Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
mellino yoga

mellino yoga

The Olympics is an international sport event. Through the Olympics, countries, especially the host country, seek to attract public attention to achieve their interests. In the international system of order, diplomacy is now generally as... more
The Olympics is an international sport event. Through the Olympics, countries, especially the host country, seek to attract public attention to achieve their interests. In the international system of order, diplomacy is now generally as the image of a country. This is what Russia then did through the Sochi Winter Olympics 2014. Through the Sochi Winter Olympics 2014, Russia launched its public diplomacy to show its more open presence in international events, post-Soviet and globalization era as well as changes in negative perceptions of the country. This study uses a nation-state analytical level with a Russian public diplomacy analysis unit and its explanatory unit the Sochi Winter Olympics 2014 because public diplomacy through Russian nation branding is a phenomenon required by the author. The concept used is public diplomacy to form a national branding used by Russia to build a positive perception of its country in the international system.
Research Interests:
Pada jurnal ini, penulis akan mengantarkan pada sebuah diskursus gejala sosial yang memiliki signifikansi terhadap kondisi sistem internasional. Konstelasi stabilitas global dipengaruhi oleh globalisasi yang kian bertransformasi. Pada... more
Pada jurnal ini, penulis akan mengantarkan pada sebuah diskursus gejala sosial yang memiliki signifikansi terhadap kondisi sistem internasional. Konstelasi stabilitas global dipengaruhi oleh globalisasi yang kian bertransformasi. Pada hasilnya, penemuan teknologi dan informasi yang semakin maju telah memberikan kontribusi terhadap aktivitas masyarakat dan pemerintah dalam menjalankannya. Selama ini, kita hanya menemukan realita terhadap dampak teknologi dan informasi yang dikonsumsi oleh masyarakat berdasarkan jangka waktu pendek (short-term) seperti ruang yang lebih bagi kebebasan berkespresi. Namun sebaliknya, ketidaksadaran masyarakat terhadap dampak jangka panjang (long-term) seperti keeksistensian identitas dirinya akan dipertanyakan salah satunya sebagai target operasi pemerintah dalam menjaga kondisi sosial domestik dari hal yang mengancam berasal dari internal seperti aktivitas internet oleh masyarakat. Kekhawatiran pemerintah akan pola pikir masyarakat yang terus berkembang dan semakin terbuka menjadi salah satu sinyal kewaspadaan pemerintah bertindak untuk membatasi pemikiran masyarakat atas konsepsi kebebasan yang diharapkan tidak membahayakan masyarakat dan negara tersebut dengan mengatasnmakan kedaulatan. Hal ini mencerminkan atas sebuah anime Jepang dari karya Gen Urobuchi, " Psycho-Pass ". Psycho-Pass merupakan salah satu dari berbagai anime buatannya memiliki konsep tragic dan dark, namun berbeda dengan anime sebelumnya seperti, Phantom Series, Blassreiter, dan Fate/Zero. Psycho Pass merupakan anime yang menarik untuk dianalisa dari perspektif ilmu sosial terutama diskursus hubungan internasional. Aspek yang menarik pada anime ini terdapat pada potret kehidupan dystopia yang didominasi teknologi canggih untuk menegakkan keadilan dan aktivitas sistem pemerintah. Dystopia pada konteks anime ini menggambarkan bahwa gejala sosial merupakan problematika nyata yang selama ini kita
Research Interests:
Research Interests:
Dalam sebuah kesepakatan regionalism yang dituntut dalam konstelasi global, telah berimplikasi pada kawasan-kawasan yang tidak hanya signifikan dalam aspek ekonomi dan politik. Tetapi juga terjadi pada kawasan yang mengalami perkembangan... more
Dalam sebuah kesepakatan regionalism yang dituntut dalam konstelasi global, telah berimplikasi pada kawasan-kawasan yang tidak hanya signifikan dalam aspek ekonomi dan  politik. Tetapi juga terjadi pada kawasan yang mengalami perkembangan yang tidak cukup signifikan yakni, kawasan Pasifik Selatan. Regionalisme yang dituntut di Pasifik Selatan didasari oleh pengaruh nilai-nilai Barat dalam mengoptimalkan eksistensi negara-negara Pasifik Selatan dalam bentuk sebuha PIF yang merefleksikan pada prinsip fundamental “Pacific Plan”. Dalam Pacific Plan memiliki sejumlah poin yang ditekankan pada nilai pembangunan modernitas, salah satunya ialah good governance. Menurut makalah ini dikaji sebagai relevansi eksistensi dan  kredibilitas good governance di Pasifik Selatan, yang mengalami titik semu pada fase good governance di Fiji yang merupakan negara secara demografis, dan sistem pemerintahan memiliki potensi lebih dibandingkan power capabilities sejumlah negara Pasifik Selatana. Pseudo-good governance Fiji didorong oleh progresivitas dominasi conventional rule seperti, military rule maupun mengalami demokratisasi yang berakhir pada shadow of military, sehingga berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat dan kredibilitas pemerintah berdasarkan desakan global.
Research Interests:
Dimasa kontemporer ini isu-isu muncul sebagai kesadaran atas pertentangan sistem sosial yang dianggap merugikan publik global, seperti kapitalisasi yang erat dengan asumsi postmodernisme dan modernisme. Hal ini berimplikasi pada... more
Dimasa kontemporer ini isu-isu muncul sebagai kesadaran atas pertentangan sistem sosial yang dianggap merugikan publik global, seperti kapitalisasi yang erat dengan asumsi postmodernisme dan modernisme. Hal ini berimplikasi pada signifikansi pengaruh pop-culture yang cenderung memperkenalkan gaya hidup pop-culture yang heterogen sehingga memunculkan akulturasi budaya yang menarik, dan juga dipadukan oleh prinsip-prinsip kehidupan sosial kapitalis yang diperkenalkan oleh budaya barat. Implikasi pop-culture menumbukan paham konsumerisme dan hedonisme di segala lapisan sosial tanpa ada batas-batasan yang dipercayai oleh globalisasi. Kapitalisme berjalan selalu berevolusi mencari dasar yang mungkin menjadi penggerak budaya atas keseragaman dan kesatuan tanpa mengenal konsep tradisional, hal ini menciptakan konflik personal hingga konflik sosial. Pasca modernitas telah lahir atas manusia yang lebih kritis menjadi postmodern dengan percaya bahwa mengkritisi tanpa batas tanpa cela, sebagai solusi utama menjawab hal apa yang terjadi dan masih melekat dalam akar kehidupan universal. Dengan demikian, kapabilitas manusia untuk mengembangkan perspektif. Kritis terhadap isu-isu yang dianggap anti-mainstream memiliki nilai dampak yang lebih luas dan universal selain itu, mampu berimplikasi pada aspek permasalahan konflik mainstream sebelumnya. Pada penulisan ini menunjukkan bahwa, pembentukan karakteristik individu atau kolektif melalui media berdasarkan musik sebagai bentuk identitas perlawanan terhadap kapitalisme global dan relevansi akan kritikan pada postmodernisme. Fenomena kebangkitan aspek humanisme yang diprioritaskan oleh asumsi postmodernisme serta, mengkaji aspek identitas yang terkonstruksikan melalui post-strukturalisme terhadap kontradiksi atas modernism yang percaya bahwa sebuah uniformitas manusia melalui kapitalisasi global. Sistem memanusiakan manusia, membuka ruang tanpa batas kemerdekaan berfikir manusia melalui aspek anti-mainstream. Oleh karena itu, aspek anti-mainstream muncul pada signifkansi dibidang musik. Kampanye musikalitas dipengaruhi oleh seni psychedelic jika kembali pada pendekatan historis dan pengetahuan flower generation berdasarkan aspek budaya psychedelic melalui individu terhadap kolektifitas. Budaya tersebut didorong oleh pengaruh halusiogen individu sebagai pengkonsumsi obat-obatan psychedelic yang mampu menyebabkan karakteristik sensasional dan self-consciousness dalam membentuk sebuah wacana. Salah satunya, wacana moralitas manusia yang tersadari oleh sebuah
Research Interests: