Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Muhammad Gazali_2402050_B_Strategi Pembelajaran

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TUGAS UTS MATA KULIAH

STRATEGI PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU
Zulparis, M.Pd.

DISUSUN OLEH
MUHAMMAD GAZALI ( 2402050 )

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM


STIKIP ISLAM SABILAL MUHTADIN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2024
Soal :

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran menurut anda?

Jawaban:

Strategi pembelajaran menurut saya adalah suatu rencana atau pendekatan yang digunakan
oleh guru untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
strategi pembelajaran menjadi kegiatan yang harus dikerjakan guru dan siswa. Strategi ini
mencakup serangkaian tindakan atau metode yang dirancang dengan cermat untuk
menciptakan pengalaman belajar yang optimal, yang tidak hanya melibatkan penyampaian
materi, tetapi juga bagaimana cara melibatkan siswa secara aktif, memfasilitasi pemahaman,
dan mendukung perkembangan keterampilan mereka serta bagaimana guru sebagai pengajar
menyusun dan mengatur materi tersebut.

Secara lebih sederhana, strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih oleh guru untuk
mengorganisasi kegiatan pembelajaran, baik dalam hal penyampaian materi, interaksi dengan
siswa, maupun penggunaan sumber belajar, agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif,
menarik, dan bermakna. Dengan demikian, strategi pembelajaran bukan hanya sekadar
rangkaian aktivitas, tetapi juga mencakup bagaimana materi disusun dan disampaikan agar
proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga tujuan pendidikan dapat
tercapai dengan baik.

Soal:

2. Jelaskan konsep dasar dari pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based-


Learning) dan bagaimana strategi ini dapat diterapkan di kelas?

Jawaban:

Konsep Dasar Problem-Based Learning (PBL)

Konsep dasar dari PBL adalah pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang kompleks
dan terbuka, yang tidak memiliki solusi tunggal. Siswa kemudian diajak untuk menyelidiki
masalah tersebut, merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang relevan, mencari informasi yang
diperlukan, bekerja dalam kelompok untuk menganalisis dan mengembangkan solusi, dan
akhirnya, menyajikan solusi atau rekomendasi berdasarkan temuan mereka.

PBL mendorong siswa untuk:

1. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah: Siswa belajar untuk


mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi yang relevan, mengevaluasi
berbagai solusi potensial, dan memilih solusi yang terbaik.
2. Mengintegrasi pengetahuan: Siswa tidak hanya menghafal informasi, tetapi mereka
menggunakan pengetahuan yang telah dipelajari untuk menyelesaikan masalah yang
nyata.
3. Bekerja dalam tim: Pembelajaran berbasis masalah sering melibatkan kerja
kelompok, yang mendorong keterampilan kolaborasi dan komunikasi antar siswa.
4. Mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran: Siswa bukan lagi penerima
informasi pasif, tetapi berperan sebagai penyelidik yang aktif dalam mencari dan
mengorganisir informasi.

Contoh Penerapan PBL di Kelas:

Tema: Lingkungan dan Keberlanjutan


Masalah: Bagaimana kita bisa mengurangi sampah plastik di sekolah?

 Langkah 1: Masalah Diperkenalkan


Guru mengajukan masalah: "Sampah plastik di sekolah kita semakin banyak. Apa
yang bisa kita lakukan untuk mengurangi penggunaan plastik di sekolah?"
 Langkah 2: Siswa Mengidentifikasi Pengetahuan yang Diperlukan
Siswa mulai mendiskusikan dampak sampah plastik terhadap lingkungan dan
kesehatan serta mencari tahu tentang alternatif pengganti plastik.
 Langkah 3: Pencarian Informasi
Siswa mencari informasi tentang jenis-jenis plastik, dampaknya terhadap lingkungan,
serta solusi yang bisa diterapkan (misalnya penggunaan bahan ramah lingkungan,
pengelolaan sampah yang lebih baik).
 Langkah 4: Diskusi dan Analisis
Dalam kelompok, siswa berdiskusi tentang solusi yang dapat diterapkan di sekolah
mereka, misalnya membuat program daur ulang, kampanye penggunaan botol air
minum yang dapat digunakan ulang, atau mengurangi penggunaan plastik sekali
pakai.
 Langkah 5: Penyusunan Rencana Aksi
Siswa menyusun rencana aksi untuk mengurangi sampah plastik di sekolah, seperti
mengadakan kampanye edukasi kepada teman-teman, mengganti plastik dengan
bahan yang dapat terurai secara alami, dan membuat tempat sampah khusus untuk
sampah plastik.
 Langkah 6: Presentasi dan Refleksi
Kelompok siswa mempresentasikan rencana mereka kepada kelas dan guru, kemudian
dilakukan refleksi bersama untuk mengevaluasi hasilnya dan mendapatkan masukan
dari teman-teman.
Soal:

