus
kearah lutut yang ditekuk. Ulangi gerakan kearah sebaliknya dan
lakukan semampunya.
c. Gerakan Pendinginan
1) Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher
dan tahan dengan tangan lainya. Hitunglah 8-10 kali dan lakukan
pada sisi lainya.
2) Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakan kesamping
dengan gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 menit hitungan
lalu arahkan tangan ke sisi lainya dan tahan dengan hitungan
yang sama.
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti senam hipertensi.
2) Memberi pujian atas keberhasilan klien.
b. Rencana tindak lanjut
Menganjurkan klien melaksanakan senam hipertensi minimal 30
menit dan dilakukan seminggu tiga kali
FORMATPENGKAJIANKE
PERAWATANKELUARGA
Alamat Rumah&Telp Jl. Masjid Darussalam Kedaung Yankes terdekat, Jarak Klinik dan Pusk
DATAANGGOTAKELUARGA
No Nama Hu Umur JK Suku Pendidikan Pekerjaan Status Gizi TTV
bd Terakhir Saat Ini (TB,BB, BMI) (TD,N,S,P)
gn
KK
1. Ny. Nurhayati KK 65th P Betawi SD Ibu rumah 180/100,80,36.2,20
tangga
2. Tn. M. Noor AK 31th L Betawi SMA Wiraswasta
LANJUTAN
Status Kesehatan
No Nama Alat Bantu/Protesa Saat ini Riwayat Penyaki
1. Ny. Nurhayati - Darah tinggi, Jantung
Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU:
sebutkan
:.................................................................................................
............
C. STRUKTURKELUARGA
Pola Komunikasi : ✓
Baik Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : ✓
Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma KLg :
✓ Tdk ada konflik nilai Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga: berunding
D. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : ✓ Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungs iSosial : ✓ Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : ✓ Baik Kurang Baik
E. POLAKOPING KELUARGA
Mekanis mekoping :
✓
DATA PENUNJANG KELUARGA
Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS DiRumah Tangga
□Kondisi Rumah □Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan:
Type rumah :permanen/semi permanen* Ya/Tidak*............................................................................
Lantai :tanah/plester/keramik,lainnya…. □Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif: Ya/Tidak*
Kepemilikan rumah:sendiri/sewa* □jika ada balita, Menimbang balita tiap bln:
□Ventilasi: Ya/Tidak*..............................................................................
Baik(10-15%dariluaslantai): ya/tidak* □Menggunakan airbersih untuk makan&minum:
Jendela setiap hari dibuka: ya/tidak* Ya/Tidak*
………………………………………………… ...........................................................................................
Pencahayaan Rumah: □Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Baik/Tidak* Ya/Tidak*
………………………………………………… ...........................................................................................
□Saluran Buang Limbah: □Mencuci tangan dengan air bersih & sabun:
Tertutup/terbuka* Ya/Tidak*
………………………………………………… Jarang menggunakan sabun
Air Bersih: □Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya:
Sumberair bersih: sumur/PAM/sungai/lain-lain*, Ya/Tidak*
sebutkan..... ..........................................................................................
Kualitas air: bagus □Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
ya/tidak
□Jamban Memenuhi Syarat: ...........................................................................................(observasi
Kepemilikan jamban: ya/tidak* dan validasi)
Jenis jamban: leher angsa/cemplung* □Mengkonsum silauk dan pauk tiap hari:
Jarak septictank dengan sumber air:………….. Ya/Tidak*
………………………………………………… ...........................................................................................
□Menggunakan jamban sehat:
□Tempat Sampah: Ya/Tidak*
Kepemilikan tempat sampah; Ya/Tidak* ...........................................................................................
Jenis: Tertutup/Terbuka* □Memberantas jentik dirumah sekali seminggu:
………………………………………………… Ya/Tidak* (menguras,mengubur,menutup)
...........................................................................................
□Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah □Makan buah dan sayur setiap hari: Ya/Tidak*
Anggota Keluarga (8m2/orang) Ya/Tidak* ........................................................
………………………………………………… □Melakukan aktivitas fisik setiap hari: Ya/Tidak*
.....................................................
Tidak merokok didalam rumah:Ya/Tidak*
............................................................
Penggunaan alkohol dan zat adiktif: ya/tidak
...................................................................................
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria:
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
Kemandirian III :jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Kemandirian IV: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori:
Kemandirian I Kemandirian II
Lokasi - - - - - Gangg.Keseimb - - - - -
Intensitas - - - - - Mual/muntah - - - - -
Cemas - - - - - Flatus - - - - -
Depresi - - - - - Colostomy - - - - -
Menarikdiri - - - - - Diare - - - - -
Diagnosa
No. Tanggal Data
keperawatan
1. 22 Januari DS : Nyeri akut b.d agen
2024 - klien mengatakan sakit kepala (pusing pencedera fisik
hilang timbul penglihatan seperti
berputar)
- klien mengatakan badan terasa pegal-
pegal
- klien mengatakan rutin setiap hari
minum obat darah tinggi (amlodipin)
Do :
TD : 150/100 mmHg
N : 80x/m
S : 36,5 °c
RR : 20x/m
DO :
- Klien terlihat lemas dan aktivitasnya
terbatas
FORMAT SCORING/PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
KELUARGA
1. Sifat Masalah 2
1. Aktual 3
2. Resiko Tinggi 1
3. Potensial 2
1. Tinggi
2. Sedang 2 2
3. Rendah
1
4. Menonjolnya masalah 2
1. Masalah dirasakan, dan 2
perlu penanganan
segera 1
2. Masalah dirasakan,
0 1
tidak perludi tangani
segera
3. Masalah tidak dirasakan
TOTAL 8
KEPERAWATAN KELUARGA
Nyeri akut b.d agen Keluarga Setelah Verbal/ 1. Keluarga Manajemen Nyeri
pencedera fisik dapat dilakukan Afektif mampu (I.08238)
merawat tindakan menerima 1. Identifikasi lokasi
kepala keperawatan kesiapan karakteristik,dura
keluarga selama 2x30 informasi si,frekuensi,kualit
yang menit ny.N 2. keluarga dan as, dan intensitas
terkena diharapkan klien mampu nyeri
hipertensi tingkat nyeri mengidentifikas 2. Identifikasi skala
menurun i faktor yang nyeri
memperberat 3. Identifikasi
dan respon nyeri non
memperingan verbal
nyeri 4. Identifikasi faktor
3. Keluarga dan yang
klien mampu memperberat dan
mengubah pola memperingan
sehat nyeri
Keletihan b.d Setelah Setelah Verbal/ 1. Keluarga dan Edukasi aktivitas/istirahat
gangguan pola tidur dilakukan dilakukan Afektif klien mampu 1. Identifikasi
pertemuan tindakan mengenali kesiapan dan
, keluarga keperawatan masalah sulit kemampuan
mampu selama 2x30 tidur menerima
merawat menit, 2. Keluarga dan informasi
kepala keluarga klien mampu 2. Berikan
keluarga mampu menurunkan kesempatan
dengan merawat keluhan istirahat kepada pasien dan
hipertensi kepala tidak cukup keluarga untuk
keluarga 3. Keluarga dan bertanya
dengan klien 3. Jelaskan
masalah meningkatkan pentingnya
keletihan kemampuan melakukan
beraktifitas aktivitas
fisik/olahraga
DAFTAR PUSTAKA