Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Vokal: Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Spanduk Dan Papan Reklame Sebagai Media Promosi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

VOKAL

Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia


Vol. 3 No. 1 Mei (2024)
DOI: https://doi.org/10.33830/vokal.v3i1.7509.

Analisis Kesalahan Berbahasa pada Spanduk


dan Papan Reklame sebagai Media Promosi
Suci Herwani1*, Inti Khatun Nafiah2
1, 2 Fakultas
Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus, Kudus, Indonesia
*Corresponding author email: suciherwani@iainkudus.ac.id

artikel disubmit: 25 Januari 2024, direvisi: 6 Mei 2024 , diterima: 31 Mei 2024

Abstract
Banners and billboards are promotional media that are widely used by people to promote their
businesses. It is not uncommon for the words or sentences used to influence the reader. However, many
banner and billboard makers ignore the rules of writing. This research aims to analyze language errors
on banners and billboards in Kudus Regency. The research method used is descriptive qualitative. The
research data is the use of Indonesian on banners and billboards. The data analysis technique uses the
intralingual matching method. The research results found several language errors on banners and
billboards including standard word errors, writing foreign terms, writing abbreviations, and writing
numbers. By knowing the language errors that arise, it can help writers to be more careful in their
writing and must follow the rules or writing rules in the guidelines.

Keywords: EYD, Language Errors, Billboards, Banners

Abstrak
Spanduk dan papan reklame merupakan media promosi yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk
mempromosikan usahanya. Tidak jarang kata atau kalimat yang digunakan dapat mempengaruhi
pembaca. Namun pembuat spanduk dan papan reklame banyak yang mengabaikan kaidah penulisan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan berbahasa pada sapnduk dan papan reklame di
Kabupaten Kudus. Metode penelitian yang digunakan yakni deskripstif kualitatif. Data penelitian ini
adalah penggunaan bahasa Indonesia pada spanduk dan papan reklame. Teknik analisis data
menggunakan metode padan intalingual. Hasil penelitian ditemukan beberapa kesalahan berbahasa
pada spanduk dan papan reklame meliputi kesalahan kata baku, penulisan istilah asing, penulisan
singkatan, dan penulisan angka. Dengan mengetahui kesalahan berbahasa yang muncul maka dapat
membantu para penulis untuk lebih teliti dalam penulisan dan wajib mengikuti kaidah atau aturan
penulisan dalam pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Kata Kunci: EYD, Kesalahan Berbahasa, Papan Reklame, Spanduk

PENDAHULUAN dan tulis. Agar pesan yang diutarakan


Bahasa merupakan serangkaian dapat dimengerti orang lain (pembaca atau
lambang bunyi yang keluar dari artikulator pendengar) maka kalimat yang
manusia bersifat arbitrer digunakan oleh dipergunakan harus komunikatif. Untuk
sekelompok masyarakat untuk memberikan menghindari kesalahan maka perlu
informasi atau gagasan dalam kehidupan menggunakan bahasa Indonesia secara
sehari-hari (Sabrina et al., 2020). Aktivitas tepat sesuai dengan konteks baik dari segi
berbahasa merupakan aktivitas yang bahasa lisan maupun tulis.
dibutuhkan oleh manusia sebagai bentuk Spanduk adalah salah satu contoh
interaksi komunikasi. Bahasa memiliki dari bentuk komunikasi yang disampaikan
fungsi sebagai media penyampaian pikiran dalam ragam tulis. Spanduk dapat
yang dapat dikomunikasikan secara lisan didefinisikan sebagai media promosi berisi

21 | Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia


Vol. 3, No. 1, Mei (2024)
VOKAL
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia
Vol. 3 No. 1 Mei (2024)
DOI: 0.33830/vokal.v3i1.7509.

slogan, propagranda, informasi atau berita (interlanguage) dengan pembelajar bahasa


