Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Fiqih Ibadah

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SHALAT BERJAMA’AH DAN SHALAT JUM’AT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih Ibadah Yang Diampu Oleh

Dosen Abdul Mukti Tabrani, Lc.,M.H.I

DISUSUN OLEH:

Dian putri Rahmawati (23383032041)


Dianatur Rosyidah (23383032042)
Dina Aulia Islami (23383032044)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

( IAIN MADURA )

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan teladan yang sempurna dalam
melaksanakan ajaran agama Islam.
Tak lupa juga shalawat serta salam senantiasa di haturkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW., para sahabat, keluarga, dan para pengikutnya sampai
dihari kiamat. Pada kesempatan kali ini, kami di berikan kesempatan untuk
menyusun makalah dengan judul ”Shalat Berjama’ah Dan Shalat Jum’at”. Tidak
lupa, kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan
di masa yang akan datang.

Pamekasan, 22 April 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat Berjamaah .................................................................... 3


B. Hukum-Hukum Shalat Berjamaah ............................................................ 4
C. Syarat dan Keutamaan Shalat Berjamaah .................................................. 5
D. Pengertian Shalat Jumat............................................................................ 6
E. Hukum-Hukum Shalat Jumat .................................................................... 7
F. Syarat dan Ketentuan Shalat Jumat ........................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 10

B. Saran ...................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kedudukan shalat dalam agama islam sangat tinggi dibanding dengan
ibadah yang lainya. Dan shalat merupakan pondasi utama bagi tegaknya agama
islam atau keislaman seseorang. Dengan demikian tidaklah dapat di katakan
seseorang beragama islam jika yang bersangkutan tidak melakukan shalat, sebelum
melakukan shalat kita harus mengetahui pengertian, hukum-hukum dan syarat-
syarat shalat yang akan kita kerjakan. Berjamaah sangat di anjurkan, karena dengan
berjamaah, apabila shalat kita ada yang kurang sempurna, maka akan tertutupi
dengan berjamaah itu. Shalat berjamaah termasuk salah satu keistimewaan yang di
berikan dan di syariatkan secara khusus bagi umat islam. Ia mengandung nilai-nilai
pembiasaan diri untuk patuh, bersabar, berani, dan tertib aturan, di samping nilai
sosial untuk menyatukan hati dan menguatkan ikatan.
Selain shalat jamaah shalat jum’at menjadi kewajiban setiap muslim. yang
juga sebagai forum silaturahim bagi umat muslim dan juga menunjukkan syiar
islam dikalanngan wilayah masing-masing, Pada hari jum’at, Allah
memperlihahkan dengan jelas kepada hamba-hamba-Nya berbagaaai amal yang
utama, nikmat-nikmat yang melimpah, dan berkah-berkah yang tak terhitung
jumlahnya.
Oleh karena itulah Allah mensyariatkan kaum muslimin untuk berkumpul
di hari raya sepekan sekali untuk berdzikir kepada Allah, mensyukuri-Nya, dan
menunaikan shalat jum’at. Allah memberikan perhatian yang lebih besar kepada
shalat jumat dari pada shalat-shalat yang lain. Pada kesempatan itu seluruh kaum
muslimin berkumpul di masjid agung untuk mendengarkan khutbah seorang khatib
yang akan memberi nasehat kepada mereka, dan mengajak mereka untuk ingat serta
taat kepada Allah, dan mengikuti sunah Nabi-Nya Sallallahu Alaihi wa Sallam.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Shalat berjama’ah
a. Apa yang dimaksud shalat berjama’ah?
b. Apa saja hukum hukum shalat berjama’ah?
c. Apa saja syarat dan keutamaan shalat berjama’ah?
2. Shalat jum’at
a. Apa yang dimaksud shalat jum’at?
b. Apa saja hukum-hukum shalat juma’at?
c. Apa saja syarat dan keutamaan shalat jum’at?
C. TUJUAN MASALAH
1. Shalat berjama’ah
a. Untuk mengetahui arti shalat berjama’ah
b. Untuk mengetahui hukum-hukum shalat berjama’ah
c. Untuk mengetahui syarat dan keutamaan shalat berjama’ah
2. Shalat jum’at
a. Utuk mengetahui arti shalat jum’at
b. Untuk mengetahui hukum-hukum shalat jum’at
c. Untuk mengetahui syarat dan keutamaan shalat jum’at

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. SHALAT BERJAMA’AH
A. Pengertian shalat berjama’ah
Salat berjamaah terdiri dari dua kata, yaitu salat dan berjamaah. Salat
menurut bahasa adalah doa. Maka secara bahasa orang yang sedang berdoa itu
sedang salat dan yang sedang salat itu sedang berdoa. Oleh karena itu banyak
hadis-hadis yang menggunakan kata salat padahal maksudnya sedang berdoa.
Salat menurut istilah adalah serangkaian pekerjaan, bacaan, serta doa-doa.
Segala sesuatu yang dilakukan di dalam salat harus sesuai dengan aturan dan
berdasarkan dalil artinya mengandung hukum. Apakah itu termasuk rukun,
wajib, sunat, atau bahkan bid'ah. Kata Berjamaah merupakan gabungan dua
kata yang terdiri dari bahasa Indonesia dan bahasa Arab, yaitu ber dan jamaah.
Kata ber merupakan awalan yang memiliki arti mengandung, menggunakan,
atau dengan cara atau secara. berjamaah, artinya dengan cara atau secara
jamaah. Jamaah berasal dari jamaa', jaman, dan jamaatan yang artinya
mengumpulkan, berkumpul, sekumpulan, atau sekelompok. Maknanya jumlah
yang lebih dari satu orang bahkan pada asalnya berarti dalam jumlah yang
banyak. 1

Salat berjamaah dilakukan tidak hanya cukup dengan bersama-sama


banyak orang saja, akan tetapi ada tata cara yang harus dipahami, yaitu bahwa
salat berjamaah adalah salat bersama-sama yang dilakukan oleh sedikitnya dua
orang, di mana yang satu orang menjadi imam dan yang lain menjadi makmum.
Jadi salat berjamaah itu boleh dilakukan hanya dua orang saja, contohnya salat
Magrib dikerjakan secara berjamaah antara anak dengan bapaknya, atau adik
dengan kakaknya, atau yang lain. Salat berjamaah juga dapat dilakukan oleh
banyak orang atau lebih dari dua orang, contohnya salat berjamaah yang

1
Wawan Shofwan Sholehuddin, “Shalat Berjamaah dan Permasalahannya”, (Tafakur, Januari
2014) , hal 5-7.

3
dilakukan di masjid yang diikuti seratus orang, seribu orang, bahkan seperti di
Masjidilharam Mekah salat berjamaah dilakukan oleh puluhan ribu, bahkan
sampai ratusan ribu orang.2

B. Hukum-hukum shalat berjam’ah


Ulama berbeda pendapat mengenai hukum salat berjamaah, ada yang
mengatakan hukumya fardlu ain, fardlu kifayah ada yang mengatakan sunnah/
Berikut perbedaan ulama mengenai hukum Salat berjamaah.

a. Sunnah Mu'akkadah dalam salat fardu dan mubah dalam salat sunnah/
nafilah. Pendapat ini disandarkan kepada para ulama Hanafiyah, sebagian
ulama Malikiyah dan Zaidiyah seperti al-Shaukani . Pendapat ini diikuti oleh
beberapa ulama' lainnya seperti al-Kurkhi dan al-Qaduri. Sebagian ulama'
yang mengikutii pendapat ini, seperti al-Atrazi meyakini bahwa kesunnahan
salat jamaah ini dari segi kekuatan hukumnya hampir selevel dengan hukum
wajib, karena mu'akkadah berarti sekuat wajib, dan para fuqaha'
menyebutnya 'sunnah huda', karena yang melakukan mendapat hidayah dan
yang meninggalkan mendapat kesesatan bahkan dibenci oleh Allah.
Pendapat ini diamini oleh al-Saghnaqi dan diikuti muridnya, al-Akmal.
b. Fardu Kifayah. Pendapat ini dipelopori oleh Imam al-Shafi'l dan mayoritas
murid-muridnya, ulama Malikiyah, dan Hanafiyah, sebagaimana disebutkan
oleh Ibnu Hajar dalam Fat-h al-Bari. Sebagian ulama Malikiyah
mengatakan, dalam sebuah desa/ kota, jika semuanya meninggalkan Şalat
berjamaah maka kaum satu desa itu wajib diperangi.
c. Fardu ‘Ain yang berdosa jika ditinggalkan. Ini adalah pendapat ulama
Hanabilah dan diikuti oleh ulama hadis. Menurut pendapat ini seorang
muslim yang dengan sengaja meninggalkan salat berjamaah maka ia
berdosa.

2
Muhammad Basuki, “Ketentuan Salat Jamaah dan Salat Jumat”, (Alprin, Semarang 2009), hal-
2.

4
d. Fardu 'ain dan menjadi syarat sahnya Salat. Pendapat ini mengatakan. Salat
sendirian tidak sah, dan Salat berjamaah menjadi syarat sahnya sebuah Salat.
Pendapat ini tidak hanya mengatakan berdosa bagi yang meninggalkan,
namun menambahkan Salat jamaah adalah sebagai syarat sahnya Salat.
Pelopor pendapat ini adalah Ibnu Taymiyyah dan muridnya Ibn al-Qayyim,
dan pengikut mazhab Zahiriyyah. 3

C. Syarat dan Keutamaan Shalat Barjama’ah


Para ulama telah sepakat bahwa shalat jamaah itu ibadah paling mulia dan
ketaatan paling agung. Akan tetapi, mereka berbeda pendapat apakah hukumnya
sunnah, atau wajib, atau syarat sahnya shalat? Mereka terbagi menjadi tiga
golongan:
1. Hukumnya sunnah. Jika orang melakukannya, maka ia akan mendapat
pahala dan jika dia meninggalkannya, maka tidak ada dosa karenanya.
2. Hukumnya wajib. Orang harus shalat secara berjamaah, jika ia tidak
melakukannya, maka ia berdosa namun shalatnya sah.
3. Berjamaah adalah syarat sahnya shalat. Jika orang tidak menu- naikan
shalat secara berjamaah, maka shalatnya batal dan tidak akan dite ma
darinya. Hukum terakhir ini adalah hukum yang menjadi pilihan Syaikhul-
Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah dan merupakan riwayat dari Imam
Ahmad bahwa seseorang shalat sendirian dengan tanpa alasan syar'i, maka
shalatnya tidak diterima, seperti orang menunaikan shalat tanpa
berwudhu.4
Maka dengan alasan itu mereka berpandangan bahwa shalat
berjamaah wajib hukumnya. Kaidahnya, siapa saja meninggalkan suatu
yang wajib dalam shalat maka batallah shalatnya. Akan tetapi, pendapat
yang paling kuat adalah bahwa hukumnya wajib, sehingga orang berdosa
apabila ia meninggalkannya. Akan tetapi, jika ia shalat seorang diri, maka

3
Atho'illah Umar, “Keutamaan Sholat Berjamaah”, (LPPM universitas KH. Abdul Wahab
Hasbullah, Oktober 2022), hal .
4
Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, Syarah Riyadus Sholihin, Darul Falah (Desember 2020) hal
433

5
shalatnya diterima dan bukan syarat demi sah nya shalat. Hal ini
ditunjukkan oleh hadits Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma bahwa
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

‫صالة الجماعة افضل من صالة الفذ بسبع وعشرين درجة‬

"Shalat jamaah itu lebih utama daripada shalat seorang diri dengan dua
puluh tujuh derajat."5

Sa'id bin Ali bin Wahaf al Qahthani juga menyebutkan beberapa


keutamaan shalat berjamaah dalam panduan shalat lengkapnya. Yaitu sebagai
berikut :
a. Shalat jamaah dua puluh tujuh kalilipat dari shalat sendirian.
b. Dengan shalat jamaah, akan melindungi pelakunya dari setan.
c. Keutamaan shalat akan bermbah seiring banyaknyanya jumlah makmum.
d. Kebebasan dari api neraka dan kemunafikan bagi barang siapa yang
melaksanakan shalat berjamaaah selama empat puluh hari tanpa bolong.
e. Barang sipa shlat subuh berjamaah, dia berada dalam jaminan dan
perlindungan Allah swt sampai waktu sore.
f. Paling besarnya pahala shalat adalah shalat isya’ dan subuh secara
berjamaah.6

2. SHALAT JUM’AT
A. Pengertian Shalat Jum’at
Shalat Jumat ialah shalat dua rakaat yang dilakukan secara berjama'ah
pada waktu zhuhur di setiap hari Jumat dan diawali dengan dua khutbah.
Shalat Jumat adalah pengganti shalat zhuhur pada setiap hari Jumat.
Karenanya orang yang telah melakukan shalat jum'at tidak lagi mengerjakan

5
Ibid hal 3
6
Muhammad Ilyas,Hadis tentang Keutamaan Shalat Berjamaah,Jurnal Riset Agama, Volume 1,
Nomor 2 (Agustus 2021)hal 247-258

6
shalat zhuhur di hari tersebut. Hukum melaksanakan shalat Jumat adalah
fardhu ain bagi setiap orang yang mukallaf, kecuali bagi mereka yang
berhalangan karena sakit, musafir, ada bencana alam dan lainnya. Perintah
tentang pelaksanaan shalat Jumat ini terdapat di dalam Al-Qur'an, surat Al-
Jumuah ayat 9 yang artinya :
“Hai orang-orang beriman, apabila kalian diseru untuk menunaikan shalat
Jum'at, maka bersegeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual
beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui”. (QS. Al-
Jumu’ah : 9)

Maksud ayat diatas apabila imam telah naik mimbar dan muadzin
Telah adzan di hari Jum'at, maka kaum muslimin wajib bersegera
memenuhi panggilan muadzin dan meninggalkan semua pekerjaannya
untuk melaku kan shalat Jum'at.7
Dalam Islam shalat Jumat termasuk kategori fardhu ‘ain, yakni
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh per individu yang terkena beban
(taklif). Kewajiban ibadah ini muncul berdasarkan nash qathi’ (dalil pasti),
sehingga orang yang meninggalkan shalat Jumat akan terkena dosa besar
apabila sengaja meninggalkannya karena malas. 8
B. Hukum hukum Shalat Jumat
Ulama sepakat bahwa hukumnya adalah fardhu ‘ain bagi laki-laki
yang mukallaf. Kewajiban ini didasarkan pada Al-quran, Sunnah dan Ijma’
Ulama yaitu :
a. Wajib
Sebagaimana yang telah di Firman kan Allah, dalam QS Al-
Jumu’ah ayat 9, yang Artinya: “wahai orang orang beriman,
apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jum’at,

7
Ust. Syaifurrahman El Fati, Panduan Shalat Praktis dan Lengkap, WahyuQolbu,(Oktober 2014)
hal 56-57
8
Ustadz A Zaeini Misbaahuddin Asyuari, "Hukum Shalat Jumat di Instansi Sekolahan atau
Perkantoran" di akses dari https://islam.nu.or.id/syariah/hukum-shalat-jumat-di-instansi-
sekolahan-atau-perkantoran-CcMtu pada tanggal 22 april pada pukul 15.42

7
Maka bersegeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual
beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”.
b. Sunnah
Hadits dari Iariq bin Syihab dari Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam,
Artinya : Dari Thariq bin Syihab, dari Nabi shallallâhu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda, “Jum’at itu wajib atas setiap Muslim
dengan berjama’ah, kecuali empat golongan, yaitu hamba sahaya,
perempuan, anak-anak dan orang sakit.” Abu Daud berkata,
“Thariq bin Syihab benar-benar melihat Nabi shallallâhu ‘alaihi wa
sallam, namun belum pernah mendengar sesuatu pun dari beliau.”
(HR. Abu Dawud).9

C. Syarat dan Keutamaan Shalat Jum’at


Shalat Jum'at diwajibkan kepada setiap muslim, orang yang
merdeka, yang telah baligh, yang berakal, yang sedang bermukim, yang
mampu untuk melaksanakannya, dan lepas dari udzur-udzur yang
membolehkan seseorang meninggalkan Jum'at. Dan sebagian telah
disebutkan dalam pembahasan udzur-udzur yang membolehkan untuk
tidak hadir shalat berjamaah, dan sebagiannya lagi kami sebutkan sebagai
berikut:

1. Wanita dan anak kecil. Shalat Jum'at tidak wajib bagi mereka, akan
tetapi sah jika mereka ingin hadir pada hari Jum'at, sesuai dengan hadits
yang akan disebutkan pada poin ke tiga.
2. Orang yang sakit yang tidak mampu untuk melaksanakan shalat Jumat
atau dia takut akan bertambah sakit atau memperlambat kesembuhannya,
dengan keterangan kuat dari orang yang merawatnya, bahwa dia tidak
mampu untuk melaksanakan Jum'at. Hal ini sesuai dengan hadits dari

9
Ahmad Yani Nasution, Ta’addud Al-Jum’at menurut Empat Mazhab, jurnal mandiri, (diponegoro
2017) hal 24

8
Thariq bin Syihab Radhiyallahu Anlıu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi
Wasallam. 10

Banyak hal yang bisa didapatkan umat muslim yang menunaikan


salat Jumat secara berjamaah, mulai dari mendapatkan ampunan dosa
hingga mendapatkan pahala yang besar dari Allah Swt. Keutamaan salat
Jumat pertama ialah menerima ganjaran layaknya menunaikan ibadah haji.
Apalagi rukun Islam kelima ini, terbilang berat bagi sebagian orang. Imam
al-Qadla'i dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw. Bersabda
yang artinya: “Jumat merupakan hajinya orang-orang fakir.”
Terkait hadis tersebut, Syekh Ihsan bin Dakhlan pun menjelaskan:
"Maksudnya, berangkatnya orang-orang yang tidak mampu berhaji menuju
salat Jumat, seperti berangkat menuju tempat haji dalam hal mendapatkan
pahala, meski berbeda tingkat pahalanya. Dalam hadis ini memberi
dorongan untuk melakukan Jumat." (Syekh Ihsan bin Dakhlan, Manahij al-
Imdad Syarh Irsyad al-'Ibad, juz.1, hal.282).
Keutamaan salat Jumat selanjutnya, kita telah menunaikan ibadah di
hari yang istimewa. Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi meriwayatkan dari
Abdillah bin 'Amr bin al-'Ash, hadis berikut: "Tiada seorang muslim yang
mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur."
(Menurut keterangan Imam Al-'Azizi, hadis ini derajatnya Hasan). Selain
itu, bagi jemaah yang berangkat lebih awal. Ada keutamaan salat Jumat
berupa ganjaran pahala seakan-akan telah berkurban."Siapa saja yang
berangkat salat Jumat pada jam pertama, seakan-akan berkurban seekor
unta. Siapa saja yang berangkat pada jam kedua, seakan-akan berkurban
seekor sapi.
Siapa saja yang berangkat pada jam ketiga, seakan-akan berkurban
dengan kambing bertanduk. Siapa saja yang berangkat pada jam keempat,
seakan-akan menghadiahkan seekor ayam jantan. Siapa saja yang berangkat
pada jam kelima, maka seakan-akan menghadiahkan sebutir telur. Setelah

10
Syeikh Abdurrahman Al-Jaziri, Kitab Shalat 4 Madzhab, Beranda Hikmah (April 2010) hal 109

9
imam keluar, maka catatan amal sudah ditutup, kalam pencatat sudah
diangkat, dan para malaikat berkumpul di mimbar untuk mendengarkan
zikir. Siapa saja yang datang setelah itu, maka ia datang hanya untuk
memenuhi hak salat dan tidak mendapatkan keutamaan apa-apa." (HR. Al-
Bukhari dan Muslim). 11

11
Rheza Aditya Gradianto, "5 Keutamaan Salat Jumat yang Perlu Diketahui Umat Islam" di akses
dari https://www.bola.com/ragam/read/5384971/5-keutamaan-salat-jumat-yang-perlu-diketahui-
umat-islam?page=4 pada tanggal 23 april 2024 pada pukul 19.14

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Salat merupakan salah satu rukun Islam yang menjadi bagian penting untuk
tegak dan tidaknya bangunan agama Islam seseorang. Siapa yang menegakkan
salat, ia telah menegakkan agamanya dan siapa yang meruntuhkan salat, ia telah
meruntuhkan agamanya. Secara syariah jamaah atau berjamaah adalah salat
bersama- sama lebih dari satu orang yang seorang menjadi imam dan lainnya
menjadi makmum. Shalat Jumat ialah shalat dua rakaat yang dilaku- kan secara
berjama'ah pada waktu zhuhur di setiap hari Jumat dan diawali dengan dua khutbah.
Shalat Jumat adalah pengganti shalat zhuhur pada setiap hari Jumat. Karenanya
orang yang telah melakukan shalat jum'at ti dak lagi mengerjakan shalat zhuhur di
hari tersebut.

B. SARAN

Adapun saran yang dapat kami sampaikan dengan melalui makalah ini, yaitu
supaya pembaca dapat memahami serta mempelajari dari isi makalah yang
berjudul Integrasi Ilmu dan Agama di Perguruan Tinggi yang sekiranya
bermanfaat serta menambah wawasan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sholehuddin Shofwan Wawan , “Shalat Berjamaah dan Permasalahannya”, Tafakur,


Januari 2014
Basuki Muhammad , “Ketentuan Salat Jamaah dan Salat Jumat”, Alprin, Semarang
2009
Umar Atho'illah , “Keutamaan Sholat Berjamaah”,LPPM universitas KH. Abdul
Wahab Hasbullah, Oktober 2022
Al-Utsaimin Muhammad Syaikh , Syarah Riyadus Sholihin, Darul Falah,Desember
2020
Ilyas Muhammad , Hadis tentang Keutamaan Shalat Berjamaah,Jurnal Riset Agama,
Vol 1, Nomor 2 , Agustus 2021
Ust. El Fati Syaifurrahman, Panduan Shalat Praktis dan Lengkap,
WahyuQolbu,Oktober 2014
Ustadz Misbaahuddin Asyuari A Zaeini, "Hukum Shalat Jumat di Instansi Sekolahan
atau Perkantoran" di akses dari https://islam.nu.or.id/syariah/hukum-shalat-jumat-di-
instansi-sekolahan-atau-perkantoran-CcMtu pada tanggal 22 april pada pukul 15.42
Nasution Yani Ahmad , Ta’addud Al-Jum’at menurut Empat Mazhab, jurnal mandiri,
diponegoro 2017
Al-Jaziri Abdurrahman Syeikh, Kitab Shalat 4 Madzhab, Beranda Hikmah,April 2010
Gradianto Aditya Rheza, "5 Keutamaan Salat Jumat yang Perlu Diketahui Umat Islam"
di akses dari https://www.bola.com/ragam/read/5384971/5-keutamaan-salat-jumat-
yang-perlu-diketahui-umat-islam?page=4 pada tanggal 23 april 2024 pada pukul 19.14

12

Anda mungkin juga menyukai