Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Lompat ke isi

Nonheteroseksual

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nonheteroseksual adalah sebuah orientasi seksual atau identitas seksual selain heteroseksual.[1][2] Istilah ini mencoba menjelaskan "konsep mengenai apa yang merupakan norma dan bagaimana kelompok tertentu berbeda dari norma tersebut".[3] Nonheteroseksual digunakan oleh bidang studi gender dan feminis serta juga bacaan akademis umum untuk membedakan antara identitas seksual yang diplih, ditentukan, atau sekadar diduga, dengan berbagai pengertian dari dampak identitas seksual tersebut.[4][5][6][7] Istilah ini serupa dengan queer, meskipun kurang politis dan lebih klinis; queer secara umum mengacu pada keadaan nonnormatif dan nonheteroseksual.[8][9][10] Beberapa memandang istilah ini polemis dan peyoratif karena "melabel orang berdasarkan norma heteroseksualitas yang ada, sehingga memaksa heteronormativitas".[11][12] Beberapa memandang nonheteroseksual satu-satunya istilah yang dapat menjaga keselarasan dalam penelitian dan berpendapat bahwa itu "menyoroti kekurangan dalam bahasa kita seputar identitas seksual"; misalnya, penggunaannya dapat memungkinkan penghapusan biseksual.[13]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Dilley, Patrick (2002). Queer Man on Campus: A History of Non-Heterosexual College Men 1945-2000. Routledge. hlm. 4–16. ISBN 0-415-93337-4. Diakses tanggal 24 July 2008. 
  2. ^ Hinds, Hilary; Ann Phoenix; Jackie Stacey (1992). Working Out: New Directions For Women's Studies. Routledge. hlm. 85–95. ISBN 0-7507-0043-2. Diakses tanggal 24 July 2008. 
  3. ^ Stevens, Richard A Jr (May–June 2005). "Queer Man on Campus: A History of Non-Heterosexual College Men, 1945-2000". Journal of College Student Development. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 October 2008. Diakses tanggal 24 July 2008. 
  4. ^ Jaggar, Alison M. (1994). Living with Contradictions: Controversies in Feminist Social Ethics. Westview Press. hlm. 499–502. ISBN 0-8133-1776-2. Diakses tanggal 24 July 2008. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Munt, Sally (1998). Butch/femme: Inside Lesbian Gender. Continuum International Publishing Group. hlm. 93–100, 226, 228. ISBN 0-304-33959-8. Diakses tanggal 24 July 2008. 
  6. ^ Mathijs, Ernest; Janet Jones (2004). Big Brother International: Format, Critics and Publics. Wallflower Press. hlm. 1945–55. ISBN 1-904764-18-5. Diakses tanggal 24 July 2008. 
  7. ^ Jewkes, Yvonne (2002). Dot.Cons: Crime, Deviance and Identity on the Internet. Willan Publishing. hlm. 59–65. ISBN 1-84392-000-X. Diakses tanggal 24 July 2008. 
  8. ^ Weeks, Jeffrey; Brian Heaphy; Catherine Donovan (2001). Same Sex Intimacies: Families of Choice and Other Life Experiments. Routledge. hlm. viii. ISBN 0-415-25477-9. Diakses tanggal 24 July 2008. 
  9. ^ Taylor, Victor E.; Charles E. Winquist (2001). Encyclopedia of Postmodernism. Taylor & Francis. hlm. 327. ISBN 0-415-15294-1. Diakses tanggal 24 July 2008. 
  10. ^ Beasley, Chris; Charles E. Winquist (2005). Gender & Sexuality: Critical Theories, Critical Thinkers. Sage Publications Inc. hlm. 161. ISBN 0-7619-6979-9. Diakses tanggal 24 July 2008. 
  11. ^ Yip, Andrew K.T. (2004). "Queering Religious Texts: An Exploration of British Non-heterosexual Christians' and Muslims' Strategy of Constructing Sexuality-affirming Hermeneutics" (PDF). Nottingham Trent University. Archived from the original on 13 May 2014. Diakses tanggal 24 July 2008. ; PDF version Diarsipkan 2016-03-03 di Wayback Machine.
  12. ^ Browne, Kath (2003). "Negotiations and Fieldworkings: Friendship and Feminist Research" (PDF). University of Brighton. Archived from the original on 2005-11-09. Diakses tanggal 24 July 2008. ;
  13. ^ Parker, Blaise Astra (May 2004). "Queer Theory Goes To College". Journal of Sex Research. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 October 2008. Diakses tanggal 24 July 2008.  "He includes interviews of some men who have a behaviorally bisexual pattern, but none of men who self-identify as bisexual. Therefore, the term non-heterosexual was inherently problematic to me, given that I am sensitive to issues of bisexual exclusion."