Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

1 SM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, STRUKTUR

MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP


PROFITABILITAS PERUSAHAAN
Wulan Damayanti
Universitas Negeri Yogyakarta
wulandama16@gmail.com

Denies Priantinah
Universitas Negeri Yogyakarta
denies_priantinah@uny.ac.id

Abstrak: Pengaruh Good Corporate Governance, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan
Leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Ukuran Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, Kepemilkan Institusional, Struktur Modal, Ukuran
Perusahaan, dan Leverage terhadap Profitabilitas pada perusahaan sektor consumer goods industry yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Desain penelitian ini merupakan penelitian ex post facto
dengan menggunakan data kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan consumer goods
industry yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling yang memperoleh sampel data sebanyak 110 data. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif
signifikan ukuran komite audit terhadap profitabilitas perusahaan, (2) tidak terdapat pengaruh
kepemilikan manajerial terhadap profitabilitas perusahaan, (3) tidak terdapat pengaruh kepemilikan
institusional terhadap profitabilitas perusahaan, (4) tidak terdapat pengaruh struktur modal terhadap
profitabilitas perusahaan, (5) terdapat pengaruh positif signifikan ukuran perusahaan terhadap
profitabilitas, (6) terdapat pengaruh negatif signifikan leverage terhadap profitabilitas perusahaan.

Kata kunci: good coorporate governance, struktur modal, ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas

Abstract: The Effect of Good Corporate Governance, Capital Structure, Firm Size, and
Leverage on Profitability. This study is aimed to determine the effect of Audit Committe Size,
Managerial Ownership, Instutional Ownership, Capital Structure, Firm Size, and Leverage on
Profitability in consumer goods industry companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). The
design of this research was ex post facto research using quantitative data. The population used in this
study was all consumer goods indutry companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2015-
2019 period. The sampling technique used the purposive sampling method which obtained 110 data
sample. The data analysis technique used a double linear regression analysis.The results of this study
indicated that: (1) there was a significant positive effect of the size of the audit committee on the
company's profitability, (2) there was no effect of managerial ownership on the company's profitability,
(3) there was no effect of institutional ownership on the company's profitability, (4) there was no effect
of capital structure on company profitability, (5) there was a significant positive effect of firm size on
profitability, (6) there was a significant negative effect of leverage on company profitability.

Keywords: good corporate governance, capital structure, firm size, leverage, profitability

PENDAHULUAN adalah untuk memaksimumkan kekayaan


atau nilai perusahaan bagi para pemegang
Menurut Warren et al (2017:2),
saham (Margaretha, 2005:1). Salah satu
perusahaan memiliki tujuan memaksimalkan
indikator untuk melihat apakah tujuan
keuntungan atau laba yang diperoleh. Tujuan
perusahaan tersebut tercapai atau tidak
lain dari didirikannya sebuah perusahaan
21
adalah dengan melihat profitabilitas dari atau perusahaan sehingga dapat
perusahaan. Salah satu indikator penting bagi meningkatkan keberhasilan usaha disebut
investor untuk menilai kinerja suatu dengan mekanisme pengendali good
perusahaan adalah dengan melihat corporate governance. Sistem corporate
profitabilitas perusahaan, karena governance sangat kompleks dan terintegrasi
profitabilitas menunjukan kemampuan sehingga diperlukan suatu mekanisme
perusahaan dalam memperoleh keuntungan pengendali. Agrawal dan Knoeber (1996)
serta tingkat pengembalian yang akan menyatakan bahwa pembagian mekanisme
diterima oleh investor. Rasio profitabilitas pengendali corporate governance menjadi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua, yaitu eksternal dan internal. Mekanisme
return on assets (ROA). Semakin besar ROA eksternal dijelaskan melalui pihak-pihak
suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat luar, seperti pemegang saham institusional
keuntungan yang dicapai perusahaan dan serta stakeholder lainnya. Sedangkan
semakin baik pula posisi perusahaan tersebut mekanisme pengendalian internal yang
dari segi penggunaan aset (Sawir, 2005:18). berhubungan dengan proses pengambilan
keputusan perusahaan.
Menurut Daniri (2006), pengelolaan
perusahaan dalam usaha pencapaian Salah satu cara mencapai tujuan
keuntungan dan kelangsungan secara tersebut dengan menyerahkan pengelolaan
seimbang dapat dicapai dengan penerapan perusahaan dari pemilik kepada tenaga
corporate governance. Pentingnya penilaian profesional yang biasa disebut sebagai agen.
tingkat profitabilitas perusahaan dengan Kegiatan operasional yang dilakukan oleh
melakukan analisis terhadap laporan agen diharapkan dapat mencapai tujuan
keuangan harus didukung dengan perusahaan. Pemisahan antara principal
pengelolaan perusahaan yang baik. Sistem (pemilik) dengan agent (manajer) dalam
corporate governance akan memberikan sebuah perusahaan, akan memungkinkan
perlindungan efektif kepada para pemegang terjadinya konflik kepentingan. Konflik
saham dan kreditur apabila dilakukan dengan keagenan mengindikasikan adanya asimetri
baik, sehingga akan membuat pihak-pihak informasi, di mana manajemen dan pemilik
tersebut akan yakin menginvestasikan perusahaan memiliki informasi yang
dananya kepada perusahaan. Menurut berbeda. Kepemilikan manajerial merupakan
Maghfiroh dkk. (2017), upaya dan usaha alat monitoring internal yang penting bagi
yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat external stockholders dan manajemen
melakukan pengendalian kegiatan organisasi internal perusahaan untuk memecahkan

22
konflik agensi (Chen dan Steiner, 1999). perusahaan. Ketika perusahaan dapat
Semakin besar kepemilikan saham menghemat pajak maka akan mempengaruhi
manajerial akan semakin besar pula profitabilitas perusahaan dan kinerja
tanggungjawab yang dimiliki manajemen. keuangan perusahaan (Azis dan Hartono,
2017).
Ukuran komite audit adalah total
keseluruhan anggota komite audit dalam Perusahaan dapat memperoleh
perusahaan. Salah satu fungsi dari adanya pendanaan berupa utang salah satunya dari
komite audit adalah meningkatkan fungsi investor. Invsetor dalam melakukan
pengawasan laporan keuangan yang keputusan investasi terkadang juga melihat
disajikan dalam suatu perusahaan dan dari keseluruhan atau total aset yang dimiliki
kemungkinan akan memperkecil potensi perusahaan atau sering disebut dengan
terjadinya asimetris informasi (Azis dan ukuran perusahaan. Menurut Sugiono dan
Hartono, 2017) Christiawan (2013), perusahaan dengan
ukuran besar memiliki akses lebih untuk
Jensen and Meckling (1976)
mendapat sumber pendanaan dari luar,
menyatakan konflik keagenan yang terjadi
sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan
antara manajer dan pemegang saham dapat
dengan ukuran besar memiliki kesempatan
diminimalkan dengan kepemilikan
lebih besar untuk memenangkan persaingan
institusional. Investor institusional dianggap
atau bertahan dalam industri. Penggunaan
mampu menjadi mekanisme pengawasan
utang sebagai pendanaan akan menimbulkan
yang efektif dalam pengambilan keputusan
beban masing-masing. Semakin besar
oleh manajer.
pinjaman, semakin besar pula beban bunga
Perusahaan dalam melaksanakan yang harus dibayarkan.
kegiatan operasionalnya dapat didanai
Analisis leverage memiliki peran
dengan utang dan ekuitas. Struktur modal
dalam upaya meningkatkan tingkat
menggambarkan komposisi penggunaan
profitabilitas perusahaan karena dengan
utang dan ekuitas (Fahmi, 2017). Ketika
analisis tersebut perusahaan-perusahaan
perusahaan menggunakan utang sebagai
yang menggunakan utang sebagai sumber
sumber dana, maka akan timbul beban bunga
pendanaan dapat mengetahui sejauh mana
yang dapat menghemat pajak. Lain halnya
pengaruh pinjaman yang diambil perusahaan
apabila perusahaan menggunakan ekuitas
terhadap peningkatan profitabilitas
sebagai sumber pendanaan, maka tidak akan
perusahaan.
terdapat beban yang dapat mengurangi pajak

23
Pentingnya profitabilitas bagi suatu untuk melaksanakan tugas khusus (Hiro,
perusahaan mengharuskan perusahaan untuk 1995). Suryana (2005) berbendapat bahwa
menyelidiki faktor-faktor apa saja yang dapat tugas komite audit adalah untuk membantu
mempengaruhi dan meningkatkan dewan komisaris memonitor kegiatan
profitabilitas perusahaan. Penelitian- pelaporan keuangan oleh manajemen yang
penelitian terdahulu menunjukan banyak bertujuan untuk meningkatkan kredibilitas
hasil yang bervariasi mengenai faktor-faktor dari laporan keuangan perusahaan. Selain itu,
yang dapat mempengaruhi profitabilitas. komite audit juga memiliki tugas menelaah
Adanya perbedaan hasil yang diperoleh kebijakan akuntansi yang diterapkan
menunjukan bahwa perlu adanya penelitian perusahaan, menilai sistem pengendalian
kembali untuk mengetahui faktor-faktor apa internal, menelaah sistem pelaporan
saja yang dapat mempengaruhi profitabilitas eksternal dan kepatuhan terhadap peraturan.
perusahaan. Oleh karena itu, adanya komite audit
diharapkan akan membuat manajemen dalam
Penelitian ini bertujuan untuk
melaksanakan operasional perusahaan sesuai
mengetahui pengaruh dari good corporate
dengan peraturan atau standar yang dimiliki.
governance yang diproksikan oleh ukuran
Sehingga akan mendorong peningkatan
komite audit, kepemilikan manajerial, dan
kinerja keuangan perusahaan pada umumnya
kepemilikan institusional, struktur modal,
dan profitabilitas pada khusunya.
ukuran perusahaan, serta leverage terhadap
H1: Ukuran Komite Audit berpengaruh
profitabilitas perusahaan pada perusahaan
positif terhadap Profitabilitas Perusahaan
sektor consumer goods industry yang
Pengaruh Kepemilikan Manajerial
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-
terhadap Profitabilitas Perusahaan
2019.
Kepemilikan manajerial merupakan
KAJIAN LITERATUR kepemilikan saham oleh manajemen yang
Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap secara aktif ikut melaksanakan operasional
Profitabilitas Perusahaan perusahaan. Jansen dan Meckling (1976)
Ukuran komite audit merupakan berpendapat bahwa kepemilikan manajerial
jumlah seluruh anggota komite audit dalam dapat meminimaisir terjadinya konflik
perusahaan. Komite audit merupakan kepentingan antara pemegang saham
sekumpulan orang yang ditunjuk oleh eksternal dan pemegang saham manajerial.
kelompok yang lebih besar, guna Semakin besar proporsi kepemilikan saham
mengerjakan suatu pekerjaan tertentu atau oleh manajerial, maka pihak manajerial akan
bekerja dengan lebih proaktif dalam

24
mewujudkan kepentingan pemegang saham Pengaruh Struktur Modal terhadap
dan akhirnya kan meningkakan kepercayaan, Profitabilitas Perusahaan
kemudian profitabilitas perusahaaan juga Brigham dan Houston (2014:171)
akan naik. menyatakan bahwa struktur modal yang
H2: Kepemilikan Manajerial berpengaruh optimal adalah struktur modal yang
positif terhadap Profitabilitas Perusahaan mengoptimalkan keseimbangan antara
Pengaruh Kepemilikan Institusional risiko dan pengembalian sehingga dapat
terhadap Profitabilitas Perusahaan memaksimumkan harga saham.
Brigham dan Houston (2012:21) Perkembangan harga saham tidak terlepas
berpendapat bahwa kepemilikan institusional dari perkembangan kinerja perusahaan yang
adalah ketika kepemilikan saham dimiliki ditunjukkan dengan profitabilitas
oleh investor institusional seperti perusahaan perusahaan. Secara toritis jika kinerja
asuransi, dana pensiun, dan reksa dana. perusahaan mengalami peningkatan maka
Investor institusional memiliki kekuatan harga saham akan merefleksikannya dengan
untuk menerapkan pengaruh yang cukup peningkatan harga saham demikian
besar pada operasi perusahaan. Kepemilikan sebaliknya (Artatik, 2007: 187).
institusional dapat mendorong peningkatan Trade off theory menyatakan ketika
pengawasan yang lebih optimal sehingga perusahaan memutuskan untuk
dapat memonitor kinerja manajemen. Jansen menggunakan utang dalam pendanaannya
dan Meckling (1976) menyatakan bahwa maka perusahaan tersebut juga akan
kepemilikan institusional mempunyai peran menanggung bunga utang akan tetapi
penting dalam meminimalisir konflik keuntungannya perusahaan akan
keagenan yang terjadi antara manajer dan memperoleh penghematan pajak. Kondisi di
pemegang saham. Dengan kata lain, semakin mana perusahaan dapat menghemat pajak
tinggi tingkat kepemilikan institusional maka maka akan berpengaruh juga terhadap
semakin kuat tingkat pengendalian oleh profitabilitas dan kinerja keuangan
pihak eksternal terhadap perusahaan perusahaan.
sehingga dapat meminimalisir terjadinya H4: Struktur Modal berpengaruh positif
konflik keagenan dalam perusahaan sehingga terhadap Profitabilitas Perusahaan
diharapkan profitabilitas dari perusahaan
dapat meningkat.
H3: Kepemilikan Institusional berpengaruh
positif terhadap Profitabilitas Perusahaan

