Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

DYAH PAHINGGARSARI 1910104155 KEBIDANAN SARJANA TERAPAN NASPUB - Dyah Pahinggarsari

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DALAM

MEMILIH ALAT KONTRASEPSI


SUNTIK 3 BULAN

SKRIPSI

Disusun oleh :
Dyah Pahinggarsari
1910104155

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DALAM
MEMILIH ALAT KONTRASEPSI
SUNTIK 3 BULAN

SKRIPSI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar


Sarjana Terapan Kebidanan
Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh :
Dyah Pahinggarsari
1910104155

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
LITERATURE REVIEW GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DALAM
MEMILIH ALAT KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
DYAH PAHINGGARSARI
1910104155

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Dipublikasikan

Program Studi Kebidanan


Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Oleh:
Pembimbing : DEWI ROKHANAWATI, S.Si.T., M.PH
20 Februari 2021 16:58:17

Checksum:: SHA-256: 2BA56D1EF605FBA33C04CF04A87822B0A50C5186B426F01650F11931A43EC668 | MD5: D6129138669084FB425B73317149A290


GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DALAM
MEMILIH ALAT KONTRASEPSI
SUNTIK 3 BULAN1

Dyah Pahinggarsari2, Dewi Rokhanawati3

ABSTRAK

KB Suntik merupakan KB yang paling banyak digunakan oleh Wanita Usia


Subur (WUS). Tingginya akseptor KB suntik 3 bulan ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Peraturan pemerintah khususnya program keluarga berencana terdapat pada
PP No 87 Tahun 2014 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan
keluarga, keluarga berencana, dan sistem informasi keluarga. Tujuan keluarga
berencana yaitu mengatur kehamilan, menurunkan AKI dan AKB, meningkatkan
akses infomasi, mempromosi penyusuan bayi sebagai upaya menjarangkan
kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu dalam
memilih alat kontrasepsi suntik 3 bulan. Penelitian ini menggunakan metode
literature review. Hasil penelitian literature review ini didapatkan bahwa gambaran
karakteristik ibu dalam memilih alat kontrasepsi suntik 3 bulan terdiri atas beberapa
faktor yaitu umur, pendidikan, pengetahuan dan dukungan suami. Kesimpulan
mayoritas ibu akseptor KB suntik 3 bulan berusia 20-35 tahun dan beberapa berada
pada usia beresiko yaitu < 20 tahun atau > 35 tahun. Mayoritas ibu menempuh
pendidikan formal tingkat menengah. Lebih banyak ibu yang tingkat pengetahuan
tentang KB cukup daripada ibu yang berpengetahuan baik, dan pengetahuan tidak
ada hubungan dengan penggunaan KB suntik 3 bulan. Dukungan suami dapat
berpengaruh dalam penggunaan alat kontrasepsi suntik 3 bulan.

Kata Kunci : Karakteristik Ibu Memilih Alat Kontrasepsi


Daftar Pustaka : 12 Buku (2010-2016), 10 Artikel online (2014-2018), 8
Jurnal (2012-2020), 2 Skripsi (2017-2019)
Jumlah Halaman : x Halaman depan, 52 Halaman, 1 Tabel, 1 Gambar, 3
Lampiran.
1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen Pembimbing Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
THE DESCRIPTION OF WOMEN
CHARACTERISTICS IN SELECTING THREE
MONTHLY INJECTIVE CONTRACEPTION 1

Dyah Pahinggarsari2, Dewi Rokhanawati3

ABSTRACT

Injectable FP is the most widely used family planning by fertile age women. The
high acceptors for the 3-month injection of family planning are influenced by
several factors. Government regulations, especially the family planning program,
are contained in Government Regulation No. 87/2014 concerning population
development and family development, family planning, and family information
systems. The goals of family planning are to regulate pregnancy, reduce MMR and
IMR, increase access to information, and promote breastfeeding as an effort to
space pregnancies. The purpose of this study was to describe the characteristics of
women in choosing 3-month injective contraception. This study employed a
literature review method. The results of this literature review study found that the
description of the characteristics of mothers in choosing 3-month injective
contraception consists of several factors, i.e. age, education, knowledge and
husband's support. In conclusion, the majority of women who accepted the 3-month
injection family planning program were 20-35 years old, and some are at risk age,
<20 years or> 35 years. The majority of mothers took formal secondary education.
There were more mothers with sufficient knowledge about family planning than
women with good knowledge, and knowledge had no relationship with the use of 3
months injection of family planning. Husband's support can affect the use of 3-
month injective contraception.
Keywords : Women Characteristics in Choosing Contraception
References : 12 Books (2010-2016), 10 Online Articles (2014-2018), 8
Journals (2012-2020), 2 Theses (2017-2019)
Number of pages : xi Front Pages, 52 Pages, 1 Table, 1 Figure, 3 Appendices.
1
Title
2
Student of Midwifery Program of Applied Bachelor, Faculty of Health Sciences of
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
3
Lecturer of Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

terbanyak di dunia. Jika dilihat dari urutan di dunia, Indonesia merupakan

negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia. Berdasarkan

data yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017.

Jumlah Penduduk Indonesia adalah sebanyak 258.704.900 jiwa pada tahun

2016. Angka tersebut lebih tinggi sekitar 8,5% atau bertambah sebanyak

20.186.200 jiwa dibandingkan dengan tahun 2015 yang berjumlah

238.518.800 jiwa. Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk salah satunya

dengan program Keluarga Berencana (KB) (BPS, 2017).

Kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen.

Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi

fertilitas (Wiknjosastro, 2011). Tujuan utama program KB nasional adalah

untuk memenuhi perminatan masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan

reproduksi yang berkualitas, menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan

Angka Kematian Bayi (AKB), serta penanggulangan masalah kesehatan

reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil berkualitas (Arum,

2011).

Salah satu alat kontrasepsi (Alkon) yang dapat digunakan adalah

suntik, alkon suntik memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari

kontrasepsi suntik adalah terganggunya pola haid diantaranya adalah

amenorhea, menoragia dan muncul bercak (spotting), terlambatnya kembali

kesuburan setelah penghentian pemakaian. Beberapa efek samping dari

penggunaan alkon suntik DMPA yaitu gangguan haid, depresi, keputihan,


jerawat, dan perubahan berat badan (Saifuddin, 2014). Dampak dari

penggunaan jangka panjang alkon suntik hingga 2 tahun berturut-turut

memicu terjadinya peningkatan berat badan, kanker, kekeringan vagina,

gangguan emosi (Haryani, 2010).

Perhatian pemerintah mengenai kesehatan reproduksi khususunya

program keluarga berencana tertuang dalam PP No 87 Tahun 2014 Tentang

Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga, Keluarga

Berencana, Dan Sistem Informasi Keluarga. Terdapat pada pasal 18 ayat 1

tentang tujuan keluarga berencana yaitu mengatur kehamilan, menurunkan

AKI dan AKB, meningkatkan akses infomasi, mempromosi penyusuan bayi

sebagai upaya menjarangkan kehamilan. Pada pasal 19 ayat 1 yaitu upaya

keluarga berencana dilakukan melalui promosi, perlindungan, serta bantuan

sesuai hak reproduksi. Untuk terlaksananya kebijakan, pemerintah

bekerjasama dengan seluruh tenaga kesehatan salah satunya adalah bidan

dalam menjalankan program tersebut.

Peran bidan dalam menjalankan program keluarga berencana tertuang

pada Permenkes RI No 28 Tahun 2017 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan

Praktik Bidan. Terdapat pada pasal 13 ayat 1 tentang bidan berwenang untuk

memberikan alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan

memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit. Bidan juga memberikan

konseling terkait kelebihan, kekurangan, indikasi, kontraindikasi, serta efek

samping penggunaan alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi yang banyak

digunakan oleh masyarakat khususnya wanita usia subur adalah suntik.


METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian literature review

Penelitian literature review adalah penelitian yang berisi uraian tentang

teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan

untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review

ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang

pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada

perumusan masalah. (Arikunto, 2013)

Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan

dengan subyek penelitian. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama

untuk mengumpulkan informasi yang relevan bagi penelitian. Penelusuran

pustaka berguna untuk menghindarkan duplikasi dari pelaksanaan penelitian.

Dengan penelusuran pustaka maka akan dapat diketahui penelitian yang

pernah dilakukan.

PEMBAHASAN

Gambaran Karakterisktik Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik 3 Bulan

Berdasarkan Umur

Dari hasil telaah artikel ditemukan 9 artikel yang membahas tentang

pemilihan alat kontrasepsi berdasarkan umur. Sebagian besar artikel

menuliskan bahwa mayoritas karakteristik umur akseptor KB suntik 3 bulan

berusia antara 20-35 tahun.

Penelitian Afsari (2017) menunjukkan kelompok umur tertinggi adalah

umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 36 responden (70,6%) dan kelompok umur

terendah adalah umur >35 tahun yaitu sebanyak 4 responden (7,8%).


Penelitian yang dilakukan Limoy (2017) dengan hasil karakteristik usia ibu

sebagian kecil usia >35 tahun sebanyak 17 responden (38%) dan sebagian

besar responden usia 20-35 tahun sebanyak 27 responden (60%). Kedua

penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara usia

dengan sikap ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi suntik 3 bulan.

Gambaran Karakterisktik Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik 3 Bulan

Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan hasil telaah artikel yang telah dilakukan ditemukan 7 artikel

yang membahas tentang pemilihan alat kontrasepsi berdasarkan pendidikan.

Sebagian besar artikel menuliskan bahwa karakteristik pendidikan akseptor

KB suntik 3 bulan yaitu pendidikan tingkat menengah. Penelitian yang

dilakukan oleh Lestari (2019) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa

responden dengan tingkat pendidikan menengah (SMP, SMA) sebanyak 167

responden (77,3%).

Penelitian Irwan (2017) menunjukkan sebagian besar pendidikan

responden SMA 34 (35,8) dan sebagian kecil pendidikan responden Sarjana 4

(4,2%). Hasil penelitian Limoy (2017) menunjukkan sebagian besar

responden pendidikan rendah sebanyak 29 responden (64%), dan sebagian

kecil responden pendidikan sedang sebanyak 13 responden (29%). Kedua

penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pendidikan didapatkan p lebih besar

dari 0,05 sehingga tidak ada hubungan dengan penggunaan KB suntik 3

bulan.
Gambaran Karakterisktik Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik 3 Bulan

Berdasarkan Pengetahuan

Dari hasil telaah artikel ditemukan 5 artikel yang membahas tentang

pemilihan alat kontrasepsi berdasarkan pengetahuan. Sebagian besar artikel

menuliskan bahwa mayoritas karakteristik pengetahuan akseptor KB suntik 3

bulan memiliki pengetahuan yang cukup baik. Penelitian yang dilakukan oleh

Petrianasari (2012) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa responden

ibu-ibu yang berpengetahuan kurang sebesar 43,3%, berpengetahuan baik

sebesar 36,7% sedangkan yang berpengetahuan cukup sebesar 20,0%.

Penelitian yang dilakukan oleh Irwan (2017) dari 95 responden

pengetahuan ibu baik yang menggunakan KB suntik 3 bulan sebanyak 32

(59,3%) dan tidak menggunakan KB suntik 3 bulan sebanyak 22 (40,7%).

Pengetahuan ibu yang kurang, tapi menggunakan KB suntik 3 bulan sebanyak

20 (48,8%) sedangkan pengetahuan ibu kurang baik dan tidak mengunakan

kb suntik 3 bulan sebanyak 21 (51,2%). Penelitian Limoy (2017) karakteristik

pengetahuan menunjukkan sebagian besar responden pengetahuan cukup

sebanyak 27 responden (60%) dan sebagian kecil responden pengetahuan

baik sebanyak 11 responden (24%). Hasil dari kedua penelitian ini

menunjukkan bahwa faktor pengetahuan (p > 0,05) tidak ada hubungan

dengan penggunaan KB suntik 3 bulan.

Gambaran Karakterisktik Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik 3 Bulan

Berdasarkan Dukungan Suami

Berdasarkan hasil telaah artikel yang telah dilakukan ditemukan 2 artikel

yang membahas tentang pemilihan alat kontrasepsi berdasarkan dukungan


suami. Kedua artikel menunjukkan hasil yang berbeda mengenai karakteristik

dukungan suami terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntik 3 bulan.

Penelitian yang dilakukan oleh Irwan (2017) analisis ibu dengan

dukungan suami yang mendukung ibu dan tidak menggunakan KB suntik 3

bulan 10 (19,2%) dan yang menggunakan KB suntik 3 bulan sebanyak 42

(80,8%). Sedangkan ibu yang tidak didukung suaminya dan menggunakan

KB suntik 3 bulan sebanyak 5 (11,6%) dan ibu yang tidak didukung

suaminya dan tidak menggunakan KB suntik 3 bulan sebanyak 38 (88,4%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan faktor dukungan

suami (p= 0,000 < α=0,05) dengan penggunaan KB suntik 3 bulan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Afsari (2017) terdapat 37 responden

(72,3%) ibu yang mendapatkan dukungan suami sedangkan 14 responden

(27,5%) yang tidak ada dukungan suami dalam memilih menggunakan

kontrasepsi. Penelitian ini menunjukkan tidak ada pengaruh dukungan suami

terhadap pemilihan kontrasepsi dengan nilai (P > 0,1), nilai yang tidak

signifikan dikarenakan kurangnya sampel pada penelitian ini.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil literature review yang telah dikemukakan

sebelumnya dapat disimpulkan bahwa gambaran karakteristik ibu dalam

memilih alat kontrasepsi suntik 3 bulan terdiri atas beberapa faktor yaitu

umur, pendidikan, pengetahuan dan dukungan suami. Mayoritas ibu akseptor

KB suntik 3 bulan berusia 20-35 tahun dan beberapa berada pada usia

beresiko yaitu < 20 tahun atau > 35 tahun. Mayoritas ibu menempuh

pendidikan formal tingkat menengah. Lebih banyak ibu yang tingkat


pengetahuan tentang KB cukup daripada ibu yang berpengetahuan baik, dan

pengetahuan tidak ada hubungan dengan penggunaan KB suntik 3 bulan.

Dukungan suami dapat berpengaruh dalam penggunaan alat kontrasepsi

suntik 3 bulan.

SARAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan serta memberi

informasi kepada petugas kesehatan sehingga lebih aktif melakukan kegiatan

konseling, informasi, dan edukasi kepada ibu sehingga dapat memberikan

pelayanan yang lebih komprehensif dalam meningkatkan kesadaran ibu

dalam ber-KB. Diharapkan kepada tenaga kesehatan dapat memberikan

penyuluhan secara berkala terhadap ibu yang menggunakan alat kontrasepsi

tentang pentingnya ber-KB untuk dapat menjarangkan kehamilan.

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih jauh tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi akseptor KB dalam memilih kontrasepsi,

penelitian ini bisa dijadikan dasar, dengan menggunakan faktor yang lebih

bervariasi dan menggunakan sampel yang lebih banyak.

REFERENSI

Afsari, S. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi Akseptor KB dalam Memilih


Kontrasepsi di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar. Makassar:
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Arum, S. (2011). Panduan Lengkap Pelayanan KB . Yogyakarta.

Aryati, S. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode


Kontrasepsi (Kasus di Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang) .
Majalah Geografi Indonesia, Vol (33). No (1). Pp 79-85.
Begum, N. (2013). Characteristics of Injectable Contraceptive Users among
Rural Women of a Selected Area in Balangdesh. Northern
International Medical College Journal, Vol (4). No (2).

BPS. (2017). Data Jumlah Penduduk Indonesia. Dipetik November 20, 2019,
dari Statistik Indonesia 2017:
http://bps.go.id/subject/12/kependudukan.html

Haryani, D. (2010). Pengaruh Frekuensi Kontrasepsi Suntik DMPA Terhadap


Kenaikan Berat Badan pada Akseptor Kontrasepsi Suntik DMPA.
Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol (1). No (1).

Ijeoma, N. (2020). Profile Of Norethisterone Oenanthate (Noristerat)


Acceptors At The Rivers State University Teaching Hospital,
Southern Nigeria: Ten Years Review. International Journal of
Innovative Research and Advanced Studies (IJIRAS), Vol (7). No (4).

Irwan, H. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan KB


Suntik 3 Bulan di Puskesmas Panambungan Makassar. Jurnal
Kesehatan Delima Pelamonia, Vol (1). No (1).

Lestari, A. (2019). Gambaran Karakteristik Akseptor Kontrasepsi Suntik 3


Bulan di Puskesmas Mlati I Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas
'Aisyiyah Yogyakarta.

Limoy, M. (2017). Hubungan antara Karakteristik Ibu dengan Sikap dalam


Pemilihan Alat Kontrasepsi KB Suntik 3 Bulan di BPS Arismawati
Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Kebidanan, Vol (7). No (2).

Petrianasari. (2012). Gambaran Karakteristik Akseptor KB Suntik di Rumah


Bersalin Citra Palembang. Jurnal Kesehatan Abdurahman
Palembang, Vol (1). No (1).

Saifuddin, A. (2014). Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:


Tridasa Printer.

Septianingrum, Y. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingginya


Akseptor KB Suntik 3 Bulan. Jurnal Ners dan Kebidanan, Vol (5). No
(1). Pp 15-19.

Syamsuddin, S. (2017). Analisis Faktor yang berhubungan dengan


Penggunaan Suntikan 3 Bulan di Puskesmas Wara Utara Palopo.
Jurnal Voice of Midwifery, Vol (6). No (8). Pp 08-16.

WHO. (2016). Family Planning. Dipetik November 20, 2019, dari


https://www.who.int
Wiknjosastro, H. (2011). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono.

Anda mungkin juga menyukai