Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Pengujian Bahan Isolasi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

PENGUJIAN BAHAN ISOLASI

KELOMPHYOK 2
METODE PENGUKURAN SIFAT LISTRIK BAHAN
ISOLASI

1
3
2 5
Pengukuran Pengukuran 4
faktor rugi-rugi konduktivitas Pengujian
dielektrik Pengukuran
resistansi Pengujian kerak dielektrik
isolasi peluahan dan tembus
parsial listrik
Jenis-jenis pengujian
1. Pengujian merusak
contoh : pengujian kerak dielektrik dan pengujian kegagalan
2. Pengujian tidak merusak
contoh : pengujian faktor rugi-rugi dielektrik,pengukuran resistansi
isolasi, pengukuran konduktivitas,pengukuran peluahan parsial,
PENGUKURAN FAKTOR RUGI-RUGI
DIELEKTRIK (tg)
Jika 2 buah bahan isolasi dikenai tegangan AC yang sama,maka akan timbul rugi-
rugi daya (rugi-rugi dielektrik) yang berbeda pada kedua bahan isolasi tersebut,
untuk membedakan rugi-rugi dielektrik suatu bahan isolasi maka dimunculkan
suatu faktor yang tergantung pada jenis bahan isolasi yang disebut faktor rugi-rugi
dielektrik (tg)
Alat pengukur tg
Rx : objek uji
R1 : 0,01-10^4 ohm
T :tabir logam
Cs :kapasitor standar (50-500F)
SP : sela protektor
ZR1,ZR2 dan ZCv diatur agar Vbc dan
Vcd<20V

SLIDE 5
R1 dan Cx di atur sehingga kondisi setimbang, dimana galvanometer menunjuk angka nol.

SLIDE 6
SLIDE 8
Pengukuran resistansi bahan isolasi
padat
Ada 2 metode pengukuran resistansi isolasi :
1. Metode pengukuran langsung
2. Metode pengukuran tidak langsung

SLIDE 9
Metode pengukuran langsung

Jika bahan isolasi diberi tegangan searah maka ada 2 arus yaitu :
1. Arus yang mengalir pada permukaan bahan isolasi atau arus
permukaan (Ip)
2. Arus yang mengalir pada volume bahan isolasi atau arus volume (Iv)
Maka arus total adalah
Ia = Iv +Ip
Maka resistansi bahan adalah

R =V/ I = V/ (Ip+Iv)
Pengukuran resistansi isolasi membutuhkan 2 elektroda piring masing-masing
berukuran 5-10cm dan satu elektroda cincin,lebar minimal 2 kali tebal elektrik
yang di uji. Tebal elektrik pada umumnya 3-10 mm.
Untuk pengukuran resistansi permukaan,Arus volume di usahakan sama dengan
nol,hal ini dilakukan dengan menyamakan kedua tegangan elektron P1 dan P2.
Untuk pengukuran resistansi volume, arus permukaan diusahakan sama dengan
nol,dilakukan dengan menyamakan tegangan P1 dengan cincin
Metode pengukuran tidak langsung

Ada 2 metode yaitu :


1. Metode pengukuran rangkaian seri
2. Metode pengukuran paralel
Pengujian Lompatan Api
Pengujian ketahanan tegangan tinggi AC
PENGUJIAN Pengujian tegangan tembus AC
ISOLATOR Lompatan api impuls
Pengujian distribusi tegangan pada
isolator rantai
PENGUJIAN KETAHANAN TEGANGAN TINGGI AC
1. Menetapkan tegangan pengujian isolator menurut spesifikasi dan standar waktu yang ada (1
menit).
2. Tegangan isolator dinaikkan hingga 75% tegangan pengujian.
3. Tegangan isolator dinaikkan menjadi 100% tegangan pengujian.
4. Pengujian dimulai dengan menghitung waktu pengoperasian :
Bila ada arus bocor pada isolator maka pemutus daya (CB) akan membuka sebelum sirine
berbunyi.
Jika sirine berbunyi namun pemutus daya tidak membuka, isolator yang diuji dinyatakan
lulus uji.
Fun Fact : Sebelum Tegangan isolator mencapai tegangan pengujian adakalanya terjadi peluahan
pada elektroda pengujian dan biasanya isolator dimasukkan ke dalam minyak peredam yang
tegangan tembusnya pada bejana uji standar minimum 20kv.

16
PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS AC

Dilakukan terhadap isolator rancangan baru atau percontohan.


1. Tegangan dinaikkan secara sembarang hingga tercipta lompatan api.
2. Tegagan isolator dinaikkan bertahap (4kV/detik), sampai isolator tembus listrik.
3. Menghitung nilai rata rata tegangan tembus dari semua hasil pengujian :
Jika nilai rata rata tegangan tembus spesifikasi tegangan tembus pabrik,
isolator dinyatakan lulus UJI

18
PENGUJIAN LOMPATAN API IMPULS
1. Menentukan tegangan lompatan api 100% isolator pada kondisi standar ()
Data diperoleh dari spesifikasi isolator objek uji atau diambil dari dua kali
tegangan lompatan api 50%.
2. Mengukur temperature dan tekanan di ruang pengujian untuk memperoleh factor
koreksi kerapatan udara () dan kelembaban ().
3. Tegangan impusl sebesar 0.4 dibangkitkan beberapa kali dan diamati berapa kali
terjadi lompatan api.
Mencari nilai probabilitas pada tegangan impuls 0,4 ()
: Probabilitas lompatan api pada tingkat tegangan impuls 0.4
: Jumlah kejadian tegangan tinggi impuls petir diujikan pada isolator
: Jumlah kejadian lompatan api
4. Isolator diuji dengan tegangan impuls petir 0.8 dan mencari nilai probabilitas .
5. Memplot data yang diperoleh pada kertas grafik probabilitas dan ditarik garis lurus.
6. Dari kurva probabilitas kumulatif, ditentukan tegangan impuls yang memberi
probabilitas lompatan api 50% ()
7. Setelah menemukan () , nilai tersebut dikoreksi agar memperoleh tegangan
lompatan api pada keadaan standar, yaitu ( 0.5 ), ISOLATOR DINYATAKAN LULUS
UJI
19
PENGUJIAN KETAHANAN TEGANGAN
TINGGI IMPULS
1. Menentukan tegangan ketahan impuls isolator yang akan diuji menurut standardisasi.
2. Mengukur temperature dan tekanan di ruang pengujian untuk memperoleh factor
koreksi kerapatan udara dan lembaban
3. Menentukan tegangan pengujian
4. Isolatoir diberi tegangan impuls sebesar sebanyak lima kali dengan selang waktu 15

detik 5 menit.
5. Polaritas tegangan impuls yang dibangkitkan harus sama dengan polaritas tegangan :
Bila tidak terjadi lompatan api, isolator dinyatakan lulus uji
Bila terjadi satu lompatan api maka pengujian harus diulangi dengan
memberikan tegangan impuls sebesar sebanyak 10 kali lagi tegangan impuls, jika
tidak terjadi lompatan api maka isolator dinyatakan lulus uji

21
PENGUKURAN DISTRIBUSI TEGANGAN
PADA ISOLATOR RANTAI
Susunan isolator yang terdiri dari konduktor-dielektrik-konduktor mirip dengan
susunan kapasitor
Jika beberapa isolator piring dirangkai menjadi isolator rangkai maka ditemukan tiga
kelompok susunan, yaitu :
Jepitan logam isolator-dielektrik-isolator jepitan logam dibawahnya
(membentuk kapasitansi sendiri isolator ())
Jepitan logam isolator-udara-Menara. Membentuk kapasitantsi jepitan logam
isolator dengan Menara yang ditanahkan (kapasitansi tegangan rendah).
Jepitan logam isolator-udara-konduktor transmisi. Membentuk kapasitansi
jepitan logam dengan konduktor tegangan tinggi (kapasitansi tegangan tinggi)
Pendekatan dalam menentukan distribusi tegangan pada isolator rabtai sama
dengan menentukan distribusi tegangan pada transmisi panjang
Menghitung nilai kapasitansi dengan perhitungan teganagan hasilnya kurang akurat
23
PENGUKURAN DISTRIBUSI TEGANGAN
PADA ISOLATOR RANTAI
Terminal tegangan tinggi trafo uji (A) dihubungkan pada jepitan isolator 10, sedangkan terminal elektroda bola bola (B)
dihubungkan pada jepitan isolator.
Tegangan keluaran trafo dinaikkan secara bertahap dengan kecepatan 1kV/detik sampai udara pada sela bola tembus listrik.
Catat tegangan yang dibangkitkan pada belitan sekunder trafo uji.
Misalkan nilainya adalah , tegangan yang terukur oni merupakan tegangan yang dipikul semua isolator sementara
tegangan yang dipikul elektroda bola adalah tegangan yang dipikul isolator 2-10.
Tegangan pada elektroda bola standar ketika terjadi tembus listrik adalah . Dengan demikian tegangan yang dipikul
isolator 1 dalam persen tegangan keseluruhan isolator adalah :

Terminal elektroda bola bola dihubungkan pada jepitan isolator 2 dann prosedur diatas diulangi lagi hingga berakhir pada
jepitan 9. Pada setiap posisi terminal elektroda bola dihitung persentase tegangan pada isolator yang berkenaan dengan posisi
terminal elektroda tersebut.
Persentase tegangan pada isolator terakhir adalah :
Dengan diketahui persentase tegangan pada setiap unit isolator, maka dapat diketahu ada tidaknya unit isolator yang memikul
tegangan lebih dari spesifikasi yang ditentukan dari pabriknya.

27

Anda mungkin juga menyukai