Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Jurnal fedry

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH EDUKASI GIZI TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL DI

WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BANJARAN


KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2024

Fedry Alirachman Maulana1, Arni Wianti2, Yeti Yuwansyah3


1)
Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas YPIB Majalengka
2)
Dosen Prodi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas YPIB Majalengka
2)
Dosen Prodi D3 Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas YPIB Majalengka

ABSTRAK

Pendahuluan. Status gizi ibu hamil sangat besar berpengaruhnya terhadap kesehatan ibu
sendiri dan status gizi bagi bayi baru lahir. Pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil tentang
gizi akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada
perilaku ibu. Prevalensi kejadian KEK di UPTD Puskesmas Banjaran tahun 2023 masih tinggi
yaitu 8,90% dan prevalensi anemia (3,26%). Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka Tahun 2024. Metode. Jenis penelitiannya yaitu
penelitian quasy eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design.
Populasinya seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten
Majalengka sebanyak 145 orang dan sampelnya sebanyak 30 orang dengan teknik purposive
sampling. Instrumennya menggunakan kuesioner, SAP dan materi tentang gizi ibu hamil serta
analisis datanya menggunakan uji chi square. Hasil Penelitian. Lebih dari setengah (53,3%)
pengetahuan ibu hamil sebelum edukasi gizi adalah kurang baik, setengahnya (50,0%)
pengetahuan ibu hamil sesudah edukasi gizi adalah baik dan terdapat pengaruh edukasi gizi
terhadap pengetahuan ibu hamil ( = 0,000). Kesimpulan: pengetahuan ibu hamil
dipengaruhi oleh edukasi gizi, maka perlunya pelaksanaan edukasi secara rutin di fasilitas
kesehatan, menyelenggarakan kelas kehamilan yang mencakup topik gizi, memberikan sesi
konseling pribadi dan melengkapi edukasi dengan brosur, pamflet, buku panduan, dan materi
digital seperti video atau aplikasi seluler yang berisi informasi gizi untuk ibu hamil.

Kata Kunci : edukasi gizi, gizi ibu hamil, pengetahuan

THE EFFECT OF NUTRITION EDUCATION ON THE KNOWLEDGE OF PREGNANT


WOMEN IN THE WORK AREA OF UPTD PUSKESMAS BANJARAN MAJALENGKA
REGENCY IN 2024

ABSTRACT

Introduction. The nutritional status of pregnant women is very influential on the health of the
mother herself and the nutritional status of the newborn. The knowledge possessed by
pregnant women about nutrition will influence decision making and will also affect maternal
behavior. The prevalence of SEZ in UPTD Puskesmas Banjaran in 2023 is still high at 8.90%
and the prevalence of anemia (3.26%). Objective. This study aims to determine the effect of
nutrition education on the knowledge of pregnant women in the work area of UPTD
Puskesmas Banjaran Majalengka Regency in 2024. Methods. The type of research is quasy
experimental research with a one group pretest-posttest design approach. The population was
all pregnant women in the UPTD Puskesmas Banjaran Work Area of Majalengka Regency as
many as 145 people and the sample was 30 people with purposive sampling technique. The
instrument used questionnaires, SAP and materials about nutrition for pregnant women and
analyzed the data using the chi square test. Results. More than half (53.3%) of pregnant
women's knowledge before nutrition education was poor, half (50.0%) of pregnant women's
knowledge after nutrition education was good and there was an effect of nutrition education
on the knowledge of pregnant women ( = 0.000). Conclusion: the knowledge of pregnant
women is influenced by nutrition education, so it is necessary to carry out education regularly
in health facilities, organize pregnancy classes that include nutrition topics, provide personal
counseling sessions and complement education with brochures, pamphlets, guidebooks, and
digital materials such as videos or mobile applications that contain nutritional information
for pregnant women.

