Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maupun rumah sakit asing akan semakin keras. Untuk merebut pasar yang
dapat dilayani secara cepat, akurat, bermutu dengan biaya terjangkau. Arus
kepentingan pasien.
masyarakat sehat baik secara jasmani dan rohani, secara prima dalam hal
terdiri dari tenaga medis, tenaga perawatan, tenaga paramedis non perawatan
dan tenaga non medis. Dari semua katagori tenaga kesehatan yang bekerja di
1
2
(Simmons, 2001).
Kinerja menjadi isu dunia saat ini (WHO, 2006). Hasil penelitian
bahwa lebih dari 75% dari seluruh kegiatan pelayanan kesehatan adalah
sehingga terjadi tingkah laku. Faktor pendorong ini bisa disebut motivasi atau
motif untuk berbuat sesuatu. Motif-motif pada saat tertentu akan menjadi aktif
baiknya dan kreatif, sementara yang lainnya hanya merasa cukup dengan asal
memberikan motivasi, mereka akan menemukan hal-hal yang baru dan solusi
dalam memecahkan masalah klien baik dari organisasi tersebut maupun dari
decubitus, plebitis pada pemasangan infus, tindakan bunuh diri yang bisa
safety RS Kota Jogja sudah baik, tapi pelaksanaan terutama laporan kejadian
tak diharapkan belum maksimal. Yang masih perlu diperhatikan masalah inti
4
yang merujuk pada konsep patient safety belum optimal, juga masih sering
dan kejadian infeksi nosokomial masih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
melakukan tuntutan hukum, keadaan ini sangat rawan bagi petugas medis
maupun institusi rumah sakit. Seperti misalnya kasus dugaan malpraktek yang
Palopo Sulawesi Selatan pada bulan Nopember dan Januari 2008, setelah
terancam.
5
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kota Jogja.
Kota Jogja.
Kota Jogja.
penerapan patient safety di ruang rawat inap Rumah Sakit Kota Jogja.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi manajemen Rumah Sakit Kota Jogja : Hasil penelitian ini diharapkan
3. Bagi peneliti : Peneliti dapat menerapkan ilmu atau teori pada waktu
kuliah yang digunakan untuk penelitian ini. Disamping itu penelitian ini