Makalah Ilmu Jiwa Perkembangan Klp. 8
Makalah Ilmu Jiwa Perkembangan Klp. 8
Makalah Ilmu Jiwa Perkembangan Klp. 8
MATA KULIAH:
ILMU JIWA PERKEMBANGAN
JUDUL:
MASA ANAK SEKOLAH
DOSEN PENGAMPU:
Drs. ABD. GANI, M.PDI
DISUSUN OLEH:
SUSINTA (105191109823)
NADIRA RAHMANSYAH (105191111623)
PROGRAM STUDI:
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, segala puji atas kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada kita semua,
terutama kepada kami sehingga dapat menyusun makalah ini tepat waktu. Dan tak
lupa pula kita kirimkan sholawat dan salam kepada Baginda Nabi besar
Muhammad ﷺyang telah membawa kita dari alam gelap gulita hinga terang
benderang sampai detik ini.
Penulisan makalah ini bermaksud untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Ilmu Jiwa Perkembangan dengan judul “Masa Anak Sekolah”.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
BAB II .................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................ 15
A. Kesimpulan ............................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
iii
A. Latar Belakang
Anak usia dini adalah anak yang sedang dalam proses tumbuh
kembang. Pada usia ini segala aspek perkembangan anak mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Aspek perkembangan yang ada pada anak
usia dini meliputi aspek intelektual, fisikmotorik, sosio-emosional, bahasa,
moral dan keagamaan. Semua aspek perkembangan yang ada pada diri
anak ini selayaknya menjadi perhatian para pendidik agar aspek
perkembangan ini dapat berkembang secara optimal. Tidak
berkembangnya aspek perkembangan anak ini akan berakibat di masa
yang akan datang, tidak saja anak mengalami hambatan dalam
perkembangan pada masa perkembangan di usia berikutnya, tetapi anak
juga akan mengalami kesulitan dalam menghadapi kehidupan di masa
yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan anak-anak usia sekolah dasar
2. Bagaimanakah masa anak usia SMP
3. Bagimana perkembangan Usia SMA
C. Tujuan
1. Untuk menganalisis perkembangan anak-anak usia sekolah dasar
2. Untuk menelaah masa anak usia SMP
iv
3. Untuk mengetahui perkembangan Usia SMA
BAB II
PEMBAHASAN
v
A. Anak-Anak Usia Sekolah Dasar
vi
4. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
5. Belajar mengembangkan konsep sehari-hari 6. Mengembangkan kata
hati.
6. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
7. Mengembangkan sifat positif.
8. Mempunyai sifat patuh terhadap aturan.
9. Kecenderungan untuk memuji diri sendiri.
10. Suka membandingkan diri dengan orang lain.
11. Jika tidak dapat menyelesaikan tugas, maka tugas tersebut dianggap
tidak penting.
12. Realistis, dan rasa ingin tahu yang besar.
13. Kecenderungan melakukan kegiatan kehidupan yang bersifat praktis
dan nyata.
14. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal yang khusus
pada mata pelajaran, bakat dan minat.
15. gemar membentuk kelompok teman sebaya untuk bermain bersama.
1. Masa kelas rendah SD, kira-kira umur 6 tahun atau 7 tahun - umur 9
tahun atau 10 tahun.
a. Karakteristik umum
1) Waktu reaksinya lambat.
2) Koordinasi otot tidak sempurna.
3) Suka berkelahi.
4) Gemar bergerak, bermain, memanjat.
5) Aktif bersemangat terhadap bunyi-bunyian yang teratur.
b. Karakteristik kecerdasan
1) Kurangnya kemampuan pemusatan perhatian.
2) Kemauan berpikir sangat terbatas.
3) Kegemaran untuk mengulangi macam-macam kegiatan.
c. Karakteristik sosial
1) Hasrat besar terhadap hal-hal yang bersifat drama.
2) Berkhayal dan suka meniru.
3) Gemar akan keadaan alam.
4) Senang akan cerita-cerita.
5) Sifat pemberani.
6) Senang mendapat pujian.
vii
d. Kegiatan gerrak yang dilakukan
1) Menirukan.Anak-anakSDpada tingkat rendah, dalam bermain
senang menirukan sesuatu yang dilihatnya. Gerak-gerak apa
yang dilihat di TV ataupun gerak-gerak yang secara langsung
dilakukan oleh orang lain, teman ataupun binatang.
2) Manipulasi. Anak-anak kelas rendah secara spontan
menampilkan gerak-gerak dari objek yang diamatinya. Tetapi
dari pengamatan objek tersebut anak menampilkan gerak yang
disukainya.
2. Masa kelas tinggi SD, kira-kira umur 9 tahun atau 10 tahun - umur 12
tahun atau 13 tahun. Sedangkan karakteristik anak SD pada tingkat
tinggi memiliki sedikit persamaan dengan kelas rendah. Karakteristik
kelas tinggi yang dimaksud antara lain:
a. Karakteristik umum
1) Waktu reaksinya cepat.
2) Koordinasi otot sempurna.
3) Gemar bergerak dan bermain.
b. Karakteristi kecerdasan
1) Mempunyai kemampuan pemusatan perhatian.
2) Kemampuan berpikir lebih banyak
c. Karakterisitk sosial
1) Tidak suka pada hal-hal yang bersifat drama.
2) Gemar pada lingkungan sosial.
3) Senang pada cerita-cerita lingkungan sosial.
4) Sifat pemberani tetapi masih menggunakan logika.
d. Kegiatan gerak yang dilakukan
1) Anak memiliki kemamouan dalam menampilkan suatu kegiatan
yang lebih tinggi. Jadi mempunyai kemampuan untuk
mengekspresikan dari kegiatan yang dilakukan.
2) Artikulasi.
viii
Ketika anak-anak melewati kelas-kelas sekolah dasar,
perkembangan fisik mereka mengalami perlambatan kalau dibandingkan
dengan masa anak-anak lebih awal. Anak-anak berubah relatif sedikit
dalam ukuran tubuh selama masa-masa sekolah dasar. Untuk
menggambarkan anak khas pada masa-masa sekolah dasar, kita harus
menggambarkan seorang anak dalam kondisi fisik yang baik. Anak
perempuan sedikit lebih pendek dan lebih ringan daripada anak laki-laki
hingga sekitar usia 9 tahun, ketika tinggi dan bobot badan kirakira sama
untuk laki-laki dan perempuan. Perkembangan otot dikalahkan
perkembangan tulang dan kerangka. Hal ini dapat menyebabkan penyakit
yang umumnya dikenal sebagai growing pain (penyakit kaki anak-anak
yang sedang mengalami pertumbuhan). Juga, otototot yang sedang tumbuh
membutuhkan banyak olahraga, dan kebutuhan ini mungkin saja
mempunyai andil bagi ketidakmampuan anak sekolah dasar berdiam
dengan tenang dalam waktu lama. Pada saat anak-anak memasuki sekolah
dasar, mereka telah mengembangkan banyak kemampuan motorik dasar
yang mereka butuhkan untuk keseimbangan, berlari, melompat, dan
melempar. Selama bagian terakhir kelas empat, banyak anak perempuan
memulai dorongan pertumbuhan utama yang akan berhenti hingga masa
puber. Dorongan ini mulai dengan pertumbuhan pesat lengan dan kaki.
Pada saat ini tidak ada perubahan yang menyertainya dalam ukuran bagian
badan. Hasilnya ialah penampilan yang kurus atau yang seluruhnya terdiri
atas lengan dan kaki. Karena pertumbuhan tulang ini terjadi sebelum
perkembangan otot dan tulang rawan terkait, anak-anak pada tahap
pertumbuhan ini untuk sementara kehilangan beberapa koordinasi dan
kekuatan tubuh.
ix
praremaja dan permulaan awal remaja diukur oleh ejakulasi pertama, yang
terjadi antara usia 13 dan 16 tahun.
Periode usia antara 6-12 tahun merupakan masa peralihan dari pra-
sekolah ke masa Sekolah Dasar (SD). Masa ini juga dikenal dengan masa
peralihan dari kanak-kanak awal ke masa kanak-kanak akhir sampai
menjelang masa pra-pubertas. Pada umumnya setelah mencapai usia 6
tahun perkembangan jasmani dan rohani anak telah semakin sempurna.
x
menentang terhadap orang lain ketika ada hal-hal yang kurang sesuai
dengan kehendaknya.
َاَخ َذ َر ُّبَك ِم ْۢن َبِنْٓي ٰا َد َم ِم ْن ُظُهْو ِرِهْم ُذ ِّر َّيَتُهْم َو َاْش َهَد ُهْم َع ٰٓلى َاْنُفِس ِهْۚم َاَلْس ُت ِبَر ِّبُك ْۗم َقاُلْو ا َو ِاْذ
١٧٢ َش ِهْدَنۛا َاْن َتُقْو ُلْو ا َيْو َم اْلِقٰي َم ِة ِاَّنا ُكَّنا َع ْن ٰهَذ ا ٰغ ِفِلْيَۙن َبٰل ۛى
xi
ciptaan-Nya, sehingga dengan adanya bukti itu, secara fitrah akal dan hati
nurani mereka mengetahui dan mengakui ke MahaEsaan Tuhan. Karena
begitu banyak dan jelasnya bukti-bukti ke Esaan Tuhan di alam raya ini, se
akan-akan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka seraya
berfirman, “Bukankah Aku ini Tuhan Pemelihara-mu dan sudah berbuat
baik kepadamu?” Mereka menjawab, “Betul Engkau Tuhan kami, kami
bersaksi bahwa Engkau Maha Esa.” Dengan demikian, pengetahuan
mereka akan bukti-bukti tersebut menjadi suatu bentuk penegasan, dan
dalam waktu yang sama, pengakuan akan ke MahaEsaan Tuhan. Kami
lakukan yang demikian itu agar di hari Kiamat kamu tidak lagi beralasan
dengan mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini,
tidak tahu apa-apa mengenai ke Esaan Tuhan.”
Dalam tafsir di atas terkandung isyarat bahwa orang tua atau pun
pendidik perlu memberikan pendidikan agama Islam kepada peserta didik
agar hal-hal yang diketahui melalui penciptaan alam raya dan segala isi di
dalamnya diakui oleh hati dan akalnya bahwa ada pencipta yang MahaEsa
yang telah menjadikannya yaitu Allah Swt. yang wajib disembah dan
ditaati segala perintah serta dijauhi juga segala larangannya melalui ajaran
agama Islam yang dibawa baginda Nabi Muhammad Saw.. Melalui akal
yang diberikan oleh Allah Swt. inilah, maka seorang pendidik dapat
memasukkan pendidikan agama Islam secara lembut dan kasih sayang,
sehingga mampu merasuk dalam hati melalui pola pikir anak agar tertata
dan terarah secara rapi pada saat mulai dari awal pendidikan berlangsung
sampai selesai sesuai dengan tuntunan syariat Islam, yangmana
manfaatnya nanti akan dirasakan oleh dirinya sendiri, orang lain, maupun
lingkungan sekitarnya. Dan karena pola pikir ini lambat laun dapat
mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, maka dari itu perlu
adanya pengarahan secara perlahan dan terusmenerus kearah yang lebih
baik agar anak tidak mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang melanggar
aturan agama, budaya, maupun negara.
Pola asuh orang tua khususnya pola asuh permisif adalah cara
mengasuh orang tua terhadap anak dengan memberikan kebebasan penuh
xii
pada anak dalam berbuat.12 Pola asuh orang tua permisif ini kurang cocok
dalam membentuk pola pikir anak usia SMP agar menjadi baik, kecuali
dibantu dengan pendidikan agama Islam yang signifikan.
C. Usia SMA
1. Fisik
Perubahan fisik selama masa SMA dibagi menjadi dua tahap
yaitu perubhan eksternal dan perubahan internal:
a. Perubahan Eksternal
1) Tingi Badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tingkat
kematangan pada usia antara 17 dan 18 tahun, rata-rata anak
laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan
xiii
remaja mempengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada
anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih
tinggi pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak
yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit
sehingga pertumbuhannya terlambat.
2) Berat Badan
3) Proposal Tubuh
4) Organ Seks
b. Perubahan Internal
1) Sistem Pencernaan
xiv
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau
berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar,
otot-otot diperut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal
dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah
panjang.
3) Sistem Pernafasan
4) Sistem Endokrin
5) Jaringan Tubuh
xv
Karena siswa pada usia remaja ini masih dalam proses
penyempurnaan penalaran, guru hendaknya tidak berasumsi bahwa mereka
berpikir dengan cara yang sama dengan guru. Untuk itu, guru perlu
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengadakan diskusi secara
baik serta memberikab tugas-tugas penulisan makalah. Dalam hal ini, guru
bermaksud mengamati kecenderungan-kecenderungan remaja untuk
melibatkan diri dalam hal-hal yang tidak tergali. Cara yang baik dalam
mengatasi bentuk-bentuk pemikiran yang belum matang adalah membantu
siswa menyadari bahwa mereka telah melupakan pertimbangan-
pertimbangan tertentu. Namun, bila permasalahan tersebut merupakan
masalah kompleks dengan bobot emosi yang cukup, hal itu bukanlah tugas
yang mudah.
Dengan cara ini, guru dapat mengetahui tentang pola dan tingkat
kemampuan bahasa mereka. Kalimat atau cerita anak tentang isi pelajaran
perlu diperkaya dan diperkaya oleh guru agar mereka mampu menyusun
cerita yang lebih komprehensif tentang isi bacaan yang telah dipelajarinya
dengan menggunakan pola bahasa mereka sendiri.
xvi
petunjuk bagi perilaku mereka. Bagi remaja, moral merupakan suatu
kebutuhan untuk menumbuhkan identitas dirinya menuju kepribadian yang
matang dan menghindari diri dari konflik yang sering terjadi. Nilai agama
juga perlu mendapat perhatian, karena agama juga mengajarkan perilaku
yang baik dan buruk.
1. Mengembangkan komunikasi
BAB III
PENUTUP
xvii
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
xviii
Sabani, F. (2019). Perkembangan Anak - Anak Selama Masa Sekolah Dasar (6 - 7
Tahun). Didakta: Jurnal Kependidikan, 8(2), 89–100.
xix