Keywords: nutrition education, nutrition for pregnant women, knowledge

Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu masa yang ditunggu oleh setiap wanita, terutama pada
wanita yang sudah menikah. Proses kehamilan dimulai dari ovulasi, tumbuh kembang hingga
melahirkan. Pada masa kehamilan juga terjadinya perubahan fisiologi membuat ibu merasa
kurang nyaman dan menyebabkan kebutuhan gizi ibu juga berubah (Melati & Afifah, 2021).
Status gizi ibu hamil sangat besar berpengaruhnya terhadap kesehatan ibu sendiri dan
status gizi bagi bayi baru lahir. Proses kehamilan yang dialami ibu mengakibatkan banyak
perubahan pada kondisi tubuh, terutama pada perubahan berat badan ibu hamil. Perubahan
berat badan ibu hamil yang tidak signifikan dapat berdampak pada pertumbuhan janin dalam
rahim, mengalami anemia dan berat badan lahir rendah. Salah satu indikator status gizi ibu
hamil adalah perubahan berat badan selama kehamilan. Masalah gizi ibu hamil dapat dinilai
dari berat badan ibu hamil itu sendiri. Kesehatan dan pertumbuhan janin sangat dipengaruhi
oleh kesehatan ibunya, terutama status gizi saat hamil (Siregar & Sukartini, 2022).
Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK)
dan anemia gizi. Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah
menetapkan ambang masalah kesehatan masyarakat untuk ibu hamil dengan resiko KEK
adalah < 5%. WHO juga mencatat 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan
KEK. Kejadian KEK di negara-negara berkembang seperti Bangladesh, India, Indonesia,
Myanmar, Nepal, Srilanka dan Thailand berkisar 15-47% yaitu dengan BMI < 18,5
(Khasanah, T. Makrifatul & Yunitasari, 2021).
Indonesia berada pada urutan keempat dengan prevalensi KEK terbesar pada ibu hamil
sebesar 35.5% (Lestari et al., 2023). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018,
menyatakan bahwa di Indonesia sebesar 48,9% ibu hamil mengalami anemia. Berbagai upaya
dilakukan pemerintah telah melakukan upaya penanggulangan ibu hamil KEK dan anemia.
Untuk mengatasi KEK berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang bertujuan untuk
mencukupi kebutuhan gizi ibu selama masa kehamilan. Cakupan pemberian makanan
tambahan pada ibu hamil KEK di Indonesia tahun 2022 adalah 88,9%. Sedangkan untuk
mencegah anemia setiap ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90
Tablet selama kehamilan. Cakupan pemberian TTD minimal 90 Tablet pada ibu hamil di
Indonesia tahun 2022 adalah 86,2% (Kementerian Kesehatan RI, 2023).
Berdasarkan data Provinsi Jawa Barat 2022 ditemukan sebanyak 57.211 kasus ibu hamil
mengalami KEK dari 27 Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa Barat. Sementara permasalahan
anemia pada ibu hamil di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2022 mencapai angka 82.126 ibu
hamil serta angka tersebut turun di tahun (Dinas Kesehatan Jawa Barat, 2023).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka tahun 2023, mengenai
angka kejadian KEK dan anemia pada ibu hamil di Kabupaten Majalengka pada tahun 2023,
didapatkan bahwa kejadian KEK sebanyak 843 kejadian (4,07%) dari jumlah sasaran 20.694
ibu hamil, sedangkan kejadian anemia sebanyak 727 kejadian (3,89%) dari jumlah sasaran
18.673 ibu hamil.
Prevalensi kejadian KEK di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjaran sebanyak 30
kasus (8,90%) dari jumlah sasaran 337 ibu hamil, prevalensi ini lebih tinggi dibanding dengan
puskesmas di sekitarnya yaitu UPTD Puskesmas Maja sebanyak 32 kasus (4,51%) dari
jumlah sasaran 709 ibu hamil dan UPTD Puskesmas Argapura sebanyak 35 kasus (7,14%)
dari jumlah sasaran 490 ibu hamil. Demikian juga dengan prevalensi kasus anemia di UPTD
Puskesmas Banjaran sebanyak 11 kasus (3,26%) dari jumlah sasaran 337 ibu hamil, lebih
tinggi dibanding dengan UPTD Puskesmas Maja sebanyak 18 kasus (2,54%) dari jumlah
sasaran 709 ibu hamil dan UPTD Puskesmas Argapura sebanyak 12 kasus (2,45%) dari
jumlah sasaran 490 ibu hamil (Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, 2023). Berdasarkan
data dari UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka mengenai ibu hamil pada bulan
Januari – Februari 2024 tercatat yang melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 145 orang.
Berdasarkan data ini, maka masalah gizi pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Banjaran
dengan tingginya prevalensi KEK dan anemia tersebut perlu mendapatkan perhatian yang
serius untuk mencegah dampak terhadap kualitas generasi yang akan datang karena
memperlambat pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak serta penurunan
kecerdasan.
Rendahnya status gizi ibu hamil dapat disebabkan oleh kebiasaan pola makan dan
pandangan wanita terhadap makanan, status ekonomi, pengetahuan zat gizi dalam makanan,
status kesehatan, aktivitas, suhu lingkungan, berat badan, dan umur. Sementara dampak
kekurangan gizi yang akan terjadi pada ibu antara lain perdarahan, berat badan ibu tidak
bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi, sedangkan dampak kekurangan gizi
terhadap janin dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), dan lahir
dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Suryani & Nadia, 2022).
Rendahnya tingkat pengetahuan gizi pada saat kehamilan atau kelainan-kelainan pada
saat kehamilan yang kurang diperhatikan yang pada akhirnya dapat menyebabkan resiko yang
tidak diinginkan. Akibat dari rendahnya pengetahuan dari ibu hamil tidak jarang banyak
menimbulkan adanya kematian baik pada ibu maupun pada bayi yang dilahirkan atau bahkan
kedua-duanya (Suryani & Nadia, 2022).
Pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil tentang gizi akan memengaruhi dalam
pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilaku ibu. Ibu dengan pegetahuan
gizi yang baik kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup pada petumbuhan bagi
bayinya, hal ini lebih penting lagi apabila ibu memasuki masa ngidam, yang biasanya perut
enggan dimasuki makanan apapun yang bergizi, karena rasa mual yang dirasakan, justru akan
memilih makanan dengan rasa segar dan asam. Walaupun dalam kondisi yang demikian
apabila seorang ibu memiliki pengetahuan yang baik maka ibu tersebut akan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya (Listyarini & Fatmawati, 2020).
Upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi melalui edukasi
gizi merupakan dasar dari setiap program yang ditujukan untuk perbaikan gizi bagi ibu hamil.
Pengetahuan tentang nutrisi yang tepat dan diet seimbang selama kehamilan dianggap penting
untuk kesejahteraan ibu dan janin. Selama kehamilan, masalah gizi dapat berdampak pada ibu
dan janin, sehingga diperlukan perhatian khusus. Pola makan yang tidak memadai selama
kehamilan dapat menyebabkan berbagai kekurangan nutrisi seperti anemia. Oleh karena itu,
nutrisi yang tepat merupakan bagian penting dari kehamilan yang tidak boleh diabaikan
(Sunuwar et al., 2019).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Permatasari et al., 2021) di Kabupaten Bogor
terhadap 97 ibu hamil menunjukkan bahwa setelah ibu mendapatkan edukasi melalui
ceramah, bermain peran, simulasi, dan permainan terjadi peningkatan yang signifikan dalam
hal pengetahuan terkait gizi. Juga penelitian yang dilakukan oleh (Oktavianti, 2020) di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Argapura Kabupaten Majalengka menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh edukasi gizi yang signifikan terhadap perubahan pengetahuan ibu.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
mengenai “Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka Tahun 2024”

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian quasy eksperimen
(eksperimen semu) dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banjaran
Kabupaten Majalengka, dan berdasarkan data ibu hamil pada bulan Januari – Februari 2024
tercatat jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 145 orang.
Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang. Penelitian ini dilakukan di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka pada bulan Maret sampai dengan
Juni 2024. Instrumen penelitian yang digunakan adalah SAP, materi edukasi dan kuesioner.
Analisa data pada penelitian ini terdiri dari analisa univariat menggunakan distribusi
frekuensi. Analisis bivariat menggunakan uji t berpasangan (paired t-test).

Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan
ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka dengan jumlah
responden sebanyak 10 ibu hamil. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei-Juni 2024
menggunakan kueioner pretest dan postest sesudah edukasi gizi. Berikut ini adalah hasil
penelitian yang diuraikan ke dalam bentuk tabel dan narasi:
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum Edukasi Gizi di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka
Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum Frekuensi (f) Persen (%)
Edukasi Gizi
Kurang baik 16 53.3
Cukup baik 12 40.0
Baik 2 6.7
Total 30 100

Berdasarkan tabel 1, menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil sebelum pemberian


edukasi gizi yang kurang baik sebanyak 16 orang (53,3%), yang cukup sebanyak 12 orang
(40,0%), dan yang baik sebanyak 2 orang (6,7%). Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari
setengah (53,3%) pengetahuan ibu hamil sebelum edukasi gizi di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka tahun 2024 adalah kurang baik.
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Sesudah Edukasi Gizi di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka

Pengetahuan Ibu Hamil Frekuensi (f) Persen (%)


Sesudah Edukasi Gizi
Kurang baik 4 13.3
Cukup baik 11 36.7
Baik 15 50.0
Total 30 100.0

Berdasarkan tabel 2, menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil sesudah pemberian


edukasi gizi yang kurang baik sebanyak 4 orang (13,3%), yang cukup sebanyak 11 orang
(36,7%), dan yang baik sebanyak 15 orang (10,0%). Hal ini menunjukkan bahwa setengahnya
(50,0%) pengetahuan ibu hamil sesudah edukasi gizi di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Banjaran Kabupaten Majalengka tahun 2024 adalah baik.
Tabel 3
Pengaruh Edukasi Gizi terhadap Pengetahuan Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka tahun 2024
Beda
Pengetahuan Ibu Hamil Mean N Std. Deviation  value
Mean
Sebelum Edukasi Gizi 59.33 30 11.12107
13.67 0,000
Sesudah Edukasi Gizi 73.00 30 13.36491

Berdasarkan tabel 3, menunjukkan bahwa terdapat berbedaan rata-rata pengetahuan


sebelum dan sesudah pemberian edukasi gizi, rata-rata sebelum edukasi gizi pengetahuan ibu
sebesar 59,33% dan rata-rata sesudah edukasi gizi pengetahuan ibu sebesar 73,00 %, yang
berarti ada peningkatan sebesar 13,67%. Hasil uji t berpasangan pada α = 0,05 diperoleh nilai
 = 0,000 yang artinya nilai  < α sehingga hipotesis nol ditolak yang artinya terdapat
pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Banjaran Kabupaten Majalengka tahun 2024.

Pembahasan

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum Edukasi Gizi


Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah (53,3%)
pengetahuan ibu hamil sebelum edukasi gizi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjaran
Kabupaten Majalengka tahun 2024 adalah kurang baik. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi
sebelum edukasi kurang baik dikarenakan tingkat pendidikan ibu yang beragam mulai dari
yang rendah sampai yang tinggi, bagi ibu hamil dengan pendidikan yang rendah mungkin
memiliki akses terbatas terhadap informasi kesehatan dan gizi yang akurat, juga dikarenakan
kurang terpaparnya ibu terkait dengan program edukasi gizi yang dilaksanakan oleh petugas
kesehatan.
Hasil penelitian ini lebih rendah dibanding dengan penelitian (Khasanah, T. Makrifatul
& Yunitasari, 2021) menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil sebelum edukasi gizi
sebagian besar adalah kurang baik (85,4%). Sedangkan penelitian (Siregar & Sukartini, 2022)
bahwa pengetahuan ibu hamil sebelum edukasi yang kurang baik sebesar 48,6%. Hasil
penelitian ini lebih tinggi dibanding dengan penelitian (Permatasari et al., 2021) bahwa pada
kelompok intervensi menunjukkan pengetahuan sebelum edukasi yang kurang baik sebanyak
47,5%.
Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali
kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah
orang malakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu obyek tertentu (Mubarok, 2017).
Pengetahuan merupakan justified true believe. Seorang individu membenarkan (justifies)
kebenaran atas kepercayaannya berdasarkan observasinya mengenai dunia. Dalam definisi ini,
pengetahuan merupakan konstruksi dari kenyataan, dibandingkan sesuatu yang benar secara
abstrak. Penciptaaan pengetahuan melibatkan perasaan dan sistem kepercayaan (belief
sistems) dimana perasaan atau sistem kepercayaan itu bisa tidak disadari (Sudarma, 2018).
Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan edukasi gizi. Edukasi
gizi merupakan bagian kegiatan pendidikan kesehatan, didefinisikan sebagai upaya terencana
untuk mengubah perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam bidang
kesehatan (Prasetya, 2018). Edukasi gizi merupakan pendekatan edukatif untuk menghasilkan
perilaku individu/masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan atau dalam
mempertahankan gizi tetap baik (Notoatmodjo, 2017).
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang gizi pada masa kehamilan,
diantaranya adalah mengadakan penyuluhan rutin di fasilitas kesehatan seperti puskesmas,
klinik, dan rumah sakit. Disamping penyuluhan rutin, juga menyelenggarakan kelas
kehamilan yang mencakup topik gizi, di mana ibu hamil dapat belajar tentang pentingnya
nutrisi yang tepat, menu seimbang, dan makanan yang harus dihindari selama kehamilan.
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Sesudah Edukasi Gizi
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa setengahnya (50,0%) pengetahuan ibu
hamil sesudah edukasi gizi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten
Majalengka tahun 2024 adalah baik. Pengetahuan ibu hamil sesudah edukasi gizi setengahnya
baik artinya ada peningkatan dibanding sebelum edukasi yaitu hanya ada 2 orang yang
kategorinya baik, hal ini dikarenakan edukasi gizi dapat digunakan untuk transfer ilmu dan
pengetahuan ibu tentang gizi pada ibu hamil.
Hasil penelitian ini lebih rendah dibanding dengan penelitian (Supriani, 2021) bahwa
sesudah edukasi pengetahuan ibu hamil yang baik meningkat menjadi 67,7%. Juga penelitian
(Permatasari et al., 2021) bahwa pada kelompok intervensi menunjukkan peningkatan
pengetahuan yang baik setelah edukasi sebanyak 45 orang (70,6%). Hasil penelitian ini lebih
rendah dibanding dengan penelitian (Khasanah, T. Makrifatul & Yunitasari, 2021)
menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil sesudah edukasi gizi sebagian besar adalah baik
(75,6%).
Pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil tentang gizi akan memengaruhi dalam
pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilaku ibu. Ibu dengan pegetahuan
gizi yang baik kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup pada petumbuhan bagi
bayinya, hal ini lebih penting lagi apabila ibu memasuki masa ngidam, yang biasanya perut
enggan dimasuki makanan apapun yang bergizi, karena rasa mual yang dirasakan, justru akan
memilih makanan dengan rasa segar dan asam. Walaupun dalam kondisi yang demikian
apabila seorang ibu memiliki pengetahuan yang baik maka ibu tersebut akan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya (Listyarini & Fatmawati, 2020).
Peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang gizi melalui edukasi sudah berhasi, akan
tetapi perlunya ditingkatkan lagi dengan menyediakan brosur, pamflet, buku panduan, dan
materi digital seperti video atau aplikasi seluler yang berisi informasi gizi untuk ibu hamil,
juga perlunya memberikan sesi konseling pribadi untuk ibu hamil yang memungkinkan
mereka untuk mendapatkan saran gizi yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan
kebutuhan individu. Bagi ibu hamil sendiri agar berperan aktif mengukuti kegiatan edukasi
gizi yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan.
Pengaruh Edukasi Gizi terhadap Pengetahuan Ibu Hamil
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh edukasi gizi
terhadap pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten
Majalengka tahun 2024 ( = 0,000). Terdapat berbedaan rata-rata pengetahuan sebelum dan
sesudah pemberian edukasi gizi sebesar 13,67%. Adanya pengaruh edukasi gizi terhadap
pengetahuan ibu hamil hal ini dikarenakan ibu hamil dapat mengikuti edukasi sesuai dengan
arahan, pelaksanaan edukasi yang sesuai dengan SAP dan materi gizi yang mudah dipahami
oleh ibu hamil.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Oktavianti, 2020) di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Argapura Kabupaten Majalengka menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh edukasi gizi yang signifikan terhadap perubahan pengetahuan ibu. Juga
penelitian (Permatasari et al., 2021) di Kabupaten Bogor menunjukkan bahwa setelah ibu
mendapatkan edukasi melalui ceramah, bermain peran, simulasi, dan permainan terjadi
peningkatan yang signifikan dalam hal pengetahuan terkait gizi. Juga hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian (Khasanah, T. Makrifatul & Yunitasari, 2021) menunjukkan bahwa
ada pengaruh pemberian edukasi terhadap peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi.
Hasil penelitian ini mendukung teori bahwa tujuan edukasi gizi diantaranya adalah
terciptanya sikap positif terhadap gizi terbentuknya pengetahuan dan kecakapan memilih dan
menggunakan sumber-sumber pangan, timbulnya kebiasaan makan yang baik dan adanya
motivasi untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal-hal yang berkaitan dengan gizi
(Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi melalui edukasi
gizi merupakan dasar dari setiap program yang ditujukan untuk perbaikan gizi bagi ibu hamil.
Pengetahuan tentang nutrisi yang tepat dan diet seimbang selama kehamilan dianggap penting
untuk kesejahteraan ibu dan janin. Selama kehamilan, masalah gizi dapat berdampak pada ibu
dan janin, sehingga diperlukan perhatian khusus. Pola makan yang tidak memadai selama
kehamilan dapat menyebabkan berbagai kekurangan nutrisi seperti anemia. Oleh karena itu,
nutrisi yang tepat merupakan bagian penting dari kehamilan yang tidak boleh diabaikan
(Sunuwar et al., 2019).
Terbukti bahwa terdapat pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan ibu hamil, maka
bagi petugas kesehatan perlu meningkatkan pelaksanaan penyuluhan rutin di fasilitas
kesehatan seperti puskesmas, klinik, dan rumah sakit, menyelenggarakan kelas kehamilan
yang mencakup topik gizi, memberikan sesi konseling pribadi untuk ibu hamil yang
memungkinkan mereka untuk mendapatkan saran gizi, serta melengkapi edukasi dengan
brosur, pamflet, buku panduan, dan materi digital seperti video atau aplikasi seluler yang
berisi informasi gizi untuk ibu hamil. Bagi ibu hamil agar aktif berkonsultasi dengan petugas
kesehatan untuk mendapatkan informasi yang adekuat terkait gidi pada ibu hamil.

Kesimpulan

1. Lebih dari setengah (53,3%) pengetahuan ibu hamil sebelum edukasi gizi di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka tahun 2024 adalah kurang baik.
2. Setengahnya (50,0%) pengetahuan ibu hamil sesudah edukasi gizi di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka tahun 2024 adalah baik.
3. Terdapat pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka tahun 2024 ( = 0,000).

DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Jawa Barat. (2023). Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2022. Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Bandung: Dinas Kesehatan Jawa Barat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. (2023). Data Profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka. Majalengka: Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Buku Saku Pemantauan Status Gizi. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2023). Profil Kesehatan Indonesia 2022. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Khasanah, T. Makrifatul, & Yunitasari, E. (2021). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang
Gizi Ibu Hamil terhadap Pengetahuan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Gadingrejo Pringsewu Lampung. Journal of Current Health Sciences, 1(2), 69–74.
Lestari, D. S., Nasution, A. S., & Nauli, H. A. (2023). Faktor–faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (Kek) Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2022. An-Nadaa Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(1),
15. https://doi.org/10.31602/ann.v10i1.10026
Listyarini, A. D., & Fatmawati, Y. (2020). Edukasi Gizi Ibu Hamil Dengan Media Booklet
Tentang Perilaku Pencegahan Balita Stunting Di Wilayah Puskesmas Undaan Kabupaten
Kudus. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 11(1), 100.
https://doi.org/10.26751/jikk.v11i1.743
Melati, I. P., & Afifah, C. A. N. (2021). Edukasi Gizi Pencegahan Stunting Berbasis
Whatsapp Group Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil. Jurnal
Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan, 1(2), 61–69.
https://doi.org/10.54771/jakagi.v1i2.153
Mubarok, W. (2017). Pengantar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Sagung Seto.
Notoatmodjo, S. (2017). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Oktavianti, I. (2020). Pengaruh Edukasi Gizi terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap
Ibu tentang Pencegahan Balita Stunting di UPTD Puskesmas Argapura Kabupaten
Majalengka Tahun 2020. STIKes YPIB Majalengka. STIKes YPIB Majalengka.
Permatasari, T. A. E., Rizqiya, F., Kusumaningati, W., Suryaalamsah, I. I., &
Hermiwahyoeni, Z. (2021). The Effect of Nutrition and Reproductive Health Education
of Pregnant Women in Indonesia Using Quasi Experimental Study. BMC Pregnancy and
Childbirth, 21(1), 1–15. https://doi.org/10.1186/s12884-021-03676-x
Prasetya, J. T. (2018). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.
Siregar, N., & Sukartini, N. (2022). Pengaruh Edukasi Nutrisi Menggunakan Media Booklet
Terhadap Pengetahuan dan Berat Badan Ibu Hamil. Jurnal Skala Husada : the Journal of
Health, 17(1), 8–16. https://doi.org/10.33992/jsh:tjoh.v17i1.1994
Sudarma, M. (2018). Ilmu Sosiologi Sebuah Pengantar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sunuwar, D. R., Sangroula, R. K., Shakya, N. S., Yadav, R., Chaudhary, N. K., & Pradhan, P.
M. S. (2019). Effect of Nutrition Education on Hemoglobin Level in Pregnant Women:
A Quasi-Experimental Study. PLoS ONE, 14(3), 1–12.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0213982
Supriani, N. N. (2021). Manfaat Penyuluhan Dengan Media Video Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Inisiasi Menyusu Dini. Jurnal Ilmiah
Kebidanan (The Journal Of Midwifery), 9(2), 123–131.
https://doi.org/10.33992/jik.v9i2.1529
Suryani, S., & Nadia, N. (2022). Peran Media Video Animasi Dalam Meningkatkan
Pengetahuan Gizi Ibu Hamil. Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT),
2(1), 37–47. https://doi.org/10.56742/nchat.v2i1.34

Anda mungkin juga menyukai