Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Modul Komatsu HD465-7

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 148

BUKU PEDOMAN PENGOPERASIAN DAN

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN HARIAN


KOMATSU HD465-7

PT. CIPTA KRIDATAMA


Operation Training & Development
2020

Rev 00
1. S A F E T Y HD 465 -7

SAFETY
PENGERTIAN UMUM

Dalam hubungannya dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebenarnya Safety adalah :
“Suatu usaha untuk dapat melaksanakan pekerjaan tanpa kecelakaan, memberikan suasana kerja
atau lingkungan yang aman, sehingga dapat dicapai hasil yang menguntungkan dan bebas dari
segala macam bahaya”.

Safety atau Safe mencerminkan keselamatan dan keamanan suatu tempat, tetapi sebenarnya tidak
satu tempat pun aman secara 100%

“ Nothing absolutely free from risk or nothing absolutely safe ”

Beberapa hal yang menunjang diberlakukannya Safety di perusahaan-perusahaan pada umumnya :


I. UNDANG - UNDANG NO. 01 TAHUN 1970
Tenaga Kerja ditempat kerja harus sehat dan selamat
Proses Produksi harus aman dan efisien
Pengusaha menyediakan tempat dan lingkungan kerja yang aman

II. UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 1992


Kesehatan Kerja diwujudkan guna mencapai produktivitas
Kesehatan Kerja meliputi pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit dan menyediakan
syarat kerja
Setiap pekerja harus bekerja dengan sehat dan tidak bahaya

III. KEBIJAKAN MANAJEMEN PERUSAHAAN

PRINSIP KESELAMATAN KERJA

1. Manusia Lingkungan kerja Tidak ada kece-


yang aman lakaan manusia
2. Mesin
Pengawasan Kondisi kerja
terhadap 4 M yang aman A MA N
3. Material
Tindakan kerja
Tidak ada keru-
yang aman
4. Metode gian barang

Jadi Prinsip Keselamatan Kerja mengadakan pengawasan terhadap 4 M, yakni : Manusia,


Mesin, Material dan Metode. Dimana dapat memberikan lingkungan atau suasana kerja yang baik
dan aman.

HUBUNGAN KESELAMATAN KERJA DENGAN PRODUKSI

Keselamatan kerja adalah salah satu bagian dari pada produksi dan bagian-bagian produksi
lainnya adalah jumlah (Kuantitas) dan mutu barang (Kualitas). Jadi :

Produksi = Kuantitas + Kualitas+ Keselamatan Kerja

1-1
1. S A F E T Y HD 465 -7

“ KESELAMATAN ADALAH KUNCI PRODUKSI “

MANFAAT KESELAMATAN KERJA

1. Mengecilkan ongkos pengeluaran perusahaan.


2. Menjamin suatu hasil yang baik.
3. Menjamin pekerjaan.
4. Menguntungkan masyarakat.

TANGGUNG JAWAB

Keselamatan Kerja adalah mutlak menjadi tanggung jawab bersama :


Pimpinan perusahaan
Pengawas lapangan
Karyawan

“ Jadi setiap orang bertanggung jawab terhadap Keselamatan Kerja “.

KECELAKAAN (ACCIDENT)

PENGERTIAN KECELAKAAN
“ Suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diduga, tidak diingini terjadi secara tiba-tiba
dan bersifat merugikan manusia, alat-alat dan material “.

Tidak direncanakan
KECELAKAAN Tidak diingini
Tidak diduga

Disebabkan Tindakan tidak aman


Kondisi tidak aman

Mengakibatkan Produktivitas terhenti


• Cedera pada manusia
• Kerusakan alat/mesin
• Produksi terganggu
• Penderitaan keluarga

5 FAKTOR MATA RANTAI KECELAKAAN


1. Keadaan sosial.
Keadaan sosial dan lingkungan yang bersangkutan sehingga membentuk karakter seseorang
yang menyebabkan tingkah laku melakukan tindakan tidak aman.

2. Sifat buruk seseorang.


Pemarah, gagap, tidak peduli keselamatan kerja.

3. Tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman.


Penampilan pribadi seorang, berkelakar, melepas pelindung mesin.

4. Kecelakaan.
Jatuh, semua kejadian yang menyebabkan luka.

1-2
1. S A F E T Y HD 465 -7

5. Akibat kecelakaan.
Luka-luka, lecet, memar akibat kecelakaan.

ANATOMI DARI KECELAKAAN

1. Hal Yang Membantu/Menyokong Terjadinya Kecelakaan

A. Pengawasan tentang pelaksanaan Keselamatan Kerja


• Instruksi tentang Keselamatan Kerja tidak cukup.
• Peraturan Keselamatan Kerja tidak ditekankan.
• Keselamatan Kerja tidak dianggap bagian dari pekerjaan.
• Kontak-kontak tentang Keselamatan Kerja kurang.
• Bagian-bagian yang berbahaya tidak dikoreksi.
• Alat proteksi diri tidak disediakan.

B. Mental Para Karyawan


• Perhatian tentang Keselamatan Kerja kurang.
• Koordinasi kurang.
• Tidak ada keinginan menghayati Keselamatan Kerja.
• Reaksi lamban.
• Kurang Perhatian.
• Emosional.
• Grogi dan pemarah.

C. Phisik
• Tuli.
• Terlalu lelah.
• Sakit jantung
• Pandangan kurang jelas.
• Phisiknya kurang tepat untuk pekerjaannya.
• Cacat jasmani (salah satu anggota tubuh hilang).

2. Penyebab Langsung Dari Kecelakaan

A. Tindakan Tidak Aman


• Disediakan alat proteksi diri tetapi tidak dipakai
• Menggunakan cara kerja yang berbahaya
• Menggunakan alat yang salah
• Bergerak yang membahayakan
• Bercanda dan bergurau

B. Kondisi Tidak Aman


• Alat proteksi diri tidak tersedia
• Kurang koordinasi
• Tidak ada keinginan menghayati Keselamatan Kerja
• Reaksi yang lamban
• Grogi, emosional dan pemarah

3. Jenis-jenis Kecelakaan
• Jatuh ● Terjepit
• Kepleset ● Kena ledakan
• Meluncur ● Kebakar
• Terbentur

1-3
1. S A F E T Y HD 465 -7

4. Akibat Suatu Kecelakaan


• Cedera ● Pernapasan terganggu
• Luka ringan ● Produksi tertunda
• Luka berat ● Kualitas berkurang
• Retak ● Kerusakan alat
• Terkilir ● Meninggal
• Terbakar

SEBAB SEBAB KECELAKAAN

Orang melakukan tindakan tidak aman atau kesalahan yang mengakibatkan kecelakaan
disebabkan oleh :

• Karena Tidak Tahu : yang bersangkutan tidak mengetahui bagaimana


menjalankan mesin dengan benar dan tidak tahu
bahaya-bahaya sehingga terjadi kecelakaan.
• Karena Tidak Mampu : yang bersangkutan sebenarnya telah mengetahui cara
yang aman akan tetapi karena belum atau kurang terampil,
ia akhirnya melakukan kesalahan.
• Karena Tidak Mau : walaupun yang bersangkutan telah mengetahui dengan
jelas cara kerja atau peraturan dan yang bersangkutan
dapat melaksanakan, tetapi karena tidak punya kemauan
akhirnya melakukan kesalahan yang mengakibatkan
kecelakaan.

Secara garis besar Kecelakaan yang terjadi disebabkan :

1. 88 % Faktor Manusia : Tindakan tidak aman (unsafe action)


2. 10 % Faktor Peralatan : Kondisi tidak aman (unsafe condition)
3. 2 % Faktor Takdir : Diluar kemampuan manusia (God act)

KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN

BIAYA KECELAKAAN

1. Biaya Langsung (Direct Cost)


• Gaji, upah dan kompensasi
• Biaya perawatan pengobatan
• Kerugian kerusakan alat/mesin, material dan perlengkapan lain

2. Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)


• Kehilangan waktu karena pekerjaan terhenti
• Menolong karyawan yang mendapat kecelakaan
• Mempersoalkan apa yang baru saja terjadi

1-4
1. S A F E T Y HD 465 -7

BIAYA KECELAKAAN
BERBENTUK GUNUNG ES

Biaya Kecelakaan
Rp. 1 Juta
• Perawatan Dokter
• Biaya Kompensasi

• Kerusakan bangunan, perkakas & alat Biaya Kerusakan/


• Kerusakan hasil produksi & material Kerugian Harta Benda
• Gangguan keterlambatan produksi
• Biaya pemenuhan aturan Rp. 5 Juta
• Biaya peralatan untuk keadaan darurat s/d
• Biaya sewa peralatan
• Waktu untuk penyelidikan Rp.50 Juta

• Gaji selama tidak bekerja Biaya lain-lain


• Biaya penggantian/pelatihan
• Biaya lembur (overtime) Rp. 1 Juta
• Penurunan hasil kerja bagi yang celaka s/d
sewaktu mulai bekerja
Rp. 3 Juta

PERATURAN KESELAMATAN

Unit Haulpak akan berbahaya bagi manusia dan peralatan lain, keadaan tersebut dapat timbul
jika Unit ;

• Digunakan tujuan yang lain dari yang telah ditentukan.


• Dioperasikan oleh tenaga yang tidak terlatih
• Diubah atau dimodifikasi dengan cara yang salah.
• Tidak mematuhi aturan - aturan keselamatan.

Oleh karena itu sangatlah penting untuk membaca dan mentaati peraturan keselamatan ini oleh
setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan pengoperasian , perawatan dan perbaikan Unit. Hal
ini harus ditegaskan dengan tanda tangan jika dirasa perlu.

Peraturan keselamatan berikut ini dapat dipakai karena :


• Peraturan tersebut dapat digunakan untuk mencegah kecelakaan.
• Peraturan tersebut secara umum dinyatakan aman dan dapat digunakan dijalan umum.
• Sesuai dengan peraturan khusus di negara setempat.

1-5
1. S A F E T Y HD 465 -7

Penggunaan yang diharapkan.


Seharusnya unit ini hanya digunakan untuk melakukan pemindahan tanah dari jarak sedang
hingga jarak jauh dengan cara dimuati oleh alat pemuat .

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa setiap penggunaan unit dengan tugas yang
berlebihan harus dipertimbangkan sebagai pemakaian yang tidak diharapkan dan dapat
menyebabkab kerusakan pada unit dan dapat menyebabkan jiwa manusia.

Siapa yang berhak untuk mengoperasikan Unit.


Hanya personel yang terlatih dan telah memperoleh hak dengan umur lebih dari 18 tahun yang
diizinkan untuk mengendarai dan mengoperasikan Unit. Pertanggung jawaban untuk
pengoperasian unit harus dengan jelas ditentukan.

Tugas perawatan dan pekerjaan perbaikan harus membutuhkan pengetahuan yang khusus,oleh
karena itu hanya dilaksanakan oleh tenaga yang terlatih.

Memodifikasi dan mengubah Unit.


Dilarang mengubah atau memodifikasi unit tanpa izin karena alasan keselamatan.
Bagian - bagian ( parts ) dan accessories unit yang asli secara khusus dirancang untuk unit
tersebut . Kami tegaskan bahwa beberapa part dan accessories tidak diantarkan sebelum melalui
tahab pengujian . Pemasangan dan pemakaian secara aktif atau pasif. Pabrik tidak bertanggung
jawab atas kerusakan yang ditimbulkan jika menggunakan part atau accessories yang tidak
asli.Catatan keselamatan pada petunjuk pengoperasian dan keselamatan.

Label Peringatan ( Safety Decals ) pada unit


Jangan merusak safety Decals ,jaga agar tetap dapt terbaca dan dapat dipahami maksudnya.

Menghidupkan Engine.
Sebelum menghidupkan Engine.
Yakinkan anda sudah mahir dengan element control,prinsip kerja Unit dan tempat dimana anda
akan bekerja.
Gunakan perlengkapan pengaman anda ( topi pengeaman,sepatu boot pengaman ) .
Yakinkan tidak ada orang disisi samping atau dibawah Unit sebelum Engine hidup.
Gunakan tangga dan pegangan tangan untuk naik ke atas Unit.

Periksalah sebelum menghidupkan Engine :


• Apakah ada ketidak normalan .
• Apakah semua peralatan pengaman telah terpasang secara benar pada tempatnya.
• Apakah kemudi rem ,elemen kontrol,dan buzzer peringatan telah bekerja dengan benar.
• Apakah unit telah bersih dari grease,oli, bahan bakar, koran.
• Apakah tempat duduk operator telah diatur dengan benar.
• Apakah jendela kabin telah bersih dan wiper kaca depan dalam kondisi yang baik.

Jangan menjalankan Unit jika ada kerusakan pada kontrol lampu, instrument panel atau kontrol -
kontrol yang lain.Jangan menggunakan obyek yang anda tidak kenal,atau jika anda melakukannya
maka amankanlah dari unit.

Men - start Unit


Menghidupkan dan mengoperasikan Unit hanya dapat dilakukan ditempat duduk operator.
Atur semua tuas kontrol pada “posisi netral “ sebelum menghidupkan Unit.
Periksa semua Instrument setelah Engine dihidupkan.

1-6
1. S A F E T Y HD 465 -7

Mengemudikan / menjalankan Unit.


Periksa apakanah ada orang atau rintangan didaerah berbahaya sebelum menghidupkan engie
atau melanjutkan pekerjaan,terutama saat unit berjalan mundur.
Berikan tanda bahaya jika diperlukan,segera hentikan pekerjaan jika ada orang yang berdiri
didaerah bahaya walaupun orang tersaebut terlah diperingatkan.

Mengemudikan Unit.
Jika unitbersentuhan dengan sumber listrik tegangan tinggi maka :
• Jangan meninggalkan tempat duduk operator
• Peringatkan kepada yang lain untuk tidak mendekati unit atau menyentuh.
• Jika keadaan memungkinkan pindahkan unit dari daerah / zona bahaya.
• Putuskan sumber listrik tegangan tinggi tersebut.

Mengemudikan unit didaerah tanjakan dan lekukan.


Jangan mengendarai unit didaerah tanjakan , jika melebihi kemampuan maksimal unit tersebut.
Kendarailah dengan hati - hati didaerah lekukan dan selalu bergerak lurus saat naik dan turun,
jangan bergerak diagonal ( miring ).
Ganti kecepatan yang lebih lambat dari yang sebelumnya.
Keadaan basah dan tanah longgar ( licin ) mengurangi pelekatan tanah ( cengkeraman roda )
dengan unit pada daerah tanjakan dan lekukan sehingga resiko terjadinya kecelaka sangat tinggi.

Memarkir Unit
Parkirlah unit ditanah yang datar , kuat dan aman.

Sebelum meninggalkan unit hendaknya :


• Pindahkan tuas maju / mundur posisikan netral.
• Gunakan rem parkir
• Matikan engine dan putar kunci kontak kearah Off ( mati ) .

Jangan meloncat dari atas unit pada saat turun,tetapi gunakan tangga jalan masuk dan
pegangan tangan.

Memarkir di daerah tanjakan dan lekukan.


Amankan ( ganjal ) roda ban dan roda drum dengan pengganjal logam yang sesuai.

Mengisi bahan bakar.


Mengisi bahan bakar dilakukan saat engine sudah dimatikan.
Jangan mengisi bahan bakar diruangan tertutup.

Pekerjaan Perawatan.
Pekerjaan Perawatan harus dilakukan oleh orang yang terampil dan telah diberi hak (Autorized
Personnel). Personal yang belum mendapat hak tidak boleh menangani Unit.
Jangan melakukan perawatan saat engine hidup atau sedang berjalan.

Saat bekerja pada saluran Hidrolik


Turunkan tekanan pada bagian hidrolik sebelum melanjutkan pekerjaan. Oli Hidrolik yang keluar
dengan tekanan tinggi dapat menembus kulit dan menyebabkan luka yang serius.

1-7
1. S A F E T Y HD 465 -7

Mengganti saluran ( Hose ) Hidrolik.


Hose hidrolik harus diperiksa secara seksama dan teratur pada tenggang waktu tertentu.
Hose hidrolik harus segera diganti jika ditemukan :
• Kerusakan pada permukaan luar hose hidrolik ( seperti terluka,terpotong, atau retak ).
• Kerapuan pada permukaan luar saluran hidrolik ( arah retakan pada bahan hose ).
• Perubahan bentuk pada saat menambah atau mengurangi tekanan pada hose
hidrolik,perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang tidak sesuai dengan bentuk
normal hose hidtolik.
• Perubahan bentuk pada lekukan , misalnya kusut, terpisah secara berlapis, atau bentuk
melepuh.
• Ada kebocoran.
• Tidak memenuhi syarat pemasangan.
• Terpisahnya hose hidrolik dari penjepit fitting.
• Karat pada penjepit fitting berakibat menurunkan fungsi dan kekuatannya.
• Kerusakan dan perubahan bentuk pada penjepit fitting yang berakibat menurunkan
fungsi dan kekuatan pada sambungan hose atau pada hose itu sendiri.

Bekerja pada Engine


Pengosongan oli engine dilakukan pada temperatur pengoperasian. Hati - hati karena dapat
menimbulkan luka bakar !
Bersihkan sisa oli yang tercecer, tampunglah oli engine dan buang ditempat yang tidak
membahayakan lingkungan.

Bekerja pada sistem kelistrikan


Putuskan dengan baterai dan lindungi dengan isolasi sebelum memulai bekerja pada sistem
kelistrikan.

Bekerja pada Baterai


Pada saat sedang bekerja pada baterai hindarkan nyala api dan jangan merokok.

Jangan menyentuh asam baterai,luka akbat asam baterai segara dibasuh air bersih dan
konsultasi dengan dokter. Jamgan meletakan leralatan keraja ( tools ) diatas baterai.
Pindahkan semua steker ( plug ) dari baterai,pada saat recharging ( pengisian strumm ) agar
terhindar dari kumpulan gas yang mudah meledak.

Pembersihan .
Jangan membersihkan unit saat engine sedang hidup
Jangan menggunakan petrol atau bahan yang lain yang mudah terbakar atau untuk tujuan
pembersihan.

Jangan biarkan bagian - bagian elektrik dan bahan - bahan isolasi menjadi sasaran semprotan
langsung,lindungi peralatan tersebut sebelumnya, jika menggunakan peralatan pembersih yang
bertekanan tinggi.

Setelah selesai mengerjakan perawatan.Pasang kembali semua alat - alat pelindung segera
setelah semua pekerjaan perawatan diselesaikan.

1-8
1. S A F E T Y HD 465 -7

EMERGENCY RESPONSE/TINDAKAN DARURAT

BILA TERJADI KEBAKARAN SAAT DIBAWAH UNIT ( MELAKUKAN PERAWATAN )

1. Jangan PANIK, TENANGKAN DIRI DAN PIKIRKAN kebakaran apa.


2. Ambil pemadam kebakaran ( APAR )
3. Cabut pin pengunci pemadam
4. Semprotkan pada permukaan api.
5. Jika api tidak padam, gunakan pemadam kebakaran sentral, cabut pin pengunci
6. Menjauh dari unit, setelah mengaktifkan switch pemadam kebakaran.
7. Jika api menjadi besar ( belum padam ), mintalah bantuan orang lain. Atau
8. Laporkan kepada pengawas atau emergancy call.

BILA TERJADI KEBAKARAN SAAT MENGOPERASIKAN TRUCK

1. Jangan PANIK, TENANGKAN DIRI DAN PIKIRKAN kebakaran apa.


2. Hentikan truck dengan rem service.
3. Netralkan Selector switch
4. Pasang rem parkir
5. Cabut pin pungunci pemadam kebakaran automatis yang ada di dalam kabin,
6. Keluarlah dari kabin dan turun ke tanah, setelah mengaktifkan switch pemadam kebakaran.
7. Jika api menjadi besar ( belum padam ), mintalah bantuan orang lain. Atau
8. Laporkan kepada pengawas atau emergancy call.

BILA STEERING TIBA-TIBA TIDAK BERFUNGSI DENGAN BAIK

1. Jangan PANIK
2. Kurangi kecepatan dengan retarder brake.
3. Arahkan truck pada tempat yang aman dengan sisa-sisa tenaga steering ke pinggir jalan dan
dengan service brake hentikan truck tersebut. Jika steering susah untuk digerakkan dan tidak
memungkinkan untuk mengarahkan truck, gunakan service brake untuk menghentikan
dengan segera.
4. Netralkan selector switch.
5. Pasang rem parkir
6. Matikan engine
7. Ganjalah roda dengan wheel chock.
8. Laporkan pada pengawas.

BILA BRAKE TIBA-TIBA TIDAK BERFUNGSI DENGAN BAIK

Jika retarder tidak berfungsi :

1. Kurangi kecepatan truck dengan service brake.


2. Arahkan truck ke tempat yang aman.
3. Hentikan truck dengan service brake.
4. Netralkan lever transmission.
5. Pasang rem parkir.
6. Matikan engine
7. Ganjal roda dengan wheel chock
8. Lakukan pengecekan keliling.

1-9
1. S A F E T Y HD 465 -7

9. Laporkan pada pengawas.

Jika service brake pedal tidak berfungsi :

1. Kurangi kecepatan truck dengan retarder brake.


2. Arahkan truck ke tempat yang aman.
3. Hentikan truck dengan Emergency brake
4. Netralkan lever transmission
5. Pasang rem parkir.
6. Matikan engine
7. Ganjal roda dengan wheel chock
8. Lakukan check keliling.
9. Laporkan pada pengawas.

BILA ENGINE TIBA-TIBA MATI SAAT SEDANG OPERASI :

1. Jangan PANIK
2. Kurangi kecepatan dengan SERVICE BRAKE.
3. Arahkan truck pada tempat yang aman ( pinggir jalan ) Netralkan lever transmission.
4. Pasang rem parkir
5. Matikan kunci kontak
6. Ganjalah roda dengan wheel chock.
7. Check keliling
8. Laporkan pada pengawas.

BILA TRUCK HARUS DIPARKIR PADA TEMPAT YANG MIRING ( MENANJAK /


MENURUN )

1. Pasang rem parkir ( untuk membantu mengunci saat engine hidup dapat digunakan brake lock,
walaupun saat engine mati , brake lock tidak akan berfungsi ).
2. Matikan engine
3. Ganjal roda dengan wheel chock.
4. Berikan tanda isyarat bahaya.

BILA LAMPU PANEL PERINGATAN MENYALA SAAT HAULING/ TRAVELLING

1. Lakukan prosedur sesuai dengan fungsi dari panel tersebut.


Baca pada modul Instrument panel untuk keterangan detail dari kasus per kasus pada
instrument panel.

1 - 10
2. PRODUCT KNOWLEDGE HD 465 -7

1. TINJAUAN UMUM
1. TINJAUAN UMUM UNIT
Arah yang ditandai dalam bagian ini, menunjuk pada arah yang ditunjukkan tanda panah pada
diagram dibawah ini.

3 8

7
4 6
5

1. Dump Body 5. Head Lamp


2. Canopy Spill Guard 6. Front Wheel
3. Turn Signal Lamp 7. Oil Steering & hoist Tank
4. Radiator 8. Real Wheel

Arti code unit HD 465 –7


HD = Heavy Dump Truck Komatsu
46 = Max Load 55 Ton
5 = Torque Conventer
-7 = Generasi ke-7

2-1
2. PRODUCT KNOWLEDGE HD 465 -7

2. TINJAUAN UMUM POWER TRAIN

1. Egine 9. Rear drive shaft


2. Output shaft 10. Differential gear
3. Front drive shaft 11. Drive shaft
4. Brake cooling pump 12. Brake
5. Torque converter transmission charge pump 13. Tire
dan brake cooling brake control pump 14. Final drive
6. PTO 15. Parking brake
7. Torque converter PTO 16. Steering hoist dan
8. Transmission hoist control pump

2-2
2. PRODUCT KNOWLEDGE HD 465 -7

3. TINJAUAN UMUM ALAT KENDALI DAN GAUGE-GAUGE

1. Dump lever 8. Parking brake switch


2. Lamp switch, Turn signal lever, 9. Accelerator pedal
Dimmer switch 10. Brake pedal
3. Steering wheel 11. Emergency brake pedal
4. Machine Monitor 12. Safety lock knob
5. Retarder control lever 13. Auto retarder (ARSC)
6. Cigarette lighter set lever
7. Shift lever

2-3
2. PRODUCT KNOWLEDGE HD 465 -7

4. MACHINE MONITOR

1. Machine monitor mode selector switch 2 9. Emergency steering system


2. Machine monitor mode selector switch 1 10. Power mode selector switch
3. Fog lamp switch (jika dilengkapi) 11. AISS LOW switch
4. Yellow rotating lamp switch 12. Front brake cut-off switch
(jika dilengkapi) 13. Auto retarder (ARSC) switch
5. Side lamp switch (jika dilengkapi) 14. ASR switch (jika dilengkapi)
6. Machine monitor bulb check switch 15. ABS switch (jika dilengkapi)
7. Night lighting dimmer switch (jika dilengkapi)
8. Hazard lamp switch

2-4
2. PRODUCT KNOWLEDGE HD 465 -7

2-5
2. PRODUCT KNOWLEDGE HD 465 -7

2-6
2. PRODUCT KNOWLEDGE HD 465 -7

2-7
2. PRODUCT KNOWLEDGE HD 465 -7
1. ENGINE
Engine adalah Suatu Alat yg menghasilkan tenaga melalui suatu
proses tertentu,yaitu proses thermis di rubah menjadi Mekanis /
gerak.
PRINSIP DASAR :
Udara yang terhisap ke dalam ruang bakar dikompresi sehingga
mencapai tekanan dan temperatur yang tinggi. Bahan bakar ( fuel
) diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam ruang bakar. Sehingga
terjadi pembakaran sesaat setelah terjadi pencampuran dengan
udara.

2. TORQUE CONVERTER
Torque Converter adalah suatu komponen power train yang
bekerjanya secara hidrolis. Fungsi utamanya tidak jauh berbeda
dengan main clutch ( Kopling ), sehingga torque converter sering
disebut juga fluid clutch ( Kopling Basah ).
Catatan :
Torqflow system adalah pemindah tenaga dari engine ke power
train dengan perantara zat cair ( dalam hal ini digunakan oil ).
Unit yang memakai sistem ini mempunyai daya dorong ( Tractive force ) yang lebih besar
dibandingkan dengan yang memakai direct drive.
Disamping itu apabila mendapat beban yang berlebihan, engine tidak mati. Masih banyak
keuntungan lain dari torqflow system dibandingkan dengan direct drive, antara lain :
• Dapat meredam getaran dari engine ( torsional vibration ) pada saat akselerasi dan
melindungi engine bila terjadi perubahan beban.
• Daya dorong dan putaran engine diatur secara otomatis sesuai dengan beban .
Perpindahan gigi dari transmisi halus, mudah dan dapat dilakukan dengan cepat tanpa unit
berhenti.

3. TRANSMISI
Transmisi adalah alat yang dapat mengatur arah gerakan mesin
maju atau tingkat kecepatan, disamping itu juga mengatur besar
kecilnya torsi selama operasi

4. DRIVE SHAFT
Fungsi : Mentransfer putaran dan torque dari transmisi ke final
gear

5. TRANSFER GEAR
Fungsi : Gear penghubung dari Propeler shaft ke transmisi

2-8
2. PRODUCT KNOWLEDGE HD 465 -7
6. DIFFERENTIAL ( GARDAN )
Fungsi : Pada dasarnya bevel gear berfungsi untuk merubah
putaran horisontal yang datang dari transmisi ( pinion gear )
dirubah menjadi putaran yang melintang selanjutnya diteruskan ke
shaft dan final drive yang memungkinkan unit bisa bergerak.
Selain itu bevel gear juga berfungsi untuk mereduksi putaran yang
datang dari pinion transmissi.

7. FINAL DRIVE

Fungsi : Untuk mereduksi putaran engine yang tinggi menjadi


lambat dengan menghasilkan torque ( momen puntir ) yang besar
dan selanjutnya tenaga yang besar tersebut digunakan untuk
menggerakkan roda.

SYSTEM PELUMASAN ENGINE

Prinsip Dasar :
Ketika Engine pertama dihidupkan akan memutar pompa oli dan mengisap oli yang ada pada
Oil pan, kemudian oli mengalir ke filter untuk dilakukan penyaringan. Oli dialirkan ke semua
komponen Engine.

FUNGSI PELUMAS
1. Sebagai Pelumas
Lapisan tipis oli yang terbentuk pada permukaan komponen ( Oil Film ) akan mencegah
terjadinya abrasi dengan cara mengurangi gesekan pada komponen yang saling
bersinggungan
2. Sebagai Pendingin
Oli pelumas pada engine akan menyerap panas yang dihasilkan dari gesekan dua benda
yang bersinggungan dan dari proses pembakaran
3. Sebagai pembersih
Bersikulasinya oli akan membersihkan komponen-komponen yang bergesekan dengan cara
menyingkirkan material-material asing seperti serbul logam dan karbon

2-9
2. PRODUCT KNOWLEDGE HD 465 -7
4. Sebagai penyekat
Oli film yang terbentuk diantara celah ring piston, piston dan silinderakan mencegah
terjadinya kebocoran kompresi dan gas buang
5. Sebagai Penahan / Peredam getaran
Oil film yang terbentuk pada permukaan komponen yang mendapatkan beban akan
berfungsi untuk memperbesar area penyaluran beban, sehingga tekanan yang diterima
komponen tersebut akan berkurang
6. Sebagai pengurang keausan dan karat
Oil film yang terbentuk pada permukaaan komponen akan mencegah terjadinya korosi dan
oksidasi, sehingga karat tidak terbentuk.
7. Sebagai Transfer tenaga / Daya
Didalam sistem hydraulik, menggerakan tuas / piston rod cylinder
8. Sebagai pencegah kontaminasi
Membawa partikel kotoran ke alat pemisah / filter.

SYSTEM PENDINGIN ENGINE


Air pendingin mengalir dari water pump (1) menuju
engine oil cooler (2), melewati brake oil cooler (3) dan
transmission dan torque converter oil cooler (4)
menuju kedua sisi engine cylinder block. Air pendingin
mengalir melalui engine block menuju cylinder head.
Dari sini, air mengalir menuju dua buah temperature
regulator dan berdasarkan suhu air, akan mengalir ke
radiator (bila sudah panas) atau melalui bypass tube
(5) bila masih dingin dan menuju pompa kembali untuk
sirkulasi sampai suhunya mencapai suhu kerja engine.

Thermostat terletak pada thermostat housing (6) di bagian atas bypass tube. Ilustrasi bawah
menunjukkan skematik aliran air pendingin.

SYSTEM FUEL ENGINE

DASAR SISTIM BAHAN BAKAR.


2 - 10
2. PRODUCT KNOWLEDGE HD 465 -7
Salah satu alat low power (berkurangnya tenaga) pada saat operasi di karenakan kurangnya
perawatan pada sistim pemasukkan bahan bakar, dari fuel tank sampai ke fuel low return line
di perlukan perawatan
antara lain membuang kotoran dan endapan air yang berada pada tangki solar, periksa dan
buanglah endapan dan kotoran yang terdapat pada tangki solar, water separator dan fuel filter.
Solar dihisap dari tangki melalui primary fuel filter oleh fuel transfer pump. Dari komponen ini
solar mengalir menuju secondary fuel filter. Dari secondary fuel filter base, solar menuju fuel
injector pada cylinder head. Sisa solar yang tidak disemprotkan oleh injector mengalir melalui
fuel pressure regulator dan fuel coller menuju tangki. Electric fuel priming pump digunakan
untuk mengisi filter setelah proses penggantian filter dilakukan.

DASAR SISTEM HYDRAULIC .


Perlengkapan Alat-alat Berat di era tahun 60 kebawah masih digerakan secara manual
(mekanikal) dengan menggunakan kabel atau sling, saat ini pada umumnya semua alat berat
sudah menggunakan tenaga hydraulic system agar perlengkapan alat anda selalu sempurna
dan aman dalam pemakaian, maka permukaan oli dan pipa hydraulic yang bocor atau rusak. di
rawat dan di lakukan pemeriksaan atau dilakukan penggantian dan penambahan bila ada
kerusakkan atau kebocoran.

DASAR SISTEM PEMASUKAN & PEMBUANGAN UDARA ENGINE


BASIC AIR ( UDARA ) SYSTEM
Dalam engine terdapat dua sistim pemasukkan antara solar dan udara yang tidak dapat di
pisahkan, dengan satu rangkaian untuk menghasilkan tenaga, panas yang di robah menjadi
energi gerak.
Untuk perawatan sama seperti pada dasar sistim bahan bakar, antara lain lakukan menstabilkan
temperatur pada engine pada saat selesai melakan pekerjaaan dan lakukan pemeriksaan pada
sistim pemasukkan udara (indikator air filter). Bila indikator menunjukan pada posisi merah
lakukan perawatan
( penyemprotan ) dan lakukan penggantian secara berkala.
Catatan :
Asap hitam atau putih yang keluar pada exhaust stage (knalpot) yang mengakibatkan low
power (kurang tenaga) pada saat alat sedang beroperasi salah satu penyebabnya adalah solar
dan udara yang masuk ke ruang pembakaran tidak sama dalam sistim pembakarannya tidak
sempurna, di kerena kan ada hambatan pada sistim pemasukkan udara dan pemasukkan bahan
bakar. Bila asap putih keluar pada exhaust terlalu banyak, maka udara yang masuk lebih
banyak dari pada bahan bakar, bila sebaliknya asap hitam yang keluar dari exhaust (knalpot),
bahan bakar yang masuk lebih banyak dari pada udara, yang akan mengakibatkan terjadinya
hambatan pada pemasukkan bahan bakar.
Skematik disamping menunjukkan aliran udara
pada air induction dan exhaust system.
Turbocharger digerakkan oleh exhaust gas dari
cylinder yang memasuki turbine pada turbo
charger, kemudian mengalir melalui pipa exhaust
lalu menuju muffler. Udara bersih dari filter
memasuki sisi compressor pada turbocharger.
Udara bertekanan dari turbocharger akan mengalir
melalui ATAAC dan setelah didinginkan oleh
ATAAC, udara mengalir menuju cylinder dan
dicampur dengan solar agar terjadi proses
pembakaran.

Bila piston kuning berada pada daerah merah, maka air filter tersumbat dan perlu dibersihkan.

2 - 11
2. PRODUCT KNOWLEDGE HD 465 -7
Saat melakukan perawatan pada filter element, bersihkan precleaner (2) dan dust valve (3)
menggunakan udara atau air bertekanan atau sabun.
Dust valve MEMBUKA saat engine MATI dan MENUTUP saat engine HIDUP.
Dust valve harus lentur dan menutup saat engine hidup, bila tidak maka precleaner tidak akan
bekerja dengan baik dan usia air filter akan pendek. Pada filter housing terpasang 2 buah filter
element. Element yang besar adalah primary element dan element yang kecil adalah secondary
element. Beberapa petunjuk sehubungan dengan air intake system:
- Primary element dapat dibersihkan sampai 6 kali.
- Jangan membersihkan secondary element. Gantilah bila rusak, jangan
dibersihkan.
- Hambatan pada air filter akan menyebabkan asam hitam dan berkurangnya
tenaga engine.

AIR TO AIR AFTER COLLER ( ATAAC )


Fungsi : Untuk mendinginkan udara yang akan masuk ke ke ruang bakar
Udara yang ditekan dan juga terpanaskan oleh
turbocharger di alirkan melalui Air To Air Aftercooler
(ATAAC) core (panah) yang terpasang di depan
radiator. Udara luar mengalir melalui ATAAC core dan
radiator untuk mendinginkan udara dan air pendingin.
Udara yang bertekanan dan dingin keluar dari
aftercooler menuju intake manifold.

Catatan :
Udara yang keluar dari turbocharger panas. Dengan panasnya udara kerapatan udara pun
tinggi, sehingga berat udara persatuan volume akan berkurang. Untuk mendapat kerapatan
udara yang kecil (udara menjadi padat ) maka udara itu didinginkan oleh After Cooler.

WARNA GAS BUANG.

Gejala Kerusakan Pada Engine.


Seorang awam dengan mudah mengatakan bahwa orang yang kulitnya berubah menjadi
kuning mempunyai penyakit liver (hati). Tetapi seorang bidan dengan kasar menggambarkan
bahwa yang dinyatakan oleh orang awam tersebut belum tentu benar. Bagaimana caranya
dapat mendeteksi gejala kerusakan (trouble) pada engine ? Hal ini dapat dinyatakan oleh
engine noise ( suara ) dan warna gas buang. Saat meneliti warna gas buang yang perlu
diperhatikan adalah latarnya, karena warna gas buang dapat dilihat dengan mudah kalau
LATARNYA AWAN KEPUTIH-PUTIHAN. Jika latar belakangnya langit biru atau pohonan, maka
pertimbangannya bisa keliru.

1. Gas Buang Berwarna Hitam.


Gejala ini menunjukkan ketidak sempurnaan pembakaran. Bahan bakar yang tidak terbakar,
berubah menjadi carbon dan bercampur dengan gas buang, sehingga gas buang menjadi
hitam. Umumnya kehitaman gas buang meningkat sesuai dengan meningkatnya beban engine.

A. Efisiensi Hisapan Udara Rendah.

2 - 12
2. PRODUCT KNOWLEDGE HD 465 -7
Jika jumlah udara yang dihisap kedalam silinder kurang. Ketidak sempurnaan pembakaran akan
terjadi yang menyebabkan gas buang berwarna hitam, tenaga turun, temperatur gas buang
meningkat tinggi. Piston dan silinder head menjadi over heat.
Ada beberapa hal yang menyebabkan efisiensi hisapan udara rendah, adalah :
▪ Ketinggian tempat (Altitude).
▪ Hambatan masuk (Suction Resistance).
▪ Gangguan pada turbocharger

B. Kebocoran Udara.
Jika udara yang masuk kedalam silinder bocor saat dikompresi maka terjadi pembakaran tidak
sempurna. Kebocoran tersebut dapat disebabkan oleh :
▪ Kebocoran karena keausan silinder liner dan piston ring.
▪ Kedudukan intake den exhaust valve tidak rapat.
▪ Valve clearance tidak standar.
▪ Silinder head deformasi den gasket rusak.

C. Penyemprotan Bahan Bakar.


Jika penyemprotan bahan bakar ke dalam silinder tidak baik, maka akan menyebabkan
timbulnya asap hitam.

D. Jumlah Bahan Bakar Yang Disemprotkan.


Jika jumlah bahan baker yang disemprotkan kedalam silinder berlebihan, maka akan terjadi
kekurangan udara. Pembakaran menjadi tidak sempurna dan temperatur gas buang tinggi.

2. Gas Buang Berwarna Kebiru-biruan.


Hal ini menentukan adanya kelebihan oil ikut terbakar. Dalam kondisi normal sejumlah oil ikut
terbakar dengan bahan bakar. Kalau jumlahnya berlebihan, maka gas buang menjadi kebiru-
biruan. Jika oil yang terbakar hanya sebagian dari jumlah oil yang masuk ke ruang bakar, maka
yang sebagian lagi bercampur dengan gas buang dan membasahi saluran exhaust. Jumlah oil
yang berlebihan tersebut disebabkan oleh kebocoran dari :
▪ Valve stem intake dan exhaust.
▪ Turbo charger.
▪ Ring piston dan liner.

3. Gas Buang Berwarna Putih.


Yang menyebabkan gas buang berwarna putih :
▪ Timing injeksi tidak tepat.
▪ Air ikut terbakar.

TURBO CHARGE

2 - 13
2. PRODUCT KNOWLEDGE HD 465 -7
TURBO CHARGE
Turbo charger ini mempunyai dua impeller yaitu turbin dan blower. Turbin impeller diputar oleh
gas buang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pada ujung poros turbin ini dipasangkan
blower impeller dengan ikatan mur, sehingga putaran blower impeller akan sama dengen
putaran turbin impeller. Putaran dari turbo charger ini berkisar antara 50.000 - 150.000 rpm.
Untuk menahan putaran tinggi tersebut poros turbin di support oleh journal bearing dan thrust
bearing. Pada tengah - tengah rumah turbin dilengkapi dengan saluran oli untuk pelumasan
bearing - bearing. Untuk pelumasan ini dipergunakan oil engine. Dan untuk menghindari
kebocoran oli ke sisi hisap maupun sisi turbin dipasang seal ring.
Fungsi :
Untuk menambah Pasokan Udara yang masuk ke ruang bakar, sehinggga diharapkan
pembakaran menjadi sempurna dan akan menambah tenaga

PENYEBAB KERUSAKAN TURBO CHARGE AKIBAT KESALAHAN PENGOPERASIAN

1. Menaikan RPM Engine tiba-tiba, setelah Engine baru di Start.


Mengapa : Oli engine belum mencapai ke sistim pelumasan Turbo charge apabila engine
diberi beban Maximun secara tiba-tiba, maka turbo akan beroperasi dengan kecepatan tinggi
dengan kondisi pelumasan yang kurang, akibatnya bearing bisa macet.

2. Mematikan Engine secara tiba-tiba.


Mengapa :
a. Oli berfungsi untuk melumasi & mendinginkan bearing
b. Pada saat engine beroperasi Maximal, temp gas buang pada sisi Turbin Mencapai 700 ˚C
dan akan dirambatkan panasnya ke bearing 300 ˚C, Turbo masih tetap berputar dengan
gaya inersia salama 20-30 detik, tampa adanya oli pelumasan yang bersikulasi, sisa oli yang
ada pada bearing akan terbakar.

3. Engine Low Idle Terlalu Lama.


Mengapa : Apabila Engine Low Idle Lebih dari 15 menit, maka tekanan gas buang pada sisi
turbin akan lebih rendah dibandingkan didalam turbo, sehingga memungkinkan oli bocor ke
sisi Turbin.

4. Engine High Idle ( RPM Max ) Terlalu Lama.


Mengapa : Apabila Engine High Idle lebih dari 15 menit, maka tekanan di sisi Blower
cenderung tinggi tingkat keracuannya (Negative Pressure) sehingga akan jauh
dibandingkan blow by pressure, sehingga memungkinkan oli bocor ke sisi blower.

5. Pedal Gas di naik turunkan secara berulang.


Mengapa : Karena putaran Turbo tidak sesuai dengan oli yang bersikulasi ke turbo, dan
akan dapat menyebabkan keausan pada Bearing, karena tidak terlumasi dengan sempurna.

2 - 14
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

PENJELASAN KOMPONEN-KOMPONEN
Perhatikan penjelasan-penjelasan pada unit yang sangat diperlukan untuk mengopersikan Unit.
Untuk pengoperasian yang benar dan aman, di wajibkan untuk memahami betul dari methode
pengoperasian dan Instrument panel.

A: Character display D: Meter Display Portion


B: Caution Item E: Central Warning lamp
C: Emergency Stop Item

Catatan
Putar kunci starter ke posisi ON untuk memeiksa systemnya selama 30 detik. sebelum
menghidupkan Engine.
➢ Central warning lamp menyala selama 2 detik dan selanjutnya mati.
➢ Alarm buzzer bunyi selama 2 detik selanjutnya berhenti.
➢ Monitor lampu menyala selama 2 detik dan lalu mati 1 detik.
➢ Shift indicator display menunjukkan 88 selama 2 detik dan lalu mati 1 detik.
➢ Setelah 3 detik pemeriksaan ststem, pengukur mulai berfungsi.
➢ Tulisan KOMATSU SYSTEM CHECK di tampilkan pada display selama 3 detik.
➢ Jika lampu tidak berfungsi, hal ini mungkin terjadi kerusakan atau ada yang terlepas,
mohon hubungi distributor komatsu untuk pemeriksaan.

3-1
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

• Ketika kunci starter di putar keposisi ON , jika shift lever tidak pada posisi netral setelah
system pemeriksaan lengkap, lampu petunjuk posisi shift lever dan lampu central warning
akan menyala dan alarm buzzer akan terus menyala secara terputus-putus. Kejadian ini
jika shift lever di set ke posisi netral, display akan menunjukkkan N, lampu central
warning akan mati dan alarm buzzer berhenti.

Periksa lampu central warning, alarm


buzzer, lampu monitor dan pengukur.
Sebelum menghidupkan engine, putar kunci starter
keposisi ON tekan switch Bulb (1) dan periksa lampu -
lampu jika ada yang tidak berfungsi.

Gauge-gauge tidak akan berfungsi jika ada


kerusakan, segera hubungi PT United Tractors Tbk
anda untuk pemeriksaan.

3-2
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

CHARACTER DISPLAY

1. Service meter 4. Action code display


2. Odo meter 5. Filter, oil replacement time display
3. Reverse travel odometer 6. Payload display (jika dilengkapi)

Dalam keadaan normal, service meter/odometer ditampilkan pada character display.


Jika unit mengalami kegagalan, atau jika terjadi beban yang berlebihan, atau jika diperlukan
pemeriksaan dan perawatan, satu action code ditampilkan untuk menganjurkan tindakan yang
sesuai.

Apabila waktu untuk mengganti filter atau menganti oli telah tercapai, setelah selesai system
bekerja dengan kunci starter diposisi ON, lampu monitor perhatian berkedip atau menyala, dan
pada saat yang bersamaan, filter atau oli yang harus diganti diperlihatkan.

CATATAN
Informasi yang berhubungan dengan kegagalan unit atau maintenance ditampilkan
pada character display apabila kunci starter pada posisi ON, periksa display untuk
menegaskan bahwa display tidak terjadi kegagalan sebelum memulai untuk travel.

3-3
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

SERVICE METER
Angka yang ditunjukkan pada Service Meter (1) ini
adalah Jam Total pengoperasian Unit.
Pada saat Engine hidup, kenaikan angka service
meter ini secara konstan walaupun unit tidak begerak.
Kenaikan Service meter adalah 1 dari setiap satu jam
operasi, tidak terkain dengan putaran Engine.
Bahkan jika kunci starter berada pada posisi OFF,
service meter akan tampil sepanjang bagian ujung
(◊) dari switch selectormode unit monitor 1 sedang
ditekan.

Catatan
Ketika kunci starter berada pada posisi OFF, jika service meter tampil bahkan
walaupun atas (◊) switch selector mode unit monitor 1 sedang tidak ditekan, ada
kemungkinan suatu kegagalan pada unit, jadi mohon hubungi Mechanic untuk
melakukan pemeriksaan.

ODOMETER
Meter ini (2) menandakan jumlah jarak yang telah
ditempuh dalam kilometer. Bahkan apabila kunci
starter berada pada posisi OFF, ketika atas (◊) dari
switch selector mode unit 1 sedang ditekan, ini
menandakan jumlah jarak yang telah ditempuh.

CATATAN
Ketika kunci starter berada pada posisi OFF, jika jumlah jarak tampil bahkan
walaupun atas (◊) switch selector mode unit monitor 1 sedang tidak ditekan, ada
kemungkinan suatu kegagalan pada unit, jadi mohon hubungi Mechanic untuk
melakukan pemeriksaan.

REVERSE TRAVEL ODOMETER


Meter (3) menunjukkan angka total perjalanan Unit
mundur dalam satuan Kilometer.

3-4
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

ACTION CODE DISPLAY

PERHATIAN

Jika pada display menunjukkan Code E03 Hentikan unit dengan segera. Lalu lihat “ACTION
CODE” hubungi PT United Tractors Tbk untuk segera diperbaiki.

Segara lakukan tindakan yang di anjurkan sesuai dengan action code display panel (4) Jika unit
mengalami kerusakan, atau jika terjadi kelebihan beban atau jika diperlukan keluar dari unit
untuk melakukan pemerikasaan dan perbaikan.
Display panel akan memunculkan code action yang lebih penting jika terjadi kerusakan pada
waktu yang bersamaan. Mulai dari E03, E02 dan E01. Jika kerusakan terjadi pada waktu
bersamaan display akan menunjukkan yang lebih penting.
Ketika terjadi action code E03 dan E02 alarm buzzer akan bunyi dan lampu peringatan utama
akan menyala.

E03: Ketika code ini muncul pada display. Hentikan


unit dengan segera periksa code kerusakan dan
segera hubungi PT United Tractors Tbk.

Keterangan:
➢ Display code E03 ditunjukkan pada bagian atas sedangkan bagian bawah menunjukkan
display “check right now” dan “Call” dalam waktu setiap 3 detik.
➢ Nomor telepon sebelah kanan display “CALL”. Jika nomor telepon tidak di
atur/dimasukkan display akan menunjukkan kosong.

E02: Jika display menunjukkan overrun kurangi


putaran engine dan kecepatan unit sambil terus
beroperasi.
Jika display memberitahukan terjadi overheat,
hentikan unit dan biarkan engine berputar tanpa
beban pada kecepatan sedang.
Jika display action code masih juga menunjukkan hal diatas, periksa code kerusakan dan
hubungi PT United Tractors Tbk untuk dilakukan perbaikan.
Catatan :
Display bagian atas menunjukkan E02 dan display bawah menunjukkan kondisi dari unit
terjadi overrun atau overheat.

3-5
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

E01: Jika display menunjukkan Maintenance dan


lampu peringatan menyala, lakukan pemeriksaan dan
perbaikan setelah selesai bekerja atau waktu
pergantian shift kerja.
Jika display menunjukkan “Maintenance” bersamaan
dengan code “E01”, periksa code kerusakan dan
segera hubungi PT United Tractors Tbk untuk
perbaikan.
Catatan:
Display bagian atas menunjukkan E01 dan display bawah menunjukkan “Maintenance” atau
lokasi di mana diperlukan pemeriksaan, pengisian atau penggantian.

FILTER, OIL REPLACEMENT TIME DISPLAY


Setelah system memeriksa secara menyeluruh.
Display (5) selama 30 detik akan menunjukkan
interval pergantian oli dan filter dan waktu bersamaan
Lampu peringatan maintenance akan berkedip atau
menyala.