yang perlu diketahui oleh masyarakat (Muhammad Maulana Yusuf dan and
(Megawati, 2015). Penulisan spanduk Muhammad Farhan 2022). Kesalahan-
wajib memperhatikan serta mematuhi tata kesalahan berbahasa yang ditemukan
cara penulisan (gramatikal) agar pesan selanjutnya dianalisis sesuai dengan teori-
yang dimaksud dapat dipahami oleh teori terkait (EYD). Peneliti dapat
pembaca. Namun, tidak menutup mengetahui salah atau tidaknya suatu kata
kemungkinan pembuat spanduk atau kalimat dapat dilihat dari Ejaan Yang
mengabaikan aturan penulisannya sehingga Disempurnakan (EYD). Agar ejaan bahasa
ditemukan beberapa tulisan pada spanduk Indonesia baik dan benar maka penulis
yang tidak tepat. Ketidaktepatan penulisan perlu mematuhi kaidah atau aturan
ini tentunya akan mempengaruhi makna penulisan sesuai dengan pedoman Ejaan
dari tulisan yang ingin disampaikan. Yang Disempurnakan.
Kesalahan-kesalahan yang sering muncul Crystal (Oktafiani et al., 2022)
di antarnya ketidakpatuhan dalam menyebutkan pula analisis kesalahan
penggunaan EYD dan kata baku. berbahasa yaitu cara menganalisis,
Kesalahan-kesalahan tersebut jika tidak mengelompokkan, dan mengartikan
segera diperbaiki maka akan menjadi kesalahan-kesalahan yang dibuat baik
pembiasaan dan pemakluman. Hal ini tentu sengaja maupun tidak sengaja oleh penulis
akan berpengaruh pada penulisan bentuk dengan menggunakan langkah-langkah
lainnya (Hartati, 2022). didasarkan pada ilmu linguistik. Dengan
Kesalahan berbahasa diartikan demikian dapat disimpulkan analisis
sebagai penyimpangan kaidah tata bahasa kesalahan berbahasa yakni kegiatan
Indonesia yang mengakibatkan menentukan kesalahan-kesalahan
ketidakefektivan dalam penyusunannya berbahasa selanjutnya dianalisis sesuai
(Nisa, 2018). Di antaranya ketidaktepatan dengan kaidah atau aturan yang berlaku
dalam penulisan huruf kapital, kata baku, (EYD).
penulisan istilah asing. Sejalan dengan Berdasarkan alasan di atas, peneliti
pendapat tersebut, Sebayang dan Sofyan tertarik untuk menganalisis kesalahan
(Aspriyanti et al., 2022) menjelaskan berbahasa pada spanduk sebagai media
bahwa kesalahan berbahasa terjadi karena promosi. Ada beberapa penelitian terdahulu
penyimpangan dari kaidah bahasa yang telah menganalisis kesalahan
Indonesia yang baku. Afifah dan Nikmah berbahasa di antaranya, (Telutci and
(Ratu & Rayan, 2021) menambahkan Oktavia 2021), (Syawir et al. 2022),
bahwa kesalahan berbahasa disebabkan (Husnul and Yuhdi 2022), (Wirahyuni
karena pengguna bahasa tidak meatuhi 2019) dan (Aisyah et al. 2020).
aturan dalam bahasa Indonesia secara baik (Telutci and Oktavia 2021) dalam
dan benar, baik dalam bahasa lisan maupun artikelnya yang berjudul “Analisis
tulis. Penyebab penyimpangan tersebut Kesalahan Berbahasa Indonesia pada Papan
disebabkan tidak terealisasinya Spanduk di Seputaran Lingkungan Kota
pemahaman seseorang akan pentingnya Batam”, menemukan bahwa kesalahan
penulisan bahasa Indonesia sesuai kaidah berbahasa terjadi pada penulisan ejaan,
kebahasaaan. singkatan, tanda baca, dan penulisan huruf
Sementara analisis kesalahan kapital.
berbahasa diartikan sebagai ilmu (Syawir et al. 2022) dengan artikel
pengetahuan yang diaplikasikan untuk “Analisis Kesalahan Ejaan Bahasa
menginterpretasikan bahasa antara Indonesia pada Spanduk Iklan di Namlea

22 | Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia


Vol. 3, No. 1, Mei (2024)
VOKAL
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia
Vol. 3 No. 1 Mei (2024)
DOI: 0.33830/vokal.v3i1.7509.

Kabupaten Buru dan Implementasinya pengumpulan data melalui observasi dan


dalam Pengajaran Bahasa Indonesia dokumentasi. Pengumpulan data berupa
Khususnya pada Aspek Keterampilan gambar teks bahasa pada spanduk dan
Menulis”. Kesalahan yang dijumpai yakni papan reklame yang ada di Kudus.
penulisan huruf kapital, penulisan kata Analisis data menggunakan teknik
baku, dan penulisan tanda baca. dengan padan intralingual. Mahsun (Ratu
(Husnul dan Yuhdi 2022) meneliti & Rayan, 2021) menjelaskan teknik padan
tentang “Analisis Kesalahan Penggunaan intralingual dilakukan dengan cara
Bahasa Ejaan pada Pamflet di Lingkungan mengkaitkan serta memadukan bagian-
Sekolah SMKN 1 Lubuk Pakam”. Hasil bagian yang bersifat lingual yang ada pada
penelitian menunjukkan bahwa kesalahan satu bahasa serta beberapa bahasa yang
yang muncul di antaranya penulisan tanda lain. Selanjutnya dipadupadankan dengan
baca, penulisan singkatan, pilihan kata, dan metode hubungan banding membedakan
penulisan ejaan. (HBB) yang bertujuan agar menemukan
(Wirahyuni 2019) artikelnya berjudul sesuatu yang sama di antara data yang
“Penilikan Kesalahan Berbahasa Indonesia dibandingkan.
yang Baik dan Benar dalam Konteks
Sosial-Masyarakat di Ruang Publik”. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian tersebut menemukan beberapa Penelitian ini menganalisis kesalahan
kesalahan meliputi, kesalahan pada diksi, berbahasa pada spanduk dan papan reklame
ejaan, dan struktur kalimat. sebagai media promosi di Kudus. Aspek
(Aisyah et al. 2020) dalam kesalahan yang dianalisis yakni kaidah
penelitiannya “Kesalahan Penulisan pada penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan
Pamflet dan Papan Nama Pertokoan di Kota (EYD) V sesuai dengan Keputusan Kepala
Baturaja kabupaten Oku”. Penyebab Badan Pengembangan dan Pembinaan
kesalahan yang ditemukan karena pengaruh Bahasa Kementerian Pendidikan,
bahasa daerah (sehari-hari) dan kata baku. Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia,
METODE PENELITIAN Nomor:0424/I/BS.00.01/2022 tentang
Pendekatan deskriptif dipilih dalam Ejaan Bahasa Indonesia Yang
penelitian ini. Selain itu, metode penelitian Disempurnakan. Berikut hasil dan
menggunakan metode kualitataif. Metode pembahasannya,
kualitatif merupakan salah satu jenis
metode penelitian yang menghasilkan
temuan-temuan berbeda dengan metode
kuantitatif yang menggunakan angka
berupa statistik untuk menganalisisnya
(Sa’diyah et al. 2023). Metode deskriptif
berupaya memaparkan hasil penemuan dan
menggambarkan keadaan suatu objek baik
fenomena maupun realitas berdasarkan
kondisi dan situasi ketika penelitian
dilakukan (Sa’diyah et al., 2023).
Objek penelitian yakni spanduk dan
papan reklame di Kudus. Data penelitian
berupa penggunaan bahasa Indonesia pada
spanduk dan papan reklame. Teknik Gambar 1. Data Papan Nama

23 | Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia


Vol. 3, No. 1, Mei (2024)
VOKAL
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia
Vol. 3 No. 1 Mei (2024)
DOI: 0.33830/vokal.v3i1.7509.

Pada papan nama pertokoan tersebut Pada spanduk promo sebuah toko
terdapat kesalahan pada penulisan tersebut terdapat tiga kesalahan penulisan
“Apotik”. Berdasarkan kaidah EYD V yakni kata “buanyak”, “bener”, dan
penulisan “Apotik” tersebut tidak baku, “kalsiboard”. Kata “buanyak” merupakan
penulisan yang tepat sesuai dengan kaidah bentuk kata tidak baku dari kata baku
EYD V yakni “Apotek”. Kata “Apotek” “banyak”. Berdasarkan KBBI kata
bukan dari bahasa Indonesia merupakan “banyak” memiliki makna jumlah yang
serapan dari Belanda yakni “Apotheek” besar, tidak sedikit, sangat, dan berlebih.
Selanjtnya kata tersebut diserap oleh Penulisan kata “buanyak” dalam iklan
bahasa Indonesia menjadi “Apotek”. tersebut digunakan untuk melebihkan
Dalam bahasa Indonesia huruf “th” diserap sesuatu agar dapat menarik perhatian dari
menjadi “t” dan gabungan huruf “ee” pelanggan untuk membeli produk yang
menjadi “e”. Maka penulisan “Apotik” dijual di toko tersebut. Dalam bahasa iklan
yang tepat yakni “Apotek”. tetap harus memperhatikan kaidah
penulisan yang tepat mengacu pada EYD V
maka pembetulannya adalah “banyak”.
Kesalahan kedua yakni penulisan kata
“bener”. Penulisan kata “bener” merupakan
bentuk kata tidak baku dari kata “benar”.
Penulisan kata “bener” pada spanduk
tersebut mengacu pada pelafalan atau
pengucapan bahasa daerah yakni bahasa
Jawa. Penggunaan kata yang terpengaruh
oleh bahasa Jawa menjadi salah satu
penyebab kata menjadi tidak baku. Kesalah
ketiga yakni penulisan kata “kalsiboard”.
Gambar 2. Data Spanduk Warung Makan Kata “kalsiboard” merupakan kata asing.
Kaidah penulisan istilah asing dalam
Pada spanduk warung makan tersebut bahasa Indonesia telah diatur pada EYD V
terdapat kesalahan penulisan kata yakni menggunakan huruf miring. Maka
“sambel”. Kata “sambel” adalah bentuk pembetulannya yakni “kalsiboard”.
kata tidak baku dari “sambal”. Sambal
merupakan olahan makanan yang terbuat
dari cabai, garam, dan bumbu yang
dihaluskan atau ditumbuk. Penulisan kata
“sambel” pada spanduk di atas terpengaruh
oleh bahasa daerah yakni bahasa Jawa yang
menyebut “sambal” dengan “sambel”.

Gambar 3. Data Spanduk Promo Gambar 4. Data Spanduk

24 | Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia


Vol. 3, No. 1, Mei (2024)
VOKAL
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia
Vol. 3 No. 1 Mei (2024)
DOI: 0.33830/vokal.v3i1.7509.

Pada spanduk pembuatan stempel Kata yang merupakan bahasa asing harus
tersebut terdapat dua kesalahan, yakni ditulis dengan huruf miring (Herwani,
penulisan kata “gak” dan “sampe”. Kedua 2022). Sesuai pendapat tersebut, maka
kata tersebut menggunakan penulisan kata penulisan yang benar adalah ‘SWEETY
tidak baku. Pembetulannya “gak” diubah BRONZE’ dan ‘SWEETY SILVER’.
menjadi “tidak” dan kata “sampe” menjadi
“sampai”. Kata “gak’ merupakan bentuk
penulisan SIMPULAN
Spanduk dan papan reklame sering
digunakan untuk mempromosikan usaha,
namun banyak yang mengabaikan aturan
penulisan yang baik dan benar, terutama di
Kabupaten Kudus. Kesalahan yang sering
terjadi meliputi penggunaan kata baku yang
kurang tepat, penulisan istilah asing,
singkatan, dan angka, yang sering kali
dipengaruhi oleh bahasa daerah. Untuk
menghindari kesalahan ini, penting bagi
pembuat tulisan untuk memahami tata cara
penulisan ejaan yang benar dan melakukan
pengecekan sebelum pencetakan agar
sesuai dengan kaidah EYD.

Gambar 5. Data Papan Iklan REFERENSI


Aisyah, N., Zahara, L., Nurhayati, &
Pada gambar 5 terdapat beberapa Wardarita, R. (2020). Kesalahan
kesalahan angka dan bilangan dalam Penulisan pada Pamflet dan Papan
mencamtumkan harga yang tertera. Di Nama Pertokoan di Kota Baturaja
dalam spanduk tersebut tampak harga yang Kabupaten OKU. Jurnal Lentera
tercantum ditulis ‘RP.55.500’, penulisan Pedagogi, 4(1), 1–6.
tersebut kurang tepat seharusnya singkatan
Rupiah ditulis dengan huruf kapital dan Aspriyanti, L., Wulan, A. N., Baehaqie, I.,
diikuti huruf kecil, selain itu di antara & Rustono, R. (2022). Analisis
singkatan dan angka tidak perlu Kesalahan Berbahasa Tataran
ditambahkan titik dan spasi, sehingga Morfologi pada Takarir Instagram
penulisan yang tepat menjadi ‘Rp55.500’ Universitas Negeri Semarang Edisi
pendapat tersebut sesuai dengan aturan Bulan Oktober 2022. Pena : Jurnal
yang tercantum dalam Pedoman Umum Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 12(2),
Ejaan Bahasa Indonesia (2016) mengenai 1–9.
aturan baku penulisan Rupiah. Kesalahan https://doi.org/10.22437/pena.v12i2.2
yang kedua terletak pada penyingkatan kata 1755
‘meter’ menjadi ‘250 M’ seharusnya ditulis
‘250 m’. Pada spanduk tersebut tampak Hartati, S. (2022). Bahasaku Cheker:
beberapa jenis dari produk ditulis dengan Analisis Kesalahan Berbahasa
tegak ‘SWEETY BRONZE’ dan Indonesia Pada Papan Iklan Dan Cara
‘SWEETY SILVER’ tidak dicetak miring, Meminimalisir Kesalahan Tersebut.
padahal keduanya merupakan bahasa asing. Osf.Io, 1–8.

25 | Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia


Vol. 3, No. 1, Mei (2024)
VOKAL
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia
Vol. 3 No. 1 Mei (2024)
DOI: 0.33830/vokal.v3i1.7509.

Herwani, U. M. dan S. (2022). Bahasa Padilah Sabrina, S., Mustika, I., & Dwi
Indonesia di Perguruan Tinggi. CV Lestari, R. (2020). Analisis Kesalahan
Sinar Jaya Mandiri. Berbahasa Pada Penulisan Media Luar
Ruang Di Kecamatan Cihampelas,
Husnul, I. C. S., & Yuhdi, A. (2022). Bandung Barat. Jurnal Pendidikan
Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 3(1),
Bahasa Ejaan pada Pamflet di 59–70.
Lingkungan Sekolah Smk N 1 Lubuk
Pakam Ismi Chairani Sartika Husnul, Ratu, W., & Rayan. (2021). Analisis
Achmad Yuhdi. Jurnal Pendidikan Kesalahan Berbahasa Indonesia Pada
Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(2), Papan Nama Toko Dan Reklame Di
125–126. Jalan Jenderal Sudirman Palembang.
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu
Megawati, H. A. S. dan F. (2015). Analisis Kebahasaan Dan Kesastraan, 19(1),
Kesalahan Bahasa dan Makna Bahasa 41–52.
pada Sapnduk di Sepanjang Jalan https://doi.org/10.26499/mm.v19i1.34
Siliwangi Kabupaten Kuningan 17
Periode Februari 2015. Fon: Jurnal
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Sa’diyah, I., Berlianti, S. N., Mubarok, M.
Indonesia, 6(1), 1689–1699. Z., & Redani, Y. E. (2023). Analisis
Kesalahan Berbahasa dalam Konten
Muhammad Maulana Yusuf dan, & Iklan Produk Kecantikan di Media
Muhammad Farhan. (2022). Analisis Sosial Instagram. Narasi: Jurnal
Kesalahan Berbahasa dalam Berita Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, Dan
Online “Makna Di Balik Keris Tidak Pengajarannya, 1(2), 134–148.
Melulu Soal Hal Mistis” https://doi.org/10.30762/narasi.v1i2.1
Kompas.com. Populer: Jurnal 696
Penelitian Mahasiswa, 1(4), 115–122.
https://doi.org/10.58192/populer.v1i4. Syawir, M., Fadly Akbar, Ahmad, A., &
289 Gubais Wali. (2022). Analisis
Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia
Nisa, K. (2018). Analisis Kesalahan Pada Spanduk Iklan Di Namlea
Berbahasa Pada Berita Dalam Media Kabupaten Buru Dan
Surat Kabar Sinar Indonesia Baru. Implementasinya Dalam Pengajaran
Jurnal Bindo Sastra, 2(2), 218. Bahasa Indonesia Khususnya Pada
https://doi.org/10.32502/jbs.v2i2.126 Aspek Keterampilan Menulis. Jurnal
1 Sosial Humaniora Dan Pendidikan,
1(1), 47–57.
Oktafiani, N., Solihat, I., & Sultan Ageng https://doi.org/10.55606/inovasi.v1i1.
Tirtayasa, U. (2022). Analisis 171
Kesalahan Berbahasa Pada Artikel Telutci, T., & Oktavia, Y. (2021). Analisis
Pendidikan Koran Radar Banten Dan Kesalahan Berbahasa Indonesia Pada
Implikasinya Dalam Pembelajaran Papan Spanduk Di Seputaran
Bahasa Indonesia Di Sd Dilaraf Lingkungkan Kota Batam. E Science
Islamic School. Tadarus Tarbawy, Journal Humanity, 2(1), 53–57.
4(2), 133–142.

26 | Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia


Vol. 3, No. 1, Mei (2024)
VOKAL
Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia
Vol. 3 No. 1 Mei (2024)
DOI: 0.33830/vokal.v3i1.7509.

Wirahyuni, K. (2019). Penilikan Kesalahan


Berbahasa Indonesia Yang Baik Dan
Benar Dalam Konteks Sosial-
Masyarakat Di Ruang Publik. Jurnal
Penelitian Dan Pengembangan Sains
Dan Humaniora, 3(1), 68.
https://doi.org/10.23887/jppsh.v3i1.1
7366

27 | Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia


Vol. 3, No. 1, Mei (2024)

Anda mungkin juga menyukai