Tugas IPA Modul 3
Tugas IPA Modul 3
Tugas IPA Modul 3
Modul 3
Disusun Oleh:
POKJAR TULANGAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah sebuah proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan
siswa atas dasar hubungan timbale balik, yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran merupakan interaski semua komponen atau
unsure yang terdapat dalam pembelajaran, yang satu sama lainnya saling berhubungan dalam
sebuah rangkaian untuk mencapai tujuan. Proses pembelajaran tentu merupakan sesuatu yang
penting dalam dunia pendidikan yang aptut diperhatikan, direncanakan, dan dipersiapkan oleh
pendidik, karena memang mencakup perencanaan tujuan, penentuan bahan, pemilihan metode
yang tepat, dan bagaimana mengevaluasi hasil-hasil dari pembelajaran tersebut.
Salah satu komponen pembelajaran adalah metode interaktif. Pada intinya, metode
pembelajaran interaktif adalah penjabaran dari pola pembelajaran kolaboratif, yang menuntut
adanya kerja sama dan interaksi antara para siswa dalam emmbahas suatu materi pelajaran
bersama dengan guru di dalam kelas. Jadi, metode pembelajaran interaktif adalah metode
pembelajaran yang menunjukkan adanya interaksi antara guru dan siswa yang menyenangkan
dan memberdayakan. Dalam hal ini, menyenangkan dan memberdayakan dapat terwujud apabila
interaksi tersebut dapat berjalan dengan memadukan prinsip pendidikan dan hiburan
(edutainment), sehingga siswa merasa terhibur dan bisa belajar tanpa ia sadari. Sebab, pada
dasarnya, manusia itu akan lebih focus dan menerima dnegan lebih cepat jikan diberikan
pengajaran yang menyenangkan, menghibur, dan menggugah minat dan hasrat siswa untuk
mengikuti pembelajaran yang baik.
B. Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan di bahas dalam makalah ini . Sebagai
batasan dalam pembahasan Bab ini .
C. Tujuan
Berdasarkan Rumusan masalah di atas maka tjuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut :
Metode berasal dari bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh.
Sehubung dengan upaya ilmiah maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat
memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Unsur terpenting dalam mengajar ialah merangsang serta mengarahkan siswa uuntuk belajar.
Belajar dapat dirangsang dan diarahkan dengsan berbagai macam cara yang mengarah kepada
tujuan yang berlain-lain. Mengajar pada hakikatnya tidak leih dari sekedar menolong para siswa
untuk memperoleh Pengetahuan, Keterampilan, Sikap, Serta Idealisme, dan Apresiasi yang
menjurus kepada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan siswa.
Untuk Kepentinganan Praktis, ada beberapa pilihan metode yang sudah sangat umum
digunakan. Dianatarannya Metode Penugasan, Metode Diskusi, Metode Tanya Jawab, Metode
Latihan, Metode Ceramah, Metode Simulasi, Metode Proyek, Metode Studi Lapangan, Metode
Demonstrasi, Metode Eksperimen.
1. Jenis-Jenis Metode
a. Metode Penugasan
Metode Penugasan ini Guru Memberikan Tugas kepada murid harus ada pedoman tugas
yang harus dikerjakan murid. Suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya
tugas dari guru untuk dikerjakan siswa. Menugaskan Murid dengan hanya dengan menyuruh
menjawab pertanyaan- pertanyaan yang ada dibelakang akhir bab kurang bermanfaat. Murid
yang memiliki kemampan tinggi tidak memperoleh manfaat dengan menjawab pertanyaan
tersebut, sebab dia telah paham akan bab itu. Namun bagi murid yang berkemampuan rendah
tidak akan berhasil dengan penugasan seperti itu.
Penugasan yang baik adalah bersifat menantang dan bersifat lentur sesuai minat dan bakat
murid anda. Mungkin ada murid yang akan mencari buku acuan di perpustakaan. Untuk
Menjawab peertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya. Adapula yang akan mencari
keterangan pada seorang pakar, atau mungkin ada yang akan melakukan percobaan dikelas,
halaman sekolah laboratorium atau rumah.
Contohnya memberikan tugas dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan atau satu perintah
yang harus di bahas dengan diskusi atau perlu dicaru uraiannya pada buku paket.Untuk pokok
bahasan seperti menjawab pertanyaan- pertanyaan mengenai pelajaran IPA tentang darah dan
fungsinya, Tugas semacam ini dapat dikerjakan di luar jam pelajaran, dirumah maupun sebelum
pulang. Karena kita telah memberikan tugas, hari berikutnya harus kita periksa apakah sudag
dikerjakan atau belum. Kemudian perlu di evaluasi.
b. Metode Diskusi
Diskusi adalah metode pembelajaran yang mengahadapkan siswa pada suatu permasalahan.
