Dekonstruktivisme
Dekonstruktivisme adalah gerakan arsitektur postmodern yang muncul pada tahun 1980-an yang memberi kesan bahwa bangunannya terfragmentasi. Dekonstruktivisme memiliki ciri khas berupa ketiadaan keselarasan, kontinuitas, atau simetri.[1] Namanya berasal dari gagasan "dekonstruksi", yaitu analisis semiotik yang dikembangkan oleh filsuf Prancis Jacques Derrida. Arsitek-arsitek yang dianggap sebagai arsitek bergaya dekonstruktivisme (walaupun kadang arsiteknya menolak label ini) adalah Peter Eisenman, Frank Gehry, Zaha Hadid, Rem Koolhaas, Daniel Libeskind, Bernard Tschumi, dan Coop Himmelb(l)au. [1]
Selaim terfragmentasi, dekonstruktivisme juga memanipulasi permukaan bangunan dan membuat bentuk non-rektilinear yang tampak memutarbalikkan dan "mengilir" unsur-unsur arsitektur. Hasilnya biasanya tidak dapat diprediksi dan dapat dianggap sebagai kekacauan yang terkendali.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Taschen & Taschen 2016, hlm. 148.
Bacaan lanjut
[sunting | sunting sumber]- Bony, Anne (2012). L'Architecture Moderne (dalam bahasa French). Larousse. ISBN 978-2-03-587641-6.
- Poisson, Michel (2009). 1000 Immeubles et monuments de Paris (dalam bahasa French). Parigramme. ISBN 978-2-84096-539-8.
- Taschen, Aurelia; Taschen, Balthazar (2016). L'Architecture Moderne de A à Z (dalam bahasa French). Bibliotheca Universalis. ISBN 978-3-8365-5630-9.