Tubo Ovaria Abses
Tubo Ovaria Abses
Tubo Ovaria Abses
OLEH :
Uterus, Bilateral Fallopian Tubes, and Ovaries U: Uterus C: Cervix U M F O F: Fallopian Tube O: Normal Ovary M: Inflamed TuboOvarian Mass C
Note the hemorrhagic, edematous fallopian tubes, so much so that the architecture of the right tube and ovary is obscured. The surface of the tubo-ovarian mass is not only red but also somewhat shaggy.
What cardinal signs of inflammation are present? Rubor (Redness) and Tumor (Swelling) What chemical mediators increase the blood flow to an area of inflammation? Histamine, Nitric Oxide, PGI2, PGE, PGD2 What is responsible for the shaggy appearance? Fibrinogen exudate deposited as fibrin. Sign of increased vascular permeability.
http://www.meddean.luc.edu/lumen/MedEd/Radio/curriculum/Mechanisms/acute_salpingitis1.htm
Initial diagnostic transvaginal sonogram shows well-defined tubular mass containing low-level echoes and fluid-debris level (arrow), strongly suggestive of tuboovarian abscess.
DEFINISI
Kumpulan pus yang dibatasi oleh kelekatan tuba
fallopi, ovarium dan organ sekitar TOA dibagi menjadi 2 yaitu - TOA primer, berkembang setelah episode PID - TOA sekunder, abses pelvis yang berkembang dari appendiks / usus yang perforasi atau yang dikaitkan dgn keganasan
ETIOLOGI
Neisseria gonorrhea Chlamydia trachomatis Dari kultur : organisme an aerob
E coli (37%), B. fragillis (22%) Neisseria gonorrhea dan Chlamydia trachomatis masuk tuba fallopi, penetrasi, hancurkan sel epitel, nekrosis jaringan, desilasi mukosa lalu membentuk pus eksudat purulen - Bakteri penginfeksi tuba fallopi menghasilkan banyak faktor inflamasi yang bahkan menstimulasi respon inflamasi pada pasien. - Reaksi host : edema jaringan, iskemia, nekrosis dinding tuba. - Pus mengalir dari ujung fimbria tuba ke abdomen, menyebar ke ovarium dan organ lain di dekatnya (omentum, usus, kandung kemih dan uterus)
FAKTOR RESIKO
Banyak pasangan seksual Penyakit radang pelvis sebelumnya silent Penggunaan alat intra uterine IUD : 5% ( Mc
GAMBARAN KLINIS
- Demam, 38C - Nyeri pelvis - terdapat massa pada pelvis - Discharge vagina (28%) - Mual dengan atau tanpa muntah (26%) - Perdarahan abnormal dari vagina (21%) - Didahului proses inflamasi pelvis akut (33-50%) - Sering pada usia 20 40 tahun (20-60% nullipara) - Menopouse infeksi atau perforasi usus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab : AL, LED, CRP
adnexa kistik kompleks dengan septa multipel CT scan Pelvis : massa tubuler dibatasi penipisan rendah dengan penebalan dinding yang uniform Gold standart Dx : laparoskopi
TERAPI
Pembedahan TAH dan BSO, alasan ;
beberapa abses - Squele ginekologi yang memerlukan pembedahan lebih lanjut sering ditemui - Resiko ruptur TOA dan perkembangan peritonitis generalisata Namun banyak penderita TOA masih dlm usia reproduksi, shg faktor reproduksi harus menjadi pertimbangan
keefektifan AB Kegagalan : - Sering pada TOA bilateral - Massa >8cm - Nyeri pelvis meningkat - Demam persisten - Leukositosis Squele jangka panjang : - Nyeri pelvis kronis - Infeksi pelvis rekuren - infertilitas
TERAPI ANTIBIOTIK
AB dgn cakupan : aerob gram neg & positif, an aerob
gram neg ( Bacteroides Sp ) Pilihan : - Sefalosporin Gen II ( spektrum luas ) - Klindamisin, sensitif utk B. fragilis, an aerob gram neg lain, aerob tertentu - Klindamisin kombinasi Aminoglikosid respon Kx 70% - Metronidazol sbg bakterisid an aerob, dpt menembus kavitas abses AB iv untuk TOA dilanjutkan s.d 72jam, pasien Rawat jalan : 14hari
- Doxiciclin 100mg / 12jam Regimen B : - Klindamicin 900mg/ 8jam - Gentamycin 2mg / kg / BB Regimen alternatif : - Levofloksasin 500mg/ 12jam + Metronidazol 500mg / 8jam, atau - Ampicillin / sulbaktam 3g/ 6jam + doksisiklin 100mg/ 12jam
KOMBINASI AB
doxiciclin
Respon pengobatan :
- Penurunan AL 3000/mm3 - Penurunan gejala - Pengecilan ukuran massa TOA
Kegagalan Tx awal : TOA ruptur Kegagalan tertunda : nyeri persisten dan massa yang masih nampak pada USG, stlh 6-8mggupengobatan AB yang sesuai
Radiologis intervensional
Utk dx dan drainase abses perkutan
dgn CT guided Abses < 6cm = aspirasi sederhana, angka keberhasilan 94% Abses > 6cm = penempatan kateter dan drainase kontinyu, angka keberhasilan 77% Indikasi : pasien dgn sakit kritis, post OP baru saja, usia muda menghindari bedah invasiv
TERAPI PEMBEDAHAN
Indikasi : Terdapat tanda akut abdomen Kecurigaan ruptur TOA Tak respon dgn pengobatan AB IV : - AL meningkat - Ukuran TOA meningkat - Pemburukan nyeri pelvis - Pasien post menopouse
LAPAROSKOPI
Operatif koservatif : laparatomi operatif dgn drainase
abses endoskopik drainase cavitas abses laparaskopik dan irigasi materi mpurulen dgn NaCL dan juga cuci dgn AB Keberhasilan dikombinasikan dgn AB iv 90%
TERIMA KASIH