3. Jelaskan menurut pendapat anda tentang pembelajaran langsung?


Jawaban:
Pembelajaran langsung (direct instruction) adalah salah satu pendekatan pembelajaran
yang lebih terstruktur dan berfokus pada peran aktif guru dalam mengarahkan,
menginstruksikan, dan memberi penjelasan langsung kepada siswa. Dalam pembelajaran
langsung, guru secara jelas menyampaikan informasi, mengajarkan konsep-konsep tertentu,
dan memberi petunjuk tentang bagaimana siswa dapat memahami atau mempraktikkan
materi tersebut. Pendekatan ini menekankan pada pengajaran yang sistematis dan sering kali
didahului dengan penjelasan teori atau instruksi yang jelas, yang kemudian diikuti oleh
latihan atau aplikasi dari konsep yang diajarkan.
Pembelajaran langsung adalah pendekatan yang efektif untuk mengajarkan konsep-konsep
dasar dan prosedur yang terstruktur. Dengan fokus yang jelas pada pengajaran oleh guru,
pendekatan ini sangat membantu dalam memastikan bahwa siswa memperoleh pemahaman
yang kuat tentang materi yang dipelajari. Namun, agar pembelajaran tidak monoton dan
melibatkan siswa secara aktif, guru sebaiknya menggabungkan metode ini dengan
pendekatan lain yang mendorong interaksi dan pemikiran kritis.

Ciri-Ciri Pembelajaran Langsung:

1. Pengajaran yang Terstruktur dan Sistematis: Pembelajaran langsung cenderung


memiliki struktur yang jelas. Guru biasanya menyusun langkah-langkah yang
terperinci dalam menyampaikan materi.
2. Guru Sebagai Pusat Pembelajaran: Dalam pendekatan ini, guru adalah sumber
utama pengetahuan dan instruksi. Guru memberikan penjelasan, memberi contoh, dan
menunjukkan cara melakukan tugas tertentu.
3. Penggunaan Instruksi yang Jelas dan Terarah: Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, memberikan instruksi yang terperinci tentang apa yang perlu dilakukan
oleh siswa, dan memberikan langkah-langkah konkret dalam menyelesaikan tugas
atau memecahkan masalah.
4. Penerapan Langsung melalui Latihan dan Tugas: Setelah penjelasan teori atau
konsep, siswa diberikan kesempatan untuk mempraktikkan apa yang telah mereka
pelajari melalui latihan atau tugas yang langsung terkait dengan materi yang telah
diajarkan.
5. Penilaian dan Umpan Balik: Guru memberikan umpan balik yang segera setelah
siswa melakukan latihan atau tugas, untuk memastikan bahwa pemahaman mereka
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Soal :
4. Coba anda jelaskan pembelajaran tidak langsung dan berikan contohnya?
Jawaban:
Pembelajaran tidak langsung adalah pendekatan pembelajaran di mana siswa lebih banyak
belajar melalui pengalaman, interaksi, dan eksplorasi mandiri, dibandingkan dengan
mendapatkan pengetahuan secara langsung dari guru. Dalam pembelajaran tidak langsung,
peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator yang mendukung dan membimbing siswa, tetapi
siswa sendiri yang aktif mencari, menemukan, dan membangun pengetahuan mereka.
Pembelajaran tidak langsung adalah pendekatan yang menempatkan siswa sebagai pusat
pembelajaran, mengutamakan pengalaman, eksplorasi, dan kemandirian dalam membangun
pengetahuan. Ini merupakan pendekatan yang sangat efektif dalam mengembangkan
keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. Meskipun lebih menantang dari segi
waktu dan sumber daya, manfaatnya sangat besar bagi perkembangan siswa dalam jangka
panjang, karena mereka belajar untuk menjadi pembelajar mandiri dan aktif.

Contoh Penerapan Pembelajaran Tidak Langsung di Kelas: Pembelajaran Kolaboratif


dalam Bahasa Indonesia

 Topik: Menulis cerpen.


 Proses Pembelajaran:
1. Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil dan diminta untuk menulis sebuah
cerpen berdasarkan tema tertentu (misalnya, "Persahabatan").
2. Setiap anggota kelompok diberi bagian untuk ditulis (misalnya, satu siswa
menulis pendahuluan, yang lain menulis bagian tengah, dan lainnya menulis
penutupan).
3. Setelah selesai menulis, kelompok tersebut berdiskusi untuk menyunting dan
menyatukan bagian-bagian cerita mereka menjadi sebuah cerpen yang utuh.
4. Setiap kelompok mempresentasikan cerpen mereka di depan kelas.

