Laporan Praktikum
Laporan Praktikum
Laporan Praktikum
DOSEN PENGAMPU ;
Ir. Iswahyono, M.P.
DISUSUN OLEH :
1. Mohammad Syaifulloh (B31201310)
2. Dimas Pramudya (B31200494)
3. Aulia Riski Agustini (B31202514)
4. Qonita Ahda Sabila (B31201861)
5. Ahmad Yanuar Vemas S. (B31211987)
6. Dimas Wisnu Adhitya G. (B31211916)
7. Panji Putra Perkasa (B31212424)
1.2 Tujuan
Dari Praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui dan memahamai pengaruh pendinginan pada buah-buahan
2. Mengetahui perbandingan penyimpanan pada suhu ruang dan suhu
pendingin
3. Memahami tingkat laju klimaterik buah-buahan pada penyimpanan suhu
ruang dan suhu pendingin
4. Mengetahui fungsi perlakuan penyimpanan suhu dingin pada buah-
buahan
5. Mengetahui usia simpan buah-buahan pada suhu ruang dan suhu
pendinginan
BAB II
TINJAUAN PUSAKA
2.1 Dasar Teori
Penyimpanan pada suhu rendah dapat menghambat kerusakan makanan,
antara lain kerusakan fisiologis, kerusakan enzimatis maupun kerusakan
mikrobiologis. Pada pengawetan dengan suhu rendah dibedakan antara
pendinginan dan pembekuan. Pendinginan dan pembekuan merupakan salah satu
cara pengawetan yang tertua. Pendinginan atau refrigerasi ialah penyimpanan
dengan suhu rata-rata yang digunakan masih di atas titik beku bahan. Kisaran
suhu yang digunakan biasanya antara – 1oC sampai + 4oC. Pada suhu tersebut,
pertumbuhan bakteri dan proses biokimia akan terhambat. Pendinginan biasanya
akan mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau beberapa minggu,
tergantung kepada jenis bahan pangannya. Pendinginan yang biasa dilakukan di
rumah-rumah tangga adalah dalam lemari es yang mempunyai suhu –2oC sampai
+ 16oC.
Pembekuan atau freezing ialah penyimpanan di bawah titik beku bahan,
jadi bahan disimpan dalam keadaan beku. Pembekuan yang baik dapat dilakukan
pada suhu kira-kira –17 oC atau lebih rendah lagi. Pada suhu ini pertumbuhan
bakteri sama sekali berhenti. Pembekuan yang baik biasanya dilakukan pada suhu
antara – 12 oC sampai – 24 oC. Dengan pembekuan, bahan akan tahan sampai
bebarapa bulan, bahkan kadang-kadang beberapa tahun.
Perbedaan antara pendinginan dan pembekuan juga ada hubungannya dengan
aktivitas mikroba :
1. Sebagian besar organisme perusak tumbuh cepat pada suhu di atas 10 oC
2. Beberapa jenis organisme pembentuk racun masih dapat hidup pada suhu
kira-kira 3,3oC
3. Organisme psikrofilik tumbuh lambat pada suhu 4,4 oC sampai – 9,4 oC
4. Organisme ini tidak menyebabkan keracunan atau menimbulkan penyakit
pada suhu tersebut, tetapi pada suhu lebih rendah dari – 4,0 oC akan
menyebabkan kerusakan pada makanan.
Jumlah mikroba yang terdapat pada produk yang didinginkan atau yang
dibekukan sangat tergantung kepada penanganan atau perlakuan-perlakuan yang
diberikan sebelum produk itu didinginkan atau dibekukan, karena pada
kenyataannya mikroba banyak berasal dari bahan mentah/ bahan baku. Setiap
bahan pangan yang akan didinginkan atau dibekukan perlu mendapat perlakuan-
perlakuan pendahuluan seperti pembersihan, blansing, atau sterilisasi, sehingga
mikroba yang terdapat dalam bahan dapat sedikit berkurang atau terganggu
keseimbangan metabolismenya.
Pada umumnya proses-proses metabolisme (transpirasi atau penguapan,
respirasi atau pernafasan, dan pembentukan tunas) dari bahan nabati seperti sayur-
sayuran dan buah-buahan atau dari bahan hewani akan berlangsung terus
meskipun bahan-bahan tersebut telah dipanen ataupun hewan telah disembelih.
Proses metabolisme ini terus berlangsung sampai bahan menjadi mati dan
akhirnya membusuk. Suhu dimana proses metabolisme ini berlangsung dengan
sempurna disebut sebagai suhu optimum.
Pengamatan pada buah-buahan dilakukan pada suhu ruang (+/- 28℃ ) dan suhu
pendinginan (+/- 15℃ ). Kegiatan ini dilakukan untuk membandingkan laju proses
pematangan buah yang dibiarkan disuhu ruang dan buah yang diberi perlakuan
penyimpanan suhu dingin. Parameter pengukuran yang digunakan yaitu:
1. Berat
2. Tekstur
3. Padatan Terlarut
4. Kenampakan
1. Hari ke-1
BUAH BERAT TEKSTUR KENAMPAKAN
Kuning Pudar (hijau
Pisang 1 103,07 g 0,36 kg 20%)
Kuning Pekat (hijau
Pisang 2 94,05 g 0,34 kg 15%)
Kuning Pekat (hijau
Pisang 3 88,04 g 0,36 kg 25%)
Kuning Pudar (hijau
Pisang 4 84,25 g 0,35 kg 20%)
Tomat 1 101,41 g 0,32 kg Merah sedikit jingga
Tomat 2 101,78 g 0, 31 kg Merah matang
Merah pudar (hijau
Tomat 3 101,74 g 0,35 kg 5%)
Jambu 1 222,72 g 0,43 kg Hijau kekuningan
Jambu 2 239,15 g 0,39 kg Hijau
Alpukat 1 207,56 g 0,42 kg Hijau sedikit gelap
Alpukat 2 250,83 g 0,42 kg Hijau sedikit cerah
Padatan Terlarut
PADATAN
TERLARU
BUAH T
Pisang 23 %
Tomat 0,4 %
Jambu 7%
Alpuka
t 1%
2. Hari Ke-3
BUAH BERAT TEKSTUR KENAMPAKAN
Kuning Pekat (hijau
Pisang 1 94,93 g 0,1 kg 10%)
Kuning Pekat (hijau
Pisang 2 81,12 g 0,13 kg 10%)
Kuning Pekat (hijau
Pisang 3 81,85 g 0,12 kg 15%)
Kuning Pudar (hijau
Pisang 4 77,22 g 0,13 kg 5%)
Tomat 1 99,38 g 0,15 kg Merah matang
Tomat 2 99,20 g 0,15 kg Merah matang
Tomat 3 98,60 g 0,17 kg Merah pudar
Jambu 1 198,87 g 0,12 kg Hijau kekuningan
Jambu 2 222,12 g 0,12 kg Hijau kekuningan
Alpukat 1 195,74 g 0,30 kg Hijau sedikit gelap
Alpukat 2 239,85 g 0,36 kg Hijau sedikit gelap
Padatan Terlarut
PADATAN
TERLARU
BUAH T
Pisang 26 %
Tomat 0,6 %
Jambu 8%
Alpuka
t 1,3 %
3. Hari Ke-6
BUAH BERAT TEKSTUR KENAMPAKAN
Kuning Matang (hitam
Pisang 1 88,19 g 0,12 kg 20%)
Kuning Pekat (hitam
Pisang 2 73,62 g 0,07 kg 10%)
Kuning Matang (hitam
Pisang 3 77,18 g 0,08 kg 25%)
Kuning Pekat (hitam
Pisang 4 72,26 g 0,04 kg 10%)
Tomat 1 97,89 g 0,1kg Merah matang
Tomat 2 97,32 g 0,07 kg Merah gelap
Tomat 3 95,57 g 0,12 kg Merah matang
Jambu 1 175,78 g 0,06 kg Hijau kekuningan
Jambu 2 202,67 g 0,05 kg Hijau kekuningan
Alpukat 1 186,4 g 0,08 kg Hijau gelap
Alpukat 2 281,09 g 0,12 kg Hijau gelap
Padatan Terlarut
PADATAN
BUAH TERLARUT
Pisang 27 %
Tomat 1%
Jambu 9%
Alpukat 1,5 %
1. Hari Ke – 1
BUAH BERAT TEKSTUR
Pisang 1 108,08 0,14
Pisang 2 106,93 0,13
Pisang 3 85 0,13
Pisang 4 111,73 0,13
Tomat 1 85,42 0,12
Tomat 2 109,07 0,13
Tomat 3 80,13 0,13
Jambu 1 216,34 0,13
Jambu 2 212,15 0,14
Alpukat 1 338 0,13
Alpukat 2 260,63 0,14
Padatan Terlarut
PADATAN Suhu Penyimpanan :
TERLARU
BUAH T 13℃
Pisang 26 %
Tomat 5%
Jambu 6%
Alpuka
t 11 %
2. Hari Ke – 3
BUAH BERAT TEKSTUR
Pisang 1 103 0,13
Pisang 2 103 0,12
Pisang 3 82 0,11
Pisang 4 108 0,14
Tomat 1 84 0,14
Tomat 2 108 0,13
Tomat 3 80 0,14
Jambu 1 201 0,12
Jambu 2 202 0,12
Alpukat 1 330 0,13
Alpukat 2 254 0,14
Padatan Terlarut
PADATAN Suhu Penyimpanan :
TERLARU
BUAH T 15
Pisang 15 %
Tomat 4%
℃
Jambu 8%
Alpuka
t 6%
3. Hari Ke – 6
BUAH BERAT TEKSTUR
Pisang 1 96 0,11
Pisang 2 98 0,11
Pisang 3 77 0,12
Pisang 4 104 0,12
Tomat 1 82 0,1
Tomat 2 105 0,13
Tomat 3 79 0,12
Jambu 1 190 0,1
Jambu 2 189 0,11
Alpukat 1 323 0,22
Alpukat 2 247 0,24
Suhu Penyimpanan :
12℃
PADATAN
BUAH TERLARUT
Pisang 21 %
Tomat 5%
Jambu 9%
Alpukat 5%
4.3 Perbandingan Laju Susut Bobot Buah Pada Suhu Ruang dan
Suhu Pendingin
Untuk mengetahui perbandingan laju susut bobot pada setiap buah,
dilakukanlah pengambilan rata-rata dari masing-masing buah.
1. Buah Pisang
120
102.935 99
100 93.75
80 92.3525
83.78
77.8125
Berat (g)
60
40
20
0
1 2 3
Hari (interval 3 hari)
2. Buah Tomat
105
101.643
99.06
100
96.9267
95
Berat (g)
91.54 90.67
90 88.67
85
80
1 2 3
Hari (interval 3 hari)
3. Buah Jambu
250 230.935
205.577
200 214.245 189.225
201.5
189.5
150
Berat (g)
100
50
0
1 2 3
Hari (interval 3 hari)
4. Buah Alpukat
350
299.315 292
300 285
250 229.195
217.795
203.745
200
Berat (g)
150
100
50
0
1 2 3
Hari (interval 3 hari)
1. Buah Pisang
0.4
0.35
0.3525
0.3
0.2
0.05 0.0775
0
1 2 3
Hari (interval 3 hari)
2. Buah Tomat
0.35 0.326666666666667
0.3
0.25
Tekstur (kg)
0.2
0.156666666666667
0.15
0.096666666666666
0.136666666666667 7
0.1 0.126666666666667
0.116666666666667
0.05
0
1 2 3
Hari (interval 3 hari)
3. Buah Jambu
0.45
0.41
0.4
0.35
0.3
0.2
0.15 0.135
0.12
0.105
0.1
0.055
0.05
0
1 2 3
Hari (interval 3 hari)
4. Buah Alpukat
0.45 0.42
0.4
0.35 0.33
0.3
Tekstur (kg)
0.25 0.23
0.2
0.05
0
1 2 3
Hari (interval 3 hari)
4.5 Perbandingan Laju Pemecahan Glukosa Buah Pada Suhu
Ruang dan Suhu Pendingin
Untuk mengetahui perbandingan laju kimiawi pada setiap buah, dilakukanlah
pengambilan rata-rata dari masing-masing buah.
1. Buah Pisang
30
27
26 26
25 23
21
Padatan Terlarut (%)
20
15
15
10
0
1 2 3
Hari (interval 3 hari)
2. Buah Tomat
6
5 5
5
4
Padatan Terlarut (%)
2
1
1 0.6
0.4
0
1 2 3
Hari (interval 3 hari)
3. Buah Jambu
10
9
9
8 9
8
7 8
Padatan Terlarut (%) 7
6
6
5
4
3
2
1
0
1 2 3
Hari (interval 3 hari)
4. Buah Alpukat
12
11
10
8
Padatan Terlarut (%)
6
6
5
2 1.3 1.5
1
0
1 2 3
Hari (interval 3 hari)
4.7 Dokumentasi Pengamatan
Chyntia Wulandari Eka Saputri, Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja, Pande Ketut Diah
Kencana. 2020. Pengaruh Perlakuan Waktu dan Suhu Penyimpanan Dingin
terhadap Mutu Kubis Bunga
(https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/download/52104/34548)
Nengsih, Surya. 2011. Penyimpanan Bahan Pangan Suhu Rendah Pendinginan
Pembekuan. (https://lordbroken.wordpress.com/2011/10/01/penyimpanan-
bahan-pangan-suhu-rendah-pendinginan-pembekuan)