Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Daftar Pustaka Dan Lampiran

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 30

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 1994. Dasar – Dasar Pengetahuan Tentang ZAt Pengatur Tmbuh.


Bandung: Penerbit Angkasa.
Anjar. 2008. Masalah – Masalah dalam Kultur Jaringan. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Arti, Lisa, dan Murkalina, 2017, Multiplikasi Anggrek Bulan Dengan
Penambahan Ekstrak Taoge dan Benzyl Amino Purine. Jurnal
Protobion. Universitas Tanjungpura. Pontianak. 6 (3): 278-282.
Aslamsyah, S. 2002. Peranan Hormon Tumbuhan dalam Memacu
Pertumbuhan Algae. http://rudyct.com/PPS702-
ipb/05123/siti_alamsyah.htm. Akses 2 Februari 2021.
Azis, A. M., E. Faridah, S. Indrioko, dan T. Herawan. 2017. Induksi tunas,
multiplikasi dan perakaran Gyrinopsis versteegii (Gilg.) Domke
secara in vitro. J. Pemuliaan Tanaman Hutan. 11 (1) : 155 – 168.
Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Tanaman Hias Indonesia. Badan Pusat
Statistik. Jakarta.
Bella, D. R. ., Suminar, E., Nuraini, A., & Ismail, A. (2016). Pengujian
Efektivitas Berbagai Jenis dan Konsentrasi Sitokinin Terhadap
Multiplikasi Tunas Mikro Pisang (Musa paradisiaca L.) Secara In
Vitro (Musa par, 15(2), 74–80.
Budiana, N.S., 2006. Agar Aglaonema Tampil Memikat. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Corina, P.I. Mukarlina, Linda. R. 2014, Respon Pertumbuhan Kultur Biji
Jeruk Siam Seed (Citrus nobilis var. Microcarpa) dengan Penambahan
Ekstrak Tauge dan Benzyl Amino Purine (BAP). Jurnal Potobion
3(2): 120-124.
David. 2008. Pembuatan Medai MS untuk Kultur Jaringan. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Davies, P.J. 2004. Plant Hormones: Biosyntesis Signal Transduction, Action.
London. Kluwer Academic Publisher.

54
55

Departemen Kehutanan. 1987. Pedoman Penggunaan Hormon Tumbuh Akar


pada Pembibitan Beberapa Tanaman Kehutanan. Jakarta.
Direktorat Jendral Holtikultura. 2012. Budidaya Tanaman Hias. Jakarta (ID).
Dressler, R. and Dodson. 2000. The orchid natural history and classification.
Cambridge. Hardvard University Press.
Febriyanti, N. L. P. K., M. R. efiani, dan I. A. Astarini. 2017. Induksi
Pertumbuhan tunas dari eksplan anggrek Dendrobium heterocarpum
Lindl. dengan pemberian hormone zeatin dan NAA. J. Metamorfosa.
4(1) : 41-47.
Fonnesbech, M 1992, ‘Growth hormone and propagation of Cymbidium in
vitro’, Physiol. Plant., vol. 14, pp.310-16.
Gardiner, L. M. 2007. Vanda tricolor Lindl. Conservation in Java, Indonesia:
Genetic and Geograpic Structure and History. Lankesteriana 7 : 272-
280.
George, E. F. dan P. D. Sherrington. 1984. Plant ropagation by Tissue
Culture. Eastern Press. England.
George, E. F.., M. A. Hall, dan G.J. De Klerk. 2008. Plant Propagation by
Tissue Culture: The Background: 3rd Edition. The Netherlands,
Springer.
Gunawan, 2007. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta.
Gunawan, L. W. 1988. Teknik Kultur Jaringan. Laboratorium Kultur
Jaringan Pusat Antar Universitas. Bioteknologi. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Gunawan, L. W. 1992. Teknik Kultur Jaringan. Laboratorium Kultur
Jaringan. PAU Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hartati, S., A. Budiyono, dan O. Cahyono. 2016. Pengaruh NAA dan BAP
terhadap pertumbuhan subkultur anggrek hasil persilangan
Dendrobium biggibum X Dendrobium liniale. Journal of Sustainable
Agriculture. 31 (1) : 33 – 37.
Hendaryono DPS, Wijayani A. 1994. Teknik Kultur Jaringan: Pengenalan
dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Modern.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
56

Hew, C. S. and Young, J. W. H. 2004. The Phisiology of Tropical Orchids


Inrelation To The Industry. USA: World Scientific Publishing.
Himanen, K.; E. Boucheron; S. Vannese; J. de Almeida-Engler; D. Inze & T.
Beeckman (2002). Auxin-mediated cell cycle activation during early
root initiation. Plant Cell. 14, 2339-2352.
Idris, E.E., D.J, Iglesias, M. Talon and R. Borriss. 2007. Tryptophan-
Dependent Production of Indole-3-Acetic Acid (IAA) Affects Level of
Plant Growth Promotion by Bacillus amyloliquefaciens FZB42.
Molecular Plant- Microbe Interaction. 20 :619-626.
Karjadi dan Buchory. 2007. Pengaruh NAA dan BAP Terhadap Pertumbuhn
Jaringan Meristem Bawag Putih Pada Media B5. J.Hort. 17(3) ; 217-
223.
Kisor, R an H. S. Devi. 2009. Introduction of Multiple Shoots in Monopodial
Orchid Hybrid Using Thidiazoron an Analysis of Their genetic
Sability, Plant. Cell. Tis and org Cultur, 97 : 21-9.
Kresnawaty, Irma. 2008. Optimasisasi dan pemurnian IAA yang Dihasilkan
Rhizobium sp. dalam Medium Serum Lateks dengan Suplementasi
Triptofan dari Pupuk Kandang. Menara Perkebunan, 2008, 76(2), 74-
82.
Kurniawati, M. 2004. Pengaruh 2,4-D, BAP, dan Kinetin untuk Induksi Kalus
Tunas Mentha arvensis Var. Tempaku. Skripsi. Departemen Biologi.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Lakitan, Beyamin. 1996. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT.
Radja Grafindo Persada.
Leman, 2006. Aglaonema Tanaman Pembawa Keberuntungan. Penebar
Swadaya Jakarta.
Lestari, E.G., D. Sukamadjaja, dan Mariska, I. 2006. Perbaikan Ketahanan
Tanaman Panili Terhadap Penyakit Layu Melalui Kultur In Vitro.
Jurnal Litbang Pertanian. 25(4):149-153.
Lestari. 2011. Peranan Zat Pengatur Tumbuh dalam Perbanyakan Tanaman
Melalui Kultur Jaringan. Jurnal Agrobiogen. 7 (1): 63-68.
57

Lidyawati N. N., et.al. 2012. Perbanyakan Tanaman Melon (Cucumis melo


L.) Secara In Vitro Pada Medium MS dengan Penambahan Indole
Acetic Acid (IAA) dan Benzil Amino Purin (BAP).Jurnal Natural
Science. Vol. 1.(1) 43-52.
Mariani, Y. dan Zamroni. 2005. Penggandaan Tunas Krisan Melalui Kultur
Jaringan. J. Ilmu Pertanian. Vol 12, No. 1: 1-7.
Mariska, I. dan S.F. Syahid. 1992. Perbanyakan Vegetative Melalui Kultur
Jaringan Pada Tanaman Jahe. Bulletin Littri 4: 1-5.
Markal, A., M.N. isda, dan S. Fatonah. 2015. Perbanyakan anggrek
Grammatophllum strptum (Lindl.) BL. Melalui induksi tunas secara
in vitro dengan penambahan BAP dan NAA. JOM FMIPA. 2 (1) : 100-
104.
Marlin. 2005. Regenerasi In Vitro Planlet Jahe Bebas penyakit Layu Bakteri
paa Beberapa Taraf Konsentrasi BAP dan NAA. J Ilmu Pert. 7 (1): 8-
14.
Mirna. 2009. Bisnis Aglonem. http://www.rakerzseo.com. Diakses pada
tanggal 20 Maret 2021.
Muliati, Nurhidayah. T., Nurbaiti. 2017. Pengaruh NAA, BAP dan
Kombinasinya pada Media MS Terhadap Perkembangan Eksplan
Sanseviera macrophylla Secara In Vitro. Jurusan Agroteknologi,
Fakultas Pertanian, Universitas Riau. JOM FAPERTA Vol 4 No. 1.
Noggle, G.R. and G.J. Fritz. 1979. Introuction Plant Physiology. Prentice-
Hall of India Private Ltd. New Delhi.
Octaviana, F, Siswanto; A, Buiani dan Sudarsono 2003. Pengaruh Somatik
Lngsung dan Regenerasi Planlet Kopi Arabika (Coffea Arabica L.)
dari Berbagai Eksplan. Jurnal Menara Perkebunan. 71(2): 44-55.
Panjaitan, E. 2005. Respon pertumbuhan tanaman anggrek (Dendrobium sp.)
terhadap pemerian BAP dan NAA secara in vitro. J. Penelitian Bidang
Ilmu Pertanian. 3 (3) : 45 – 51.
Parnata, A.S. 2004. Zat Pengatur Tumbuh. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Pierik, R.L.M. 1997. In Vitro Culture of Higher Plants. Martinus Nijhoff
Publishers Dordrecht 344p.
58

Purnamaningsih, R. 2006. Induksi Kalus dan Optimasi Regenerasi Empat


Varietas Padi melalui Kultur In Vitro. Jurnal AgroBiogen 2(2): 74-80.
Purwanto, Ari .W. 2006. Aglaonema, Pesona Kecantikan Sang Ratu Daun.
Kanisius. Yogyakarta.
Putri, S. S., Sulistiorini dan Tjondro. 1990. Aglaonema. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Qodriyah L, Sutisno A. 2007. Teknik Perbanyakan Vegetative Beberapa
Aksesi Aglaonema Menggunakan Stek Mata Tunas Tunggal Dengan
Batang Terbelah. Bulletin Teknik Pertanian 12(2).
Rahayu, Y. Rostiwati dan Rodinah. 2003. Analisis Pengaruh Kandungan
Karbohidrat terhadap Warna Kalus Secara in vitro. Jurnal menara
pertnian, vol 73 (2):33-40.
Rahayu, B., Solichatun dan E. Anggarwulan. 2003. Pengaruh Asam 2,4-
Diklorofenoksiasetat (2,4-D) terhadap Pemnentukan dan
Pertumbuhan Kalus serta Kandungan Flavonoid Kultur Kalus
Acalypha indica L. Biofrms 1(1): 1-6.
Rahmaniar, A. 2007. Pengaruh Macam Eksplan dan Konsentrasi 2,4-D-
Dichlorophenoxyacetic Acid (2,4-D) terhadap Pertumbuhan
Anthurium (Anthuriumm plowmanii Croat) pada Medium MS. Skripsi
Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.
Rahmi I, Suliansyah I, Bustamam T. 2010. Pengaruh Pemberian Beberapa
Konsentrasi BAP dan NAA Terhadap Multiplikasi Tunas Pucuk Jeruk
Kanci (Citrus sp.) Secara In Vitro. Jerami. 3(3): 210219.
Ruswaningsih, F. 2007. Pegaruh Konsentrasi Ammonium Nitrat dan BAP
Terhadap Pertumbuhan Eksplan Pusuk Artemisisa annua L. pada
Kultur in vitro. Surakarta: Fakultas Pertanian UNS.
Salisbury, Frank B. dan Ross, Cleon W. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3.
Terjemahan Diah R. Luqman dan Sumaryono. Bandung: ITB. Press.
Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 4. ITB.
Bandung.
Sarwono, B. 2002. Menghasilkan Anggrek Potong Kualitas Prima. Jakarta:
Balai Penelitian Tanaman Hias.
59

Siron, U., Noertjahyani, Y. Taryana, dan Romiyadi. 2019. Pengaruh


konsentrasi zat pengatur tumbuh naphthalene acetic acid dan benzil
amino purin terhadap pertumbuhan protokorm anggrek dendrobium
spetabile pada kultir in vitro. Paspalum : J. Ilmiah Pertanian. 7 (1) :
16 – 23.
Sitompul, S.M., dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman.
Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Subono, M dan A. Andoko. 2005. Meningkatkan Kualitas Aglaonema Sang
Ratu Pembawa Rezeki. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Sugiartoo 2008
Suherman, A. A. 2013. Tijauan Budidaya Aglaonema Pride of Sumatera
pada Petani Penankar Tanaman Hias di Kelurahan Rawa Sari
Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. Universitas Riau. Riau.
Sukanto, 2001. Pengaruh Cara Sterilisasi Media Pembibitan Terhadap
Pertumbuhan Bobot Kopi Arabica (Coffee Arabica). Ilmiah ilmu
pertanian Agros 2 (2):89-95.
Suparno, E. 2007. Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Pertanian Sub Sektor Pertanian Holtikultura Bidang Tanaman
Hias Non Bunga Sub Bidang Budidaya Aglaonema. Menteri Tenaga
Kerja dan Transmisi Republic Indonesia. Kep. 172/Men/IV/2007.
Sutriana S, Jumin H. B. dan Mardaleni. 2014. Interaksi BAP dan NAA
Terhadap Pertumbuhan Eksplan Anggrek Vanda Secara In-Vitro.
Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXIX Nomor 1-8. Pekanbaru.
Toruan-Mathius, N. 1990. Perbanyakan Tanaman Kopi Arabika (Coffea
Arabica L.) dengan Teknik Kultur Jaringan. Pros. Symposium Kopi
1990, Jilid II. Surabaya 20-21 November 1990. Asosiasi Penelitian
dan Pengembangan Perkebunan Indonesia dan Pusat Penelitian
Perkebunan Jember. Pp. 22-36.
Tripepi, R.R. 1997. Andventitious shoot regeneration in: R.L. Gereve, J.E.
Preece, and S.A. Merkle (eds). Biotechnology of Ornamentals Plants.
CAB International. USA. P. 45-71.
Yusnita, 2003. Kultur Jaringan Cara Memperbanyak Tanaman Secara
Efisien. Agromedia Pustaka, Jakarta.
60

Zulkarnain. 2014. Kultur Jaringan Tanaman. Jakarta: Bumi Aksara.


61
62
63
64

Lampiran 1

Komposisi Media Murashige and Skoog

Tabel 1. Stok garam organik pada tiap larutan stok media MS yang digunakan
dalam pembuatan media kultur jaringan.

Jumlah
Nama stok Bahan kimia Nama
(g/L)
Stok A NH4NO3 Ammonium Nitrat 165
Stok B KNO3 Kalium Nitrat 190
Stok C CaCl22H2O Kalsium Clorida Dihydrat 44
MgSO4.7H2O Magnesium Sulfat Heptahydrat 37
Stok D
KH2PO4 Kalium Dihidrogen Phospat 17
FeSO4.7H2O Eisen Sulfat Heptahydrat 2,78
Stok E
Na2EDTA Fena EDTA 3,73
MnSO4.7H2O Mangan Sulfat Heptahydrat 2,23
ZnSO4.7H2O Zinc Sulfat Heptahydrat 0,86
H3SO3 Boric Acid (borsaure) 0,62
Stok F Kl Kalium Iodida 0,083
Na2Mo4,2H2O Natrium Molydat Dihydrat 0,025
CoCl2.6H2O Cobalt-Clorid-Hexahydrat 0,0025
CuSO4.5H2O Cuffer Sulfat Pentahydrat 0,0025
65

Tabel 2. Stok vitamin dan zat anorganik pada media MS

Stok Bahan Jumlah g/L


Myo-inositol 0,1
Pyridoxine-HCL 0,0005
Vitamin Thiamine-HCL 0,0001
Nicotinic-acid 0,0005
Glycine 0,002

Keterangan: larutan stok yang tertera pada tabel merupakan hitungan dalam
100x konsentrasi.
66

Lampiran 2

Cara Pembuatan Larutan Stok

Contoh Stok A sebanyak 1000ml:

1. Timbang bahan kimia NH4NO3 sebanyak 165 gram.


2. Masukkan bahan kimia yang sudah ditimbang kedalam beaker glass
berisi aquades sebanyak 500 ml kemudian homogenkan dengan
menggunakan magnetic stiler.
3. Jika sudah homogen tambahkan aquades hingga mencapai volume
1000ml dan homogenkan kembali dengan emnggunakan magnetic
stiler.
4. Larutan yang sudah homogeny dituang dalam botol dan tutup
hingga rapat, beri label kemudian simpan dalam lemari es.
5. Untuk membuat media MS sebanyak 1 liter dibutuhkan 10 ml
larutan stok A. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan larutan stok
memiliki konsentrasi 100x.
Perhitungan dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡 1000 𝑚𝑙


= = 10 𝑚𝑙
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑜𝑘 100

6. Untuk pembuatan larutan stok yang lainnya dapat digunakan dengan


cara yang sama.
67

Lampiran 3

Dokumentasi Penelitian

Kegiatan Gambar

Pemilihan dan
strerilisasi botol
kultur

Persiapan
bahan kimia
larutan stok
68

Proses
penimbangan
bahan kimia
untuk
pembuatan
larutan stok

Proses
menghomogen
kan larutan stok
menggunakan
magnetic stiller

Proses
penimbangan
gula dan agar
69

Proses
pembuatan
media MS

Masa inkubasi
media sebelum
di tanami
eksplan

Penanaman
eksplan pada
media MS
70

Inkubasi planlet
anggrek selama
48 hari

Proses
pengamatan

Pengamatan
jumlah daun,
jumlah akar
dan tinggi
tanaman
71

Pengamatan
indeks
pertumbuhan
planlet
72

Lampiran 4

Hasil Analisis Data SPSS Jumlah Daun

ONEWAY Data BY Jumlah_Daun


/STATISTICS DESCRIPTIVES HOMOGENEITY
/PLOT MEANS
/MISSING ANALYSIS
/POSTHOC=DUNCAN ALPHA(0.05).

Oneway
Descriptives
Data
95% Confidence
Std. Interval for Mean
Deviatio Std. Lower Upper Mini Maxi
N Mean n Error Bound Bound mum mum
1 6 4,17 ,753 ,307 3,38 4,96 3 5
2 6 4,67 1,211 ,494 3,40 5,94 3 6
3 6 3,33 ,816 ,333 2,48 4,19 2 4
4 6 2,00 ,894 ,365 1,06 2,94 1 3
T 24 3,54 1,351 ,276 2,97 4,11 1 6
ot
al
73

Test of Homogeneity of Variances


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Data Based on Mean 1,030 3 20 ,401
Based on Median 1,022 3 20 ,404
Based on Median 1,022 3 19,143 ,405
and with adjusted df
Based on trimmed 1,018 3 20 ,406
mean

ANOVA

Data
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between 24,458 3 8,153 9,317 ,000
Groups
Within 17,500 20 ,875
Groups
Total 41,958 23
74

Post Hoc Tests


Homogeneous Subsets
Data
Duncana
Subset for alpha = 0.05
Jumlah_Daun N 1 2 3
4 6 2,00
3 6 3,33
1 6 4,17 4,17
2 6 4,67
Sig. 1,000 ,138 ,366
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000.

Means Plots
75

Lampiran 5
Hasil Analisis Data SPSS Jumlah Akar

ONEWAY Data BY Jumlah_Akar


/STATISTICS DESCRIPTIVES HOMOGENEITY
/PLOT MEANS
/MISSING ANALYSIS
/POSTHOC=DUNCAN ALPHA(0.05).

Oneway

Descriptives
Data
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper Minim Maxim
N Mean Deviation Error Bound Bound um um
1 6 3,00 ,000 ,000 3,00 3,00 3 3
2 6 4,00 ,894 ,365 3,06 4,94 3 5
3 6 2,83 ,983 ,401 1,80 3,87 2 4
4 6 2,33 ,516 ,211 1,79 2,88 2 3
Tot 24 3,04 ,908 ,185 2,66 3,43 2 5
al
76

Test of Homogeneity of Variances


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Data Based on Mean 7,284 3 20 ,002
Based on Median 4,097 3 20 ,020
Based on Median 4,097 3 15,000 ,026
and with adjusted df
Based on trimmed 7,172 3 20 ,002
mean

ANOVA

Data
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between 8,792 3 2,931 5,765 ,005
Groups
Within Groups 10,167 20 ,508
Total 18,958 23
77

Post Hoc Tests


Homogeneous Subsets
Data
Duncana
Subset for alpha = 0.05
Jumlah_Akar N 1 2
4 6 2,33
3 6 2,83
1 6 3,00
2 6 4,00
Sig. ,140 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000.

Means Plots
78

Lampiran 6

Hasil Analisis Data SPSS Tinggi Tanaman

ONEWAY Data BY Tinggi_Tanaman


/STATISTICS DESCRIPTIVES HOMOGENEITY
/PLOT MEANS
/MISSING ANALYSIS
/POSTHOC=DUNCAN ALPHA(0.05).

Oneway

Descriptives
Data
95% Confidence
Std. Interval for Mean
Deviati Std. Lower Upper Minim Maxi
N Mean on Error Bound Bound um mum
1 6 2,317 ,2137 ,0872 2,092 2,541 2,0 2,6
2 6 2,617 ,3764 ,1537 2,222 3,012 2,1 3,0
3 6 1,783 ,5707 ,2330 1,184 2,382 1,0 2,5
4 6 1,550 ,6442 ,2630 ,874 2,226 ,5 2,0
To 2 2,067 ,6225 ,1271 1,804 2,330 ,5 3,0
tal 4
79

Test of Homogeneity of Variances


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Data Based on Mean 3,516 3 20 ,034
Based on Median ,852 3 20 ,482
Based on Median ,852 3 10,430 ,496
and with adjusted df
Based on trimmed 3,070 3 20 ,051
mean

ANOVA

Data
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between 4,273 3 1,424 6,140 ,004
Groups
Within Groups 4,640 20 ,232
Total 8,913 23
80

Post Hoc Tests


Homogeneous Subsets

Data
Duncana
Subset for alpha = 0.05
Tinggi_Tanaman N 1 2 3
4 6 1,550
3 6 1,783 1,783
1 6 2,317 2,317
2 6 2,617
Sig. ,411 ,070 ,294
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000.

Means Plots
81

Lampiran 7

Hasil Analisis Data SPSS Indeks Pertumbuhan

ONEWAY data BY berat_tanaman


/STATISTICS DESCRIPTIVES
/PLOT MEANS
/MISSING ANALYSIS
/POSTHOC=DUNCAN ALPHA(0.05).

Oneway

Descriptives
Indeks Pertumbuhan
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper Mini Maxi
N Mean Deviation Error Bound Bound mum mum
1 6 1,417 ,1941 ,0792 1,213 1,620 1,1 1,6
2 6 2,183 ,5492 ,2242 1,607 2,760 1,5 3,1
3 6 1,333 ,3445 ,1406 ,972 1,695 1,0 1,9
4 6 1,167 ,1211 ,0494 1,040 1,294 1,1 1,4
Tot 24 1,525 ,5118 ,1045 1,309 1,741 1,0 3,1
al
82

ANOVA
data
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between 3,662 3 1,221 10,329 ,000
Groups
Within Groups 2,363 20 ,118
Total 6,025 23

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets
data
Duncana
Subset for alpha = 0.05
berat_tanaman N 1 2
4 6 1,167
3 6 1,333
1 6 1,417
2 6 2,183
Sig. ,247 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000.
83

Means Plots

Anda mungkin juga menyukai