Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Obat Obatan Transmisi Sinapsis

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh Obat-obatan terhadap

Transmisi Sinapsis
NAURA FIRYAL JASMINE 15518260
RAHADATUL AISY PUTRIANI 15518798
SHANIA AULIA 16518648
Definisi

Obat -obatan memiliki dua efek dasar terhadap proses transmisi


sinapsis, yaitu menghambat (inhibitory) : meningkatkan
aktivitas (excitatory). Obat-obatan yang meningkatkan aktivitas
proses sinapsis disebut sebagai agonist dari neurotransmitter yang
berperan dalam proses sinapsis tersebut, sedangkan obat -obatan
yang menghambat aktivitas proses sinapsis disebut
sebagai antagonist dari neurotransmitter yang bersangkutan dalam
proses sinapsis tersebut.
TAHAPAN PROSES TRANSMISI
SINAPSIS
This Layout Is Not Defined by Slide Master

Sintesa Molekul neurotransmitter oleh


1 substansi-substansi kimia dalam sitoplasma
dengan bantuan enzim-enzim tertentu

Penyimpanan molekul
neurotranmitter pada kantung
2
sinaps (synaptic vesicles)
.

Jika terjadi kebocoran pada synaptic vesicles


3 maka akan terjadi penghancuran
neurotranmitter oleh enzim penetral.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 3


TAHAPAN PROSES TRANSMISI
SINAPSIS

Bila terjadi potensial aksi Autoreseptor dicelah sinaps Neurotransmitter yang Penarikan neurotransmitter
synaptic button → vesicle → kembalinya sampai pada reseptor di ke sinaps vesicle maupun
bersentuhan dengan neurotransmitter yang tidak membran postsinapsis akan pemecahan oleh enzim-
membran presinaps → mengikat diri pada reseptor di meneruskan aktivitas sesuai enzim di celah sinaps
pelepasan neurotransmitter membran presinaps ke dalam dengan pesan yang menjadi sunbtansi yang
oleh celah sinaps. synaptic vesicle dan dibawanya. tidak digunakan lagi → end
menghambat pelepasan processing
neurotransmitter (feedback
negatif).

The Power of PowerPoint | thepopp.com 4


The Power of PowerPoint | thepopp.com 5
Mekanisme efek obat-obatan agonistik

1. obat-obatan agonistik akan Obat-obatan agonistik akan Obat-obatan agonistik akan


meningkatkan sintesa meningkatkan jumlah meningkatkan jumlah
neurotransmitter ( caranya neurotransmitter dengan neurotransmitter yang
dengan meningkatkan jumlah menghancur kan enzym penetral dilepaskan ke celah sinapsis
substansi pembentuk
neurotransmitter atau
precursor )

Obat-obatan agonistik mengikat Obat-obatan agonistik Obat-obatan agonistik


dan memblokir aktivitas auto- mempengaruhi reseptor di memblokir proses penghentian
reseptor membran presinapsis sehingga pelepasan neurotransmitter
efek neurotransmitter meningkat dengan cara menghalang proses
autoreseptor dan proses
penetralan

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


Mekanisme efek obat-obatan antagonistik

Obat-obatan terbukti memiliki pengaruh antagonistik dalam 5 tahap proses


neurotransmitter. Obat-obatan yang menimbulkan efek antagonistik terjadi
dengan cara mengikat reseptor postsynapsis dan memblocking
neurotransmitter yang akan keluar. Kondisi ini sering disebut dengan false
transmitter (transmitter palsu).

The Power of PowerPoint | thepopp.com 7


The Power of PowerPoint | thepopp.com 8
Obat-obatan antagonistik akan
5 LIMA TAHAP PROSES sangat mempengaruhi reseptor d
membran postsinapsis sehingga
5 Steps membran seolah-olah sudah
menerima neurotransmitter yan
dikirimkan (false transmitter)
NEUROTRANSMITTER YANG TERPENGARUH
OLEH SUBSTANSI ANTAGONISTIK Obat-obatan antagonistik akan
sangat mengaktifkan proses
autoreseptor
obat-obatan antagonistik
menghambat pelepasan
neurotransmitter ke celah
Obat-obatan antagonistik akan
sinapsis
menyebabkan neurotransmitter
mudah bocor dan kelar dari
pembuluh-pembuluh
neurotransmitter
obat-obatan antagonistik akan
memblokir sintesa neurotransmitter (
dengan cara menghancurkan enzim-
enzim yang meninstesa
neutransmitter)

9
Contoh efek agonistik dan antagonistik

Ada dua macam obat yang memberi efek agonistik adalah morphine dan
benzodiazepin; dan obat yang memberi efek antagonistik adalah atropine dan d-
tubocurarine.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 10


MORPHINE
Obat yang memberi efek Agonistik

Termasuk golongan opioid, zat aktif yang diekstrak dari bunga opium. Opium digunakan
sebagai penimbul efek rasa gembira (euphoria), analgesik, obat batuk dan obat diare.
Morphine bereaksi dengan meningkatkan diri pada reseptor-reseptor di otak secara normal
distimulasi oleh golongan neuropeptida yang di sebut dengan endorphias sehingga dapat
dikatakan bahwa morfin merupakan agonist endorphine.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 11


BENZODIAZEPINE
Obat yang memberikan efek Agonistik

Benzodiazepine memiliki efek anxiolytic (pengurang kecemasan), sedative


(menimbulkan rasa ngantuk), dan anticonvulsant (anti kejang). Efek anti kecemasan
yang ditimbulkan benzodiazepine berlangsung dengan efek agonist bagi substansi
GABA. Benzodiazepine tidak menghentikan sama sekali reaksi GABA tetapi hanya
menghambat saja. Umumnya benzodiazepine mengikat GABA di amygdale, yaitu
bagian otak yang berperan dalam emosi dan aktivitas lobus temporal.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 12


ATROPINE
Obat yang memberi efek Antagonistik

Di ekstrak dari tanaman belladonna, yang digunakan untuk menyembuhkan


sakit perut dan membuat mereka tambah menarik, selain itu efek belladonna adalah
efek dilatasi pada pupil. Zat aktif dalam ekstrak belladonna adalah atropine yang
memberikan efek antagonis dengan cara mengikat reseptor acetylcholine tertentu,
yaitu muscarinic receptor. Atropine juga bertindak sebagai substansi
neurotransmitter palsu sehingga menghambat efek acetylcholine di tempat tersebut.
Efek perusak dari atropine di otak yaitu hilangnya fungsi mengingat pada diri
seseorang.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 13


D-TUBOCURARINE
Indian di Amerika Selatan sering menggunakan Curare yaitu ekstra dari kayu vines
untuk membunuh lawannya. Zat aktif dalam curare adalah d-tubocurarine yang juga bertindak
sebagai substansi neurotransmitter palsu di sinapsis cholinergic , tidak mempengaruhi reseptor
muscarinic tetapi mempengaruhi nicotinic reseptor. Dengan mengikat reseptor nicotinic, d-
tubocurarine memblocking transmisi saraf ke otot-otot gerak. Dalam jumlah yang besar dapat
menghentikan gerakan organ-organ internal sehingga terjadi hambatan dalam respirasi yang
akhirnya dapat menimbulkan kematian.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 14


THANK YOU
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai