Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content

    Ayu Laili

    Aliran-aliran dalam psikologi 1. Strukturalisme Dikemukakan oleh wilhem wundt (1832-1920) Wilhelm Wundt pada awalnya dikenal sebagai seorang sosiolog, filsuf, dan ahli hukum, yang merupakan sarjana hukum dan sarjana kedokteran di... more
    Aliran-aliran dalam psikologi 1. Strukturalisme Dikemukakan oleh wilhem wundt (1832-1920) Wilhelm Wundt pada awalnya dikenal sebagai seorang sosiolog, filsuf, dan ahli hukum, yang merupakan sarjana hukum dan sarjana kedokteran di Heidelberg, Tubingen dan Berlin. Wilhelm Wundt merupakan orang pertama yang mendirikan laboratorium psikologi di Leipzig, yang merupakan awal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Penelitian utama yang dilakukan oleh Wundt dan mahasiswanya memusatkan pada upaya untuk menemukan unsur-unsur dasar, atau "struktur" proses-proses mental. Strukturalisme sendiri menyelidiki struktur kejiwaan. Kemudian, sistematika psikologi dari Wundt mengalami perkembangan dari masa ke masa.Strukturalisme menekankan pada pengalaman mental yang kompleks, yang terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana, kesadaran dan proses pembentukannya. Tujuan psikologi, menurut kaum strukturalis adalah menyelidiki apa, bagaimana, dan mengapa terjadi pengalaman dan kesadaran. Kaum strukturalis memecahkan masalah relasi kesadaran dengan otak atau tubuh, dengan jalan menggunakan prinsip pararelisme psikofisikal, yaitu satu bentuk dualisme di mana jiwa dan tubuh dianggap sebagai dua substansi yang terpisah satu dari lain tanpa interaksi di antara keduanya; tetapi pararel antara satu dengan lainnya sedemikian rupa, sehingga untuk setiap kejadian di dalam kesadaran selalu akan terdapat peristiwa yang cocok dan sesuai di dalam tubuh. 2. Fungsionalisme Dikemukakan oleh William James (sering disebut bapak psikologi Amerika Serikat) Fungsionalisme merupakan reaksi terhadap pandangan/ aliran strukturalisme tentang keadaan-keadaan mental. Fungsionalisme adalah suatu tendensi dalam psikologi yang menyatakan bahwa pikiran, proses mental, persepsi indrawi, dan emosi adalah adaptasi organisme biologis sebagai suatu jenis psikologi yang menggaris bawahi fungsi-fungsi dan bukan hanya fakta-fakta dari fenomena mental, atau berusaha menafsirkan fenomena mental dalam kaitan dengan peranan yang dimainkannya dalam kehidupan organisme itu, dan bukan menggambarkan atau menganalisis fakta-fakta pengalaman atau kelakuan yang mendekati masalah pokok dari sudut pandang yang dinamis, dan bukan dari sudut pandang statis. Aliran fungsionalisme ini mempelajari fungsi dan tingkah laku atau proses mental, bukan hanya mempelajari struktural. Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme dikenal sebagai metode observasi tingkah laku dan intropeksi. pandanganya terhadap fungsionalisme yaitu: 1.Fungsionalisme adalah psikologi tentang "mental operation'' (aktivitas bekerjanya jiwa), sebagai lawan terhadap psikologi tentang elemen-elemen mental. 2. Fungsionalisme adalah psikologi tentang kegunaan-kegunaan dasar dari kesadaran, dimana jiwa (mind) merupakan perantara antara lingkungan dan kebutuhan-kebutuhan organisme. Untuk keadaan biasa yang tidak emergensi (darurat), berfungsi kebiasaan (habit).