Catatan:

➢ Deret atas character display memperlihatkan nama dan nomor ID dari jenis yang
memerlukan penggantian. Deret bawah memperlihatkan waktu yang tinggal sampai
penggantian dan jumlah angka dari jenis macam yang telah diganti.
➢ Setelah memberi tampilan untuk 30 detik, display tidak menampilkan lagi sampai kunci
starter diputar lagi keposisi ON.
➢ Jika action code sedang muncul, pesan pada digram diatas tidak ditampilkan pada
character display.
➢ Jika ada dua jenis atau lebih harus dimunculkan, mereka ditampilkan dalam 3 detik
➢ Jika ada lebih dari 10 jenis harus ditampilkan, semua ditampilkan tiap kali.
➢ Display diberikan apabila waktu mencapai 30 jam sebelum jadwal penggantian oli dan filter.
➢ Apabila jadwal penggantian tiba, lampu peringatan maintenance berkedip dan jika jadwal
penggantian lewat lampu akan menyala.

3-6
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

Item waktu pergantian dari filter dan oli.


Replacement Character
Item ID number
interval display
Fuel filter 500 FUEL FILT 03
Engine oil filter 500 ENG FILT 02
Engine oil 500 ENG OIL 01
Transmission oil filter 500 TM FILT 13
Corrosion resistor 1000 COSS RES 06
Torque converter, Transmission and
1000 TM/TM/BKOIL 24
rear brake cooling oil.
Brake oil filter 1000 BK OIL FILT 14
Brake cooling oil filter 1000 BK C FILT 16
Steering, hoist oil filter 1000 HYD FILT 04
Differential case oil 2000 DIFF OIL 11
Final drive oil 2000 FNL OIL 08
Steering, hoist oil 4000 HYD OIL 10

3-7
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

CAUTION ITEMS

1. Lampu peringatan Seat belt 4. Lampu petunjuk Emergency steering


2. Lampu petunjuk Parking brake 5. Lampu peringatan Fuel level
3. Lampu petunjuk Dump body 6. Lampu peringatan Maintenance

1. Lampu peringatan Seat belt


Lampu ini (1) menyala jika selt belt tidak terpasang.
Hal ini sangat berbahaya pada saat jalan, jadi selalu
pasang seat belt anda selama operasi.

3-8
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

2. Lampu petunjuk Parking Brake


Lampu ini (2) menyala ketika parking brake
terpasang.

3. Lampu petunjuk Dump Body


Lampu monitor ini (3) menyala apabila Dump body
keadaan naik atau lever kendali Dump body selain
posisi “FLOAT”

4. Lampu petunjuk Emergency steering


Lampu petunjuk ini (4) menyala apabila Emergency
steering bekerja.
(unit yang dilengkapi dengan Auto emergency
steering)
Jika ada kelainan terjadi dalam sirkuit tekanan oli
steering ketika unit travel, Auto emergency steering
akan bekerja dan lampu menyala.

5. Lampu petunjuk Fuel level


Lampu petunjuk ini (5) akan menyala ketika jumlah
bahan bakar pada tangki kurang dari 140 liter
(37.0 US gal).
Jika meyala periksa jumlah bahan bakar dan lakukan
segera penambahan bahan bakar.

3-9
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

6. LAMPU PERINGATAN MAINTENANCE

Jika unit ada dalam kondisi di bawah ini, lampu ini


(6) akan menyala.
Jika lampu menyala dan menampilkan action code
“01” pada saat yang sama, lakukan pemeriksaan,
penambahan atau penggantian.
Semua yang terdaftar dibawah ini adalah optional :

Tidak cukupnya oli dalam engine oil pan (jika dilengkap)


Tersumbatnya Filter oli engine (jika dilengkapi)
Tidak cukupnya oli dalam tanki steering dan hoist (jika dilengkapi)
Tersumbatnya air cleaner
Tersumbatnya filter oli steering dan hoist (jika dilengkapi)
Tersumbatnya filter oli transmission
Tidak cukupnya jumlah air pendingin
Tersumbatnya filter oli pendingin brake (jika dilengkapi)
Ausnya disc brake (belakang) (jika dilengkapi)
Tidak cukupnya jumlah electrolyte battery (jika dilengkapi)
Tidak cukupnya oli dalam transmission (jika dilengkapi)

KETERANGAN
Sebahan tambahan diatas, jika filter atau waktu penggantian oil dimunculkan pada character
display, lampu akan berkedip atau menyala.

3 - 10
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

EMERGENCY STOP ITEM

1. Lampu peringatan Engine water temperature 7. Lampu peringatan brake oil pressure
2. Lampu peringatan Torque converter (accumulator oil pressure)
oil temperature 8. Lampu peringatan Tilt (jika dilengkapi)
3. Lampu peringatan Retarder oil temperature 9. Lampu peringatan unit monitor
4. Lampu peringatan Battery charger circuit system tambahan
5. Lampu peringatan oil steering 10. Lampu peringatan Engine system
temperature (jika dilengkapi) 11. Lampu peringtan Transmission system
6. Lampu peringatan Engine oil pressure 12. Lampu peringatan Retarder system

1. Lampu peringatan Engine water


temperature
Lampu monitor ini (1) menyala memperingatkan
operator bahwa suhu air pendingin Engine telah naik.
Lampu akan menyala dan pada waktu bersamaan
pada Character display akan mulcul “ E02 ENGINE
OVER HEAT ” . dan secara otomatis tenaga Engine
akan turun.
Hentikan operasi dan biarkan Engine pada putaran
sedang hingga lampu peringatan mati.

3 - 11
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

2. Lampu peringatan Torque converter oil


temperature
Lampu monitor ini (2) menyala memperingatkan
operator bahwa suhu oli Torque converter telah naik.
Lampu akan menyala dan pada waktu bersamaan
pada character display akan mulcul “ E02 TC
OVERHEAT ” . lalu hentikan operasi dan parkir unit
di tempat aman, atur shift lever pada posisi N (netral)
dan biarkan Engine pada putaran sedang hingga
lampu peringatan mati.

3. Lampu peringatan Retarder oil


temperature
Lampu monitor ini (3) menyala memperingatkan
operator bahwa suhu oli Torque converter telah naik.
Lampu akan menyala dan pada waktu bersamaan
pada character display akan mulcul “ E02 BRAKE
OVERHEAT ” . lalu hentikan operasi dan parkir unit
di tempat aman, atur shift lever pada posisi N (netral)
dan biarkan Engine pada putaran sedang hingga
lampu peringatan mati.

4. Lampu peringatan Battery charge circuit


Lampu monitor ini (4) menyala ketika Engine hidup
memperingatkan operator bahwa Charging system
terjadi ketidak normalan
Lampu akan menyala dan pada waktu bersamaan
pada character display akan mulcul “ E03 CHECK
RIGHT NOW ”. Hentikan unit dengan segera di
tempat yang aman lalu matikan Engine dan periksa
charging circuit.

3 - 12
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

5. Lampu peringatan oil steering


temperature (jika dilengkapi)
Lampu monitor ini (5) menyala memperingatkan
operator bahwa suhu oli steeering telah naik.
Lampu akan menyala dan pada waktu bersamaan
pada character display akan mulcul “ E02 STRG
OVERHEAT ” . lalu hentikan operasi dan parkir unit
di tempat aman, atur shift lever pada posisi N (netral)
dan biarkan Engine pada putaran sedang hingga
lampu peringatan mati.

6. Lampu peringatan Engine oil pressure


Lampu monitor ini (6) menyala memperingatkan
operator bahwa tekanan oli pelumas Engine telah
turun.
Lampu akan menyala dan pada waktu bersamaan
pada character display akan mulcul “ E03 CHECK
RIGHT NOW ”. Secara otomatis tenaga Engine
dibatasi. Hentikan unit dengan segera di tempat yang
aman, lalu matikan Engine dan lakukan pemeriksaan.

Ketika Engine hidup Lampu ini akan menyala jika


tekanan oli pelumas Engine turun di bawah standard.

7. Lampu peringatan brake oil


Lampu monitor ini (7) menyala memperingatkan
operator bahwa tekanan oli brake accumulator telah
turun dibawah standard. Lampu peringatan utama
dan alarm buzzer tidak bekerja ketika Engine
berhenti.
Jika tekanan oi brake accumulator turun dibawah
angka yang telah ditentukan selama 30 detik setelah
Engine di hidupkan “ E03 check right now ” akan
muncul pada character display untuk itu hentikan unit
secara perlahan arahkan ke tempat yang aman, lalu
matikan engine dan lakukan pemeriksaan.

3 - 13
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

8. Lampu peringatan Tilt (jika dilengkapi)

Apabila dump body dinaikkan, lampu ini (8)


mengingatkan operator bahwa kemiringan unit
melebihi rentang keselamatan ke kiri ataupun ke
kanan.
Turunkan dump body dan gerakkan unit ketempat
yang lebih aman dimana unit dapat lebih stabil.

9. Lampu peringatan unit monitor system


tambahan
Lampu monitor (9) ini akan menyala jika terjadi
ketidak normalan yang telah terdeteksi di Unit
monitor atau pada sistim tambahan

Ketika lampu menyala “ E03 CHECK RIGHT NOW ”


akan muncul pada display dalam waktu yang sama.
Jadi hentikan Unit ditempat yang aman segera! Lalu
matikan Engine dan lakukan pemeriksaan.

10. Lampu peringatan Engine system


Lampu monitor (10) ini akan menyala jika terjadi
ketidak normalan yang telah terdeteksi di sistem
controller oleh Engine controller

Ketika lampu menyala “ E03 CHECK RIGHT NOW ”


akan muncul pada display dalam waktu yang sama.
Jadi hentikan Unit ditempat yang aman segera! Lalu
matikan Engine dan lakukan pemeriksaan.

3 - 14
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

11. Lampu peringtan Transmission system


Lampu monitor (11) ini akan menyala jika terjadi
ketidak normalan yang telah terdeteksi di sistem
controller oleh transmission controller.

Ketika lampu menyala “ E03 CHECK RIGHT NOW ”


akan muncul pada display dalam waktu yang sama.
Jadi hentikan Unit ditempat yang aman segera! Lalu
matikan Engine dan lakukan pemeriksaan.

12. Lampu peringatan Retarder system


Lampu monitor (12) ini akan menyala jika terjadi
ketidak normalan yang telah terdeteksi di sistem
controller oleh retarder controller.

Ketika lampu menyala “ E03 CHECK RIGHT NOW ”


akan muncul pada display dalam waktu yang sama.
Jadi hentikan Unit ditempat yang aman segera! Lalu
matikan Engine dan lakukan pemeriksaan.

3 - 15
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

METER DISPLAY PORTION

1. Lampu petunjuk Preheating 7. Lampu petunjuk Shift lever


2. Lampu petunjuk Retarder 8. Lampu petunjuk Power mode
3. Lampu petunjuk Lock-up 9. Lampu petunjuk Auto suspension
4. Lampu petunjuk Head lamp mode (jika dilengkapi)
dan Hight beam 10. Petunjuk Auto retarder set speed
5. Lampu petunjuk Turn signal 11. Lampu petunjuk Auto retarder
6. Shift indicator

1. Lampu peringatan Preheating


Lampu monitor (1) ini akan menyala ketika preheating
engine sedang bekerja. Minitor akan menyala ketika
kunci starter di putar keposisi ON pada daerah dingin.
Lampu monitor akan mati setelah 20 – 30 detik untuk
menunjukkan bahwa preheating telah lemkap.

2. Lampu petunjuk Retarder


Lampu monitor (2) ini akan menyala ketika control
lever retarder di tarikdan retarder bekerja.

3 - 16
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

3. Lampu petunjuk Lock-up


Lampu monitor (3) ini akan menyala ketika lockup
torque converter sedang menyatu dan transmission
berubah ke direct drive.

4. Lampu petunjuk Head lamp dan Hight


beam
Lampu monitor (4) ini akan menyala ketika head lamp
diatur untuk high beam

5. Lampu petunjuk Turn signal


Lampu monitor (5) ini akan berkedip pada waktu
bersamaan dengan berkedipnya tanda lampu belok

6. Shift indicator
Lampu monitor (6) ini menunjukkan rentang shift
transmission (rentang kecepaatan)

7. Lampu petunjuk Shift lever

Display monitor (7) ini menunjukkan posisi dari shift


lever.
Hurup atau angka yang di tampilkan pada selected
speed range menunjukkan posisi dari shift lever.

3 - 17
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

8. Lampu petunjuk Power mode


Display monitor (8) ini menunjukkan Power mode
Power mode di pilih dengan switch dimana salah satu
lampu High Power (P) atau Economy (E) menyala

9. Lampu petunjuk Auto suspension mode


(jika dilengkapi)
Display petunjuk (9) ini adalah suspension mode,
apabila unit dilengkapi dengan controller suspensi.
Sistim suspensi otomatis dipasang yang mana secara
otomatis merubah peredaman dari suspensi sesuai
ukuran beban,pemakaian brake, op[erasi steering dan
operasi dump control.
Dalam keadaan normal ini di set pada soft mode ketika dump truck travel keadaan kosong, dan
ke medium mode pada saat travel bermuatan. Ketika foot brake dioperasikan atau dengan tiba-
tiba unit berputar, atau dump control dioperasikan, suspensi mode berubah untuk menjamin
stabilitas unit ke depan dan belakang, dan ke kiri dan kanan

H : Hard mode
M : Medium mode
S : Sort mode

10. Petunjuk Auto retarder set speed


Display petunjuk (10) ini adalah setelan kecepaatan
jalan pada Auto Retarder Speed Control (ARSC)
Ketika switch ARSC ini di OFF kan monitor akan mati.
Jika setelan kecepatan jalan di batalkan monitor
menunjukan 0

11. Lampu petunjuk Auto retarder

Lampu petunjuk (11) ini menampilkan bahwa ARSC


bekerja pada kecepatan jalan yang telah diatur
Ketika lampu ini mati berarti ARSC tidak bekerja

3 - 18
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

METER

1. Speedometer 4. Engine Water Temperatur Gauge


2. Engine Tachometer 5. Torque Converter oil Temperatur Gauge
3. Fuel Gauge 6. Retarder Oil Temperatur Gauge

1. SPEEDOMETER
Pengukur (1) ini menandakan kecepatan jalan dari
Unit

2. ENGINE TACHOMETER
Pengukur (2) ini menandakan kecepatan putaran
engine.
Ketika mengoperasikan unit,jika rentang merah
menyala, secara simultan buzzer peringatan berbunyi
dan lampu peringatan pusat berkedip, kemudian
operasikan unit dengan putaran engine rendah juga
kecepatannya.

3 - 19
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

3. FUEL GAUGE
Gauge (3) ini menandakan perkiraan bahan bakar
dalam fuel tank.
Ketika lampu peringatan fuel level menyala, hal ini
menandakan bahwa sisa bahan bakar didalam tangki
140 liter (37.0 US gal) lalu periksa dan tambah bahan
bakar.

4. ENGINE WATER TEMPERATURE GAUGE


Gauge (4) ini menandakan suhu air Engine Selalu
pada daerah putih pada saat operasi.
Jika gauge tersebut memasuki daerah merah, Alarm
buzzer akan bunyi dan lampu peringatan untam akan
menyala secara bersamaan. Pada dispalay akan
muncul “ E02 ENGINE OVER HEAT” lalu biarkan
Engine pada putaran sedang tanpa beban dan tunggu
hingga gauge kembali ke daerah putih.
Jika gauge dalam daerah merah Engine output secara
otomatis dibatasi

5. TORQUE CONVERTER OIL TEMPERATURE


GAUGE
Gauge (5) ini menandakan suhu Oli Torque converter
Selalu pada daerah putih pada saat operasi
Jika gauge tersebut memasuki daerah merah, Alarm
buzzer akan bunyi dan lampu peringatan untam akan
menyala secara bersamaan. Pada display akan muncul
“ E02 TC OVER HEAT ” lalu biarkan Engine pada
putaran sedang tanpa beban dan tunggu hingga
gauge kembali ke daerah putih.
Jika gauge dalam daerah merah Engine output secara
otomatis dibatasi

3 - 20
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

6. RETARDER OIL TEMPERATURE GAUGE


Gauge (6) ini menandakan suhu Oli Retarder
Selalu pada daerah putih pada saat operasi
Jika gauge tersebut memasuki daerah merah, Alarm
buzzer akan bunyi dan lampu peringatan untama akan
menyala secara bersamaan. Pada display akan muncul
“ E02 ENGINE OVER HEAT ” lalu metikan unit di
darah aman shift lever diposisikan netran (N) biarkan
Engine pada putaran sedang tanpa beban dan tunggu
hingga lampu mati.

7. CENTRAL WARNING LAMP


Lampu ini akan berkedip dan bersamaan dengan
alarm buzzer bunyi terputus-putus, Jika unit
dalam kondisi dibawa ini :
➢ Ketika terjadi ketidaknormalan “EMERGENCY
STOP ITEM”
➢ Ketika dispalay menunjukkan action code “E02”
atau “E03”.
➢ Jika parking brake terpasang sementara shife
lever tidak pada posisi Netral (N).
➢ Ketika Dump lever tidak pada posisi FLOAT atau
dump body terangkat sementara shift lever tidak
pada posisi Netral (N).
➢ Ketika Engine tachometer menunjukkan pada
dearah merah.

3 - 21
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

FUNGSI LAIN DARI MONITOR PANEL

METODA TAMPILAN UNTUK ODOMETER


MUNDUR
Gunakan ini ketika memeriksa jumlah jarak mundur.

1. Periksa bahwa character display menunjukkan service meter atau odometer atau action
code. Jika display ini memperlihatkan tampilan lain, putar kunci starter ke OFF,
kemudian putar lagi ke ON dan tunggu tampilan yang dikeluarkan.
2. Tekan (◊) switch selector mode 1. Tampilan
memunculkan jumlah jarak mundur.
3. Apabila telah selesai, tekan (■) switch selector
mode 1 atau putar kunci starter ke posisi OFF.

METODA MENGESET KEMBALI FILTER DAN


WAKTU PENGGANTIAN OLI.
Waktu penggantian filter dan oli dimunculkan pada character display, jadi jika filter dan oli telah
diganti, set kembali waktu penggantian filter dan oli.
1. Tekan (◊) switch selector mode 1 dan muncul
odometer mundur.
2. Tekan (>) atau (<) switch selector mode 2
dan muncul “MAINTENANCE MONITOR”.

3. Tekan (◊) switch selector mode 1 . Tampilan


akan berganti seperti display diagram sebelah
kanan.
Deret bawah meperlihatkan dua macam ;
waktu penggatian sebelah kiri dan dan jumlah
angka dari waktu item yang telah diganti
berada sebelah kanan.
4. Tekan (>) atau (<) switch selector mode 2
dan muncul item yang harus direset.

3 - 22
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7
5. Tekan (◊) switch selector mode 1 . Tampilan
akan berganti seperti display diagram sebelah
kanan.
Deret atas memperlihatkan (reset) dan (item
yang harus direset)

6. Apabila mereset penggantian waktu, tekan (>) atau (<) switch selector mode 2,
luruskan cursor dengan “YES”, kemudian tekan (■) switch selector mode 1. display
akan mereset dan kembali ke screen sebelumnya.
Untuk membatalkan, luruskan cursor dengan “NO”, kemudian tekan (■) switch selector
mode 1.
7. Ketika mereset waktu penggantian untuk item lain, lakukan prosedur dari langkah 4.
Setelah selesai, tekan (■) switch selector mode 1 dua kali atau putar kunci starter ke
OFF.

METODA MEMASUKKAN NOMOR TELEPON


Ketika suatu error untuk action code “E03” terjadi, hal ini memungkinkan muncul nomor
telepon.
1. Tekan (◊) switch selector mode 1 dan muncul
odometer mundur.
2. Tekan (>) atau (<) switch selector mode 2
dan muncul “TEL”.

3. Tekan (◊) switch selector mode 1 . Tampilan


akan berganti seperti display diagram sebelah
kanan.
Sekali nomor telepon dimasukkan, nomor yang
masuk akan muncul pada saat berikutnya.
4. Sampai 12 digit dapat dimunculkan untuk
nomor telepon. Masukkan dari digit pertama.
Cursor muncul pada posisi input, Tekan (>) atau
(<) switch selector mode 2 dan muncul “0-9”.
To leave a blank , pilih “*”.
Apabila input nomor telah selesai, tekan (◊) switch selector mode 1.cursor akan bergerak ke
posisi berikutnya

3 - 23
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7
5. Ulangi prosedur langkah 4 sampai digit terakhir. Pada digit terakhir, Tekan (◊) switch
selector mode 1 untuk kembali ke screen sebelumnya.
6. Apabila telah selesai, tekan (■) switch selector mode 2 dua kali atau putar kunci starter
ke OFF.

METODA PEMILIHAN BAHASA


1. Tekan (◊) switch selector mode 1 dan muncul
odometer mundur.
2. Tekan (>) atau (<) switch selector mode 2
dan muncul “LANGUAGE”.

3. Tekan (◊) switch selector mode 1,bahasa


yang dipilih muncul.
4. Tekan (>) atau (<) switch selector mode 2
dan pil;ih bahasa.

Bahasa –bahasa yang tersedia adalah English


,Japanese, German, French, Italian, Spanish dan
Swedish.

5. Apabila (◊) switch selector mode 1ditekan,


bahasa tersebut telah disetdan screen
kembali ke screen sebelumnya.
6. Setelah selesai pengesetan, tekan (■) switch
selector mode 2 dua kali atu putar kunci
starter ke OFF.

3 - 24
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

SWITCH - SWITCH

1. Starting switch 12. Fog lamp switch (jika dilengkapi)


2. Lamp switch, Turn signal lever 13. Side lamp switch (jika dilengkapi)
Dimmer switch 14. Yellow rotatting lamp switch
3. Machine monitor bulb check switch 15. Power window switch (kanan)
4. Hazard lamp switch 16. Power window switch (kiri)
5. Night dimmer switch 17. Machine monitor mode selector
6. Power mode selector switch switch 1,2
7. Emergency steering switch 18. Cigarette lighter
8. parking brake switch 19. Horn button
9. AISS LOW switch 20. Wiper, windows washer switch
10. Auto retarder (ARSC) switch 21. Room lamp switch

3 - 25
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

1. STARTING SWITCH
Switch ini untuk menghidupkan dan mematikan
engine.
Posisi OFF
Pada posisi ini , kunci switch starting dapat dimasukan
dan diambil. Apabila kunci diputar ke posisi ini, semua
sirkuit listrik putus dan engine mati..
Posisi ON
Pada posisi ini , arus listrik mengalir dalam charging dan sirkuit-sirkuit lampu.
Biarkan kunci switch start diposisi ON ketika engine hidup.
Apabila memutar kunci ke ON atau OFF, Jika kunci switch ditahan pada posisi antara ON dan
OFF, Controller kemungkinan mendeteksi hal ini sebagai suatu kelainan, kemudian operasikan
ini seperti biasanya ke posisi ON
Posisi START
Ini posisi menghidupkan engine. Tahan kunci pada posisi ini ketika mengengkol. Lepaskan kunci
dengan segera setelah engine hidup. Kunci akan kembali keposisi ON apabila dilepas.

2. SWITCH LAMPU
Switch (2) ini menyalakan lampu depan, lampu
samping, lampu ekor, lampu monitor unit dan lampu
belakang.
Posisi (a) : OFF
Posisi (b) : Lampu samping, lampu ekor, lampu
belakang dan lampu monitor menyala
Posisi (c) : Lampu depan menyala dan ditambah lampu – lampu dalam posisi (b)
Switch lampu dapat dioperasikan tanpa menghiraukan posisi lever.

2. TURN SIGNAL LEVER


Lever ini untuk mengoperasikan lampu tanda
berbelok.
(a) Belok kanan : Tekan lever maju
(b) Belok kiri : Tarik lever kebelakang
Ketika lever dioperasikan, lampu pilot tanda belok
juga berkedip.
Lever secara otomatis kembali apabila roda kemudi
diputar balik. Jika lever tidak kembali , gerakan
dengan tangan.

3 - 26
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

2. DIMMER SWITCH
Switch ini (2) dipakai untuk mengganti lampu depan
antara high beam dan low beam.
Sewaktu switch ini (2) ini di gerakkan keatas (a)
lampu depan antara high beam dan low beam. Ketika
switch di lepas akan kembali ke posisi (b) dengan
sendirinya.
sementara lampu switch OFF, jika switch di gerakkan
ke atas (a) lampu head menyala pada posisi high
beam.

3. CAUTION, PILOT LAMP BULB CHECK SWITCH


Tekan switch ini (3) apabila switch starter pada posisi
ON untuk memeriksa bola lampu yang putus.

4. HAZARD LAMP SWITCH


Lampu ini berkedip sebelah kiri dan kanan lampu
tanda belok.
(a) : OFF
(b) : Lampu tanda belok berkedip dan lampu tanda
petunjuk berkedip
Ketika bekerja dimalam hari, simbul didalam switch
menyala tanpa menghiraukan posisi yang dipilih
switch.

5. NIGHT LIGHTING DIMMER SWITCH


Lampu ini (5) dipakai untuk menajamkan penerangan
lampu pilot dan lampu monitor panel, Putar kearah
kanan untuk menajamkan cahaya dan putar kekiri
untuk meredupkan cahaya.

