Penyelenggaraan Makanan
Penyelenggaraan Makanan
Penyelenggaraan Makanan
Hannur Sahara
Hervina sahrul N
Indah Pratiwi
Igha Aprilesika
Mahmut Jaelani
Putu Senda Putri P
Rozzi febrianzah
Wulan Pangastuti
Definisi
Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi
yang dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnosis gizi,
intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan
makanan, penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi, serta
monitoring dan evaluasi gizi.
2. Intervensi Gizi
Pada pelayanan Gizi Rawat Inap RSUD M. Yunus
Bengkulu telah dilasnakan sesuai dengan PGRS 2013
dimana, untuk intervensi sudah dilakukan seperti buku
PGRS tahun 2013 mulai dari penetapan tujuan,
preskripsi diet, jenis diet, modifikasi diet, jadwal
pemberian diet, hingga jalur makanan. Pada saat akan
mengimplementasikan intervensi yang dibuat, maka
dietisien mengkomunikasikannya kepada pasien dan
juga tenaga lain seperti, pada bagian produksi, agar
intervensi yang telah dibuat dapat terimplementasikan.
Definisi
Pelayanan gizi rawat jalan adalah serangkaian proses
kegiatan asuhan gizi yang berkesinambungan dimulai
dari
asesment/pengkajian,
pemberian
diagnosis,
intervensi gizi dan monitoring evaluasi kepada
klien/pasien di rawat jalan.
bulan 1
dengan
materi
tempat
Konsultasi
Konsultasi dilakukan oleh dietisien kepada
pasien, input kegiatan konsultasi gizi berupa
rujukan pasien dari masing-masing poli, lalu
proses konsultasi dimulai dengan pencatatan
data pasien, asesmen gizi, menetapkan
diagnosa gizi, memberikan intervensi gizi,
kemudian
menganjurkan
pasien
untuk
kunjugan ulang, sehingga output yang
dihasilkan
adalah
untuk
mengetahui
kepatuhan pasien terhadap diit yang
diberikan, dan terakhir pencatatan hasil
konseling gizi dengan format ADIME
Pembahasan
Berdasarkan observasi pelayanan gizi rawat jalan di
RSUD Dr. M. Yunus telah sesuai dengan PGRS tahun 2013
di mana semua kegitan telah berjalan dengan baik,
namun kendala yang didapat adalah belum banyak
pasien yang melakukan konsultasi gizi rawat jalan,
dikarenakan kurangnya rujukan dokter dari poli yang
agar pasien berkonsultasi gizi ke ahli gizi, meskipun
alternative pemecahan masalah sudah dilakukan dengan
cara mengadvokasi ke dokter di masing-masing poli agar
memberikan rujukan konsultasi pasien kepada ahli gizi.
Penyelenggaraan Makanan Di
Rumah
Sakit
Bentuk penyelengaraan makanan di
rumah
RSUDsakit
Dr. M. Yunus mengunakanan system swakelola
yaitu dimana semua unit gizi bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan penyelengaraan
makanan. Hanya saja ada sebagian makanan di
dapatkan dari luar Instalasi Gizi yaitu pada makanan
selingan untuk ruang kelas VIP, super VIP, dan kelas 1
berupa kue (roti), dikarenakan snack dari luar memiliki
lebih banyak variasi, serta keterbatasanan peralatan
dalam pembuatan snack yang berupa roti/kue.
konsumen/pasien. Setelah itu baru kemudian mengumpulkan harga bahan makanan dari beberapa pasar
baru lah di cari rata-rata bahan makanan. Membuat pedoman berat bersih bahan makanan yang di gunakan
dan telah di konversikan kedalam berat kotor lalu menghitung indeks harga makanan per orang per hari
dengan cara mengalikan berat kotor bahan makanan yang digunakan dengan harga satuan sesuai pasien
yang dilayani. Setelah itu menghitung anggaran bahanan makanan setahun kemudian hasil perhitungan di
laporkan ke kasi pelayanan gizi apabila disetujui maka rencana akan diusulkan secara resmi melai jalur
admistrasi yang berlaku di RSUD Dr. M. Yunus.
Dari observasi perencanaan anggaran bahan makanan yang dilakukan dapat dikatakan sudah
sesuai dengan langkah-langkah perencanaan anggaran berdasarkan PGRS 2013
dikembalikan
oleh
penerima
bahan
dilakukan pembelian
secara
langsung dikarnakan
Distribusi Makanan
Distribusi makanan di Instalasi Gizi RSUD Dr.M. Yunus dilakukan oleh tim. Porsi yang berdiet
khusus diberi label. Distribusi makanan menggunakan sistem distribusi kombinasi yaitu distribusi
makanan dengan cara sebagian makanan ditempatkan langsung kedalam alat makanan pasien sejak
dari tempat distribusi, dan sebagian lagi dimasukkan kedalam wadah besar yang didisribusinya
dilaksanakan setelah sampai diruang perawatan.
Disribusi makanan untuk ruang kelas I, II, dan III menggunakan sistem distribusi sentralisasi.
Dimana makanan dibagi dan disajikan dalam kotak makan plato yang sudah sesuai die pasien di
ruang intalasi gizi yang kemudian langsung dibagikan kepada pasien. Sedangkan distribusi untuk
ruang kelas VIP dan Super VIP menggunakan sistem distribusi desentralisasi yaitu makanan pasien
dibawah ke ruang perawatan pasein dalam jumlah banyak / besar, kemudian dipersiapkan ulang,
dan disajikan dalam alat makan / wadah makan pasien sesuai dengan porsi dan dietnya.
Saran
1.
2.
3.
pH mater
Berfungsi untuk
menukur asam basa
dalam makanan digital,
akuran dan cepat