Tujuan utama metode ini untuk memecahkan suatu per- masalahan, menjawab pertanyaan,
menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan. Diskusi
juga merupakan suatu perbandingan mengenai subjek dari berbagai sudut pandang. Diskusi
kelas atau diskusi kelompok merupakan metode pembelajaran yang kerap digunakan dalam Ilmu
Pengetahuan Alam.
Dalam pembelajaran IPA metode diskusi perlu anda lakukan sebab banyak kebaikannya
antara lain:
Syarat-syarat agar jalan diskusi berjalan lancar selain ada pemimpin atau moderator, jumlah
peserta sedikit artinya kelas dibagi dalam beberapa kelompok diskusi, topik diskusi, merupakan
masalah murid, peserta diskusi harus berperan, peserta bebas mengeluarkan pendapat. Adapun
kelemahan metode diskusi adalah:
Pertanyaan yang diajukan juga bermaksud pula untuk merangsang siswa berpikir, atau
untuk memperoleh umpan balik. Suatu pertanyaan bermaksud meneliti kemampuan daya
tangkap murid anda terhadap bahan pelajaran ya- ng baru diberikan. Tanya-Jawab dapat
membantu timbulnya perhatian murid pada pelajaran. Contoh dalam metode Tanya jawab yaitu
dengan mengajukan pertanyaan mengenai pokok bahasan yang baru dibahas untuk mengecek
pemahaman murid.
d. Metode Latihan
Metode Latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau
keterampilan dari apa yang telah di pelajari.
Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam banyak juga hal-hal yang perlu dilatihkan,
seperti penggunaan mikroskop, penggolongan berbagai jenis hewan dan tanaman, dalam
pembelajaran Biologi, penggunaan ukuran membaca termometer dalam pelajaran fisika dan lain
sebagainya. Metode latihan bertujuan agar murid menguasai keterampilan melakukan sesuatu
dan memiliki keterampilan yang lebih baik dari apa yang dipelajarinya sebelumnya.
Bagi murid dalam Latihan atau keterampilan Ilmu Pengetahuan Alam itu ada yang mudah di
kuasainya dan ada juga yang pula sukar atau lama untuk di kuasai. Latiahn mengguakan ukuran
untuk mengukur panjang mungkin lebih mudah, daripada mengukur volume benda. Di waktu
guru mengajar murid harus mengukur volume cairan dalam botol mungkin harus sering di ulang-
ulang, sampai murid lebih terampil. Dalam latihan lebih baik sering di lakukan dengan waktu
yang sama sehingga membosankan.
Dalam Metode Latihan Ilmu Pengetahuan Alam guru harus selalu meneliti hambatan-
hambatan atau kesukaran- kesukaran apa yang ditemui oleh murid selama melakukan latiah Ilmu
Pengetahuan Alam yang guru berikan. Dari Hambatan-hambatan yang ditemui guru dapat
memperbaikinya pada latihan-latihn berikutnya. Sebagai Guru juga harus memberikan
tanggapan-tanggapan yang telah benar dan memperbaiki tanggapan-tanggapan yang salah setelah
latihan di lakukan.
Contoh metode Latihan yaitu latihan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
laboratorium sperti menggunakab mikroskop, penggolongan berbagai jenis hewan dan tanaman .
Metode latihan ini bertujuan untuk murid menguasa keterampilan melakukan sesuatu dan
memliki keterampilan yang lebih baik dari apa yang di pelajarinya sebelumnya.
e. Metode Ceramah
Metode Ceramah adalah metode yang paling tradisional yaitu guru berbicara dan murid
mendengarkan. Metode Ceramah juga sangat ekonomis untuk menyampaikan informasi, dengan
murid yang besar dan bahan yang harus di selesaikan banyak dapat dilakukan dalam tempo
singkat. Metode ceramah diperlukan untuk memperoleh pengetahuan yang berharga, yang tidak
dapat diperoleh dengan metode lain.
Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Metode ceramah kurang di anjurkan, karena
untuk belajar Ilmu Pngetahuan Alam murid dituntut lebih aktif, dan mempelajari informasi
tangan pertama (first hand Information). Oleh sebab itu dalam menyampaikan metode ceramah
harus mengikutsertakan peran siswa.
Metode ceramah itu agak membosankan. Oleh sebab itu guru harus memberikannya secara
bebas dan menarik. Agar ceramah lebih menarik maka perlu guru lakukan hal-hal sebagai
berikut:
2. Bahan ceramah , disampaikan dengan jelas dan dapat didengar oleh semua murid
5. Dalam menyampaikan diselingi pertanyaan, diam sejenak atau bernafas sejenak agar
tidak membosankan.
6. Memasukkan hal-hal baru kejadian-kejadian nyata dan pernah mereka alami yang tidak
ada dalam buku wajib.
f. Metode Simulasi
Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses
pengajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Metode Simulsi adalah
Tingkah laku yang di kehendaki sebelum tingkah laku itu betul-betul anda lakukan di depan
kelas. Contoh dari simulasi adalah Gladiresik, yakni memperagakan proses terjadinya suatu
eksperimen Ilmu Pengetahuan Alam sebagai latihan untuk eksperimen sebenarnya tidak gagal.
Simulasi juga dapat diterapkan pada murid yang anda suruh untuk seolah-olah berperan
sebagai guru Ilmu Pengetahuan Alam sssyang sedang menerangkan sesuatu percobaan. Dalam
simulasi percobaan Ilmu Pengetahuan Alam itu murid dapat berperan sedang melakukan
pemasangan alat, mengukur, menimbang, mengamati, dan mencatat hasilnya dan mnyampaikan
kesimpulan dalam bentuk lisan.
Contoh metode simulasi adalah dengan setiap siswa diberikan satu kartu yang berbeda satu
sama lainnys. Siswa diberi tugas untuk emmerankan objek seperti yang tertera pada kartu yag di
pegangnya secara bergilir. Mungkin untuk lebih mengasuikan kita panggil siswa sesuai dengan
kartu yang dipegangnya. Misalnya bebek coba ke depan? Siswa yang memegang kartu bebek ke
depan sambil menirukan tingkah laku bebek. Bebek apakah kamu dapat hidup sendiri tanpa
bantuan makhluk lain? Siswa akan meresponnya atau tidak.
g. Metode Proyek
Pada Tingkat Sekolah Dasar Metode Proyek agak sukar diterapkan karena proyek
merupakan suatu penugasan yang memerlukan pemikiran dan tindakan yang membangun dari
murid. Dalam Melaksanakan Metode Proyek, Murid memerlukan peran aktif dalam membantu
dan membimbing, sehingga proyek itu berhasil. Setelah proyek itu selesai dikerjakan, guru perlu
memberi penghargaan pada murid. Kelompok murid yang berhasil proyeknya diberi tambahan
nilai dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Dalam melakukan sesuatu proyek tentang Ilmu Pengetahuan Alam, maka murid akan
terangsang minat dan kesenagannya. Proyek Ilmu Pengetahuan Alam mendorong rasa ingin tahu
murid, maupun memecahkan masalah dan mengembangkan murid anda berpikir bebas.
Contoh Metode Proyek adalah guru memberikan bahasan mengenai benda yang dapat
dilalui cahaya dan tidak dapat di lalui cahaya, jadi guru dan murid mempersiapkan seperangkat
alat dan bahan untuk digunakan oleh para siswa untuk menemukan suatu keputusan atau
kesimpulannya dari materi tersebut.
Metode Studi lapangan jauh lebih memberikan pengalaman luas kepada murid anda
dibanding hanya di dalam ruangan yang dibatasi empat dinding atau kelas. Studi Lapangan IPA
juga merupakan pengalaman langsung, melihat objek sebenarnya, dan diperoleh dari tangan
pertama.
Studi Lapangan IPA tidak berarti harus dilakukan ke tempat jauh, dengan waktu yang lama,
biaya transport, dan perlengkapan yang lengkap, tetapi dapat dilakukan pada alam sekitar seperti
halaman sekolah atau kebun sekolah. Di waktu Guru dan Murid melakukan Studi lapangan IPA
seluruh pancaindera akan difungsikan.
Dalam melakukan Studi Lapangan, Guru hendaknya hanya berperan sebagai pembimbing
atau nara sumbe. Murid-murid yang akan mengamati, mengukur, menghitung, menganalisis, dan
menarik kesimpulan sendiri.
Contoh Metode Studi Lapangan yaitu untuk mrngamati berbagai jenis tanaman atau
berbagai macam bunga, bentuk daun, anda cukup ke halaman atau kebun sekolah. Di halaman
sekolah dapat dilihat bagaimana kupu-kupu terbang, semut mengambil makanan, ulat memakan
daun, beraneka jenis ragam rumput, berbagai bentuk awan, melihat aliran air diselokan dan
bagaimana cahaya matahri menghasilkan bayang-bayang.
i. Metode Demonstrasi
Agar supaya di waktu anda melakukan demonstrasi IPA itu tidsk gagal, sebaiknya guru
sebelumnya telah melakukan sendiri terlebih dahulu. Sehingga jalannya demonstrasi lebih lancar
dan menghemat waktu. Pelaksanaan demokrasi harus dapat dilihat oleh seluruh murid.
Dalam demonstrasi IPA hasil yang akan terjadi harus anda sampaikan pada murid. Sehingga
murid tidak merumuskan masalah, berspekulasi dan menarik kesimpulan berdasarkan apa yang
disaksikannya.
Kelemahan Metode Demonstrasi antara lain tidak semua murid dapat ikut aktif. Mungkin
hanya sebagian kecil murid saja yang dapat mencobanya, bila waktu yang tersedia sterbatas,
sehingga demonstrasi itu dilakukan dengan tergesa-gesa. Begitu juga bila alat yang guru gunakan
di tempat yang kurang terlihat oleh seluruh murid atau alatnya terlalu kecil.
Atau bisa juga dalam demonstrasi IPA hasil yang akan terjadi harus anda sampaikan pada
murid. Sehingga murid tidak merumuskan masalah , berspekulasi dan menarik kesimpulan
berdasarkan apa yang disaksikannya.
j. Metode Eksperimen
Metode Eksperimen adalah Metode yang banyak digunakan dalam mempelajari Ilmu
Pengetahuan Alam. Eksperimen atau percobaan dilakukan tidak selalu harus dilaksanakan di
dalam laboratorium tetapi dapat dilakukan pada akam sekitar.
Apabila melakukan Eksperimen haruslah didahului dengan adanya masalah yang berupa
pertanyaan atau dalam bentuk pertanyaan. Misalnya: betulkah ikan yang hidup dalam air
tercemar lekas mati daripada dalam air bebas pencemaran? Apa yang akan terjadi kalau es di
masukkan ke dalam air hangat? Dalam Eksperimen sebaiknya ada alat peembanding atau
kontrol. Misalnya dalam hal akibat pencemaran air terhadap ikan. Sebab perbandinga n ikan
yang hidup di air yang tidak tercemar. Ikan mana yanglebih dahulu pingsan.
Bila Guru menyuruh Murid bereksperimen IPA, maka perlu disampaikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Jelaskan tujuan dan harapan apa yang diinginkan dari eksperimen itu!
2. Sebutkan alat dan bahan yang diperlukan, berapa ukuran atau takaran yang dibutuhkan
4. Apa saja yang perlu diamati, dan di catat, semua hal tersebut di atas tertuang dalam suatu
buku petunjuk eksperimen
5. Dalam menarik kesimpulan harus hati-hati, sehingga kesimpulannya benar dan tidak
keliru. Percobaan yang dilakukan mungkin merupakan eksperimen yang berlangsung
dapat membuktikan sesuatu, atau mungki hanya salah satu tahapan eksperimen untuk
membuktikn sesuatu hal ssehingga masih ada kelnjutannya.
Contoh Metode Eksperimen yaitu siswa akan menemukan bukti kebenaran dari suatu teori
yang sedang dipelajarinya. Misalnya mereka harus memahami masalah yang akan di buktikan
melalui eksperimen “ betulkah tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri”?
Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa bila perlu memberi
saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. Untuk membuktikan
bahwa tumbuhan hijau dapat membuat makanannya sendiri, kita dapat melakukan uji amilum
dengan larutan lugol. Siswa ditugasi untuk menutup sebagian daun tanaman yang ada disekolah
atau di kondisikan berada di halaman sekolah dengan kertas karbon . Kemudian menguji
perbedaan kandungan amilum antara daun yang ditutup dengan daun yang tidak ditutup . Dari
percobaan ini diharapkan siswa dapat membukikan bahwa:
Apabila kita hendak mempergunakan suatu metode tertentu, maka kita harus memperhatikan
banyak hal. Misalnya faktor usia. Usia siswa berpengaruh terhadap penentuan metode belajar
untuk siswa usia sekian yang paling baik digunakan ialah metode ini atau itu.
Kita sudah mengenal adanya tujuan institusional. Untuk mengajar di jenjang pendidikan yang
berbeda, perlu menggunakan metode belajar yang berbeda pula. Mengajar IPA untuk siswa
Sekolah Dasar jelas memerlukan metode yang berbeda dengan mengajar IPA untuk siswa
Sekolah Menengah Umum
Suatu pelajaran yang direncanakan serta disusun dengan baik, menggunakan metode yang
tepat dan diberikan oleh guru yang amat mahir, hampir tidak berguna apabila siswa tidak dapat
mengikutinya dengan baik.
Dalam hubungannya dengan psikologi belajar ini, sering kali kita mengabaikan dua hal
penting, yaitu: pengulangan secara berkala dan pemberian pengalaman langsung. Sejalan dengan
perkembangan langsung semakin penting pada Pendidikan IPA.
Kiranya dapat kita mengerti bahwa metode belajar untuk mata pelajaran yang satu berbeda
dengan mata pelajaran yang lain. Bahan pengajaran dapat dianggap sebagai pedoman untuk
menentukan metode mengajar yang akan kita gunakan.
e. Metode belajar hendaknya disesuaikan dengan alokasi waktu dan sarana prasana
yang tersedia.
Mengajarkan suatu topik bahasan secara ideal, kita jangan lupa membatasi diri dengan
ketersediaan waktu yang telah kita tetapkan. Selain itu juga harus mempertimbangkan
ketersediaa sarana dan prasarana. Kita tidak dapat memaksakan untuk menggunakan metode
belajar tertentu, jika sarana dan prasana untuk metode tersebut tidak tersedia.
f. Metode Belajar hendaknya sesuai dengan Pribadi guru
Apapun metode yang dipakai oleh seorang guru, maka metode itu harus dianggap sebagai
yang terbaik bagi dirinya, harus sesuai dengan kepribadiannya . Metode mengajar yang
digunakan oleh seorang guru, tidak harus sama dengan yang digunakan oelh guru lain, tetapi
juga tidak harus berbeda dengan metode yang digunakan oleh guru lain. Metode mengajar perlu
disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan para siswa.
Untuk sub aspek ini kita menggunakan metode eksperimen. Metode Eksperimen adalah suatu
cara penyajian materi pelajaran dimana siswa secara aktif melakukan dan membuktikan sendiri
tentang materi yang sedang dipelajarinya. Melalui metode ini siswa dapat melakukan
serangkaian aktivitas ilmiah seperti: mengamati suatu obejek sehingga akan memberikan
penguatan pada ingatan siswa sebab banyak melibatkan siswa dalam proses belajarnya.
Untuk subaspek ini kita menggunakan metode studi lapangan. Metode ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif.
b. Proses Pembelajaran
Pada fase perencanaan kita membagi anak menjadi beberapa kelompok, memberi tugas
sesuai dengan masalah yang akan di bahas dan memberi arahan mengenai sumber/tempat dimana
masalah itu harus di teliti/diamati.
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode ceramah. Metode ini merupakan metode
yang paling tradisional dalam sejarah pendidikan. Dalam metode ini guru mentransferkan ilmu
kepada siswanya secara lisan. Cara ini kadang-kadang membosankan maka dalam
pelaksanaannya memerlukan keterampilan.
Cara ini lebih menitikberatkan kepada”bagaimana siswa belajar” dan bukan”apa yang
mereka pelajari”, maka evaluasi untuk ini di orientasikan kepada proses mental anak selama
pembelajaran berlangsung.
Untuk pokok bahasan ini, perlu menggunakan metode diskusi. Di dalam metode diskusi,
terjadi proses interaksi antara dua atau lebih invidu yang terlibat, saling menukar pengalaman,
informasi, dan memecahkan masalah. Semua siswa terlibat aktif dan tidak ada yang pasif sebagai
pendengar saja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk
mengaplikasikan strategi belajar yang sudah ditentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Ada banyak metode yang dapat disampaikan oleh guru saat proses
belajar-mengajar yaitu metode penugasan, diskusi, Tanya jawab, latihan, ceramah, simulasi,
proyek studi lapangan, demonstrasi dan E ksperimen.
Penggunaan metode dalam pembelajaran IPA, harus memilih metode belajar untuk
pembelajaran, contoh penerapan metode dalam pembelajaran IPA SD.
B. Saran
Sebagai calon seorang guru yang nantinya akan mengajar dalam kelas, kita harus memiliki
wawasan yang luas, tentang bagaimana cara mengajar yang menarik bagi siswa dan tidak
membosankan. Setelah membaca makalah ini, disarankan kita dapat menggunakan metode
mengajar yang sesuai dengan situasi dan keadaan kelas, sehingga proses belajar-mengajar dapat
berjalan dengan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Sapriati, Amalia. Dkk. 2009. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka