Jourding Ajka
Jourding Ajka
Jourding Ajka
Pembimbing :
dr. Edy Priyanto, Sp. OG(K)FER
Disusun Oleh :
Katarina Frenka Nadya W. G4A018055
Ajeng Sekar Kirana G4A018056
2020
Pendahuluan
Kriteria Diagnosis
•≥2 dari Endometritis, salpingitis, ooforitis, TOA, peritonitis
pelvis
Epidemiologi
• usia produktif
•AS : 2.2% wanita usia
produktif
•RS Siriraj : 3% pasien
ginekologi
Pendahuluan
3 laparoskopi diagnostik
DISKUSI
Studi ini meninjau kembali keefektifan dari dua regimen antibiotik intravena
yang direkomendasikan oleh CDC, 2015
Sefalosporin telah digunakan sejak lama dan telah terbukti dalam mengobatin PID,
dan sefoksitin lebih baik pada infeksi yang diduga disebakan oleh
bakteri anaerob.
Sefoksitin obat lini pertama untuk mengobati gonorrhea
Doksisiklin obat untuk infeksi klamidia.
(Duarte et al., 2015)
Kesimpulan
Regimen klindamisin plus gentamisin sama efektifnya dengan regimen
sefoksitin plus doksisiklin dalam hal LOS dan angka pembedahan pada
pasien PID yang dirawat di rumah sakit.
ANALISIS JURNAL
Analisis Jurnal dengan Pendekatan PICO
P I C O
Population Intervention Comparison Outcome
/Control
Penelitian ini Pada 252 pasien dengan Pada penelitian ini Hasil penelitian yang
mengikutsertakan 252 PID yang dirawat di RS tidak terdapat adanya diamati ialah LOS dan
pasien rawat inap yang Siriraj : kelompok kontrol / angka pembedahan.
terdiagnosis PID pada 141 pasien mendapat pembanding.
tahun 2004-2011 di RS terapi antibiotik sefoksitin
Siriraj, Thailand. plus doksisiklin
111 pasien mendapat
terapi klindamisin plus
gentamisin.
Telaah Jurnal dengan Metode STROBE
Telaah Jurnal dengan Metode STROBE
Telaah Jurnal dengan Metode STROBE
Telaah Jurnal dengan Metode STROBE
Telaah Jurnal dengan Metode STROBE
Telaah Jurnal dengan Metode STROBE
Telaah Jurnal dengan Metode STROBE
Telaah Jurnal dengan Metode STROBE
Telaah Jurnal dengan Metode STROBE
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi PID
PID menyebabkan
sekitar 30% infertilitas,
50% kehamilan ektopik,
dan merupakan
penyebab tersering dari
nyeri panggul kronik.
Etiologi Brunham et al., 2015
Apendisitis Akut
Tatalaksana
Indikasi Rawat Inap Pasien PID (CDC, 2015) :
• Pembedahan emergensi
• Tubo-ovarian abcess (TOA)
• Kehamilan
• Sakit berat, mual dan muntah, atau demam tinggi
• Tidak dapat mengikuti atau mentoleransi regimen oral rawat jalan
• Tidak terdapat respon klinis terhadap regimen antibiotik oral
Tatalaksana
Antibiotik Parenteral Lini Utama Antibiotik Oral/IM yang dianjurkan
Indikasi Infeksi abdomen, Infeksi tulang dan sendi, Infeksi ginekologi, Infeksi saluran nafas, Infeksi integument, Infeksi
saluran kencing, Profilaksis terhadap infeksi karena pembedahan
Efek Samping Reaksi hipersensitivitas (bercak makulopapular atau eritem, dermatitis eksfoliativa, pruritus, urtikaria, eosinofilia, d
emam, angioedema), Peningkatan kreatinin serum dan/atau konsentrasi BUN, Anemia, Peningkatan ringan dari k
Obat adar SGOT, SGPT, LDH, dan alkalin phosphatase serum, Jaundice, Thrombophlebitis, Jarang terjadi : oliguria, tok
sisitas renal, neutropenia, leukopenia ringan, granulositopenia, trombositopenia, depresi sumsum tulang, Efek gas
trointestinal (mual, muntah, diare), reaksi anafilaksis, pseudomembranous colitis
Interaksi Obat Apabila diberikan bersama Probenecid dapat mengurangi renal clearance.
Golongan tertrasiklin Doksisiklin
Mekanisme Kerja menghambat sintesis protein dengan menghambat subunit ribosom 30S dari bakteri.
Indikasi Penyakit menular seksual (gonore, Epididymo-orchitis yang disebabkan oleh Chlamydia/N.gonorrhoeae, mala
ria falciparum yang resisten terhadap chloroquine, profilaksis traveler diarrhea, acne, periodontitis
Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap doksisiklin dan obat golongan tetrasiklin lainnya, Diketahui atau dicurigai achlorhy
dria. Anak usia <8 tahun, Hamil dan menyusui, Penggunaan konkomitan dari metoksifluran
Efek Samping pseudomembranous colitis, esofagitis, ulserasi esofagus, hipertensi intrakranial ringan, diskolorasi gigi, hipoplasia ename
l, fotosensitivitas, dermatitis eksfoliatif, dan eritema multiform, takikardia, pericarditis, tinnitus, penglihatan kabur, diplopia,
Obat skotomata, stomatitis, mual, muntah, diare, dispepsia, nyeri abdomen, pankreatitis, edema perifer, jaundice, vaginitis, dis
pneu, rash, fotoonkolisis, hiprpigmentasi kulit, hipotensi, anoreksia
Interaksi Obat Resiko perdarahan dengan kontrasepsi oral, pemanjangan PT dengan obat antikoagulan, penurunan
efek obat, dengan obat antasida, menurunkan efek Penisilin
Klindamisin
Golongan linkosamida
Mekanisme Kerja menginhibisi sintesis protein bakteri dengan berikatan secara reversibel terhadap subunit ribosom 5
0S, sehingga mencegah terbentuknya ikatan peptida, penyatuan ribosom, dan proses translasi
Indikasi infeksi anaerobik, penyakit akibat bakteri gram positif, acne vulgaris, vaginal bakterialis
Efek Samping Superinfeksi, leukopenia, eosinofilia, neutropenia, dan trombositopenia., diare, nyeri abdomen, mual,
Obat muntah, esofagitis, iritasi, sensasi terbakar, nyeri, kulit kering, abses, dan indurasi, jaundis dan pe
ningkatan nilai fungsi hepar, urtikaria, servisitis, kandidiasis vulvovaginalis, dan vaginitis.
Interaksi Obat Eritromisin dapat menurunkan efek terapetik klindamisin yang diberikan secara topikal.
Gentamisin
Golongan aminoglikosida
Mekanisme Kerja berikatan dengan ribosomal subunit 30s dan 50s pada bakteri dan mengacaukan sintesis proteinnya
sehingga terjadi kerusakan membran sel bakteri
Indikasi infeksi oftalmika superfisial, OE, infeksi berat, ISK, infeksi kulit
Kontraindikasi Hiprsensitivitas, perforasi membran timpani
Interaksi Obat Indometasin dapat >> konsentrasi plasma gentamisin pada neonatus.
Kesimpulan
Regimen klindamisin plus gentamisin sama efektifnya dengan regimen
sefoksitin plus doksisiklin dalam hal LOS dan angka pembedahan pada
pasien PID yang dirawat di rumah sakit.
Kriteria Diagnosis PID (CDC, 2015)
Kriteria klinis Nyeri goyang porsio
minimal Nyeri tekan uterus
Nyeri tekan adneksa
Kriteria tambahan Suhu >38,3oC
Sekret mukopurulen abnormal pada serviks atau kerapuhan serviks