Pp. Bahasan TPT4 III Mekanisme Pemetikan Teh
Pp. Bahasan TPT4 III Mekanisme Pemetikan Teh
Pp. Bahasan TPT4 III Mekanisme Pemetikan Teh
TPT 4
Tema :
Subtema:
Di Indonesia, berdasarkan elevasi : (1) Perkebunan daerah rendah ( < 800 m dpl; 23C - 24C); (2) Perkebunan daerah sedang (800 1200 m dpl; 21C - 22C); (3) Perkebunan daerah tinggi (> 1200 m dpl; 18 - 19C)
Perbedaan elevasi perb. suhu udara perb. sifat pertumbuhan perdu teh perb. mutu
Bibit Tanaman
Perbanyakan tanaman teh : generatif & vegetatif Bibit tanaman : (a) asal biji; (b) asal setek (paling banyak digunakan); ( c) asal okulasi (sdh jarang digunakan)
Pengelolaan TBM
Tujuan pemeliharaan TBM membentuk tanaman berpotensi tinggi dg masa nonproduksi pendek, secara efisien. Pemeliharaan TBM tanaman teh : a.l penyiangan, pembuatan & pemeliharaan rorak, penyulaman, pemupukan, pengelolaan tanaman Pelindung, pembentukan bidang petik
perundukan pemangkasan
centering-bending
Pemangkasan
Tanaman teh yg tidak dipangkas akan : tumbuh tinggi, pemetikan sulit, produksi pucuk sedikit. Tujuan pemangkasan : (1) supaya fase pertumbuhan/ perkembangan tetap vegetatif; (2) spy bidang petik luas; (3) bid, petik tetap rendah; (4) merangsang pertumb. Tunas2 baru; (5) memperbaharui & memperbaiki bid. petik
Pemetikan
Pemetikan : pemungutan hasil pucuk tanaman teh yang memenuhi syarat-syarat pengolahan. Peran lain pemetikan pengelolaan tanaman. Apabila dilakukan baik akan diperoleh hasil yang tinggi dg kualitas baik. Kecepatan pertumbuhan tunas baru a.l dipengaruhi oleh daun-daun yg tertinggal pada perdu (daun pemeliharaan). Ketebalan optimal daun pemeliharaan 15 20 cm (4 5 lapis).
Pertanyaan/ Diskusi
Ada persamaan fungsi antara pemangkasan & pemetikan; apa ? Pemetikan merupakan pembentukan kondisi mampu berproduksi tinggi & kontinyu; apa artinya ? Mengapa kalau daun pemeliharaan terlalu tipis atau terlalu tebal akan merugikan pada pertumbuhan tunas ?.
Pengawasan Pemetikan
Metoda pengawasan :
(1) Analisa pertumbuhan pucuk : untuk mengetahui kondisi pertumbuhan pucuk sebelum dipetik (2) analisa petik : untuk mengetahui apakah daur dan standar petik sesuai dg ketentuan (3) analisa pucuk : untuk mengevaluasi jenis petikan dan mutu pucuk, untuk pendugaan mutu & penentuan upah Pengawasan jejak petikan : di lapangan oleh mandor dan pembantunya
Tenaga Pemetik
Kebutuhan tenaga pemetik harus dimonitor/ dihitung secara berkala dg memperhitungkan cuaca dan kecepatan pertumbuhan pucuk, sehingga bisa diketahui dg cepat kekurangan atau kelebihan pemetik. Kekurangan : giliran petik kaboler (terlambat); pemetikan kurang intensif Kelebihan : pucuk belum manjing banyak terambil; pendapatan pemetik di bawah basic yield; waktu pemetikan relatif cepat Pemetikan merupakan pekerjaan yg berat
Modifikasi
