Makalah Sistem Pencernaan
Makalah Sistem Pencernaan
Makalah Sistem Pencernaan
”SISTEM PENCERNAAN”
Dosen Mata Kuliah Kkpmt II
Disusun oleh :
1761336322125
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah
dan inayah-Nya sehingga kelompok saya dapat menyusun makalah pada mata kuliah
Klasifikasi, Kodefikasi Penyakit dan Masalah Terkait Sistem Muskuloskeletal,
Kardiologi, dan Respirasi (KKPMT) dengan judul “tentang sistem pencernaan” ini
dengan baik serta tepat waktu tanpa adanya halangan sedikitpun.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Penilaian awal semester yang diampu oleh
IbuNovitasari, S. ST, RMIK. dan telah terselesaikan dengan maksimal karena penulis
mendapatkan bantuan dari beberapa sumber sehingga dapat memperlancar proses
pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan mukalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya halwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasaya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
I
DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...............................................................................................................2
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................2
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................2
1.3 TUJUAN...................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................................................................3
2.1 Definisi Sistem Pencernaan.......................................................................................3
2..2 Anatomi saluran pencernaan ....................................................................................3
2..2.1 Mulut.....................................................................................................................3
2..2.2 Kerongkongan....................................................................................................6
2.2.3Lambung..............................................................................................................7
2.2.4 Pankreas..............................................................................................................8
2..2.5 Usus Halus.........................................................................................................9
2.2.6 Usus Besar ........................................................................................................10
2.2.7 Rektum..............................................................................................................11
2.2.8 Anus..................................................................................................................11
2.3 Nama Organ Pada Sisitem Pencernaan....................................................................12
2.4 fisiologi sistem pencernaan......................................................................................13
2.5 Macam – Macam Penyakit.......................................................................................13
BAB III..............................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................15
3.2 Daftar Pustaka.........................................................................................................15
II
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 LATAR BELAKANG
Sistem pencernaan merupakan satu-satunya sistem esensial dalam tubuh manusia yang
bekerja untuk mereduksi makanan menjadi zat-zat yang dapat diserap oleh tubuh.
Makanan yang sudah ditentukan akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk
tumbuh dan berkembang. Karena itu, memahami sistem pencernaan sangat penting untuk
meningkatkan kesehatan dan keselamatan manusia.
Saat ini, masalah kesehatan yang berhubungan dengan sistem pencernaan menjadi
semakin umum. Salah satu penyebab utama masalah tersebut adalah kebiasaan makan
yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kalori, serta terlalu
sedikit melakukan aktivitas fisik. Penyakit maag, infeksi usus, kanker usus besar, dan
gangguan pencernaan lainnya adalah beberapa masalah kesehatan yang sering
mempengaruhi sistem pencernaan.
Untuk alasan ini, penjelasan yang lebih menyeluruh tentang sistem pencernaan akan
diberikan dalam makalah saat ini, yang mencakup segala hal mulai dari definisi, anatomi,
organ demi organ, fisika, dan bahkan jenis penyakit tertentu yang sering memengaruhi
sistem. Diharapkan dengan memahami informasi yang terkandung dalam bab ini,
pembaca akan lebih memahami pentingnya memperhatikan kesehatan sistem pencernaan
dan cara mengatasi berbagai masalah kesehatan terkait.
1. 2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu sistem pencernaan?
2. Bagaimana anatomi sistem pencernaan manusia?
3. Apa saja organ-organ yang terlibat dalam sistem pencernaan dan fungsi masing-
masing organ?
4. Apa saja macam-macam penyakit yang sering terjadi pada sistem pencernaan
manusia dan faktor penyebabnya?
1. 3 TUJUAN
1. Menjelaskan secara lengkap mengenai definisi dan fungsi dari sistem pencernaan
manusia.
2. Menjelaskan secara rinci tentang anatomi dari sistem pencernaan manusia dan
bagaimana setiap organ terlibat dalam proses pencernaan makanan.
3. Menjelaskan fungsi masing-masing organ dalam sistem pencernaan serta peran
mereka dalam menjaga kesehatan tubuh.
2
4. Menjelaskan secara detail bagaimana proses pencernaan makanan terjadi dalam
tubuh, mulai dari mulut hingga anus.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem pencernaan manusia, atau sistem gastrointestinal, terdiri dari organ dalam saluran
pencernaan dan organ pencernaan pelengkap.
Saluran pencernaan adalah saluran yang memanjang dari mulut hingga ke anus. Saluran
gastrointestinal ini berfungsi memecah dan menyerap zat gigi makanan untuk dikirimkan
melalui peredaran darah.
2.2.1 Mulut
Proses pencernaan dimulai di dalam mulut, tempat terjadinya pencernaan mekanik dan
kimiawi. Makanan yang bercampur dengan air liur akan dipecah menjadi potongan yang
lebih kecil oleh gigi,sehingga menjadi lunak dan mudah di telan.Lidah pun berperan
dalam mencampur makanan dengan air liur, mengarahkan makanan di dalam mulut agar
tergigit secara merata oleh gigi,dan kemudian mendorongnya ke dalam kerongkongan
untuk ditelan.
3
a. Fungsi Mulut
- Ingestion, makanan yang berupa padatan atau cairan dimasukkan ke dalam
tubuh, ke dalam saluran pencernaan melalui pintu pertama dan utama yaitu
mulut atau oral cavity
- Taste, sebagai perasa makanan yang berada pada papila lidah.
- Mastication, pergerakan dari rahang bawah (mandibula) yang dibantu oleh
otot mastikasi menyebabkan gigi dapat menghancurkan makanan menjadi
bagian yang lebih kecil. Lidah dan pipi (cheeks) membantu dalam
menempatkan makanan diantara mulut.
- Digestion, enzim amilase yang ada di dalam ludah memulai pencernaan
karbohidrat (starch).
- Swallowing, lidah dapat membantu membentuk makanan menjadi bolus dan
mendorongnya bolus menuju faring.
- Communication, bibir, pipi, gigi, dan lidah merupakan salah satu organ yang
membantu daam berkomunikasi atau berbicara.
- Protection, Mucin dan air yang berada di dalam ludah memberikan lubrikasi,
dan ensim lysozyme dalam membunuh mikroorganisme yang tidak baik bagi
tubuh
b. Bagian bagian mulut
Bibir atau labia, merupakan strukutur yang banyak terbentuk dari muskular
oleh orbiculari oris. Lapisan terluar bibir ditutupi oleh kulit. Sedangkan pipi
terbentuk di dinding bagian lateral di oral cavity. Bagian dari pipi adalah
4
termasuk otot buccinator, yang meratakan pipi terhadap gigi, dan buccal fat
pad yang berada mengelilingi sisi wajah. . Bagian ini dapat membantu
menggerakkan makanan di dalam mulut dan menahannya di dalam mulut
selama makanan dihancurkan menjadi bagian-bagian kecil.
Langit langit mulut
Palate atau langit-langit mulut memiliki dua bagian yang terdiri dari bagian
anterior yang bertulang (hard palate) dan bagian posterior yang tak
bertulang (soft palate), yang terdiri dari otot dan jaringan (connective
tissue). Fungsi dari langit-langit mulut (palate) sangatlah penting dalam
proses menelan dan mencegah makanan masuk ke dalam nasal cavity.
Sedangkan palatin tonsil terletak di dinding lateral dari fauces
Lidah
Lidah terletah ditenga mulut yang dipenuhi dengan otot skeletal yang
ditutupi dengan mukosa membran. Lidah berfungsi menggerakkan makanan
di dalam mulut, membantu dalam mendorong makanan ke dalam esofagus
(menelan), sebagai peran utama artikulasi dalam berbicara dan
berkomunikasi, sebagai perasa. Dalam proses menggerakkan makanan di
dalam mulut, lidah bekerja bersama dengan bibir dan gusi, sehingga mampu
menahan makanan di dalam mulut selama pengunyahan atau mastikasi.
Gigi
Secara normal, orang dewasa memiliki jumlah total gigi adalah 32 gigi
secara kelesuruhan. Tiap gigi memiliki crown (di atas gusi), neck dan root
(di bawah gusi). Dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagaian rahang atas
(maxillary) dan bagian rahang bawah (mandibular). Selain pembagian gigi
yaitu terdiri dari bagian atas sebelah kanan dan kiri dan bagian bawah
sebelah atas dan bawah. Tiap empat kuadran memiliki gigi seri, gigi taring,
premolars, molars, dan wisdom teeth. Fungsinya hampir sama dengan lidah,
berperan dalam proses mastikasi dan berbicara.
Kelenjar saliva
Kelenjar saliva ini diproduksi secara terus menerus oleh tubuh. Aliran saliva
(ludah) ini berasal dari kelenjar saliva dan tersebar di mulut melalui
pembuluh (duct). Sebagian besar saliva diproduksi oleh kelnjar saliva yaitu,
[1] Kelenjar parotid (bagian terbesar, saliva banyak terdiri atas amilase,
5
berada di dekat telinga), [2] Kelenjar submandibular (memprodukasi saliva
yang kental (sulit untuk mengalir) dan berada di dekat mulut (floor)), [3]
Kelenjar sublingual (berukuran paling kecil, mensekresi mukus dan berada
di bawah mulut).
Fungsi kelenjar saliva adalah membersihkan gigi dan menghancurkan bahan
kimia yang terkandung dalam makanan sehinggan dapat dirasakan. Kelenjar
saliva ini memiliki enzim yang membantu dalam mencerna makanan dan
mukus. Selain itu, kelenjar saliva juga membantu dalam melubrikasi faring
untuk membantu dalam menelan makanan.
Dalam proses menelan makanan, organ sistem pencernaan manusia yang berperan adalah
kerongkongan (esofagus). di saluran ini terdapat otot berbentuk cincin yang disebut lower
esophagael sphincter. Otot ini berfungsi untuk memastikan makanan atau minuman yang
sudah mencapai lambung tidak kembali naik ke kerongkongan atau mulut.
a. Fungsi Kerongkongan
6
- Propulsion, kontraksi peristaltik menggerakkan bolus dari faring menuju
abdomen. Bagian bawah sfingter esofagus membatasi refluks dari isi abdomen
kembali ke esofagus (Mc Graw Hill, 2004).
- Protection, kelenjar yang berada di dalam mukus membantu dalam lubrikasi
dan melindungi esofagus inerior dari asam (stomach acid).
b. Bagian-bagian kerongkongan
Esofagus merupakan bagian sistem pencernaan yang memanjang dari faring
hingga lambung. Panjangnya sekitar 25 cm dan berada di mediastinum,
anyerior hingga vertebrae, posterior hingga trakea. Esofagus melewati
esophageal hiatus dari diafragma dan berkahir di lambung. Fungsi dari
esofagus adalah membawa makanan dari faring menuju ke lambung.
Mekanisme dari menelan antara lain : [1] makanan tercampur dengan saliva
dan didorong masuk ke dalam faring, [2] refleks involunter menggerakkan
makanan masuk ke dalam esofagus, dan [3] gerakan peristaltik mentransport
makanan ke dalam lambung.
2.2.3 Lambung
Setelah menerima makanan dan minuman,lambung akan mengeluarkan zat asam dan
enzim untuk melanjutkan proses pencernaan. Makanan yang masuk ke lambung ini diolah
menjadi cairan pekat atau berupa pasta, dan selanjutnya akan didorong menuju usus
halus. Selain memecah makanan, lambung juga akan membunuh mikroorganisme yang
mungkin terdapat pada makanan atau minuman.
7
a. Fungsi lambung
Storage, Rugae dapat membantu abdomen untuk meluaskan area perut dan
menahan (menyimpan) makanan hingga dapat dicerna.
Digestion, terjadinya proses pencernaan dimana pencernaan protein dimulai
sebagai hasil dari proses asam hidroklorik dan pepsin. Faktor intrinsik
mencegah pecahnya vitamin B12 oleh asam lambung. Proses pencernaan terdiri
dari fisik dan kimia (protein).
Absorption, kecuali untuk beberapa produk (air, alkohol, aspirin) penyerapan
kecil berada di dalam lambung.
Mixing and propulsion, terjadi gerakan peristaltik dan membentuk cairan putih
seperti susu yang disebut dengan chyme.
- Protection, mukus memberikan lubrikasi dan mencegah pencernaan dari
dinding lambung. Asam lambung dapat membunuh kebanyakan
mikroorganisme.
8
2. Fundus, berada di atas sebelah kiri dari cardia. Berbentuk seperti kubah.
3. Tubuh, berada di bawah fundus, yang merupakan bagian utama dari
lambung.
4. Pylorus, bagian lambung yang berbentuk corong, menghubungkan
lambung dengan duodenum. Bagian yang semakin lebar dari corong,
dinamakan pyloric antrum yang menghubungkan tubuh (bagian lambung
“body”) dengan lambung. Kemudian bagian akhir yang paling dangkal
dinamakan pyloric canal, yang menghubungkan ke duodenum. Sedangkan
otot halus yaitu phyloric sphincter yang berada di ujung saluran dan
berfungsi mengkontrol pengosongan lambung.
2.2.4 Pankreas
Dalam sistem pencernaan manusia, pankreas menghasilkan enzim yang bertugas untuk
memecah nutrisi, seperti enzim lipase,protease,dan amilase. Enzim tersebut akan
dilepaskan oleh pankreas dan ikut bercampur dengan enzim pencernaan dari lambung.
Enzim lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak,protease untuk
mencerna protein menjadi asam amino,sedangkan amilase untuk memecah karbohidrat
menjadi glukosa.
a. Fungsi pankreas
Selain pankreas,kelenjar eksokrin juga terdapat di berbagai bagian tubuh, seperti
kelenjar air liur di mulut,kelenjar keringat di kulit dan kelenjar eksokrin di usus
dan lambung. Sebagai kelenjar eksokrin pankreas berfungsi menghasilkan enzim
pencernaan yang dialirkan ke saluran cerna.
b. Bagian bagian pankreas
Pankreas adalah kelenjar memanjang yang mengeluarkan enzim pencernaan dan
cairan pankreas. Pankreas sendiri menghasilkan getah yang mengandung enzim
berikut:
Amilopsin, yaitu enzim yang mengubah zat tepung menjadi gula yang
lebih sederhana
Steapsin, yaitu enzim yang bias mengubah lemak menjadi asam lemak
atau gliserol
Trypsinogen yang belum aktif kemudian diaktifkan kembali menjadi
tripsin,yaitu enzim yang bisa mengubah protein menjadi pepton menjadi
asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
9
makanan yang sudah menjadi pasta atau kimus (chyme) di dalam lambung akan didorong
ke usus halus, dengan gerakan peristaltic usus. Di usus halus makanan akan dipecah lebih
lanjut dengan bantuan enzim dari pankreas dan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati.
Usus halus terdiri dari atas 3 bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus
kosong) dan ileum (bagian terakhir dari usus halus). Duodenum bertanggung jawab untuk
melanjutkan proses pemecahan makanan. Sedangkan jejunum dan ileum bertanggung
jawab untuk proses penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah.
10
Jejunum : setelah duodenum menyelesaikan pekerjaannya untuk
memecah makanan,lalu makanan tersebut akan berjalan menuju
jejunum.kemudian dinding bagian dalam jejunum akan bekerja
membantu menyerap nutrisi dari makanan tersebut.
Ileum : usus penyerapan atau ileum bekerja membantu penyerapan asam
empedu dan vitamin B12 yang dibutuhkan oleh tubuh. ileum tidak hanya
menyerap nutrisi makanan yang belum diserap pada proses
sebelumnya,ileum turut berperan mengatur katup ileosekal. Ileosekal
merupakan katup pencegah terjadinya refluks dari usus besar ke halus.
2.2.6 Usus besar
Setelah nutrisi diserap oleh tubuh,semua makanan yang diproses dalam sistem
pencernaan manusia akan meninggalkan sisa atau limbah yang disebut tinja (feses). Usus
besar akan mendorong limbah makanan tersebut ke dalam rectum, yaitu perhentian
terakhir pada saluran pencernaan.
Proses pengolahan dan pencernaan makanan hingga menjadi tinja umumnya memerlukan
waktu kurang lebih 30-40 jam. Ketika rektum sudah terisi penuh dan tinja di dalamnya
dikeluarkan melalui anus, anda akan merasakan mulas dan muncul dororngan untuk
buang air besar.
2.2.7 Rektum
11
Merupakan saluran penghubung antara usus besar dengan anus. Dari atas ke bawah
anatomi saluran pencernaan,rektum berada diatas anus. Panjang rektum berkisar mulai
dari 15-20 cm. pangkal rektum berada di ujung kolon sigmoi, yaitu bagian terakhir pada
usus besar yang berbentuk menyerupai huruf S
a. Fungsi rektum
Anus berfungsi mengeluarkan feses, sedangkan rektum menerima feses dari
usus besar dan bias menampungnya sesaat. Rektum juga memeberikan sinyal
kepada anus bahwa ada feses yang harus keluarkan atau harus bertahan
sampai kondisi memungkinkan untuk buang air besar. Saat kotoran atau gas
masuk ke rektum,sensor tubuh pun mengirim ke otak,nantinya otak akan
memutuskan kapan kotoran atau gas bias segera keluar,jika gas atau kotoran
bias keluar sfingter akan mengundur dan rektum berkontraksi.
b. Bagian bagian rektum
Ada tiga bagian utama pada rektum :
Fleksura sakralis : lekukan cekung yang mengikuti tulang ekor dan
tulang sacrum atau tulang berbentuk segitiga di belakang panggul
Fleksura anorektal : bagian cembung yang terbentuk dari otot
puborektalis dan beberapa saat mengontrol pengeluaran anus
Ampula : bagian akhir rektum yang tersambung pada bagian
pangkal anus.
2.2.8 Anus
Merupakan organ yang terletak di bagian akhir dari saluran pencernaan. Anus berbentuk
saluran dengan panjang 3,5-5cm yang tersususn atas otot-otot dasar panggul dan dua
sfingter ( otot yang fungsinya seperti katup). Beberapa bagian anus terbentuk dari
lapisan kulit. Bagian luar dubur dilapisi oleh kulit luar yang menyambung, sementara itu
sebagian lagi tersusun dari usus besar.
a. Fungsi anus
Untuk mengeluarkan feses dari saluran pencernaan. Dalam hal ini fungsi anus pada
lapisan atas berguna untuk mengenali zat buangan yang akan keluar, apakah
berbentuk cai,gas,atau padat. Meski fungsi anus dalam sistem pencernaan
merupakan saluran keluarnya feses, anda bias mengontrol kapan kotoran harus
keluar. Hal ini tak lepas dari peran sfingter yang bias berkomunikasi
dengan otak untuk menentukan kapan feses bisa dikeluarkan
b. Bagian bagian anus
Sfingter anus internal :bagian ini mengelilingi 2/3 bagian atas saluran anus.
Sfingter anus internal tersusun dari penebalan otot polos yang melingkar
pada dinding usus. Gerakan otot pada sfingter anus bekerja di luar kesadaran
anda. Artinya tanpa perlu anda control, sfingter ini sudah melakukan
kerjannya.
Sfingter anus eksternal : otot ini mengelilingi 2/3 bagian bawah anus dan
tumpang tindih dengan sfingter internal. Sfingter eksternal menyatu dengan
otot puborectalis di dasar panggul.
12
2.3 Nama Organ Pada Sistem pencernaan
Berikut ini adalah beberapa organ yang terlibat dalam sistem pencernaan
manusia:
13
dicerna tubuh. Dengan adanya makanan yang masuk ke dalam mulut, dapat
menstimulasi reseptor yang dapat mengaktifkan refleks dimana
menyebabkan otot dari mastikasi relax. Otot tertarik bersamaan dengan
menurunnya mandibula, dan tertariknya otot dapat mengaktifkan refleks
yang menyebabkan kontraksi dari otot mastikasi. Jika mulut sudah tertutup,
makanan akan menstimulasi kembali otot dari mastikasi relax dan tahap
proses mastikasi terjadi kembali.
1. Diare : peningkatan frekuensi BAB lebih dari 3 kali dalam sehari disertai
perubahan konsistensi menjadi lebih cair. Kondisi ini bisa disebabkan oleh
perubahan pola makan, infeksi rotavirus atau bakteri. Diare bisa berlangsung
selama beberapa hari hingga berminggu-minggu. Selain menyebabkan
perubahan frekuensi dan konsistensi BAB, diare juga bias mengakibatkan
penderitanya mengalami kram perut,demam,kembung, dan mual.
2. Tukak lambung : luka pada lapisan lambung dan usus halus bagian atas.
Pengikisan dan luka tersebut umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri
helicobacter pylori atau penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang.
Umumnya tukak lambung menimbulkan nyeri ulu hati, gejala lain yang bias
muncul pada tukak lambung adalah :
14
E-coli
Salmonella
C. botulinum
Shigella dan parasite giardia
5. Radang usus buntu : termasuk jenis penyakit pada sistem pencernaan yang
ditandai dengan peradangan pada apendiks alias usus buntu. Hal ini bias
disebabkan karena usus buntu tersumbat oleh tinja, benda asing, kanker atau
infeksi. Gejala umum dari radang usus buntu meliputi :
Nyeri di dekat area pusar
Mual dan muntah
Demam
Susah kentut
Nyeri saat kencing
6. Ambeien /wasir (hemoroid)
Peradangan dan pembengkakan pada pembuluh darah di sekitar anus. Dalam
dunia medis kondisi ini juga dikenal sebagai hemororid . gejala utamanya
adalah rasa nyeri pada anus dan keluarnya darah saat buang air besar. Salah satu
faktor yang paling sering menyebabkan wasir adalah kebiasaan mengejan terlalu
keras atau lama ketika buang air besar. Masalah ini biasanya dialami oleh
penderita semebelit kronis yang kekurangan asupan serat.
7. Liver : jenis penyakit pencernaan yang menyerang hati dapat disebabkan oleh
infeksi virus, konsumsi alcohol secara berlebihan, hingga faktor genetic. Berikut
bebrapa jenis penyakit liver yang paling umum :
Penyakit akibat virus seperti hepatitis A,B, dan C
Penyakit akibat racun atau konsumsi alcohol dan obat obatan yang
berlebihan, misalnya penyakit perlemakan hati.
Penyakit liver keturunan, seperti hemokromatosis dan penyakit
Wilson.
Kanker hati
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan
adalah serangkaian organ yang berfungsi untuk mencerna makanan dan menyerap
nutrisi untuk mendukung fungsi tubuh yang sehat. Sistem pencernaan terdiri dari
beberapa organ, termasuk mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
hati, dan pankreas. Masing-masing organ memiliki fungsi yang unik dalam
proses pencernaan.
15
Proses pencernaan dimulai dari mulut dan diakhiri pada anus. Pada proses
pencernaan, makanan dipecah menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh.
Nutrisi tersebut kemudian disalurkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Sistem pencernaan juga berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan yang
tidak dapat dicerna melalui proses pembuangan pada anus.
16
3.2 Daftar Pustaka
17