Pendekatan ini mengajarkan siswa cara bekerja sama dalam menghasilkan produk
kreatif, sambil mengembangkan keterampilan menulis dan berkomunikasi.
Soal :
5. Menurut anda pentingkah seorang pendidik untuk berkreativitas dalam kegiatan
pembelajaran dan berikan alasannya?
Jawaban:

Pentingnya Kreativitas dalam Kegiatan Pembelajaran

Ya, sangat penting bagi seorang pendidik untuk berkreativitas dalam kegiatan pembelajaran.
Kreativitas seorang pendidik memiliki dampak yang sangat besar terhadap kualitas
pembelajaran dan perkembangan siswa. Dalam konteks pendidikan, kreativitas tidak hanya
mencakup cara penyampaian materi, tetapi juga mencakup desain pembelajaran yang
menarik, inovatif, dan mampu membangkitkan minat serta motivasi siswa untuk belajar.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa kreativitas seorang pendidik sangat penting:

1. Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi Siswa

 Alasan: Pembelajaran yang kreatif dapat membuat materi yang tadinya terasa
membosankan atau sulit menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Ketika
siswa merasa terlibat dan tertarik dengan cara pembelajaran yang digunakan, mereka
lebih termotivasi untuk belajar dan aktif berpartisipasi dalam kelas.

2. Mendorong Pengembangan Keterampilan Kritis dan Kreatif

 Alasan: Dengan pembelajaran yang kreatif, siswa didorong untuk berpikir secara
kritis, menganalisis, dan memecahkan masalah dengan cara yang tidak konvensional.
Kreativitas membantu siswa melihat suatu masalah dari berbagai perspektif, yang
penting dalam mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

3. Membantu Siswa Menghadapi Perbedaan Gaya Belajar

 Alasan: Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda—ada yang lebih visual, ada
yang kinestetik, ada yang lebih suka belajar melalui diskusi, dan sebagainya. Dengan
mengembangkan kreativitas dalam metode pengajaran, guru dapat menyediakan
berbagai pendekatan yang dapat memenuhi kebutuhan beragam gaya belajar siswa.
Ini memastikan bahwa semua siswa dapat memahami materi dengan cara yang paling
efektif bagi mereka.

4. Menciptakan Pembelajaran yang Lebih Bermakna

 Alasan: Pembelajaran yang kreatif membantu siswa menghubungkan pelajaran


dengan kehidupan nyata mereka. Ini membuat materi lebih relevan dan memberi
siswa kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang mereka pelajari dalam
konteks yang lebih luas.
5. Membantu Meningkatkan Kemampuan Sosial dan Kolaborasi Siswa

 Alasan: Pembelajaran kreatif sering kali melibatkan kolaborasi antar siswa dalam
proyek atau tugas kelompok. Ini membantu siswa belajar bekerja sama,
mendengarkan pendapat orang lain, dan berkomunikasi secara efektif. Keterampilan
sosial ini sangat penting untuk kehidupan mereka di luar sekolah dan dalam dunia
kerja.

6. Mengakomodasi Beragam Tingkat Kemampuan

 Alasan: Kreativitas dalam pembelajaran juga memungkinkan guru untuk


mengakomodasi berbagai tingkat kemampuan siswa di dalam kelas yang sama.
Dengan merancang berbagai jenis kegiatan yang dapat disesuaikan dengan
kemampuan siswa, guru dapat memberi kesempatan bagi semua siswa untuk belajar
sesuai dengan kecepatan dan cara mereka masing-masing.

7. Meningkatkan Pengalaman Belajar yang Menyenangkan

 Alasan: Salah satu kunci dalam menciptakan pembelajaran yang efektif adalah
menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan tidak membosankan. Ketika siswa
menikmati pembelajaran, mereka cenderung lebih mudah mengingat informasi dan
lebih terbuka untuk belajar lebih banyak.

8. Memfasilitasi Pembelajaran yang Lebih Mandiri

 Alasan: Pembelajaran yang kreatif sering kali memberi siswa kesempatan untuk lebih
mandiri dalam belajar. Ini sangat penting dalam membantu mereka menjadi
pembelajar seumur hidup. Ketika siswa terlibat dalam tugas-tugas kreatif, mereka
tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga belajar melalui proses penemuan dan
eksplorasi.

Anda mungkin juga menyukai