3 - 27
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

6. POWER MODE SELECTOR SWITCH


Switch ini (6) digunakan ubtuk mengubah power
mode. Hal ini membuatnya mungkin berjalan dengan
ekonomi pada jalan dengan kondisi baik.
Jika porsi (a) switch ini ditekan, lampu pilot high-
power mode (P) menyala. Jika porsi (B) switch
ditekan, lampu pilot ekonomi (E) menyala dan system
dirubah menjadi ekonomi mode.
(a): Mode high-power (pengoperasian umum).
Kondisi pengoperasian standar normal
(b): Mode economy (operasi pada tanah yang rata)
Kerja dengan bahan baker irit ; seperti kerja pada
tanah yang rata dimana power maximum tidak
diperlukan.

Ketika bekerja dimalam hari, simbul didalam switch


menyala tanpa menghiraukan posisi yang dipilih
switch.

7. EMERGENCY STEERING SWITCH


Switch ini (7) digunakan untuk mengaktifkan
emergency steering pump.
Ketika switch ditekan, pompa emergency bekerja
untuk memungkinkan bisa mengoperasikan steering.
Ketika swtch doi posisi ON, lampu pilot (merah)
didalam switch dan lampu pilot di monitor menyala.

Pompa emergency steering dapat digunakan maximum 90 detik.


Ketika steerimg emergency sedang digunakan, jaga kecepatan maximum 5 km/jam (3.1 Mph)

Emergency steering bekerja dengan sendirinya pada kasus berikut:


• Apabila pompa hydraulic steering rusak.
• Apabila engine mati selama operasi.
Apabila emergency steering aktif, berhenti operasi dan segera lakukan inspeksi.

Jika kunci starter posisi ON dan Parking brake posisi TRAVEL ketika unit berhenti. Secara
otomatis emergency steering bekerja setelah 1 detik, oleh karena itu posisikan switch Parking
brake ke posisi PARKING.

3 - 28
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

8. PARKING BRAKE SWITCH

PERINGATAN
Apabila memarkir atau meninggalkan unit, selalu gunakan parking brake.

Lever ini digunakan untuk mengaktifkan parking brake


valve.
Posisi a. PARKING : Rem parkir bekerja
Posisi b. TRAVEL : Rem parkir bebas

Apabila lever ini diposisikan pada posisi PARKING,


lampu pilot rem parkir menyala.
Apabila lever diposisikan ke PARKING, jika transmission shift lever berada selain diposisi N
(netral), lampu peringatan pusat akan berkedip dan buzzer alarm akan berbunyi.
Jika tekanan angin dalam sirkuit rem turun emergency brake brake secara otomatis akan
bekerja.
Ketika bekerja dimalam hari, simbul didalam switch menyala tanpa menghiraukan posisi
yang dipilih switch.

KETERANGAN.
Jika engine mati dengan switch parking brake pada posisi TRAVEL, parking brake akan bekerja
walaupun switch pada posisi TRAVEL. Dalam kasus ini , hidupkan kembali engine , pindahkan
switch ke PARKING, dan kemudian gerakan kembali ke TRAVEL untuk membebaskan rem
parkir.

3 - 29
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

9. AISSLOW SWITCH
Penggunaan switch ini (9) memungkinkan untuk
merubah AISS ke AUTO atau LOW yang dikehendaki,
Posisi yang digunakan sbb:
(a) : Posisi AUTO
Switch ini digunakan untuk operasi normal.
(b) : Posisi LOW
Digunakan apabila pergerakan control yang baik
diperlukan, pada saat memarkir unit ditempat
sempit.
Jika switch diset ke posisi AUTO, keadaan berikut yang diaktifkan
• Apabila unit dihentikan, putaran idling ke kecepatan LOW apabila rem parkir atau retarder
ON, Apabila remparkir dilepas untuk mulai berjalan, putaran idling diset ke kecepatan
tinggi.
• Suhu air pendingin terdeteksi, dan jika suhu air rendah, putaran idling secara otomatis di
set ke putaran tinggi untuk mengurangi waktu operasi pemanasan.

Ketika bekerja dimalam hari, simbul didalam switch menyala tanpa menghiraukan posisi
yang dipilih switch.

3 - 30
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

10. FRONT BRAKE OFF SWITCH


(jika dilengkapi)
PERINGATAN
➢ Apabila travel dijalan yang licin, salju dan jalan lain yang permukaanya slip. Ini
memerlukan control steering, jadi set front brake off switch ke posisi (b)
dan berjalan dengan perlahan pada kecepatan yang aman.
➢ Jika front brake off switch ke posisi (a) ketika travel dijalan yang licin, salju
dan jalan lain yang permukaanya slip. Hal ini dan sangat berbahaya karena tidak
dapat mengontrol steering.

Switch ini (10) dapat digunakan untuk Metode


pengereman menyesuaikan pada permukaan jalan.
Jika bagian (b) switch di tekan. Berfungsi untuk
memutuskan rem bagian depan dan rem roda depan
tidak bekerja.
(a) : Apabila pedal brake diinjak, rem yang dipakai
untuk keduanya roda depan dan belakang.
(b) : Apabila pedal brake diinjak rem depan tidak
dipakai. Yang digunakan hanya rem roda
belakang.
KETERANGAN
Ketika bekerja dimalam hari, simbul didalam switch menyala tanpa menghiraukan posisi yang
dipilih switch.

11. AUTO RETARDER (ARSC) SWITCH


Switch (11) ini digunakan untuk memilih auto retarder
(ARSC) system ON/OFF
(a) : Auto Retarder (ARSC) system OFF
(b) : Auto Retarder (ARSC) system ON

12. FOG LAMP SWITCH


(jika dilengkapi)
Switch ini (12) digunakan untuk pemakaian lampu
kabut.
(a): Lampu kabut mati
(b): Lampu kabut menyala.
Ketika bekerja dimalam hari, simbul didalam switch menyala tanpa menghiraukan posisi yang
dipilih switch.
3 - 31
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

13. SIDE LAMP SWITCH


(jika dilengkapi)
Switch ini (15) digunakan untuk menyalakan lampu
samping.
(a): Lampu samping mati
(b): Lampu samping menyala
Ketika bekerja dimalam hari, simbul didalam switch menyala tanpa menghiraukan posisi yang
dipilih switch.

14. YELLOW ROTATING SWITCH


(jika dilengkapi)
Switch ini (18) digunakan untuk menyalakan lampu
putar kuning.
(a): Lampu kerja mati
(b) Lampu kerja menyala
Ketika bekerja dimalam hari, simbul didalam switch menyala tanpa menghiraukan posisi yang
dipilih switch.

15/16. POWER WINDOW SWITCH (kanan dan kiri)

PERINGATAN

Ketika menutup kaca pintu, berhati-hatilah agar tidak melukai orang atau menjepit
kepala. Hal ini berbahaya, bisa mengakibatkan kecelakaan yang serius jika seseorng
terjepit kaca pintu.

PERHATIAN

Setelah menutup atau membuka penuh kacapintu, switch janga di tekan terus hal
ini bisa memungkinkan kerusakan pada power window

Switch (15) dan (16) dapat digunakan ketika kunci


starter diposisi ON.
(a): Kaca pintu turun
(b): Kaca pintu naik
Apabila kaca mencapai puncak atau dasar,
hentikanlah, lepaskan switch

3 - 32
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

17. UNIT MODE SELECTOR 1, 2


Switch ini (17) digunakan untuk mengoperasikan
character display.

18. CIGARETTER LIGHTER


Switch Ini (18) digunakan untuk menyalakan rokok.
Apabila cigar lighter ditekan, switch ini akan kembali
ke posisi semula setelah beberapa detik, jadi tarikalah
switch ini dan gunakan untuk menyalakan rokok anda.

19. HORN BUTTON


Apabila horn button pada roda kemudi ditekan,
klakson akan berbunyi.

20. WIPER SWITCH


Switch ini (20) digunakan unutk mengaktifkan wiper /
pembersih kaca. Menggunakan wiper ketika kaca
kering akan melukai kaca. Seprotkan cairan
pembersih kaca sebelum menggunakan wiper
Posisi (a) OFF : Diam
Posisi (b) INT : Wiper bergerak dengan jarak waktu.
Posisi (c) LOW : Wiper bergerak dengan kecepatan
lambat.
Posisi (d) HI : Wiper bergerak dengan kecepatan
tinggi.
Apabila Tombol (A) ini ditekan, air pencuci
menyemprot keluar.
Menekan tombol jangan lebih dari 10 detik

3 - 33
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

21. ROOM LAMP SWITCH.


Switch (21) ini digunakan untuk menerangi menerangi
ruangan operator.
Posisi (a) : mati
Posisi (b) : lampu menyala ketika pintu di buka
Posisi (c) : lampu menyala
Keterangan
➢ Lampu ruangan kabin menyala dimana kunci
starter posisi OFF. Jadi ketika meninggalkan
tempat duduk operator atur switch ini ke posisi
(a) atau (b)
➢ Ketika keluar ruangan dengan pintu terbuka, atur
switch ini ke posisi (a) OFF.

3 - 34
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

LEVER CONTROL DAN PEDAL

1. Brake Pedal 5. Retarder Control Lever


2. Accelerator Pedal 6. Safety Lock Knob
3. Shift lever 7. Emergency brake pedal
4. Dump Lever 8. Auto retarder (ARSC) set lever

1. BRAKE PEDAL
Pedal (1) ini digunakan untuk mengerem roda

3 - 35
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

2. ACCELERATOR PEDAL
Pedal (2) ini digunakan unutk menaikan dan
menurunkan putaran Engine.
Pedal ini dapat dioperasikan dengan bebas antara
posisi engine putaran rendah dan opsisi engine
putaran tinggi.

3. SHIFT LEVER
Rentang penggantian dapat dipilih sesuai kodisi
perjalanan.

Posisi D
Posisi ini dipakai untuk perjalanan normal.
Jika lever ditempatkan pada posisi ini, transmissi berpindah secara otomatis dari 2
torque converter sampai kecepatan 7sesuai kecepatan perjalanan unit.
Jika dump body naik, shift lever tetap pada kecepatan 2. Selalu turunkan dump body
ketika jalan.
Kecepatan maximum dalam posisi ini adalah 70 km/jam (43.5 MPH).

Posisi R
Posisi ini dipakai saat jalan mundur.
Posisi ini menggunakan torque converter drive.
Unit tidak dapat berjalan pada posisi mundur jika dump lever tidak pada posisi
“FLOAT”. Set dump lever ke posisi FLOAT sebelum menggerakan shift lever ke posisi“R”

Posisi 6 - L
Posisi-posisi ini dipakai di tempat dimana sulit untuk berjalan dengan kecepatan tinggi,
atau ketika berjalan pada tanah belum keras/soft ground, atau ketika memulai gerakan
setelah dimuati.
 Rentang kecepatan untuk setiap posisi adalah sbb:
Posisi Rentang Kecepatan Kecepatan Maximum
6 1 Torque converter-6 Direct 52.5 km/jam (32.6 MPH)
5 1 Torque converter-5 Direct 39.0 km/jam (24.2 MPH)
4 1 Torque converter-4 Direct 29.5 km/jam (18.3 MPH)
3 1 Torque converter-3 Direct 21.5 km/jam (13.4 MPH)
2 1 Torque converter-2 Direct 16.0 km/jam (9.9 MPH)
L 1 Torque converter-1 Direct 11.5 km/jam (7.1 MPH)

3 - 36
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

Apabila mengoperasikanshift lever, yakinkan mengeset dalam posisinya dengan aman.


Jika lever tidak pada tempat yang semestinya, display posisi shift pada panel mungkin mati dan
lampu monitor peringatan menyala.
Sebelum memindahkan antara maju dan mundur hentikan unit dengan sempurna dan
kemudian hidupkan engine pada low idling.
Ketika menghidupkan engine, jika shift lever tidak pada posisi N (netral), engine tidak akan
hidup.
Apabila kunci starter di putar keposisi ON, sementara shift lever tidak pada posisi N (netral),
lampu peringatan akan menyala dan alarm buzzer akan bunyi.
Shift lever tidak boleh di keposisikan netral sementara unit sedang berjalan.
Lepas accelerator pedal dan engine pada putaran low idle ketika memindahkan shift lever dari
posisi N ( netral) keposisi maju atau mundur.
Shift lever dari N (netral) ke R (reverse) atau dari posisi D ke posisi 6, tekan lock button pada
shift lever sebelum menggerakkan nya.

4. DUMP LEVER

PERINGATAN

Untuk mencegah kerusakan pada dump body melalui getaran dari permukaan jalan,
selalu turunkan dump body dengan sempurna sebelum berjalan.

Lever (4) ini digunakan untuk mengoperasikan dump


body.
Posisi (a) : RAISE
Posisi (b) : HOLD
Dumpbody berhenti dan tertahan pada
posisi.
Posisi (c) : FLOAT
Dump body bergerak dengan bebas
turun dengan beratnya body.
Posisi (d) : LOWER
Apabila berjalan, selalu set lever dump
pada posisi FLOAT.

3 - 37
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

5. RETARDER CONTROL LEVER

PERINGATAN
Retarder tidak sehausnya digunakan sebagai rem parkir

Lever (5) ini digunakan untuk mengoperasikan


retarder, yang mana digunakan untuk rem belakang
ketika menuruni bukit.
Lever ditarik lebih dalam lagi (a) , tenaga pengereman
akan bertambah.
Apabila retarder diaktifkan lampu pilot rem menyala.
Untuk jelasny, lihat “ BERJALAN MENURUNI
TURUNAN”.
Apabila meninggalkan tempat duduk operator, selalu
gunakan parking brake.

6. SAFETY LOCK KNOB

PERINGATAN
Ketika melakukan pemeriksaan unit dimana dump body posisi diatas, selalu dump
lever posisi HOLD, kunci dengan safety lock knob lalu gunakan safety pin.

Knob (6) ini di gunakan untuk mengunci dump lever.

Untu mengeset ke posisi FREE (bebas) tarik lock knob


hingga berhenti kemudian putar untuk menguncinya.

Untuk mengeset keposisi LOCK, tarik lock knob


kemudian putar dan lepaskan. Lock knob akan
menekan dengan kekuatan spring dan kunci
terpasang. Setelah melakukan ini yakinkan bahwa
dump lever terkunci.

3 - 38
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

7. EMERGENCY BRAKE PEDAL


Pedal (7) ini untuk mengaktifkan rem depan dan
parking brake.
Gunakan pedal ini pada saat darurat, dimana pada
saat pedal brake mengalami kerusakan dan tidak ada
reaksi pengereman.

CATATAN
Jika tekanan dalam accumulator turun, secara
otomatis emergency brake akan bekerja.

8. AUTO RETARDER (ARSC) SET LEVER


Lever (8) ini digunakan untuk pengaturan,
membatalakan atau menyesuaikan dari ARSC set
speed.
Posisi (a) : set
Posisi (b) : Menambah kecepatan (tarik keatas)
Posisi (c) : Mengurangi kecepatan (tarik kebawah)
Posisi (d) : Batal

3 - 39
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

PENGONTROL PERALATAN MECHATRONIC

1. Transmission controller 2. Retarder controller

1. TRANSMISSION CONTROLLER
Dua digit nomor diikuti action code muncul pada window pada controller (1) ini pemeriksaan
untuk menandakan suatu kelainan.
Apabila kondisinya normal, “0.0” ,”0.L,”0.-“ atau “0.C” muncul.

2. RETARDER CONTROLLER
Dua digit nomor diikuti action code muncul pada window controller (2) ini pemeriksaan untuk
menandakan suatu kelainan.
Apabila kondisinya normal, “0.0”muncul.

3 - 40
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

SAFETY PIN

PERINGATAN
Apabila menaikan dump body untuk memeriksa unit, selalu tempatkan lever dump
pada posisim HOLD, gunakan lock, dan gunakan safety pin.

Safety pin adalah peralatan safety untuk dump body,


dan digunakan ketika melaksanakan pemeriksaan dan
maimtenance atau ketika menoperasikan dengan
dump body terangkat.
Naikan dump body dengan penuh, masukkan safety
pin “1”.
Selalu masukkan safety pin ke kedua sisinya.

STOWING SAFETY PIN


Pin ini terdapat di bagian bawah dari dump body.
Masukkan Safety pin (1), kemudian masukkan lock pin
(2) untuk posisi mengunci.

DUST INDICATOR
Ini adalah alat untuk mengindikasikan kebuntuan
/tersumbatnya elemen saringan udara/air cleaner.
(1) memperlihatkan porsi tembus pandang, Jika garis
kuning (1) menandakan 7.5 kPa (0,076 kgf/cm2, 1.1
PSI) bersihkan element dengan segera.
Setelah dibersihkan tekan tombol atas (2) untuk
mengembalikan garis kuninhg keposisi semula.

3 - 41
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

FUSE - FUSE
Fuse melindungi peralatan listrik dan kabel-kabel dari
kebakaran.
Jika fuse menjadi karatan, atau powder putih terlihat,
atau fuse lepas dari pegangannya, gantilah fuse

CATATAN
➢ Ketika mengganti fuse, selalu power listrik
keadaan OFF (putar kunci starter keposisi OFF)
➢ Ketika mengganti fuse selalu gunakan type dan
kapasitas yang sama.

Kapasitas fuse dan nama sirkuit


Kotak fuse I
Kapasitas
No Nama sirkuit
fuse

1 30A Lampu utama


2 10A Lampu indicator turn signal
3 15A Lampu depan (high beam),
4 15A Lampu depan (low beam),
5 10A Lampu clearance (kanan)
6 10A Lampu clearance (kiri)
7 10A Lampu Tail
8 30A Lampu backup, lampu buzzer
Air conditioner blower motor
9 20A
(jika dilengkapi)
10 20A VHMS controller

3 - 42
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

Kotak fuse II
Kapasitas
No Nama sirkuit
fuse
11 10A Machine monitor
Monitor pndangan belakang
12 10A
(jika dilengkapi)
13 10A Engine controller
14 20A Power window (kiri)
15 20A Power window (kanan)
Payload meter, payload relay
16 10A
(jika dilengkapi)
Lampu payload external display
17 20A
(jika dilengkapi)
18 20A Wiper motor
19 20A Cadangan
20 20A Kunci starter, radio
(jika dilengkapi)
Transmission controller, monitor
21 10A
panel unit
22 20A Lampu hazard
23 10A Emergency steering
24 5A Lampu ruang kabin
25 10A Engine controller, VHMS controller

3 - 43
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

Kotak fuse III


Kapasitas
No Nama sirkuit
fuse
26 20A Lampu Fog (jika dilengkapi)
27 20A AC controller (jika dilengkapi)
28 10A Pemanas (jika dilengkapi)
29 20A Pemanas (jika dilengkapi)
Engine start relay, dump lever,
30 10A
shift lever
31 10A Retarder controller
32 10A Transmission controller
Emergency steering, Parking
33 10A
brake relay
34 10A Accumulator oil pressure sensor
35 10A Radio

Kotak fuse V
Kapasitas
No Nama sirkuit
fuse
46 30A Power sourse for fuse box
47 120A Power sourse for engine heater

Peringatan ketika melakukan tambahan perlengkapan listrik

PERINGATAN
Jika merubah perlengkapan system listrik dapat menyebabkan kerusakan pada
pengontrol unit. Jangan melakukan perbahan atan pergantian apaapun pada system
listrik

Jika hendak melakukan perubahan pada system listrik mohon hubungi PT United Tractors Tbk.

3 - 44
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

CAR RADIO

NAMA – NAMA KOMPONEN

1. Power switch/Volume 6. Preset switch


2. Tone control knob 7. Seek
3. Display 8. Band selector switch
4. Clock button/Displaying frequency 9. Turning switch
5. AST

3 - 45
3. INSTRUMENT PANEL AND CONTROL HD 465 -7

AIR CONDITIONER

NAMA – NAMA KOMPONEN

1. Fan switch 4. External/internal air change over switch


2. Air conditioner switch 5. Temperatur control switch
3. Mode selector switch

3 - 46
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

PEMERIKSAAN SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE

PEMERIKSAAN KELILING

PERINGATAN
Kebocoran oli atau bahan bakar, atau terkumpulnya material yang mudah terbakar
sekitar bagian-bagian yang bersuhu tinggi, seperti muffler engine atau turbocharge,
bisa menyebabkan kebakaran. Periksa dengan teliti, dan jika ada kelainan
ditemukan, perbaiki atau hubungi distributor Komatsu anda.

Selalu laksanakan jenis-jenis dari bagian ini sebelum menghidupkan engine


setiap hari.
1. PERIKSA DUMP BODY, FRAME, TIRES, CYLINDERS, LINKAGE, KERUSAKAN HOSE,
KEAUSAN DAN PLAY.
Periksa dump body, frame , tires, cylinders, linkage dan hose untuk keretakan,atau
keausanatau play dan laksanakan perbaikan jika ada kelainan ditemukan.

2. BUANG KOTORAN DARI SEPUTAR ENGINE, SEPUTAR BATTERY, RADIATOR


Periksa bahwa disana tidak ada kotoran atau debu yang terkumpul seputar engine dan radiator.
Periksa juga bahwa disana tidakada material yang mudah terbakar (daun kering, ranting dsb)
terkumpul seputar battery, engine, muffler, turbocharge atau bagian - bagian lain engine yang
bersuhu tinggi.
Buang kotoran atau material yang mudah terbakar yang ditemukan.

3. PERIKSA KEBOCORAN OLI DAN AIR DARI SEPUTAR ENGINE.


Periksa bahwa disana tidak ada kebocoran oli dari engine, dan air pendingin dari sistim
pendingin, jika ada kelainan ditemukan, perbakilah.

4. PERIKSA KEBOCORAN OLI DARI KOTAK TRANSMISSI, KOTAK DIFFERENTIAL,


KOTAK FINAL DRIVE, FRONT DRIVE TANK, HYDRAULIC TANK,HOSE-HOSE DAN
JOINT
Periksa kebocoran oli, dan kelainan yang ditemukan, perbaiki lokasi kebocoran.
Ketika memeriksa kebocoran oli, periksa tanda-tanda kebocoran dari undercover atau tanda-
tanda oli yang menetes diatas tanah.

5. PERIKSA BAUT-BAUT MOUNTING AIR CLEANER YANG LEPAS.


Periksa bahwa disana tidak ada baut-baut mounting yang lepas dari air cleaner. Jika ada yang
lepas ditemukan, kencangkan.

4-1
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

6. PERIKSA RUBBER MOUNT DUMP BODY


Periksa keretakan, benda asing yang melekat, atau baut yang lepas.

7. PERIKSA KERUSAKAN TANGGA,BAUT-BAUT YANG LEPAS


Jika kerusakan ditemui, perbaikilah. Kencangkan baut yang lepas.

8. PERIKSA KERUSAKAN GAUGE, LAMPU-LAMPU,BAUT-BAUT YANG LEPAS


Periksa bahwa disana tidak ada kerusakan panel, gauge, lampu-lampu, dan jika ada kelainan
ditemui, gantilah part. Bersihkan kotoran dari permukaannya.

9. PERIKSA SPION BELAKANG, SPION DEPAN


Periksa kerusakan spion –spion, jika ada kerusakan ditemui, gantilah.
Bersihkan semua kotoran dari permukaan spion dan setel sudutnya supaya bayangan
dibelakang ataupun dibawah unit dapat dilihat dari tempat duduk operator.

10. PERIKSA SEAT BELT DAN CLAMP-CLAMP


Periksa bahwa disana tidak ada kelainan pada seat belt atau pengikatnya. Jika ada kerusakan
ditemukan, gantilah dengan part yang baru.
• Periksa baut-baut yang lepas dari peralata muonting clamp unit. Kencangkan baut-baut
yang lepas.
• Apabila seat belt telah terpakai lama sekali,jika ada kerusakan sisi luarnya atau jumbaian
nya terlihat atau jika clampnya patah atau cacat bentuknya, gantilah seat belt.

4-2
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

11. PEMERKSAAN BAN-BAN

PERINGATAN
Jika ban yang aus atau yang rusak digunakan,
bisa meledak dan mengakibatkan kecelakaan
yang serius atau kematian.

Ban aus:
• Ban yang mempunyai tread groove kurang
dari 15% dari ban baru.
• Ban yang keausannya sangat extrem tidak
rata.

Ban rusak:
• Ban yang mempunyai satu bagan alir
sampai manembus cord atau retak bagian
dalam karetnya.
• Ban yang cordnya pecah atau koyak.
• Ban yang permukaanya sobek-sobek
• Ban tubeless yang bocor atau yang tidak
bisa diperbaiki.
Ban yang tua, tidak berbentuk atau rusak tidak
normal dan terlihat tidak bisa digunakan lagi.

12. PEMERIKSAAN RIM

PERINGATAN

Periksa Rim (roda-roda) dan Ring dari belah, karat dan retak. Khususnya periksa
side rings, lock rings dam rim flanges

4-3
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

PEMERIKSAAN SEBELUM MENGHIDUPKAN


Selalu laksanakan pemeriksaan dalam bagian ini sebelum menghidupkan engine.

PEMERIKSAAN LEVEL AIR PENDINGIN, TAMBAH AIR

PERINGATAN
➢ Jangan membuka tutup ketika air radiator panas. Jika memeriksa air pendingin
selalu pada keadaan Engine dingin dan periksa dari sub tank.

1. Periksa bahwa batas air pendingin berada antara


tanda FULL dan LOW pada subtank (1)
2. Jika level air kurang, tambah air melalui
penambah air (2) pada tangki cadangan sampai
tanda FULL.
3. Jika air tidak nampak pada subtank, tambah air
melalui pengisian radiator (3) pada bagian atas
radiator,lalu tambahkan air pada subtank.
4. Periksa air tidak bercampur dengan oli atau
ketidak normalan yang lain.
5. Setelah menambah air, kencangkan tutup dengan
aman.
6. Jika isi air yang ditambah lebih dari biasanya,
periksa kemungkinan kebocoran air.

PERIKSA DUST INDICATOR


1. Periksa bahwa display kuning (1) tidak
menandakan 7.5 kPa (0,076 kgf/cm2, 1.1 PSI)
2. Jika garis merah menandakan 7.5 kPa (0.076
kgf/cm2, 1.1 PSI) bersihkan atau ganti elemen
dengan segera.
3. Setelah pemeriksaan, pembersihan atau
penggantian, tekan dust indicator (1) untuk
mengembalikan piston kuning ke posisi semula.

4-4
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

PERIKSA LEVEL OLI ENGINE , TAMBAH OLI


1. Periksa level oli dengan dipstick “G”.
2. Ambil dipstick “G”, dan hapus oli dengan kain lap.
3. Masukkan dipstick “G” pada pipa oli, kemudian
tarik kembali.
4. Level oli harus ada antara tanda H dan L pada
tulisan ENGINE STOP pada dipstick. Jika oli
dibawah tanda L, tambah oli melalui lubang
penambah oli “F”.
5. Jika oli ada diatas tanda H, buka plug untuk drain,
dan lepaskan valve drain (2) untuk membuang
kelebihan oli engine, kemudian periksa kembali
level oli.
6. Jika level oli betul, kencangkan tutup penambah
dengan aman.

KETERANGAN
• Apabila memeriksa oli engine setelah unti beroperasi, tunggu kurang lebih 15 menitsetelah
engine dimatikan.
• Jika unit parkir ditempat yang agak turun, tempatkan ditempat yang rata sebelum
pemeriksaan oli engine.
• Dipstick level oli telah ditandai pada kedua sisi : ENGINE STOPED untukpengukuran ketika
engine mati, dan ENGINE IDLING untuk pengukuran saat engine hidup.
• Apabila memeriksa level oli, matikan engine dan periksa dengan sisi ENGINE STOPED
dipstick.
Hal ini juga memungkinkan untuk memeriksa ketika engine hidup, tapi mengikuti prosedur
harus digunakan.
✓ Periksa bahwa suhu air engine ada didaerah hiaju.
✓ Gunakan sisi ENGINE IDLING dipstick.
✓ Buka tutup pengisian oli

4-5
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

PERIKSA LEVEL OLI TRANSMISSI, TAMBAH OLI


1. Setelah menghidupkan engine, putaran engine
pada low idling dan periksa level dengan sight
gauge. (G2).
2. Jika level oli kurang, tambah oli melalui fillernya
(F)

CATATAN
• Level oli berubah sesuai suhu oli, jadi lakukan pemeriksaan setelah operasi
pemanasan selesai.
• Selama operasi, atau ketika engine hidup pada idling setelah operasi, level
oli berada diatas (G2).
• Apabila pemeriksaan level oli dengan engine mati, periksa dengan sight
gauge (G1) sebagai garis panduan dan membuat pemeriksaan terakhir
dengan (G2).
• Apabila pemeriksaan level oli dengan engine mati,tunggu setelah engine
dimatikan ± 20 menit dan periksa dengan sight gauge (G1)

PERIKSA LEVEL OLI STEERING DAN TANGKI OLI


HOIST, TAMBAH OLI

PERINGATAN
Apabila tutup penambah oli dibuka, oli bisa menyemprot, jadi bukalah dengan
pelan-pelan untuk melepaskan tekanan dari dalam, kemudian bukalah dengan hati-
hati.

1. Periksa dengan sight gauge (G).


2. Jika level oli tidak naik pada window sght gauge
(G), tambah oli melalui filler oli (F).

4-6
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

ALIRKAN AIR, ENDAPAN DARI TANGKI BAHAN


BAKAR
Putar keran (1) dibawah tangki bahan bakar, dan
alirkan air dan endapan yang terkumpul di tangki
bahan bakar.bersamaan dengan bahan bakar.

PERIKSA DAN ISI BAHAN BAKAR

PERINGATAN
Apabila menambah bahan bakar, jangan sampai tumpah. Ini bisa menyebabkan
kebakaran. Jika minyak tertumpah, bersihkanlah.

1. Periksa level minyak melalui fuel gauge G yang


dipasang pada pada fuel tank.
2. Setelah selesai operasi, tambah bahan bakar
melalui lubang bahan bakar F pada fuel tank.
Kapasitas fuel tank 750 liter (206.1 US gal)
3. Setelah menambah bahan bakar, kencangkan
tutup dengan baik.

KETERANGAN
• Jika breather buntu (1), tekanan dalam tangki
turun dan kemungkinan bahan bakar tidak
mengalir, jadi bersihkan lubang breather dari
waktu ke waktu.
• Untuk mencegah udara masuk ke Engine, jangan
biarkan jumlah bahan bakar habis

4-7
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

PERIKSA MUR-MUR RODA, KENCANGKAN


Periksa kekendoran mur roda (1), jika ada yang
lepas/kendor, kencang.
Torque Kekencangan: 1519 to 1617 N.m
(155 to 165 kgf.m, 1121 to 1193 lbft)

Masukan socket wrench pada pipa, dengan memakai force 1568 N (160 kgf) pada poin 1 m dari
titik tumpu untuk kenkencangan torque 1568 N.m (160 kgf.m, 1157 lbft)
Jika mur hub telah dikencangkan lagi setelah penggantian roda, travel dengan jarak 5 – 6 km,
kemudian periksa bahwa roda tidak ada kekendoran dan kekencangan torque.

PERIKSA TEKANAN RODA


Mengukur tekanan roda dengan gauge tire pressure ketika roda dingin sebelum memulai
bekerja.
Pada saat yang sama pemeriksaan tekanan roda, periksa dengan hati-hati untuk sayatan kecil
atau kerusakan lain, dan periksa juga bahwa tidak ada paku atau logam pada ban yang mana
bisa menyebabkan suatu kebocoran.
Standar kekencangan tekanan roda (roda depan dan belakang)

PERIKSA WARNING LAMP PUSAT, ALARM BUZZER, MONITOR LAMPS DAN METER
Sebelum menghidupkan Engine putar switch starter
keposisi ON. Tekan switch monitor machine (1) dan
periksa bahwa monitor tidak terdapat kerusakan.

Jika terdapat instrument panel tidak berfungsi,


kemungkinan kerusakan untuk itu hubungi PT United
Tractors Tbk untuk perbaikan.

4-8
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

PERIKSA BEKERJANYA BRAKE


Periksa Parking Brake, Foot Brake dan Retarder brake bekerja dengan baik.
Jika terjadi ketidaknormalan segera hubungi PT United Tractors Tbk untuk perbaikan

PEMERIKSAAN KAPASITAS PENGEREMAN EMERGENCY BRAKE


Pemeriksaan kapasitas pengereman emergency brake sbb:
1. Hentikan unit pada daerah datar, naikkan tekanan
oli pada maximum, Set parking brake ke posisi
TRAVEL, kemudian injak pedal Emergency brake.
2. Set shift lever (2) ke posisi D, naikan putaran
engine secara bertahap dan periksa bahwa unit
tidak bergerak ketika mencapai kecepatan
penuh. Jika unit tidak bergerak berarti unit
normal.
3. Turunkan putaran Engine dan set shift lever pada posisi “N” dan set Parking brake pada
posisi “PARK”

PEMERIKSAAN KAPASITAS PENGEREMAN FOOT BRAKE

PERINGATAN
Ketika sedang melakukan pemeriksaan kapasitas pengereman foot brake jika unit
bergerak hal ini akan menimbulkan kecelakaan yag serius, jika hal ini terjadi
turunkan putaran engine dengan segera, pindahkan shift lever keposisi N (netral)
dan posisikan switch parking brake keposisi PARKING.
Pemeriksaan kapasitas pengereman foot brake sbb:
1. Hentikan unit pada daerah datar dan injak service
brake (1)
2. Set shift lever (2) ke posisi D, naikan putaran
engine secara bertahap dan periksa bahwa unit
tidak bergerak ketika putaran engine mencapai
1870 rpm. Jika unit tidak bergerak berarti unit
normal.
3. Turunkan putaran Engine dan set shift lever pada posisi “N” kemudian set Parking brake
pada posisi “PARKING”. Jika terjadi ketidaknormalan hubungi PT United Tractors Tbk.

4-9
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7
CATATAN
Pada saat melakukan pemeriksaan kapasitas brake untuk mencegah kerusakan pada transmissi
selelu set shift lever pada posisi “D” jangan menggunakan posisi yang lain.

PEMERIKSAAN KAPASITAS PENGEREMAN RETARDER BRAKE

PERINGATAN

Ketika sedang melakukan pemeriksaan kapasitas pengereman retarder brake jika


unit bergerak hal ini akan menimbulkan kecelakaan yag serius, jika hal ini terjadi
turunkan putaran engine dengan segera, pindahkan shift lever keposisi N (netral)
kemudian injak foot brake.

Pemeriksaan kapasitas pengereman retarder brake sbb:


1. Hentikan unit pada daerah datar dan tarik lever
control retarder (1) sepenuhnya.
2. Set shift lever (2) ke posisi D, naikan putaran
engine secara bertahap dan periksa bahwa unit
tidak bergerak ketika putaran engine mencapai
1400 rpm. Jika unit tidak bergerak berarti unit
normal.
3. Turunkan putaran Engine dan set shift lever pada posisi “N” kemudian set Parking brake
pada posisi “PARKING”. Jika terjadi ketidaknormalan hubungi PT United Tractors Tbk.

CATATAN
Pada saat melakukan pemeriksaan kapasitas brake untuk mencegah kerusakan pada transmissi
selelu set shift lever pada posisi “D” jangan menggunakan posisi yang lain.

4 - 10
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

PEMERIKSAAN KAPASITAS PENGEREMAN PARKING BRAKE

PERINGATAN

Ketika sedang melakukan pemeriksaan kapasitas pengereman parking brake jika


unit bergerak hal ini akan menimbulkan kecelakaan yag serius, jika hal ini terjadi
turunkan putaran engine dengan segera, pindahkan shift lever keposisi N (netral)
dan kemudian injak foot brake.
Pemeriksaan kapasitas pengereman foot brake sbb:
1. Hentikan unit pada daerah datar dan set switch
parking brake (1) ke PARKING.
2. Set shift lever (2) ke posisi D, naikan putaran
engine secara bertahap dan periksa bahwa unit
tidak bergerak ketika putaran engine mencapai
1670 rpm. Jika unit tidak bergerak berarti unit
normal.
3. Turunkan putaran Engine dan set shift lever pada posisi “N” kemudian set Parking brake
pada posisi “PARKING”. Jika terjadi ketidaknormalan hubungi PT United Tractors Tbk.

CATATAN
Pada saat melakukan pemeriksaan kapasitas brake untuk mencegah kerusakan pada transmissi
selelu set shift lever pada posisi “D” jangan menggunakan posisi yang lain.

4 - 11
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

PEMERIKSAAN STEERING EMERGENCY


• Pemeriksaan emergency secara manual
1. Putar kunci switch starter keposisi ON.
2. Putar switch steering emergency (1) keposisi ON,
dan periksa bahwa roda kemudi dapat
dioperasikan. Jika roda kemudi tidak dapat
dioperasikan, mohon hubungi PT United Tractors
Tbk.

• Pemeriksaan auto emergency steering


(Unit yang dilengkapi dengan auto emergency
steering)
1. Putar switch starter ke posisi START dan hidupkan
engine.
2. Periksa bahwa lampu peringatan tekanan oli mati,
lalu tarik retarder control lever (2) sepenuhnya
dan matikan Engine.
3. Putar switch starter keposisi ON
4. Periksa bahwa monitor emergency steering bekerja dan steering dapat bekerja 1 detik
setelah switch parking brake (3) di set ke posisi TRAVEL

PERIKSA BACKUP ALARM


1. Putar switch starter ke posisi ON
2. Tarik shift lever keposisi R dan perikasa bahwa backup alarm bekerja.

PERIKSA KABEL LISTRIK

PERINGATAN
• Jika fuse sering putus atau jika ada bekas konslet pada kabel listrik, segera lakukan
perbaikan.
• Kumpulan material yang mudah terbakar (daun kering, ranting, rumput dsb.) seputar
battery dapat menyebabkan kebakaran, jadi selalu periksa dan buang semua material.
• Jagalah kebersihan permukaan atas battery dan periksa lubang pernafasan pada tutup
battery. Jika tersumbat dengan debu atau kotoran, cuci tutup battery supaya lubang
pernafasan bersih.

4 - 12
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

Periksa untuk kerusakan dan kapasitas yang salah dari fuse dan tanda-tanda terlepasnya
atau konslet dalam kabel listrik. Periksa juga untuk terminal yang lepas dan kencangkan
bagian-bagian yang lepas.
Periksa kabel battery, starting motor dan alternator dengan teliti.

Ketika melakukan pemeriksaan sambil mengelilingi unit atau


pemeriksaan sebelum menghidupkan engine, selalu periksa
jika ada kumpulan material yang mudah terbakar seputar
battery dan buang material tsb.

PENYETELAN SEBELUM OPERASI


PENYETELAN OPERATOR SEAT

PERINGATAN
• Parkir unit ditempat yang aman dan matikan engine ketika melakukan penyetelan operator
seat.

• Setel tempat duduk sebelum mulai operasi atau ketika berganti operator

• Setel tempat duduk sehingga anda mampu menekan pedal brake secara penuh dengan
punggung anda melawan sandaran.

A. Penyetelan ke posisi depan dan belakang


Tarik lever (1) ke arah atas, set tempat duduk kearah
yang diinginkan, kemudian lepaskan levernya.
Rentang penyetelan: 180 mm (7.1 in)
(10 mm(0.4) x 18 tingkat)

B. Penyetelan kemiringan
Tarik lever (2) keatas, dan tekan kebawah pada
bagian belakang kursi untuk memiringkan kebelakang.
Dorong lever (2) kebawah dan tekan kebawah pada
bagian depan kursi untuk memiringkan kedepan.
Rentang penyetelan: 130 sudut kemiringan ke atas
dan ke bawah.

C. Penyetelan berat
Putar grip (3) dibawah tempat duduk untuk menyetel kekuatan dari suspension.
Rentang penyetelan: 50 kg ~ 120 kg (110 ~ 265 lb)

4 - 13
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

D. Penyetelan kemiringan sandaran


Tarik lever (4) ke atas, set sandaran kearah yang diinginkan, dan lepaskan lever.
Rentang penyetelan: 660 ke depan (30 x 22 tingkat )
720 ke belakang (30 x 24 tingkatan)

E. Penyetelan ketinggian
Gerakan lever (2) ke atas, set tempat duduk ke posisi yang diinginkan, kemudian lepaskan
levernya.
Rentang penyetelan: 60 mm (2.4 in)

F. Penyetelan ketinggian headrest


Gerakkan headrest keatas atau kebawah sesuai dengan kenyaman anda.
Rentang penyetelan : 50 mm (2.0 in)

G. Penyetelan sudut headrest


Gerakkan heaadrest kedepan dan kebelakang.

H. Lumbar support
Putar grip (5) untuk mengatur kekencangan lower back.

4 - 14
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

PENGATUARAN SEAT BELT

PERINGATAN

➢ Sebelum mengencangkan seat belt, periksa bahwa seat belt tersebut tidak mengalami
kerusakan pada pengikat atau beltnya.
➢ Dimana tidak mengalami kerusakan ganti seat belt tersebut setiap 3 tahun. Tanggal
perbuatan terdapat di balik seat belt.
➢ Atur dan pasangkan seat belt sebelum mulai jalan.
➢ Selalu gunakan seat belt selama operasi.
➢ Jangan gunakan seat belt dengan salah satu atau seat belt melipat.

Memasang dan melepaskan seat belt.

1. Duduki tempat duduk operator. Injak brake pedal


sepenuhnya dan atur tempat duduk anda
2. Duduki tempat duduk operator. Tarik sisi kanan
seat belt, lalu masukkan torque (1) ke buckle (2)
hingga terdenagar click.
3. Untuk melepaskan belt tekan tombol merah pada
buckle (2) untuk melepaskan belt.

Mengatur kemiringan steering wheel

PERINGATAN
Selalu hentikan unit sebelum mengatur kemiringan steering wheel.

Kemiringan steering wheel dapat di atur kedepan dan


kebelakang, keatas dan kebawah. Tarik lever keatas
dan atur kemiringan steering wheel sesuai dengan
yang dikehendaki, lalu tekan lever kebawah untuk
mengunci steering wheel.
Rentang penyetelan : Depan/belakng : 80 cm/80mm (3.2 in/3.2 in)
(Dari tengah pada steering wheel)
Keatas : 33 mm (1.3 in)
Kebawah : 17 mm (0.7 in)

4 - 15
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

PEMERIKSAAN SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE

PERINGATAN
➢ Ketika menghidupkan Engine, periksa bahwa shift
lever pada posisi N (netral) dan parking brake
switch pada posisi PARKING
➢ Sebelum berdiri dari tempat duduk , yakinkan
bahwa lever trasmisi N (netral) dan lever parkir
brake posisi PARKING

1. Periksa lever parking brake 1 pada posisi


PARKING

2. Periksa lever tranmisi posisi N


Kaeterangan:
Jika lever trasmisi tidak posisi netral N engine tidak
bisa Start. Jika switch starter diputar keposisi ON
pada saat lever transmisi tidak posisi netral maka
lampu pilot dan lampu perigatan utama akan berkedin
serta buzzer alarm akan bunyi.
3. Periksa lever Dump (3) pada posisi FLOAT.

4. Periksa lever Retarder (4) pada posisi RELEASE

4 - 16
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

5. Periksa ketidak normalan pada monitor unit atau


monitor maintenance ketika switch starter (5)
diputar keposisi ON.

MENGHIDUPKAN ENGINE
Menghidupkan Engine Normal

PERINGATAN

➢ Periksa dan yakinkan tidak ada orang disekitar


unit. Lalu bunyikan kelaksaon satu kali (1 X )
tunggu beberapa detik lalu hidupkan Engine.
➢ Ketika menghidupkan Engine ditepat sempit hati-
hati dengan partikel gas buang karena
mengandung racun untuk itu yakinkan bahwa
ventilasi keadaan baik.

CATATAN
➢ Jangan menaikkan putaran Engine dengan tiba-tiba sebelum proses pemanasan
sepenuhnya.
➢ Jangan menghidupkan Starting Motor terus menerus lebih dari 20 detik
➢ Jika engine tidak mau hidup, tungggu 2 menit sebelum mencoba untuk menghidupkan
kembali engine.

1. Putar switch starter (1) ke START posisi untuk


menghidupkan Engine

2. Ketika engine hidup, lepas switch starter (1) kunci


akan kemabali secara otomatis keposisi ON.

4 - 17
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

PROSEDUR SETELAH ENGINE HIDUP

Penanganan pada unit

PERINGATAN
Unit KOMATSU anda telah melalui penyetelan dan pengetesan sebelum pengapalan, akan tetapi
pengoperasian unit di bawah kondisi awal dapat mengurangi kinerja dan memperpendek umur
unit.
Yakinkan untuk breaking pada unit sampai 100 jam operasi pertama

➢ Biarkan Engine pada putaran Idle selam 5 menit setelah hidup


➢ Hindari operasi dengan beban penuh dan kecepatan tinggi
➢ Segera setelah menghidupkan Engine, menaikkan gas secara tiba-tiba, matikan engine
dengna tiba-tiba pada kondisi norma dan merubah arah gerak dengan tiba-tiba.

Setelah engine hidup , jangan langsung mengoperasikan unit. Pertama, periksa bagian luar.

1. Setelah Engine hidup, biarkan putaran Engine pada putaran rendah selam 5 menit untuk
proses pemanasan.
2. Setelah prosedur pemanasan, periksa monitor panel normal.
Jika terjadi ketidaknormalan, segera perbaiki.
Ketika switch AISS LOW pada posisi AUTO dan temperatur air engine dibawah normal
secara otomatis putaran engine akan naik.
3. Periksa ketidaknormalan dari warna dari gas buang, suara – suara atau getaran. Jika terjadi
ketidaknormalan segera perbaiki.

4 - 18
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

MEMATIKAN ENGINE
CATATAN
Jika Engine tiba-tiba dimatikan tanpa adanya
pendinginan, hal ini sangat membahayakan dan
mengurangi umur Engine parts. Oleh karena itu
jangan sekali-kali mematikan engine mendadak
kecuali keadaan darurat.
Ikuti tahap-tahap pendingin sebelum mematikan
Engine dibawah ini.

1. Set shift lever keposisi N (netral), lalu set switch


parking brake keposisi PARKING.
2. Turunkan dump body dan set dump lever keposisi
HOLD.
3. Biarkan Engine pada putaran rendah selama 5
menit untuk pendinginan.
4. Putar switch starter (1) ke posisi OFF untuk
mematikan Engine
5. Tarik kunci dari starter switch

PEMERIKSAAN SETELAH ENGINE MATI


1. Lakukan pemeriksaan keliling dan dump body, body work
dan undercarriage dan periksa juga kebocoran oli dan air.
2. Isi bahan bakar.
3. Periksa sekitar Engine dari kertas dan debu. Bersihkan
kertas dan debu untuk mencegah terjadinya kebakaran.
4. Bersihkan undercarriage dari lumpur.

4 - 19
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

MENJALANKAN UNIT (KEDEPAN ,KEBELAKANG) BERHENTI

MENJALANKAN UNIT KEDEPAN

PERINGATAN
➢ Ketika menghidupkan Engine, periksa bahwa area
sekitar unit aman, lalu bunyikan klakson sebelum
menghidupkan Engine.
➢ Jangan biarkan seseorang berada di sekitar unit.
➢ Bersihkan jalan dari rintangan.
➢ Berikan perhatian khusus bagian belakang unit
saat bergerak mundur.

1. Periksa lampu peringatan tidak ada yang menyala.

2. Pasangkan sabuk pengaman anda


3. Periksa lever Dump (1) pada posisi FLOAT dan
lampu petunjuknya mati.
Jika lampu petunjuk dump body menyala,
gerakkan lever dump keposisi HOLD kemudian
gerakkan lever dump ke posisi FLOAT untuk
membatalakan dump body keadaan HOLD.
4. Injak pedal rem penuh. atur switch parking brake
(2) ke posisi TRAVEL untuk melepas rem parkir.

Keterangan
Jika Engine mati dengan switch parking brake pada TRAVEL,
Parking brake akan bekerja secara otomatis walaupun switch parking brake posisi TRAVEL.
Ketika menghidupkan Engine lagi, gerakkan switch parking brake keposisi PARKING dan
kemudian gerakkan switch kembali ke TRAVEL untuk membatalkan parking brake.

4 - 20
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

5. Periksa lampu monitor retarder (3) telah padam,


lalu atur lever transmisi (4) pada posisi maju.
CATATAN
❖ Ketika menggerakkan shift lever, yakinkan
posisinya tepat.
❖ Jiks shift lever tidak pada posisi yang benar,
lampu posisi shift display pada panel akan
mati dan lampu peringatan trasmisi akan
menyala.
❖ Selalu melepas pedal gas sebelum
memindahkan dari R (Revers/mundur) ke F
(Forward/maju)
❖ Ketika memindahkan shift lever, turunkan
putaran engine pada putaran rendah.

6. Injak pedal gas secara bertahap untuk


menggerakkan unit.

CATATAN :

➢ Jika leper rem parkir belum dilepas, sementara lever transmisi sudah dipindahkan keposisi
selain netral (N) lampu peringatan utam akan menyala dan alarm akan berbunyi.
➢ Jika leper Dump tidak pada posisi FLOAT, sementara lever transmisi sudah dipindahkan
keposisi selain netral (N) lampu peringatan utam akan menyala dan alarm akan berbunyi.
➢ Jangan memindahkan lever transmisi sementara pedal gas diinjak. Karena hal ini akan
menimbulkan hentakan yang sangat besar dan akan memperccepat kerusakan unit.

4 - 21
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

BERJALAN MUNDUR

PERINGATAN

➢ Ketika merubah antara MAJU dan MUNDUR,


periksa bahwa arah yang akan dilalui aman
Ada bagian belakang unit yang tidak dapat
dilihat dari depan maka harus extra hati-
hati saat mundur.
➢ Selalu berhenti unity secara penuh sebelum
merubah antara MAJU dan MUNDUR.

Letakkan lever transmisi (1) pada posisi R, dan injak


pedal gas (2) secara bertahap untuk menggerakkan
unit.

CATATAN
➢ Jika lever Dump selain posisi FLOAT, unit tidak dapat bergerak mundur. Letak lever Dump
pada posisi FLOAT sebelum lever trasmisi pada posisi R.

➢ Bila memindahkan antara MAJU dan MUNDUR, selalu hentikan unit dengan lengkap
sebelum memindahkan lever transmisi.

➢ Ketika memindahkan dari MAJU ke MUNDUR hentikan unit dengan lengkap dan biarkan
Engine pada putaran rendah ketika memindahkan shift lever. Setelah memindahkan shift
lever jangan menginjak pedal gas sampai anda mengetahui bahwa clutch transmisi
terhubung.

➢ Jangan memindahkan lever transmisi pada saat pedal gas di injak.Tindakan ini kan
menyebabkan guncangan yang keras, dan juga akan memperpendek umur dari unit
tersebut.

4 - 22
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

MENGHENTIKAN UNIT

PERINGATAN

➢ Hindari berhenti secara mendadak, Buat seaman


mungkin di dalalm ruangan cabin ketika berhenti.
➢ Jika pedal rem di gunakan berulang-ulang atu di
injak dalam waktu lama, rem depan dapat panas
dan hal ini dapat memperpendek umur rem
depan.
➢ Jika rem parkir digunakan untuk menghentikan
unit, rem akan rusak. Jangan gunakan rem parkir
kecuali ketika penghentian darurat atau ketika
parkir unit setelah berhenti penuh.

BERHENTI NORMAL
Lepas pedal gas (1) dan injak pedal rem (2) untuk
menghentikan unit.

4 - 23
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

BERHENTI DARURAT

PERINGATAN

➢ Ketika unit berhenti, letakkan balok pengganjal


dibawah ban dengan segera.
➢ Dengan segera setelah melakukan penghentian
darurat, Disc parkir rem dalak keadaan panas,
tunggu untuk pendinginan sebelum
menggerakkan unit untuk perbaiakan.

1. Tarik kontrol lever retarder (1) penuh untuk


memasang retarder.

2. Jika pengoperasian retarder tidak memberikan


dampak pengereman, Atur lever emergency rem
(2) pada posisi Applied (berkerja). Ketika
emergency rem terpasang secara otomatis parkir
rem terpasang.

3. Set parking brake keposisi PARKING ketika unit


berhenti.
4. Ketika unit berhenti, letakkan balok pengganjal
dibawah ban dengan segera, lalu cari
kerusakannya dan segera perbaiki.

Catatan
Jika Unit dilakukan dengan emergency brake, lampu peringatan utama akan berkedip dan alarm
buzzer akan berkedip. Jika hal ini terjadi kembalikan lever transmisi ke posisi N (netral) untuk
membatalkan lampu peringatan dan alarm buzzer.

4 - 24
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

LEVER TRANSMISI
Unit sudah dilengkapi dengan Transmisi otomatis,
diatur oleh lever (1) transmisi secara otomatis akan
pindah sesuai dengan kecepatan unit.

Ketika Dump body diatas, kecepatan terkunci pada


kecepatan kedua saat lever transmisi posisi D. dan
kecepatan pertama pada saat lever posisi L – 6.
Waktu jalan turunkan Dump body.

CATATAN
➢ Ketika merubah arah dari MAJU ke MUNDUR,
hentikan unit secara penuh biarakn engine pada
putaran rendah ketika pemindahan lever trasmisi.
Setelah lever transmisi dipindah jangan langsung
menginjak pedal gas hingga merasakan bahwa
clutch transmisi bener-benar terhubung.
➢ Jangan memindah lever transmisi ketika pedal gas
masih diinjak. Karena hal ini akan menimbulkan
hentakan yang sangat besar dan akan
memperccepat kerusakan unit.

Menaikkan kecepatan
1. Ketika pedal gas (1) diinjak untuk menambah
kecepatan unit, lockup clutch terhubung untuk
merubah trasmisi menjadi direct drive
2. Jika diinjak lebih dalam secara otomatis akan
terjadi penambahan tingkat kecepatan.

Menurunkan Kecepatan.
Jika pedal gas(2) dilepas kecepata unit akan
berkurang dan secera otomatis transmisi akan
menurunkan tingkat kecepatan.

4 - 25
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

Down shift Inhibit


Down shift inhibit untuk mencegah terjadinya overruning pada engine ketika pengoperasian
lever transmisi tidak tepat.

Menurunkan kecepatan ketika menggunakan footbrake


Pedal brake digunakan untuk mengurangi kecepatan unit, jika unit berjalan dengan kecepatan
transmisi di rentang kedua (2nd) ~ keempat (4th), Transmisi tidak akan turun ke yang lebih
rendah hingga kecepatannya turun hingga mencapai rentang 2nd atau brake di lepas.
Mempertahankan range kecepatan, menurunkan kecepatan saat perpindahan agar mengurangi
goncangan.
.

Skip Shift
Untuk gearshift normal transmisi berpindah 1X setiap satu range.
Saat mendaki dan kecepatan turun tiba-tiba, trasmisi melewati 1 gear range turun untuk
mengurangi kejutan transmisi (misal dari 5 ke 3, dari 4 ke 2 )

Overrun Prevention device


Jika tachometer Engine masuk daerah merah selam operasi , alarm buzzer akan bunyi dan
lampu peringatan utama akan menyala pada waktu bersamaan. Lalu turunkan kecepatan
Engine Jika kecepatan unit ketika berjalan menurun melebihi maximum speed dari rentang
kecepatan, Overrun prevention device akan mengaktifkan Retarder dan mengurangi
kecepatan.

4 - 26
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

BERJALAN MENURUN
Ketika berjalan menurun, jalankan unit pada kecepatan yang aman sesuai dengan lebar dari
jalan, kondisi dari permukaan jalan dan kondisi lain dari job Site misalnya peraturan kecepatan
jalan di tambang.

PERINGATAN
➢ Jika unit berhenti, jika diperlukan letakkan balok ganjal di bawah roda.
➢ Untuk mempertahankan kecepatan maximum pada saat turunan gunakan Retarder, lihat
grapik kemampuan brake pada saat turunan jarak dan sudut tertentu.
Berjalan pada turunan secara terus menerus dengan ke
cepatan melibihi yang diizinkan akan berbahaya dan dapat merusak rem .
➢ Jika lampu monitor temperatur oli retarder berkedip ketika menggunakan retarder,
turunkan kecepatan untuk berjalan menurun.
(Ketika ini terjadi, lampu peringatan pusat berkedip dan buzzer alarm akan bunyi)
Jika lampu monitor tidak mau mati setelah kecepatan transmisi diturunkan, Hentikan unit
saat itu juga, atur lever transmisi pada posisi N, putaran engine pada 2000 rpm, dan
tunggu hingga lampu monitor mati.
➢ Jika retarder tidak berfungsi pada saat di gunakan pada jalan turunan, ikuti langkah-
langkah berikut ini:
1. Lepas retarder brake secara penuh, lalu tarik kembali lever barake retarder.
2. Jia tida ada reaksi setelah lever retarder di tarik kembali, kembalikan kembali lever
retarder pada posisi releas(tidak rem) secara penuh, lalu injak pedal brake untuk
menghentikan unit dan anda kontak PT. United Tractors Tbk. terdekat.
➢ Gunakan retarder perlahan-lahan, jika rem diaktifkan secara mendadak, hal ini sangat
berbahaya karena ban unit and akan slip.

CATATAN
➢ Jika lever retarder di operasikan ketika berjalan menurun, Transmisi dapat turun lebih cepat
daripada mengurangi gas.
➢ Ketika berjalan menurun jangan gunakan pedal brake kecuali darurat. Menggunakan pedal
brake akan menyebabkan panas pada rem depan dan mengurangi umur dari rem tersebut.
➢ Jangan menginjak gas atau menaikkan kecepatan ketika sedang menggunakan retarder.
Kecepatan Engine akan naik san hal ini dapat menyebabkan alarm buzzer bunyi dan lampu
peringatan berkedip

4 - 27
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

1. Sebelum mulai berjalan menurun, lepas pedal gas


(1) dan operasikan retarder lever (2) untuk
mengurangi unit menurun.

2. Gerakkan lever transmisi pada posisi (6, 5, 4, 3,


2) lalu atur kecepatan sesuai dengan kecepatan
maksimum yang diizinkan dan sesuai dengan
kemampuan rem.

4 - 28
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

ARSC ( AUTOMATIC RETARD SPEED CONTROL )


Switch perlambatan kecepatan otomatis.

Ketika dump truck sedang berjalan diturunan, jika switch ditekan maka kecepatan truck dapat
dikendalikan. Retarder secara otomatis aktif untuk mencegah kecepatan truck melebihi
kecepatan yang telah diatur, jadi hal ini membuat pengoprasian retarder menjadi mudah.

NAMA-NAMA KOMPONEN

1. Auto retarder (ARSC) switch 6. Accelerator pedal


2. Auto retarder (ARSC) set lever 7. Brake pedal
3. Auto retarder set speed indicator 8. Auto retarder READY pilot lamp
4. Central warning lamp 9. Retarder pilot lamp
5. Retarder control lever

a. Set c. Decrease speed


b. Increase speed d. Cancle

4 - 29
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

1. AUTO RETARDER (ARSC) SWITCH


Switch ini digunakan untuk mematikan dan menghidupkan ARSC

2. AUTO RETARDER (ARSC) SET LEVER


Switch ini digunakan untuk dibawah ini :
setting kecepatan jalan,
penyetelan kecepatan naik atau turun
membatalkan setting kecepatan.

3. AUTO RETARDER SET SPEED INDICATOR


Display (3) ini untuk menunjukkan kecepatan ( km / jam ) yang telah diset.
Display akan mati ketika Switch auto retarder (1) dimatikan.
Display menunjukkan angka O ketika ada pembatalan.
Ketika Switch starter posisi ON atau Switch auto retarder ON, angka kecepatan yang telah
diset sebelumnya akan muncul

4. CENTRAL WARNING LAMP


Lampu (4) ini menyala jika ada ketidak normalan pada sistim ARSC ketika Switch sistim
ON.

5. RETARDER CONTROL LEVER


Meskipun ARSC sedang aktif, retarder dapat dikendalikan oleh lever ini (5).
Selama ARSC aktif, lever akan terasa lebih berat saat ditarik. Dan jika ditari tiba-tiba atau
terlalu kencang unit akan langsung berhenti.

6. ACCELERATOR PEDAL
ARSC hanya bekerja ketika pedal accelerator (6) tidak di injak

7. BRAKE PEDAL
Meskipun ARSC sedang aktif, wheel brake dapat dikendalikan oleh pedal ini (7).

8. AUTO RETARDER READY PILOT LAMP


Ketika lampu menyala, ini menunjukan ARSC boleh digunakan pada kecepatan laju unit
yang sudah diset. ketika lampu padam, ARSC tidak bekerja.
Lampu menyala 3 detik ketika staring Switch diputar ke ON.

4 - 30
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

9. RETARDER PILOT LAMP


Lampu ini (9) menyala saat reterder dioperasikan, meskipun ARSC sedang aktif.

METODE PENGOPERASIAN ARSC

1. MENGAKTIFKAN SISTIM ARSC.


Sistim ARSC aktif bila Switch sistim posisi ON. Jika Switch diset pada Lever ARSC ditekan,
kecepatan berjalan sesaat diset sebagai. Kecepatan jalan menurun. Jika kecepatan berjalan
melebihi dari kecepatan menurun yang telah diset, Retarder akan bekerja secara otomatis.
Pengaturan kecepatan jalan menyala dan tersimpan didalam memori, jika pedal gas ditekan
saat ARSC telah sedang dioprasikan, ARSC dibatalkan dan kecepatan akan naik. Jika pedal
brake atau laver Retarder dioprasikan saat ARSC telah sedang dioprasikan, ini
memungkinkan untuk mengurangi kecepatan atau menghentikan unit.

2. SET SPEED ( PENGATURAN KECEPATAN ).

PERINGATAN

Jika kecepatan yang diset melebihi kecepatan maksimum yang diizinkan, akan timbul
bahaya over heating dan retarder brake akan rusak. Jaga selalu kecepatan di bawah
kecepatan maksimum yang diizinkan.

Jika kecepatan jalan ternyata lebih rendah dari 10 Km/Jam ( 6,2 MPH ) saat pengoperasian
setting, maka hal itu telah diset 10 Km/Jam. Jika lebih dari 55 km/h (34.2 MPH), maka diset
untuk 55 km/h (34.2 MPH)
Set Range untuk kecepatan jalan tergantung pada pemilihan lever pemindahan transmisi.
Jika lever pemindahan ( Shift Lever ) pada posisi D,6,5,4,3,2 atau L Seet Speed Range
antara 10-55 Km/Jam ( 6,2 – 34.2 mph ).
kecepatan jalan tidak dapat diset saat shift liver posisi N atau R.

4 - 31
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

3. METODE PENYETELAN TRAVEL SPEED


Untuk menaikkan set travel speed 1 Km / Jam ( 0,6 mph ), tekan lever ARSC ke atas sekali.
Untuk menurunkan set travel speed 1 Km / Jam ( 0,6 mph ) tarik lever ARSC kebawah
sekali.

Keterangan :
Bebaskan lever set ARSC setelah merubah set travel speed.
➢ Jika set switch dan cencel dioperasikan secara bersamaan, maka cancel pengoperasian
yang diprioritaskan.
➢ Jika Switch set dan Switch penambah kecepatan (top up) dioprasikan dalam waktu
bersamaan, maka pengoprasian dari top up (penambah kecepatan) yang
diprioritaskan.
➢ Jika Switch set dan Switch penurun ( top down ) dioperasikan secara bersamaan, maka
pengoperasian tap down yang diprioritaskan
➢ Top Up dan Top Down (penambah dan penurun kecepatan ) digunakan untuk membuat
penyetelan yang baik dari set Travel Speed. Dalam hal ini memungkinkan untuk
penyetelan set travel speed + 5 Km/Jam (3,1 MPH) ketika berjalan dengan sistim ARSC
( ketika pedal gas dibataskan ). Saat pedal gas telah sedang dioprasikan, ARSC
dibatalkan, jika hal ini memungkinkan untuk mengoprasikan dengan bebas antara 10
sampai 55 Km/Jam (dari 6,2 sampai 34,2 MPH)

4. Methode Menaikan Set Speed.


Jika ingin menaikkan set speed, tekan pedal gas untuk menaikan kecepatan, dan saat set
Travel Speed yang diinginkan dicapai, Tekan Switch set ON pada set Lever ARSC set Travel
akan dirubah kecepatan baru.

5. Methode Penurunan Set Speed.


Jika ingin menurunkan Set Speed, Operasikan lever Retarder untuk menurunkan kecepatan,
dan saat set travel speed yang diinginkan dicapai, tekan Switch set ON pada lever set
ARSC. Set travel Speed akan dirubah kecepatan baru.

Keterangan :
Setelah menggunakan Lever Reterder untuk menurunkan kecepatan, kembalikan keposisi
semula. Jika lever ditarik dengan tiba-tiba brake akan bekerja dengan mendadak.

4 - 32
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

6. Berjalan Lagi Saat Set Speed.


Jika unit berjalan mengulangi pada Slope yang sama, kecepatan jalan telah diset sekali hal
ini memungkinkan untuk. Mengoprasikan ARSC tanpa harus melakukan setting tiap waktu.
Sebelum memasuki jalan yang menurun, Jika kecepatan jalan telah disetel kecepatan yang
lebih rendah dari set speed yang ditampilkan pada layar kecepatan jalan, Lampu READY
(hijau) menyala dan ARSC diaktifkan saat pedal gas dibebaskan.
Keterangan :
Saat berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi dari set speed yang ditampilkan pada
layar/display kecepatan jalan, ARSC tidak aktif bahkan saat pedal gas dibebaskan.
Ketika hal ini terjadi, Lampu READY (hijau) juga tidak menyala. Selalu melakukan
penyetelan kecepatan jalan kecepatan yang lebih rendah dari set speed yang ditampilkan
pada layar/display kecepatan jalan, dan check bawah lampu READY menyala.

7. Methode Pembatalan Set Travel.


Methode 1 : Jika Switch pembatalan dioperasikan lebih dari 1 detik, kontrol berhenti,
saat hal ini terjadi, layar/display kecepatan jalan menunjukkan O.
Methode 2 : Jika Switch sistim diputar ke OFF, kontrol dibatalkan. Ketika hal ini terjadi
layar/display kecepatan jalan akan padam.
Keterangan :
Switch harus dioperasikan lebih dari 1 (satu) detik ( berbeda dengan Switch yang lain )
untuk membatalkan kontrol. Hal ini untuk mencegah kerusakan pada kontrol saat sedang
dibatalkan jika Switch ditekan dengan kesalahan/tidak benar.

8. Rekomendasi Set Speed.


Aturlah kecepatan jalan pada putaran engine 1800 rpm, dan berjalan dengan
kondisi suhu oli pada range hijau. Jika ada bahaya, oli retarder mungkin
Overheat, lampu perhatian ARSC menyala dan set travel speed secara otomatis
akan turun.

4 - 33
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

GRAFIK KEMAMPUAN REM


Cara membaca grapik
Contoh: Unit dilengkapi dengan exhaust brake
Jarak menurun : 1500 m (4921 ft) Grade resistance : -13 %
Travel resistance : -11 % Rolling Resistance :2%
Load : 55 Tons

Gunakan grafik untuk mendapatkan kecepatan maksimum yang dijinkan dan rentang kecepatan
bila melakukan perjalanan menurun dengan kondisi diatas.
1. Gunakan grafik kehandalan rem untuk suatu jalan menurun 1500 m (4921 ft).
2. Tunjukkan berat kotor mesin A pada grafik dan tarik sebuah garis lurus kebawah dari
titikA.
3. Dapatkan titik B dimana garis vertikal memotong garis travel resistance minus 11 %, dan
tarik sebuah garis horizoltal dari titik B.
4. Dapatkan titik C dimana garis horizontal memotong kurva kehandalan. Tarik sebuah garis
lurus dari titik C kebawah dan dapatkan titik D dimana garis vertikal memotong garis skala
kecepatan mesin.
5. Melaluai proses diata, dapat diperoleh nilai-nilai berikut:

Dari titik (D) : Kecepatan yang dijinkan adalah 31.5 Km/jam atau (19.6 MPH)
Dari titik (C) : Gigi kecepatan pada F4

Nilai untuk kecepatan maksimum yang diijinkan ini hanya sebuah nilai sasaran kasar
berdasarkan pada kehandalan rem retarder. Tetapi pada job site sesungguhnya, kecepatan
mengemudi yang aman hampir selalu lebih kecil dari pada kecepatan maksimum yang dijinkan
karena kondisi jalan dan faktor lainnya. Oleh karena itu, pilih suatu kecepatan dimana
pengukur temperatur oli retarder akan bertahan pada daerah hijau.

4 - 34
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

HD 465 -7
Kehandalan rem
Panjang slope : 450 m (1476 ft)
Ukuran Ban : 24.00-35-36PR

Kehandalan rem
Panjang slope : 600 m (1968 ft)
Ukuran Ban : 24.00-35-36PR

4 - 35
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

Kehandalan rem
Panjang slope : 900 m (2952 ft)
Ukuran Ban : 24.00-35-36PR

Kehandalan rem
Panjang slope : 1500 m (4921 ft)
Ukuran Ban : 24.00-35-36PR

4 - 36
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

Kehandalan rem
Panjang slope : continuous
Ukuran Ban : 24.00-35-36PR

4 - 37
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

HD 605 -7
Kehandalan rem
Panjang slope : 450 m (1476 ft)
Ukuran Ban : 24.00R35**

Kehandalan rem
Panjang slope : 600 m (1968 ft)
Ukuran Ban : 24.00R35**

4 - 38
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

Kehandalan rem
Panjang slope : 900 m (2952 ft)
Ukuran Ban : 24.00R35**

Kehandalan rem
Panjang slope : 1500 m (4921 ft)
Ukuran Ban : 24.00R35**

4 - 39
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

Kehandalan rem
Panjang slope : Contiuous
Ukuran Ban : 24.00R35**

4 - 40
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

MENGEMUDIKAN UNIT

PERINGATAN
Jika unit berbelok pada kecepatan tinggi atau pada
darah miring, hal ini sangat berbahaya unit dapat
terbalik, jangan mengoperasikan steering pada
kondisi ini.

PERHATIAN

Jangan terus memutarkan steering ketika roda sudah


penuh belok kekan atau kekiri. Hal ini akan
menyebabkab teperatur oli di dalam system naik dan
akan terjadi overheat.

Ketika sedang berjalan, atur roda kemudi dengan memutar langsung steering kemudi (1).

Ketika berjalan di daerah sebuah kurva, lepas pedal gas sebelum masuk daerah kurva, turunkan
kecepatan pada kecepatan rendah, lalu injak pedal gas secara bertahap unTuk melewati daerah
kurva. Jangan melewati daerah berpasir dengan kecepatan tinggi.

4 - 41
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

MENGOPERASIKAN DUMP BODY

PERINGATAN

➢ Ketika sedang malakukan dumping, selalu ikuti


petunjuk dumping sesuai dengan tanda dari
flagman.
➢ Ketika membuang batuan besar operasikan dump
body perlahan-lahan.
➢ Ketika melakukan pemeriksaan dengan posisi
dump lever terangkat , selalu gunakan safety
pins, set dump lever ke posisi HOLD dan kunci
dengan safety lock knob.

Operasikan Dump Body sebagai berikut


1. Tempatkan shift lever (1) ke posisi N (netral) dan
set switch parking brake (2) ke posisi PARKING.

2. Letakkan lever dump (3) pada posisi RAISE, injak


pedal gas untuk menaikkan dump body.
Jika dump lever dilepas pada posisi RAISE . Lever
akan tertahan pada posisi RAISE dan Dump body
akan terus bergerak naik
Kecepatan naik sebanding dengan kecepatan
engine.

3. Bila dump body naik pada posisi yang ditetapkan


(posisi pengukur body yang disetel), lever dump
(3) kembali keposisi HOLD. Selanjutnya dump
body tersebut akan tertahan pada posisi ini.
Jika diperlukan dump body naik lebih lanjut,
operasikan dump lever (3) ke posisi RIASE dan
dump body akan naik. Jika dump lever (3)
dilepas, dump lever (3) akan kembali ke posisi
HOLD dan dump body akan berhenti pada
posisinya.

4 - 42
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

4. Pindahkan lever dump body (3) ke posisi LOWER


dan Body dump akan mulai turun.

5. Setelah menurunkan dump body hingga pada


suatu posisi, pindahkan lever dump body (3) ke
posisi FLOAT. (Lepaskan lever tersebut dan lever
akan kembali secara otomatis ke posisi FLOAT).
Dump Body akan turun karena gaya beratnya.

CATATAN
Bila lever transmisi dipindahkan keposisi selain N (netral) saat lever dump body tidak pada
posisi tidak pada posisi FLOAT, lampu peringatan pusat akan menyala dan Alarm akan
berbunyi.
Bila menaikkan dump body kurangi tekanan pada pedal gas saat dump body mendekati sudut
maksimum untuk mengurangi beban kejut pada rangkaian hidrolik dan silinder pengangkat
Ketika dump body masih diatas, kecepatan akan terkunci pada kecepatan 2 saat posisi lever
transmisi di D dan kecepatan 1 pada saat lever transmisi pada posisi 5-L. Sambil berjalan
turunkan dump body.

Dump di kontrol oleh electric, jika terjadi kerusakan pada sensor atau valve, pada display akan
muncul code krusakan dan dump body akan tertahan pada posisinya. Jangan dipaksakan
mengerakkan dump body jika hendak melakukan pemeriksaan atau perbaiakan , segera
hubungi PT. United Tractors Tbk. Untuk perbaikan.

4 - 43
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

TINDAKAN PENCEGAHAN PENGOPERASIAN


➢ Ketika travel pada keadaan hujan, bersalju, berlumpur atau tanah lembek pertimbangkan
kondisi beban dari unit dan hati-hati jangan sampai roda slip atau unit berputar dan
tertanam ketanah.
➢ Jika Engine mati ketika unit travel, hentikan unit dengan segera kemudian gerakkan shift
lever ke posisi N (netral) dan hidupkan kembali Engine.
➢ Jika sedang operasi lampu peringatan utama dan lampu petunjuk dari EMERGENCY
machine monitor berkedip dan buzzer alarm bunyi, hentikan unit dengan segera dan cari
penyebab kerusakan.
➢ Ketika sedang loading behati-hati agar beban merata keseluruhan dump body dan lebih
khusus lagi jangan terlalu banyak beban bagian depan.
➢ Pada permukaan jalan yang licin gunakan control retarder pelan-pelan kemudian turunkan
trasmisi untuk mencegah roda belakang terhenti
➢ Ketika melewati genangan air, air dapat masuk ke front brake dan menyebabkan
penerunan kemampuan brake jadi hati-hatilah mengemudikan di temat seperti itu,
andaikan air masuk ke brake injak pedal brake beberapa kali agar menghasilkan panas
akibat gesekan antara pad dan disc.

4 - 44
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

PARKIR UNIT

PERINGATAN

➢ Hindari menghentikan unit secara tiba-tiba.


➢ Parkir unit pada tanah yang keras dan datar.
Jangan parkir unit pada daerah miring. Jika tidak
dapat dihindari parkir di daerah miring ganjal roda
menggunakan balok untuk menghindari unit
bergerak dengan tiba-tiba.
➢ Jika lever trasnmisi tersentuh tanpa sengaja, unit
dapt bergerak secar tiba-tiba dan hal ini dapat
menyebakan kecelakaan yang serius. Sebelum
meninggalkan kabin operator selalu posisikan
lever parking brake pada posisi PARKIR.
➢ Jangn menggunakan retarder brake gunakanlah
parking brake
➢ Tanpa memeperhatkan putaran Engine Jangan
gunakan retarder untuk parking dalam waktu
yang lama

PERHATIAN
Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada remparkir, pasang rem parkir hanya ketika unit
benar-benar sudah berhenti .

1. Lepas pedal gas (1) lalu injak pedal rem (2) untuk
menghentikan unit.

2. Pindahkan lever transmisi (3) pada posisi N,


kemudian pasang rem parkir (4) untuk
mengaktifkan rem parkir posisikan switch rem
parkir ke posisi PARKING.

4 - 45
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

3. Dimana operator masih berada di dalam cabin,


tarik lever retarder (5) untuk mengaktifkan rem
retarder.

PEMERIKSAAN SETELAH BEKERJA

Gunakan monitor panel untuk memeriksa suhu air engine, tekanan oil engine, dan jumlah
bahan bakar. Jika engine terjadi panas yang berlebihan jangan matikan engine dulu, sebelum
dimatikan biarkan engine berputar dengan putaran sedang hingga temperaturnya turun.

MEMATIKAN ENGINE

Jika engine dimatikan secara mendadak tanpa ada


pendinginan, hal akan mempercepat umur dari
komponen engine. Jadi jangan sekali-kali mematikan
engine dengan tiba-tiba kecualai keadaan darurat.
Ikuti prosedur menurunkan temperatur engine
dibawah ini sebelum mematikannya :

1. Biarkan engine pada putaran rendah sekitar 5


menit supaya engine dingin secara bertahap.
2. Putar switch starter (1) ke posisi OFF untuk
mematikan engine.
3. Tarik switch starter dari tempatnya.

4 - 46
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

PROSEDUR SETELAH ENGINE DIMATIKAN

1. Periksa perlengkapan kerja bagian bawah, body, komponen bawah terhadap kebocoran oli
dan air.
2. Isi tangki bahan bakar.
3. Bersihkan ruangan sekitar engine dari kertah atau material lainnya yang mudah terbakar.
4. Bersihkan tanah-tanah yang menempel pada komponen bagian bawah.

MENGUNCI
Selalu kunci dibawah ini :
1. Tutup pengisian bahan bakar.
2. Pintu kabin (kiri dan kanan)
Kunci pintu sisi kanan secara langsung dari sisi
dalam (tempat duduk operator).

Keterangan
Switch starter dapat digunakan untuk mengunci
(1) dan (2) tersebut diatas.

4 - 47
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

TABEL PENGGUNAAN : PELUMAS, BAHAN BAKAR DAN PENDINGIN


PADA TEMPERATUR SEKITAR

ASTM : American Society of Testing and Material.


SAE : Society of Automotive Engineers.
API : American Petroleum Institute.
4 - 48
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

MAINTENANCE SCHEDULE CHART

INITIAL 250 HOURS SERVICE (Hanya setelah 250 jam pertama)

1. Ganti oli Engine dan filter catridge


2. Ganti oli transmisi dan filter element
3. Ganti filter elemet transmisi dan dan pendingin oli brake belakang
4. Ganti oli dan filter element oli steering hoist
5. Ganti oli final drive
6. Ganti oli differential

INITIAL 2000 HOURS SERVICE (Hanya setelah 2000 jam pertama)


Periksa injector setting load, adjust

WHEN REQUIRED
1. Bersihkan bagian dalam system pendingin
2. Periksa, bersihkan atu ganti air cleaner
3. Periksa dan tambah jumlah air pencuci kaca
4. Bersihkan filter udara AC
5. Periksa jumlah refrigerant (gas)
6. Periksa dump body
7. Periksa listrik pemanas udara masuk
8. Periksa tinggi suspension dan periksa jumlah oli
9. Buang udara dari brake depan, belakang dan parkir
10. Bersihkan, periksa fins radiator dan fins after cooler
11. Periksa paly dari output coupling pada output shaft
12. Periksa ban

CHECK BEFORE STARTING

4 - 49
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

EVERY 250 HOURS SERVICE


1. Periksa jumlah oli differential
2. Periksa jumlah oli final drive
3. Lubrication
4. Periksa drive shaft
5. Periksa jumlah air battery
6. Periksa kekencangan belt alternator
7. Periksa kekencangan belt compressor air conditioner
8. Bersihkan breather
9. Periksa frame
10. Periksa kemampuan rem dari pedal brake
11. Periksa kemampuan rem dari retarder brake
12. Periksa kemampuan rem dari parking brake
13. Periksa dan bersihkan automatic suspension

EVERY 500 HOURS SERVICE


1. Ganti oli dan filter cartridge Engine
2. Ganti filter catridge bahan bakar
3. Berhihkan strainer tangki bahan bakar
4. Ganti filter element oli transmisi
5. Periksa keausan dari disk pad brake depan
6. Periksa kondisi fan belt

EVERY 1000 HOURS SERVICE


1. Ganti cartridge anti karat
2. Ganti oli transmisi dan bersihkan strainer
3. Ganti filter elemet transmisi dan dan pendingin oli brake belakang
4. Ganti filter element oli brake
5. Lubrication
6. Periksa keausan dari disk brake belakang
7. Periksa kekencangan komponen turbocharger
8. Periksa play dari turbocharger rotor

4 - 50
4. PELAKSANAAN PERAWATAN HARIAN HD 465 -7

EVERY 2000 HOURS SERVICE


1. Ganti filter element steering hoist
2. Bersihkan strainer tangki hidrolik
3. Ganti oli final drive
4. Ganti oli differential
5. Bersihkan breather differential
6. Bersihkan breather element engine
7. Periksa alternator starter
8. Periksa, atur clearance engine valve
9. Periksa dan bersihkan turbocharger
10. Periksa tekanan gas accumulator

EVERY 4000 HOURS SERVICE


1. Ganti oli steering hoist
2. Lubrication drive shaft
3. Periksa water pump
4. Periksa fan pulley dan tension pulley
5. Periksa vibration damper

4 - 51
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7

KONDISI OPERATOR/DRIVER SIAP KERJA

Operator telah siap melakukan tugas dengan


memakai perlengkapan kerja yang standard.

Manfaat perlengkapan kerja yang standard


yaitu :
❖ Memberi perasaan aman ketika sedang
bekerja.
❖ Melindungi anggota tubuh dari accident
yang tidak terduga.
❖ Menunjukkan identitas diri dari perusahaan
❖ Menunjukkan kebersihan.

KONDISI OPERATOR/DRIVER TIDAK SIAP KERJA

Bilamana kondisi anda tidak siap kerja sebaiknya :


❖ Segera lapor pada atasan anda dilapangan
(FM, SS) untuk meminta izin
❖ Jangan memaksakan didi karena akibatnya
akan sangat berbahaya baik untuk didi
sendiri maupun kepada unitnya.
❖ Jangan memasuki lokasi
kerja/mengoperasikan unit bila anda tidak
memakai perlengkapan kerja yang
standard.

Akibatnya
❖ Bekerja merasa kurang aman.
❖ Bekerja tidak/krang konsentrasi.
❖ Produktivitas unit akan berkurang.

PERSIAPAN PENGOPERASIAN

❖ Operator sedang melakikan perawatan


harian (P2H) denga teliti dan benar-benar
dengan tujuan agar kondisi unit benar-
benar siap operasi.
❖ Jika menemukan kelainan segera laporkan
pada pengawas lapangan (FM. SS)

INGAT
Jangan Mengoperasikan Dump Truck jika kondisi
kurang bagus, terutama menyangkut brake.

Manfaat P2H
❖ Dapat meengetahui kondisi unit.
❖ Mnecegah kerusakan yang patal.
❖ Unit lebih terawat
❖ Memberi perasaan aman

5-1
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7

PERSIAPAN PENGOPERASIAN

Sebelum memulai pekerjaan langkah-langkah yang


perlu diperhatikan sebagai operator/driver truck
produksi adalah :
1. Tanyakan dan mintalah petunjuk/penjelasan
kepada pengawas lapanagn (FM,SS) antara
lain :
❖ Dimana lokasi loadingnya.
❖ Dimana disposal/tempat pembuangan.

2. Perhatiakn kondisi jalan, lokasi loading. Lokasi


disposal dan jenis material antara lain :
❖ Material lumpur, batu-batu dan tanah
keras.
❖ Kondisi jalan/medan kerja yag kurang
stabil.

CATATAN
TEKNIK HAULING TRUCK PRODUKSI

1. TEKNIK HAULING TAMPA BERMUATAN


❖ Beri prioritas pada kendaraan yang bermuatan/ambulance (emergency)
❖ Jangan menjalankan kendaraan sambil mengangkat dump.
❖ Kondisi mesin dapat dilihat dan dinilai dari beberapa faktor perubahan pada
gauge, suara getaran, warna gas buang atau respon dari kontrol lever.
❖ Bila ada ketidak normalan segera parkir pada tempat yang aman dan amabil
tindakan, hati-hatilah bila terjadi kebocoran bahan bakar atau oli karena dapat
menimbulkan kebakaran.

2. TEKNIK HAULING DENGAN MEMBAWA MUATAN


❖ Perhatikan kondisi jalan yang miring dan patuhi rambu-rambu yang ada.
❖ Ketika pemandangan sangat kurang seperti berkabut, bedebum perlebar atau
perjauh jarak dengan kendaraan yang ada di depan , mengemudilah dengan
kecepatan yang rendah.
❖ Perhatiakan berak kendaraan ketika mengemudi dijalan berair atau berlumpur,
hati-hati agar tidak slip atau terbenam.
❖ Kurangi kecepatan pada saat berpapasan /berhenti apabila jalan sempit.
❖ Kecepatan maximum sesuai dengan rambu-rambu yang ada.
❖ Bunyikan klakson disetiap mendekati perdimpangan, jembatan, tikungan dan
tempat-tempat yang rawan.
❖ Semua truck tidak boleh saling mendahui.
❖ Jangan membawa material yang berlebihan dan berhenti dengan tiba-tiba.

3. TEKINK HAULING DENGAN MEMBAWA MAUATAN DI JALAN TURUNAN.


❖ Gunakan retarder untuk mnegurangi kecepatan.
❖ Kontrol kecepatan unit sesuai jalan yang ada.
❖ Hindari keadaan engine over running.

TEKNIK HAULING DILAKUKAN DENGAN BENAR.

5-2
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7

Didalam menjalankan Truck Produksi yang harus


diperhatikan untuk mencapai produksi yang tinggi
dan selamat yaitu :
❖ Jangan mengoperasikan unit bila didalam
cabin terdapat service tag.
❖ Jaga jarak dengan unit yang berada
didepannya.
❖ Kecepatan diusahakan sama (Km/Jam) =
pandangan kecepatan (M x 0.7).
❖ Pastikan Vessel sudah benar-benar dalam
posisinya.
❖ Perhatiak tekanan udara.
❖ Imformasikan kepada atasan (FM,SS) bila
menemukan jalan yang bergelombang dan
debu tebal.
❖ Perhatiak tanda-tanda / rambu-rambu
jalan.
❖ Hentikan Truck Produksi ditempat bila
terjadi hujan.
❖ Gunakan selalu sabuk pengaman.

TEKNIK HAULING YANG KURANG BENAR

Driving yang dilakukan seperti gambar diatas


adalah kurang tepat, apabila ini sering dilakukan
oleh seorang driver maka akan berakibat :
❖ Keseimbangan Dump Truck kurang.
❖ Keausan pada ban berlebih
❖ Umur unit pendek.
❖ Terjadi kecelakaan karena jarak aman
tidak dilaksanakn.

TEKNIK HAULING YANG BENAR PADA JALAN YANG MENURUN

Apa bila menjalankan Truck produksi pada daerah


yang menurun panjang maka perlu diperhatikan
langkah-langkah sebagai berikut :
❖ Kontrol kecepatan unit sesuai jalan yang
dilalui.
❖ Gunakan retarder untuk mengurangi
kecepatan.
❖ Konsentrsi penuh terhadap pekerjaan.
❖ Perhatikan situasi dan kondisi jalan.
❖ Hindari keadaan engine terjadi over
running.
❖ Pertahankan suhu oli retarder pada daerah
hijau.

TEKNIK HAULING YANG KURANG SEMPURNA


PADA JALAN YANG MENURUN

5-3
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7

Apabila menjalankan Truk Produksi dilakukan


dengan cara yang kurang sempurna, akan
mengakibatkan :
❖ Kecepatan unit tidak dapat tekontrol
kemungkinan unit dapat terbalik.
❖ System brake akan cepat panas
dikarenakan pada saat mengurangi
kecepatan selalu menggunakan pedal
brake.
❖ Engine akan terjadi Over running sebab
jalannya unit terdorong oleh gaya berat
dari berat unit itu sendiri.

POSISI HD DI TEMPAT LOADING


DENGAN SYSTEM LOW LEVEL/BENCH LOADING YANG BENAR

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan :


1. Operator HD harus mengetahui kondisi
dan situasi dilapangan.
2. Operator HD pada saat mundur harus
memperhatikan posisi bucket/siap loading.
3. Usahakan menempat HD lurus dengan
track (pengambilan material berada
disamping kanan excavator)
4. Pada saat manouver usahakan radius
putar sekecil mungkin (pada saat mundur
tidak terlalu jauh).
5. Posisi ban depan lurus denag ban
belakang.

PERINGATAN
❖ Jangan memaksakan unit jika kondisi
lapangan kurang rapi.
❖ Jangan keluar dari cabin pada saat proses
loading berlangsung.
❖ Ikuti code-code dari operator Excavator.

POSISI HD DI TEMAPAT LOADING


DENGAN SYSTEM LOW LEVEL/BENCH LOADING YANG TIDAK BENAR

5-4
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
❖ Operator tidak memperhatikan kondisi dan
situasi lapangan.
Contoh : Loading front tidak rapi HD
langsung mundur sehingga material
(bongkahan) akan masuk ke sela-sela roda
belakang, kan berakibat ban akan cepat
sobek.
❖ Operator saat mundur tidak
memperhatikan posisi bucket Excavator.
Akan berakibat terjadi benturan antara
Vessel belakang dengan Bucket Excavator
(terutama malam hari) akan berakibat
material kan menjatuhi kabin pada saat
excavator swing.
❖ Mundur terlalu jauh dengan posisi
Excavator.
❖ Posisi anatara ban depan tidak lurus
dengan ban belakang.

POSISI HD DI TEMPAT LOADING BACK HOE


DENGAN SYSTEM TOP LOADING / SAMA RATA DENGAN BACK HOE.

Langkah-langkah yang harus diperhatikan


untuk posisi ahd yang benar adalah sebagai
berikut :
❖ Operator harus mengetahui kondisi &
situasi lapangan.
❖ Operator HD pada saat mundur harus
memperhatiakn posisi bucket / siap
loading.
❖ Posisi HD harus didelakang Excavator dan
searah dengan Track.

Operator memeperhatikan langkah-langkah


seperti diatas maka :
❖ Dasar bak (vessel) HD kan terlihat.
❖ Posisi muatan kan terlihat dan terkontrol.
❖ Muatan tidajk berhamburan.

POSISI HD DI TEMPAT LOADING BACK HOE DENGAN SYSTEM TOP LOADING /


SAMA RATA DENGAN BACK HOE DENGAN DUMP TRUCK.

5-5
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
Cara HD menuju tempat loading point yang
salah akan mengakibatkan :
❖ Pandangan operator excavator tidak
leluasa dalam mengantisipasi vissel.
❖ Pada saat akan dumping material ke vessel
kemungkinan material akan terhambur.
❖ Bucket kemungkinanmembentur bibir
vessel.
❖ Material tidak seimbang sehingga beban
yang diterima oleh tire tidak merata.

AKAN BERAKIBAT
Operator mendapatkan kesulitan untuk menyetir
Karena keseimbangannya kurang.

Kemungkinan
Dump Truck bisa terbalik.

POSISI HD DI TEMPAT LOADING


DENGAN SYSTEM CAB SIDE LOADING YANG BENAR.

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan :


❖ Operator HD harus mengetahui kondisi
dan situasi dilapangan.
❖ Usahakan posisi ban sejajar dengan Track
Shovel.
❖ Jarak antara ujung track dengan ujung
roda ± 6 s/d 7 m untuk bucket dengan
capasitasnya ± 13 m3. Secara umum jarak
antara track dengan roda = 1.5x lebar
Dump Truck.
❖ Posisi ban depan searah dengan ban
belakang.
❖ Perhatikan kaca spion sebelah kiri untuk
mendeteksi ujung bottom Dump sebelah
bawah belakang berada ditengah Vessel
(Bak) HD pada saat HD mulai mundur.
❖ Pada saat mundur menuju bucket sebagai
tanda agar tepat usahakan link bucket
terlihat dibibir vessel melalui kaca spion.

POSISI HD DI TEMPAT LOADING DENGAN SYSTEM CAB SIDE LOADING


YANG KURANG TEPAT.

5-6
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
Posisi Dump Truck ditempat loading point
yang kurang tepat dan berakibat :
❖ Jarak antara track dengan roda HD kurang
dari 6 meter (untuk kapasitas 15 m3 ,
maka pada saat shovel melakukan swing
akan terjadi benturan (terutama dimalam
hari) atau stamina operator shovel sudah
mulai menurun.
❖ Posisi ban depan tidak searah dengan ban
belakang, pada saat HD mulai bergerak
maju dan operator memainkan steering
akan terjadi gesekan yang kuat keausan
ban depan tidak merata.
❖ Bila jrak track denga ban lebih dari 7 m (untuk kapasitas
15m3) maka pada excavator melakukan swing kurang stabil.
❖ Ban belakang menginjak bongkahan material yang besar akan
mengakibatkan :
a. Posisi HD mioring maka akan menimbulkan kerusakan
pada suspension.
b. Kerusakan pada ban.
c. Kondisi tidak aman.

POSISI HD DI TEMPAT LOADING DENGAN SYSTEM BLIND SIDE LOADING


(POISI HD BERADA DISEBELAH KANAN EXCAVATOR) YANG BENAR.

Sebagai Operator HD agar memperhatikan


langkah-langkah dibawah ini untuk loading
dengan system Bling side laoding.
❖ Operator HD harus mengetahui kondisi
dan situasi lapangan.
❖ Usahakan posisi ban sejajar dengan Track
Excavator.
❖ Jarak antara ujung track dengan ujung
Vessel (bak) 6 s/d 7 m untuk kapasitas
bucket ± 15m.
❖ Posisi ban depan searah dengan ban
belakang.
❖ Perhatikan kaca spion sebelah kanan untuk
mendeteksi ujung bottom dump sebelah
bawah belakang berada di tengah Vessel
(bak) pada saat HD mulai mundur.

KEUNTUNGAN
Produksi HD tetap jalan meskipun cycle time
tinggi.
INGAT
Posisi tempat loading berada disebelah kanan
Excavator, hanya untuk waktu sementara.
Misal : ~ Loading point sebelah kiri Excavator
sedang dibersihkan.
~ Baru membuka areal baru.

POSISI HD DI TEMPAT LOADING DENGAN SYSTEM BLIND SIDE LOADING


(POSISI HD BERADA DISEBELAH KANAN POWER SHOVEL) YANG SALAH.

5-7
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
Posisi HD berada disebelah kanan Power
Shovel dengan posisi yang salah dan
akibatnya :
❖ Jarak antara Track dengan roda HD kurang
dari 6m (untuk kapasitas bucket 15 m3)
maka pada saat Excavator melakukan
swing akan terjadi benturan (terutama
malam hari atau operator sudah mulai
turun staminanya).
Ingat : Operator Excavator terhalang
pandangannya untuk melakaukan swing
sebelah kanan.
❖ Posisi ban depan tidak searah dengan ban
belakang, pada saat HD mulai bergerak
maju dan operator HD memainkan steering
akan terjadi gesekan yang kauat dan akan
terjadi keausan ban depan yang tidak
merata.
❖ Jarak antara track dengan roda HD melebihi dari 7 meter (untuk kapasitas
bucket 15 m3) maka pada saat Excavator melakukan pengisian material ke
dalam Vessel (bak) dapat mengakibatkan Excavator tidak seimbang.
❖ Ban belakang menginjak bongkahan material yang besar akan
mengakibatkan :
a. Posisi HD miring akan menimbulkan kerusakan pada suspensi.
b. Kerusakan pada ban.
c. Kondisi tidak aman.
❖ HD tetap berada disebelah kanan Excavator, walaupun tepat loading point
sebelah kiri sudah bebas/rapi.

POSISI HD DI TEMPAT LOADING


DENGAN SYSTEM DOUBLE SIDE LOADING YANG BENAR.

System ini akan menghasilkan produksi alat


hauling (HD) sangat besar karena alat hauling
(HD) tidak perlu menunggu bucket Excavator siap
pada posisinya dan memperkecil cycle time HD.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan


untuk operator HD yaitu :
❖ Perhatiakn jarak antara track Excavator
dengan ban HD, terutama untuk HD yang
berda disebelah kanan (seperti yang sudah
dijelaskan pada system yang lain.).
❖ Perhatikan kondisi dan situasi lapangan.
❖ Perhatikan tanda-tanda yang berda
dilapangan baik itu yang berada di unit
Excavator maupun areal yang sedang
dikerjakan.
❖ Perhatiak petunjuk dari petugas lapangan.
❖ Jangan sekali-kali keluar dari cabin HD,
walaupun sedang menunggu.

POSISI HD DI TEMPAT LOADING


DENGAN SYSTEM DOUBLE SIDE LOADING DILAKUKAN TIDAK BENAR.

5-8
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
Cara menempatkan posisi HD yang
dilakukan tidak benar akan terjadi.
❖ Jarak Vessel dengan sisi track terlalu dekat
(untuk sebelah kiri) san melakukan swing
(terutama malam hari) dan akan terjungkal
pada saat melakukan swing (untuk sebelah
kanan).
❖ Posisi ban depan tidak searah dengan ban
belakang, maka akan terjadi gesekan yang
kuatdan akan terjadi keausan ban depan
yang tidak merata.
❖ Driver keluar dari Cabin (hal ini sangat
berbahaya)

INGAT
Untuk driver yang posisinya ada disebelah kanan
agar mengikuti petunjuk dari petugas lapangan
atau tanda-tanda yang berada diunit.

DUMP TRUCK DENGAN ALAT MUAT WHEEL LOADER

Posisi Dump Truck di tempat loading dengan


system “I” shape loading (DT bergerak
maju/mundur)

System ini tidak memerlukan areal yang luas sebab


yang banyak bergerak alat hauling (HD)

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan


untuk operasi HD yaitu :
❖ Pada saat bucket WA telah melewati cabin,
perhatikan posisi bucket dengan melihat
dari spion (posisi HD bergerak maju).
❖ Perhatikan posisi bucket WA melalui kaca
spion (posisi HD bergerak mundur).
❖ Posisikan HD dekat dengan posisi stock
pile.

Dengan memperhatikan langkah-langkah


diatas maka akan mendapatkan :
1. produktivitas akan lebih tinggi baik untuk alat
muat maupun alat hauling.
2. Cycle time akan lebih kecil.

Ingat
Karena system ini banyak bergerak adalah HD,
maka operator HD harus lebih hati-hati dan penuh
konsentrasi bilamana merasa stamina menurun
diannjurkan beristirahat sejenak untuk
menghindari kecelakaan.

POSISI DUMP TRUCK DITEMPAT LOADING DENGAN SYSTEM “I” SHAPE


LAODING (HD BERGERAK MAJU/MUNDUR)
UNTUK POSISI YANG SALAH.

5-9
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7

Cara penempatan posis HD yang salah akan


terjadi:
1. Wheel loader masih bergerak mundur untuk
menempatkan posisi bucket berada ditengah
atas Vessel (bak).
2. Jam kerja alat hauling (HD) banyak kehilangan
waktu (sebab Wheel Loader masih
memposisikan attachment bucketnya).
3. Jam kerja alat laoading tinggi sedangkan
produksi yang didapat rendah.
4. Manuver Wheel Loader terlalu jauh.

SEBAB
POSISI HD TERLALU JAUH DENGAN STOCK PILE

POSISI DUMP TRUCK DITEMPAT LAODING DENGAN SYSTEM “V” SHAPE


LOADING (HD TIDAK BERGERAK) UNTUK POSISI YANG BENAR.