25
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap atas risiko tidak terbayarnya utang, hal ini
Profitabilitas Perusahaan menjadi alasan mengapa para kreditur secara
Ukuran perusahaan turut menentukan umum lebih menyukai jika rasio utang yang
tingkat kepercayaan investor. Semakin besar dimiliki perusahaan rendah. Namun di lain
suatu perusahaan maka semakin besar pula sisi, perusahaan lebih menginginkan rasio
dana yang dikelola serta pengelolaannya utang yang relatif tinggi karena dengan rasio
juga akan semakin kompleks, risiko utang yang tinggi perusahaan akan memiliki
perusahaan semakin tinggi, sehingga ekspektasi yang lebih tinggi pula ketika
perusahaan akan lebih memperhatikan perekonomian negara dalam kondisi normal,
pelaksanaan kegiatan operasionalnya. namun sebaliknya perusahaan akan
Perusahaan dengan ukuran (size) yang lebih mengalami risiko yang tinggi pula apabila
besar diperkirakan mempunyai kesempatan kondisi perekonomian negara sedang
untuk menarik hutang dalam jumlah yang mengalami resesi (Prasetyorini, 2013).
besar dibandingkan dengan perusahaan yang H6: Leverage berpengaruh positif terhadap
kecil karena nilai aset yang dijadikan Profitabilitas Perusahaan
jaminan lebih besar dan tingkat kepercayaan
METODE PENELITIAN
bank juga lebih tinggi, sehingga akan
Jenis Penelitian
mempermudah perusahaan untuk
Penelitian ini merupakan penelitian
mengembangkan perusahaannya guna
ex post facto. Jenis data yang digunakan
mencapai profitabilitas yang lebih tinggi.
dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
H5: Ukuran Perusahaan berpengaruh positif
data akan disajikan dalam bentuk angka
terhadap Profitabilitas Perusahaan
yang dituangkan dalam satuan hitung.
Pengaruh Leverage terhadap
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif
Profitabilitas Perusahaan
kausal, yaitu penelitian yang mencari
Leverage adalah penggunaan aset dan
hubungan sebab akibat atau dampak, yaitu
sumber dana (source of funds) oleh
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
perusahaan yang memiliki biaya tetap
(Y) (Sugiyono, 2011).
(beban tetap) dengan maksud untuk
meningatkan keuntungan potensial Tempat dan Waktu Penelitian
pemegang saham (Sartono, 2010:123). Penelitian ini dilakukan dengan
Semakin rendah rasio utang maka semakin mengambil data sekunder dari perusahaan
tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
disediakan oleh pemegang saham dan Indonesia (BEI) tahun 2015-2019. Data
semakin besar perlindungan bagi kreditor

26
yang digunakan diakses melalui situs resmi profitabilitas yaitu return on asset (ROA).
www.idx.co.id laporan tahunan setiap Berikut ini merupakan rumush untuk
perusahaan. Waktu penelitian ini dimulai meghitung ROA:
pada bulan Februari 2021 – April 2021. Laba Bersih
𝑅𝑂𝐴 =
Populasi dan Sampel Penelitian Total Aset
Ukuran Komite Audit
Populasi dalam penelitian ini adalah
Ukuran komite audit merupakan
perusahaan consumer goods selama periode
jumlah seluruh anggota dari komite audit
penelitian yakni 214 perusahaan. Sampel
dalam perusahaan. Pengukuran Komite
penelitian ini adalah 110 perusahaan yang
Audit menggunakan rumus sebagai berikut.
diperoleh dengan menggunakan metode
𝐾𝐴 = ⅀ 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝐾𝑜𝑚𝑖𝑡𝑒 𝐴𝑢𝑑𝑖𝑡
purposive sampling dengan kriteria sebagai
Kepemilikan Manajerial
berikut.
Kepemilikan manajerial merupakan
a. Sampel yang dipilih adalah perusahaan
suatu kondisi di mana sebagian saham
consumer goods yang terdaftar di BEI
perusahaan dimiliki oleh pengelola
pada tahun 2015-2019.
operasional perusahaan atau dengan kata lain
b. Sampel yang dipilih adalah perusahaan
manajer di perusahaan tersebut merangkap
consumer goods yang mempublikasikan
pemegang saham perusahaan. Pengukuran
laporan tahunan selama periode
kepemilikan manajerial menggunakan rumus
penelitian.
sebagai berikut.
c. Sampel yang dipilih adalah perusahaan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖
yang menyediakan informasi secara 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖, 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖, 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑎𝑗𝑒𝑟
𝑀𝑁𝐽𝑅 = 𝑥 100
Jumlah saham yang beredar
lengkap tentang komite audit,
Kepemilikan Institusional
kepemilikan manajerial, dan
Kepemilikan institusional adalah
kepemilikan institusional.
kepemilikan saham yang dimiliki oleh
Definisi Operasional Variabel institusi atau lembaga seperti perusahaan
Profitabilitas investasi, perusahaan asuransi, dll.
Menurut Munawir (2010), Pengukuran kepemilikan institusional
profitabilitas merupakan kemampuan menggunakan rumus sebagai berikut.
perusahaan dalam memperoleh keuntungan Jumlah saham yang dimiliki institusional
𝐼𝑁𝑆𝑇: 𝑥 100
(profit) yang berhubungan dengan total aset, Jumlah saham yang beredar

penjualan, dan modal sendiri. Dalam Struktur Modal

penelitian ini profitabilitas perusahaan Penelitian ini menggunakan proksi

diukur menggunakan salah satu rasio long term debt equity ratio (LDER) dalam

27
perhitungan struktur modal. Rumus yang perusahaan consumer goods yang terdaftar di
digunakan untuk menghitung long term debt Bursa Efek Indonesia periode 2018-2020.
equity ratio adalah sebagai berikut. Data yang digunakan diperoleh dari situs
Utang Jangka Panjang resmi www.idx.com.
𝐿𝐷𝐸𝑅 = 𝑥100%
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 Teknik Analisis Data
Ukuran Perusahaan
Teknik yang digunakan untuk
Ukuran perusahaan merupakan suatu
analisis data adalah analisis statistik
skala yang digunakan untuk
deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji
mengklasifikasikan besar kecilnya
hipotesis.
perusahaan menurut berbagai cara antara
lain total aset, log size, nilai pasar saham, HASIL PENELITIAN DAN
dan lain-lain. Rumus yang digunakan untuk PEMBAHASAN
mengukur ukuran perusahaan adalah Analisis Statistik Deskriptif
sebagai berikut. Profitabilitas
𝑆𝐼𝑍𝐸 = Ln 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Variabel Profitabilitas memiliki nilai
Leverage minimum sebesar -0,1761 yang ditunjukkan
Leverage adalah penggunaan aset dan pada perusahaan Martina Berto Tbk (MBTO)
sumber dana (source of funds) oleh 2018. Memiliki nilai maximum sebesar
perusahaan yang memiliki biaya tetap 0,1675 yang ditunjukkan pada perusahaan
(beban tetap) dengan maksud untuk Siantar Top Tbk (STTP) tahun 2019.
meningatkan keuntungan potensial Memiliki nilai mean sebesar 0,0559 dan
pemegang saham (Sartono, 2010:123). memiliki standard deviasi sebesar 0,0589
Penelitian ini menggunakan debt to aset dengan jumlah sampel 110. Hal ini
ratio (DAR) sebagai indikator perhitungan menunjukan bahwa Sintar Top tahun 2019
variabel leverage. Adapun rumus untuk presentase penggunaan asset untuk
menghitung debt to asset ratio (DAR) menghasilkan laba perusahaan paling tinggi.
menurut Brigham dan Houston (2012:143) Ukuran Komite Audit
adalah sebagai berikut. Variabel Ukuran Komite Audit
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 memiliki nilai minimum sebesar 2 yang
𝐷𝐴𝑅 =
Total Aset ditunjukkan pada perusahaan Martina Berto

