Jurnal fedry
Jurnal fedry
Jurnal fedry
ABSTRAK
Pendahuluan. Status gizi ibu hamil sangat besar berpengaruhnya terhadap kesehatan ibu
sendiri dan status gizi bagi bayi baru lahir. Pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil tentang
gizi akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada
perilaku ibu. Prevalensi kejadian KEK di UPTD Puskesmas Banjaran tahun 2023 masih tinggi
yaitu 8,90% dan prevalensi anemia (3,26%). Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka Tahun 2024. Metode. Jenis penelitiannya yaitu
penelitian quasy eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design.
Populasinya seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten
Majalengka sebanyak 145 orang dan sampelnya sebanyak 30 orang dengan teknik purposive
sampling. Instrumennya menggunakan kuesioner, SAP dan materi tentang gizi ibu hamil serta
analisis datanya menggunakan uji chi square. Hasil Penelitian. Lebih dari setengah (53,3%)
pengetahuan ibu hamil sebelum edukasi gizi adalah kurang baik, setengahnya (50,0%)
pengetahuan ibu hamil sesudah edukasi gizi adalah baik dan terdapat pengaruh edukasi gizi
terhadap pengetahuan ibu hamil ( = 0,000). Kesimpulan: pengetahuan ibu hamil
dipengaruhi oleh edukasi gizi, maka perlunya pelaksanaan edukasi secara rutin di fasilitas
kesehatan, menyelenggarakan kelas kehamilan yang mencakup topik gizi, memberikan sesi
konseling pribadi dan melengkapi edukasi dengan brosur, pamflet, buku panduan, dan materi
digital seperti video atau aplikasi seluler yang berisi informasi gizi untuk ibu hamil.
ABSTRACT
Introduction. The nutritional status of pregnant women is very influential on the health of the
mother herself and the nutritional status of the newborn. The knowledge possessed by
pregnant women about nutrition will influence decision making and will also affect maternal
behavior. The prevalence of SEZ in UPTD Puskesmas Banjaran in 2023 is still high at 8.90%
and the prevalence of anemia (3.26%). Objective. This study aims to determine the effect of
nutrition education on the knowledge of pregnant women in the work area of UPTD
Puskesmas Banjaran Majalengka Regency in 2024. Methods. The type of research is quasy
experimental research with a one group pretest-posttest design approach. The population was
all pregnant women in the UPTD Puskesmas Banjaran Work Area of Majalengka Regency as
many as 145 people and the sample was 30 people with purposive sampling technique. The
instrument used questionnaires, SAP and materials about nutrition for pregnant women and
analyzed the data using the chi square test. Results. More than half (53.3%) of pregnant
women's knowledge before nutrition education was poor, half (50.0%) of pregnant women's
knowledge after nutrition education was good and there was an effect of nutrition education
on the knowledge of pregnant women ( = 0.000). Conclusion: the knowledge of pregnant
women is influenced by nutrition education, so it is necessary to carry out education regularly
in health facilities, organize pregnancy classes that include nutrition topics, provide personal
counseling sessions and complement education with brochures, pamphlets, guidebooks, and
digital materials such as videos or mobile applications that contain nutritional information
for pregnant women.
Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu masa yang ditunggu oleh setiap wanita, terutama pada
wanita yang sudah menikah. Proses kehamilan dimulai dari ovulasi, tumbuh kembang hingga
melahirkan. Pada masa kehamilan juga terjadinya perubahan fisiologi membuat ibu merasa
kurang nyaman dan menyebabkan kebutuhan gizi ibu juga berubah (Melati & Afifah, 2021).
Status gizi ibu hamil sangat besar berpengaruhnya terhadap kesehatan ibu sendiri dan
status gizi bagi bayi baru lahir. Proses kehamilan yang dialami ibu mengakibatkan banyak
perubahan pada kondisi tubuh, terutama pada perubahan berat badan ibu hamil. Perubahan
berat badan ibu hamil yang tidak signifikan dapat berdampak pada pertumbuhan janin dalam
rahim, mengalami anemia dan berat badan lahir rendah. Salah satu indikator status gizi ibu
hamil adalah perubahan berat badan selama kehamilan. Masalah gizi ibu hamil dapat dinilai
dari berat badan ibu hamil itu sendiri. Kesehatan dan pertumbuhan janin sangat dipengaruhi
oleh kesehatan ibunya, terutama status gizi saat hamil (Siregar & Sukartini, 2022).
Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK)
dan anemia gizi. Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah
menetapkan ambang masalah kesehatan masyarakat untuk ibu hamil dengan resiko KEK
adalah < 5%. WHO juga mencatat 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan
KEK. Kejadian KEK di negara-negara berkembang seperti Bangladesh, India, Indonesia,
Myanmar, Nepal, Srilanka dan Thailand berkisar 15-47% yaitu dengan BMI < 18,5
(Khasanah, T. Makrifatul & Yunitasari, 2021).
Indonesia berada pada urutan keempat dengan prevalensi KEK terbesar pada ibu hamil
sebesar 35.5% (Lestari et al., 2023). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018,
menyatakan bahwa di Indonesia sebesar 48,9% ibu hamil mengalami anemia. Berbagai upaya
dilakukan pemerintah telah melakukan upaya penanggulangan ibu hamil KEK dan anemia.
Untuk mengatasi KEK berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang bertujuan untuk
mencukupi kebutuhan gizi ibu selama masa kehamilan. Cakupan pemberian makanan
tambahan pada ibu hamil KEK di Indonesia tahun 2022 adalah 88,9%. Sedangkan untuk
mencegah anemia setiap ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90
Tablet selama kehamilan. Cakupan pemberian TTD minimal 90 Tablet pada ibu hamil di
Indonesia tahun 2022 adalah 86,2% (Kementerian Kesehatan RI, 2023).
Berdasarkan data Provinsi Jawa Barat 2022 ditemukan sebanyak 57.211 kasus ibu hamil
mengalami KEK dari 27 Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa Barat. Sementara permasalahan
anemia pada ibu hamil di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2022 mencapai angka 82.126 ibu
hamil serta angka tersebut turun di tahun (Dinas Kesehatan Jawa Barat, 2023).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka tahun 2023, mengenai
angka kejadian KEK dan anemia pada ibu hamil di Kabupaten Majalengka pada tahun 2023,
didapatkan bahwa kejadian KEK sebanyak 843 kejadian (4,07%) dari jumlah sasaran 20.694
ibu hamil, sedangkan kejadian anemia sebanyak 727 kejadian (3,89%) dari jumlah sasaran
18.673 ibu hamil.
Prevalensi kejadian KEK di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjaran sebanyak 30
kasus (8,90%) dari jumlah sasaran 337 ibu hamil, prevalensi ini lebih tinggi dibanding dengan
puskesmas di sekitarnya yaitu UPTD Puskesmas Maja sebanyak 32 kasus (4,51%) dari
jumlah sasaran 709 ibu hamil dan UPTD Puskesmas Argapura sebanyak 35 kasus (7,14%)
dari jumlah sasaran 490 ibu hamil. Demikian juga dengan prevalensi kasus anemia di UPTD
Puskesmas Banjaran sebanyak 11 kasus (3,26%) dari jumlah sasaran 337 ibu hamil, lebih
tinggi dibanding dengan UPTD Puskesmas Maja sebanyak 18 kasus (2,54%) dari jumlah
sasaran 709 ibu hamil dan UPTD Puskesmas Argapura sebanyak 12 kasus (2,45%) dari
jumlah sasaran 490 ibu hamil (Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, 2023). Berdasarkan
data dari UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka mengenai ibu hamil pada bulan
Januari – Februari 2024 tercatat yang melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 145 orang.
Berdasarkan data ini, maka masalah gizi pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Banjaran
dengan tingginya prevalensi KEK dan anemia tersebut perlu mendapatkan perhatian yang
serius untuk mencegah dampak terhadap kualitas generasi yang akan datang karena
memperlambat pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak serta penurunan
kecerdasan.
