Bab Ii - 4
Bab Ii - 4
Bab Ii - 4
TINJAUAN PUSTAKA
A. Darah
1. Definisi darah
Darah merupakan salah satu jaringan dalam tubuh yang berbentuk cair
berwarna merah. Karena sifat darah yang berbeda dengan jaringan lain,
mengakibatkan darah dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain sehingga
terkontrol dan harus tetap berada pada satu ruangan agar darah benar-benar dapat
menjangkau seluruh jaringan didalam tubuh melalui suatu sistem yang disebut
Dengan sistem tersebut darah akan diakomodasikan secara teratur dan diedarkan
menuju organ dan jaringan yang tersebar diseluruh tubuh (Nugraha, 2015).
antara sel dan lingkungan eksternal atau diantara sel itu sendiri. Transportasi yang
didalam darah. Leukosit, unit pertahanan mobil sistem imun, diangkut melalui
sekitar 55% bagian dari darah. Dalam plasma terkandung berbagai macam
6
molekul makro dan mikro, baik yang bersifat larutan air (hidrofilik) maupun tidak
larut air (hidrofobik), berupa organik maupun anorganik, serta atom-atom maupun
serum. Plasma darah terdiri dari air, protein, karbohidrat, lipid, asam amino,
vitamin, mineral dan lain sebagainya. Komponen tersebut ikut mengalir dalam
sirkulasi Bersama darah, baik bebas atau diperantarai molekul lain agar dapat
2. Struktur darah
a. Plasma
Plasma adalah cairan darah (55%) sebagian besar terdiri dari air ( 95%),
(imunoglobulin) seperti: IgM, IgG, IgA, IgD dan IgE untuk mempertahankan
polipeptida, glukosa, asam amino, lipida, berbagai mineral, dan metabolit, hormon
b. Sel-sel darah
Sel-sel darah/butir darah (bagian padat) kira-kira 45%, terdiri atas eritrosit
atau sel darah merah, leukosit, dan trombosit. Sel darah merah merupakan unsur
terbanyak dari sel darah (44%) sedangkan sel darah putih dan trombosit 1%. Sel
darah putih terdiri dari Basofil, Eusinofil, Neutrofil, Limfosit dan Monosit
(Desmawati, 2013).
7
3. Karakteristik darah
a. Warna
Darah arteri berwarna merah muda karena banyak oksigen yang berikatan
dengan hemoglobin dalam sel darah merah. Darah Vena berwarna merah tua /
b. Viskositas
Viskositas darah atau kekentalan darah ¾ lebih tinggi dari pada viskositas
c. pH
d. Volume
Sel darah putih berfungsi melindungi tubuh dari infeksi dan berpartisipasi
dalam respon imun. Dalam keadaan normal, terdapat lima jenis leukosit dalam
1) Granulosit yaitu sel darah putih yang didalamnya terdapat granula. Sel-sel ini
8
2) Agranulosit yaitu erupakan bagian dari sel darah putih yang mempunyai 1 sel
lobus dan sitoplasmanya tidak mempunyai granula. Sel-sel ini dapat dibagi
b. Sel trombosit
hemostasis primer, dengan membentuk sumbat trombosit pada lokasi luka kecil
pada lokasi luka jaringan apabila trombosit aktif. Trombosit hidup sekitar 10 hari
Sel darah merah disebut juga sebagai eritrosit, berbeda dengan sebagian
sel tubuh lainnya karena eritrosit tidak memiliki inti sel. Inti sel eritrosit terlepas
pada saat meninggalkan sumsum tulang. Eritrosit matang normal berbentuk diskus
dank arena tidak memiliki nukleus, sel lini menjadi fleksibel. Eritrosit dapat
berubah bentuk dan mengecilkan diri ketika melewati pembuluh kapiler. Eritrosit
memiliki fungsi utama yaitu mengangkut oksigen dari paru ke jaringan perifer,
mengangkut CO2 dari jaringan ke paru dan berperan dalam pengangkutan dan
vasodilatasi pada kondisi hipoksia. Eritrosit dapat mencapai umur 120 hari (Jane,
2012).
9
5. Fungsi darah
bahan kimia, oksigen dan zat makanan yang diperlukan tubuh untuk
buangan lain.
sebagian karbondioksida.
fagositosis dari beberapa sel sehingga tubuh terlindung dari serangan bakteri.
6. Macam–Macam Darah
a. Darah kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dengan diameter antara 5
dioksida, nutrient serta limbah dengan sel disekitarnya. Kapiler hanya terdiri dari
satu lapisan endothelium dan sebuah membran basal. Arteri pada akhirnya akan
kapiler. Kapiler juga berfungsi membawa darah ke dalam vena (Kirnanoro, 2010).
b. Darah vena
Pembuluh darah vena atau pembuluh balik adalah pembuluh darah kecil
Umumnya, vena membawa darah yang mengandung karbon dioksida, namun ada
10
vena umbikalis yang membawa darah beroksigen dari paru-paru ke jantung.
selanjutnya bergabung ke vena. Semua vena pada akhirnya tergabung menjadi dua
vena utama yaitu vena cava superior (dari bagian tubuh diatas jantung) dan vena
cava interior(dari bagian tubuh dibawah jantung). Kedua vena tersebut masuk ke
B. Hematokrit
1. Definisi hematokrit
darah dan diambil dalam volume eritrosit yang dipisahkan dari plasma dengan
cara memutarnya di dalam tabung khusus dalam waktu dan kecepatan tertentu
yang nilainya dinyatakan dalam persen (%), nilai untuk pria 40-48 vol % dan
untuk wanita 37-43 vol %. Nilai hematokrit dari sampel adalah perbandingan
antara volume eritrosit dengan volume darah secara keseluruhan. Nilai hematokrit
dapat dinyatakan sebagai presentase atau sebagai pecahan desimal (unit SI),
kapiler untuk mengisi sebuah tabung kapiler dengan panjang sekitar 7 cm dan
garis tengah 1 milimeter. Metode ini cepat dan sederhana namun pemusingan
harus dikontrol agar gaya sentifugalnya optmal, dan tabung harus diletakkan
memperkirakan secara visual volume sel darah putih dan trombosit yang
11
membentuk buffy coat antara sel darah merah dan plasma. Plasma juga harus
diperiksa untuk melihat ada tidaknya ikterus atau hemolisis (Sacher dan
Mcpherson, 2004).
lengkap dengan metode flow cytometry adalah CELL-DYN Ruby. Sel-sel dari
sampel masuk dalam suatu flow chamber, dibungkus oleh cairan pembungkus.
Sel-sel dialirkan melewati suatu celah atau lubang dengan ukuran kecil yang
memungkinkan sel lewat satu demi satu kemudian dilakukan proses pengukuran.
Aliran yang keluar sel tersebut kemudian melewati medan listrik dan dipisahkan
semua arah. Beberapa detector yang diletakkan pada sudut-sudut tertentu akan
a. Faktor invivo
1) Eritrosit
merupakan sel yang diukur dalam pemeriksaan. Hematokrit dapat meningkat pada
polisitemia yaitu peningkatan jumlah sel darah merah dan nilai hematokrit dapat
menurun pada anemia yaitu penurunan kuantitas sel-sel darah merah dalam
12
2) Ukuran eritrosit
merah dimana dapat mempengaruhi viskositas darah. Viskositas yang tinggi maka
3) Jumlah eritrosit
hematokrit akan meningkat dan jika eritrosit sedikit (anemia) maka nilai
4) Bentuk eritrosit
(Syafaati, 2017).
5) Viskositas darah
sel darah merah maka makin tinggi hematokritnya dan makin banyak pergeseran
Oleh karena itu, viskositas darah meningkat secara drastis ketika hematokrit
6) Obat-obatan
b. Faktor Invitro
1) Pemusingan/centrifuge
13
Penempatan tabung kapiler pada lubang jari-jari sentrifus yang kurang
tepat dan penutup yang kurang rapat dapat menyebabkan hasil pembacaan
dimaksudkan agar eritrosit memadat secara maksimal. Waktu harus diatur secara
panas sehingga dapat mengakibatkan hemolisis dan nilai hematokrit rendah palsu
(Nurlela, 2016).
2) Antikoagulan
zat untuk mencegah pembekuan darah. EDTA adalah jenis antikoagulan yang
mencegah koagulasi dengan cara mengikat ion kalsium sehingga terbentuk garam
kalsium yang tidak larut, dengan demikian ion kalsium yang berperan dalam
14
Pada penderita DBD syok yang terjadi adalah syok hipovolemik akibat dari
digunakan untuk mengukur konsentrasi eritrosit dalam darah dan merupakan salah
seperti Demam berdarah. Pada penderita DBD untuk dapat menentukan prognosis
dan mencegah terjadinya syok dapat dilakukan dengan diagnosis yang tepat dan
2019).
b. Anemia
atau berada dibawah batas normal. Gejala yang sering dialami antara lain lesu,
menimbulkan berbagai dampak pada remaja antara lain menurunkan daya tahan
tubuh sehingga mudah terkena penyakit, menurunnya aktivitas dan prestasi belajar
c. Polisitemia
vera ditandai dengan adanya peningkatan jumlah trombosit dan granulosit serta
sel–sel darah merah juga diyakini sebagai awal terjadinya abnormalitas sel.
15
Didalam sirkulasi darah polisitemia vera terjadi peninggian nilai hematokrit yang
(Corwin, 2009).
d. Diare berat
Diare Berat adalah buang air besar (defekasi) dengan feses berbentuk
cairan atau setengah cairan (setengah padat) sehingga kandungan air pada tinja
lebih banyak dari biasanya normal 100-200 ml/ jam tinja. Seseorang terkena diare
kehilangan air dari badan baik karena kekurangan pemasukan air atau kehilangan
a. Tahap Pra Analitik atau tahap persiapan awal, dimana tahap ini sangat
1) Kondisi pasien
Identitas pasien harus ditulis dengan benar (nama, umur, jenis kelamin, nomor
rekam medis dan sebagainya) disertai diagnosis atau keterangan klinis. Identitas
harus ditulis denganbenar sesuai dengan pasien yang akan diambil spesimen. Usia
klien-bayi baru lahir normalnya memiliki kadar hematokrit yang lebih tinggi
2) Pengambilan sampel
16
Pengambilan sampel idealnya dilakukan waktu pagi hari. Tehnik atau cara
Procedure (SOP) yang ada. Jika darah diambil dari ekstermitas yang terpasang
jalur IV, nilai hematokrit cenderung rendah. Oleh sebab itu, hindari penggunaan
segera setelah pengeluaran darah tahap sedang ke berat terjadi dan setelah
3) Spesimen
Spesimen yang akan diperiksa volume mencukupi, kondisi baik tidak lisis,
segar atau tidak kadaluwarsa, tidak berubah warna, tidak berubah bentuk,
c. Tahap Pasca Analitik atau tahap akhir pemeriksaan yang dikeluarkan untuk
17