Teknik Pengumpulan Data Tbk (MBTO) 2015-2019. Memiliki nilai

Metode pengumpulan data yang maximum sebesar 3 yang ditunjukkan pada

digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan sampel selain Martina

metode dokumentasi annual report dari Berto Tbk (MBTO). Memiliki nilai mean

28
sebesar 2,9545 dan memiliki standard deviasi sampel 110. Kepemilikan institusional
sebesar 0,2093 dengan jumlah sampel 110. dengan presentase tertinggi terdapat pada
Sebagian besar perusahaan menggunakan perusahaan Campina Ice Cream Industry Tbk
jumlah minimum dalam ukuran komite audit tahun 2017. Hal ini diharapkan mampu
perusahaan. meningkatkan pengendalian dan pengawasan
terhadap kinerja operasional sehingga dapat
Kepemilikan Manajerial
meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Variabel Kepemilikan Manajerial
Struktur Modal
memiliki nilai minimum sebesar 0,0000 yang
Variabel Struktur Modal memiliki
ditunjukkan pada perusahaan Sentra Food
nilai minimum sebesar 0,0207 yang
Indonesia Tbk (FOOD) tahun 2019.
ditunjukkan pada perusahaan Ultrajaya Milk
Memiliki nilai maximum sebesar 0,6828
Industry and Trading Company Tbk (ULTJ)
yang ditunjukkan pada semua perusahaan
tahun 2019. Memiliki nilai maximum sebesar
Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI)
0,7335 yang ditunjukkan pada semua
tahun 2019. Memiliki nilai mean sebesar
perusahaan Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO)
0,0789 dan memiliki standard deviasi sebesar
tahun 2016. Memiliki nilai mean sebesar
0,1456 dengan jumlah sampel 110.
0,2111 dan memiliki standard deviasi sebesar
Perusahaan Langgeng Makmur Industri
0,1838 dengan jumlah sampel 110.
tahun 2019 memiliki presentase kepemilikan
Rasio long term debt to equity ratio paling
manajerial paling tinggi. Hal ini diharapkan
rendah dimiliki oleh ULTJ 2019. Hal ini
mampu mengurangi konflik keagenan dalam
dikarenakan adanya perbedaan yang
perusahaan sehingga akan mendorong
signifikan antara utang jangka panjang dan
meningkatnya profitabilitas perusahaan.
total ekuitas yang dimiliki perusahaan. Oleh
Kepemilikan Institusional
karena itu, diharapkan biaya bunga yang
Variabel Kepemilikan Institusional
timbul dapat mengurangi pajak sehingga
memiliki nilai minimum sebesar 0,0499 yang
akan meningkatkan laba perusahaan.
ditunjukkan pada perusahaan Wilmar
Ukuran Perusahaan
Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) tahun 2017-
Variabel Ukuran Perusahaan
2018. Memiliki nilai maximum sebesar
memiliki nilai minimum sebesar 23,6316
0.9872 yang ditunjukkan pada semua
yang ditunjukkan pada perusahaan Kimia
perusahaan Campina Ice Cream Industry Tbk
Farma (Persero) (KAEF) tahun 2019.
(CAMP) tahun 2017. Memiliki nilai mean
Memiliki nilai maximum sebesar 32,201
sebesar 0.625189 dan memiliki standard
yang ditunjukkan pada semua perusahaan
deviasi sebesar 0,2261 dengan jumlah
Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tahun

29
2018. Memiliki nilai mean sebesar 28,3364 dinyatakan memenuhi uji normalitas. Hasil
dan memiliki standard deviasi sebesar 1.7452 uji tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
dengan jumlah sampel 110. Perusahaan
dengan Ln Asset paling besar adalah INDF
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
2018. Semakin besar asset yang dimiliki,
diharapkan akan mampu mempermudah Variabel Asymp. Sig. Nilai Kritis

perusahaan dalam mendapatkan pendanaan Residual 0,148 0,05


untuk kegiatan operasional perusahaan
Uji Multikolinearitas
sehingga dapat meningkatkan profitabilitas
Apabila nilai tolerance dan VIF < 10,
perusahaan.
antar variabel bebas tidak terjadi
Leverage
multikolineritas, akan tetapi jika nilai VIF >
Variabel Leverage memiliki nilai
10, maka variabel tersebut mempunyai
minimum sebesar 0,1155 yang ditunjukkan
multikolinieritas dengan variabel bebas
pada perusahaan Campina Ice Cream
lainnya.
Industry Tbk (CAMP) tahun 2019. Memiliki
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas
nilai maximum sebesar 0,6518 yang
ditunjukkan pada semua perusahaan Prashida Variabel VIF
Aneka Niaga Tbk (PSDN) tahun 2018. Ukuran KA 1,051

Memiliki nilai mean sebesar 0,3800 dan Kep. Manajerial 1,651


Kep. Institusional 1,639
memiliki standard deviasi sebesar 0,1457
Struktur Modal 1,734
dengan jumlah sampel 110. Rasio debt to
Ukuran Perusahaan 1,070
asset yang paling tinggi dimiliki oleh PSDN Leverage 1,737
2018, hal ini menunjukan bahwa perusahaan
banyak menggunakan utang untuk Uji Heteroskedastisitas
pendanaan kegiatan perusahaan. Rasio DAR Menguji ada tidaknya
yang tinggi akan lebih menguntungkan untuk heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
perusahaan. menggunakan uji glejser, yaitu menguji
Uji Asumsi Klasik dengan menggunakan regresi nilai absolut
Uji Normalitas residual terhadap variabel independen.
Peneliti menggunakan uji normalitas Apabila profitabilias signifikannya di atas
Kolmogorov-Smirnov Test dengan tingkat kepercayaan 5%, maka tidak
pengambilan keputusan apabila nilai mengandung heteroskedastisitas (Ghozali,
probabilitasnya lebih dari (>) 0,05 maka data 2011).

30
Tabel 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian Hipotesis Pertama (H1)
Hasil penelitian menunjukan bahwa
Variabel Sig
Ukuran KA 0,096
variable ukuran komite audit berpengaruh
Kep. Manajerial 0,992 positif terhadap profitabilitas dibuktikan
Kep. Institusional 0,082 dengan nilai thitung sebesar 5,493 lebih besar
Struktur Modal 0,780 dari ttabel pada tingkat signifikansi 5%
Ukuran Perusahaan 0,504
sebesar 1,98326 (5,493 > 1,98326). Nilai
Leverage 0,98
probabilitas signifikansi yang telah
ditentukan sebesar 0,05 (0,000 < 0,05).
Uji Autokorelasi
Sehingga pengujian tersebut sesuai dengan
Untuk mengetahui ada tidaknya
hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa
autokorelasi, dapat dilakukan dengan cara
variabel ukuran komite audit berpengaruh
pengujian statistik Durbin-Watson (DW).
positif terhadap profitabilitas.Hasil
Data tidak mengalami autokorelasi apabila
penelitian ini sesuai dengan penelitian Rini
dU<dW<4-dU. Hasil pengujian autokorelasi
dan Ghozali (2012), Hermiyetti dan Katlanis
menggunakan Durbin-Watson adalah
(2012) serta Dewi dan Widagdo (2012) yang
sebagai berikut.
membuktikan bahwa komite audit
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi
berpengaruh positif signifikan terhadap
dU DW 4-dU profitabilitas.
1,8054 1,853 2,1946 Menurut Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 55 tahun 2015 tentang
Uji Hipotesis Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis Kerja Komite Audit, komite audit paling
sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota
Variabel T Sig.
yang berasal dari Komisaris Independen dan
(Constant) -7,764 0,000
Ukuran KA 5,493 0,000 Pihak dari luar Emiten atau perusahaan
Kep. Manajerial -0,499 0,619 publik. Perusahaan yang memiliki komite
Kep. Institusional 0,234 0,815 audit maka memiliki profitabilitas yang baik
Struktur Modal 0,927 0,356
pula. Hal ini didukung oleh Tetty dan
Ukuran 7,281 0,000
Ghozali (2012) yang menyatakan bahwa
Perusahaan
semakin banyak komite audit maka semakin
Leverage -6,044 0,000
efektif pengawasan komite audit atau
membuat kinerja perusahaan akan optimal
sehingga akan mempengaruhi profitabilitas.

31
Komite audit merupakan suatu komite yang didukung oleh penelitian terdahulu yang
bekerja secara profesional dan independen dilakukan oleh Rustendi dan Jimmy (2008),
yang dibentuk oleh dewan komisaris. Tugas Permanasari (2010), Nugrahanti (2013),
komite audit adalah membantu dan Hapsoro (2008), Darwis (2012), Larasati
memperkuat fungsi dewan komisaris dalam (2011), Djabid (2009), dan Christiawan &
menjalankan fungsi pengawasan atas Tarigan (2007) yang menyatakan bahwa
pelaporan keuangan, manajemen risiko, dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
pelaksanaan audit dari implementasi terhadap kinerja perusahaan terutama
corporate governance di perusahaan profitabilitas.
(Bramanti dan Negoro, 2017). Hasil penelitian tidak sejalan dengan
Kinerja komite audit yang efektif teori agensi yang menyatakan bahwa dengan
dapat meningkatkan kinerja perusahaan adanya kepemilikan manajerial mampu
dalam memperoleh keuntungan sehingga mengurangi konflik keagenan antara manajer
akan menarik investor untuk melakukan dan investor sehingga akan meningkatkan
investasi di perusahaan. Hasil penelitian ini profitabilitas perusahaan. Penyebab
mendukung teori Bernhart dan Roseinstein penolakan hipotesis ini kemungkinan
(1998) yang menyatakan bahwa komite audit dikarenakan kepemilikan manajerial yang
meruapakan salah satu mekanisme Good terlalu rendah sehingga kinerja manajer
Corporate Governance (GCG) yang dapat dalam mengelola perusahaan menjadi kurang
mengatasi konflik kepentingan yang bisa optimal dan manajer sebagai pemegang
meningkatkan kinerja perusahaan sehingga minoritas belum dapat berpartisipasi secara
mendorong meningkatnya profitabilitas aktif dalam membuat suatu keputusan di
perusahaan. perusahaan. Rata-rata proporsi kepemilikan
Pengujian Hipotesis Kedua (H2) manajerial dalam penelitian ini hanya sebesar
Hasil penelitian menunjukan 7,71%, sehingga implementasi kepemilikan
kepemilikan manajerial tidak berpengaruh manajerial untuk membantu menyatukan
terhadap profitabilitas, dibuktikan dengan kepentingan antara manajer dan pemilik agar
nilai thitung sebesar -0,499 lebih kecil dari ttabel dapat meningkatkan motivasi manajer dalam
pada tingkat signifikansi 5% sebesar 1,98326 melakukan tindakan dalam rangka menaikan
(-0,499 < 1,98326). Nilai probabilitas profit perusahaan belum berjalan dengen
signifikansi yang telah ditentukan sebesar efektif. Tingkat kepemilikan yang rendah
0,05 (0,619 > 0,05). Oleh karena itu, hasil juga mengakibatkan rasa memiliki manajer
pengujian tersebut tidak sesuai dengan atas perusahaan sebagai pemegang saham
hipotesis penelitian. Hasil penelitian ini tidak cukup mampu membuat perbedaan

32
dalam pencapaian kinerja dibandingkan perusahaan tanpa memberikan saran
dengan manajer murni sebagai tenaga terutama dalam pengambilan kebijakan
profesional yang digaji perusahaan penting perusahaan.
(Christiawan dan Tarigan, 2007). Pengujian Hipotesis Keempat (H4)
Pengujian Hipotesis Ketiga Hasil penelitian menunjukan struktur
Hasil penelitian menunjukan modal tidak berpengaruh terhadap
kepemilikan institusional tidak berpengaruh profitabilitas, dibuktikan dengan nilai thitung
terhadap profitabilitas, dibuktikan dengan sebesar 0,927 lebih kecil dari ttabel pada
nilai thitung sebesar 0,234 lebih kecil dari ttabel tingkat signifikansi 5% sebesar 1,98326
pada tingkat signifikansi 5% sebesar 1,98326 (0,927 < 1,98326). Nilai probabilitas
(0,234 < 1,98326). Nilai probabilitas signifikansi yang telah ditentukan sebesar
signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05 (0,356 > 0,05). Oleh karena itu, hasil
0,05 (0,815 > 0,05). Oleh karena itu, hasil pengujian tersebut tidak sesuai dengan
pengujian tersebut tidak sesuai dengan hipotesis penelitian. Hasil penelitian ini
hipotesis penelitian. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang
didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Goyal (2013), Nugraha
dilakukan oleh Wulandari (2006), Hapsoro (2013), Azis (2017) yang menyatakan bahwa
(2008), Sabrina (2010) yang menyatakan struktur modal tidak berpengaruh terhadap
bahwa kepemilikan manajerial tidak profitabilitas.
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Hasil penelitian ini menyatakan
terutama profitabilitas. bahwa struktur modal yang dihitung
Keberadaan saham kepemilikan menggunakan long term debt equity ratio
institusional menjadi salah satu alat untuk tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
memonitor perusahaan dalam menjalankan yang dihitung menggunakan return on asset.
tata kelola perusahaan dan pengambilan Hal tersebut tidak sesuai dengan trade off
keputusan perusahaan. Semakin besar theory yang menjelaskan mengenai tinggi
presentase saham institusional seharusnya rendahnya penggunaan utang dalam
semakin kuat pula kontrol terhadap perusahaan. Perusahaan dengan tingkat utang
perusahaan. Kepemilikan institusional yang jangka panjang yang tinggi akan berpengaruh
tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap meningkatnya bunga utang
terhadap profitabilita perusahaan karena para sehingga berakibat pada perusahaan
investor tidak memberikan kontribusi yang memperoleh penghematan pajak.
signifikan dalam memajukan perusahaan, di Menurut Azis (2017), tidak adanya
mana hanya mengandalkan manajemen pengaruh antara struktur modal dengan

33
profitabilitas dapat disebabkan karena berpengaruh positif signifikan terhadap
sebagian besar perusahaan pada sektor profitabilitas.
consumer goods memiliki utang jangka Adanya pengaruh yang signifikan
pendek yang lebih besar daripada utang dan positif antara ukuran perusahaan dengan
jangka panjangnya. Jika dilihat dari sampel, profitabilitas mengindikasikan bahwa
hanya 17 perusahaan dari 110 perusahaan semakin besar nilai ukuran suatu perusahaan
yang memiliki utang jangka panjang lebih dapat menjelaskan dan memprediksi
besar dibandingkan utang jangka pendeknya. peningkatan profitabilitas. Sebaliknya,
Perbandingan utang jangka panjang yang semakin rendah nilai ukuran perusahaan
lebih rendah daripada utang jangka pendek maka dapat menjelaskan dan memprediksi
mengindikasikan perusahaan sampel tidak penurunan profitabilitas. Perusahaan besar
menggunakan banyak utang jangka panjang akan mempunyai batas pengambilan kredit
untuk investasi sehingga hal tersebut dapat dalam jumlah yang lebih besar dibanding
menyebabkan hasil penelitian struktur modal dengan perusahaan kecil. Selain itu,
yang diukur menggunakan long term debt to perusahaan besar juga mempunyai akses
equity ratio tidak berpengaruh terhadap lebih ke pasar modal dan perbankan
profitabilitas. dibandingkan dengan perusahaan kecil.
Pengujian Hipotesis Kelima (H5) Dengan kata lain, perusahaan besar
Hasil penelitian menunjukan bahwa mempunyai akses yang besar ke sumber
variabel ukuran perusahaan berpengaruh pendanaan baik pasar modal maupun
positif terhadap profitabilitas dibuktikan perbankan untuk membiayai investasinya
dengan nilai thitung sebesar 7,281 lebih besar dalam rangka meningkatan laba perusahaan.
dari ttabel pada tingkat signifikansi 5% sebesar Oleh karena itu, semakin besar suatu
1,98326 (7,281 > 1,98326). Nilai probabilitas perusahaan semakin tinggi pula
signifikansi yang telah ditentukan sebesar profitabilitasnya.
0,05 (0,000 < 0,05). Sehingga pengujian Pengujian Hipotesis Keenam
tersebut sesuai dengan hipotesis penelitian Hasil penelitian menunjukan bahwa
yang menyatakan bahwa variabel ukuran variabel leverage berpengaruh negatif
perusahaan berpengaruh positif terhadap signifikan terhadap profitabilitas dibuktikan
profitabilitas. Hasil penelitian ini sesuai dengan nilai thitung sebesar -6,044 lebih kecil
dengan penelitian Tisna & Silviana (2016), dari ttabel pada tingkat signifikansi 5% sebesar
Rifai (2015), Kodrat (2009), Nugroho 1,98326 (-6,044 < 1,98326). Nilai
(2011), dan Miswanto (2017) yang probabilitas signifikansi yang telah
membuktikan bahwa ukuran perusahaan ditentukan sebesar 0,05 (0,000 < 0,05).

34
Sehingga pengujian tersebut tidak sesuai utang yang digunakan untuk mendanai
dengan hipotesis penelitian yang menyatakan perusahaan.
bahwa variabel leverage berpengaruh positif
terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini SIMPULAN DAN SARAN
sesuai dengan penelitian Nugroho (2011), Simpulan
Putra dan Ida Bagus (2015), serta Sari dan Penelitian ini menggunakan uji analisis
Nyoman (2012) yang membuktikan bahwa regresi berganda untuk membuktikan
leverage berpengaruh negative signifikan hipotesisnya. Berdasarkan hasil pengujian,
terhadap profitabilitas. kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai
Koefisien regresi leverage yang negatif berikut.
dalam penelitian ini menunjukan bahwa saat 1. Ukuran komite audit berpengaruh positif
leverage meningkat maka profitabilitas yang terhadap profitabilitas perusahaan.
diperoleh perusahaan akan menurun dan Kinerja komite audit yang efektif dapat
sebaliknya. Pengaruh yang signifikan meningkatkan kinerja perusahaan dalam
menunjukan bahwa leverage merupakan memperoleh keuntungan sehingga akan
faktor yang dapat mempengaruhi menarik investor untuk melakukan
profitabilitas perusahaan. Menurut Pecking investasi di perusahaan.
Order Theory, besarnya rasio leverage 2. Kepemilikan manajerial tidak
membuat perusahaan harus menanggung berpengaruh terhadap profitabilitas
tingginya biaya bunga yang harus dipenuhi, perusahaan. Hal ini terjadi karena
sehingga akan berdampak pada penurunan dikarenakan kepemilikan manajerial
profitabilitas perusahaan. Tingginya rasio yang terlalu rendah sehingga kinerja
DAR pada penelitian ini menunjukan manajer dalam mengelola perusahaan
besarnya biaya bunga yang harus ditanggung menjadi kurang optimal dan manajer
perusahaan sehingga menurunkan sebagai pemegang minoritas belum
profitabilitas. dapat berpartisipasi secara aktif dalam
Penelitian ini memiliki hasil yang membuat suatu keputusan di perusahaan.
bertentangan dengan penelitian yang Rasa memiliki manajer atas perusahaan
dilakukan oleh Febria (2014) yang sebagai pemegang saham tidak cukup
menyatakan bahwa leverage memiliki mampu membuat perbedaan dalam
pengaruh signifikan positif terhadap pencapaian kinerja dibandingkan dengan
profitabilitas. Hal ini disebabkan oleh manajer murni sebagai tenaga
komposisi yang seimbang antara asset dan profesional yang digaji perusahaan.
Hasil penelitian ini didukung oleh

35
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh banyak utang jangka panjang untuk
Rustendi dan Jimmy (2008), investasi yang dapat meningkatkan
Permanasari (2010), Nugrahanti (2013), keuntungan sehingga hal tersebut dapat
Hapsoro (2008), Darwis (2012), Larasati menyebabkan hasil penelitian struktur
(2011), Djabid (2009), dan Christiawan modal yang diukur menggunakan long
& Tarigan (2007) yang menyatakan term debt to equity ratio tidak
bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
berpengaruh terhadap kinerja Hasil penelitian ini didukung oleh
perusahaan terutama profitabilitas. penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
3. Kepemilikan institusional tidak Goyal (2013), Nugraha (2013), Azis
berpengaruh terhadap profitabilitas (2017) yang menyatakan bahwa struktur
perusahaan. Hal ini terjadi karena modal tidak berpengaruh terhadap
pemilik mayoritas institusi ikut dalam profitabilitas.
pengendalian perusahaan sehingga 5. Ukuran perusahaan berpengaruh positif
cenderung bertindak untuk kepentingan terhadap profitabilitas perusahaan.
mereka sendiri meskipun dengan Perusahaan besar akan mempunyai batas
mengorbankan kepentingan dari pemilik pengambilan kredit dalam jumlah yang
minoritas. Hasil penelitian ini didukung lebih besar dibanding dengan
oleh penelitian terdahulu yang dilakukan perusahaan kecil. Selain itu, perusahaan
oleh Wulandari (2006), Hapsoro (2008), besar juga mempunyai akses lebih ke
Sabrina (2010) yang menyatakan bahwa pasar modal dan perbankan
kepemilikan manajerial tidak dibandingkan dengan perusahaan kecil.
berpengaruh terhadap kinerja Dengan kata lain, perusahaan besar
perusahaan terutama profitabilitas. mempunyai akses yang besar ke sumber
4. Struktur modal tidak berpengaruh pendanaan baik pasar modal maupun
terhadap profitabilitas perusahaan. Hal perbankan untuk membiayai
ini terjadi karena sebagian besar investasinya dalam rangka meningkatan
perusahaan pada sektor consumer goods laba perusahaan.
memiliki utang jangka pendek yang 6. Leverage berpengaruh negatif signifikan
lebih besar daripada utang jangka terhadap profitabilitas perusahaan.
panjangnya. Perbandingan utang jangka Besarnya rasio leverage membuat
panjang yang lebih rendah daripada perusahaan harus menanggung tingginya
utang jangka pendek mengindikasikan biaya bunga yang harus dipenuhi,
perusahaan sampel tidak menggunakan sehingga akan berdampak pada

36
penurunan profitabilitas perusahaan. b. Peneliti selanjutnya perlu menggunakan
Tingginya rasio DAR pada penelitian ini objek yang lebih luas, tidak hanya
menunjukan besarnya biaya bunga yang mencakup pada perusahaan consumer
harus ditanggung perusahaan sehingga goods industry, tetapi dapat pula
menurunkan profitabilitas. Hasil ditambah dengan industri lain, sehingga
penelitian ini sesuai dengan penelitian diharapkan memperoleh hasil yang lebih
Elfianto Nugroho (2011), Putra dan Ida baik.
Bagus (2015), serta Sari dan Nyoman
DAFTAR PUSTAKA
(2012) yang membuktikan bahwa
A.A Wela Yulia Putra dan Ida Bagus Badjra.
leverage berpengaruh negative (2015). Pengaruh Leverage, Pertumbuhan
signifikan terhadap profitabilitas. Penjualan dan Ukuran Perusahaan
terhadap Profitabilitas. E-Jurnal
Saran Manajemen Unud, Vol. (4) , No. 7 2015
Terdapat beberapa saran yang dapat peneliti :2052-2067.

sampaikan berdasarkan penelitian yang Achmad, Daniri (2006), Konsep dan


Penerapan Good Corporate Governance.
dilakukan yaitu sebagai berikut. Dalam Konteks Indonesia. Jakarta : Ray
1. Bagi Perusahaan Indonesia.
Perusahaan dapat meningkatkan Agrawal A., dan C.R. Knoeber. 1996. “Firm
Performance and Mechanism to Control
upaya dalam mencapai tujuan perusahaan
Agency Problems Between Managers adn
dalam memperoleh laba atau meningkatkan Shareholders”. Journal of Financial and
Quantitative Analysis 31, 377-397.
profitabilitas perusahaan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor yang AL, Haziro; Bramanti; dan NP, Negoro.
(2017). Pengaruh Karakteristik Komite
mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Audit terhadap Financial Distress
2. Bagi Investor Perbankan indonesia. Vol. (6). No. 1. Hal.
2337-3520.
Diharapkan dapat memberikan
Artatik, Sri.2007.”Pengaruh Earning
informasi mengenai faktor-faktor yang
Pershare dan Price Earning Ratio
mempengaruhi profitabilitas perusahaan Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan
Jakarta”. Skripsi S1, UNNES, Semarang.
dalam pengambilan keputusan berinvestasi.
Azis, Abdul, dan Ulil Hartono. (2017).
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Pengaruh Good Corporate Governance,
a. Peneliti selanjutnya perlu menambah Struktur Modal, dan Leverage terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan pada
variabel independen potensial yang Sektor Pertambangan yang Terdaftar di
memberikan kontribusi terhadap Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015.
Jurnal lmu Manajemen,5(3),1-13, Jurusan
profitabilitas, misalnya pangsa pasar dan Manajemen Fakultas Ekonomi
growth opportunity. Universitas Negeri Surabaya.

37
Barnhat, S.W. dan Rosenstein. S. (1998). Journal of Business and Management
“Board Composion, Managerial Invention. 2(10), 35-43.
Ownership, And Firm Performance: An
Empirical Analisys”. Financial Review Hapsoro, Dody. 2008 .Pengaruh Mekanisme
33, pp. 1-16. Corporate Governance Terhadap Kinerja
Perusahaan: Studi Empiris Di Pasar
Brigham & Houston. 2014. Dasar-Dasar Modal Indonesia. Jurnal Akuntansi dan
Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Manajemen Vol. 19, No. 3, Desember
Empat. 2008.
Brigham dan Houston. 2012. Dasar-Dasar Hapsoro, Dody. 2008 .Pengaruh Mekanisme
Manajemen Keuangan. Buku 1. Salemba Corporate Governance Terhadap Kinerja
Empat: Jakarta. Perusahaan: Studi Empiris Di Pasar
Modal Indonesia. Jurnal Akuntansi dan
Chen, R.C. and T.Steiner .1999. Managerial Manajemen Vol. 19, No. 3, Desember
Ownership and Agency Conflicts : a 2008.
Nonlinear Simultaneous Equation
Analysis of Managerial Ownership, Risk Hermiyetti, dan Erlinda Katlanis. 2016.
Taking, Debt Policy, and Dividend Policy, Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Financial/tev/ew(34): 119-137. Kepemilikan Institusional, Kepemilikan
asing dan Komite Audit terhadap Kinerja
Christiawan, Y.J., dan Tarigan J. (2007). Keuangan Perusahaan. Media Riset
Kepemilikan Manajeral: Kebijakan Akuntansi, Vol.6 No.2 Agustus 2016.
Utang, Kinerja dan Nilai Perusahaan.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Hiro, Tugiman. 1995. Komite Audit. PT.
Universitas Kristen Petra. 9(1). PP 1-8. Eresco: Bandung.
Darwis, H. (2012). Manajemen Laba Indah Purnama Sari, Nyoman Abundanti
terhadap Nilai Perusahaan degan (2012) Pengaruh Pertumbuhan
Corporate Governance sebagai Perusahaan dan Leverage Terhadap
Pemoderasi No Title. Jurnal Keuangan Profitabilitas. dan Nilai Perusahaan.
Dan Perbankan, 16(1). Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 9, No. 4.
Dewi, Retno Kusuma dan Widagdo, Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling.
Bambang. 2012. “Pengaruh Corporate (1976). Theory of The Firm: Managerial
Social Responsibility Dan Good Behavior, Agency Cost and Ownership
Corporate Governance Terhadap Kinerja Structure. Journal of Financial
Perusahaan”. Jurnal Manajemen Bisnis. Economics 3.
Vol 2. No 01.
Kodrat, David Sukardi dan Christian
Djabid, Abdullah W. (2009). Kebijakan Herdinata. 2009. Manajemen Keuangan:
Dividen Dan Struktur Kepemilikan Based on Empirical Research.
Terhadap Kebijakan Utang: Sebuah Yogyakarta: Graha Ilmu.
Perspektif Agency Theory. Jurnal
Keuangan Dan Perbankan, Vol. (13) No. Larasati, E. 2011. Kepemilikan Manajerial,
2 Mei 2009: 249-259. Kepemilikan Institusional dan Kebijakan
Deviden Terhadap kebijakan Utang.
Fahmi, Irham. 2017. Analisis Laporan Jurnal Ekonomi Bisnis, TH.16,NO.2,
Keuangan. Bandung: Alfabeta. Hal.103 -107 .
Goyal, A.M. 2013. Impact of Capital Margaretha, Farah. 2005. Teori dan Aplikasi
Structure on Performance of Listed Public Manajemen Keuangan. Jakarta: Garsindo.
Sector Banks in India. International
38
Miswanto, Yanuar Rifqi Abdullah, dan Rini, Tetty Sulestiyo., Ghozali, Imam. 2012.
Shofia Suparti. 2017. “Pengaruh Efisiensi Pengaruh Pemegang Saham Institusi,
Modal Kerja, Pertumbuhan Penjualan, Komisaris Independen dan Komite Audit
dan Ukuran Perusahaan terhadap terhadap Tingkat Profitabilitas
profitabilitas Perusahaan”. Jurnal Bisnis Perusahaan. Diponegoro Journal of
dan Ekonomi (JBE) Hal. 119-135. ISSN Accountig Volume 1, 2012, pp. 1 – 12.
1412-3126. Vol. 24 No. 2. STIE YKPN
Yogyakarta. Rustendi dan Jimmi., 2008. Analisis
Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan
Munawir, S. 2010. Analisis laporan Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan
Keuangan Edisi keempat. Cetakan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Kelima Belas. Yogyakarta: Liberty. Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Pada Tahun 2007-2009
Nugraha, Arif Adhi. 2013. Analisis dalam Jurnal Novita Santi Puspita.
Pengaruh Struktur Modal Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Sabrina, Anindhita Ira. 2010. Pengaruh
Sahamnya Termasuk Dalam Index Corporate Governance dan Struktur
Kompas 100 Yang Terdaftar di BEI. Kepemilikan Terhadap Kinerja
Skripsi S1. Universitas Negeri Semarang. Perusahaan. Skripsi. Universitas
Diponegoro.
Nugroho, Elfianto. (2011). Analisis
Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Sartono, Agus. (2010). Manajemen
Penjualan, Perputaran Modal kerja, Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4.
Ukuran Perusahaan dan Leverage Yogjakarta: BPFE.
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Manufaktur 2005-2009 yang Terdaftar di Sawir, Agnes. (2005). Analisis Kinerja
Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Jurusan Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia
Universitas Diponegoro, Semarang. Pustaka.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55 Sugiono & Christiawan. (2013). Analisa
tahun 2015 tentang Pembentukan dan Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Pada Industri Ritel yang Terdaftar Pada
Audit. Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012.
Jurnal Business and Accounting Review, 1
Permanasari, Wien Ika. 2010. Pengaruh (2).
Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan
Institusional, Dan Corporate Social Suryana, Agung. 2005. Pengaruh Komite
Responsibility Terhadap Nilai Audit terhadap Kualitas laba. Simposium
Perusahaan. Skripsi S-1 : Universitas Nasional Akuntansi VIII: Solo, 15-16
Diponegoro Semarang. September.

Prasetyorini, Bhekti Fitri. 2013. Pengaruh Tisna, Gita Andriani dan Silviana Agustami.
Ukuran Perusahaan, Leverage, Price 2016. Pengarug Good Corporate
Earning Ratio Dan Profitabilitas Terhadap Governance dan Ukuran Perusahaan
Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
Vol. 1 No. 1 Januari. (pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Rifai, dkk(2015). Pengaruh Ukuran Tahun 2010-2014). Jurnal Riset
Perusahaan, Struktur Modal dan Akuntansi dan Keuangan Vol.4 No. 2.
Pertumbuhan Perusahaan terhadap Bandung : Universitas Pendidikan
Profabilitas. Jurnal Akuntansi, hlm: 1-8. Indonesia.

39
Warren, C. S., Reeve, J. M., Duchac, J. E.,
Suhardianto, N., Kalanjati, D. S., Jusuf, A.
A., & Djakman, C. D. (2017). Pengantar
Akuntansi Adaptasi Indonesia. Salemba
Empat. Jakarta.
Wiranata dan Nugrahanti. 2013. Pengaruh
Struktur Kepemilkan Terhadap
Profitabiltas Perusahaan Manufaktur di
Indonesia. Universitas Kristen Satya
Wacana. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Vol 15 .No.1.
Wulandari, Rahmita. 2013. Analisis
Pengaruh Good Corporate Governance
Dan Leverage Terhadap Manajeman
Laba. Skripsi. Universitas Diponegoro.

40

Anda mungkin juga menyukai