System ini memerlukan areal yang cukup


luas dikarenakan perlu untuk manuver alat
laoding (Wheel Loader).
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk
operator HD yaitu:
❖ Posisi HD membelakangi dan dekat dengan
stock pile (agar manuver WA tidak terlalu
jauh).
❖ Posisi bucket Wheel Loader tepat
disamping Vessel (bak) dapat dilihat
melalui kaca spion.

Dengan memperhatikan langkah-langkah


diatas maka akan didapat :
❖ Sudut manuver Wheel Loader kecil (cycle
time).
❖ Produktivity tinggi.
❖ HD tidak perlu bergerak.

POSISI DUMP TRUCK DITEMPAT LOADING DENGAN SYSTEM “V” SHAPE


LOADING YANG KURANG SEMPURNA.

Apabila penempatan HD tidak benar seperti


gamabr diatas maka :

5 - 10
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
❖ Manuver WA akan terlalu jauh.
❖ Waktu banyak terbuang untuk WA.
❖ Produktivity kecil baik untuk WA maupun
HD.
❖ Ban cendrung menginjak material didekat
stock dan akan mengakibatkan keausan
ban.

POSISI MENUNGGU/ANTRI DI TEMPAT LOADING POINT DENGAN SYSTEM LOW


LEVEL/BENCH LOADING (DT BERADA DIDEPAN)
DILAKUKAN DENGAN BENAR.

❖ Pada saat mundur selalu melihat kaca


spion/mirror.
❖ Sebelum Excavator siap mengisi jangan
sekali-sekali aHD mundur.
❖ HD yang berikutnya begitu masuk daerah
pemuatan langsung mengambil posisi siap
untuk mundur pada saat HD lain sedang
diisi (loading) dengan tujuan untuk
mengurangi waktu menunggu pada saat
muat.
Keterangan
❖ Metode ini sangatlah efisien dibanding
dengan metode lain.
❖ Posisi alat angkut berpindah-pindah agar
sudut pengambilan tetap kecil.
❖ Speed masuk gigi satu disesuaikan gas.
❖ Jangan keluar cabin pada saat dimuati.

POSISI MENUNGGU/ANTRI DI TEMPAT LAODING POINT DENGAN SYSTEM


LOW LEVEL/BENCH LOADING (DT BERADA DIDEPAN)
DILAKUKAN DENGAN SALAH.

❖ Dump Truck dimuati material yang


berlebihan.
❖ Dump Truck sedang antri menghadap ke
alat muat.
❖ Bucket Excavator sedang menekan
material yang di Dump Truck.

Akan Berakibat
❖ Umur Dump Truck akan pendek.
❖ Excavator waktu menunggu cukup lama.
❖ Chasis HD akan menalami retak.
❖ Produktivitas akan rendah.

POSISI MENUNGGU/ANTRI DI TEMPAT LOADING POINT DENGAN SYSTEM


LOW LEVEL BENCH LOADING (DT BERADA DISAMPING)
DILAKUKAN DENGAN BENAR.

❖ Jarak Dump Truck (1) tepat dikaki slope


dan berhenti tepat di center sprocket

5 - 11
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
Excavator dengan tepat duduk operator
HD. Bila tidak demikian dikhawatirkan :
Operator Excavator kurang bisa
mendeteksi kondisi vessel.
❖ Perhatikan lampu indicator Pay Load (bila
dilengkapi).
❖ Dengarkan kode dari operator biasanya
klakson 1 x tanda sudah penuh.
❖ Jarak Dump Truck yag sedang diisi (1)
dengan Dump Truck yag sedang antri (2)
kurang lebih 2 x panjang Dump Truck.

Keuntungan
❖ Dump Truck tidak perlu mundur.
❖ Produksi tinggi.

POSISI MENUNGGU/ANTRI DI TEMPAT LOADING POINT DENGAN SYSTEM


LOW LEVEL/BENCH LOADING (DT BERADA DISAMPING)
DILAKUKAN DENGAN SALAH.

Cara penempatan Dump Truck yang kurang


tepat akan berakibat :
❖ Jarak Dump Truck (1) berhenti tepat
disamping idler dan jauh dari tebing
sehingga Excavator kurang stabil dan
operator Excavator tidak leluasa mendekati
vessel.
❖ Jarak Dump Truck (1) dengan (2) terlalu
dekat, di khawatirkan cabin Dump Truck
kejatuhan material.

POSISI MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING POINT DENGAN SYSTEM


TOP LOADING (DT MUNDUR) DILAKUKAN DENGAN BENAR.

Yang harus diperhatiakn pada saat Dump Truck


mundur.
❖ Pada saat bucket Excator siap loading,
Dump truck harus lurus den tepat dengan

5 - 12
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
alat muat ikuti kemauan operator
Excavator.
❖ Selalu melihat kaca spion kanan/kiri
dangan berpedoman track Excavator dan
bucket.
❖ Setelah dirasa lurus terus bergerak
mundur sampai ada kode dari operator
Excavator.

Yang harus diperhatiakn pada saat dump


truck menunggu/antri.
❖ Dump truck harus siap posisi mundur.
❖ Jarak dengan dump truck yang diisi
minimum 1 x panjang dump truck.

Keuntungan :
❖ Produksi tinggi
❖ Excavator tidak terlalu lama menunggu.

Kerugian
Operator sulit mengantisipasi lokasi loading

POSISI MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING POINT DENGAN SYSTEM


TOP LOADING (DT MUNDUR) DILAKUKAN SALAH.

Kerugiannya bila antri menghadap alat


muat :
Alat muat menunggu HD parkir keloading cukup
lama akan berakibat produksi rendah.

Keuntungan
Operator Dump Truck leluasa untuk
mengantisipasi kondisi lokasi.

POSISI MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING POINT DENGAN SYSTEM


TOP LOADING (DT MAJU) DILAKUKAN DENGAN BENAR.

Yang harus diperhatikan untuk operator


dump truck adalah sebagai berikut :
❖ Pada saat buchet posisi digging dump
truck (1) sudah harus stand by disebelah
kiri alat muat sejajar dengan track dengan

5 - 13
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
jarak ± meter. Mengapa operator
Excavator mudah memperkirakan posisi
jatuhnya material ke vessel.
❖ Dump truck (2) haus sudah stand by
dengan jarak 2 x panjang dump truck.
Mengapa agar terhindar dari gerakan
swing alat muat.

Keuntungan:
❖ Cycle time dump truck kecil.
❖ Produktivitas tinggi.
❖ Sangat cocok untuk loading coal.
Kerugian
Operator Excavator kurang bisa mendeteksi
vessel.

POSISI MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING POINT DENGAN SYSTEM


TOP LOADING (DT MAJU) DILAKUKAN KURANG SEMPURNA.

Posis dump truck menunggu/antri seperti


gambar diatas akan berakibat :
Excavator pada saat melakukan pengisian untuk
truck produksi No.2 akan menglami
kesulitan/keseimbangan akan kurang.

Sebab
Jangkauan alt Excavator terlalu jauh.

Akan Mengakibatkan:
❖ Produksi akan rendah dan waktu banyak
terbuang.
❖ Lokasi tidak rapi/menjadi kotor.
❖ Keselamatan dump truck kurang terjamin.

POSISI DUMP TRUCK MENUNGGU/ANTRI DI TEMPAT LOADING DENGAN


METHODE CAB SIDE YANG BENAR.

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan


untuk operator/driver HD adalah :
❖ Perhatikan posisi HD yang sedang diisi
(melalui kaca spion)

5 - 14
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
❖ Jarak antara HD yanga sedang menunggu
dengan yang diisi minimal 1 x panjang HD.
❖ Sudut antara HD yag sedang
menunggu/antri giliran ± 120o terhadap
HD yang sedang diisi material.
❖ Aktifkan rem parkir dengan Engine putaran
low idle.

Dengan memperhatikan langkah-langkah


diatas maka:
❖ Gerkan HD yag telah selesai diisi tidak
terganggu.
❖ Posisi lat power shovel dan loading point
dapat diketahui..
❖ Menuju ke tempat loading point akan lebih
cepat.
❖ Produktivity tinggi.

POSISI DUMP TRUCK MENUNGGU/ANTRI DI TEMPAT LOADING DENGAN


METHODE CAB SIDE (Posisi DT ada disebelah kiri alat muat power shovel)
UNTUK POSISI YANG SALAH.

Posisi menunggu seperti gamabr diatas


adalah kurang benar maka:
❖ Mengganggu Manuver HD yang telah
selesai dimuat material :
❖ HD yang sedang antri, tidak dapat dilihat
posisi hd.
❖ Cycle time HD tinggi, produktivity rendah.
❖ Keselamatan kerja kurang terjamin.
❖ HD mundur langsung memainkan steering
untuk menuju ketempat loading point
(keausan ban tidak merata).

POSISI DUMP TRUCK/HD MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING DENGAN


METHODE BLIND SIDE (Posisi DT ada disebelah kanan alat muat)
DENGAN POSISI YANG BENAR.

Langkah-langkah yang harus diperhatikan


untuk operator HD pada saat
menunggu/antri adalah sebagai berikut :

5 - 15
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
❖ Jarak anatara HD yangsedang menunggu
dengan HD yang sedang diisi material
minimal 1x panjang HD.
❖ Sudut antara HD yang sedang menunggu
dengan HD yang sedang diisi material
±120o.
❖ Perhatikan posisi HD yang ada
dibelakangnya dengan melalui kaca spion.
❖ Aktifakan rem parkir dengan Rpm Engine
Low idle.

Dengan memperhatikan langkah-langkah


diatas maka :
❖ Gerakan HD yang telah diisi material tidak
terganggu.
❖ Akan cepat menuju ketempat loading point
dikarenakan pandangan kebelakang tidak
terhalang.
❖ Posisi loading point dan posisi Excavator
terlihat jelas.
❖ Productivity tinggi.

\
POSISI DUMP TRUCK/HD MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING DENGAN
METHODE BLIND SIDE (Posisi DT ada disebelah kanan alat muat)
DENGAN POSISI YANG SALAH.

Posisi menunggu seperti gambar diatas


adalah kurang benar maka:
❖ HD yang benar talah selesai diisi material
pada saat kurang dari loading point akan
terganggu.
❖ Keluar dari loading point akan langsung
memainkan steering dan ini akan
menyebabkan keausan ban yang tidak
merata.
❖ Keselamatan kerja kurang terjamin.
❖ Cycle time tinggi, produktivity rendah.
❖ Menuju ke loading point agar lambat
karena menunggu HD sudah benar-benar
melewati posisi parkir dan akan terjadi
keausan ban yang tidak merata
disebabkan steering langsung dimainkan.

POSISI DUMP TRUCK SAAT MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING


DENGAN METHODE DOUBLE SIDE (posisi DT ada di kiri dan kanan alat muat)
DENGAN POSISI YANG BENAR.

Posisi HD seperti gambar diatas akan


mendapatkan :

5 - 16
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
❖ Operator HD dapat melihat dengan jelas
situasi dilapangan, baik situasi alat muat
maupun situasi HD yangsedang diisi.
❖ Dapat mengatur posisi ke loading point sesuai
situasi yang ada dilapangan dan tidak
menunggu menuver HD yang telah selesai
diisi.
❖ Produktivity akan tinggi dan cycle time rendah.
❖ Keselamtan kerja akan lebih terjaga.

POSISI DUMP TRUCK SAAT MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING


DENGAN METHODE DOUBLE SIDE (posisi DT ada di kiri dan kanan alat muat)
DENGAN POSISI YANG SALAH.

Apabila operator HD pada saat


menunggu/antri dilakukan seperti gambar
diatas maka :
❖ Cycle time tinggi dan produktivity akan
rendah.
❖ Tempat manuver perlu luas.
❖ Keselamatan kerja kurang terjamin.

POSISI HD MENUNGGU/ANTRI YANG BENAR DITEMPAT LOADING WHEEL


LOADER DENGAN SYSTEM KERJA “I” SHAPE LOADING.

Prosedur HD menunggu/antri dengan


system kerja Wheel Loader “I” Shape
Loading yang seperti gambar diatas maka
akan didapat :

5 - 17
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
❖ Tidak menggangu bergeraknya HD
yangsedang diisi.
❖ Cycle time rendah, produktivity tinggi.

Ingat
❖ Jarak HD yag menunggu dengan HD yang
diisi material sekitar 1 x panjang dump
truck.
❖ Posisi searah dengan HD yag sedang diisi material.
❖ Pada saat menungu operator hd jangan keluar dari
cabin.
❖ Aktifkan rem parkir dan Engine hidup pada Rpm low
idle.

PROSEDUR HD MEUNGGU/ANTRI YANG SALAH DITEMPAT LOADING WHEEL


LOADER DENGAN SYSTEM KERJA “I” SHAPE LOADING

❖ Prosedur HD menunggu yang sedang diisi


material akan terganggu.
❖ HD yang sedang diisi untuk langkah
berikutnya mundur bukan maju.
❖ Keselamatan kerja tidak terjamin.
❖ Cycle time tinggi dan produksi rendah.
❖ Selesaikan pengisian untuk HD pertama
akan memainkan steering yang akan
berakibat keausan ban depan yang tidak
merata.

PROSEDUR HD MENUNGGU/ANTRI YANG BENAR DITEMPAT LOADING


WHEEL LOADER DENGAN SYSTEM KERJA “V” SHAPE LOADING.

Posisi HD yang sedang menunggu/antri


seperti gambar diatas akan dapat.
❖ Pengisian material kedalam bak (vessel)
HD yang sedang antri dapat langsung
dilakukan.
❖ Cycle time rendah dan productivity tinggi.

Ingat
❖ Posisi HD yang sedang menunggu sejajar
dan berda disamping HD yang sedang diisi
material.
❖ Aktifkan rem parkir dan Engine hidup
dalam poisi Low Idle.
❖ Jangan keluar dari cabin pada saat
menunggu.

PROSEDUR HD MENUNGGU/ANTRI YANG SALAH DITEMPAT LOADING


WHEEL LOADER DENGAN SYSTEM KERJA “V” SHAPE LOADING.

Prosedur HD pada saat sedang


menunggu/antri denganm posisi salah
seperti gamabar diatas maka akan terjadi :

5 - 18
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
❖ Menunggu posisi bucket WA baru HD
menuju ke tempat laoding.
❖ Cycle time tinggi san produksi rendah.
❖ HD pada saat akan bergerak keluar dari
tempat loading point akan terganggu,
steering langsung dimainkan yang mana
akan mengakibatkan keausan ban depan
yang tidak merata.

TEKNIK MENUJU KE TEMPAT DISPOSAL


DILAKUKAN DENGAN BENAR.

Yang harus diperhatikan oleh operator


Dump Truck ketika memasuki daerah
disposal.

❖ Pada umumnya saat akan masuk areal


banyak sekali simpangan-simpangan
makan harus extra hati-hati.
❖ Hindari berhenti atau menjalankan Dump
Truck dengan tiba-tiba .
❖ Batsa areal disposal dan tanah yang telah
dibebankan.
❖ Kondisi/medan kerja adalah kegiatan-
kegiatan lain disekeliling kerja anda.

TEKNIK MNUJU KE TEMPAT DISPOSAL


DILAKUKAN KURANG BAIK

Pada umumnya jalan disposal masih labil


hindari mengendarai dengan kasar.

Mengapa
❖ Apabila mengendarai dangan kasar akan
berakibat :
➢ Suspensi akan cepat mengalami
kebocoran.
➢ Tire akan cepat mengalami keausan.
➢ Operator akan cepat mengalami
kelelahan.
❖ Tidak mengindahkan anjuran dari
pengawas disposal.
❖ Membuang material semabarangan.
Akan berakibat
Material yang keras kemungkinan akan tercampur
dengan material yang lembek.

TEKNIK MELAKUKAN MANUVER


DI LOKASI DISPOSAL DENGAN BENAR.

❖ Kurangi kecepatan disaat mulai manuver


diareal disposal
❖ Ikuti kode dari trafficman dimana arah dan
temapat yang sesuai dengan jenis material
yang akan dibuang.

5 - 19
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
❖ Usahakan dump truck berlawana arah
dengan safety berm dan roda depan lurus
dengan roda belakang.

Mengapa
❖ Operator mudah untuk melihat trafficman
dan kondisi safety berm.
❖ Bila tiba-tiba ada kelongsoran material
dump truck mudah untuk menghindar.

TEKNIK MALAKUKAN MANUVER


DI LOKASI DISPOSAL DILAKUKAN DENGAN SALAH.

Apabila manuver dengan kondisi jalan


kurang bagus akan berakibat:
❖ Operator akan mengalami proses
kejenuhan.
❖ Unit akan cepat rusak khususnya di roda
(side wold)
❖ Sulit mendeksi lokasi buangan.
❖ Tranferman sulit dilihat.

TEKNIK DUMPING
SEBELUM MELAKUKAN DUMPING, AKTIFKAN RETARDER/ ENGINE BRAKE.
❖ Perhatikan diatas unit anda, hindarkan vessel dari kawat listrik, pohon dan
bangunan, bilamana vessel diangkat akan mengenai/menyentuh vessel.
❖ Pastikan posisi dump truck rata terhadap permukaan tanah.
❖ Pastikan disekeliling areal bebas dari kendaraan lain dan manusia.
❖ Pastikan tekanan udara pada ban tidak ada yang kempes.
❖ Pastikan posisi dump truck benar-benar aman dari kecelakaan.

5 - 20
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
❖ Mainkan lever vessel ke posisi naik dan tekan padal gas secara perlahan-
lahan (jangan dikejut).
❖ Selesai dumping majukan unit perlahan-lahan yang tujuannya agar
material didalam vessel habis.
❖ Turunkan vessel dengan Engine pada Rpm rendah.

Dumping di area disposal


dilakukan dengan benar

Yang harus diperhatikan pada saat dumping:


❖ Yakinkan disekitar dump truck bebas dari
rintangan.
❖ Pastikan bahwa roda belakang sudah
menempel dibibir safety berm melalui kaca
spion.
❖ Usahakan dumping mengikuti petunjuk
trafficmen.
❖ Posisi dump truck harus rata dan lurus.
❖ Usahakan trafficman berdiri di safety berm
± 15 m.
❖ Selalu gunakan retarder.
❖ Jangan beroperasi/jalan dengan vessel terangkat, bila harus
jalan dengan posisi body dinaikkan karena membersihkan
muatan jangan lebih dari 15 m.
❖ Usahakan dumping material langsung habis.

Mengapa
Karena akan merusak frame, body, hoist dan
yang lainnya.

DUMPING DI AREA DISPOSAL


YANG KURANG TEPAT

Apabila dumping dengan posisi kurang tepat


akan berakibat :
❖ Unit bisa terguling karena lokasi dumping
kurang rata.
❖ Hasil buangan tidak langsung ke jurang.
❖ Menambah pekerjaan bagi alat orang.
❖ Ban depan terangkat karena unit posisinya
up hill.

IMPROVEMENT PENGOPERASIAN RETARDER


A. Cara mengetahui pengguanaan retarder

Ketika kita gunakan lever retarder tidak dapat


terkontrol kecepatan truck maka truck cendrung
bergerak lebih cepat/meluncur.
Maka : Gunakan service brake dan cepat-cepat
kembali ke retarder sesuai grafik
kehandalan dan pindahkan tranmission
ke gigi yang lebih rendah.

5 - 21
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7

Ingat : Jangan sekali-kali mempergunakan


service brake untuk mengurangi
kecepatan truck.

B. Apa yang menyebabkan Dump Truck


keluar dari kemampuan Retarder.

❖ Hauling pada turunan yang tidak sesuai


dengan grafik kehandalan rem (grafik
performance)
❖ Terlambat penggunaan retarder.
Karena : gaya gravitasi akan membuat
truck semakin cepat turun jika retarder
tidak segera digunakan.
❖ Speed (gigi) tidak sesuai dengan
kemiringan jalan.

Akibatnya keluar dari retarder yang sudah


ditentukan (Grafik performance)
❖ Suhu oli hydraulic akan panas ditandai
dengan alarm berbunyi.
❖ Suhu engine ikut panas.
❖ Engine bisa over running.

C. Bagaimana cara mengatasi supaya tidak


keluar dari retarder performance.

❖ Gunakan retarder saat mulai turun.


❖ Posisi speed/gigi sesuai brake performabne
curve yang sudah ditentukan berdasarkan
actual di turunan.
❖ Kecepatan disesuaiakan dengan speed
yang sudah ditentukan (lihat grafik brake
performance).
❖ Tire sesuaikan standard lokasi.
❖ Jarak turunan jangan melebihi standard
grafik brake performance.

D. TEKNIK MENGHINDARI ENGINE


OVERRUNING PADA JALAN MENURUN
DENGAN MUATAN.

❖ Lihat grafik kemampuan rem.


❖ Sesuaikan Gear transmissi dengan
kecepatan unit.
❖ Pertahankan putaran Engine pada 2000 Rpm.

5 - 22
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
❖ Beban dikurangi dari standard karena semakin
besar beban yang diangkut akan mempercepat
kecepatan ui pada jalan menurun.
❖ Grade jalan dikurangi meksimum 10o.

CONTOH-CONTOH MISS-OPERATION HD 465-7


DAN PENGARUHNYA.

❖ Sering berhenti dalam posisi tranmisi masuk :


a. Torque Conventer Stall.
b. Mempercepat kenaikan suhu oil torque converter sehingga
menjadi overheat (panas berlebihan).
c. Komponen Torque Converter akan cepat mengalami
kerusakan.
❖ Speed up/speed down frequently (hunting speed):
a. Slip pada disc/plate tranmisi.
b. Slip pada disc/plate lock up.
c. U-joint/ drive shaft patah.
d. Umur komponen transmisi lebih pendek.

❖ Membelok dengan patah (pada speed tinggi):


a. Material tumpah.
b. Ban sobek dan aus.
c. Suspensi cepat rusak.
d. Silinder steering dan komponen lain cepat rusak.

❖ Penggunaan rem secara mengejut.


a. Keausan disc dan plate tinggi.
b. Keretakan pada chasis karena hentakan yang tinggi.
c. Keausan ban.

❖ Hauling dengan Overload dan overspeed.


a. Transmisi overspeed.
b. Engine overrunning.
c. Suspensi cepat rusak.
d. Transmisi cepat rusak.
e. Axle, final drive cepat rusak.

CONTOH – CONTOH MISS- APLICATION HD 465 -7


DAN PENGARUHNYA.

❖ DUMP TRUCK UNTUK MEMUAT AIR DAN MENYIRAM


JALAN:
a. Produksi rendah.
b. Kerusakan mekanisme dump.
c. Tidak aman.

5 - 23
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
❖ Dump truck menarik dump truack lain yang amblas pengaruhnya
tidak effective.

❖ Hauling pada grade jalan tinggi.


a. Tidak produktive.
b. Tranmisi, Engine, Axle, Final drive
kemungkinan rusak lebih cepat.

❖ Beroperasi pada lebar bench dan jalan yang sempit


bukan spesifikasi HD 465 -7:
a. Tidak safety.
b. Low production.

❖ Standard vessel digunakan untuk hauling batu bara


pengaruhanya low production.

PARKIR SETELAH SELESAI OPERASI


Tujuan : agar dapat mendeteksi kondisi alat sendiri mengkin dan
persiapan untuk operasi esok harinya.

Kemungkinan-kemungkinan yag kan terjadi antara lain :


❖ Kelongsoran.
❖ Kebanjiran.
❖ Tetimpa pohon roboh.

5 - 24
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
❖ Kebakaran.
❖ Pencurian.
❖ Sulit dijangkau untuk pengiasian BBM dan
crew maintenance.

Setelah selesai operasi atau kerja perkirlah unit pada tempat yang keras,
datar dan aman.

TEKNIK PARKIR SETELAH SELESAI OPERASI


DILAKUKAN DENGAN BENAR.

Dalam melakukan parkir yang perlu


diperhatikan untuk operator/driver HD
yaitu:

❖ Berhenti ditempat aman, rata dan keras.


❖ Aktifkan rem parkir dan netralkan
transmission.
❖ Bersihkan kotoran-kotoran yang menempel
dan juga buang tekanan udara, check juga
tekanan ban.

Manfaat yang didapat.

❖ Untuk melakukan perawatan akan lebih


mudah dan aman.
❖ Jika ada kebocoran setelah operasi segera
dapat diketahui.

TEKNIK PARKIR SETELAH SELESAI OPERASI


DILAKUKAN KURANG SEMPURNA

Apabila parkir dilakukan kurang sempurna


seperti keterangan dibawah ini :
❖ Parkir ditempat turunan (dekat dengan
jurang dan tebing).
❖ Retarder diaktifkan, lever transmission
masih masuk.

5 - 25
5. TEKNIK OPERASI & APLIKASI HD 465 -7
❖ Kotoran-kotoran yang menempel pada unit
tidak dibersihkan.
❖ Tekanan udara tetap panuh tidak dibuang.

Dengan keterangan diatas maka dapat


mengakibatkan :
❖ Unit kurang aman.
❖ Transmission sangat berat bebannya
(menahan bergeraknya unit) dan ini
sangat berbahaya untuk keselamatan
unit.

5 - 26

Anda mungkin juga menyukai