    Al-ghazali berpendapat bahwa psikologi atau 'ilm al-nafs bahwa ilmu ini termasuk dalam kategori ilmu terapan. Manusia dalam pandangan Al-ghazali 1. Pemikiran beliau tidak terlepas dari pemikran-pemikiranfilosof kelasik 2. Al-ghazali... more
    Al-ghazali berpendapat bahwa psikologi atau 'ilm al-nafs bahwa ilmu ini termasuk dalam kategori ilmu terapan. Manusia dalam pandangan Al-ghazali 1. Pemikiran beliau tidak terlepas dari pemikran-pemikiranfilosof kelasik 2. Al-ghazali berpandangan bahwa manusia memiliki identitas esensial dalam dirinya yang tidak akan berubah-ubah , yaitu an-nafs (jiwa). Beliau memandang bahwa jiwa merupakan substansi manusia yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan tempat. Ini menunjukkan bahwa esensi manusia bukanlah dilihat dari fisiknya, sebab fisik tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa adanya an-nafs(jiwa) Psikologi dalam pandangan Al-ghazali Psikologi pada hakikatnya bertujuan melatih jiwa dan pengendalian hawa nafsu. termasuk juga bagaimana melath jiwa dalam bermuamalah keada seluruh anggota keluarga , pembantu dan budak. Beliau juga menjelaskan bahwa mempelajari disiplin ilmu iwa ini adalah wajib sebab dengan menguasai ilmu jiwa inilah maka juga akan tercapainya cara-cara pensucian diri. AL-QUR'AN DAN HADITS PSIKOLOGI Konsep manusia dalam al-qur'an 1. Al-insan ; yang berarti lupa. Dinyatakan daam al-qur'an sebanyak 73 kali yang disebut dalam 43 surat. 2. Al-basyar ; penampakan sesuatu dengan baik dan indah. dinyatakan dalam al-qur'an sebanyak 36 kali dalam 26 surah. 3. An-nas ; hakikat manusia sebagai makhlik sosial dan ditunjuk kepada seluruh manusia secara umum tanpa melihat setatusnya apakah kafir atau beriman. Konsep manusia dalam hadits Tahap-taha penciptaan : 1. Mutfah 2. 'alaqah 3. Mudghah 4. Idham dan lahim 5. Nafkhur ruh
    Psikologi modern tidak bisa dipisahkan dengan sejarahnya difilsafat, dimana psikologi berkembang dari dari ilmu filsafat yang kemudian memisahkan diri sebagai ilmu mandiri. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku... more
    Psikologi modern tidak bisa dipisahkan dengan sejarahnya difilsafat, dimana psikologi berkembang dari dari ilmu filsafat yang kemudian memisahkan diri sebagai ilmu mandiri. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya. Manusia memiliki kecerdasan, akal pikiran, tingkah laku yang berbeda dari makhluk lainnya, sehingga manusia merupakan makhluk yang sempurna baik fisik maupun mental. Keunggulan manusia yang unik tersebut, menjadi objek pembelajaran ilmu pengetahuan terutama ilmu psikologi Aliran-aliran dalam psikologi 1. Strukturalisme Dikemukakan oleh wilhem wundt (1832-1920) Wilhelm Wundt pada awalnya dikenal sebagai seorang sosiolog, filsuf, dan ahli hukum, yang merupakan sarjana hukum dan sarjana kedokteran di Heidelberg, Tubingen dan Berlin. Wilhelm Wundt merupakan orang pertama yang mendirikan laboratorium psikologi di Leipzig, yang merupakan awal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Penelitian utama yang dilakukan oleh Wundt dan mahasiswanya memusatkan pada upaya untuk menemukan unsur-unsur dasar, atau "struktur" proses-proses mental. Strukturalisme sendiri menyelidiki struktur kejiwaan. Kemudian, sistematika psikologi dari Wundt mengalami perkembangan dari masa ke masa.Strukturalisme menekankan pada pengalaman mental yang kompleks, yang terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana, kesadaran dan proses pembentukannya. Tujuan psikologi, menurut kaum strukturalis adalah menyelidiki apa, bagaimana, dan mengapa terjadi pengalaman dan kesadaran. Kaum strukturalis memecahkan masalah relasi kesadaran dengan otak atau tubuh, dengan jalan menggunakan prinsip pararelisme psikofisikal, yaitu satu bentuk dualisme di mana jiwa dan tubuh dianggap sebagai dua substansi yang terpisah satu dari lain tanpa interaksi di antara keduanya; tetapi pararel antara satu dengan lainnya sedemikian rupa, sehingga untuk setiap kejadian di dalam kesadaran selalu akan terdapat peristiwa yang cocok dan sesuai di dalam tubuh. 2. Fungsionalisme Dikemukakan oleh William James (sering disebut bapak psikologi Amerika Serikat)