BBP (Balai Besar Pengembangan) Mektan, Serpong kerjasama dengan Puslitbun Teh/ PPTK Gambung, 2004-2005 merekayasa prototipe mesin petik teh : Locally made, relatif murah, suku cadang tersedia, 3 orang operator, satu hektar panen daun teh satu hari. Hasil uji coba pada klon TRI 2025, dengan daur petik rata-rata 20 hari : (a) kualitas petikan memenuhi syarat (MS) rata-rata 64,9%, manual 63,3% dg kadar pati di atas 12%, (b) bisa menggali potensi kebun sebesar 11% di atas pemetikan manual, (c) kapasitas kerja lapang aktual 0,14 - 0,3 ha/jam (24,3 kali manual). Dengan kapasitas ini mesin bisa mensubstitusi kekurangan tenaga pemetik sekitar 360 hok /ha/ th
Spesifikasi
Di Indonesia ada 2 type : tipe GT 120 dan tipe 60. Spesifikasi mesin petik GT 120 Motor penggerak : motor bensin 2 langkah, 2,5 HP, 7.200 rpm Dimensi : panjang mesin 165 cm, lebar 45 cm, tinggi 27,5 cm, panjang pisau 120 cm, dan panjang handle 100-140 cm. Berat mesin 18 kg; lebar kerja efektif 110 cm, kapasitas petik 0,25 ha/jam (400 - 750 kg/jam) Bahan bakar 1,1 - 1,2 liter/jam Operator : 3 - 5 orang (2 operator, 1 memegang kantong pucuk, 2 sebagai penganalisa dan pengangkut pucuk )
Spesifikasi mesin petik GT 60 Motor penggerak : motor bensin 2 langkah, 2,5 HP, 7.200 rpm Dimensi : panjang mesin 80 cm, panjang pisau 60 cm, panjang fleksibel 100 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 20 cm. Berat mesin 9 kg (6 kg motor penggerak, dan 3 kg mesin), lebar kerja efektif 50 cm, kapasitas petik 0,50 ha/4 jam (500 kg/jam) Bahan bakar 1,1-1,2 liter/jam.
Characteristics of SV type tea-picker : Two men tea-picker * High quality SKS material reamer used, * Super light, welcome by female; * The guide vane is designed by rippled plate, to increase the efficiency of tea leaves' collection volume. Specification 100 110 115 - 120 Gas engine : Mitsubishi T320, 46.Occ
TEA PICKER KAWASAKI Two man Tea Plucker using MITSUBISHI MEIKI ENGINE T320 MVD.
- SV 100 ( Lenght 100 cm, 2 person) - SV 120 ( Lengh 120 cm, 2 person) - NV60H ( Lengh 60 cm, 1 person)
Diskusi:
Apa akibat kekurangan tenaga petik terhadap tanaman dan produk pucuk teh ? Modifikasi-modifikasi apa saja yang mungkin bisa diterapkan pada mesin petik teh ? Apakah cocok penerapan mesin petik teh pada areal perkebunan teh rakyat ?, alasannya !. Selain mesin petik, apakah modifikasi bisa juga diterapkan pada kebunnya ?
Di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII : Penggunaan mesin petik sudah dimulai sejak tahun 2009 untuk mengisi kekosongan rasio pemetikan yang baru sekitar 0,6 orang per ha dari idealnya 1,2 orang per ha. Pengg. mesin petik bisa meningkatkan produktivitas dari 40 kg menjadi 200 kg pucuk basah per orang per hari. Satu mesin dioperasikan oleh 5 orang dengan produktivitas petik mencapai 1.000 kg. Pada akhir tahun 2010 diharapkan kebun yang dipetik menggunakan mesin mencapai 20% dari total luas lahan.
Karya Inovasi Terbaik Pada Innovation Award 2010 (Juara 1) : Judul Karya Inovasi : Prototipe Mesin Petik Tenaga Surya Sebagai Alternatif Pengembangan Mekanisasi Bidang Pemetikan gagasan untuk mengubah pemetikan manual menjadi mekanisasi dan bisa diterapkan di arealareal yang miring yang tidak bisa dijangkau oleh mesin petik konvensional. Nilai tambahnya : peningkatan kapasitas kerja pemetikan hingga dua kali lipat dari sebelumnya. efisiensi biaya panen sekitar Rp 40 M per tahun.