Rendahnya status gizi ibu hamil dapat disebabkan oleh kebiasaan pola makan dan
pandangan wanita terhadap makanan, status ekonomi, pengetahuan zat gizi dalam makanan,
status kesehatan, aktivitas, suhu lingkungan, berat badan, dan umur. Sementara dampak
kekurangan gizi yang akan terjadi pada ibu antara lain perdarahan, berat badan ibu tidak
bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi, sedangkan dampak kekurangan gizi
terhadap janin dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), dan lahir
dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Suryani & Nadia, 2022).
Rendahnya tingkat pengetahuan gizi pada saat kehamilan atau kelainan-kelainan pada
saat kehamilan yang kurang diperhatikan yang pada akhirnya dapat menyebabkan resiko yang
tidak diinginkan. Akibat dari rendahnya pengetahuan dari ibu hamil tidak jarang banyak
menimbulkan adanya kematian baik pada ibu maupun pada bayi yang dilahirkan atau bahkan
kedua-duanya (Suryani & Nadia, 2022).
Pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil tentang gizi akan memengaruhi dalam
pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilaku ibu. Ibu dengan pegetahuan
gizi yang baik kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup pada petumbuhan bagi
bayinya, hal ini lebih penting lagi apabila ibu memasuki masa ngidam, yang biasanya perut
enggan dimasuki makanan apapun yang bergizi, karena rasa mual yang dirasakan, justru akan
memilih makanan dengan rasa segar dan asam. Walaupun dalam kondisi yang demikian
apabila seorang ibu memiliki pengetahuan yang baik maka ibu tersebut akan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya (Listyarini & Fatmawati, 2020).
Upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi melalui edukasi
gizi merupakan dasar dari setiap program yang ditujukan untuk perbaikan gizi bagi ibu hamil.
Pengetahuan tentang nutrisi yang tepat dan diet seimbang selama kehamilan dianggap penting
untuk kesejahteraan ibu dan janin. Selama kehamilan, masalah gizi dapat berdampak pada ibu
dan janin, sehingga diperlukan perhatian khusus. Pola makan yang tidak memadai selama
kehamilan dapat menyebabkan berbagai kekurangan nutrisi seperti anemia. Oleh karena itu,
nutrisi yang tepat merupakan bagian penting dari kehamilan yang tidak boleh diabaikan
(Sunuwar et al., 2019).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Permatasari et al., 2021) di Kabupaten Bogor
terhadap 97 ibu hamil menunjukkan bahwa setelah ibu mendapatkan edukasi melalui
ceramah, bermain peran, simulasi, dan permainan terjadi peningkatan yang signifikan dalam
hal pengetahuan terkait gizi. Juga penelitian yang dilakukan oleh (Oktavianti, 2020) di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Argapura Kabupaten Majalengka menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh edukasi gizi yang signifikan terhadap perubahan pengetahuan ibu.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
mengenai “Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka Tahun 2024”
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian quasy eksperimen
(eksperimen semu) dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banjaran
Kabupaten Majalengka, dan berdasarkan data ibu hamil pada bulan Januari – Februari 2024
tercatat jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 145 orang.
Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang. Penelitian ini dilakukan di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka pada bulan Maret sampai dengan
Juni 2024. Instrumen penelitian yang digunakan adalah SAP, materi edukasi dan kuesioner.
Analisa data pada penelitian ini terdiri dari analisa univariat menggunakan distribusi
frekuensi. Analisis bivariat menggunakan uji t berpasangan (paired t-test).
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan
ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka dengan jumlah
responden sebanyak 10 ibu hamil. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei-Juni 2024
menggunakan kueioner pretest dan postest sesudah edukasi gizi. Berikut ini adalah hasil
penelitian yang diuraikan ke dalam bentuk tabel dan narasi:
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum Edukasi Gizi di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka
Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum Frekuensi (f) Persen (%)
Edukasi Gizi
Kurang baik 16 53.3
Cukup baik 12 40.0
Baik 2 6.7
Total 30 100
Pembahasan
Kesimpulan
1. Lebih dari setengah (53,3%) pengetahuan ibu hamil sebelum edukasi gizi di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka tahun 2024 adalah kurang baik.
2. Setengahnya (50,0%) pengetahuan ibu hamil sesudah edukasi gizi di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka tahun 2024 adalah baik.
3. Terdapat pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka tahun 2024 ( = 0,000).
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Jawa Barat. (2023). Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2022. Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Bandung: Dinas Kesehatan Jawa Barat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. (2023). Data Profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka. Majalengka: Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Buku Saku Pemantauan Status Gizi. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2023). Profil Kesehatan Indonesia 2022. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Khasanah, T. Makrifatul, & Yunitasari, E. (2021). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang
Gizi Ibu Hamil terhadap Pengetahuan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Gadingrejo Pringsewu Lampung. Journal of Current Health Sciences, 1(2), 69–74.
Lestari, D. S., Nasution, A. S., & Nauli, H. A. (2023). Faktor–faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (Kek) Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2022. An-Nadaa Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(1),
15. https://doi.org/10.31602/ann.v10i1.10026
Listyarini, A. D., & Fatmawati, Y. (2020). Edukasi Gizi Ibu Hamil Dengan Media Booklet
Tentang Perilaku Pencegahan Balita Stunting Di Wilayah Puskesmas Undaan Kabupaten
Kudus. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 11(1), 100.
https://doi.org/10.26751/jikk.v11i1.743
Melati, I. P., & Afifah, C. A. N. (2021). Edukasi Gizi Pencegahan Stunting Berbasis
Whatsapp Group Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil. Jurnal
Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan, 1(2), 61–69.
https://doi.org/10.54771/jakagi.v1i2.153
Mubarok, W. (2017). Pengantar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Sagung Seto.
Notoatmodjo, S. (2017). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Oktavianti, I. (2020). Pengaruh Edukasi Gizi terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap
Ibu tentang Pencegahan Balita Stunting di UPTD Puskesmas Argapura Kabupaten
Majalengka Tahun 2020. STIKes YPIB Majalengka. STIKes YPIB Majalengka.
Permatasari, T. A. E., Rizqiya, F., Kusumaningati, W., Suryaalamsah, I. I., &
Hermiwahyoeni, Z. (2021). The Effect of Nutrition and Reproductive Health Education
of Pregnant Women in Indonesia Using Quasi Experimental Study. BMC Pregnancy and
Childbirth, 21(1), 1–15. https://doi.org/10.1186/s12884-021-03676-x
Prasetya, J. T. (2018). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.
Siregar, N., & Sukartini, N. (2022). Pengaruh Edukasi Nutrisi Menggunakan Media Booklet
Terhadap Pengetahuan dan Berat Badan Ibu Hamil. Jurnal Skala Husada : the Journal of
Health, 17(1), 8–16. https://doi.org/10.33992/jsh:tjoh.v17i1.1994
Sudarma, M. (2018). Ilmu Sosiologi Sebuah Pengantar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sunuwar, D. R., Sangroula, R. K., Shakya, N. S., Yadav, R., Chaudhary, N. K., & Pradhan, P.
M. S. (2019). Effect of Nutrition Education on Hemoglobin Level in Pregnant Women:
A Quasi-Experimental Study. PLoS ONE, 14(3), 1–12.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0213982
Supriani, N. N. (2021). Manfaat Penyuluhan Dengan Media Video Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Inisiasi Menyusu Dini. Jurnal Ilmiah
Kebidanan (The Journal Of Midwifery), 9(2), 123–131.
https://doi.org/10.33992/jik.v9i2.1529
Suryani, S., & Nadia, N. (2022). Peran Media Video Animasi Dalam Meningkatkan
Pengetahuan Gizi Ibu Hamil. Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT),
2(1), 37–47. https://doi.org/10.56742/nchat.v2i1.34