Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Batuan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

Mengidentifikasi Batuan

GEO L O GI F I S I K
Nama Anggota Kelompok 2:

 Desra Prihel Sinuhaji :193020504033


 Agus Triadmojo : 193020504019
 Ni Wayan Resa Anugrahni : 193010504005
 Martua Risa Munthe : 193020504026
 Sonia Yuliana Samosir : 193030504049
 Theufin Hasyimi : 193010504001
 Muh. Nurhidayat : 193020504023
BATU GRANIT
1. Batuan Beku

 Warna : Cerah
 Struktur : Masif
 Tekstur
a. Derajat Kristalin : Holokristalin
b. Granularitas : Fanerik
c. Kemas/bentuk :
Kristal
d. Relasi : Inequigranular
 Komposisi mineral : Kuarsa, Feldspar.
 Jenis Batuan : Batuan Beku Intrusif-Asam
 Nama Batuan : Batu Granit
Genesa Batuan

Proses terbentuknya batu granit :

Batu granit termasuk dalam batuan beku dalam. Oleh karena itu, batu granit terbentuk di
dalam bumi, melalui proses intrusi magma. Instrusi magma adalah proses naiknya
magma ke permukaan bumi, dan menyusup diantara celah- celah batuan. tetapi, karena
tenaga yang kecil, magma tidak pernah sempat keluar dari dalam bumi, dan mengalami
pendinginan di dalam bumi. batu granit terbentuk melalui pendingan magma yang terjadi
di dalam bumi, dengan tempo yang lama.

Akibat pendinginan yang lama, tekstur batu granit cenderung kasar. Magma yang
mengalami pendinginan membentuk butiran mineral yang besar. Butiran mineral yang
besar ini, kemudian bersatu, dan menjadi batu granit. Batu granit juga dapat ditemukan
di permukaan bumi. hal ini dapat terjadi jika lelehan lava yang merayap di permukaan
bumi mengandung unsur batu granit. Struktur dari batu granit adalah 20 hingga 60
persen batu grannit terdiri dari kuarsa dan fieldspar, dengan rincian 10 persen kuarsa, 30
hingga 60 persen fieldsparkalium, 0 hingga 35 persen plagioklas natrium dan mineral
mavis 30 hingga 35 persen.
Penambangan Batu Granit :

Penambangan batu granit dapat dilakukan dengan cara


penambangan terbuka dan biasanya di daerah pegunungan.

Adapun tahap-tahap yang dilakukan,yakni :


1. Persiapan
2. Pembersihan permukaan
3. Pengupasan lapisan penutup
4. Pembongkaran
5. Pemuatan
6. Pengangkutan
Kegunaan dan Manfaat Batu Granit :

Kegunaan dan Manfaat Batu Granit :

Batuan granit dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia karena kuat, batu granit
sering dipakai sebagai bahan konstruksi.

Selain itu, Granit yang berbentuk lembaran banyak dipakai sebagai ornamen dinding.

Sebagai bahan dasar pembuatan paving.

Sebagai batu perhiasan.

Sebagai bahan pembuatan patung.

Sebagai media panjat tebing.


Tempat ditemukan Batuan Granit :

Batu granit ditemukan di 4 tempat berbeda di Pulau


Belitung, yaitu Tanjung Pandan di barat laut, Gunung
Mang di timur laut, Parangbuloh di barat daya, dan
Kelumpang di tenggara.

Batu granit juga ditemukan di daerah Pulau Natuna.


BATU KONGLOMERAT
2. Batu Sedimen

Warna : Abu-abu
Struktur : Masif
Tekstur
a. Besar Butir :
b. Pemilahan : Very poorly sorted
c. Kebundaran : Sub-angular
Komposisi mineral
d. Fragmen :
e. Semen :
f. Matriks :
Jenis : Batu Sedimen Klastik
Nama : Batu Konglomerat
Genesa Batuan

Proses terbentuknya Batu Konglomerat :

Batuan konglomerat merupakan batuan sedimen klastik yang


terakumulasi dari fragmen-fragmen yang berukuran cukup besar.
Dibutuhkan air yang kuat untuk mengangkut partikel fragmen sebesar
ini. Jadi lingkungan pengendapannya mungkin akan ada disepanjang
aliran yang mengalir cepat atau pantai dengan ombak yang kuat. Bentuk
bulat dari fragmen mengindikasikan bahwa terjadi proses perubahan
bentuk fragmen (sortasi) oleh kecepatan aliran air selama proses
transportasi berlangsung.
Kegunaan dan Manfaat Batu Konglomerat

Konglomerat adalah salah satu batuan yang tidak memiliki


banyak manfaat bagi manusia. Karena batuan konglomerat
bukanlah batuan yang kuat, batu konglomerat tidak dapat di
pakai sebagai fondasi atau struktur penting dari sebuah
bangunan.

Batu Konglomerat digunakan sebagai pendukung


infrastruktur (bangunan) kelas sederhana. Walaupun banyak
juga batuan konglomerat yang berwarna-warni dan menarik,
tetapi sangat jarang digunakan orang sebagai batu hias
ataupun untuk interior.
Tempat ditemukan Batu Konglomerat:

1. Nabire, Papua
2. Kawasan pantai cidaun, Kabupaten Cianjur.
BATU SEKIS
3. Batuan Metamorf

 Warna : Cokelat
 Struktur Metamorf
a. Foliasi : Schistose
b. Non-foliasi :-
 Tekstur : Lepidoblastik
 Komposisi Mineral : Mika, grafit.
 Jenis Batuan : Batuan Metamorf Foliasi
 Nama Batuan : Batu Sekis
Genesa Batuan

Proses terbentuknya Batu Sekis :

Batuan ini terbentuk pada saat batuan sediment atau batuan beku
yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan
temperatur yang tinggi. Hampir dari semua jejak jejak asli batuan
( termasuk kandungan fosil) dan bentuk bentuk struktur lapisan (
seperti layering dan ripple marks) menjadi hilang akibat dari
mineral-mineral mengalami proses migrasi dan rekristalisasi.

Pada batuan ini terbentuk goresan goresan yang tersusun dari


mineral mineral seperti hornblende yang tidak terdapat pada
batuan batuan sediment.
Penambangan Batu Sekis

Proses penambangan menggunakan sistem penambangan


terbuka ( Open Pit) karena segala kegiatan yang dilakukan
berada di tempat yang terbuka atau berhubungan dengan
udara bebas.

Penambangan ini dilakukan dalam skala kecil atau biasanya


dilakukan oleh penduduk setempat.
Kegunaan dan Manfaat Batu Sekis

Sekis antara lain adalah sebagai sumber mika yang utama.

Mika ini merupakan salah satu komponen penting dalam


pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri
elektronika.
Tempat ditemukan Batu Sekis :

Batu Sekis dapat ditemukan di Karangsambung,


Kebumen, Jawa Tengah.
KESIMPULAN

Dari pembahasan yang kami sampaikan dapat di ambil kesimpulan :

 Kami menemukan batuan beku, yaitu batu granit yang masuk kedalam batuan
beku intrusif-asam, diketahui dari tekstur batuan yang kasar dan berwarna
terang.

 Batu kedua yang kami identifikasi adalah Batu Sedimen , yaitu Batu
Konglomerat yang termasuk dalam Batu sedimen klastik, karena terbentuk dari
hasil sedimentasi batuan asal.

 Selanjutnya, kami menemukan batuan metamorf yaitu batu sekis. Batu sekis
termasuk batuan metamorf-foliasi, diketahui dari terdapatnya perlapisan pada
batuan yang kami amati.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai