Jurnal 12
Jurnal 12
Jurnal 12
ABSTRACT
Background: Hypertension is an increase in blood pressure from arteries that is systemic or persists in a long
period of time. Hypertension can cause headaches. Guided imagination therapy is a technique of using individual
imagination that specifically aims to achieve control in relaxation, relaxation can have a direct effect on body
functions, the effect of relaxation is to reduce pain in hypertension. The Purpose: this is to determine the
reduction of the headache scale in hypertensive patients. before and after the Guided Imagination Technique was
applied to the feet to reduce headaches in the Al-Ikhlas room of the Siti Aisyah Hospital, Lubuklinggau City.
Research Metods: This is a descriptive study using a case study approach. The subjects in this study were 2 adults
with a diagnosis of hypertension. The treatment is carried out directly with the initial assessment of the headache
patient and then the intervention of the Guided Imagination Technique to reduce headache pain. The results: it is
known that after nursing interventions for 3 consecutive days there is a decrease in the pain scale from the
healing time using other drugs. It is hoped that health service institutions can improve the quality of nursing care
that focuses on hypertensive patients who experience headaches with the application of Guided Imagination
Techniques so that the Guided Imagination Technique intervention SOP can be developed again.
ABSTRAK
Latar Belakang :Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah dari arteri yang bersifat sistemik atau berlangsung
terus-menerus dalam jangka waktu lama hipertensi dapat menyebabkan nyeri pada kepala. Terapi imajinasi
terbimbing merupakan teknik penggunaan imajinasi individu yang secara khusus bertujuan untuk mencapai
pengendalian dalam relaksasi, relaksasi dapat memberikan efek secaralangsung fungsi tubuh efek dari relaksasi
tersebut yaitu dapat mengurangi nyeri pada hipertensi.Tujuan penelitian: ini untuk mengetahui penurunan skala
nyeri kepala pada pasien hipertensi sebelum dan setelah dilakukan penerapan Teknik Imajinasi Terbimbing pada kaki
untuk mengurangi nyeri kepala di ruang Al-Ikhlas Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau. Metode Penelitian :
ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah 2
orang dewasa dengan diagnosa Hipertensi. Perlakuan dilakukan secara langsung dengan pengkajian awal pada pasien
nyeri kepala dan selanjutnya intervensi pemberian Teknik Imajinasi Terbimbing untuk mengurangi nyeri kepala.
Hasil penelitian : diketahui bahwa setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 hari secara berturut turut
terjadi penurunan skala nyeri dari waktu penyembuhan dengan menggunakan obat lain. Kepada institusi pelayanan
kesehatan diharapkan dapat meningkat kualitas asuhan keperawatan yang berfokus pada pasien hipertensi yang
mengalami nyeri kepala dengan penerapan Teknik Imajinasi Terbimbing sehingga SOP intervensi Teknik Imajinasi
Terbimbing dapat dikembangkan lagi.
Subjek I
Setelah melakukan implementasi Pada subjek II diketahui bahwa terjadi
keperawatan selama tiga hari, penulis dapat penurunan skala nyeri setelah dilakukan
menyatakan bahwa masalah keperawatan dapat intervensi keperawatan tehnik imajinasi
teratasi secara penuh. Evaluasi akhir yang terbimbing selama 10-15menit diruang rawat
didapat adalah sebagai berikut : inap, pada hari pertama sebelum dilakukan
Pada subjek I diketahui bahwa terjadi penerapan teknik imajinasi terbimbingskala
penurunan skala nyeri setelah dilakukan nyeri 6, setelah dilakukan teknik imajinasi
intervensi keperawatan tehnik imajinasi terbimbing skala nyeri 5, pada hari kedua
terbimbing selama10-15 menit di ruang rawat sebelum dilakukan teknik imajinasi terbimbing
inap, pada hari pertama sebelum dilakukan skala nyeri 4, setelah dilakukan teknik
penerapan teknik imajinasi terbimbing skala imaajinasi terbimbing 3, pada hari ketiga
nyeri 7, setelah dilakukan teknik imajinasi sebelum dilakukan teknik imajinasi
terbimbingnyeri 3, setelah dilakuakan teknik darah (diabetes) (Riyadi, 2012). Adapun
imajinasi terbimbing skala nyeri 1. pelaksanaan teknik imajinasi terbimbing untuk
Teknik imajinasi terbimbing dapat setiap responden dilakukan sebanyak 3 kali
mengurangi stress dan kecemasan, mengurangi perlakuan dengan waktu antara 10-15 menit per
nyeri, mengurangi efek samping, mengurangi perlakuan, jeda waktu antara perlakuan pertama,
tekanan darah tinggi, menggurangi level gula kedua dan ketiga yaitu 1 hari (Sumartini, 2016)
tanpa klien sadari. Data yang didapatkan dari
IV. KESIMPULAN keluarga, pasien memiliki riwayat Hipertensi
sejak 6 bulan yang lalu.
Berdasarkan hasil penelitian pada Klien Diagnosa Keperawatan Pada Subyek I
Ny.R dan Klien Ny.A dengan Hipertensi di Al- didapatkan diagnosa keperawatan yaitu nyeri
Ikhlas Rumah Sakit Siti Aisyah selama 3 hari akut berhubungan dengan agen pencedera
dimulai tanggal 19 April 2021 sampai dengan fisiologis, intoleransi aktivitas berhubungan
tanggal 23 April 2021. Setelah diberikan dengan kelemahan, risiko perfusi perifer tidak
penerapan metode Teknik Imajinasi efektif ditandai dengan hipertensi. Pada
Terbimbingmaka peneliti menyimpulkan bahwa: Subyek II didapatkan diagnosa
dari indikator nyeri kepala pada klien Hipertensi keperawatan yaitu nyeri akut berhubungan
diketahui adanya perubahan skala nyeri saat dengan agen pencedera 14 fisiologis, defisit
diberikan penerapan Teknik Imajinasi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
Terbimbing. terpapar informasi, risiko perfusi perifer tidak
Pengkajian kedua subjek diketahui Klien efektif ditandai dengan hipertensi.
Hipertensi dengan indikasi yang berbeda Subjek Perencanaan keperawatan penelitian ini
I dengan initial Ny. R, berusia 40 tahun, Jenis bertujuan untuk menerapkan intervensi
kelamin perempuan, Ny. R datang masuk keperawatanberbasis bukti yaitu penerapan
rumah sakit dengan kesadaran klien Tenik imajinasi terbimbing untuk
composmetis, GCS(15) E4V5M6, tekanan darah meminimalkan nyeri pada klien setelah
170/100 MmHg, suhu 36,7˚c, nadi 88x/m, dilakukan Teknik imajinasi terbimbing di ruang
pernapasan 24x/m, Klien mengatakan nyeri rawat inap Al-Ikhlas Rumah Sakit Siti Aisyah
kepaladan merasa sakit pada bagian tengkuknya, Kota Lubuklinggau tahun 2021. Intervensi
rasa nyeri yang dirasakan terkadang pendukung yang dilakukan adalah melakukan
mengganggu aktivitasnya.Klien mengatakan observasi setelah tindakan Teknik imajinasi
mudah lelah setelah melakukan aktivitas.Klien terbimbing. Implementasi Keperawatan untuk
mengatakan sering merasa kesemutan kedua Subjek peneliti sudah melaksanakan
pada kedua ekstermitas jika berjalan terlalau sesuai dengan SOP untuk menghasilkan
jauh. Ny.R tampak meringis menahan intervensi dalam penerapan Teknik Imajinasi
sakit kepala, klien tampak lemah, warna kulit Terbimbing.
pucat, turgor kulit tidak elastis tanda dan gejala Evaluasi Keperawatan menunjukan
tersebut klien rasakan sudah 5 hari. bahwa penerapan Teknik Imajinasi Terbimbing
Data yang didapatkan dari keluarga, dapat mengurangi skala nyeri kepala yang
pasien memiliki riwayat Hipertensi sejak 1 dirasakan klien setelahdilakukan Teknik
tahun yang lalu. Pada subjek II dengan initial Imajinasi Terbimbing. Dalam penelitian ini,
Ny. A, berusia 45 tahun. Jenis kelamin skala nyeri yang dirasakan oleh subyek setelah
perempuan dengan kesadaran composmetis, dilakukan penerapan Teknik Imajinasi
GCS(15) E4V5M6, tekanan darah 160/100 Terbimbing yaitu pada Klien Ny.R adalah 7,
MmHg, suhu 36,9˚c, nadi 87x/m, kualitas nadi setelah dilakukan Teknik Imajinasi Terbimbing
takikardi, pernapasan 23x/m, CRT kurang dari 2 maka skala nyeri turun menjadi 6. Pada hari
detik. Klien mengatakan nyeri kepala dan sering kedua skala nyeri juga kembali turun dari skala
pusing. Keluhan sakit kepala yang sering ia 5 turun menjadi 4. Dan pada hari ketiga setelah
rasakan selama ini hanya biasa-biasa saja, dilakukan intervensi keperawatan dengan
selama ini klien sering mengkonsumsi makanan Teknik Imajinasi Terbimbing maka skala nyeri
yang asin-asin dan tidak mengerti tentang pada subjek kembali turun dari 3 turun menjadi
penyakit hipertensi serta makanan apa saja yang 2. Pada klienNy.R terjadi penurunan skala nyeri
harus dipantang. Klien mengatakan merasa setelah dilakukan Intervensi keperawatan
kesemutan pada kedua ekstermitas bawah jika dengan Teknik Imajinasi Terbimbing selama
berjalan sekitar lingkungan. Ny.A tampak tiga hari berturut-turut. Pada hari pertama skala
meringis menahan sakit kepala, warna kulit nyeri pada subjek Ny.A adalah 6, Setelah
pucat, turgor kulit tidak elastis. Tanda dan dilakukan Teknik Imajinasi Terbimbing maka
gejala tersebut sudah dirasakan klien 1 minggu skala nyeri turun menjadi 5. Pada hari kedua
skala nyeri juga kembali turun dari menjadi 4 dilakukan intervensi keperawatan dengan
setelah dilakukan Teknik Imajinasi Terbimbing Teknik Imajinasi Terbimbing skala nyeri pada
turun menjadi 3. Dan pada hari ketiga setelah subjek kembali turun dari 3 turun menjadi 1.
DAFTAR PUSTAKA
[2] Depkes, 2019. Hipertensi Penyakit Paling Banyak Diidap Masyarakat.Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
[3] Dewi, Dian Potensi Guided Imagery Menurunkan Tekanan Darah Dengan Hipertensi. Jurnal
Penelitian Keperawatan. Volume 1. No 1, Januari 2017
[5] Kaplan & Sadock (2017). Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Klinis jilid 2. Tanggerang:
Bina Rupa Asara Publisher
[6] Kemenkes. (2016). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia.Jakarta : Pusat Data dan
Infomasi Kemenkes
[8] Mia, Hirza, Pemberian Relaksasi Imajinasi Terbimbing Untuk Penurunan TekananDarah Pada
Penderita Hipertensi. Volume 6. No 2, Juli 2019
[9] Nurarif, A.H & Kusuma, H.(2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis
dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 2. Mediaction: Jogjakarta
[10] Novarenta, Affan.2013. Guided Imegery untuk mengurangi rasa nyeri. Jurnal Ilmiah Psikologi
Terapan.Vol.01, No.02,183-188
[11] Ria, Desnanda, dkk, 2018. Terapi Imajinasi Terbimbing Untuk Menurunkan Hipertensi. Jurnal
Ilmiah Kesehatan. Volume VII. No 1, Maret 2017
[12] Riyadi, S & Harmoko. (2012). Standar Operating Prosedure Dalam Praktik
Klinik Keperawatan dasar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
[14] Sutrisno, Yuwanti, dkk, 2017. Efektifitas Terapi Relaksasi Imajinasi Terbimbing Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Dengan Hipertensi. Jurnal Keperawatan. Volume 3. No 4. April 2018
[15] Tim Pokja. SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indoesia : Jakarta
[16] Tim Pokja. SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indoesia : Jakarta
[17] Tim Pokja. SLKI DPP PPNI. (2019). Standar LuaranKeperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indoesia : Jakarta
[18] Yosi, Nilla, Pengaruh Pemberian Relaksasi Imajinasi Terbimbing Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Penderita Hipertensi. Jurnal Kesehatan. Volume 9. No 2, Desember 2018
[19] Zakiya,A. (2015). Konsep & Penatalaksanaan Nyeri dalam praktik keperawatan berbasis bukti.
Indonesia: Selemba Medika
[20] Wijaya, A.S. & Putri, Y.M. (2013). Keperawatan Medikal Bedah 1 :
Keperawatan Dewasa 1st ed,
Nuha Medik